1

Pascakisruh, Desa Cijeruk Siap Gelar Pilkades

Kantor Desa Cijeruk. (shy)

Kabar6-Panitia pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada Desa Cijeruk, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang melakukan sejumlah persiapan pelaksanaan Pilkades.

“Kali ini, kita berbeda dengan desa lainnya. Karena, Pilkades di sini merupakan lanjutan atas Pilkades yang sebelumnya tertunda,” ujar Ketua Panitia, Mas’ud, Jumat (7/7/2017).

Pihaknya pun telah melakukan berbagai kesiapan seperti, sosialisasi dan logistik.**Baca Juga: Jelang Pilkades, Pemdes Gelar Tahapan

“Untuk jumlah suara di sini sementara menggunakan data yang lama yakni sebanyak 4.300 pemilih. Tapi, nanti akan dilakukan sensus atau pendataan ulang. Karena, itu masih Daftar Pemilih Sementara (DPS). Sementara, kesiapan dari kotak suara pun sudah disediakan dan menggunakan yang tahun lalu,” terangnya.

Sementara itu, Asda I Pemerintah Kabupaten Tangerang, Hary Herianto mengatakan, Pilkades yang dilakukan di Desa Cijeruk diharapkan, berjalan dengan lancar, aman dan tertib.

“Pelaksanaan di desa itu berbeda sendiri karena, pelaksanaannya tidak mengikuti Peraturan Bupati (perbup) melainkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah, sebelumnya sempat ditunda akibat, suatu masalah,” ungkapnya.

Diketahui, pelaksanaan Pilkades 2015 pada Desa Cijeruk ditunda bermula dari keterlambatan penyerahan kelengkapan berkas berupa keterangan pemeriksaan medis salah seorang bakal calon. Panitia desa berkeras dokumen ini paling lambat diserahkan pada 23 Maret, tetapi baru diserahkan pada 26 Maret 2015.

Konflik muncul karena sebagian pihak menilai hal tersebut bukan masalah. Periode untuk memenuhi kelengkapan persyaratan bagi setiap bakal calon kepala desa sebetulnya ditetapkan mulai 20-28 Maret 2015. Tapi panitia desa ngotot penyerahan hasil pemeriksanaan kesehatan tak lebih dari 26 Maret.

Masalah lain menyangkut hasil tes psikologi bakal calon, di dalamnya ada catatan bahwa orang bersangkutan tidak bisa berpikir jernih dan tenang dalam keadaan emosi tidak stabil. Meski kesimpulan akhir dinyatakan secara fisik dan mentah sehat untuk ikut pencalonan tetapi yang disoroti adalah poin soal ketidakstabilan emosi. (Shy)




Jelang Pilkades, Pemdes Gelar Tahapan

Desa Cijeruk, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar pada 27 Agustus 2017 mendatang, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) melakukan sejumlah tahapan.

“Kita sudah melakukan sosialisasi pada sejumlah desa seperti, Desa Pasir Nangka (Tigaraksa), Cijeruk (Mekarbaru), Cukanggalih (Curug) dan ada beberapa desa pula yang sudah dilakukan sosialisasi,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Banteng Indarto, Jumat (7/7/2017).

Pihaknya pun menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan seperti, menjelaskan tahapan pelaksanaan, mengecek kesiapan panitia pelaksana Pilkades serta meminta adanya pelaksanaan yang aman dan lancar.**Baca Juga: Usai Bertengkar, Pasutri Ditemukan Tewas di Cimone

“Semoga pelaksanaan pilkades ini berjalan aman dan lancar, sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Berikut sejumlah desa yang melaksanakan pilkades :
Kecamatan Jambe: Desa Pasir Barat
Kecamatan Solear: Desa Cikasungka
Kecamatan Mekarbaru: Desa Cijeruk
Kecamatan Mauk: Desa Tegal Kunir Kidul
Kecamatan Cikupa: Desa Bitung Jaya
Kecamatan Tigaraksa: Desa Pasir Nangka
Kecamatan Panongan: Desa Rancaiyuh
Kecamatan Pakuhaji: Desa Keramat
Kecamatan Teluknaga: Desa Tanjung Burung
Kecamatan Curug: Desa Cukanggalih
Kecamatan Cisauk: Desa Sampora
Kecamatan Kemiri: Desa Kemiri dan Legok Sukamaju
Kecamatan Sukadiri: Desa Pekayon, Desa Kosambi dan Desa Gintung. (Shy)




Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pengeroyokan di Kemiri

Korban pengeroyokan, Rustandi. (tia)

Kabar6-Aparat kepolisian resort Kota Tangerang (Polresta Tangerang) telah mengantongi identitas dari pelaku pengeroyokan terhadap Sufroni dan Rustandi.

