1

Bupati Zaki : Pelayanan Kartu Kuning Cukup Bagus

Bupati Ahmed Zaki melihat pelayanan kartu kuning di Disnaker Kab.Tangerang.(foto:shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar melakukan pengecekan pembuatan kartu kuning di Gedung Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Kecamatan Balaraja, Kamis (13/7/2017).

Sejauh ini pelayanannya bagus, walaupun sebelumnya sempat ada eror pada alat pembuatan kartu kuningnya, karena membludaknya pemohon pembuatan kartu kuning pasca lebaran ini,” ungkapnya.

Zaki mengatakan, pasca lebaran dalam sehari pemohon pembuatan kartu kuning sebanyak 700 sampai 800.

“Hal ini karena, pasca lebaran banyak lulusan baru dari Kabupaten Tangerang dan lebih banyak lulusan baru daripada pendatang yang mau membuat kartu kuning,” ujarnya.

Dalam pengecekan tersebut, Bupati Zaki melihat pelayanan pada setiap loket yang ada, kemudian mengecek fasilitas yang diberikan pada pemohon seperti ruang tunggu. (Shy)




Sekolah Favorit SMPN 3 Cisauk Malah Kurang 44 Murid

SMP Negeri 3 Cisauk, Kab.Tangerang.(foto:ist)

Kabar6- Meski pendaftaran peserta didik baru Tahun Ajaran 2017-2018 sudah ditutup, namun sejumlah sekolah di Kabupaten Tangerang masih menyisakan bangku kosong atau masih kekurangan murid.

SMP Negeri 3 Cisauk misalnya, sekolah ini memilih untuk mengakhiri pedaftaran siswa baru lebih awal, yakni sejak 6 juli lalu, karena kelebihan calon siswa yang mendaftar. Padahal sekolah ini awalnya jarang yang melirik karena letaknya jauh dari pemukiman.

Kondisi sebaliknya di SMP Negeri 1 Kelapa Dua, hingga berakhirnya PPDB, sekolah ini masih kekurangan 44 kursi dari seluruh kursi yang tersedia yakni 252 yang ditargetkan. Sebelumnya sekolah ini menjadi sekolah favorit dan menjadi rujukan sekolah yang berkualitas.

Terbitnya Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 dianggap merugikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, pasalnya beberapa program yang digagas untuk menciptakan sekolah unggulan dan bermutu tinggi jadi terhambat.(rani)




Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang akan Dibuat Online

Pemohon kartu kuning di Disnaker Kab.Tangerang.(foto:shy)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang merancang sistem pembuatan kartu kuning atau kartu pencari kerja (Kapencaker) secara online.

“Sudah kita rancang pembuatan kartu kuning secara online, tinggal nanti kita ajukan pengadaan perangkat kerasnya,” ungkap Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja, Tifna Purnama di Gedung Disnaker, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Rabu (12/7/2017).

Tifna menjelaskan, hal tersebut direncanakam guna memudahkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang hendak membuat kartu kuning

“Hal ini terobosan untuk memudahkan masyarakat, karena banyak masyarakat yang lokasinya jauh dari Gedung Disnaker, kasihan mereka harus pagi-pagi sekali ke Disnaker. Selain itu, kita mengurangi juga kepadatan pembuat kartu kuning di gedung Disnaker,” jelasnya.

Nantinya, bila pembuatan kartu kuning secara online dapat terealisasi, dalam pembuatannya pun sama halnya dengan syarat membuat kartu kuning secara offline (manual).

“Kalau bisa online, syaratnya sama saja dengan offline yakni, lampiran ijazah, kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Nanti, kalau yang online si pemohon langsung mendapatkan kartu kuning dengan cara di print,” tutupnya. (Shy)




Kab.Tangerang Kejar Juara Umum ke 5 Kali di Invitasi Olah Raga Tradisional

Bupati Tangerang A Zaki Iskandar serhkan Pataka pada kontingen Kab. Tangerang.(foto:kominfo)

Kabar6-Bupati Tangerang A Zaki Iskandar Melepas Tim Kontingen Atlet Olahraga Tradisional Kabupaten Tangerang untuk kejuaraan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017.Acara ini diselenggarakan di Pendopo Bupati Tangerang, Rabu. (12/07/2017).

