1

Polisi Evakuasi Pohon Tumbang di Jalan Raya Serang

Petugas mengevakuasi pohon tumbang.(shy)

Kabar6-Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Raya Serang KM 11, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/11/2016).

Posisi dahan pohon yang melintang di ruas jalan, tak urung memicu kemacetan panjang di dua arah ruas jalan penghubung wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang ke wilayah Serang tersebut.**Baca juga: Edarkan Sabu, Pria Berkaos Perbakin Ditangkap di Kelapa Dua.

Guna mengentaskan kemacetan di ruas jalan tersebut, petugas Babinkamtibnas Polsek Cikupa dibantu warga setempat, bahu-membahu melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang itu.**Baca juga: Gelapkan Rp985 Juta, Wanita Ini Ditangkap Polres Tangsel.

“Memang tadiu sempat macet hingga tiga kilo meter. Tapi syukurnya, batang pohon sudah berhasil dievakuasi, dan sekarang arus lalu lintas sudah berangsur normal,” ujar Kapolsek Cikupa Baktiar Siregar.(shy)




Edarkan Sabu, Pria Berkaos Perbakin Ditangkap di Kelapa Dua

Pria berkaos perbakin yang ditangkap polisi.(agm)

Kabar6-Seorang pengedar sabu berkaos Perbakkin (Persatuan Penembak Indonesia) diringkus Satnarkoba Polres Kota (Polresta) Tangerang.

Pelaku berinisial U (38) itu, ditangkap saat sedang transaksi sabu di Jalan Raya Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Dari tangan U, petugas berhasil menyita barang bukti narkoba jenis sabu sebanyak lima paket dengan berat 1,2 gram atau seharga Rp2,5 juta.‎**Baca juga: Warga Diimbau Waspada, Ini Sembilan Titik Banjir di Kota Tangerang.

“Saat kita tangkap, U sedang menunggu pembeli. Dia juga bukan anggota Perbakin, pakai kaosnya saja biar keliatan keren,” ungkap Kasat Nasrkoba Polresta Tangerang, Kompol Sukardi, Rabu (2/11/2016).**Baca juga: DKPP Tangsel Janji Selesaikan Sampah di Cipeucang.

Kepada polisi, U mengaku mendapatkan barang haram itu dari salah seorang rekannya berinisial AT. “Pemasoknya sedang kita buru,” ujar Sukardi lagi.**Baca juga: Bau Busuk, Warga Demo Minta TPA Cipeucang Ditutup.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman lima tahun penjara.**Baca juga: Gelapkan Rp985 Juta, Wanita Ini Ditangkap Polres Tangsel.

“Barang bukti dan pelaku kita bawa ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tutup Sukardi.(Shy/agm)




MUI Kabupaten Tangerang Imbau Warga Tidak Terprovokasi Demo Ahok

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, mengimbau warga diwilayahnya untuk tidak terprovokasi aksi demo periksa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Itu seiring dengan mencuatnya kabar akan adanya aksi demo besar-besaran di Jakarta, pada 4 November 2016, guna mendesak Polri untuk menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok.

“Kami imbau agar warga di Kabupaten Tangerang bisa bersama-sama menjaga kondusiditas wilayah,” ujar Ketua MUI Kabupaten Tangerang, Ues Nawawi, Selasa (1/11/2016).

Ues menyebut, bila aksi tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk mengganggu kondusifitas.**Baca juga: Waspada Demo Periksa Ahok, Panglima TNI Siap “Turun Gunung”.

“Makanya, sangat diminta masyarakat Kabupaten Tangerang dapat menjaga keamanan wilayah. Nantinya, kalau ada ormas atau masyarakat yang ikut aksi tersebut, agar tidak anarkis dan tetap saling menjaga,” ungkapnya.**Baca juga: Polda Banten Imbau Warga Tak Terpancing Demo Periksa Ahok.