“Kita sudah dapatkan identitas para pelaku setelah, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap para saksi,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko, Jumat (7/7/2017).

Untuk diketahui, Safroni dan Rustandi ditemukan bersimbah darah di area persawahan Desa Kelebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Bahkan, satu dari dua korban yakni, Safroni tewas setelah mendapatkan luka tusuk di bagian depan. Sedangkan, Rustandi masih menjalani perawatan di RSU Tangerang setelah mendapatkan luka tusuk di bagian punggung.**Baca Juga: Safroni dan Rustandi Dikeroyok 4 Orang di Kemiri

Keduanya menjadi korban pengeroyokan setelah, menyambangi kediaman Hana (kekasih Rustandi) untuk merencanakan pernikahan. (Shy)




Zaki Dukung MRT Cikarang-Balaraja

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. (shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mendukung adanya rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari Cikarang hingga Balaraja.

“Tentu kita akan mendukung rencana tersebut,” ujarnya usai mengikuti kegiatan Baksos Kesehatan Polri di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/7/2017).**Baca Juga: Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Meski demikian, diakui Bupati Zaki, sampai saat ini belum ada pembahasan terkait rencana tersebut antara Pemerintah pusat dengan Pemkab Tangerang.

“Belum ada pembahasan, kami masih menunggu,” imbuhnya.

Pembangunan MRT Koridor Barat-Timur direncanakan akan mulai dibangun Kementrian Perhubungan tahun 2019, rencana ini dimajukan dari rencana awal yaitu tahun 2022. Koridor tersebut akan membentang sepanjang 80 kilometer. (Shy)




Rustandi, Korban Pengeroyokan di Kemiri Bekerja di Bandara Soetta

Rustandi, korban pengeroyokan di Kemiri. (tia)

Kabar6-Rustandi (23), korban pengeroyokan di Jalan Yasripat RT 06/06, Kampung Benyawakan Jaya, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, ternyata bekerja sebagai porter di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

“Ya, Andi (panggilan akrab Rustandi) kerja di bandara sudah empat tahun jadi porter. Kalau Hana (calon istri Rustandi) kerja di pabrik yang saya tahu tapi sudah berhenti kerja karena mau menikah sama Andi,” ujar ayah Rustandi, Rohiyat (50) saat ditemui kabar6.com di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Rohiyat bercerita, sebelum kejadian pengeroyokan, Rustandi yang baru pulang bekerja dari Bandara Soekarno Hatta pergi bersama Sufroni (30), temannya menuju kediaman Hana pada Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

“Kemarin dia enggak izin mau ke rumah Hana, memang Andi jarang izin kalau mau pergi. Saya baru tahu setelah ada kejadian ini saya baru dikabari,” ucapnya.**Baca Juga: Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Rohiyat dan keluarga kini hanya bisa pasrah menemani sang putera menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang. Rustandi mendapatkan empat luka tusukan di punggung dan luka bacokan di wajah yang mengakibatkan tulang hidungnya patah.

“Saya minta doa dari semuanya agar anak saya cepat pulih kembali, bisa beraktivitas. Keempat pelaku yang mengeroyok anak saya juga bisa tertangkap dan dihukum,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Rustandi dan Safroni menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria tak dikenal usai berpamitan dari kediaman kekasihnya. Safroni tewas dengan luka tusuk di dada, sementara hingga kini Rustandi masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang. (tia)




Dikeroyok Hingga Kritis, Rustandi Batal Nikah

Rustandi, korban pengeroyokan di Kemiri. (tia)

Kabar6-Tragis cerita cinta Rustandi (23), rencana pernikahannya dengan sang kekasih, Hana terpaksa batal lantaran menjadi korban pengeroyokan di Jalan Yaspirat RT 06/06, Kampung Benyawakan Jaya, Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

Rohiyat (50), ayah Rustandi mengatakan putera keduanya tersebut telah berencana melangsungkan pernikahan pada Senin (10/7/2017) mendatang.

