Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kecelakaan Bus Hiba Utama

Kabar6-Satuan Polisi Lalulintas (satlantas) Polres Kota Tangerang masih mendalami penyelidikan terkait kecelakaan maut yang menewaskan 3 penumpang di tol Merak-Jakarta KM 30.

Hingga Selasa (27/8/2013), ppihak kepolisian telah memintai keterangan sebanyak 7 saksi korban yang merupakan penumpang bus mau tersebut.

Kanit Laka Lantas Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi lantaran pengemudi bus Hiba Utama bernopol B 7382 TGA yang dikendarai supir berinisial WU (42), melaju dari lokasi wisata Pasir Putih Banten menuju Jakarta.

Bus saat itu mengangkut 59 rombongan yang usai berwisata di Pasir Putih. “Sejak awal bus yang dikendarai WU sudah melaju dengan kencang,” ujar Nugrahadi kepada Kabar6.com, Selasa (27/8/2013).

Hingga, saat melaju di KM 30, supir bus yang mengantuk tidak bisa mengendalikan laju bus sampai menabrak truk trailer nopol B 3093 PEH membawa bahan kimia dari PT Indorama Petrochemical.

“Satu penumpang tewas ditempat, dua lainnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Korban tewas adalah Fadli (11), Lukman (42) dan Abdul Kadir (46),” tutur Nugrahadi.

Sementara 2 korban luka berat dan 14 korban luka ringan kini dirawat di RS Qodr Karawaci.

“Kita sudah memeriksa tujuh saksi korban dan saksi pengendara lain. Sedangkan pihak Hiba Utama (bus yang mengalami kecelakaan) sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan,” ujar Nugrahadi.

Sedangkan WU, supir yang mengemudikan bus dan melarikan diri kini masih dalam pengejaran. “Kita mendapatkan informasi pelaku melarikan diri ke arah kuningan,” ujarnya.




Veteran dan Keluarga Pejuang Pagedangan Geruduk Sinar Mas Grup

Kabar6-Puluhan anggota keluarga veteran dan mantan pejuang kemerdekaan 1945, kembali melakukan aksi protes atas penyerobotan lahan milik pejuang veteran yang diklaim oleh pihak Sinar Mas Grup (SMG) di kawasan Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Kali ini dalam aksinya, warga melakukan pematokan lahan dengan pemasangan plang di atas lahan sengketa. Pihak SMG diduga menyerobot lahan milik veteran pejuang 1945 sebagai ahli waris seluas 165 hektar yang kini dipenuhi bangunan perumahan mewah.

Aksi protes dilakukan puluhan warga sebagai keturunan para ahli waris. Mereka protes di atas lahan yang diklaim pihak SMG sejak 20 tahun lalu.

Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk merebut kembali lahan seluas 165 hektar tersebut, namun upaya yang dilakukan para keluarga ahli waris selalu gagal.

Dalam plang yang mereka tancapkan di area lahan sengketa tersebut, tertulis kalimat ‘Tanah Ini Milik Pejuang 45 Sesuai SK Tanggal 12 Juni 1946’ dan SK Kinag di atas lahan seluas 165 hektar di kawasan perumahan elit milik SMG.

Madi Samat, salah satu pejuang mengaku, lahan seluas 165 hektar tersebut adalah milik para pejuang yang diberikan seorang tuan tanah pada tahun 1946. Lahan diberikan kepada para pejuang karena telah membantunya.

“Namun sekitar tahun 1990, lahan tersebut diserobot oleh Sinar Mas Grup, padahal para pejuang belum pernah melakukan jual-beli lahan tersebut kepada siapa pun,” kata Madi Samat, Selasa (27/8/2013).

Para veteran beserta keluarganya berharap, pemerintah setempat dapat membantu menyelesaikan sengketa lahan antara pengembang dan ahli waris yang dinilai sudah berlangsung cukup lama.(mer)




Diduga Supir Mabuk, Avanza Seruduk Resto Cepat Saji

Kabar6-Sebuah mobil Toyota Avanza out control hingga menabrak rumah makan cepat saji dikawasan pertokoan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa (27/8/2013).

Kuat dugaan, supir yang mengemudikan Avanza berwarna silver dalam kondisi mabuk berat, hingga tak mampu mengasai kemudi.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tak urung restoran menjadi berantakan, karena kaca depannya hancur berkeping-keping.

Roy, salah satu pekerja di restoran cepat saji itu mengatakan, peristiwa terjadi saat dirinya sedang sibuk bersih-bersih di dalam restoran.

“Pengemudi mobil Avanza baru keluar dari salah satu karaoke keluarga yang berada tak jauh dari restoran. Tiba-tiba, mobil langsung melaju tak terkontrol hingga menabrak restoran dan nyaris menabrak saya,” ujar Roy.

Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. Guna pengusutan lebih lanjut, baik pelaku dan mobil digelandang ke Mapolsek Kelapa Dua.(mer)




Beli TV Oke, Bikin WC Ogah

Kabar6-Survei yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan International Urban Water and Sanitation Health (IUWASH) dari Amerika Serikat mengungkapkan, warga Kabupaten Tangerang lebih memilih membeli televisi (TV) ketimbang membangun fasilitas jamban di rumahnya.

