1

DPRD Desak Pemkab Tangerang Stop Bisnis Hotel Yasmin

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang mendesak Pemerintah Daerah setempat, agar segera menghentikan aktivitas bisnis Hotel Yasmin Karawaci.

Pasalnya, hotel berbintang tiga yang berada di kawasan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang ini diduga telah “mengemplang” pajak sejak berdiri pada 2013 silam.

Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah berupaya menegur maupun memberikan peringatan atas mangkirnya Hotel Yasmin dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi.(din)

“Jika tindakan persuasif tak diindahkan, mau tidak mau harus diambil tindakan hukuman atau punishment berupa penutupan hotel itu,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi, kepada Kabar6.com, Senin (27/11/2017).

Menurut Dedi, pihaknya meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang agar berupaya dan bekerja keras melakukan inventarisasi data- data terkait dengan kewajiban Hotel Yasmin tersebut.

Hal itu, harus segera dilakukan supaya tidak menjadi preseden buruk bagi para Wajib Pajak (WP) lainnya yang ada di kota seribu industri ini.

“Bapenda, harus segera menginventarisir data- data pajak hotel itu, sejak kapan dan apa- apa yang menjadi kewajibannya harus diselesaikan,” kata Polisi Partai Demokrat ini.

Sejauh ini, kata Dedi, pihaknya mengaku belum pernah DPRD melakukan investigasi terhadap aktivitas Hotel Yasmin.

Namun, tidak menutup kemungkinan Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di hotel itu jika memang kondisi ini terus diabaikan.

“Pemilik Hotel Yasmin harusnya kooperatif. Mereka harus segera melunasi hutang pajaknya jika tetap ingin menjalankan usahanya di daerah ini,” tegasnya.

Sementara itu, Tim Kabar6.com, pada Senin (27/11/2017), mendatangi Hotel Yasmin Karawaci untuk meminta keterangan seputar masalah itu. Namun, pihak manajemen Hotel Yasmin tak berhasil ditemui, karena sedang sibuk.**Baca juga: Hotel Yasmin Karawaci Diduga “Kemplang” Pajak.

“Pak Yani Cahyani (HRD Hotel Yasmin-red) lagi sibuk meeting, jadi sekarang belum bisa ditemui. Kalau bisa, sebelum kesini bikin janji dulu pak,” tutur Romli, salahseorang sekuriti Hotel Yasmin Karawaci, kepada Kabar6.com, siang tadi.(Tim K6)




Kembangkan Keahlian, 30 Bidan di Kabupaten Tangerang Ikut Diklat

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kepada 30 bidan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Senin, (27/11/2017).

Kabid Diklat pada BBKPSDM Kabupaten Tangerang Widiar Kesmara mengatakan penyelenggaraan Diklat Pengembangan Kompetensi Fungsional Bidan Ahli dilaksanakan melalui Pola Fasilitasi dengan Balai Pelatihan Kesehatan. Calon peserta Diklat diikuti para Bidan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, RSU Tangerang dan RSUD Balaraja sebanyak 30 orang.

“Bagi peserta yang dapat mengikuti Diklat ini dengan baik akan diberikan STTPP yang ditandatangani Bupati Tangerang,” ucapnya.

Asisten Daerah (Asda) III Bidang Admistrasi Umum Kabupaten Tangerang Yani Sutisna mengatakan guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan masyarakat dibutuhkan SDM yang berkompeten dalam sistem pelayanan yang baik.

Khususnya di sektor pelayanan kesehatan yang menjadi salahsatu faktor utama untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sehat.**Baca Juga: HIPMI Kabupaten Tangerang Gelar Seminar K3.

“Saya berpesan kepada para peserta agar senantiasa mengikuti kegiatan diklat ini dengan baik dan sungguh-sungguh, pahami betul segala bentuk materi yang akan disampaikan sehingga setelah mengikuti diklat ini. Para bidan dapat mengimplementasikan materi yang telah disampaikan dengan sebaik mungkin di wilayah tugas masing-masing. Terlebih Pemkab Tangerang terus berupaya menekan kematian ibu dan bayi,” tutur Yani.(BL/hms)




HIPMI Kabupaten Tangerang Gelar Seminar K3

Kabar6-Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Tangerang, menggelar seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Hotel Ibis, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (27/11/2017)

Seminar bertajuk K3: Investasi atau Biaya Bagi Perusahaan” ini menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, Direktur K3 Kementerian Tenaga Kerja, Perwakilan PT Angkasa Pura, Perwakilan BPJSKetenagakerjaan dan unsur Forum K3 Banten.**Baca Juga: Pimpin Apel, Sekda Kabupaten Tangerang “Pelototi” Bapenda dan DPMPTSP

Kegiatan ini juga digelar, terkait maraknya kecelakaan kerja yang terjadi di kota seribu industri beberapa hari terakhir ini, seperti meledak dan terbakarnya pabrik kembang api di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang merenggut 53 nyawa pekerja dan puluhan lainnya luka bakar.

