Motor Pasangan Kekasih Tersenggol Kontainer, 1 Tewas 1 Sekarat

Kabar6-Ugal-ugalan di jalan raya, seorang wanita remaja tewas mengenaskan setelah sepeda motor yang dikemudikan kekasihnya tersenggol sebuah truk kontainer di Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang, Kamis (01/08/2013).

Jenazah Cahya (17), warga Kampung Kelapa, Legok, Kabupaten Tangerang kemudian dibawa ke kamar mayat RSU Tangerang. Sedangkan Fajar (17) kekasih korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Kasus kecelakaan maut itu kini di tangani Polsek Kelapa Dua.

Yahya (30), saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa naas tersebut berawal sepeda motor Yamaha Revo B 6802 CMX yang dikemudikan Fajar terlihat tengah ugal-ugalan bersama temannya dari arah Legok menuju Kawaraci.

“Korban sedang konvoi bersama temannya. Kebut-kebutan,” ujar Yahya.

Ketika akan menyalip truk kontainer di depannya, tiba-tiba sepeda motor yang membawa pasangan sejoli itu kehilangan kendali dan terpental ke dalam kolong truk. Dengan cepat, truk bermuatan berat tersebut melindas tubuh mungil Cahya.

“Korban tewas ditempat, sedangkan pacarnya mengalami luka-luka,” ungkap saksi mata.

Mendapat kabar anaknya tewas terlindas truk, orang tua Cahya kemudian mendatangi lokasi kejadian. Orangtua korban hanya bisa menangis ketika petugas Polsek Kelapa dua yang menangani kecelakaan maut tersebut membawa jasad korban ke kamar mayat.(Zig)

 




Citra Raya, Check Point Polda Metro Jaya dan Banten

Kabar6-Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dalam Operasi Ketupat Jaya 2013 untuk pengamanan Lebaran, kepolisian mendirikan lokasi check point di dua titik di perbatasan wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan Polda Banten dan Polda Metro Jaya dengan Polda Jawa Barat.

“Untuk check point di perbatasan Polda Metro Jaya dengan Polda Banten, berada di Citra Raya, Cikupa. Sementara di perbatasan Polda Metro Jaya dengan Polda Jabar ada di Kedung Waringin, Bekasi,” kata Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Dia menyebutkan, untuk memberikan rasa aman terhadap warga, kepolisian juga menyiagakan petugas reserse dan intel serta mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) di terminal-terminal, pelabuhan, bandara, mal, tempat wisata, tempat ibadah, dan objek-objek vital.

Dijelaskan, terdapat 111 Pospam dimulai dari Cikupa, Tangerang, hingga Kedaung Waringin, Kabupaten Bekasi yang menyediakan tim kesehatan terdiri atas dokter, perawat, dan psikolog. Pemudik dapat memeriksakan kesehatannya pada pos-pos ini.

Selama Operasi Ketupat yang digelar pada tanggal 2 hingga 17 Agustus 2013, kata Rikwanto, selain melibatkan anggota berseragam, kepolisian menugaskan anggota berpakaian preman seperti intel dan reserse.

Anggota reserse dan intel bertugas secara tertutup, artinya tidak menggunakan pakaian dinas.

Disebutkan, dalam praktek di lapangan, petugas reserse dan intel akan menyamar sebagai penumpang bus di terminal, gabung bersama masyarakat yang beli karcis, atau menyamar jadi pedagang asongan.

“Petugas tak hanya disebar di terminal tetapi juga di tempat keramaian seperti mal, pelabuhan, dan bandara, sehingga anggota diharapkan akan bergerak cepat ketika ada gelagat kejahatan,” ucapnya.(bbs/yps)




Soal Galian Pasir Maut, DPRD Dukung Langkah Pemkab Tangerang

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang, mendukung penuh langkah pemerintah daerah setempat yang melaporkan pemilik galian pasir maut ke polisi.

Hal ini, menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memiliki sikap tegas terhadap maraknya aktivitas galian pasir ilegal yang akhir-akhir ini menjamur serta meresahkan warga di daerah itu.

“Kami sangat-sangat dukung langkah Pemkab Tangerang yang membawa kasus itu keranah hukum,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin, kepada Kabar6.com, Rabu (31/7/2013).

