1

Warga Perumahan Mustika Tigaraksa Tolak Ruko Jadi Rumah Ibadah

Warga menolak ruko jadi tempat ibadah.(shy)

Kabar6-Ratusan warga Perumahan Mustika, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menolak perubahan fungsi rumah toko (Ruko) yang disulap menjadi tempat ibadah.

Meski pihak Muspika Kecamatan Tigaraksa telah bertindak cepat guna memediasi penolakan tersebut, namun warga Perumahan Mustika tetap bersikukuh menolak keberadaan tempat ibadah tersebut.

Warga bahkan mendesak agar aparat menghentikan secara permanen aktivitas peribadatan di ruko tersebut.**Baca juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Anyer Diperiksa Polisi.

“Mau bagaimana pun nanti hasilnya, kami tetap menolak adanya ruko yang dijadikan gereja disini. Meskipun nantinya ada surat yang melegalkan rumah ibadah itu, kami tetap menolak,” ungkap Roni, salah seorang warga, Minggu (6/11/2016).**Baca juga: Empat Wisatawan Terseret Ombak Pantai Anyer.

Roni menjamin, bila warga tidak akan mempersoalkan keberadaan rumah ibadah dan aktivitasnya tersebut, sepanjang tidak di ruko disekitar Perumahan Mustika.(shy)




Polsek Tigaraksa Dapati Miras dan Sajam di Pentas Musik Vespa Mania

Petugas saat merazia pentas musik Vespa Mania.(shy)

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Tigaraksa melakukan razia sekaligus pengamanan pada pentas musik Vespa Mania, Sabtu (5/11/2016).

Sedianya, event tersebut digelar di Gedung Usaha Daerah (GUD) di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang.**Baca juga: Ikut Demo Ahok, Guru Ngaji Asal Curug Meninggal Dunia.

Dalam razia tersebut, petugas mengamankan ratusan botol minuman keras (miras) jenis ciu, berikut senjata tajam (sajam) jenis pisau dari salah seorang penonton.**Baca juga: Diduga Maling Burung, Paman dan Keponakan Ini Disergap Warga Cikupa.

“Ada 150 botol miras jenis ciu dan miras jenis lainnya yang disembunyikan di dalam sebuah mobil box yang diparkir di kawasan GUD,” ujar Kapolsek Tigaraksa, Kompol Agus Hermanto.**Baca juga: Ditutup, Job Fair Banten 2016 Jaring 11.897 Pencaker.

Sementara, lanjut Kapolsek, sebilah pisau juga kami amankan dari seorang penonton. “Sekarang miras dan sajam berikut pemiliknya, kami amankan di Mapolsek,” ujar Kapolsek lagi.(shy)




Diduga Maling Burung, Paman dan Keponakan Ini Disergap Warga Cikupa

Paman dan keponakan disergap warga Cikupa.(agm)

Kabar6-Keberuntungan kiranya masih berpihak pada MS (30) dan RP (16). Meski nasib keduanya sempat berada “diujung tanduk”, dua pria yang ternyata berstatus paman dan keponakan ini, akhirnya lolos dari amarah warga.

Ya, keduanya sempat ditangkap warga Kampung Dukuh, Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (5/11/2016).

Pasalnya, warga mencurigai keduanya sebagai pelaku pencurian burung milik salah seorang warga setempat.

Beruntung, saat warga mulai terbakar emosi, petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang yang mendapat laporan, langsung datang ke lokasi.

Dengan pendekatan persuasif, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi paman dan keponakan itu dari kepungan warga yang mulai marah. Keduanya dibawa ke Polsek Cikupa.

“Untung kita datang tepat waktu, karena warga sudah mulai ramai dan mulai emosi ingin memukuli keduanya,” ujar Kepala Bagian Operasional (KBO) Satlantas Polres Kota Tangerang, Iptu Made Arthana, Sabtu (5/11/2016).**Baca juga: Gagal Perkosa Korban, Perampok Ini Ditangkap Polsek Cisoka.

