Mayat Wanita Muda di SMA 18 Diduga Korban Pembunuhan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Tigaraksa mengindikasi bahwa mayat wanita muda yang ditemukan teronggok didisamping SMA 18 Kabupaten Tangerang, Kampung Matagara, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Senin (22/7/2013), merupakan korban pembunuhan.

Dugaan itu merujuk pada sejumlah fakta yang ditemukan pada saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dimana sosok mayat wanita muda itu ditemukan.

Kapolsek Tigaraksa, Kompol Parmono mengatakan, dari hasil olah TKP disamping mayat korban juga ditemukan sebuah sepeda motor Honda Vario dengan nopol  B 3695 NNM warna merah.

“Kuat mayat ini merupakan korban pembunuhan, karena kami menemukan luka lebam dan lecet diwajah serta punggung,” terang Parmono.

Lebih jauh Parmono memprediksi, bahwa besar kemungkinan korban dihabisi ditempat lain dan jasadnya sengaja dibuang dilokasi guna menghilangkan jejak.

“Sampai saat ini identitias korban belum diketahui. Guna keperluan penyidikan, mayat itu kami evakuasi ke RSUD Tangerang untuk keperluan otopsi,” kata Parmono lagi.(agm)




Mayat Wanita Muda Disamping SMA 18 Kabupaten Tangerang

Kabar6-Sesosok mayat wanita muda tanpa identitas, ditemukan tergeletak  dengan kondisi mengenaskan, disamping SMA 18 Kabupaten Tangerang, Kampung Matagara, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Senin (22/7/2013).

Sosok mayat tersebut ditemukan oleh sejumlah warga yang kebetulan melintas dilokasi.

“Awalnya dikira korban hanya pingsan. Namun setelah diperiksa, ternyata korban sudah tewas,” ungkap Rasyidi, Ketua RW 01, Kampung Matagara, kepada Kabar6.com dilokasi kejadian.

Dijelaskan Rasyidi, saat ditemukan disamping sosok mayat wanita itu juga ditemukan sepeda motor Honda Vario dengan nopol  B 3695 NNM warna merah.

Selanjutnya Rasyidi bersama warganya segera melaporkan temuan mayat wanita tersebut ke Polsek Tigaraksa.

Sementara, Kapolsek Tigaraksa, Kompol Parmono membenarkan adanya laporan terkait mayat wanita muda tanpa identitas tersebut. “Saat ini, sosok mayat sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang,” ujar Kapolsek.(agm)

 




Warga Kawidaran Murka, 4 Warem Nyaris Dibakar

Kabar6-Santri dari Pondok Pesantren beserta warga Kawidaran, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/7/2013) malam, meradang.

Mereka murka hingga menyerbu dan merusak warung remang-remang yang nekat beroperasi di sepanjang Jalan Raya Serang KM 19, Desa Kawidaran, Kecamatan Cikupa.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, puluhan massa merusak setidaknya empat warem yang menyuguhkan wanita penghibur dan minum keras.

Puluhan massa membawa kayu dan bambu merusak warem dan isinya, hal ini dilakukan warga lantaran tempat hiburan tersebut masih beroperasi dibulan ramadhan.

Kapolsek Cikupa Kompol Arlon Sitinjak mengatakan, setidaknya puluhan warga mendatangi warem disepanjang Jalan Raya Serang KM 19.

“Hal yang memicu kemarahan warga adalah, sikap pemilik warung remang-remang yang tetap membandel dengan beroperasi di bulan ramadhan,” kata Kapolsek.

Arlon mengaku, pihaknya telah berulang kali mendatangi warem tersebut dan menghimbau agar tidak beroperasi, namun himbauan tersebut hanya diindahkan selama beberapa hari saja.

“Langkah persuasif dan preventif sudah kami lakukan, bahkan kemarin sudah kami razia puluhan botol mirasnya. Namun merekanya tetap membandel, sehingga warga juga terpancing emosinya,” papar Arlon.(Agm)




Jalur Mudik Kabupaten dan Tangsel Rawan Macet

Kabar6-Sebanyak enam titik jalur mudik Lebaran di wilayah Kabupaten Tangerang dan dua titik di Tangerang Selatan (Tangsel), diperkirakan bakal mengganggu kenyamanan pemudik H-3 sebelum Lebaran. Pasalnya, perbaikan jalan baru rampung sekitar 50 persen.