Bahkan kata Amran, dukungan itu diberikan oleh wakil rakyat sebelum pemkab Tangerang melaporkan kasus tertimbunnya dua warga di lokasi galian milik Endot yang berada di Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, pada Senin (29/7/2013) lalu.

Dia menilai, aktivitas galian liar di daerah berjuluk kota seribu industri ini, benar-benar sudah menguatirkan dan tak bisa ditolerir.

“Korban sudah banyak berjatuhan. Memang, sekarang sudah saatnya seluruh lokasi galian liar itu ditutup secara permanen,” tukasnya.

Selain memberikan dukungan kepada Pemkab Tangerang lanjut Amran, DPRD juga meminta pihak kepolisian untuk memproses kasus tersebut secara transparan, profesional dan proporsional.

“Saya berharap kasus ini berlanjut hingga ke tingkat pengadilan, supaya ada efek jera bagi para pelaku,” tandasnya.

Diinformasikan, pemkab Tangerang melaporkan Endot, pemilik galian pasir ilegal tersebut ke Kepolisian Resort Kota Tangerang.

Sikap tegas itu terpaksa diambil, karena Pemkab Tangerang sudah geram atas maraknya aktivitas galian pasir ilegal yang menjamur di daerah itu, khususnya yang tersebar di wilayah Kecamatan Cisoka dan sekitarnya.

“Sudah dilaporin ke Polresta Tangerang. Kami minta polisi agar menangkap pemilik galian pasir itu,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, kepada Kabar6.com, Selasa (30/7/2013).(din)




Proses Hukum Tewasnya 2 Pekerja Galian Pasir Harus Berjalan

Kabar6-Proses hukum terkait tewasnya dua pekerja galian pasir yang tertimbun longsor di lokasi galian pasir Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, harus terus berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Demikian dikatakan Kasie Pidum Kejaksaan Negri (Kejari) Tigaraksa, Agus Chandra kepada     kabar6.com, Selasa (30/7/2013). “Apabila secara hukum galian tersebut ilegal, baik kepolisian dan pemerintah daerah setempat wajib menangani permasalahannya,” ujar Agus.

Agus menilai, Pemerintah Daerah setempat dapat segera menghentikan aksi penggalian tersebut, kendati diwilayah tersebut belum memiliki payung hukum (perda) yang mengatur aktivitas galian pasir.

“Kitakan punya Undang-undang Lingkungan Hidup (LH), kenapa itu yang tidak diterapkan,” tegas Agus.

Menurut Agus, banyak komponen pemerintah daerah yang bisa berperan langsung dalam kegiatan galian tipe C, seperti Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“BLHD harus melakukan monitoring. Kalau masih ada saja kegiatan seperti itu, lalu apa kerjanya BLHD. Begitupun Satpol PP, harus teliti dilapangan,” ungkap Agus.

Seperti diketahui, lokasi galian pasir di Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Senin (29/7/2013) petang longsor. Dalam peristiwa itu, dua pekerja galian tewas akibat tertimbun longsoran pasir.

Ya, dua korban tewas akibat tertimbun longsoran pasir di lokasi galian ilegal tersebut adalah Bai (30), warga Kampung Janur, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka dan Tama (50), warga Kampung Kukulu, Desa Cikareo, Kecamatan Solear.(Agm)




Bupati Zaki: Pemilik Galian Pasir Maut Dilaporkan ke Polisi

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membawa persoalan longsor yang merenggut nyawa dua warga di lokasi galian pasir Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, ke ranah hukum.

Sikap tegas itu terpaksa diambil, karena Pemkab Tangerang sudah geram atas maraknya aktivitas galian pasir ilegal yang menjamur di daerah itu, khususnya yang tersebar di wilayah Kecamatan Cisoka dan sekitarnya.

“Sudah dilaporin ke Polresta Tangerang. Kami minta polisi agar menangkap pemilik galian pasir itu,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, kepada Kabar6.com, Selasa (30/7/2013).

Menurut Zaki, pihaknya mengaku telah mengintruksikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi, untuk melaporkan kasus galian pasir maut tersebut ke pihak kepolisian. Pasalnya, di lokasi galian pasir ilegal itu, telah banyak menelan korban jiwa.

