Nenek Renta Pingsan Terjepit Antrian Balsem di Kantor Pos Tigaraksa

Kabar6-Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (Balsem) di Kantor Pos Tigaraksa berlangsung kisruh, Senin (15/7/2013).

Aksi desak-desakan yang mewarnai pengambilan dana Balsem tersebut, mengakibatkan seorang nenek pingsan akibat terjepit poagar kantor pos.

Nenek yang terjepit bernama Maryati (65), warga Kecamatan Kresek, dia datang bersama warga Kresek lainnya.

“Awalnya saya terdorong oleh warga lain yang ada dibelakang. Namun, didepan polisi menutup pintu pagar secara paksa. Saat itulah saya terjepit,” ujar Maryati setelah siuman dari pingsannya.

Maryati berharap, pihak kantor pos bisa memisahkan kaum laki-laki dan perempuan dalam pembagian Balsem. Hal itu guna menghindari kembali pecahnya kisruh seperti hari ini.

Ya, pembagian dana Balsem di Kantor Pos Tigaraksa sudah dimulai sejak Jumat (12/7/2013). Membludaknya jumlah warga yang ingin mencairkan dana Balsem, membuat suasana menjadi kisruh.(mer)

 




Rumah Panitia Pilkades Kedaung Dirusak Massa

Kabar6-Rumah Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kedaung, Usup Supriadi (45), tiba-tiba dirusak ratusan massa, Minggu (14/7/2013) malam.

Diduga, aksi massa dipicu pemilih siluman dalam Pilkades di desa setempat, yang digelar pada 30 Juni lalu.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi massa tersebut. Namun demikian, rumah sang Panitia Pilkades mengalami kerusakan cukup parah.

Kanit Reskrim Polsek Kronjo, Aiptu Surya Sabanusa mengatakan, massa dari Calon Kepala Desa (Calkades) yang kalah mendapat laporan adanya dugaan kecurangan dalam pilkades lalu. Hingga, massa berbondong-bondong mendatangi rumah korban.

Mendapati laporan itu, puluhan personil gabungan Polres Kota Tangerang dan Polsek Kronjo langsung mengamankan lokasi pengerusakan. “Kami juga mengamankan seorang pria pelaku perusakan berinisial RD,” ujar Aiptu Surya Sabanusa lagi.

Untuk diketahui, pemilihan Pilkades di Desa Kedaung, Kecamatan Mekar Baru, dimenengkan oleh Yakub, yang berhasil mengalahkan kedua rivalnya Sasmita dan Muslik dengan selisih 100 suara.

Massa yang mendapatkan issue adanya kecurangan kemudian menuntut adanya pemilihan ulang. Namun lantaran tidak digubris oleh panitia pilkades, massa akhirnya menyerbu rumah ketua panitia dan melakukan pengerusakan.(Agm)




Lawan Arus Lalin, Biker Tewas Terlindas Angkot di Tigaraksa

Kabar6-Gara-gara nekat berkendara melawan arus lalu lintas (lalin), seorang biker tewas meregang nyawa setelah terlindas angkutan kota (angkot) di Jalan Arya Santika, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (13/7/2013) malam.

Korban yang mengendarai sepeda motor B 3325 NKB tersebut diketahui bernama Chaeruddin (35), buruh salah satu perusahaan yang berada dikawasan Industri Oleg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Andi (40), supir angkot bernopol B 4405 NTS yang melindas korban mengatakan, peristiwa berawal ketika korban nekat menunggangi sepeda motornya sambil melawan arus ditengah hujan yang mengguyur cukup deras.

“Jadi sebelumnya dia (korban) melawan arus. Kemudian tersenggol oleh pengendara lain. Karena saat itu hujan deras dan jalanan cukup licin, korban kehilangan keseimbangan hingga terjatuh dan tertabrak oleh saya,” ujar Andi lagi.

Akibatnya, korban tewas seketika dilokasi kejadian. Sedangkan kasus kecelakaan tersebut kini ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Polres Kota Tangerang.(agm/mer)




Kejar Target, Kantor Pos Tigaraksa Ubah Sistem Pembagian BLSM

Kabar6-Lambatnya distribusi Kartu Perlindungan Sosial (KPS) membuat Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang mengganti sistim pendistribusian KPS.

