1

Warga Keluhkan Lapak Hewan Kurban yang Gunakan Fasilitas Umum

Kabar6-Hari Raya Idul Adha tinggal sudah di depan mata. Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak bermunculan pedagang hewan kurban, yang menggelar lapak di lahan fasilitas umum.

 

Seperti yang ditemui di Jalan Pemda Tigaraksa, Tangerang. Pedagang hewan kurban di sana sudah sekitar satu bulan menggelar lapak mereka. Rata-rata pedagang musiman tersebut bukanlah pemain baru, karena sudah sekitar lima tahun terakhir ini berjualan hewan kurban, Selasa (22/9/2015).

 

Selain strategis, lokasi berdagang mereka dinilai cukup efektif, karena mudah untuk menarik minat para pembeli. Namun di sisi lain, berdagang hewan kurban di lokasi fasilitas umum, nyatanya cukup mengganggu para pengguna jalan.

 

Selain bau tak sedap akibat kotoran hewan kurban, lokasi di sekitarnya pun menjadi kotor dan kumuh, sehingga membuat warga menjadi tidak nyaman. ** Baca juga: Macet Parah, Hindari Jalan Baru-Bayur

 

Salah seorang warga bernama Husen mengakui jika kotoran hewan yang berserakan membuat kenyamanan warga terusik. Sementara Uja, salah seorang pedagang, mengatakan bahwa berjualan hewan kurban di tepi jalan maupun fasilitas umum masih diberikan izin, asalkan ada laporan ke pihak desa setempat.

 

Warga pun berharap agar petugas Satpol PP menertibkan lapak hewan kurban yang berada di tempat fasilitas umum, agar tidak mengganggu dan membuat lokasi sekitar terkesan kumuh. (rani)




Dishub Didesak Siapkan Trayek Angkutan Umum ke RSUD Balaraja

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang mendesak Pemerintah Kota Tangerang mengatasi permasalahan minimnya fasilitas angkutan umum menuju RSUD Balaraja, dengan membuat trayek baru.

 

“Masalah ini sudah lama dikeluhkan, baik dari pihak RSUD sendiri ataupun masyarakat,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Burhan, kepada wartawan usai menghadiri rangkaian HUT RSUD Balaraja, Selasa (22/9/2015).

 

Burhan menjelaskan, seharusnya pihak Pemkab Tangerang melalui, Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, bisa dengan segera menyelesaikan permasalahan ini. Sebab, hal ini termasuk pelayanan fasilitas pada masyarakat dalam aspek kesehatan.

 

“Sektor kesehatan seharusnya merupakan prioritas utama setiap daerah. Apalagi, masalah sudah ada sejak tiga tahun yang lalu dan sudah sering dikeluhkan,” ujarnya.

 

Desakan tersebut, diamini Direktur RSUD Balaraja, Rr Reniati. ** Baca juga: HUT ke-4, RSUD Balaraja Komitmen Tingkatkan Pelayanan

 

“Saya sangat berharap pemerintah dapat memberikan fasilitas sarana angkutan umum, agar tidak ada keluhan lagi dari masyarakat yang kesulitan membawa keluarganya untuk berobat di RSUD Balaraja,” pungkasnya.(shy)




HUT ke-4, RSUD Balaraja Komitmen Tingkatkan Pelayanan

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja menggelar peringatan Hari Jadi ke-4 di halaman Aula RSUD Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (22/9/2015).

 

Acara itu dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Burhan, Camat Balaraja, Toni Rustoni, dan Kapolsek Balaraja, Kompol Mirodin.

 

Direktur RSUD Balaraja, Rr Reniati, mengatakan peringatan HUT ke-4 ini merupakan momentum untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik secara kualitas dan kuantitas.

 

“Saya berharap dapat terus tingkatkan pelayanan dan fasilitas di RSUD ini,” ujarnya. ** Baca juga: PKL Banten Lama Dapat Bantuan Gerobak

 

Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Burhan, mengatakan di usia yang masih muda, RSUD Balaraja harus terus meningkatkan pelayanannya terutama segi fasilitas karena, masih banyak fasilitas yang sangat kurang untuk menampung para pasien.

 

“Masih banyak kekurangannya seperti, ruang poliklinik dan rawat inap. Namun, dengan adanya kritikan seperti ini, jangan sampai kecil hati tapi, harus dijadikan motivasi agar, dapat melayani masyarakat secara maksimal,” ujarnya.

 

Pantauan kabar6.com, rangkaian acara disambut antusias warga dan para pelajar sekitar, terutama pada karnaval sepeda hias pelajar dan pengobatan gratis.(shy)




Ketua DPRD Tangerang Sebut ParagonBiz Hotel Belum Kantongi IMB

Kabar6-Hotel ParagonBiz di kawasan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, kiranya tak pantas jadi teladan bagi pelaku usaha di wilayah setempat.

 

Betapa tidak, meski hampir dua tahun beroperasi, diduga hotel tersebut belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

 

Fakta itu diungkap langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli, kepada kabar6.com, Senin (21/9/2015).