“Dari enam titik jalur mudik di Kabupaten Tangerang dan dua titik di wilayah Tangerang Selatan yang mengalami kerusakan, pengerjaannya baru selesai 50 persen,” kata Kasat Lantas Polres Kota Tangerang Kompol Leganek Mawardi kepada kabar6.com, Jumat (19/7/2013).

Usai melakukan survey jalur mudik di wilayah Kabupaten Tangerang dan Tangsel, Leganek menyebutkan, jalan yang tengah diperbaiki di Kabupaten Tangerang berada di sepanjang Jalan Raya Serang KM 32 hingga perbatasan Kecamatan Jayanti.

Berikutnya berada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) mulai dari Kecamatan Jambe, Kecamatan Legok, dan Kecamatan Cisauk hingga perbatasan Bogor dan Tangsel.

“Jalan itu rata-rata bukan jalan rusak, namun tengah dibetonisasi. Kami berharap pemudik dapat mewaspadainya karena di jalan tersebut sering terjadi kemacetan,” kata Leganek.

Sedangkan di wilayah Tangsel, sebut Leganek, jalan yang tengah diperbaiki berada di Rawa Buntu dan depan Delatinos. Kemacetan kerap terjadi di Gading Serpong menuju Rawa Buntu pada sore dan pagi hari.

“Kemacetan terjadi karena volume kendaraan termasuk tinggi,” ujarnya.

Kabid Lalulintas Dihub Tangsel Tito Satrio menambahkan, jalan di wilayah Tangsel termasuk jalur liner, sehingga sulit untuk mencari jalan alternatif.

“Pemudik sebaiknya menghindari daerah-daerah rawan macet dan jalan yang sedang diperbaki,” ucapnya seraya memperkirakan, perbaikan jalan akan rampung H-4 sebelum Idul Fitri.(agm)




19 Pospam Amankan Titik Rawan Jalur Mudik Tangsel-Kab Tangerang

Kabar6-Sebanyak 19 Pos Pengaman (Pospam) mudik Lebaran baru saja dibentuk untuk mengamankan jalur mudik Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang.

Ke-19 Pospam terbentuk dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang berlangsung di Aula Rupatama Polres Kota Tangerang pada Jumat (19/7/2013).

“Kami telah menyiapkan 19 Pospam mulai dari Tangsel hingga Kabupaten Tangerang,” kata Kasat Lantas Polres Kota Tangerang Kompol Leganek Mawardi kepada kabar6.com.

Rapat koordinasi lintas sektoral pembentukan Pospam melibatkan seluruh SKPD, yakni Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta unsur TNI dan Polri sebagai penyelenggara Operasi Ketupat Jaya 2013.

Diputuskan, ke-19 Pospam mudik Lebaran tersebar di sejumlah titik rawan di Tangsel dan wilayah Kabupaten Tangerang.

Di wilayah Tangsel, Pospam ditempatkan di pertigaan Gading Serpong, ITC, WTC, Alam Sutera, German Center, Munjul, Puspitek, dan Ocean Park.

Di Kabupaten Tangerang, Pospam didirikan di Jayanti, Balaraja Barat, Citra Raya, Bitung, dan Curug dengan Pospam chek point di Balaraja Timur.

“Nantinya kami akan melibatkan sekitar 500 personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk menjaga Pospam-pospam tersebut,” kata Leganek.

Secara keseluruhan, sebut Leganek, pihaknya akan menerjunkan kurang lebih 1.200 personel gabungan untuk mengamankan jalur mudik Lebaran, sehingga tercipta situasi arus mudik yang aman dan nyaman.(agm)




Kasus Bansos Yayasan Al-Muqarobah Masuk Tahap Penyidikan

Kabar6-Kasus dugaan korupsi dana hibah Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp.500 juta yang diduga di selewengkan oleh sejumlah pengurus yayasan Al-Muqarobah, kini telah memasuki tahap Penyidikan.