Dari 43.000 KPS yang disebarkan kepada warga di Kabupaten Tangerang, sebanyak 6.000 KPS belum terdistribusikan. Sementara waktu pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ditargetkan hingga tanggal 19 Juli 2013.

Melihat waktu yang cukup mepet mendorong pihak Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang untuk mengubah sistem pembagian KPS.

Perubahan dilakukan dengan cara mendatangi rumah penerima BLSM dan langsung mencairkannya di kediaman warga.

“Untuk mencapai target, sistem itu dilakukan sejak hari ini, karena masih banyak KPS yang belum didistribusikan oleh kantor pos,” kata Syafullah, Ketua Distributor KPS kepada kabar6.com, Jumat (12/7/2013).

Ia menyebutkan, dalam pelaksanaan pencairan BLSM dengan cara mendatangi warga dari rumah ke rumah, petugas dikawal oleh pihak kepolisian.

Sistem pendistribusian KPS dimulai di salah satu wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. “Sistem itu akan terus dilakukan untuk mempercepat akhir penyaluran BLSM,” terang Syafullah.(mer)




Sumiati Nyaris Pingsan “Terjepit BLSM’ di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Seorang warga nyaris pingsan saat pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dilakukan Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Jumat (12/7/2013).

Antrean panjang dan adu dorong sempat mewarnai penyaluran BLSM di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Percik kericuhan terjadi karena warga tak sabar untuk antre mengambil BLSM hingga terjadi aksi dorong-dorongan untuk memaksa masuk lebih dulu.

Sumiati (47), seorang warga yang kelelahan antre sejak pagi dan terjebak dalam aksi dorong mendorong, hampir jatuh pingsan. “Walau capek berdesak-desak dan lelah antre sejak pagi, tapi saya sangat senang karena telah menerima BLSM,” kata Sumiati sumringah.

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang akan menyalurkan BLSM hingga Senin (15/7/2013). Selanjutnya, BLSM akan dibagikan per dua bulan sekali dengan besaran jumlah uang 300 ribu rupiah.(mer)




2 Lapak Limbah Terbakar, 1 Mobil Pick Up Gosong

Kabar6-Kebakaran hebat melahap habis dua lapak penampungan limbah industri di Jalan Raya Serang, KM 26, Desa Kawidaran, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/7/2013).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, selain menghanguskan bangunan lapak, likdah api juga menghanguskan sebuah pick up yang ada dilokasi.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebakaran terjadi di dua lapak limbah, masing-masing bernama Aprilia Jaya dan cahaya Limbah. Kobaran api yang membara diduga berasal dari lapak Aprilia Jaya yang dilanda Konsleting listrik.

“Asal api dari lapak milik Haji Herman, dan tiba-tiba saja membesar karena membakar kardus dan tiner yang ada dilapak limbah,” ujar Herman (42) warga yang meyaksikan api tersebut berasal, Jumat (12/7/2013).

Api dengan cepat melalap barang mudah terbakar seperti tiner dan kardus yang ada di lapak limbah. Tak hanya itu, kendaraan pengangkut limbah suzuki pick up dengan nopol A 8086 KC turut ludes terbakar.

Usai melahap lapak Aprilia Jaya api kemudian melebar dan melalap bahan mudah terbakar disebelahnya. “Angin kencang mendorong api ke lapak Cahay Limbah, disana juga banyak bahan mudah terbakar,” terang herman.

Wakil Komandan Pleton Kompi B Damkar Kabupaten Tangerang, Khadafi mengatakan, pihaknya menerjunkan tiga unit pemadam ke lokasi kebakaran. Namun lantaran kesulitan memperoleh sumber air, proses pemadaman terhambat.

“Kendala kami di sumber air, disini susah mencari sumber air ditambah bahan mudah terbakar dari kedua lapak limbah tersebut,” ungkap Khadafi kepada Kabar6.com.

Menurut Khadafi, sedianya kebakaran di lapak limbah tersebut bukan yang pertamakali terjadi. Dari catatannya, diperkirakan kasus serupa sudah 3 kali terjadi di tempat yang sama.

