SDN Pasanggrahan 2 Ambruk, Dewan Panggil Pejabat Dindik

Kabar6-Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, berencana memanggil sejumlah pejabat Dinas Pendidikan (Dindik) untuk dimintai keterangan soal ambruknya dua lokal gedung SDN Pasanggrahan 2 pada Minggu (13/1/2013) lalu.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, Moh. Eko Riadi, mengatakan, pihaknya menyikapi serius ambruknya bangunan sekolah tersebut.

Dia kuatir, keberlangsungan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu terganggu.

“Kami, prihatin atas peristiwa itu. Dalam waktu dekat ini, kami akan panggil pejabat Dindik Kabupaten Tangerang, untuk dimintai keterangan seputar ambruknya bangunan di sekolah itu,” ungkap politisi partai Demokrat, kepada Kabar6.com, Senin (14/1/2013).

Selain memanggil pihak Dindik, Komisi IV juga akan panggil Dinas Cipta Karya dan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) setempat dan Kepala SDN Pasanggrahan 2.

Sebab, dirinya mendapatkan informasi bahwa sekolah tersebut mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2009 lalu.

“Tapi, sebelum memanggil sejumlah pihak itu, kami akan turun ke lokasi sekolah dahulu untuk mengecek sejauhmana kerusakannya,” ujarnya.

Ditambahkan Eko, jika dalam persoalan itu ditemukan pelanggaran hukum, maka dirinya bersama rekan Komisi IV berkomitmen akan membawa permasalahannya keranah hukum.

“Kalau ditemukan pelanggaran, kami akan laporkan ke aparat penegak hukum,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang, Komarudin, menjelaskan, pihaknya akan menginventarisasi sejumlah bangunan sekolah rusak yang ada di daerah tersebut.

Setelah diinventarisir, terkait penanggulangannya pihak Dindik akan mengupayakan pembiayaan sekolah rusak itu dari cadangan APBD.

“Kami, akan inventarisir dulu, berapa. jumlah kerusakannya. Setelah itu, kami akan upayakan pembiayaannya melalui APBD cadangan,” tuturnya.

Lebih lanjut Komarudin menegaskan, Dindik Kabupaten Tangerang, akan mengatur ulang jadwal KBM di sekolah tersebut.

“Supaya proses KBM nya tidak terganggu, maka kami akan jadwalkan kembali waktu pelaksanaannya,” tandasnya.(din)

 




Tahun ini, 147 Desa di Kabupaten Tangerang Gelar Pilkades

Kabar6-Tahun ini, sebanyak 147 desa dari 246 desa yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak. Pilkades ini, rencananya akan dimulai pada Juni atau Juli mendatang.

Kepala Sub Bagian Kelembagaan Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Tangerang, Yusuf Fachruroji, kepada wartawan, Senin (14/1/2013)  mengatakan, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar 15 juta perdesa untuk pelaksanaan pesta rakyat tersebut. Dana itu, diambil dari Bantuan Sosial (Bansos).

“Tahun ini, 147 Desa akan gelar Pilkades serentak. Jumlah ini termasuk banyak, karena masa jabatan sejumlah Kades banyak berakhir pada pertengahan tahun ini,” ungkap Yusuf.

Pilkades lanjut Yusuf, tersebar di hampir seluruh kecamatan. Semisal, Pilkades di Kecamatan Tigaraksa, dari 11 desa yang ada 7 desa diantaranya akan menggelar kegiatan tersebut.

“Namun, sebelum digelar Pilkades terlebih dahulu pembentukan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) di seluruh desa se Kabupaten Tangerang yang berjumlah 246,”ucapnya.

Ditambahkan Yusuf, BPD yang terbentuk itu, akan menyusun dan membentuk panitia Pilkades. Mereka, akan membuat tata tertib untuk pedoman Pilkades.

“BPD yang sudah dibentuk nantinya akan mengukuhkan panitia Pilkades. Panitia ini juga, akan melaksanakan tahapan Pilkades mulai dari penjaringan calon sampai pemungutan suara dan penataan hasil Pilkades,”tandasnya.

Sementara kata Yusuf, Calon Kades terpilih nantinya dilaporkan oleh panitia kepada BPD untuk diusulkan kepada Bupati Tangerang melalui camat.

Lalu, para calon Kades terpilih ditetapkan dan dilantik berdasarkan hasil pemungutan suara.