Bupati mengatakan, Pemkab Tangerang telah menempatkan pembangunan olahraga sebagai bagian dari pembangunan Daerah melalui Program Pembangunan Prasarana Keolahragaan yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Tangerang, dengan memprogramkan Pembangunan Sport Center sebagai salah satu dari 25 Program unggulan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah. Sehingga dengan terpenuhinya fasilitas keolahragaan baik sarana maupun prasarana di lingkungan masyarakat maka diharapkan berbagai Cabang Olahraga yang telah dikenal oleh masyarakat saat ini dapat senantiasa dilestarikan dan dikembangkan. 

Kabupaten Tangerang, lanjut Zaki, pada ajang event Olahraga tradisional ini telah berhasil mempertahankan sebagai juara umum selama 4 (empat) kali berturut-turut. Tentunya ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua. saya mengucapkan selamat dan sekaligus merasa bangga dengan keberangkatan saudara-saudara sekalian dalam mengikuti Event olahraga Tradisional Provinsi Banten Tahun 2017,ini merupakan kesempatan yang sangat baik yang harus saudara manfaatkan secara maksimal. 

“Saya berharap kepada kontingen Kabupaten Tangerang yang berangkat nantinya, untuk terus berjuang memberikan yang terbaik prestasi yang telah kita raih ini dapat terus kita pertahankan bahkan ditingkatkan ke jenjang lebih tinggi lagi”Ujar Zaki 

Ketua umum federasi olahraga rekreasi masyarakat indonesia Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi,SE,MBA mengatakan, Perkembangan Olahraga di wilayah Kabupaten Tangerang dinilai cukup mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah didalam meningkatkan prestasi olahraga daerah hingga tingkat internasional. Perhatian Pemerintah Daerah dalam olahraga ini, tentu akan lebih bermakna apabila kita semua dapat mengimplementasikan olahraga sebagai suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga olahraga akan menjadi suatu kebiasaan dan akan menjadi budaya di lingkungan masyarakat, karena dengan olahraga akan terbentuk kualitas manusia yang sehat dan bugar, terbina kesatuan dan persatuan cerdas, produktif dan memiliki daya saing serta siap berkompetisi yang menjadi modal utama bagi pembangunan di bidang lainnya. Kita mengirim 40 atlet untuk bersaing xi Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017

“Saya yakin Kabupaten Tangerang kembali jadi Juara Umum ke 5 kali berturut-turut di event Olahraga tradisional tingkat Provinsi Banten” tutup Dedi. (Z/Redi-Herly/infokom)

 




Bupati Zaki Cari Cara Tuntaskan Sampah di Tangerang

acara Focus Group Discusion.(hms)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menginginkan agar problem sampah rumah tangga dan industri diwilayahnya bisa tertangani secara tuntas.

Demikian diungkapkan Bupati Zaki saat menghadiri acara Focus Group Discusion (FGD) yang membahas penanggulangan sampah rumah tangga di Pendopo BUpati Tangerang di Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, Rabu (12/7/2017).

“Saya beberapa kali hadir di acara FGD, tapi tidak pernah ada hal konkret yang dilakukan. Sejauh ini baru persoalan seputar sampah rumah tangga saja yang doibahas dan belum membahas sampah industri, karna saya ingin masalah sampah bisa terselesaikan dengan baik,” terang Zaki.

Menurut Zaki, poin pentingnya diskusi itu adalah bagaimana bisa mengelola sampah di Kabupaten Tangerang yang ramah lingkungan, tidak melanggar aturan dan baik tentunya.**Baca juga: Kisruh Zonasi PPDB, LSM Desak Walikota Arief Mundur .

“Kedepannya kita akan berkoordinasi dengan berbagai kementerian, terkait bagaimana cara mengelola sampah di daerah, karna sampai saat ini tidak ada aturan yang jelas dan pasti,” ujarnya.**Baca juga: Bupati Zaki Dukung BSD Jadi Pusat Bisnis.

Sedianya, acara FGD Penanggulangan Sampah tersebut, merupakan ajang bertukar pendapat, sumbang saran dan mencari informasi terkait pengelolaan sampah yang baik di Kabupaten Tangerang.(hms/BL)




Bupati Zaki Dukung BSD Jadi Pusat Bisnis

Bupati Zaki mengamati peta pembangunan kawasan BSD.(foto:kominfo)

Kabar6-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mendukung pembangunan kawasan BSD menjadi pusat bisnis. Seperti halnya Branz BSD oleh PT. Tokyu Land yang bergerak di bidang bisnis properti yang telah selesai proses pembangunannya, dan Topping Off Ceremony sudah dilaksanakan di Aula Branz BSD Pagedangan Kabupaten Tangerang. Rabu, (12/07/2017).

