1

Kecelakaan Trailer Tol Tangerang Macet Total

Kabar6- Terjadi kecelakaan truk trailer di KM 27+800, Tol Tangerang – Jakarta, Sabtu (08/07/2017) malam ini, sehingga arus lalu lintas diinformasikan macet total, sementara cuaca hujan deras.

Trailer kini tengah dievakuasi petugas.(Z)




PGRI: PPDB Tahun Ini Langgar HAM

Ketua PGRI Kabupaten Tangerang Kosrudin. (Tim K6)

Kabar6-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tangerang, menilai proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini paling konyol.

Bahkan, PPDB yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Permendikbud) Nomor 7/2017, dengan menggunakan sistem zonasi ini dianggap melanggar Hak Azasi Manusia (HAM).

“PPDB Paling konyol. Menurut saya melanggar HAM, karena kebebasan memilih sekolah tidak lagi didapatkan. Mestinya, anak di seleksi berdasarkan kompetensi, bukan berdasarkan jarak,” ungkap Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Kosrudin, kepada Kabar6.com, Sabtu (8/7/2017).**Baca Juga: Aturan Mendikbud Soal PPDB Hambat Prestasi Siswa

Dikemukakan Kosrudin, seharusnya jauh hari sebelum PPDB digelar, Pemerintah Daerah mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbub), sebagai aturan turunan dari Permendikbud tersebut.

Tentunya regulasi itu di godok secara komprehensif agar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan daerah.**Baca Juga: Sistem Zona PPDB di Tangerang Bikin Orangtua Galau

“Kalau sekarang sudah terlambat. Kita enggak tahu kalau aturannya kayak begini. Mestinya, Dinas Pendidikan mengundang para pemangku kepentingan sebelum dijadikan aturan. Jangan copy paste aturan ini,” tegasnya.

Lebih lanjut Kosrudin menuturkan, pihaknya mengklaim bahwa pelaksanaan PPDB tahun ini gagal. Pasalnya, banyak calon siswa berdomisili di zona kuning dan merah yang tak bisa menikmati pendidikan di sekokah negeri.

“Mestinya, masalah ini menjadi bahan evaluasi Bupati. Sikap PGRI yang jelas merasa keberatan dengan kebijakan yang tak bijak ini,” tandasnya.

Munculnya masalah ini, kata dia, tak lepas dari buruknya kinerja dari para pemangku kebijakan di Dindik Kabupaten Tangerang.

“Ini, keteledoran dari Kepala Dindik Kabupaten Tangerang. Makanya, jangan paling pintar sendiri dan mengedepankan arogansi pribadi,” tuturnya.(Tim K6)




Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang – Merak

Akibat kecelakaan jalan tol macet parah.(foto:ntmc) 

Kabar6-Tabrakan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Tol Tangerang-Merak tepatnya di KM 95.400 arah Jakarta. Akibatnya, 2 orang mengalami luka berat.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi, Jumat (07/07/2017) sekitar pukul 19.40 WIB yang melibatkan kendaraan 4 kendaraan sekaligus, 2 mobil Avanza dan 2 truk tronton. Meski begitu, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut.

2 orang yang terluka antara lain kakinya ada yang patah, sedangkan truk tronton itu yang kena kenek sopirnya, kendaraan yang keempat.

“Kejadiannya jam 19.40 WIB, kilometernya 95+400 arah Jakarta terlibat 4 kendaraan. Kendaraan 1 Avanza nopolnya F 1518 EK, kendaraan 2 juga Avanza F 1303 KR, kendaraan ketiga truk tronton nopol Z 9000 LO, keempat juga sama truk tronton (nopol) Z 9000 HS,” kata salah seorang petugas Sentra Informasi dan Komunikasi Tol Tangerang-Merak, Martin Wardi.

Selain mengakibatkan 2 orang mengalami luka berat, kemacetan juga terjadi akibat kecelakaan beruntun itu. Kemacetan diakibatkan lantaran peristiwa itu terjadi di semua lajur yang mengarah ke Jakarta.

“Itu di lajur 1 lajur 2, menutupi, macet tadi hampir 2 kiloan, sampai kilometer 97+200,” lanjutnya.