“Ya prediksi bulan April untuk tahapan penjaringan, kemudian Juni atau Juli untuk pelaksanaan pemungutan suara,”ucapnya.(din)




Pemkab Tangerang Akan Bangun Kembali Gedung SDN Rubuh

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, akan memprioritaskan pembangunan kembali dua lokal ruang kelas SDN Pasanggrahan 2, Kecamatan Solear yang luluh lantak akibat dihantam hujan dan angin kencang, pada Minggu (13/1/2013), dini hari lalu.

Hal tersebut diungkapkan, Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad, kepada Kabar6.com, Senin (14/1/2013).

Pembangunan dua lokal ruang belajar yang ambruk tersebut kata Iskandar, akan dilakukan sekitar bulan Pebruari mendatang.

Saat ini, pihaknya telah mengintruksikan kepada sejumlah dinas yang menangani persoalan itu, untuk menginventarisir berapa jumlah kerusakan dan kerugian baik yang dialami sekolah maupun rumah warga yang terkena dampak dari musibah itu.

“Saya, sudah instruksikan kepada Dinas Pendidikan, Cipta Karya dan lainnya, agar segera membangun kembali sekolah itu,” katanya.

Biaya pembangunan kedua lokal ruamg kelas itu lanjut Sekda, akan diambil dari dana cadangan APBD Kabupaten Tangerang. “Kami, akan bangun gedung baru di sekolah itu,” tegasnya. (din)

 




Guru Diminta Tidak Berlaku Diskriminasi Pada Anak

Kabar6-Seluruh guru di Tangerang dihimbau agar tidak berlaku diskriminasi terhadap anak dan terus berupaya menjadikan anak lebih berkualitas.

Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hj. Linda Amelia Sari Gumelar, di Islamic Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (14/1/2012).

“Jangan bedakan anak dari segi apapun. Baik dari suku maupun agama. Tapi guru harus menanamkan nilai-nilai agama terhadap anak, khususnya bagi guru TK. Karena anak TK merupakan usia emas,” ujar Hj. Linda Amelia Sari Gumelar.

Lebih jauh Linda mengatakan, saat ini terjadi pengikisan pada anak dalam kesantunan, penghormatan orang tua, cinta tanah air. Dan, pendidikan karakter dibutuhkan untuk mendidik anak tanpa adanya perbedaan.

“Kepentingan terbaik harus diutamakan untuk anak, seperti hak untuk hidup dan hak anak untuk berpendapat, ini untuk memberikan suatu penghormatan kepada anak,” ujarnya.(Ali)




Kejari Tigaraksa Siap Berikan Penkum pada Pengguna Uang Negara

Kabar6-Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, Samsuri, mengaku siap memberikan Penerangan Hukum (Penkum) kepada semua pihak yang menggunakan uang negara baik dari birokrasi maupun masyarakat.

Kesiapan lembaga adhiyaksa untuk mengadvokasi para pengguna uang rakyat tersebut, agar terhindar dari penyalahgunaan wewenang, sehingga tidak terjadi kerugian negara.

“Kami, tentu siap untuk mengadvokasi para pelaku yang terlibat dalam pembangunan yang menggunakan uang negara,” ungkap Samsuri, kepada Kabar6.com, Senin (14/1/2013).

Namun kata Samsuri, kesiapan itu hanya bersifat menunggu permintaan dari pihak-pihak yang membutuhkan Penkum.

“Jika diminta dan dibutuhkan, kami siap turunkan personil,” katanya.

Samsuri mejelaskan, selama memimpin Kejari Tigaraksa, pihaknya telah memberikan penkum kepada sejumlah pelaku yang terlibat dalam proyek baik berasal dari pusat maupun daerah.

Proyek-proyek yang menggunakan uang negara tersebut antara lain,  Bantuan Beras Miskin (Raskin), Dana Bos, dan berbagai kegiatan lainnya.

“Advokasi hukum ini, sifatnya hanya insidentil dan kami tidak diperbolehkan masuk langsung dalam kegiatan-kegiatan itu,” ujarnya.(din)

 




SDN Pasanggrahan 2 Pernah Terima Bantuan DAK 2009

Kabar6-Informasi yang berhasil dihimpun Kabar6.com, dari berbagai sumber, Senin (14/1/2013), ternyata dua lokal gedung SDN Pasanggrahan 2 yang ambruk pada Minggu (13/1/2013) lalu, pernah menerima bantua Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2009 silam.