Sementara, dihadapan petugas Polsek Cikupa, kedua pelaku kompak membantah tudingan warga. Sedangkan seekor burung yang mereka bawa, merupakan hasil dari membeli pagi tadi.**Baca juga: Ikut Demo Ahok, Guru Ngaji Asal Curug Meninggal Dunia.

“Enggak pak, burungnya saya beli tadi pagi ini,” kilah MS.**Baca juga: Begini Tanda Terakhir Guru Ngaji Sebelum Demo Ahok.

Saat ini, petugas masih memeriksa keduanya. Dari tangan mereka, petugas juga mengamankan dua ekor burung seharga Rp2 juta, handphone, serta sepeda motor yang mereka gunakan.(agm)




Begini Tanda Terakhir Guru Ngaji Sebelum Demo Ahok

Pemakaman guru ngaji di TPU Curug.(shy)

Kabar6-Kepulangan M. Syachrie Oye (65) ke pangkuan Sang Khalik, menyisakan duka mendalam bagi istri dan tujuh anaknya. Betapa tidak, Syachrie merupakan sosok panutan bagi keluarganya.

Ya, Syachrie Oye adalah guru ngaji yang meninggal saat ikut serta dalam aksi demo bela Islam di depan Istana Merdeka, Jumat (4/11/2016) kemarin.

Saat mengikuti aksi mendesak penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, penyakit asma yang diderita Syachrie mendadak kambuh.

Sedianya, Syachrie sempat dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto. Namun, nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit.

“Saat berangkat bapak enggak ada pesan apapun. Cuma dia kelihatan seperti kebingungan. Bahkan saat mau berangkat, dia sampai dua kali berpamitan ke saya,” ujar sang istri Herlina yang tak kuasa menyembunyikan duka, Sabtu (5/11/2016).**Baca juga: Gagal Perkosa Korban, Perampok Ini Ditangkap Polsek Cisaoka.

Semasa hidup, Syachrie Oye dikenal sebagai sosok yang baik. Selama ini, aktivitas rutinnya adalah mengajar mengaji dikawasan tempat tinggalnya di Perum Binong Permai F-14/24 Rt. 07/07, Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Ikut Demo Ahok, Guru Ngaji Asal Curug Meninggal Dunia.

Kini, jenazah Syachrie Oye telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Binong, Kecamatan Curug, dengan dihantarkan oleh ratusan pelayat.(shy)




Ikut Demo Ahok, Guru Ngaji Asal Curug Meninggal Dunia

Jenazah Syachrie sesaat sebelum dimakamkan di TPU Binong.(shy)

Kabar6-Isak tangis mewarnai proses pemakaman M. Syachrie Oye (65) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bingong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (5/11/2016) siang.

Ya, Syachrie Oye adalah guru ngaji yang meninggal saat ikut serta dalam aksi demo bela Islam di depan Istana Merdeka, Jumat (4/11/2016) kemarin. Saat mengikuti aksi, penyakit asma Syachrie mendadak kambuh.

Mandra, salah seorang kerabat menyebut, jenazah Syachrie sedianya tiba di rumah duka Perumahan Binong Permai, Blok F 14 no 24, RT 07/07, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, kemarin sekitar pukul 22.30 WIB.

Sebelumnya, Syachrie sempat dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, karena penyakit asma yang dideritanya. Namun, nyawa Syachrie tak tertolong dan meninggal dunia dirumah sakit.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono pun menegaskan, meninggalnya Syachrie lantaran penyakit asma, bukan karena aksi yang sempat ricuh pada 4 November tersebut.**Baca juga: Rusuh Pecah di Jakarta, 10 Umat Muslim Berdizikir di Mapolda Banten.

“Korban meninggal karena sakit asma. Pihak rumah sakit sudah mengecek, tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tutup Awi.(shy)




Gagal Perkosa Korban, Perampok Ini Ditangkap Polsek Cisoka

pelaku saat diperiksa di Polsek Cisoka.(agm)

Kabar6-Aparat Polsek Cisoka mengamankan seorang pria pelaku percobaan perampokan dan pemerkosaan terhadap LM (25) di sebuah rumah di Kampung Pasir Huni, Desa Bojong Loa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

“Awalnya pelaku mau mencuri di rumah korban. Namun, karena korban terbangun, pelaku justru mencoba memperkosa korban,” ujar Kapolsek Cisoka, AKP Sumaedi didampingi Kanit Reskrim Ipda Dedi Ruswandi, Jum’at (4/11/2016).