“Ya, dari keluarga besar Hana mintanya akad nikah hari Senin. Makanya, saat kejadian itu Andi (panggilan akrab Rustandi) datang bersama Safroni ke rumah Hana untuk menanyakan lebih lanjut rencana pernikahan tersebut,” ucap Rohiyat saat ditemui kabar6.com di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (6/7/2017).**Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Beruntung, keluarga besarnya belum mempersiapkan pernak-pernik untuk acara pernikahan sang putera yang akan dilangsungkan empat hari lagi.

“Rencananya memang mau sederhana, hanya akad nikah saja di rumah Hana mengundang saudara. Tapi siapa yang menyangka, malah kejadian Andi dikeroyok orang seperti ini,” lanjutnya.**Baca Juga: Dua Pria Bersimbah Darah Ternyata Sufroni dan Rustadi

Kini, Rustandi yang telah melewati masa kritisnya telah dipindahkan ke kamar perawatan Mawar di RSUD Kabupaten Tangerang. Rustandi mendapatkan empat luka tusukan di punggung dan bacokan di wajahnya.

“Luka tusuk di punggung bagian atas dan bawah, tulang hidungnya patah pas semalam sampai tulangnya keluar gitu. Kalau buka mulut sedikit jahitan di wajahnya langsung berdarah. Alhamdulillah, sekitar jam 15.00 WIB sudah pindah ke ruang perawatan,” jelasnya.

Untuk diketahui, Rustandi dan Safroni (korban tewas) dikeroyok oleh empat pria tak dikenal pada Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan kasus. (tia)




Sebelum Dikeroyok, Rustandi Diancam Akan Dibunuh

Rustandi, korban pengeroyokan. (tia)

Kabar6-Rustandi kekasih Hana mendapatkan pesan singkat bernada ancaman sebelum menjadi korban pengeroyokan bersama dengan rekannya Safroni di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

“Ya, Andi (panggilan akrab Rustandi) memang anak yang tertutup. Saya baru tahu setelah kejadian pengeroyokan ini kalau Andi mendapat SMS ancaman dari mantam suami Hana, calon istrinya Andi beberapa hari lalu,” ujar ayah Rustandi, Rohiyat (50) kepada kabar6.com, Kamis (6/7/2017).

Dari pengakuan Rustandi, kata Rohiyat, dalam pesan singkat bernada ancaman tersebut pelaku yang diduga mantan suami Hana mengancam akan membunuh Rustandi jika tetap menikahi Hana.**Baca Juga: Dua Pria Bersimbah Darah Ternyata Sufroni dan Rustadi

“Ya, katanya ‘Kalau nekat nikahin mantan gue, gue bunuh lo’. Kurang lebih isinya begitu yang saya ingat,” imbuhnya

Meski demikian, Rustandi sama sekali tidak mengenali keempat pria yang mengeroyokinya lantaran lokasi pengeroyokan di pinggir sawah tersebut gelap.

Rohiyat bercerita, putra keduanya tersebut memang berniat menikahi Hana yang telah dipacarinya selama dua tahun terakhir. Belakangan, Rohiyat pun baru mengetahui bahwa Hana adalah seorang janda beranak satu.

“Dia anaknya pendiam, enggak pernah mau cerita sama keluarga katanya takut membebani keluarga. Saya hanya tahu Hana ini wanita baik, sempat beberapa kalau di bawa ke rumah. Saya enggak tahu akan berujung seperti ini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Diketahui, Rustandi dan Safroni (korban tewas) dikeroyok oleh empat orang tak dikenal setelah berpamitan dari rumah Hana untuk merencanakan pernikahan.

Safroni pun tewas setelah mendapatkan luka tusuk di bagian depan sedangkan, Rustandi masih dirawat di RSU Tangerang setelah, mendapatkan luka tusuk dan mengalami keretakan bagian kepala. (tia)




Safroni dan Rustandi Dikeroyok 4 Orang di Kemiri

Korban pengeroyokan. (shy)

Kabar6-Sufroni (45) dan Rustadi (30) ditemukan bersimbah darah di area persawahan Desa Kelebet, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang setelah dikeroyok oleh orang tak dikenal (OTK).