“Ini sudah kali ketiganya kami kesini, padahal kami juga sudah menyarankan kepada kedua pemilik lapak, untuk meningkatkan standart keamanan listriknya,” tukas Khadafi.(Agm)




2 Pelaku Curanmor Diringkus Polsek Balaraja

Kabar6-Buser Polsek Balaraja, Kabupaten Tangerang, berhasil mengamankan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor dari dua sindikat berbeda. Dari tangan keduanya, polisi juga menyita dua unit sepeda motor beserta puluhan plat nomor.

Ya, kedua pelaku adalah Oji (35), warga Kampung Peutey, RT 03/02, Desa Telaga Sari, Kecamatan Balaraja, yang merupakan sindikat lokal. Dan, Iskandar (23) yang berasal dari sindikat curanmor asal Palembang.

“Dua pelaku merupakan dua anggota sindikat curanmor yang berbeda,” ungkap Iptu Lilly Ilhana Feryanto, Kanit Reskrim Polsek Balaraja kepada Kabar6.com, Jumat (12/7/2013).

Lilly menjelaskan, Penangkapan Oji berawal ketika buser Polsek Balaraja sedang melakukan patroli tertutup diwilayah Balaraja. Saat itu, polisi mendapati ada warga yang berteriak-teriak maling.

Mendengar itu anggota buser segera melakukan pengejaran dan berhasil meringkus Oji didepan Fly Over Balaraja.

Sedangkan, penangkap Iskandar berawal dari informasi masyarakat yang curiga, terhadap rumah kontrakan pelaku yang bermukim di Cikande.

“Warga curiga, karena rumah pelaku sering keluar masuk sepeda motor baru. Setelah melaporkan kepada kami, maka penggerebekanpun segera kami rancang,” ujar Lilly.

Iskandar rupanya tidak bekerja sendiri, ia terorganisir dengan baik. Yang dipimpin oleh UD (32), kini berstatus DPO.

“Pengakuan Iskandar, ia memiliki pimpinan berinisial UD dan sudah puluhan kali beraksi diwilayah Balaraja,” imbuh Lilly.

Atas perbuatannya,pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.(Agm)




Kejari Tigaraksa Bungkam soal Pemeriksaan Kasus Korupsi Bansos

Kabar6-Hampir sepekan ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, terus memeriksa sejumlah saksi maupun terduga korupsi yang terlibat dalam penyelewengan dana hibah Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp500 juta yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Banten kepada yayasan Al-Muqarobah pada 2012 lalu.

Satu tersangka berinisial MT, selaku pengurus yayasan itu berhasil ditetapkan sebagai tersangka, pada Kamis (4/7/2013) silam.

Namun, pasca penetapan status tersangka terhadap MT, hingga kini lembaga Adhyaksa tersebut belum juga mempublikasikan nama-nama calon tersangka berikutnya.

Bahkan, dengan alasan menjaga kerahasiaan metode penyelidikan dan penyidikan, mereka lebih memilih bungkam.

“Saat ini, kami belum bisa memberikan keterangan seputar masalah ini. Tunggu saja hasilnya, nanti pasti kami buka semuanya,” ungkap Kepala Seksie Pidana Khusus Kejari Tigaraksa, Ricky Tommy Hasiholan, kepada Kabar6.com, Kamis (11/7/2013).

Dijelaskan Ricky, pemberitaan yang gencar dilakukan media massa, terkait persoalan itu akhir-akhir ini, dinilai dirinya sangat mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan.

Sehingga, dampaknya dapat menyulitkan para penyidik mengungkap sejumlah oknum yang telah menjadi target mereka. “Pekerjaan kami terganggu dengan sering munculnya berita di media soal kasus ini,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, pasca penggeledahan di kantor Gubernur Banten, Selasa (2/7/2013) lalu, Kejari Tigaraksa telah memeriksa 11 pejabat Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Banten dan beberapa pengurus yayasan Al-Muqarobah.

Namun, hingga sepekan berjalannya proses penyidikan, lembaga penuntutan di kota seribu industri ini baru menetapkan satu nama sebagai tersangka.