Korban luka kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.(Z/ntmc)




Pascakisruh, Desa Cijeruk Siap Gelar Pilkades

Kantor Desa Cijeruk. (shy)

Kabar6-Panitia pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada Desa Cijeruk, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang melakukan sejumlah persiapan pelaksanaan Pilkades.

“Kali ini, kita berbeda dengan desa lainnya. Karena, Pilkades di sini merupakan lanjutan atas Pilkades yang sebelumnya tertunda,” ujar Ketua Panitia, Mas’ud, Jumat (7/7/2017).

Pihaknya pun telah melakukan berbagai kesiapan seperti, sosialisasi dan logistik.**Baca Juga: Jelang Pilkades, Pemdes Gelar Tahapan

“Untuk jumlah suara di sini sementara menggunakan data yang lama yakni sebanyak 4.300 pemilih. Tapi, nanti akan dilakukan sensus atau pendataan ulang. Karena, itu masih Daftar Pemilih Sementara (DPS). Sementara, kesiapan dari kotak suara pun sudah disediakan dan menggunakan yang tahun lalu,” terangnya.

Sementara itu, Asda I Pemerintah Kabupaten Tangerang, Hary Herianto mengatakan, Pilkades yang dilakukan di Desa Cijeruk diharapkan, berjalan dengan lancar, aman dan tertib.

“Pelaksanaan di desa itu berbeda sendiri karena, pelaksanaannya tidak mengikuti Peraturan Bupati (perbup) melainkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah, sebelumnya sempat ditunda akibat, suatu masalah,” ungkapnya.

Diketahui, pelaksanaan Pilkades 2015 pada Desa Cijeruk ditunda bermula dari keterlambatan penyerahan kelengkapan berkas berupa keterangan pemeriksaan medis salah seorang bakal calon. Panitia desa berkeras dokumen ini paling lambat diserahkan pada 23 Maret, tetapi baru diserahkan pada 26 Maret 2015.

Konflik muncul karena sebagian pihak menilai hal tersebut bukan masalah. Periode untuk memenuhi kelengkapan persyaratan bagi setiap bakal calon kepala desa sebetulnya ditetapkan mulai 20-28 Maret 2015. Tapi panitia desa ngotot penyerahan hasil pemeriksanaan kesehatan tak lebih dari 26 Maret.

Masalah lain menyangkut hasil tes psikologi bakal calon, di dalamnya ada catatan bahwa orang bersangkutan tidak bisa berpikir jernih dan tenang dalam keadaan emosi tidak stabil. Meski kesimpulan akhir dinyatakan secara fisik dan mentah sehat untuk ikut pencalonan tetapi yang disoroti adalah poin soal ketidakstabilan emosi. (Shy)




Jelang Pilkades, Pemdes Gelar Tahapan

Desa Cijeruk, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar pada 27 Agustus 2017 mendatang, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) melakukan sejumlah tahapan.

“Kita sudah melakukan sosialisasi pada sejumlah desa seperti, Desa Pasir Nangka (Tigaraksa), Cijeruk (Mekarbaru), Cukanggalih (Curug) dan ada beberapa desa pula yang sudah dilakukan sosialisasi,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Banteng Indarto, Jumat (7/7/2017).

Pihaknya pun menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan seperti, menjelaskan tahapan pelaksanaan, mengecek kesiapan panitia pelaksana Pilkades serta meminta adanya pelaksanaan yang aman dan lancar.**Baca Juga: Usai Bertengkar, Pasutri Ditemukan Tewas di Cimone

“Semoga pelaksanaan pilkades ini berjalan aman dan lancar, sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Berikut sejumlah desa yang melaksanakan pilkades :
Kecamatan Jambe: Desa Pasir Barat
Kecamatan Solear: Desa Cikasungka
Kecamatan Mekarbaru: Desa Cijeruk
Kecamatan Mauk: Desa Tegal Kunir Kidul
Kecamatan Cikupa: Desa Bitung Jaya
Kecamatan Tigaraksa: Desa Pasir Nangka
Kecamatan Panongan: Desa Rancaiyuh
Kecamatan Pakuhaji: Desa Keramat
Kecamatan Teluknaga: Desa Tanjung Burung
Kecamatan Curug: Desa Cukanggalih
Kecamatan Cisauk: Desa Sampora
Kecamatan Kemiri: Desa Kemiri dan Legok Sukamaju
Kecamatan Sukadiri: Desa Pekayon, Desa Kosambi dan Desa Gintung. (Shy)




Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pengeroyokan di Kemiri

Korban pengeroyokan, Rustandi. (tia)

Kabar6-Aparat kepolisian resort Kota Tangerang (Polresta Tangerang) telah mengantongi identitas dari pelaku pengeroyokan terhadap Sufroni dan Rustandi.

“Kita sudah dapatkan identitas para pelaku setelah, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap para saksi,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko, Jumat (7/7/2017).

Untuk diketahui, Safroni dan Rustandi ditemukan bersimbah darah di area persawahan Desa Kelebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Bahkan, satu dari dua korban yakni, Safroni tewas setelah mendapatkan luka tusuk di bagian depan. Sedangkan, Rustandi masih menjalani perawatan di RSU Tangerang setelah mendapatkan luka tusuk di bagian punggung.**Baca Juga: Safroni dan Rustandi Dikeroyok 4 Orang di Kemiri

Keduanya menjadi korban pengeroyokan setelah, menyambangi kediaman Hana (kekasih Rustandi) untuk merencanakan pernikahan. (Shy)




Zaki Dukung MRT Cikarang-Balaraja

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. (shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mendukung adanya rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari Cikarang hingga Balaraja.

“Tentu kita akan mendukung rencana tersebut,” ujarnya usai mengikuti kegiatan Baksos Kesehatan Polri di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/7/2017).**Baca Juga: Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Meski demikian, diakui Bupati Zaki, sampai saat ini belum ada pembahasan terkait rencana tersebut antara Pemerintah pusat dengan Pemkab Tangerang.

“Belum ada pembahasan, kami masih menunggu,” imbuhnya.

Pembangunan MRT Koridor Barat-Timur direncanakan akan mulai dibangun Kementrian Perhubungan tahun 2019, rencana ini dimajukan dari rencana awal yaitu tahun 2022. Koridor tersebut akan membentang sepanjang 80 kilometer. (Shy)




Rustandi, Korban Pengeroyokan di Kemiri Bekerja di Bandara Soetta

Rustandi, korban pengeroyokan di Kemiri. (tia)

Kabar6-Rustandi (23), korban pengeroyokan di Jalan Yasripat RT 06/06, Kampung Benyawakan Jaya, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, ternyata bekerja sebagai porter di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

“Ya, Andi (panggilan akrab Rustandi) kerja di bandara sudah empat tahun jadi porter. Kalau Hana (calon istri Rustandi) kerja di pabrik yang saya tahu tapi sudah berhenti kerja karena mau menikah sama Andi,” ujar ayah Rustandi, Rohiyat (50) saat ditemui kabar6.com di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Rohiyat bercerita, sebelum kejadian pengeroyokan, Rustandi yang baru pulang bekerja dari Bandara Soekarno Hatta pergi bersama Sufroni (30), temannya menuju kediaman Hana pada Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

“Kemarin dia enggak izin mau ke rumah Hana, memang Andi jarang izin kalau mau pergi. Saya baru tahu setelah ada kejadian ini saya baru dikabari,” ucapnya.**Baca Juga: Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Rohiyat dan keluarga kini hanya bisa pasrah menemani sang putera menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang. Rustandi mendapatkan empat luka tusukan di punggung dan luka bacokan di wajah yang mengakibatkan tulang hidungnya patah.

“Saya minta doa dari semuanya agar anak saya cepat pulih kembali, bisa beraktivitas. Keempat pelaku yang mengeroyok anak saya juga bisa tertangkap dan dihukum,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Rustandi dan Safroni menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria tak dikenal usai berpamitan dari kediaman kekasihnya. Safroni tewas dengan luka tusuk di dada, sementara hingga kini Rustandi masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang. (tia)




Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Rustandi, korban pengeroyokan di Kemiri. (tia)

Kabar6-Tragis cerita cinta Rustandi (23), rencana pernikahannya dengan sang kekasih, Hana terpaksa batal lantaran menjadi korban pengeroyokan di Jalan Yaspirat RT 06/06, Kampung Benyawakan Jaya, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

Rohiyat (50), ayah Rustandi mengatakan putera keduanya tersebut telah berencana melangsungkan pernikahan pada Senin (10/7/2017) mendatang.