“Saya sudah perintahkan Kasat Pol PP untuk melaporkan kasus itu,” kata Zaki.

Zaki menambahkan, dirinya berharap proses hukum yang dilakukan polisi dapat menjerat pemilik galian pasir liar tersebut. Selain itu, pemiliknya harus bertanggungjawab terhadap kejadian itu.

“Pemiliknya harus diperiksa dan bertanggungjawab atas kasus ini,” tegasnya.

Ya, dua korban tewas akibat tertimbun longsoran pasir di lokasi galian ilegal tersebut adalah Bai (30), warga Kampung Janur, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka dan Tama (50), warga Kampung Kukulu, Desa Cikareo, Kecamatan Solear.(din)




Tokoh Masyarakat Desak Pemkab Tangerang Tegas Soal Galian Pasir

Kabar6-Peristiwa tewasnya dua warga akibat tertimbun longsoran galian pasir di Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, pada Senin (29/7/2013) kemarin, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Kedua korban bernama BAI, (30), warga Kampung Janur Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka dan TAMA, (50), warga Kampung Kukulu, Desa Cikareo, Kecamatan Solear, terkubur hidup-hidup di galian pasir ilegal milik Endot, warga Kampung Cigaru, RT13/04 Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka .

Hingga berita ini disusun, Camat Cisoka, Asep Musa Permana belum bisa dimintai keterangan seputar peristiwa longsoran galin pasir maut yang menelan dua warganya. Beberapa kali di hubungi Kabar6.com melalui ponselnya, Asep sendiri tak menjawabnya.

Tak hanya itu, wartawan media ini mencoba mengirim pesan singkat mempertanyakan kejadian tersebut, pihaknya tetap saja bungkam tanpa membalasnya.

Sementara itu, Tony Black, tokoh masyarakat setempat mengatakan, seharusnya pemerintah daerah mengambil sikap tegas atas menjamurnya galian pasir ilegal di kawasan itu. Pasalnya, korban galian pasir ilegal ini sudah banyak berjatuhan.

“Setiap tahun pasti ada korban jiwa. Tapi saya heran, pemerintah masih membiarkan galian pasir ilegal ini beroperasi,” ungkap Tony, kepada Kabar6.com, Selasa (30/7/2013).

Dan Camat Cisoka lanjut Tony tak perlu bungkam atau sengaja lari dari persoalan tersebut. Sebab, bagaimanapun juga alasannya, persoalan itu tetap menjadi tanggungjawab dirinya.

“Saya sarankan Pak Camat hadapi saja persoalan itu. Jangan bungkam. Dia, juga harus cerdas melakukan sosialisasi ke masyarakat akan bahaya dari aktivitas galian pasir itu,” katanya.(din)

 




Dua Korban Galian Pasir Cisoka Dipastikan Tewas

Kabar6-Berkat kesigapan petugas evakuasi, akhirnya dua warga korban longsoran galian pasir di Kampung Babakan, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, yang terjadi pada Pukul 17.00 Wib, Senin (29/7/2013) sore tadi, berhasil ditemukan.

Kedua korban bernama BAI, (30), warga Kampung Janur Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka dan TAMA, (50), warga Kampung Kukulu, Desa Cikareo, Kecamatan Solear, dipastikan tewas terkubur di galian pasir ilegal tersebut.

“Iya benar, kedua korban sudah ditemukan. Keduanya, dipastikan sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Cisoka, AKP Agus Hermanto, kepada Kabar6.com, malam ini.

Menurut Agus, proses evakuasi jenazah kedua korban longsoran galian pasir itu berjalan hampir tiga jam. Kedua korban diketahui tertimbun sekitar Pukul 17.00 Wib. Dan jenazah keduanya berhasil dievakuasi pada Pukul 20.00 Wib.

“Proses evakuasi agak sedikit alot, karena kondisi galian pasir yang dipenuhi air,” katanya.

Ditambahkan Agus, dirinya tengah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban untuk mengotopsi kedua jenazah yang tertimbun galian pasir ilegal milik Endot, warga Kampung Cigaru, RT13/04 Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka tersebut.