Hal itu dikemukakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tigaraksa, Maju Ambarita, usai menggelar acara pemusnahan barang bukti di halaman kantor Kejari Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Jum’at (19/7/2013).

Perkara Bansos, kata Maju, semula masih pada tahap penyelidikan, namun setelah penyidik menemukan beberapa alat bukti yang menguatkan, maka kasus tersebut ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan.

Untuk itu, pihak Kejari Tigaraksa terus melakukan pengumpulan bahan keterangan dan data seputar dana Bansos yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Banten melalui Biro Kesehatan Rakyat (Kesra) pada 2012 silam.

“Dalam tahap penyidikan ini, tentunya kami terus mengumpulkan alat-alat bukti yang di butuhkan,” ujarnya.

Ditambahkan Maju, pihaknya mengaku sampai saat ini, sudah banyak pihak yang dimintai keterangan. Namun, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi baik pengurus yayasan maupun pejabat Biro Kesra Banten kejari Tigaraksa baru menetapkan satu tersangka.

“Kami baru menetapkan satu tersangka dalam kasus ini,” tegasnya.

Maju memastikan, bahwa sangat mungkin penyidikan kasus tersebut terus berkembang. Kedepan, pihaknya juga akan memeriksa Kepala Biro Kesra Banten.(din)




Kejari Tigaraksa Musnahkan BB Kejahatan Setahun

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa memusnahkan aneka barang bukti (BB) atas perkara yang telah masuk dalam setahun terakhir.

Sejumlah BB yang dimusnahkan tersebut berupa narkoba seperti ganja, shabu, senjata api, air soft gun, VCD bajakan, dan produk imitasi bajakan.

Pemusnahan berbagai BB dilakukan di halaman Kantor Kejari Tigaraksa, kawasan Puspemkab Tangerang, dengan dihadiri seluruh unsur muspida Tangsel dan Kabupaten Tangerang.

Kepala Kejari Tigaraksa Maju Ambarita mengatakan, pemusnahan barang bukti merupakan pelaksanaan tugas sebagaimana ketentuan hukum tetap yang sudah diputuskan jaksa.

“Pemusnahan ini momentumnya sangat tepat karena bertepatan dengan bulan puasa ramadan dan hari jadi kejaksaan,” ungkapnya kepada Kabar6.com usai memusnahkan BB, Jumat (18/7/2013).

Sedangkan BB yang dimusnahkan terdiri dari 110 perkara narkotika, 13 pucuk senjata api, 16 pucuk air soft gun, 2 pucuk korek api yang menyerupai senjata api dan ratusan keping VCD bajakan serta sendal eiger palsu.

“Barang-barang tersebut merupakan hasil pengungkapan selama setahun, dan yang paling banyak adalah narkoba jenis ganja sebanyak 62 kilogram,” terang Maju.(Agm)




2 Warga Jadi Tersangka Perusakan Kantor Desa Carenang

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Kota Tangerang menetapkan dua warga sebagai tersangka dalam kasus pengrusakan kantor Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Kedua warga dimaksud masing-masing berisial AN (60), ED (26). “Dari lima warga yang diamankan, dua sudah menjadi tersangka,” ujar Kanit Jatanras Polresta Tangerang, Iptu Nurmaghantara, Jumat (19/7/2013).

Sementara, AN, salah seorang tersangka mengaku bahwa pengerusakan itu terjadi spontan. Warga kesal karena menunggu pihak perwakilan Desa selama dua jam, sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

“Sudah dua jam mkenunggu, tapi perwakilan desa tidak datang juga. Jadinya, warga marah,” ujar AN.

Namun, AN juga tidak menepis kemungkinan adanya unsur politis Pilkades dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (Balsem) hanya dari kubu yang menang di Pilkades.

“Kami curiga, dana Balsem itu mandeg di kantor desa. Karena, yang mendapat Balsem hanya pendukung kades terpilih dari kubu merah,” kata AN lagi.

