1

Penolakan Upah Padat Karya Direspon Pemkab Tangerang

Kadisnakertrans Kabupaten Tangerang Jarnaji. (Tim K6)

Kabar6-Tuntutan buruh yang menolak rencana penerapan upah padat karya direspons Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Pemkab Tangerang, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), akan menindaklanjuti tuntutan buruh dengan membuat surat rekomendasi ke Pemerintah Provinsi Banten dan Pusat.

“Kami akan bikin rekomendasi atas tuntutan buruh tersebut,” ungkap Kadisnakertrans Kabupaten Tangerang Jarnaji, kepada Kabar6.com, usai menerima sejumlah perwakilan buruh di kantor Bupati Tangerang siang tadi.**Baca Juga: 333 Personel Polresta Tangerang Kawal Demo Buruh Tanpa Senjata

Didampingi Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, Jarnaji menjelaskan, pihaknya menampik adanya isu Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal yang disuarakan para buruh.

Pasalnya, hasil pengawasan jajarannya ke seluruh perusahaan di Kota Seribu Industri ini tak ditemukan adanya TKA ilegal.

“Kalau TKA resmi memang ada sekitar 329 orang. Tapi, kami akan turun bersama polisi untuk mengecek informasi itu. Jika info itu memang benar, TKA ilegal itu akan dideportasi dan kami akan berikan sanksi ke pengguna jasa dengan pidana denda hingga Rp500 juta,” katanya.(Ver/Res/Tim K6)




Ambulance Terperosok di Tigaraksa, 1 Warga Patah Kaki

Korban patah kaki saat dievakuasi ke rumah sakit.(ver)

Kabar6-Sebuah Ambulance milik Puskesmas Tigaraksa out control hingga terperosok di Jalan Kampung Pabuaran, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/9/2017).

Meski tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu, namun seorang warga bernama Madholil (37), terluka dan menderita patah kaki akibat diseruduk, mobil ambulance tersebut. 

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, kejadian bermula ketika ambulance tersebut parkir disekitar dilokasi.

Namun, saat turun, sopir yang mengemudikan ambulance tersebut lupa menarik rem tangan. Hingga, mobil terus melaju tak terkendali hingga ke patir yang ada disisi jalan. **Baca juga: Buruh Resah, Makin Banyak Pekerja Asing di Tangerang.

Mobil Ambulance yang terperosok di Tigaraksa.(ver)

Sementara, Madholil (37) yang berupaya menghentikan laju ambulance tersebut justru tertabak hingga terluka. **Baca juga: Keluhkan BPJS, Buruh Tangerang Minta RS Khusus.

Oleh warga sekitar, korban kemudian dilarikan ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan penanganan medis. Sedangkan Kasus tersebut kemudian ditangani oleh unit Lantas Polsek Tigaraksa.(Vero/Res)




Keluhkan BPJS, Buruh Tangerang Minta RS Khusus

Aksi demo buruh di depan Kantor Bupati Tangerang.(res)

Kabar6-Pelayanan BPJS kiranya juga tak luput dari sorotan buruh dalam aksi demo buruh di halaman Kantor Bupati Tangerang, di kawasan Puspemkab Tangeranghari ini, Kamis (28/9/2017).

Ya, dalam orasinya, buruh sempat curhat ihwal buruknya layanan rumah sakit terhadap pasien pengguna BPJS. Itu karena masih banyak rumah sakit yang menolak pengguna BPJS dengan alasan ruangan penuh. 

“Permasalahan saat ini sangat kompleks, salah satunya adalah kesehatan. Seolah para buruh tidak boleh sakit, karena kami tidak punya jaminan kesehatan yang baik. Semua rumah sakit beralasan penuh. Keluhan ini sudah kami sampaikan ke pemda, namun tidak ada perubahan,” ungkap Hadi, Ketua Serikat Buruh Jabodetabek Perjuangan (SBJP).