 

“Kita sidak Kamis kemarin. Dan, hasilnya mereka belum memiliki IMB. Sesuai aturan, kalau belum kantongi izin seharusnya jangan beroperasi. Karena itu sama saja pengusaha melecehkan Pemkab Tangerang, dan membuat kebocoran PAD ,” ungkap Mad Romli.

 

Romli bahkan menyebut, meski belum keluarnya IMB itu kesalahan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP), atau apa pun, pengusaha harus mengikuti aturan main.

 

“Ini persoalan klise, di mana kinerja dari SKPD terkait harus dipertanyakan. Kenapa kok ini terus-terusan terjadi,” kata pria yang akrab disapa Ombi ini.

 

Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil SKPD terkait untuk meminta penjelasan terkait lambannya penerbitan IMB. ** Baca juga: 500 Warga Ikuti Pengobatan Gratis Satlantas Polres Kota Tangerang

 

Romli juga menyebut, BPMPTSP sebagai garda terdepan perizinan di Kabupaten Tangerang, harus berbenah diri. “Kami juga akan segera panggil pengelola hotel,” ujarnya.(agm)




Wakil Bupati: Tangerang Belum Siap Lakoni Permentan

Kabar6-Wakil Bupati Tangerang, H. Hermansyah, mengimbau pedagang hewan kurban (sapi dan kambing) di wilayahnya, untuk tidak resah atas Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban.

 

“Tidak perlu resah. Karena, kita belum siap untuk menerapkannya. Baik pemotongan hewan yang harus dilakukan di rumah potong hewan (RPH) atau perizinan penjualan hewan kurban di pinggir ruas jalan,” ungkap Hermansyah, saat dikonfirmasi kabar6.com, usai pelepasan petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban, Senin (21/9/2015).

 

Menurutnya, kewajiban menerapkan Permentan, berlaku bagi daerah yang sudah mempunyai tempat memadai.

 

“Kita gak usah liat daerah lain yang menerapkan aturan itu. Karena kita tak banyak memiliki RPH. Sekalipun ada, itu jauh di Kota Tangerang. Jadi, ditakutkan kalau aturan itu diterapkan, akan berdampak menyulitkan orang,” jelasnya.

 

Kendati demikian, Hermansyah tetap melakukan imbauan kepada pedagang hewan kurban, agar memperhatikan proses pemotongan ataupun tempat penjualan hewan kurbannya. ** Baca juga: DTKBP Tangsel Gencar Bedah Rumah dan Bangun Balai Warga

 

“Seperti, tempatnya bersih, makanan yang layak dan tempat pemotongan yang sesuai aturan atau syariat Islam,” pungkasnya.(shy)




90 Petugas Cek Kesehatan Hewan Kurban di Tangerang

Kabar6-Hari ini, Senin (21/9/2015), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melepas sebanyak 90 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban.

 

Tim pemeriksa hewan kurban tersebut, bertugas untuk memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1436, yang jatuh pada 24 September mendatang.

 

“Pelepasan Tim Pemeriksa Hewan Kurban ini adalah bentuk perlindungan pemerintah untuk masyarakat, atas hewan kurban yang akan disembelih. Apakah itu memenuhi higienitas kesehatan dan syariat Islamnya,” ungkap Wakil Bupati Tangerang, H. Hermansyah.

 

Hermansyah menambahkan, tim tersebut disebar ke seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Sungai Tercemar, BLH Kabupaten Tangerang Dituntut Tanggung Jawab

 

“Tentunya  kita berharap, keberadaan petugas itu dapat menjamin kelayakan daging hewan kurban yang akan disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat nanti,” ujarnya.

 

Sementara itu, Sekertaris Dinas Pertanian, Pertenakan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kabupaten Tangerang, Marwadi Nasution, mengatakan sedianya petugas akan mulai melakukan pemerikasaan pada Rabu (22/9/2015) besok.

 

“Pemeriksaan pertama akan dilakukan di 13 kecamatan dan terus bertahap sampai 29 kecamatan. Sedangkan tenggat waktu pemeriksaan sampai hari pelaksana Idul Adha,” pungkasnya.(shy)




Sungai Tercemar, BLH Kabupaten Tangerang Dituntut Tanggung Jawab

Kabar6-Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Tangerang Utara (HMPTU), menuntut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tangerang mundur dari jabatannya, terkait dugaan pencemaran Sungai Cirarab, Cimanceri dan Cisadane.

 

Anggota HMPTU, Okti, mengungkapkan selama ini BLH terkesan tutup mata dan tidak mampu menindak tegas para pelaku pencemaran sungai di Kabupaten Tangerang.

 

“Kerusakan sungai akibat pencemaran dari limbah dan sampah industri serta domestik adalah persoalan klasik di Kabupaten Tangerang. Namun hingga saat ini, belum ada tindakan dari pihak Pemkab Tangerang,” kata Okti, Senin (21/9/2015)

 

Mahasiswa menilai, BLH Kabupaten Tangerang sebagai SKPD yang memiliki tugas pokok menyusun dan pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang telah gagal melaksanakan tugas dan fungsinya. ** Baca juga: Hari Santri Nasional, Jokowi Kembali Datangi Banten

 

“Kondisi tiga sungai tersebut saat ini dalam keadaan tercemar, namun belum terlihat hasil kerja BLH. Padahal secara tegas sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas tanggung jawab negara,” kata Okti.

