Ini Wilayah Rawan DBD di Kabupaten Tangerang

Kepala Dinkes Tangerang, Naniek Isnaeni.(ist)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mulai memetakan wilayah rawan penyakit DBD atau demam berdarah, Senin (14/11/2016).

Pemetaan itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan, seiring dengan mulai datangnya musim penghujan di wilayah Tangerang Raya dan acap berimbas banjir. Musim penghujan sendiri, sebagai musim yang dianggap sebagai tumbuh kembang nyamuk.

Sedianya, ada sejumlah wilayah yang dianggap rawan penyakit DBD. Diantaranya Kecamatan Tigaraksa, Cikupa, Kresek dan Pasar Kemis. Wilayah itu selain padat penduduk dan berpotensi banjir, juga memiliki banyak rawa.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

Selain itu, potensi DBD di sejumlah kecamatan dimaksud, juga lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan rumah serta melakukan program 3M.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

“Kesadaran masyarakat masih minim, jadi masih ada saja wilayah yang memang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypty,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Nanik Isnaeni.**Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang.

Untuk itu, kini Dinkes terus bersiapsiaga, dengan terus mengontrol keberadaan obat-obatan di setiap Puskesmas. “Kita sediakan obat-obat dan cairan infus,” pungkasnya.(shy)




Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang

Akses jalan menuju sekolah dan pemukiman warga terputus.(shy)

Kabar6-Hujan deras yang turun sepanjang Minggu (13/11/2016) malam, merendam puluhan rumah di Perumahan Regency, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Hingga Senin (14/11/2016) siang, ketinggian air yang merendam pemukiman warga mencapai satu meter.

“Banjir dari semalam, air dari kali dan danau langsung naik karena hujan enggak berhenti,” ujar Rohiyat, warga setempat.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Pantauan dilokasi, belum tampak adanya posko pengungsian di sekitar kawasan yang terendam banjir. Warga masih terlihat bertahan di rumahnya masing-masing.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

“Bantuan belum datang. Makanya sementara ini kita masih bertahan sambil menunggu bantuan dari pemerintah datang,” tambah Rohiyat.(shy)




Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan

Banjir yang melanda SMPN 3 Pasar Kemis.(shy)

Kabar6-Sebanyak 1.175 siswa dan siswi di SMPN 3 Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (14/11/2016) hari ini terpaksa diliburkan.

Dihentikannya aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu, lantaran banjir merendam sekolah tersebut hingga setinggi 20 Centimeter.

Bahkan, akses menuju sekolah itupun tak bisa dilalui akibat terendam luapan air Danau Situ Gelam.

“Iya murid sengaja kami liburkan, karena ruang kelas yang terendam banjir. Ditambah lagi akses menuju sekolah terputus karena banjir,” ungkap Kepala SMPN 3 Pasar Kemis, Agus Soni Sobari kepada kabar6.com.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

Agus menyebut, bila sedianya banjir yang merendam wilayah tersebut merupakan musibah rutin tahunan.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

“Daya serap kurang serta dangkalnya danau situ gelam menyebabkan, banjir selalu ke sekolah kami. Ini sudah kami laporkan ke pemerintah daerah, namun belum ada tanggapan,” terangnya.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Pantauan kabar6.com di lokasi, banjir tersebut pun menutup akses jalan menuju Perumahan Regency serta SMPN 3 Pasar Kemis. (shy)




Hati-hati, Banjir di Jalan Raya Serang Capai 40 CM

Kemacetan di Jalan Raya Serang akibat banjir.(ist)

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur selama berjam-jam, mengakibatkan ruas Jalan Raya Serang, KM 14, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terendam banjir, Minggu (13/11/2016).

Banjir setinggi 40 centimeter (CM) tersebut tentunya, membuat arus lalu lintas terhambat dan menimbulkan kemacetan panjang hingga empat kilo meter (KM).

Sejumlah sepeda motor yang tetap nekat menerobos genangan air, terpaksa didorong pemiliknya karena mogok setelah mesin motor kemasukan air.

Warga sekitar menyebut, bila genangan air itu dipicu oleh tersumbatnya drainase yang ada di sisi ruas jalan.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

“Drainasenya mampet oleh sampah, makanya airnya melupa dan menggenangi jalan. Kondisi ini sudah sering terjadi,” ujar Umar, warga sekitar.**Baca juga: Warga di Komplek Ini Tuding Pemkot Tangsel “Cuekin” Banjir.