Ues juga menegaskan, bila MUI Kabupaten Tangerang tidak akan ikut-ikutan menerjunkan massa dalam aksi tersebut.**Baca juga: Demo Ahok, Pelabuhan Merak Antisipasi Kedatangan Massa.

“MUI Kabupaten Tangerang sudah mempercayakan penanganan kasus itu kepada pihak berwajib,” tutupnya.(shy)




Kali Sabi Meluap, Perumahan Regency Banjir

Banjir di Perumahan Regency.(shy)

Kabar6-Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang sepanjang Senin (31/10/2016) malam, menyebabkan volume air di Kali Sabi meluap.

Bahkan, luapan itu menyebabkan banjir di Perumahan Regency, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Selasa (1/11/2016). **Baca juga: Bawa Ganja 1 Ons, Dua Pemuda Ini Ditangkap Polsek Serpong.

“Banjirnya sudah dari semalam tingginya semata kaki. Tapi sekarang sudah agak surut sedikit sedikit. Cuma kalau hujan ya pasti nanti banjir lagi,” ujarnya.**Baca juga: Gudang Sepatu di Industri Millenium Terbakar.

Ia berharap, pemerintah dapat segera menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap kali terjadi di Perumahan Regency tersebut.**Baca juga: Hujan Semalaman, Ini Perumahan di Tangerang Kebanjiran.

“Banjir ini sudah langganan kami. Makanya, kami harap Pemkab Tangerang bisa melakukan normalisasi atau pengerukan Kali Sabi. Agar kami tak kebanjiran lagi saat musim penghujan datang,” tutupnya.(shy)

**Baca juga: Polda Banten Imbau Warga Tak Terpancing Demo Periksa Ahok.




Gudang Sepatu di Industri Millenium Terbakar

Gudang sepatu yang terbakar di Panongan.(shy)

Kabar6-Sebuah gudang sepatu di Blok E2 No. 9, Rt 03/02, Kawasan Industri Millenium, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Selasa (1/11/2016), terbakar.

Diduga, pemicu berkobarnya amuk si jago merah itu akibat hubungan arus pendek listrik di gudang tersebut.

Uki, salah seorang pegawai gudang tersebut menduga, bila kebakaran itu terjadi sudah sejak dini hari. Pasalnya, saat pintu gudang dibuka pagi hari, api sudah berkobar.

“Pas pagi buka sekitar jam 08.00 WIB, seluruh barang dalam gudang sudah hangus. Sedangkan di bagian belakang gudang, api masih berkobar. Makanya langsung kita hubungi Pemadam Kebakaran (Damkar),” ujar Uki kepada kabar6.com.**Baca juga: Polda Banten Imbau Warga Tak Terpancing Demo Periksa Ahok.

Hingga berita ini disusun, delapan unit armada Damkar Kabupaten Tangerang masih berjibaku memadamkan kobaran api.**Baca juga: Hujan Semalaman, Ini Perumahan di Tangerang Kebanjiran.

“Memang kita agak kesulitan melakukan pemadaman, ini akibat sulitnya mendapatkan sumber air yang dekat dengan lokasi,” ujar Danton Damkar Kabupaten Tangerang, Darda Khadafi.**Baca juga: Puluhan Bangunan Semi Permanen di Batuceper Terbakar.

Meski demikian, Khadafi juga memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa amuk si jago merah tersebut.(shy)




Kejari Kabupaten Tangerang Segera Terapkan Sipedati

Kepala Kejari Kabupaten Tangerang, Firdaus.(din)

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, segera menerapkan program Sistim Online Penerapan Denda Tilang (Sipedati).

Program pembayaran tilang berbasis internet ini bakal diresmikan paling lambat akhir November 2016 mendatang.

Kepala Kejari Kabupaten Tangerang, Firdaus mengatakan, pekan ini pihaknya akan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) atau nota kesepahaman dengan Bank BRI, guna membantu proses transaksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tersebut.