 

Buruknya kinerja BLHD Kabupaten Tangerang, kata dia, tidak terlepas dari lemahnya fungsi pengawasan dari DPRD Kabupaten Tangerang. Untuk itu, DPRD harus bertanggung jawab dengan membentuk Lansus Lingkungan Hidup.(bad)




Begini Kata Tetangga Kos Soal Mayat Wanita Bugil di Cisauk

Kabar6-Lisana Mangali (30), wanita yang ditemukan tewas bugil bersama bayi laki-laki yang baru dilahirkannya, ternyata sudah setahun menghuni kamar kos di Gang Adil, Kampung Setu, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Dan, sepanjang menghuni kamar kos nomor 7 milik H. Harpan tersebut, acap ada seorang laki-laki yang diduga kekasih korban, menginap di kamar kos itu.

“Hampir setiap malam, lelaki yang diduga kekasih Lisana menginap di kamar itu. Tapi, saya sendiri tidak tahu siapa nama lelaki itu, sampai akhirnya Lisana ditemukan tewas,” ujar Uki, tetangga kos korban.

Diketahui, jasad Lisana Mangali (30), ditemukan tewas dalam kondisi bugil bersama bayi laki-laki yang baru dilahirkannya di toilet kos tersebut. **Baca juga: Diduga Aborsi, Wanita Bugil Tewas Bersama Bayinya di Cisauk.

Diduga, Lisana tewas usai melakukan persalinan tanpa bantuan medis di dalam kamar mandi kos tersebut.

Kini, kasus tewasnya Lisana masih dalam pengusutan petugas Polsek Cisauk. Sementara jenazah Lisana dan bayinya dievakuasi ke RSU Tangerang.(abie)

 




Diduga Aborsi, Wanita Bugil Tewas Bersama Bayinya di Cisauk

Kabar6-Heboh melanda kawasan rumah kos di Gang Adil, Kampung Setu, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Minggu (20/9/2015).

Kehebohan pecah menyusul ditemukannya sosok wanita bernama Lisana Mangali (30), dalam kondisi bugil tewas bersama bayi laki-laki yang baru dilahirkannya di toilet kos tersebut.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan mengatakan, jasad korban ditemukan oleh salah seorang tetangga kosnya.

“Korban ditemukan telanjang bulat dan bersimbah darah bersama bayinya di depan kamar mandi,” kata AKBP Ayi Supardan.

Dari hasil olah TKP, Lanjut Ayi, wanita itu tewas usai melakukan persalinan tanpa bantuan medis di dalam kamar mandi. **Baca juga: Marbot Musala Tewas Ditikam Pemuda Mabuk di Tangerang.

Diduga, wanita itu nekat melahirkan tanpa bantuan medis, karena malu memiliki anak diluar nikah. **Baca juga: Tangkap Pembunuh Marbot, Polisi Siaga di Kavling Pemda.

“Kemungkinan korban tewas kehabisan darah, usai melahirkan tanpa bantuan medis,” ungkap Kapolres.(abie)




Ketakutan, Bocah Ini Kabur Saat Akan Disunat

Kabar6-Ada momen lucu dalam kegiatan sunatan massal yang digelar Ikatan Remaja Bojong (IRB) di Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (20/9/2015).

 

Betapa tidak, seorang anak mendadak histeris ketakutan hingga nekat kabur saat akan disunat. Sementara belasan anak lainnya yang juga ketakutan, memilih mengundurkan diri dari daftar peserta sunat.

 

Bocah yang nekat kabur itu diketahui bernama Adrian (7), warga setempat. Rasa takutnya seketika membuncah, setelah mendengar suara jerit kesakitan temannya yang tengah disunat.

 

Beruntung orangtua dan pihak panitia sunatan massal itu berhasil menghentikan upaya kabur Adrian, dan sukses membujuknya hingga mau naik ke kasur untuk disunat.

 

“Repot juga saya. Soalnya pas disunat Adrian ketakutan. Dia gak mau diem dan berusaha kabur. Tapi, proses sunat bisa selesai juga,” ungkap Rahman, orangtua Adrian.

 

Sementara, Soleh, panitia sunatan massal tersebut  mengakui, bila banyak anak-anak yang takut untuk mengikuti sunatan massal tersebut. Itu karena mereka sempat mendengar jeritan teman-temannya yang tengah disunat.

 

“Banyak banget yang takut, dari 95 yang terdaftar, hanya sekitar 80 anak-anak yang ikut. Sisanya mengundurkan diri karena takut,” jelasnya. ** Baca juga: Warga Keluhkan Proyek Galian Kabel di Jalan TMP Taruna

 

Kendati demikian, prosesi khitanan massal tersebut, berlangsung lancar dan tertib. (shy)