Sementara, Syukur, sopir truk yang terjebak di genangan banjir itu mengatakan, akibat kemacetan yang terjadi, jadwal antar barangnya terlambat hingga dua jam.**Baca juga: Heboh, “Netizen” Keluhkan Tarif Parkir Bus di Anyer Capai Rp700 Ribu.

“Dikawasan ini setiap kali hujan memang selalu terendam banjir. Karena drainase tersumbat. Anehnya, sampai sekarang kok belum ada perbaikan. Semoga pemerintah terkait cepat sadar ya, biar hajat semua orang tidak terganggu,” ujarnya berharap.(rani)




Jual Ganja ke Polisi, Pemuda Pengguran Ini Ditangkap

AR saat diamankan di Polsek Curug.(cep)

Kabar6-Nekat menjadi pengedar ganja, seorang pemuda pengangguran disergap petugas Polsek Curug, di depan RM , Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (13/11/2016).

Dari tangan pemuda berinisial AR (20), warga Kampung Kebon Kelapa, RT 01/04, Kelurtahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang itu, diamankan satu paket ganja seharga Rp50 ribu.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri mengatakan, penangkapan AR dilakukan oleh petugas yang menyamar dan berpura-pura memasan barang haram tersebut.**Baca juga: Diduga Jual Solar Campur Air, Sopir Truk Demo SBPU Cikupa.

Setelah harga dan tempat transaksi disepakati, maka penyergapan pun dilakukan dengan dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Curug, AKP Mukmin.**Baca juga: Tidak Ada Drainase, Rumah Warga di Legok Juga Kebanjiran.

AR yang datang sendirian lokasi transaksi di depan RM Gumarang Desa Kadu Jaya, disergap tanpa perlawanan berarti.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

“Saat diperiksa, AR mengaku mendapatkan pasokan ganja dari seorang pria berinisial AC. Kini AC masih diburu,” ujar Mansuri.(Cep)




Diduga Jual Solar Campur Air, Sopir Truk Demo SBPU Cikupa

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Belasan sopir truk memprotes Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) U-34-15712, di Jalan Raya Serang Kilometer 12, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (13/11/2016).

Aksi protes ini mencuat, menyusul adanya dugaan sopir truk yang menuding pihak SPBU telah mencampur solar dengan air. Akibatnya, mesin diesel truk para sopir kerap mati.

Salah seorang sopir truk, Hidayatullah mengatakan, setelah mengisi solar di SPBU tersebut, mesin truknya mati total. Saat dicek, ternyata di tanki bahan bakar, solar yang dibelinya sudah tercampur dengan air.

“Saya beli solar Rp400 ribu di SPBU ini. Setelah itu mesin saya mati. Ternyata ada air di dalam tanki bahan bakar,” ungkap Hidayatullah menjelaskan.

Kondisi tersebut ternyata tak hanya dialami oleh Hidayatullah. Pasalnya, masih ada 15 truk lainnya yang mengalami hal serupa. “Mesin saya tiba-tiba mati mendadak. Ternyata solar sudah tercampur air,” ujar Ade, sopir truk lainnya.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

Saat ini, Mapolsek Cikupa sudah datang ke lokasi SPBU. Pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap SPBU ini.**Baca juga: Tidak Ada Drainase, Rumah Warga di Legok Juga Kebanjiran.

Sementara, pihak SPBU sendiri masih belum memberikan keterangan terkait aksi protes yang dilakukan belasan sopir truk tersebut.(rani)




Tidak Ada Drainase, Rumah Warga di Legok Juga Kebanjiran

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sejumlah rumah di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, sejak tiga hari terakhir terendam banjir.

Banjir dikawasan tersebut, ditengarai lantaran kurangnya daya resap air pada tanah serta ketiadaan saluran pembuangan air.

Nurhadi, salah seorang warga setempat mengatakan, bila sedianya banjir merendam beberapa rumah dikawasan itu, sejak Kamis (10/11/2016) lalu.

“Banjirnya ini bukan karena luapan air sungai atau danau, tapi karena hujannya tidak meresap ke tanah, ditambah tidak adanya drainase,” ujarnya Minggu (13/11/2016).

