1

Antisipasi Blokir jalan, Besok Aksi Buruh Dikawal Tim Raimas

Kabar6-Guna mengantisipasi kemungkinan upaya pemblokiran jalan, massa buruh yang rencananya besok akan menuju Kantor Gubernur Banten akan mendapat pengawalan Tim Raimas.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif saat menggelar pertemuan dengan perwakilan Aliansi Rakyat Tangerang Raya (Alttar) di Rupatama Mapolresta Tangerang, Rabu (22/11/2017).

Alif menegaskan, massa aksi yang akan melakukan unjuk rasa akan dikawal hingga ke titik mereka berdemo begitupun arah balik. Dirinya juga melarang massa aksi yang menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan bak terbuka masuk jalan tol.**Baca Juga: Saling Klaim Keabsahan SK, Konflik di DPP KSPSI Kian Memanas

“Pengawalan ini merupakan bentuk pelayanan kepolisian terhadap masyarakat yang menggunakan haknya sebagai warga negara dalam menyampaikan pendapat. Sehingga, masyarakat lain yang juga menggunakan haknya sebagai pengguna jalan tidak terganggu dengan mobilisasi massa buruh,” katanya.

Kapolres juga berpesan kepada massa aksi untuk menjaga keselamatan saat berkendaran. “Perhatikan faktor keselematan selama di jalan raya dan hargai pengguna jalan lainnya,” tandas Kapolres.(Tim K6)




15.000 Peserta Meriahkan Gerak Jalan Sehat di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar kegiatan gerak jalan sehat memperingati HUT KORPRI Ke-46, HUT PGRI Ke-72 dan Hari Kesehatan Nasional Ke-53, serta HUT Darma Wanita, Rabu (22/11/2017).

Panitia Gerak Jalan Sehat, Kosrudin mengatakan bila kegiatan itu melibatkan berbagai macam unsur, diantaranya dari SKPD, Kecamatan, Darma Wanita, unsur Guru dari seluruh Kabupaten Tangerang.

“Gerak Jalan Sehat ini diikuti kurang lebih 15.000 peserta,dengan rute tempuh kurang lebih sejauh 4 km, dimulai di depan GSG Puspemkab Tangerang, dan finish di GSG juga,” ujarnya.

Dalam event itu, panitia menyiapkan dorprize menarik, dengan hadiah utama 5 buah sepedah motor yang bisa diperebutkan oleh para peserta gerak jalan.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan sambutannya kegiatan berolahraga dengan melakukan gerak jalan santai ini seyogyanya menjadi rutinitas yang dilakukan paling tidak sekali dalam sepekan.**Baca juga: Macet Di Kota Tangerang Kian Parah, Dishub Wacanakan Looping System.

“Kegiatan ini juga dalam rangka menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, karena dengan kondisi tubuh yang terjaga kesehatan dan kebugarannya niscaya dapat melakukan seluruh rutinitas tanpa adanya gangguan kesehatan yang akan menghambat aktivitas lainnya,” ujarnya.(hms/BL)




Dua Sejoli Korban Penganiayaan di Cikupa Akhirnya Menikah

Kabar6-Pasangan kekasih yang menjadi korban penganiayaan berinisial R (28) dan M (20) di Kampung Kadu, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang Banten melangsungkan pernikahan pagi tadi, Selasa (21/11/2017).

“Iya tadi pagi mereka telah melangsungkan pernikahan dan telah resmi menjadi suami istri,” ucap Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif kepada tim Kabar6.com.**Baca Juga: Disaksikan Polisi, Warga Hapus Video 2 Sejoli Dianiaya di Cikupa.

Pernikahan keduanya dilangsungkan di rumah kediaman orangtua R di daerah Tigaraksa, Tangerang, Banten. Sebelumnya diberitakan dua sejoli yang dituduh melakukan perbuatan mesum dan mendapat tindakan penganiayaan di Kampung Kadu, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ternyata telah berpacaran cukup lama. Rencananya akhir tahun ini M (20) dan R (28) akan melangsungkan pernikahan, dan seluruh keluarga telah mengetahuinya.

“Mereka memang sudah berpacaran dan akan memiliki rencana untuk menikah akhir tahun ini, anggota keluarga mereka juga sudah mengetahuinya,” ujar Alif.(vero)




H. Subadri Ajak Warga Tangerang Waspadai Berkembangnya Paham Negatif

Kabar6-Mewaspadai berkembangnya paham asing bernilai negatif ditengah masyarakat, anggota MPR RI, Ahmad Subadri gencar mengkampanyekan ideologi Pancasila kepada seluruh warga di Tangerang Raya.