Diketahui, ratusan warga mengamuk di kantor Desa Carenang, Kamis (18/7/2013). Selain merusak kantor desa, warga juga membakar meja dan kursi dihalaman kantor desa.(mer)




Ditinggal Taraweh, 3 Rumah di Sepatan Terbakar Akibat Petasan

Kabar6-Petasan memicu petaka bagi warga di wilayah Kabupaten Tangerang. Kali ini, tiga unit rumah yang sedang ditinggal taraweh oleh pemiliknya di Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan, hangus terbakar akibat ledakan petasan, Kamis (18/7/2013).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, akibat amuk si jago merah itu, kerugian ditaksir mencapai milliaran rupiah.

Wudan (30), warga sekitar lokasi kebakaran mengatakan, peristiwa kebakaran dipicu oleh ulah pemuda kampung setempat yang bermain petasan.

Ledakan petasan yang mengenai kabel listrik kemudian memicu munculnya percikan api yang kemudian menjalar ke salah satu rumah warga.

Warga sekitar sempat berupaya memadamkan api di rumah tersebut dengan alat seadanya. Namun, karena rumah yang terbakar dalam kondisi terkunci, kobaran apipun menjadi sulit untuk dijinakkan.

Bahkan, lidah api yang dengan cepat membesar kemudian menjalar hingga turut membakar dua rumah lain yang bersebelahan dengan rumah pertama
yang terbakar.

“Kebakaran terjadi saat ketiga rumah itu sedang terkunci karena ditinggal pemiliknya sholat taraweh di mesjid tak jauh dari lokasi kejadian,” ujar Wudan.

Kobaran api baru bisa dijinakkan satu jam setelah 7 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten dibantu Kota Tangerang tiba dilokasi kejadian. Saat ini, kasus kebakaran itupun sedang diselidiki oleh petugas Polres Kota Tangerang.(bad)




4 Warga Perusak Kantor Desa Carenang Ditangkap

Kabar6-Pengerusakan kantor Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, yang terjadi Kamis (18/7/2013) berbuntut panjang.

Empat warga yang diindikasi sebagai pelaku pengrusakan kantor desa tersebut, diamankan petugas gabungan resmob Unit I jatanras Polres Kota Tangerang dan Polsek Cisoka.

Sumber Kabar6.com yang enggan disebutkan namanya di Mapolres Kota Tangerang menyebutkan, keempat tersangka terbukti melakukan pengerusakan dengan melempari kantor desa dengan batu dan kayu, serta merusak dan membakar alat-alat kantor desa dihalaman kantor Desa.

Perbuatan tersebut mereka lakukan lantaran kecewa, tidak mendapatkan kartu BLSM. Para pelaku menganggap perangkat desa yang melakukan pendataan terhadap masyarakat.

Kanit Reskrim Unit I Jatanras Polres Kota Tangerang Iptu Noermagantara membenarkan penangkapan tersebut, hingga kini keempat pelaku masih diperiksa secara intensif di Mapolres Kota Tangerang.

“Hingga saat ini kami berhasil mengamankan empat pelaku pengerusakan dan pembakaran yang terjadi dikantor Desa Carenang,” tegas Noermaganthara kepada Kabar6.com, Kamis (17/7/2013).

Ditanya motif pelaku melakukan pengerusakan, Noermaganhtara menjelaskan, pihaknya masih mendalami motif pelaku. Untuk sementara dugaannya pelaku merasa kecewa karena tidak mendapatkan bantuan BLSM.

“Masih kita dalami, kemungkinan pelaku juga bisa bertambah,” terang Noermaganthara.

Untuk diketahui, Ratusan warga yang kesal karena tidak mendapatkan kartu Balsem, mendatangi dan mengamuk dengan merusak dan membakar kantor Desa Carenang.

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, kehadiran massa ke kantor desa tersebut pada pukul 08.00 WIB. Awalnya, warga ingin meminta penjelasan ke kantor Desa Carenang. Namun sayang, saat itu kantor desa masih dalam kondisi kosong dan sepi.

Alhasil, entah siapa yang memicu, emosi wargapun tiba-tiba saja meledak. Warga yang marah kemudian melempari kantor desa tersebut dengan batu dan kayu serta membakar meja dan kursi dihalaman kantor desa.(Agm)