Diakui Nurhadi, bila sedianya kawasan itu memang sudah sering terendam banjir. Dan, banjir hari ini merupakan yang terparah.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

“Gak ada bantuan, kami gotong royong saja sama warga sini. Buat bikin airnya surut, kita sama warga lainnya bareng-bareng angkut air banjir pake ember dan dibuang ke jalan. Sedangkan air untuk makan dan minum, warga disini patungan,” terangnya.(shy)




Pelaku Curanmor Tertangkap Saat Beraksi di Balaraja

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satu dari dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dihakimi warga setelah kepergok mencuri sepeda motor di Jalan Raya Serang, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Seorang pria curanmor yang ditangkap berinisial KF (36), warga Cikolelet, Kabupaten Serang, Banten. Sedangkan seorang rekan pelaku yang sudah diketahui identitasnya, kini masih diburu polisi.

Kapolsek Balaraja, Kompol Wiwin Setiawan mengatakan, peristiwa itu bermula ketiga anggota Polsek Balaraja sedang melakukan patroli rutin.

Mendadak, petugas mendengar suara gaduh disertai suara teriakan minta tolong. Petugas pun langsung mendatangi arah datangnya sumber suara.

Saat itu, pelaku sudah sempat dihajar warga. Untungnya petugas berhasil meredam amarah warga, dan langsung mengakan pelaku ke Maposlek Balaraja.

“Sayangnya, hanya satu pelaku lainnya berhasil ditangkap, sedangkan seorang pelaku lainnya melarikan diri,” ungkap Kapolsek, Jumat (11/11/2016).**Baca juga: Tertangkap, Pelaku Curanmor Menangis di Polsek Pondok Aren.

Dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti hasil curian yakni satu unit sepeda motor jenis Honda dengan nopol B-6757-NBL.**Baca juga: Ngeri…! Dua Siswi MTs Dirampok Pria Bersamurai di Tangsel.

“Saat ini barang bukti dan tersangka kami bawa ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Wiwin.**Baca juga: Pohon Besar di Alam Sutera Tumbang Dihantam Angin Kencang.

Atas perbuatannya, KF dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun.(shy)




Buruh Kekeuh Minta UMK Naik di Atas 16 Persen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah merekomendasikan kenaikan Upah Minimun Kabupaten (UMK) sebesar 11 persen, namun para buruh tetap menolak.

Para buruh dalam Aliansi Banten Darurat Upah yang mendatangi Gedung Bupati Tangerang kemarin, kiranya menolak rekomendasi kenaikan UMK tersebut.

“Kita tidak mau kalau kenaikan cuma berada di angka 11 persen. Karena masih jauh dari tuntutan kami sebesar 24 persen,” ujar Tari Lestari, salah seorang perwakilan buruh, Jumat (11/11/2016).**Baca juga: Pemkab Tangerang Rekomendasikan UMK Naik 11 Persen.

Namun demikian, Tari menyebut bila kenaikan 24 persen tidak bisa diterima, maka pihaknya meminta adanya perundingan kembali dengan tuntutan kenaikan 16 persen atau sekitar Rp3,5 juta,” ungkapnya.**Baca juga: Bikin Macet, Begini Cibiran Warga Pada Aksi Buruh.

Alhasil, pihak perwakilan Bupati Tangerang beserta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang akan mengusulkan kembali adanya pertemuan terkait rekomendasi kenaikan UMK 2017.(shy)

**Baca juga: Tertangkap, Pelaku Curanmor Menangis di Polsek Pondok Aren.




Pemkab Tangerang Rekomendasikan UMK Naik 11 Persen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar merekomendasi besaran kenaikan UMK 2017 di wilayah seribu industri itu mencapai sebesar 11 persen atau Rp3,3 juta.

Rekomendasi Bupati Zaki itu disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) I Kabupaten Tangerang, Arsyad Husein kepada para buruh usai unjuk rasa yang dihelat kemarin.

“Bupati merekomendasi angka kenaikan UMK sebesar 11 persen atau Rp3,3 juta. Penetapan kenaikan itu dihitung berdasarkan kondisi perekonomian daerah dan selisih angka UMK DKI Jakarta dengan Kabupaten Tangerang,” ungkap Arsyad menjelaskan.**Baca juga: Bikin Macet, Begini Cibiran Warga Pada Aksi Buruh.

Arsyad menjamin, bila rekomendasi kenaikan UMK itu ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, tidak mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) 78 Tahun 2015.**Baca juga: Tertangkap, Pelaku Curanmor Menangis di Polsek Pondok Aren.

“Seperti yang diketahui, kenaikan PP 78 itu hanya delapan persen, sedangkan Pemerintah Daerah merekomendasi sebesar 11 persen,” katanya.(shy)