“Jika ada persetujuan keluarganya, jenazah akan kami bawa ke rumah sakit untuk di otopsi,” tuturnya.

Lebih jauh Agus menjelaskan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap Endot dan kedua saksi mata yakni Oman, (30), warga Kampung Ranca Godong, Desa/Kecamatan Cisoka, serta Sri Hidayat, (28), warga Kampung Janur, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka.(din)




Lagi, Dua Warga Tertimbun Galian Pasir di Cisoka

Kabar6-Dua warga di kabarkan kembali tertimbun longsoran galian pasir di Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Senin (29/7/2013). Kedua korban yang belum diketahui identitasnya tersebut, saat ini masih dalam proses pencarian.

“Dua warga tertimbun lagi. Saya belum tau apakah korbannya selamat atau sudah tewas. Saat ini, kedua korban masih di evakuasi petugas,” ungkap Aidil, warga setempat kepada Kabar6.com, sore tadi.

Peristiwa itu, kata Aidil, terjadi sekitar Pukul 17.00 Wib. Sejumlah petugas evakuasi dan alat berat dikerahkan untuk mencari kedua korban.

“Kayaknya proses evakuasi kedua korban ini butuh waktu lama, mengingat medan di lokasi galian pasir itu cukup sulit di jangkau. Pasalnya, galian itu sangat dalam,” katannya. (din)

 




Tim PKK Kabupaten Tangerang Santuni 580 Kaum Dhuafa

Kabar6-Sebanyak 580 kaum dhuafa di Kabupaten Tangerang, mendapat santunan dalam sebuah acara khusus yang dimotori oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang, Yuli Zaki Iskandar yang berlangsung di Gedung pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun Kota Tangerang, Senin (29/7/2013).

“Ini merupakan agenda rutin program kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang, yang tahun ini berupaya untuk ikut serta meringankan beban kaum dhuafa dalam menghadapi hari Raya Idul Fitri,” kata Hj. Sudirman, Ketua Panitia Pokja I TP PKK Kabupaten Tangerang.

Diungkapkan, dalam rangka mengambut Idul Fitri 1434 Hijriyah, Tim Penggerak PKK menyampaikan santunan kepada 580 kaum dhuafa berupa perlengkapan sholat seperti sajadah, mukena, mie instan, beras, biscuit kaleng, kecap meja, dan uang tunai sebesar Rp 50 ribu.

Para kaum dhuafa, jelas Hj. Sudirman, tersebar di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Masing-masing kecamatan memperoleh bingkisan Lebaran untuk 20 kaum dhuafa.

Disebutkan, untuk tahun ini yang bertindak sebagai donatur adalah Ketua PKK Ibu Yuli, Wakil Ketua PKK Ibu Hermansyah, PKK Kabupaten Tangerang, Darma Wanita Persatuan, Gedung Wanita, Koperasi Bina Praja, BP2T, Dispenda, Bazda, GOW, PDAM, BPD/Bank Jabar, dan Ibu Hani.

“Untuk itu kami selaku panitia mengucap terima kasih kepada para donatur yang ikut menyisihkan sebagian hartanya untuk kaum Dhuafa yang membutuhkan dalam menyambut Ramadhan dan Hari Raya idul Fitri 1434 H,” ucap Hj. Sudirman.

Sementara itu, Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar dalam sambutannya mengatakan, pemberian santunan merupakan wujud perhatian PKK Kabupaten Tangerang kepada kaum dhuafa yang berada di tengah lingkungannya.

“Jangan dilihat dari nilainya, ini mudah mudahan dapat membantu kaum dhuafa di Kabupaten Tangerang dalam menghadapi bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya idul Fitri,” ucapnya.

Usai sambutan, Bupati disertai Ketua TP PKK, anggota PKK Kabupaten Tangerang, dan para ibu Camat se-Kabupaten Tangerang langsung menyampaikan santunan kepada para dhuafa. Selanjutnya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Yuli Zaki Iskandar menyampaikan bingkisan kepada kaum ibu PKK di tingkat kecamatan.