Bahkan, saat korban berupaya berteriak minta tolong, pelaku membekap mulut korban sambil mengancam dengan pisau. “Pisaunya ditempelkan hingga melukai leher dan pipi korban,” ungkap Kapolsek lagi.**Baca juga: Buruh Tuding Provinsi Banten Darurat Upah.

Kapolsek menambahkan, bahwa pelaku masuk ke dalam rumah korban setelah sukses mencongkel jendela. “Dia mengambil sejumlah barang, dan coba memperkosa korban. Aksi itu gagal karena korban berupaya melawan,” ujarnya lagi.**Baca juga: Mall Bale Kota Tunggak PBB Rp7 Miliar.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah handphone merk Samsung, sebilah pisau dapur dan sebuah kikir bergagang kayu.**Baca juga: Kena Razia Kos-kosan, Dua Sejoli Unjuk Buku Nikah Palsu.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 365 Jo 385 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.(shy/agm)




Buruh Tuding Provinsi Banten Darurat Upah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Provinsi Banten dinilai sedang darurat upah. Tudingan itu disampaikan buruh, menyusul tidak tercapainya kesepakatan pada sidang Pra Pleno Penetapan UMK 2017, yang digelar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Kamis (3/11/2016) kemarin.

“Kita ketahui, bahwa harga kebutuhan hidup makin mahal. Kalau kenaikan upah mengacu pada inflasi, tentu tidak sesuai dengan harga kebutuhan hidup,” ungkap aktivis buruh Provinsi Banten, Edi Jayadi, Jumat (4/11/2016).

Menurutnya, kenaikan UMK yang mengacu pada PP 78 tahun 2015, sebagaimana yang dianut Aosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam sidang UMK, sangat tidak sesuai dengan yang dituntut buruh.

“Dalam penetapan UMK kami mengacu Undang-undang nomor 13 tahun 2003 dan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan kenaikan 24 persen. Sedangkan Apindo berpegang pada PP 78 tahun 2015, dengan kenaikan upah yang hanya 8,25 persen,” ujar Edi.Sidang Pra Pleno UMK 2017 di Kabupaten Tangerang Buntu.

Untuk itu, aktivis buruh di Banten meminta kebijakan dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, untuk menetapkan angka UMK 2017 sesuai tuntutan buruh.**Baca juga: Massa Menuju Istana Merdeka, Presiden Jokowi Cek Proyek KA Bandara Soetta.

“Akan hal ini kami minta dan mendesak, Bupati Tangerang dapat memberikan kebijakan terkait penetapan UMK 2017 dan dapat merekomendasikan UMK 2017 ke Plt Gubernur Banten, sesuai dengan yang diharapkan buruh,” pungkasnya.(shy)




Demo Ahok, Warga dan FPI Tangerang Bergerak Menuju Jakarta

Massa FPI Tangerang bersiap menuju Jakarta.(shy)

Kabar6-Ratusan warga turut bergabung bersama massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Tangerang, untuk bertolak menggelar aksi demo besar-besaran di Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Pantauan kabar6.com di lokasi titik kumpul warga di Masjid At-Taqwa, di Park View Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, terlihat sejumlah bus telah siaga untuk membawa massa.

Dilokasi juga tampak keberadaan petugas yang telah siaga untuk mengawal dan mengamankan massa bertolak menuju titik kumpul aksi di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Radit, salah seorang warga Panongan yang turut serta dalam aksi tersebut mengatakan, bila dirinya ikut dalam aksi karena ingin menjadi bagian dari ummat yang membela Islam.**Baca juga: 650 Personel Polresta Tangerang Disiagakan Kawal Aksi Demo Ahok.