Kala itu, SDN Pasanggrahan 2 melakukan rehabilitasi terhadap dua rung kelas yang ambruk secara swakelola dengan biaya sekitar Rp300 jutaan bantuan dari pemerintah.

“Pembangunan dua lokal rung belajar itu, dilakukan oleh komite sekolah bersama dewan guru pada 2009 lalu,” ungkap H. Madsuni, tokoh masyarakat Kampung Cibogo, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear.

Menurutnya, saat memulai pembangunan, memang sudah muncul persoalan, karena rehab sekolah itu ingin diambil alih oleh kepala desa setempat.

“Tapi masalah itu, gak sampai mengganggu jalannya pembangunan,” ujarnya.

Senada dikatakan Abdul Rafik, warga perumahan Taman Kirana Surya, pihaknya mengaku ikut mengontrol pembangunan sekolah itu.

Dia membenarkan, bahwa sekolah tersebut mendapatkan bantuan DAK dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang pada 2009 lalu.

“Iya benar, saya juga ikut kontrol pembangunannya. Waktu itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) nya Pak Toni Fauzi,” kata Sekretaris LSM Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) ini. (din)




Gedung Ambruk, 600 Siswa SDN Pasanggrahan 2 Bakal Terlantar

Kabar6-Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Pasanggrahan 2, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, dipastikan akan terhambat.

Hal ini, menyusul ambruknya dua dari tujuh lokal gedung yang dimiliki sekolah tersebut, pada Minggu (13/1/2013).

Kepala SDN Pasanggrahan 2, Supendi mengatakan, pihaknya prihatin melihat kondisi bangunan ambruk itu.

Pasalnya, nasib 600 siswa yang ada bakal terlantar dengan berkurangnya ruang kelas di sekolah ini.

“600 siswa pasti terlantar. Sebab, sebelum ambruknya dua lokal ruang belajar ini saja, para siswa masuk pagi sore. Apalagi, setelah dua lokal itu gak ada,” ungkap Supendi, kepada Kabara6.com, Minggu (13/1/2013).

Menurut Supendi, selain proses KBM terhambat, SDN Pasanggrahan 2 yang berlokasi di Kampug Cibogo, Desa Pasanggrahan ini, mengalami kerugian cukup besar.

Kerugian yang diderita kata Supendi, bisa mencapai Rp350 jutaan, karena sebagian besar material bangunan seperti, tembok dan atapnya pada hancur.

“Disamping itu, hampir semua meubeler dan perangkat belajar lainnya rusak rusak tertimpa reruntuhan bangunan,” ujarnya sedih.

Ditambahkan Supendi, memang pada 2012 lalu, sekolah ini pernah ditawarkan bantuan rehab ringan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Namun, bantuan tersebut ditolak olehnya, mengingat kondisi gedung yang telah rapuh dan harus dilakukan rehabilitasi berat.

“Bantuan itu tidak kami terima, karena sekolah ini butuh rehab berat atau unit sekolah baru,” terangnya.

Untuk itu, Supendi berharap pemerintah daerah setempat, agar memprioritaskan pembangunan gedung sekolah tersebut.

“Kami berharap bangunan yang ambruk ini segera dibangun, supaya proses KBM tidak terganggu,” pintanya.(din)




Sambangi Pengungsi Banjir, Zaki Tampung Curhat Warga Kresek

Kabar6-Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten, termasuk Kabupaten Tangerang, kiranya cukup menyengsarakan warga.

Pasalnya, tak hanya menggenangi rumah, banjir juga merendam ratusan hektar sawah dan, memaksa ribuan warga mengungsi serta merusak infrastruktur jalan.

Bupati Tangerang terpilih yang kini tinggal menunggu jadwal pelantikan, Ahmed Zaki Iskandar, Minggu (13/1/2013) menyambangi warga korban banjir yang ada di Kecamatan Kresek.

Dalam kesempatan itu, selain memberikan bantuan berupa bahan makanan, pakaian, selimut dan obat-obatan, Zaki juga menyempatkan diri untuk mendengarkan langsung curhat warga terkait bencana yang diderita.

“Saya sengaja datang untuk melihat dan mendengarkan langsung keluhan warga di Kecamatan Kresek ini terkait bencana banjir yang terjadi,” ujar Zaki yang sejak beberapa hari terakhiur terus berkeliling kesejumlah wilayah yang terkena banjir. 

Menurut Zaki, kondisi banjir serta informasi langsung dari warga nantinya akan dijadikan tolak ukur untuk menanggulangi persoalan bencana dimasa mendatang. 