“Kegiatan dalam rangka edukasi terhadap pentingnya penetapan budaya kerja, supaya jangan ada lagi kecelakaan- kerja di pabrik dan lingkungan kerja,” ungkap Ketua Umum Hipmi Kabupaten Tangerang Muhammad Kholid Gani, kepada Kabar6.com, siang tadi.(Tim K6)




Pimpin Apel, Sekda Kabupaten Tangerang “Pelototi” Bapenda dan DPMPTSP

Kabar6-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid, menekankan agar setiap Aparatur Sipil Negara berkewajiban melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

“Saya minta kepada para pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Tangerang untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya,” ungkap Sekda Kabupaten Maesyal Rasyid atau yang karib disapa Rudi Maesal, saat memimpin Apel Pagi di lapangan Upacara Maulana Yudha Negara Tigaraksa. Senin (27/11/2017).

Dikemukakan Sekda Rudi, apel pagi merupakan bagian dari disiplin PNS, karena itu diharapkan kepada pegawai baik PNS dan TKK wajib mengikuti Apel pagi yang dilaksanakan setiap hari Senin.

“Pak Bupati sudah sangat memperhatikan kita, pada tahun ini melalui anggaran perubahan tunjangan sudah di naikan, dan tahun depan akan menaikkan lagi tunjangan pegawai. Karena itu mari kita sama-sama meningkatkan kinerja kita, melalui disiplin mengikuti Apel pagi” katanya.

Masih kata Sekda Rudi, usai pelaksanaan apel agar dua dinas tetap di tempat yaitu Dinas Penanaman Modal dan PTSP dan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang.

“Untuk hari ini Saya akan mengecek langsung kehadiran dua dinas, yaitu DPMPTSP dan Bapenda sesuai ngga kehadirannya dengan jumlah pegawai,” ucapnya.

Usai pelaksanaan apel, Sekda Rudi ditemani Kepala Inspektorat dan Kepala Badan Pendapatan Daerah langsung mengecek kehadiran Dinas Penanaman Modal dan PTSP dan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang.

“Pertama Saya mau lihat absensi kehadiran pegawai DPMPTSP sesuai enggak kehadiranya dengan jumlah PNS dan TKK,” ucapnya.

Setelah dicek kehadiran absensinya, tercatat sebanyak 94 orang dari 98 Aparatur Sipil Negara yang bertugas di DPMPTSP hadir mengikuti apel pagi, sedangkan 3 orang TKK diketahui tidak hadir dalam kegiatan rutin tersebut.**Baca juga: 17 Ribu Gram Sabu Disita, Polisi Bongkar Jaringan Pengedar Narkoba Di Kota Tangerang.

“Alhamdulillah pegawai DPMPTSP yang hadir 90 persen. Tingkatkan terus kehadirannya. Bagi yang belum bisa hadir agar senin depan bisa mengikuti Apel pagi baik PNS maupun TKK,” tandasnya.(Tim K6)




14 Korban Ilmu Debus Di Tangerang Sempat Tak Mempan Dibacok

Kabar6-Sedianya, pengetesan ilmu Debus tahap pertama yang dilakoni 14 warga Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, sedianya telah berhasil dilakukan.

Belasan warga tersebut sudah dijajal dengan cara dibacok dan diiris bagian tubuhnya dengan golok, namun tidak menderita luka apapun.

Nah, kegagalan jajal ilmu Debus tersebut justru terjadi saat pengujian tahap kedua. Yaitu saat warga mencuci tangan menggunakan larutan asam kuat yang cukup pekat atau biasa disebut air keras.

Sedangkan pengetesan ilmu debus tahap kedua dilakukan oleh ustad DD (kini berstatus buron), di rumah kontrakan milik Mansur di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Kamis, 23 Nopember 2017 sekira pkl. 23.00 WIB.