 

Kapolresta Tangerang, AKBP M. Sabilul Alif mengatakan, kedua pria tersebut dikeroyok oleh 4 orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor.**Baca Juga: Ditemukan 2 Pria Bersimbah Darah di Kemiri

 

“Jadi, Sufroni ini pergi kerumah sang kekasih ditemani dengan rekannya Rustadi, untuk merencanakan pernikahan. Setelah merencanakan pernikahan, kedua korban ini pamit pulang dan dipertengahan jalan, kedua pria ini langsung di keroyok oleh empat orang pria yang menggunakan sepeda motor,” ungkapnya saat ditemui di Mapolresta Tangerang, Kamis (6/7/2017).

 

Sabilul mengatakan, sampai saat ini anggotanya masih melakukan penyelidikan terkait pengeroyokan yang dilakukan oleh para OTK tersebut.**Baca Juga: Dua Pria Bersimbah Darah Ternyata Sufroni dan Rustadi

 

“Masih diselidiki, untuk motif pun diduga asmara ataupun tidak, masih ditindak lanjut,” ujarnya.

 

Diketahui, Sufroni tewas dengan luka tusuk dibagian dada sedangkan, Rustadi dalam kondisi kritis dengan luka tusuk dibagian punggung. (Shy)




Kecelakaan Lalulintas di Bulan Ramadan 2017 Menurun

Lalulintas di Jalur Arteri, Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Kejadian kecelakaan lalulintas selama Operasi Ramadaniyah 2017 yang digelar sejak H-7 hingga H+7 di wilayah hukum Polresta Tangerang mengalami menurunan.

Dari data yang dihimpun melalui Satlantas Polresta Tangerang, selama Bulan Ramadan 2017 sebanyak 13 kejadian laka lantas dengan 28 korban.

“Jumlahnya mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Untuk saat ini yang mengalami luka ringan sebanyak 13 jiwa, luka berat 14 orang dan yang meninggal dunia satu orang,” ungkap Kanit Laka Lantas, Iptu Kresna Ajie Pangestu, Kamis (5/7/2017).**Baca Juga: Begini Tanggapan Dindik Kabupateh Tangerang Soal Polemik PPDB

Kresna pun menjelaskan, kecelakaan lalulintas tersebut mayoritas terjadi bukan pada jalur mudik.

“Mayoritas laka lantas ini terjadi di kawasan Cisoka, bukan di jalur pemudik. Ada beberapa yang memang terjadi di jalur mudik namun, korbannya mengalami luka ringan saja,” ujarnya.

Sementara itu, untuk jumlah kejadian laka lantas selama bulan Ramadan sebanyak 27 dengan jumlah korban luka berat sebanyak 19, luka ringan sembilan dan korban meninggal dunia sebanyak sembilan jiwa. (Shy)




Begini Tanggapan Dindik Kabupateh Tangerang Soal Polemik PPDB

Kisruh PPDB di Tangsel. (yud)

Kabar6-Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menanggapi adanya keluhan masyarakat terkait, permendikbud terkait penerimaan siswa baru yang memprioritaskan zona terdekat sekolah.

“Ya, keluhan masyarakat itu lantaran di Kabupaten Tangerang ini masih sedikit sekolah yang berstatus negeri padahal, minta para orang tua untuk menyekolahkan anaknya lebih pada sekolah negeri dibanding swasta,” ungkap Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama, Fahrudin, Kamis (6/7/2017).

Pihaknya, pun sampai saat ini belum menemukan solusi akan keluhan masyarakat tersebut.**Baca Juga: Pengamat Pendidikan: Sistem Zonasi Rugikan Ortu Murid

“Untuk solusinya kami juga belum bisa berikan kepada masyarakat. Mengingat, aturan itu sudah harus diikuti. Kalau tidak diikuti daerah maka kami akan kena sanksi seperti teguran dan pembebasan tugas. Namun, paling tidak pada Pemerintah Daerah terkait ada penambahan sekolah negeri di sejumlah kawasan yang masih kekurangan sekolah,” terangnya.

Untuk diketahui, aturan tersebut terdapat pada Pemendikbud No. 7 tahun 2017 tentang PPDB yang memprioritaskan zona terdekat sekolah dengan jumlah kuota terbanyak dibanding zona prestasi dan luar zonasi. (Shy)