“Kedepan kita akan terus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat untuk pembuatan tanggul di hilir Sungai cisadane. Tanggul itu diharapkan bisa mengantisipasi banjir yang terjadi,” kata Zaki lagi.

Sementara, Ahmad Sadikin (45), salah seorang warga Kresek mengharapkan agar pemerintah dapat mengantisipasi banjir di wilayah itu dikemudian hari.

Ya, banjir yang terjadi di Kecamatan KResek mengakibatkan sedikitnya 500 warga setempat mengungsi akibat perkampungan mereka terendam banjir.(Arsa)




Ditimpa Hujan, Gedung SDN Pasanggarahan 2 Solear Ambruk

Kabar6-Sedikitnya dua lokal gedung SDN Pasanggarahan 2 yang berlokasi di Kampung Cibogo, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang Ambruk.

Ambruknya bangunan tersebut, diduga karena ditimpa hujan dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terkahir. Akibatnya, bangunan yang berdiri pada 1978 silam ini, ambles sedalam hampir 20 Centimeter.

Peristiwa itu, terjadi sekitar Pukul 4.00 Wib dini hari tadi. “Iya, dua lokal ambruk. Penyebabnya, karena kontur tanah disini labil, sehingga terjadi longsor sedalam 20 cm,” ungkap Kepala SDN Pasanggrahan 2, Supendi, kepada Kabar6.com, Minggu (13/1/2013).

Disamping itu kata Supendi, kondisi pondasi bangunan tampaknya sudah rapuh, sehingga tak mampu menahan beban. Ditambah lagi, hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari ini terus menimpa bangunan tersebut.

“Saya dapat informasi dari warga, semalam hujan cukup lebat bercampur petir,” ujarnya.

Untungnya lanjut Supendi, sejak Juli lalu satu lokal yang rusak itu telah dikosongkan. Dan, hanya satu lokal yang sebelah timur masih digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Kalau melihat kondisi seperti ini, proses KBM di sekolah ini praktis terhambat,” katanya.

Sementara itu, H. Madsuni, tokoh masyarakat setempat mengatakan, ketika melihat kejadian itu, pihaknya langsung ambil sikap mengumumkannya lewat pengeras suara di Masjid.

“Semalam, memang hujan deras. Saya keluar rumah karena kebanjiran. Tiba-tiba saya dengar ada suara gemuruh. Pas saya lihat gak taunya sekolah ambruk,” tuturnya.(din)




Warga 4 Desa di Gunung Kaler Masih Terisolir Banjir

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang beberapa hari ini, cukup membuat warga menderita. Pasalnya, banjir dengan ketinggian 1 hingga 2 meter yang terjadi hampir sepekan di daerah itu, terus meluas.

Akibatnya, ribuan rumah serta ratusan hektar lahan persawahan milik warga terendam. Salah satunya, yang terjadi di Kecamatan Gunung Kaler.

Saat ini, warga di empat desa yakni, Desa Gunung Kaler, Kedung, Onyam dan Kandawati, dicekam ketakutan luar biasa. Sebab, keempat desa itu terisolasi oleh banjir yang berasal dari sungai Cidurian.

“Air sungai Cidurian semakin naik, kondisi sungai sudah hampir tidak bisa menampung debit air. Sehingga, banjir merendam rumah-rumah warga,” ungkap Ajat Sudrajat, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Minggu (13/1/2013).

Banjir tahun ini kata dia, lebih besar dari tahun sebelumnya. Banjir, tak hanya merendam rumah warga, melainkan lahan pertanian juga turut dilahap.

“Tanaman padi dan lainnya yang ditanam warga ikut terendam. Tahun ini, para petani kuatir karena tanamannya terancam gagal panen atau puso,” ujarnya.

Atas kondisi itu, dirinya meminta kepada sejumlah pihak, khususnya pemerontah daerah setempat, agar secepatanya memberikan solusi.

“Jangan biarkan para petani menjerit, mengingat modal yang dikeluarkan saat musim tanam sudah lumayan besar,” imbuh Ketua KNPI Kecamatan Gunung Kaler ini.

Ditambahkan Ajat, saat ini dirinya bersama Ketua Gapoktan Desa Gunung Kaler, Sirun bersama warga setempat berinisiatif membuat sendiri tanggul dengan peralatan seadanya, agar air tidak meluas ke perkampungan dan lahan petani.(din)