“Pengetesan ilmu debus tahap kedua itu dilakukan dengan cara mencuci tangan menggunakan air keras. Dan, satu jam setelah mencuci tangan, para korban merasakan tangannya panas dan melepuh,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Dedy Supriyadi, Minggu (26/11/2017).**Baca juga: Ini Nama 14 Korban Ilmu Debus Gagal Di Tangerang.

Dan, baru pada keesokan harinya, Jumat (24/11/2017) para korban berobat dan ke RS Mitra Husada Teluk Naga. Seiring itu, Usdta DD pun mendadak raib dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.(Sly)




Ini Nama 14 Korban Ilmu Debus Gagal Di Tangerang

Kabar6-Petugas Polres Metropolitan Tangerang, masih terus memeriksa sejumlah saksi guna mengusut kasus ilmu Debus gagal yang mengakibatkan sejumlah warga Sepatan, Kabupaten Tangerang terluka, Minggu (26/11/2017).

Sedianya, kasus itu terjadi di rumah kontrakan milik Mansur di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (23/11/2017) dini hari lalu.

“TKP tepatnya di Kecamatan Paku Haji, bukan di Sepatan, Kabupaten Tangerang. Namun, sejumlah korbannya warga Sepatan Timur,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Dedy Supriyadi kepada kabar6.com, Minggu (26/11/2017).**Baca juga: Diduga Gagal Jajal Debus, 5 Warga Sepatan Terluka.

AKBP Dedy Supriyadi merinci bila korban totalnya berjumlah 14 orang. Berikut adalah nama-nama para korban yang dirawat di RS. Mitra Husada Teluk Naga;

1. Idra (40), Buruh,
2. Ziban (39), wiraswasta.
3. Irwan Syahroni alias Ucok (35), pekerjaan buruh.
4. Muhammad Nurjaya (27), pekerjaan buruh.
5. Musim (21), pekerjaan buruh.
6. Jaudi (53), pekerjaan buruh.
7. Irwan (22), pekerjaan buruh.
Ketujuh korban tersebut adalah warga Kampung Bayur, RT 02/01, Desa Lebak wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, dengan kondisi luka melepuh pada kedua telapak dan pergelangan tangan.

Sedangkan 7 korban lainnya yang tetap berada di rumah diantaranya adalah;
1. Ari Gunawan (22).
2. Habib Nopal (21).
3. Dedi (39).
4. Aput (20).
5. Wahyu (20).
6. Usut (19).
7. Adi (22).
Ke 7 korban tersebut diketahui sebagai warga Kampung Bayur, Desa Lebak wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.

Sementara, orang yang bertugas mengajarkan ilmu kebal Debus kepada ke 14 warga dimaksud berinisial DD, langsung melarikan diri. Dan, hingga kini masih diburu polisi.

Diketahui, Debus merupakan kesenian bela diri khas Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain-lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570).(Sly)




Polsek Balaraja Selidiki Identitas Pria Tergantung Di Jembatan Balaraja

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Balaraja, saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk identifikasi dan memastikan penyebab dari aksi bunuh diri seorang pria paruh baya tanpa identitas di jembatan Kali Cimanceuri Jalan Raya Serang KM 23, Kampung Sangereng, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu (26/11/2017).

“Ya sekarang kami sedang selidiki identitas korban dan memastikan penyebab kematiannya, apakah bunuh diri atau ada penyebab lain,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Adrianto, kepada Kabar6.com, petang tadi.**Baca juga: Diduga Gagal Jajal Debus, 5 Warga Sepatan Terluka.

Diketahui, sesosok mayat laki- laki yang mengenakan kaos kerah warna biru belang- belang, ditemukan tewas tergantung dengan dililit seutas tali plastik dan kain sarung.**Baca juga: Seram…! Pria Berkaos Belang Tewas Tergantung Di Kolong Jembatan Balaraja.

Jenazah korban yang belum diketahui identitasnya tersebut, saat ini telah dievakuasi petugas Polsek Balaraja ke RSUD Balaraja untuk diotopsi.**Baca juga: Sebelum Tergantung, Mister X Di Jembatan Balaraja Sempat Belanja Air Mineral.

Saat berlangsung proses evakuasi, kemacetan panjang terjadi di dua arah baik dari dan menuju Balaraja, tepatnya di lokasi kejadian.(Tim K6)




Polisi Kejar “Guru” Debus Pembawa Celaka Di Tangerang

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang Kota saat ini masih terus menyelidiki kasus ilmu Debus yang mengakibatkan cideranya 5 warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, setelah gagal menjajal ilmu kebal yang biasa disebut Debus di wilayah Kecamatan Pakuhaji, Minggu (26/11/2017).

Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya sudah memintai keterangan dari korban juga para saksi yang melihat kejadian itu dilokasi.

“Dari hasil keterangan para saksi, sesaat setelah kejadian, orang yang bertugas mengajarkan ilmu kebal Debus kepada warga dimaksud berinisial DD, langsung melarikan diri. Sekarang pelaku itu masih terus kami buru,” ujar Kapolres lagi.

Selain itu, Kapolres juga menyebut, saat ini pihaknya sudah mengantongi identitas si pelaku. “Demi kepentingan penyidikan yang sedang berlangsung, saya belum bisa merinci identitas pelaku dan kronologis kejadian itu,” ujar Kapolres menjawab pertanyaan yang diajukan kabar6.com.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Dedy Supriyadi menyebut, korban umumnya mengalami cidera di bagian tangan. Pergelangan dan telapak tangan mereka melepuh akibat kejadian itu.

“Seluruh korban mengalami luka melepuh pada kedua telapak dan pergelangan tangan,” lanjutnya.**Baca juga: Diduga Gagal Jajal Debus, 5 Warga Tangerang Terluka.

Sedianya, Debus merupakan kesenian bela diri khas Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain-lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570).(Sly)

========

Info Redaksi: Berita ini sudah mengalami koreksi pada bagian judul. Koreksi dilakukan karena adanya kesalahan penulisan wilayah Tempat Kejadian Perkara (TKP).




Sebelum Tergantung, Mister X Di Jembatan Balaraja Sempat Belanja Air Mineral

Kabar6-Pria paruh baya tanpa identitas (mister X) ditemukan tewas tantung diri di Jembatan Kali Cimanceuri, Jalan Raya Serang KM23, Kampung Sangereng, Desa Talaga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu (26/11/2017).

Korban yang terlihat mengenakan kaos kerah warna biru belang-belang dan celana bahan warna hitam ini ditemukan warga sekitar Pukul 15.00 WIB petang ini.

Mayat korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, untuk diotopsi.

“Identitas korban belum diketahui, sekarang kami bawa jenazah korban ke RSUD Balaraja,” ungkap salahsatu petugas Polsek Balaraja di lokasi kejadian.

Informasi yang berhasil dihimpun Kabar6.com, pria berperawakan kurus tersebut, sempat dilihat warga turun dari Angkutan Umum jurusan Kresek-Balaraja sekitar Pukul 09.00 WIB pagi tadi.

“Tadi pagi saya sempat lihat korban turun dari Angkot. Korban sepertinya lagi sakit, karena badannya saya lihat badannya kurus banget dan wajah pucat kekuning- kuningan,” ungkap Siregar, warga sekitar yang melihat korban sebelum bunuh diri.

Sementara itu, Nyonya Etin (40), Pemilik warung rokok menjelaskan, sekira Pukul 10.00 WIB, pagi tadi, korban sempat belanja air mineral botol.

Korban, kemudian pamit untuk istirahat di sebuah halte dekat warung rokok yang lokasinya tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Tak lama berselang, kata Etin, korban yang tampak lusuh ini pergi dan berpamitan untuk menyeberang jalan.**Baca juga: Seram…! Pria Berkaos Belang Tewas Tergantung Di Kolong Jembatan Balaraja.

“Saya lihat dia duduk di sebuah warung makan, tepat sebelah jembatan. Enggak lama saya dapat info korban bunuh diri,” katanya.(Tim K6)




Seram…! Pria Berkaos Belang Tewas Tergantung Di Kolong Jembatan Balaraja

Kabar6-Sesosok mayat laki-laki ditemukan tewas gantung diri di jembatan Cingereng Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu (26/11/2017).

Korban yang mengenakan kaos kerah warna biru belang-belang ditemukan tewas tergantung dengan dililit seutas tali plastik.**Baca juga: Hotel Yasmin Karawaci Diduga “Kemplang” Pajak.

Pantauan Kabar6.com, jenazah korban yang belum diketahui identitasnya tersebut, saat ini tengah dievakuasi petugas Polsek Balaraja.**Baca juga: Diduga Gagal Jajal Debus, 5 Warga Sepatan Terluka.

Sementara, kemacetan panjang terjadi di dua arah baik dari dan menuju Balaraja, tepatnya di lokasi kejadian.(Tim K6)