Duni (66), seorang ibu dhuafa dari Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, tersenyum lebar di sela-sela acara setelah menerima santunan. “Terima kasih Bu Zaki, mudah-mudahan sehat selalu diberikan rezeki berlimpah,” ucapnya polos.(hms/jus)

Kabar6-Sebanyak 580 kaum dhuafa di Kabupaten Tangerang, mendapat santunan dalam sebuah acara khusus yang dimotori oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang, Yuli Zaki Iskandar yang berlangsung di Gedung pendopo Bupati Tangerang, Jalan Kisamaun Kota Tangerang, Senin (29/7/2013).

“Ini merupakan agenda rutin program kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang, yang tahun ini berupaya untuk ikut serta meringankan beban kaum dhuafa dalam menghadapi hari Raya Idul Fitri,” kata Hj. Sudirman, Ketua Panitia Pokja I TP PKK Kabupaten Tangerang.

Diungkapkan, dalam rangka mengambut Idul Fitri 1434 Hijriyah, Tim Penggerak PKK menyampaikan santunan kepada 580 kaum dhuafa berupa perlengkapan sholat seperti sajadah, mukena, mie instan, beras, biscuit kaleng, kecap meja, dan uang tunai sebesar Rp 50 ribu.

Para kaum dhuafa, jelas Hj. Sudirman, tersebar di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Masing-masing kecamatan memperoleh bingkisan Lebaran untuk 20 kaum dhuafa.

Disebutkan, untuk tahun ini yang bertindak sebagai donatur adalah Ketua PKK Ibu Yuli, Wakil Ketua PKK Ibu Hermansyah, PKK Kabupaten Tangerang, Darma Wanita Persatuan, Gedung Wanita, Koperasi Bina Praja, BP2T, Dispenda, Bazda, GOW, PDAM, BPD/Bank Jabar, dan Ibu Hani.

“Untuk itu kami selaku panitia mengucap terima kasih kepada para donatur yang ikut menyisihkan sebagian hartanya untuk kaum Dhuafa yang membutuhkan dalam menyambut Ramadhan dan Hari Raya idul Fitri 1434 H,” ucap Hj. Sudirman.

Sementara itu, Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar dalam sambutannya mengatakan, pemberian santunan merupakan wujud perhatian PKK Kabupaten Tangerang kepada kaum dhuafa yang berada di tengah lingkungannya.

“Jangan dilihat dari nilainya, ini mudah mudahan dapat membantu kaum dhuafa di Kabupaten Tangerang dalam menghadapi bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya idul Fitri,” ucapnya.

Usai sambutan, Bupati disertai Ketua TP PKK, anggota PKK Kabupaten Tangerang, dan para ibu Camat se-Kabupaten Tangerang langsung menyampaikan santunan kepada para dhuafa. Selanjutnya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Yuli Zaki Iskandar menyampaikan bingkisan kepada kaum ibu PKK di tingkat kecamatan.

Duni (66), seorang ibu dhuafa dari Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, tersenyum lebar di sela-sela acara setelah menerima santunan. “Terima kasih Bu Zaki, mudah-mudahan sehat selalu diberikan rezeki berlimpah,” ucapnya polos.(hms/jus)

 




Kios Rokok di Jalan Raya Panongan Dibobol Maling

Kabar6-Sebuah kios rokok di Jalan Raya Panongan, Desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, dibobol maling, Senin (29/7/2013).

Dalam aksinya, maling yang diperkirakan berjumlah dua orang itu sukses menjarah puluhan bungkus rokok serta uang tunai sebesar Rp. 1 juta.

Ade Royatna (28), warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, kawanan maling beraksi saat warung sedang ditinggal berbelanja ke pasar oleh pemiliknya.

“Selepas imsak saya sempat melihat 2 orang lagi duduk di depan warung itu. Tapi saya tidak curiga, karena saat itu warung sedang tutup,” ungkap Ade.

Suasana baru heboh setelah pemilik warung kembali dari berbelanja. Pasalnya, pemilik warung langsung histeris begitu mengetahui warungnya sudah terbuka dan barang yang ada di dalamnya sudah raib.

“Mungkin karena pusing atau lelah, pemilik warung bukannya melapor ke polisi, justru memilih meninggalkan warung untuk pulang kampung ke Cirebon,” ujar Ade lagi.(Agm)