President Direktur Tokyu Land Indonesia Mr. Keiji Saito mengatakan, Tokyu Land Indonesia adalah bagian dari Tokyu Fudosan Holdings, sebuah perwakilan pengembang dari Jepang. Tokyu Land berdiri sejak 1974 dan telah fokus pada bisnis perumahan selama 40 tahun.

Pada tahun 2012, didirikan PT. Tokyu Land Indonesia untuk mengembangkan kondominium, apartemen, perkantoran, dan hotel d Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan Tokyu Fudosan dimulai sejak tahun 1975, ketika perusahaan ini masuk dalam joint venture di Bandung dengan PT. Puteraco Indah. Pada tahun 1981, mereka memulai bisnis di Jakarta, melalui partner mereka PT. Hatomohadji & Kawan (PT. HAKA). Perusahaan ini mengembangkan berbagai macam rumah dan tempat bisnis.

“Tokyu Land akan memperkuat bisnis hingga Tahun 2020, Kami sangat bersyukur tahun ini bisa melaksanakan topping off ceremony, kami terus berupaya pembangunan properti ini dapat memberikan tempat huni dengan suasana yg nyaman, indah dan ramah lingkungan,” Ucapnya.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar menyampaikan sambutannya perkembangan dunia usaha, hotel, dan apartemen yang terus menjamur ini tentu akan sangat berdampak pada semakin meningkat pula pada pendapatan daerah di bidang pajak dan lain-lain. Pada akhirnya bisa disalurkan oleh pemerintah daerah untuk membangun untuk meningkatkan kualitas sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur lainnya dalam peningkatan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Branz BSD PT. Tokyu Land Indonesia yang bergerak di bidang bisnis properti ini harus terus dihidupkan, agar satu perkembangan pembangunan di bidang usaha, perumahan dan apartemen dapat bermanfaat dan memiliki nilai guna bagi pembangunan di bidang lain.

“Pemerintah Daerah akan mendukung pembangunan BSD ini menjadi pusat kawasan bisnis, dan saya ucapkan selamat atas terlaksananya topping off ceremony ini, serta berharap Branz BSD dapat diandalkan dalam menciptakan suasana pelayanan dan kenyamanan yang baik bagi para penghuni baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” Ucap Zaki. (Z/Vicco-Sukma/kominfo).

 




Polisi siap Usut Kasus Bendera Setengah Tiang di Jayanti

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko.(ist)

Kabar6-Satreskrim Polres Kota Tangerang menyatakan siap memproses laporan masyarakat terkait aksi penurunan bendera setengah tiang bendera merah putih dihalaman kantor Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.

Kepastian itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Gunarko. “Segala bentuk pelaporan dari warga negara Indonesia pasti kami layani,” tegas Kompol Gunarko, Rabu (12/7/2017).

Meski demikian, Gunarko mengaku, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait aksi penurunan bendera setengah tiang di halaman kantor kecamatan Jayanti pada Senin (19/6/2017) lalu.

“Kita belum menerima laporan resmi, tapi jika benar kami akan segera melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut,” tegas Kompol Gunarko.**Baca juga: Kisruh PPDB, Ibu di Pondok Aren Ancam ‘ Toples ‘.

Diketahui, aksi penurunan bendera setengah tiang itu dilakukan sekelompok warga yang mengatasnamakan masyarakat Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang saat menggelar demo di kantor kecamatan tersebut.**Baca juga: Gara-gara Bendera Setengah Tiang, APBM Demo Kantor Bupati Tangerang.

Ya, warga tersebut protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyusul dimutasinya Camat yang dijabat oleh M Nawawi.(agm)




Gara-gara Bendera Setengah Tiang, APBM Demo Kantor Bupati Tangerang

Aksi demo APBM di Kantor Bupati Tangerang.(Agm)

Kabar6-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Perisai Bela Merah Putih (APBM), Rabu (12/7/2018) hari ini berunjuk rasa didepan kantor Bupati Tangerang.