“Minggu-minggu ini kami akan tandatangan MoU dengan Bank BRI, supaya program Pedati bisa lancar,” ungkap Kajari Firdaus, kepada Kabar6.com, Senin (31/10/2016).

Tak hanya menggandeng Bank BRI, kata Kajari Firdaus, Kejari Kabupaten Tangerang juga akan berkoordinasi dengan pihak Polresta Tangerang dan Pemerintah Daerah setempat, menyosialisasikan program anyar yang digagas oleh dirinya tersebut.

“Launching program Pedati ini, seluruh elemen akan diundang supaya sosialisasinya cepat sampai ke masyarakat,” katanya.**Baca juga: Polda Banten Imbau Warga Tak Terpancing Demo Periksa Ahok.

Namun, ujar Kajari Firdaus, sebelum melakukan launching, saat ini pihaknya tengah melakukan penyempurnaan terhadap aplikasi Pedati itu.**Baca juga: DPRD Tangerang Dukung Bayar Tilang Sistem Online.

Dimana, aplikasi Pedati ini akan diperkuat terlebih dahulu baik dari sisi konten, maupun desainnya oleh tim Informatika dan Teknologi (IT).**Baca juga: Polres Tangsel Persiapkan e-Tilang.

“Untuk lebih detailnya nanti akan dijelaskan oleh Kasubagbin, selaku ketua tim program Pedati ini. Yang pasti program ini terintegrasi dengan website Kejari Kabupaten Tangerang dan terkoneksi ke Kejati Banten,” bebernya.(Tim K6)




Polda Banten Imbau Warga Tak Terpancing Demo Periksa Ahok

Kapolda Banten, Kombes Listyo Sigit Prabowo.(ist)

Kabar6-Polda Banten mengimbau warga di Banten agar tak mudah terprovokasi. Itu terkait rencana demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 4 November 2016 mendatang.

“Antisipasi kita lakukan dengan mengintensifkan dialog dengan berbagai kalangan warga. Kita lakukan dialog dan pendekatan,” kata Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Banten di Tangerang, Senin (31/10/2016).

Berbagai kalangan warga yang dimaksud Kapolda, seperti tokoh agama, kyai, ulama, dan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) agar tak ikut demo di Jakarta.

“Untuk kegiatan tanggal 4 November 2016 kita sudah waspada jauh-jauh hari. Kita juga sudah melakukan langkah dialog dengan tokoh agama dan ulama di Banten,” terangnya.

Meski begitu, Kapolda juga mengaku bila dirinya tentu tidak bisa menahan warga agar tidak berangkat ke Jakarta.**Baca juga: Pilgub Banten, Ini Imbauan Plt Gubernur Kepada ASN.

“Khusus untuk wilayah Banten sendiri tidak ada masalah, semuanya lancar. Kita upayakan sedikit mungkin yang berangkat,” tegasnya.**Baca juga: Jumlah DPS di Kabupaten Tangerang Capai 2.065.560 Jiwa.

Seperti diketahui, beredar informasi akan terjadi demo besar-besaran di Jakarta, guna mendesak Bareskrim Polri segera memproses kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 4 Oktober 2016 mendatang.**Baca juga: Waspada Demo Periksa Ahok, Panglima TNI Siap “Turun Gunung”.

Bahkan, telah beredar surat dari Mabes Polri yang ditujukan pada jajaran Brimob yang menyatakan Jakarta berstatus siaga satu. Status itu sudah dimulai tanggal 28 Oktober 2016 kemarin, hingga waktu yang belum ditentukan.(tmn)




Sekolah Disegel, Yayasan Mujtahidin Siap Tempuh Jalur Hukum

Sekolah Yayasan Daarul Mujtahidin yang disegel ahli waris.(shy)

Kabar6-Pihak Yayasan Mujtahidin memastikan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SMP dan SMA dalam naungan yayasan tersebut, akan tetap berjalan sebagaimana biasa.