Padahal, lanjut Hadi, meski mereka cuma berstatus buruh, namun layanan kesehatan lewat BPJS itu juga berbayar.**Baca juga: Buruh Resah, Makin Banyak Pekerja Asing di Tangerang

“Kita kan sudah bayar, upah kita yang minim juga harus dipotong untuk membayar asuransi BPJS Kesehatan. Tapi kenapa ketika kita membutuhkan hak kami soal kesehatan, justru malah dipersulit,” ungkap Sugiono, buruh lainnya.**Baca juga: Meikarta Cocok Untuk Tempat Tinggal Karyawan.

Selain itu, demonstran juga menuntut pemerintah untuk menyediakan rumah sakit khusus buruh untuk meningkatkan jaminan kesehatan para buruh.(res)




Buruh Resah, Makin Banyak Pekerja Asing di Tangerang

Aksi buruh saat orasi di halaman Kantor Bupati Tangerang.(res)

Kabar6-Problem baru kini dihadapi buruh dan semakin memicu rasa ketakutan bagi buruh lokal di Kabupaten Tangerang.

Ya, problem baru dimaksud adalah soal makin maraknya tenaga kerja asing di Kabupaten Tangerang. Pertumbuhan pekerja asing tersebut, diakui semakin memicu rasa ketakutan buruh lokal.

“Sekarang pekerja asing semakin marak. Dan, dampaknya sangat terasa bagi kami kaum buruh,” ujar Hadi, Ketua Serikat Buruh Jabodetabek Perjuangan (SBJP) dalam orasinya di depan Kantor Bupati Tangerang, Kamis (28/9/2017).**Baca juga: Polres Tangsel Klaim Kejar Bos Pabrik Obat Illegal.

Selain itu, Hadi juga menyebut bila dampak terparah yang dirasakan buruh lokal adalah,  semakin banyak buruh yang kehilangan pekerjaannya, karena pihak perusahaan lebih memilih pekerja asing dibandingkan dengan pekerja lokal.**Baca juga: Ratusan Buruh “Kepung” Kantor Bupati Tangerang

“Pabrik tempat kami bekerja lebih memilih buruh asing ketimbang kami,” ujar Hadi lagi.(vero)




Ratusan Buruh “Kepung” Kantor Bupati Tangerang

Aksi konvoi buruh. (vero)

Kabar6-Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menggelar konvoi bermotor menuju Kantor Bupati Tangerang, Kamis (28/9/2017).

Ya, titik kumpul ratusan buruh dimulai dari gerbang Perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, sebelum bergerak menuju Kantor Bupati Tangerang yang berada di kawasan Puspemkab Tangerang di Kecamatan Tigaraksa.

Pantauan kabar6.com dilokasi, aksi konvoi buruh ini juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian gabungan dari Polsek Cikupa dan Polresta Tangerang.

Joni, koordinator lapangan (Korlap) aksi buruh mengatakan, pada aksi unjuk rasa kali ini sedianya buruh mengusung lima tuntutan yang disuarakan. 

“Kelima poin tuntutan kami karena kami anggap sangat merugikan buruh,” ujar Joni.**Baca juga: Meikarta Cocok Untuk Tempat Tinggal Karyawan.

Adapun kelima poin tuntutan buruh tersebut diantaranya adalah, menolak upah padat karya, menolak penurunan PTKP, menolah sistem kerja kontrak atau outsourcing, menolak Union Busting, dan menolak rencana revisi UU ketenagakerjaan Nomor 13/2003.**Baca juga: Polres Tangsel Gerebek Pabrik Obat Keras di Jatiuwung.

“Kami disini menyampaikan aspirasi dari teman-teman buruh terkait rencana pemerintah yang akan memberlakukan lima poin tersebut,” ungkap Joni kepada Kabar6.com.(Vero/Res)




Warga Panik, Mobil Terbakar di Tigaraksa

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebuah mobil bermuatan tiga orang, mendadak terbakar setelah sempat mogok di kawasan Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (19/9/2017).

Kuat dugaan, mobil nahas yang ditumpangi Samrani dan uda keluarganya itu mengalami korsleting listrik sebelum terbakar.