Dalam aksinya, massa APBM mendesak agar Pemkab Tangerang dan kepolisian bisa mengusut tuntas, aksi demo sekelompok massa yang mengklaim diri sebagai masyarakat Kecamatan Jayanti pada Senin (19/6/2017) lalu.

Pada demo tersebut, massa bahkan sempat menurunkan bendera merah-putih setengah tiang yang ada di halaman kantor Kecamatan Jayanti.

Aksi itu sendiri diduga sebagai bentuk protes menyusul dimutasinya Camat Jayanti yang dijabat oleh M Nawawi.

Koordinator aksi Aliansi Perisai Bela Merah-Putih, M Amin mengatakan, bila demo yang digelar pihaknya hari ini sebagai bentuk kekecewaaan atas tindak penurunan bendera merah-putih setengah tiang beberapa waktu lalu.

“Menurunkan bendera merah-putih setengah tiang tanpa aturan ini sangat melukai hati anak bangsa Indonesia dan ini sebagai bentuk penistaan terhadap sang saka merah putih,” tegas Amin, Rabu (12/7/2017).**Baca juga: Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok.

Pengibaran bendera merah-putih sendiri, menurut Amin, dalam undang-undang dibenarkan untuk dilakukan penurunan bendera setengah tiang, apabila ada Presiden dan wakil Presiden meninggal, mantan Presiden dan mantan wakil Presiden meninggal, ketua MPR atau DPR meninggal, maupun mengenang wafatnya pahlawan nasional.**Baca juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus.

“Mutasi jabatan Camat tidak ada dalam undang-undangnya yang membenarkan agar dikibarkan bendera setengah tiang,” jelas Amin.**Baca juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan pendemo masih melakukan orasinya dan menuntut Bupati Kabupaten Tangerang dan Kapolresta Tangerang untuk mengusut dan memproses pelaku yang melakukan penurunan bendera tersebut.(agm)




Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok

Korban jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Nurhayadi (21) warga Kampung Salimah, Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang yang merupakan satu dari empat korban ambruknya jembatan parung lawang alami syok.

“Keadaan semua korban baik-baik saja, hanya mungkin Nurhayadi ini mengalami syok saat jembatan itu roboh. Untuk luka, Nurhayadi ini hanya luka lecet saja,” ungkap salah seorang petugas kesehatan, Aliyah, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Sementara itu, Nurhayadi mengatakan, ia sempat syok lantaran jembagan ambruk secara tiba-tiba.

“Saya mau kerja memang biasa lewat jembatan tersebut. Pas kejadian juga mau berangkat kerja ke Daan Mogot lalu, enggak ada bunyi apa-apa, tahu tahu langsung bunyi patah dan jembatan jatuh ke bawah,” ungkap Nurhadi usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pembantu Desa Sukamanah.**Baca Juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Meski arus air di Kali Cimatuk tersebut deras, beruntung kondisi air pada kali tersebut tengah kering.

“Airnya lagi enggak tinggi, jadi pas kita jatuh cuma lecet dan memar saja. Kalau airnya tinggi, mungkin kita bisa hanyut,” ujarnya.

Saat ini, kondisi dari para korban sudah membaik meski, masih mengalami syok. (Shy)

 

 

 




Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Ambruknya Jembatan Parung Lawang yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, memutuskan akses Kabupaten Tangerang menuju Bogor ataupun sebaliknya.

Jembatan sepanjang 40 meter yang membentang di Kali Cimanuk tersebut ambruk lantaran, bambu yang menjadi penyangga jembatan tersebut telah rapuh.

“Jembatan ini memang akses warga ke Kabupaten Bogor atau sebaliknya. Ini pun dilalui oleh kendaraan roda dua, padahal secara keamanan jembatan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua karena bahan materialnya terbuat dari bambu. Namun, warga tetap lewat sini dengan alasan akses tercepat,” ungkap Camat Jambe, Rudy Lesmana, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Saat ini pihak muspika telah melaporkan hal tersebut pada Pemerintah Provinsi terkait pembenahan jembatan.

“Sudah kita laporkan ke Provinsi, karena jembatan ini kewenangan mereka. Untuk sementara waktu, para warga yang ingin ke Bogor ataupun sebaliknya kan dialihkan menuju Daru ataupun Jembatan Parunggoong,” tutupnya. (Shy)