“Jadi ada sekitar 80 persen warga memiliki televisi dari pada jamban di rumahnya,” kata Naniek Isnaini, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Selasa (27/8/2013).

Disebutkan, survei dilakukan terhadap 5.000 Kepala keluarga (KK) secara acak di delapan kecamatan di 25 desa Kabupaten Tangerang, khususnya warga yang berada di wilayah banjir, miskin, padat penduduk, dan daerah aliran sungai.

Hasil survei menunjukkan, sebagian besar rumah responden memiliki televisi, namun tidak memiliki toilet. “Sebanyak 57 persen responden memiliki jamban keluarga, MCK hanya 9 persen, sisanya tidak memiliki jamban tapi hampir semuanya memiliki televisi,” ujar Naniek.

Studi kesehatan tersebut juga menemukan, banyak warga memiliki jamban tapi tidak sehat, artinya kotoran langsung dibuang ke sungai. Juga, masih banyak warga yang buang hajat di kebun dan kebiasaan para ibu yang membuang popok bayi sembarangan.

Contoh kasus warga di Kampung Kelor, RT 01, Kecamatan Sepatan Timur. Disebutkan, untuk urusan buang hajat, masyarakat setempat lebih memilih di kebon atau sungai ketimbang menggunakan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang dibangun pemerintah.(tco/yps)




Bus Hiba Utama Tabrak Kontainer di Tol Cikupa, 3 Tewas 11 Luka

Kabar6-Isak tangis keluarga korban tabrakan Bus Hiba Utama dan Truk Kontainer yang terjadi di Tol Cikupa KM 20, Kabupaten Tangerang, terdengar riuh di kamar jenazah RSUD Tangerang, Senin (26/8/2013).

Kecelakaaan tragis tersebut diduga karena supir yang mengendarai bus Hiba Utama mengantuk, sehingga menabrak bagian belakang truk Kontainer.

Diketahui, bus naas itu berisi rombongan yang baru pulang berlibur dari Pasir Putih, Cilegon, Banten dari arah Merak menuju Jakarta.

Dalam Kejadian tersebut, terdapat 3 orang tewas dan 11 orang luka-luka. Tiga korban tewas adalah Lukman Hakim, Fadli dan Abdul Kodir. Ketiganya warga Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sementara, 11 korban luka saat ini masih menjalani perawatan di RS Al-Qdar dan RS Mulya Insani, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Uci, keluarga korban Lukman dan Fadli mengatakan, dirinya mendapat kabar tentang kecelakaan itu dari keluarga korban kecelakaan lain. Saat kejadian, Lukman dan Fadli duduk persis dibelakang supir.

“Lukman dan Fadli terpental dari dalam bus dan tewas seketika dengan luka kepala pecah dan patah tulang belakang. Sedangkan istri Lukman, Setiawati dan Devi, kakak Fadli, selamat dan hanya mengalami luka lecet,” ujar Uci lagi.

Lukman dan Fadli rencananya akan di semayamkan TPU Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedangkan kasus kecelakaan itu ditangani petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang.(Ali)




KA Rangkas Jaya Anjlok di Stasiun Cilejet Tangerang

Kabar6-Kereta api Rangkas Jaya sekitar pukul 15.00 WIB anjlok di sekitar Stasiun Cilejet, Tangerang. Akibat peristiwa naas ini, calon penumpang menumpuk di Stasiun Tanah Abang.

“Sekitar jam tiga, KA lokal barat Rangkas Jaya yang seharusnya balik ke Tanah Abang dibatalkan. Di Stasiun Cilejet, kereta anjlok,” kata Sukendar Mulya, Kepala Humas Daop 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sabtu (24/8).

Disebutkan, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Kereta yang anjlok pun dalam waktu cepat berhasil diangkat.

“Insiden tersebut membuat jadwal perjalanan kereta sempat terganggu. Kita mohon maaf kepada calon penumpang karena mengalami keterlambatan sedikit, sekitar 50 menit,” kata Sukendar.

Ia mengakui, KAI belum mengetahui penyebab anjloknya kereta tersebut.(bbs/jus)




Ditinggal ke Pasar, Rumah Warga di Medang Lestari Dibobol Maling

Kabar6-hanya ditinggal sebentar berbelanja, sebuah rumah di Perumahan Medang Lestari, Desa Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dibobol maling, Jumat (23/8/2013).

Dalam aksinya, kawanan pencuri yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1 orang itu sukses menggasal aneka barang elektronik, uang serta perhiasan emas.

Herena (35), pemilik rumah mengatakan, peristiwa pencurian itu diduga terjadi antara pagi hingga siang hari, persisnya ketika dirinya sedang berbelanja ke pasar.

“Pagi sebelum saya tinggal berbelanja rumah masih baik-baik saja. Tapi sekembalinya saya berbelanja, rumah sudah berentakan. Sedangkan aneka barang elektronik, perhiasan serta uang yang ada di dalam kamar sudah raib,” kata Herena lagi.