Hebohnya, kobaran api dari mobil yang terbakar dengan cepat membesar, hingga membuat warga sekitar panik, terlebih lokasi terbakarnya mobil berada dikawasan pemukiman.**Baca juga: Ingin Tobat, Pembunuh Juragan Mie Ayam ‘Ngumpet’ di Ponpes.

Warga yang kawatir kobaran api dari mobil yang terbakar merembet hingga ke pemukiman, langsung bahu-membahu berupaya memadamkan api. Terlebih lagi, sempat terjadi ledakan kecil saat api membesar.**Baca juga: Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Kesal Dibilang ‘Anunya’ Kecil.

Meski demikian, kobaran api baru padam  sekitar setengah jam setelah satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang didatangkan kelokasi kejadian.**Baca juga: Selingkuh, Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Juga Diusir Istri.
 
Peristiwa terbakarnya mobil terserbut kini masih dalam penanganan pihak kepolisian setepat.(rani)




Tragis..! Sidik Tewas Ditabrak Bus Karyawan di Tangerang

Jasad Sidik saat masih dilokasi kejadian.(ist)

Kabar6-Muhamad Sidik (40), tewas dihantam bus jemputan karyawan di Jalan Raya Kresek-Merak, tepatnya di Kampung Merak, Desa Merak, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Senin (18/9/2017).

Peristiwa Nahas yang menimpa Warga Kampung Jengkol, RT03/ 01, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang ini berlangsung sekira Pukul 22.00 WIB, malam tadi.

Korban yang diketahui berprofesi sebagai pengrajin sepatu home industri tersebut, tewas mengenaskan di lokasi kejadian usai menjemput istrinya pulang bekerja dari arah Balaraja.

“Korban ditabrak bus jemputan karyawan, dia meninggal di lokasi kejadian saat melintas dari arah Balaraja bersama istrinya,” ungkap Adam warga setempat, kepada Kabar6.com, malam tadi.

Menurutnya, korban yang berboncengan bersama istrinya dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat hitam bernomor polisi B 3942 UCB.**Baca juga: Kapolresta Tangerang : Saya Akan Kirim Pelaku Kejahatan ke Neraka.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang.**Baca juga: Begini Pengakuan Pelajar SMPN 18 Korban Bullying di Tangsel.

“Kalau sepeda motor korban dan bus jemputan karyawan sudah diamankan petugas ke Polsek Balaraja,” katanya.(Tim K6)




Kapolresta Tangerang : Saya Akan Kirim Pelaku Kejahatan ke Neraka

Kapolresta Tangerang,AKBP Sabilul Alif.(ist)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi para pelaku kejahatan di bumi Tangerang Jawara.

Demikian dikemukakan Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com saat ditemui diruang kerjanya, Senin (18/9/2017).

Kapolres Alif menjelaskan, pihaknya menginstruksikan jajarannya agar mengambil tindakan tegas, ketika menemukan aksi kejahatan yang mengancam keselamatan maupun nyawa korbannya.

“Kalau melihat tindak kejahatan yang merugikan masyarakat, langsung sikat saja. Bila perlu kita kirim para pelakunya ke neraka sekalian,” tegasnya.

Ditambahkannya, guna memastikan keamanan warga di wilayah hukum kota seribu industri ini, dirinya sengaja merancang sebuah program inovatif yang diberi nama Tangerang Jawara (Jadikan Wilayah Aman, Nyaman, Ramah dan Kreatif).**Baca juga: Tangerang Rawan Peredaran Obat Penenang.

Program itu meliputi 8 Pos, diantaranya Pos Laksa (Polisi Patroli dan Kemitraan Masyarakat), Pos Ngariung (Polisi Ngobrol dan Koorsinasi Jaga Kampung), Pos Khidmat (Polisi Ceramah Kamtibmas Sebelum/ Setelah Sholat Jum’at), Pos Cisadane (Polisi Cinta Siswa/ Mahasiswa, Pemuda dan Edukasi), Pos Jagur (Polisi Peduli Pekerja dan Pengangguran), Pos Purna (Polisi Peduli Perempuan dan Anak), Pos Benteng (Polisi Bersama Netizen dan Komunitas Tangerang) dan Top Line (Tangerang Police Online).**Baca juga: Begini Program Inovatif Tangerang Jawara Polresta Tangerang.