Kepastian itu disampaikan Ghazali Taufik, salah seorang pendiri Yayasan Mujtahidin, Senin (31/10/2016), pascadisegelnya gedung SMP dan SMA oleh Abdul Rohman, pihak penghibah yang mengklaim sebagai ahli waris lahan sekolah tersebut.

“Besok seluruh murid akan tetap belajar, meski bukan di dalam gedung yayasan. Besok, pihak yayasan akan mediasi dengan penghibah (Abdul Rohman) dengan dihadiri ahli waris, saksi, pihak kelurahan serta binamas,” ungkapnya, Senin (31/10/2016).

Ghazali juga mengatakan, aksi penyegelan yayasan yang dilakukan Rohman, sebenarnya sudah sering kali terjadi.

“Ini bukan aksi pertama kali dia lakukan, tapi sudah sering. Kami akan melakukan mediasi. Tapi kalau tidak ada titik temu, kami akan menempuh jalur hukum. Karena secara sah tanah itu sudah dihibahkan,” terangnya.**Baca juga: Pembangunan RSUD Pantura Ditarget Rampung 2017.

Untuk diketahui, pagi tadi Rohman yang merupakan penghibah lahan seluas 1.944 meter persegi yang kini berdiri gedung sekolah di Kampung Pabuaran RT 03/06, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, menyegel yayasan sekaligus gedung sekolah tersebut.**Baca juga: Sengketa Lahan, Yayasan Daarul Mujtahidin Disegel Ahli Waris.

Akibat aksi tersebut, kegiatan belajar dan mengajar terpaksa terhenti.(shy)




Pemkab Tangerang Akui Kesulitan Stabilkan Harga

Pedagang cabai dan bawang.(ist)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengaku kesulitan mengontrol harga kebutuhan pokok di pasaran. Ini terkait kenaikan harga cabai merah dan bawang merah saat ini.

Hal itu setidaknya diakui oleh Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Tubagus Bukhori, Senin (31/10/2016).

“Kami agak susah juga menstabilkan harga, karena surat edaran peraturan menteri perdagangan terkait adanya batas harga belum sampai ke daerah,” ujarnya.**Baca juga: Sengketa Lahan, Yayasan Daarul Mujtahidin Disegel Ahli Waris.

Diketahui, sesuai dengan Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan, red) Nomor 63 Tahun 2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, diatur batas harga sejumlah kebutuhan pokok dan komoditas yakni, beras, jagung, kedelai, gula, cabai, bawang merah serta daging sapi.**Baca juga: Harga Cabai dan Bawang di Cikupa Merangkak Naik.

“Karena, belum ada peraturannya. Sampai saat ini juga cara kami menstabilkan harga hanya dengan melakukan operasi pasar,” tambahnya.(shy)




Harga Cabai dan Bawang di Cikupa Merangkak Naik

Pedagang cabai.(ist)

Kabar6-Harga komoditas berupa cabai dan bawang merah di Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, terus mengalami kenaikan.

Harga cabai merah yang sebelumnya Rp65 ribu, kini melonjak menjadi Rp70 ribu per kilogram. Sedangkan, harga bawang merah yang sebelumnya Rp36 ribu kini naik menjadi Rp40 ribu per kilogram.**Baca juga: Sengketa Lahan, Yayasan Daarul Mujtahidin Disegel Ahli Waris.

Ajid, salah seorang pedagang di Pasar Cikupa mengatakan, kenaikan harga komoditas, terlebih cabai dan bawang merah, mengalami kenaikan lantaran faktor cuaca yang buruk.**Baca juga: Pembangunan RSUD Pantura Ditarget Rampung 2017.

“Kalau harganya naik karena, cuaca buruk. Dari distributornya sendiri bilang pasokannya juga agak kurang makanya mahal,” ungkapnya, Senin (31/10/2016).(shy)