Seperti Selasa (21/11/2017) hari ini, Ahmad Subadri menggelar sosialisasi empat pilar bangsa, yaitu UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.

Sedianya, sosialisasi empat pilar tersebut dihelat di aula Kantor Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Dalam sosialisasi itu, ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari aparat Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama, Kader PKK, Karang Taruna, tampak antusias mengikuti sosialisasi itu.

“Empat pilar MPR RI ini adalah benteng bagi kita, agar bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dari dalam mau pun luar. Seperti paham-paham radikal, ekstrim, komunisme, proxy war, narkoba, juga paham lain yang bisa memecah belah bangsa ini,” ungkap pria yang yang akrab di sapa Haji Badri ini.

Menurutnya, sesuai amanat UU Nomor 17 Tahun 2014 jo. UU Nomor 42 Tahun 2014, pemahaman Pancasila sebagai idiologi negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara, harus terus ditanamkan ditengah warga.

Pasalnya, lanjut Haji Badri, kebhinekaan yang telah dianugrahkan terhadap bangsa ini merupakan warisan dari leluhur yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pancasila adalah idiologi yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam posisinya, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.

“Tujuan kami (MPR RI-red) memberi pemahaman tentang nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang ada dalam Pancasila yakni, mengamalkan ajaran Agama dengan baik, toleransi tinggi, hidup rukun, silih asah, silih asih, silih asuh, saling menghormati dan mengasihi, berprikemanusiaan, taat hukum, membangun persatuan dan kesatuan, gotong royong, demokrasi, saling menghargai perbedaan, serta mendorong terwujudnya keadilan dlm berbagai bidang, semua itu untuk terus mempererat kebhinekaan bangsa,” ujarnya.**Baca juga: Ini Besaran UMK di Kabupaten/Kota di Banten.

Tak lupa Haji Badri mengajak seluruh warga untuk memahami dan menyikapi persoalan-persoalan kebangsaan, tentang kebhinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam kebhinekaan.**Baca juga: Selundupkan Sabu Dalam Buku, VS Ditangkap di Bandara Soetta.

“KIta harus paham, bila kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain”, tukasnya.(BL/tmn)




Begini Kronologis Guru Tendang Siswa di SMK Gema Bangsa Cisoka

Kabar6-Video seorang guru tendang siswa di Kecamatan Cisoka, Tangerang, Banten saat push-up dan ditendang guru di depan kelas sempat viral di Media Sosial (Medsos). Pihak sekolah mengaku aksi ini merupakan puncak kekesalan guru.

Anak yang baru duduk di kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini kerap melawan guru. Saat itu, siswa tersebutterlambat 30 menit masuk kelas usai jam istirahat.

Karena dugaan sikap push-up yang dilakukan anak tersebut tidak benar dan sang guru meminta agar hukuman tersebut di ulang, tetapi MF tidak menghiraukannya. MF yang melawan perintah guru tersebut membuat sang guru kesal dan akhirnya menendang MF yang masih duduk di depan kelas usai melakukan push-up.**Baca Juga: Beredar Video Kekerasan Oknum Guru Terhadap Siswa di Cisoka.

“Anak kersebut terlambat yang harusnya masuk jam sepuluh kurang sepuluh dan anak tersebut masuk pukul sepuluh lewat tiga puluh,” ucap Mahfud, sebagai guru kesiswaan.

Setelah peristiwa tersebut, guru berinisial I tersebut diberhentikan pihak sekolah SMK Gema Bangsa, sesuai dengan permintaan pihak keluarga.

“Gema Bangsa tidak membenarkan perilaku seperti itu dengan kebijakan kepala sekolah dan musyawarah guru akhirnya guru itu kita non aktifkan,” ungkap Mahfud.(vero)




2 Desa di Kecamatan Jayanti Ikut Penilaian P2WKSS

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Desa Pangkat dan Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti mengikuti penilaian evaluasi program Peningkatan Peranan Wanita menunju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tingkat Provinsi Banten, Senin, (20/11/2017).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengatakan P2WKSS merupakan salahsatu peranan wanita dalam pembangunan, sebagai upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Sumber Daya Alam (SDA) menuju terwujudnya keluarga sehat sejahtera dan bahagia.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sikap dan perilaku perempuan dalam pengembangan potensinya. Selain itu, program terpadu P2WKSS pun menyasar perempuan dengan tingkat kesejahteraan masuk dalam kategori keluarga miskin, keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera tahap satu,” paparnya.**Baca Juga: Ini 11 Poin Pertemuan Ulama Dan Cendekiawan Jawa-Sumatera di Kesultanan Banten.

Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Banten Niniek Nuraini Halim mengatakan Pemprov Banten telah menetapkan program penanggulangan kemiskinan. Pertama program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, kedua program pemberdayaan masyarakat atau pnpm mandiri, ketiga pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.

Oleh karenanya dengan program tersebut Pemprov Banten telah menurunkan rasio penduduk miskin sampai dengan 5,85 persen. Hal ini menunjukan bahwa Pemprov Banten telah konsen terhadap penanggulangan kemiskinan sesuai dengan target MDGS 2015 sebesar 7,5 persen.

“Besar harapan kegiatan ini dapat memacu kita untuk terus membangun desa atau kelurahan lebih baik sesuai apa yang diharapkan. Peran serta ibu-ibu juga diharapkan mampu berbuat sesuatu untuk lingkungannya,” tutupnya.(BL/hms)




Buruh Tolak SK UMK Provinsi Banten

Kabar6-Sejumlah elemen buruh di wilayah Provinsi Banten menolak Surat Keputusan (SK) penetapan besaran Upah Minimum Kota/ Kabupaten (UMK) yang ditandatangani Gubernur Wahidin Halim (WH).

Bahkan, para aktivis buruh di tanah jawara ini mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di kantor Gubernur Banten, jika SK penetapan UMK tidak dicabut atau direvisi.

“Kami menolak SK penetapan UMK yang dikeluarkan Gubernur Banten, karena tak sesuai dengan rekomendasi dan harapan pekerja,” ungkap Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Banten Dedi Sudarajat, kepada Kabar6.com, Senin (20/11/2017).

Menurut Dedi, saat ini sejumlah organisasi buruh dan pekerja tengah membahas langkah- langkah pascapenetapan SK UMK tersebut. Pasalnya, penetapan SK UMK yang cenderung tidak memihak kaum buruh atau pekerja ini dianggap telah mencederai rasa keadilan mereka.**Baca Juga: Disnaker Banten Segera Umumkan Besaran UMP 2018.

“Salahsatu contoh, UMK yang direkomendasikan oleh Kepala Daerah di wilayah Tangerang Raya sebesar 9,2 persen dari upah lama atau sebesar Rp3,6 juta. Namun, pada kenyataannya Gubernur Banten mengambil keputusan sepihak dengan mematok besaran UMK sebesar 8,71 persen. Ini, sangat tidak adil,” katanya.

Semula, kenaikan UMK yang diajukan organisasi buruh atau pekerja untuk wilayah Tangerang Raya, yakni sebesar Rp650 ribu dari upah lama.

Angka itu, diperoleh dari hasil survey terhadap 60 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di wilayah penyangga Ibukota, di antaranya mengacu pada pencabutan subsidi listrik oleh pemerintah.

Namun, Kepala Daerah di Tangerang Raya menganggap besaran UMK yang diajukan itu terlalu besar dan memberatkan pengusaha, sehingga muncul angka kenaikan alternatif sebesar Rp310 ribu.

“Sementara, keputusan yang diambil Gubernur Banten hanya mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015, Tentang Pengupahan. Kalau Gubernur Banten masih ngotot dan tidak merevisi SK itu, maka tidak menutup kemungkinan kami akan mogok besar-besaran dengan menutup pintu tol,” tegasnya.(Tim K6)




Press Gathering, Zaki: Beri Kontribusi Dan Kritik Untuk Pemkab Tangerang

Kabar6-Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada Bidang Informasi dan Komunikasi (Humas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali mengadakan Press Gathering, di Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2017) kemarin.

Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, press gathering dilakukan untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah dan wartawan yang biasa meliput di Kabupaten Tangerang.

“Sebanyak kurang lebih 80 orang wartawan yang hadir di acara press gathering di puncak selama dua hari ini (17-18/November/2017) dan dilaksanakan di The Rizen Hotel Puncak Bogor dan kali ini dihelat oleh Diskominfo, yang biasanya dilakukan oleh Bagian Humas,” ujar Soma.

Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, dalam sambutannya mengatakan, selama ini hubungan wartawan dan Pemkab Tangerang cukup dirasakan baik, sehingga hubungan yang sudah terjalin baik ini terus dipererat. Silahkan berikan kontribusi dan kritik yang membangun terhadap Pemkab Tangerang.