Herena menduga, pelaku pencurian adalah orang yang dikenalnya dan memahami betul kegiatannya sehari-hari. “Mungkin pelakunya orang yang saya kenal atau mengenal saya. Karena, pelaku masuk tanpa merusak kunci pintu,” ujarnya lagi.

Sementara, Sunardi, Ketua RT di perumahan setempat mengakui bila dikompleks tersebut sering kali terjadi tindak pencurian.

“Memang disini banyak yang kemalingan. Saat beraksi, pelakunya diduga menggunakan mobil dan berpura-pura sebagai tamu,” ujar Sunardi lagi.

Guna mengusut tuntas kasus pencurian tersebut, Herena kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pagedangan. Sedangkan kerugian Herena ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.(mer)

 




Heboh, 4 Ruko di Pantai Indah Dadap Ludes Terbakar

Kabar6-Kebakaran hebat meluluhlantakkan empat gudang penampungan bahan kimia dan biji plastik di kawasan pergudangan Pantai Indah Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/8/2013).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun amuk is jago merah ditaksir memicu kerugian hingga milliaran ruapiah.

Syukron, warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di gudang bahan kimia. Percikan api kemudian membesar setelah menyambar bahan kimia yang ada dilokasi.

“Api dengan cepat membesar hingga merembet ke tiga gudang lain yang digunakan untuk menyimpan bahan meubel dan biji plastik,” ujar Syukron.

Kobaran api baru berhasil dijinakkan, 2 jam setelah 6 unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang tiba dilokasi kejadian.(mer)




Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polsek Kelapa Dua Gelar Razia

Kabar6-Guna antisipasi gangguan Kamtibmas ditengah masyarakat, Polsek Kelapa Dua bersama Polres Kota Tangerang melakukan razia kendaraan bermotor di Jalan Raya Legok, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/8) subuh.

Sejumlah kendaraan baik roda dua maupun empat yang melintas di perbatasan wilayah Kabupaten Tangerang dengan wilayah Kota Tangerang ataupun sebaliknya diberhentikan oleh petugas.

Tak hanya memeriksa kendaraan, polisi juga menggeledah tubuh dan barang bawaan sang pengendara yang dianggap mencurigakan.

“Sasaran kami adalah yang membawa Sajam, Senpi, dan bahan peledak,” ungkap Kapolsek Kelapa Dua, Kompol R. Sulistiyono.

Lanjut kapolsek, pihaknya akan melakukan operasi berskala besar bersama Petugas Polres Kota Tangerang guna mengantisipasi gangguan-gangguan kamtibmas ditengah masyarakat.

“Operasi ini akan terus dilakukan tanpa menetapkan tenggat waktu dalam pelaksanaannya,” ungkap kapolsek. (Abie)

 




Kapolresta Tangerang: Setiap Polisi Berseragam Dikawal

Kabar6-Kapolresta Tangerang Komisaris Besar (Pol) Irfing Jaya, memastikan setiap anggotanya yang bertugas di lapangan mengenakan seragam pasti mendapat pengawalan.

Ia mengimbau jajarannya lebih meningkatkan kewaspadaan saat sedang mengemban tugas.

“Imbauan peningkatan kewaspadaan kepada anggota kepolisian sebelumnya juga telah disampaikan  Kapolda setelah adanya korban penembakan aparat kepolisian di Kota Tangerang Selatan kemarin,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (22/8/2013).

Ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang tengah dilakukan instansinya guna melindungi anggota kepolisian yang belakangan menjadi target aksi teror penembakan orang tak dikenal.

Guna membatasi ruang gerak pelaku, razia pada malam hari terus dilakukan. Khususnya pada sejumlah titik yang ada dibawah pengawasan Polresta Tangerang.

Tujuannya untuk mengantisipasi penggunaan senjata api maupun senjata tajam secara bebas yang dikhawatirkan dimanfaatkan untuk melakukan
tindak kejahatan.

“Jadi kini bukannya apel siaga malam ditiadakan, justru malah sering dilakukan. Kan sebelum kita melakukan Operasi Cipta Kondisi, terlebih dahulu harus apel di masing-masing wilayah,” terangnya.

Disamping itu, saat tugas malam ia menganjurkan kepada anggota kepolisian tersebut agar tidak menggunakan seragam saat berada di jalan.

“Kalau mewajibkan tidak menggunakan seragam belum perlu. Sampai saat ini kita hanya melakukan himbauan saja,” jelas Irfing.

Peningkatan kewaspadaan terutama lebih difokuskan pada petugas yang ada di lapangan. Adanya pengamanan kepada petugas lalu-lintas dirasa sangat penting dilakukan, mengingat posisi tersebut sangat rawan dan lebih mudah menjadi obyek kejahatan.

“Pihak kami (Polresta Tangerang) melakukan pengamanan kepada petugas lantas dengan menaruh petugas berseragam preman. Jangan sampai saat tugas sendirian, minimal dua orang lah,” tegasnya.(yud)