“Ya, dari keluarga besar Hana mintanya akad nikah hari Senin. Makanya, saat kejadian itu Andi (panggilan akrab Rustandi) datang bersama Safroni ke rumah Hana untuk menanyakan lebih lanjut rencana pernikahan tersebut,” ucap Rohiyat saat ditemui kabar6.com di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Beruntung, keluarga besarnya belum mempersiapkan pernak-pernik untuk acara pernikahan sang putera yang akan dilangsungkan empat hari lagi.

“Rencananya memang mau sederhana, hanya akad nikah saja di rumah Hana mengundang saudara. Tapi siapa yang menyangka, malah kejadian Andi dikeroyok orang seperti ini,” lanjutnya.**Baca Juga: Dua Pria Bersimbah Darah Ternyata Sufroni dan Rustadi

Kini, Rustandi yang telah melewati masa kritisnya telah dipindahkan ke kamar perawatan Mawar di RSUD Kabupaten Tangerang. Rustandi mendapatkan empat luka tusukan di punggung dan bacokan di wajahnya.

“Luka tusuk di punggung bagian atas dan bawah, tulang hidungnya patah pas semalam sampai tulangnya keluar gitu. Kalau buka mulut sedikit jahitan di wajahnya langsung berdarah. Alhamdulillah, sekitar jam 15.00 WIB sudah pindah ke ruang perawatan,” jelasnya.

Untuk diketahui, Rustandi dan Safroni (korban tewas) dikeroyok oleh empat pria tak dikenal pada Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan kasus. (tia)




Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Rustandi, korban pengeroyokan. (tia)

Kabar6-Rustandi kekasih Hana mendapatkan pesan singkat bernada ancaman sebelum menjadi korban pengeroyokan bersama dengan rekannya Safroni di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

“Ya, Andi (panggilan akrab Rustandi) memang anak yang tertutup. Saya baru tahu setelah kejadian pengeroyokan ini kalau Andi mendapat SMS ancaman dari mantam suami Hana, calon istrinya Andi beberapa hari lalu,” ujar ayah Rustandi, Rohiyat (50) kepada kabar6.com, Kamis (6/7/2017).

Dari pengakuan Rustandi, kata Rohiyat, dalam pesan singkat bernada ancaman tersebut pelaku yang diduga mantan suami Hana mengancam akan membunuh Rustandi jika tetap menikahi Hana.**Baca Juga: Dua Pria Bersimbah Darah Ternyata Sufroni dan Rustadi

“Ya, katanya ‘Kalau nekat nikahin mantan gue, gue bunuh lo’. Kurang lebih isinya begitu yang saya ingat,” imbuhnya

Meski demikian, Rustandi sama sekali tidak mengenali keempat pria yang mengeroyokinya lantaran lokasi pengeroyokan di pinggir sawah tersebut gelap.

Rohiyat bercerita, putra keduanya tersebut memang berniat menikahi Hana yang telah dipacarinya selama dua tahun terakhir. Belakangan, Rohiyat pun baru mengetahui bahwa Hana adalah seorang janda beranak satu.

“Dia anaknya pendiam, enggak pernah mau cerita sama keluarga katanya takut membebani keluarga. Saya hanya tahu Hana ini wanita baik, sempat beberapa kalau di bawa ke rumah. Saya enggak tahu akan berujung seperti ini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Diketahui, Rustandi dan Safroni (korban tewas) dikeroyok oleh empat orang tak dikenal setelah berpamitan dari rumah Hana untuk merencanakan pernikahan.

Safroni pun tewas setelah mendapatkan luka tusuk di bagian depan sedangkan, Rustandi masih dirawat di RSU Tangerang setelah, mendapatkan luka tusuk dan mengalami keretakan bagian kepala. (tia)