“Saya berharap, press gathering bisa digelar berkelanjutan agar silaturahmi terus terjaga. dan saling memperkuat dan mempererat hubungan antara Pemkab Tangerang dengan wartawan, mari kita jalin komunikasi yang baik, karena awal yang baik adalah dengan komunikasi yang baik, setelah di komunikasikan dengan baik baru dikoordinasikan segala sesuatunya, tutur Zaki.

Kabid Informasi dan Komunikasi (Humas) Dulhak mengatakan, berbagai kegiatan yang dilakukan selama press gathering di puncak ini berjalan dengan baik. “Semoga silaturahmi ini terus terjalin antar pemerintah dan wartawan,” harapnya.**Baca juga: Undang Wisatawan, Walikota Tangerang Luncurkan Kampung Bekelir.

Diketahui, Press Gathering dari jumat-sabtu siang diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik seperti arum jeram, dan permainan lainnya.(BL/hms)




Puting Beliung, Ini Data Rumah Rusak di Sukamulya

Kabar6-15 rumah dan MTS Perintis Futuhiyah di Desa Benda, Kecamatan Suka Mulya, Kabupaten Tangerang rusak diterpa angin puting beliung. Kejadian tersebut terjadi saat hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang, Jumat (17/11/2017).

Kapolsek Balaraja Kompol Wendi Adrianto mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 12.30 WIB, yang mana kejadian tersebut diawali dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.**Baca Juga: Puting Beliung di Sukamulya, Warga Ogah Ngungsi ke Kantor Desa.

“Alhamdulillah dalam peristiwa bencana alam yang menerpa wilayah hukum kami tidak menelan korban jiwa,” imbuhnya.

Berikut nama warga yang rumahnya rusak saat diterjang angin puting beliung.

1. Sadeli (40) Kampung/Desa Benda RT03/05.

2. Inan (60) Kampung/Desa Benda RT03/05.

3. Eli (41) Kampung/Desa Benda RT03/02.

4. Nining (46) Kampung/Desa Benda RT03/01.

5. Ubed (47) Kampung Benda Kebon RT03/05 Desa Benda.

6. Sakri (45) Kampung Benda Kebon RT03/05 Desa Benda.

7. Udi (55) Kampung Benda Kebon RT03/05 Desa Benda.

8. Kamsuri (50) Kampung Benda Kebon RT03/05 Desa Benda.

9. Encam (50) Kampung Benda Kalutuk RT04/01 Desa Benda.

10. Nurdi (40) Kampung Gebang RT04/05 Desa Benda.

11. Kamdani (50) Kampung Tegal Jati RT04/05 Desa Benda.

12. Ayadi (55) Kampung Benda Pintu RT04/01 Desa Benda.

13. Icih (65) Kampung/Desa Benda RT03/01.

14. Mad Amin (42) Kampung Tegal Jati RT03/02 Desa Benda.

15. Napsiah (50) Kampung/Desa Benda RT05/05.

16. Sekolah MTS Perintis Futuhiyah, Kampung/Desa Benda Rt. 03/01.

Sampai berita ini diturunkan, pihaknya bekerjasama dengan Babinsa dan Pemerintah Desa melakukan evakuasi pepohonan yang menimpa rumah warga dengan menggunakan gergaji mesin.‎(mer)




Puting Beliung di Sukamulya, Warga Ogah Ngungsi ke Kantor Desa

Kabar6-Warga yang rumahnya rusak diterjang angin puting beliung di Kampung Benda, Desa Benda, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang tak mau diungsikan ke kantor desa.

“Korban yang rumahnya rusak tidak mau diungsikan ke kantor desa, katanya tetangga mereka masih bisa menampung dan bantu dapur,” ujar Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Adrianto, Jumat (17/11/2017).**Baca Juga: Rumah dan Sekolah di Tangerang Rusak Tertimpa Pohon.

Saat ini rumah yang tertimpah pohon sedang di evakuasi menggunakan gergaji mesin milik Polsek Balaraja, Bina Masyarakat (Binamas), dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat.

Akibat angn kencang ini, 16 bangunan rusak salahsatunya bangunan sekolah MTS Perintis Futuhiyah akibat terbawa angin dan tertimpa pohon. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini.

“Kerugian material keseluruan diperkirakan mencapai Rp300 juta,” paparnya.(vero)