“Tadinya gak ada niat mau ikut aksi damai ini, tapi saya sebagai masyarakat biasa juga ingin menjadi saksi pula atas aksi damai nanti. Apa langkah pihak kepolisian dan pemerintah dalam menuntaskan kasus Ahok,” ungkapnya.**Baca juga:Demo Ahok, Santri Tangerang Mulai Bertolak Menuju Jakarta.

Sementara, di dari Kota Tangerag sedikitnya ada 500 massa yang juga merupakan gabungan warga dengan FPI setempat, juga bergerak menuju Jakarta.**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.

Sebelum berangkat menggunakan tujuh bus, massa terlebih dahulu berkumpul di halaman Masjid Al-Madinah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.**Baca juga: Besok Demo Ahok, Brimob dan TNI Siaga di Bandara Soetta .

Pergerakan warga dari wilayah ini sedianya juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.**Baca juga: Amankan Demo Ahok, Polda Banten Kirim Pasukan “Asmaul Husna”.

Seperti diketahui, sejumlah Ormas Islam hari ini akan menggelar aksi demo besar-besaran di Jakarta, guna mendesak penuntasan dugaan  kasus peninstaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.(shy/Fbi)




Demo Ahok, Santri Tangerang Mulai Bertolak Menuju Jakarta

Santri dari Tangerang bertolak menuju Jakarta.(din)

Kabar6-Ratusan santri dari sejumlah pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang, Jumat (4/11/2016) dini hari mulai bergerak menuju Ibukota Jakarta.

Ya, para santri tersebut sedianya akan bergabung dalam aksi demo besar-besaran yang digelar sejumlah Ormas Islam, guna mendesak penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.

Pekikan kalimat “Allahu Akbar” dan alunan sholawat, mengiringi konvoi para remaja dengan ciri khas peci dan sarung tersebut.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

“Kami siap mati bela agama. Kami enggak rela agama Islam dihina oleh Ahok (Gubernur DKI-red),” ungkap Ujang, salah seorang santri, saat bertolak dari kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang menuju Ibukota.**Baca juga: 650 Personel Polresta Tangerang Disiagakan Kawal Aksi Demo Ahok.

Pantauan Kabar6.com, ratusan santri tampak menyusuri sepanjang Jalan Raya Serang. Massa yang merupakan anak muda dan itu, terlihat membaur dan membawa serta logistik, berupa air mineral dan makanan ringan.(Tim K6)




650 Personel Polresta Tangerang Disiagakan Kawal Aksi Demo Ahok

Kapolrestro Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri.(agm)

Kabar6-Polres Kota (Polresta) Tangerang menyiagakan 650 personel untuk melakukan pengamanan dan pengawalan pada aksi Ormas (organisasi masyarakat-red) Islam menuju Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (4/11/2016), hari ini.

“Nantinya para personil akan terbagi dua. Ada yang mengawal aksi Ormas hingga perbatasan wilayah hukum Polda Banten dan Metro Jaya, serta pengamanan di Jalur Jalan Raya Serang, Tol Cikupa dan Balaraja,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri kepada kabar6.com.**Baca juga: Demo Ahok, MUI Kota Tangerang Imbau Khotib Jumat “Beri Kesejukan”.

Dalam pengawalan dan pengamanan tersebut, personel kepolisian tidak diperbolehkan menggunakan senjata api. “Untuk massa aksi pun kita minta agar tak membawa senjata,” ujar Asep.**Baca juga: Amankan Demo Ahok, Polda Banten Kirim Pasukan “Asmaul Husna”.

Tak luput, Asep pun mengimbau agar para Ormas dapat menjaga kondusifitas wilayah dan dapat menyampaikan aspirasi secara damai. “Massa jangan sampai terprovokasi. Mari kita jaga keamanan dan kenyamanan wilayah,” imbaunya.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

Sedianya, berbagai Ormas Islam di sejumlah wilayah akan melakukan aksi demo besar-besaran di Jakarta, guna mendesak penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.(shy)

**Baca juga: Besok Demo Ahok, Brimob dan TNI Siaga di Bandara Soetta.