Sementara, dari kesebelas pejabat Biro Kesra Banten yang telah diperiksa satu namapun belum ditetapkan sebagai tersangka.(din)




Gudang Sembako Kosambi Ludes Terbakar

Kabar6-Sebuah gudang tempat penyimpanan kebutuhan pokok (sembako) di Pergudangan Mutiara Kosambi, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar, Rabu (10/7/2013) malam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, akibat kebakaran kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, saat kebakaran terjadi gudang sedang terisi penuh sembako.

Yanto, warga sekitar lokasi mengatakan, kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Kobaran api dengan cepat membesar, hingga ap habis bangunan gudang beserta isinya.

“Saat kebakaran, didalam gudang sedang tidak ada aktivitas. Sedangkan kebakaran sendiri baru diketahui oleh petugas keamanan gudang, setelah lidah api membesar,” ujar Yanto.

Amuk si jago merah baru berhasil dipadamkan, 3 jam setelah 8 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dari Kabupaten Tangerang dibantu Damkar Kota Tangerang tiba dilokasi kejadian.

Hingga berita ini disusun, belum diketahui pasti siapa pemilik gudang sembako tersebut. Sedangkan kasus kebakaran itu sendiri kini dalam penyelidikan lebih lanjut petugas Polsek Teluknaga.(Andre)




Wow, DPO Penyelundup BBM Bersubsidi Ucapkan HUT Bhayangkara

Kabar6-Ada yang aneh pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-67 di markas Polres Kota Tangerang di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, JUmat (5/7/2013).

Pasalnya, korps baju cokelat ini mendapatkan sebuah karangan bunga ucapan selamat atas HUT Bhayangkara ke-67 dari PT Sinergi Permata Mulia (SPM), yang tak lain adalah milik Wawan alias Iwan Keling.

Sedianya, nama Wawan sendiri masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yang kasusnya ditangani oleh Polsek Cikupa.

Pantauan Kabar6.com, karangan bunga tersebut terpampang jelas sejak sepakan terakhir dihalaman depan Mapolres Kota Tangerang.

Tepat disamping karangan bungan PT SPM tersebut, juga ada karangan bunga ucapan dari Dandim 0506 Tangerang.

Tak pelak, karangan bunga dari sang DPO ini terlihat oleh seluruh unsur muspida, mulai dari Bupati Tangerang hingga Walikota Tangsel yang kemarin mengikuti seremoni pemusnahan miras dan narkoba di halaman belakang Polresta Tangerang.

“Aneh, kok bisa-bisanya DPO malah ngirim karangan bunga. Padahal, kasus penyelundupan solarnya sampai sekarang masih belum jelas,” ujar Saifuddin Juhri, Ketua LSM gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan Banten (GMP2B) saat melihat karangan bunga tersebut.

Saifuddin juga mengaku risih dengan karangan bunga tersebut, mengingat keberadaannya dipampang di depan umum. “Ini tentunya contoh yang tidak baik bagi masyarakat,” ujar Saifuddin lagi.

Seperti diketahui, penyelundupan BBM bersubsidi yang dilakukan PT SPM dibongkar oleh sejumlah aktivis LSM Panca Bhakti Nusantara (PBN). LSM ini memergoki sebuah mobil PT SPM saat beraksi menyedot solar di SPBU 34-15706  Kawidaran, pada Selasa (30/10/2012) malam lalu.

Selain meringkus supir dan kernet tersebut, para aktivis LSM PBN juga sempat mengamankan barang bukti berupa sebuah mobil Isuzu Panther bernomor polisi B 2618 UC yang digunakan pelaku saat beraksi.

Kasus itu kemudian dilaporkan dan ditangani oleh Polsek Cikupa. Sayangnya, hingga kini belum diketahui titik akhir dari penyidikan yang dilakuykan pihak kepolisian tersebut.

Sementara, Kapolres Kota Tangerang Kombespol Irfing Jaya belum memberikan konfirmasi terkait karangan bunga yang dikirim oleh PT SPM tersebut. Saat hendak ditemui di kantornya, Kapolres sedang tidak berada di tempat.(agm/din)