“Kabupaten Tangerang ini merupakan daerah heterogen, dimana beragam suku, bahasa, adat dan budaya ada disini. Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara humanis dan menjalin komunikasi dengan warga dari semua kalangan. Kami harus hadir untuk Melindungi, Mengayomi dan Melayani warga di daerah ini,” katanya.(Tim K6)




Begini Program Inovatif Tangerang Jawara Polresta Tangerang

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi para pelaku kejahatan di wilayah hukumnya.

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mengatakan pihaknya menginstruksikan jajarannya agar mengambil tindakan tegas, ketika menemukan aksi kejahatan yang mengancam keselamatan maupun nyawa korbannya.

“Kalau melihat tindak kejahatan yang merugikan masyarakat, langsung sikat saja. Bila perlu kita kirim para pelakunya ke neraka sekalian,” ungkap Sabilul menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (18/9/2017).**Baca Juga: Pos Khidmat, Polresta Tangerang Bawa Perpustakaan Keliling

Guna memastikan keamanan warga di wilayah hukum Kota Seribu Industri ini, dirinya sengaja merancang sebuah program inovatif yang diberi nama Tangerang Jawara (Jadikan Wilayah Aman, Nyaman, Ramah dan Kreatif).

Program itu meliputi delapan Pos, di antaranya Pos Laksa (Polisi Patroli dan Kemitraan Masyarakat), Pos Ngariung (Polisi Ngobrol dan Koorsinasi Jaga Kampung), Pos Khidmat (Polisi Ceramah Kamtibmas Sebelum/ Setelah Sholat Jumat), Pos Cisadane (Polisi Cinta Siswa/ Mahasiswa, Pemuda dan Edukasi), Pos Jagur (Polisi Peduli Pekerja dan Pengangguran), Pos Purna (Polisi Peduli Perempuan dan Anak), Pos Benteng (Polisi Bersama Netizen dan Komunitas Tangerang) dan Top Line (Tangerang Police Online).

“Kabupaten Tangerang ini merupakan daerah heterogen, dimana beragam suku, bahasa, adat dan budaya ada disini. Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara humanis dan menjalin komunikasi dengan warga dari semua kalangan. Kami harus hadir untuk Melindungi, Mengayomi dan Melayani warga di daerah ini,” katanya.(Tim K6)




Tangerang Rawan Peredaran Obat Penenang

Obat keras. (Dok K6)

Kabar6-Anak Muda Anti Narkoba (AMAN) mencatat ada puluhan lokasi penjualan obat yang diduga tidak mengantingi izin resmi. Lokasi-lokasi ini disinyalir menjadi tempat penjualan obat keras yang belakangan dijual bebas tanpa resep dokter.

Aktivis AMAN Budi Usman mengatakan peredaran obat keras seperti Eximer, Tramadol, Triex dan Dextro di Kecamatan Teluknaga dan Kosambi Kabupaten Tangerang membuat masyarakat setempat geram. Pasalnya, barang yang seharusnya menggunakan resep dokter itu dijual bebas di toko obat berkedok apotek.

Saat ini, bahaya obat Tramadol dan sejenisnya masih menjalar di Kabupaten Tangerang khususnya di wilayah hukum Polsek Teluknaga yang meliputi Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi.**Baca Juga: Gawat, Ribuan Obat-obatan Keras Beredar di Tangerang
 
“Terkait persoalaan kita sebagai warga  menyatakan bahwa kabupaten dengan 29 kecamatan ini rawan dan darurat psikotropika,” ungkap Budi menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (18/9/2017).

Pihaknya mengaku telah melakukan penelusuran terkait lokasi penjualan obat-obatan tersebut. dari 172 toko obat, 20 toko obat yang diduga ilegal menjual obat sejenis Tramadol.

 “Obat-obat tersebut dapat memengaruhi otak dan sistem saraf, karena itu tidak boleh sembarang orang mengonsumsi obat ini,” katanya.(az)