1

Ratusan Polisi Amankan Kampanye Akbar Cagub Banten

Suasana kampanye pasangan Rano-Embay.(tmn)

Kabar6-Sebanyak 850 personel kepolisian dan water cannon dikerahkan untuk mengamankan 20 ribu massa di kampanye akbar putaran pertama pasangan Calon Gubernur (Cagub) Banten, Rano Karno-Embay Mulya Syarief di Lapangan Boru, Kota Serang, Banten.

“Untuk Polres Kota Serang yang kita siapkan 179. Kemudian dari Polda, Brimob dan Sabhara, total 850. Water Cannon disiagakan dari Polda. Insya Allah (kampanye akbar) berjalan lancar, aktivitas masyarakat juga berjalan lancar,” kata AKBP Komaridin, saat ditemui di sela kampanye akbar di Lapangan Boru, Kota Serang, Banten, Minggu (8/1/2017).

Selain itu, arus lalulintas arah Lapangan Boru pum terpaksa direkayasa oleh petugas kepolisian, agar tak terjadi kemacetan dan kesemrawutan kendaraan yang melintas.

“Selain di objek, kita juga pengamanan di rute. Karena akses masuknya terbatas, jadi ada rute yang lalulintasnya kita alihkan,” tegasnya.

Ya, kampanye putaran pertama pasangan Cagub Banten nomor urut dua ini, dibuka oleh musik pengiring dari Banten Harmoni yang membawakan lagu ‘Jangan Katro’ yang berisikan lirik “Jangan Katro, Pilih Rano Karno. Siapa yang tak tahu, tahi lalat di dagu. Siapa yang tak tahu, Si Doel Sudah Maju. Banten Bangkit Maju Suasana Baru”.

Berdasarkan penelusuran di YouTube, lagu tersebut dibawakan oleh sejumlah anak muda Banten dengan musik yang berisikan genre reggae, dangdut, dan raper. Video yang baru diungah beberapa hari telah dilihat hampir seribu orang.**Baca juga: Polisi Sergap Pengedar Sabu di Belakang Pasar Serpong.

Sedangkan pasangan nomor urut satu, Wahidin Halim-Andhika Hazrumi akan melaksanakan kampanye akbar pertamanya pada 15 Januari dan kampanye akbar keduanya pada 5 Februari 2017 mendatang.(tmn)




Begini Visi Misi Cagub Banten 2017

Pasangan WH-Andika dan Rano Embay saat Pilkada Damai.(yud)

Kabar6-Para kandidat Pasangan Calon Gubernur (Cagub) Banten tentu sudah mengantongi visi dan misi untuk membangun Banten  jelang Pilgub Banten 2017 nanti.

Baik Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumi (WH-Andika) maupun Rano Karno-Embay Mulya Syarief (Rano-Embay) ingin Banten lebih baik lagi ke depannya. Bangkit dari keterpurukan infrastruktur dan ketimpangan perekonomian.

“Banten harus maju, Banten yang mampu, mandiri, berdaya saing tinggi, dan sejahtera dalam masyarakatnya yang berakhlaqul kharimah. Persaingan global makin tinggi, maka Banten harus berdaya saing. Maka pendidikan harus beraksesibiltas. Kita anti korupsi,” kata Wahidin Halim, Cagub nomor urut satu, Kamis (29/12/2016).

Dirinya pun memastikan bahwa penegakkan hukum di Banten akan terus dilakukan demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan.

“Kita bangun pemerintahan yang good governance. Dengan kemauan dan semangat yang kuat. Jika kita terpilih jadi gubernur, akan kita tegakkan hukum bersama-sama,” tegasnya.

Sedangkan Rano Karno, selaku calon inchumbent dengan nomor urut dua, akan terus meningkatkan infrastruktur bagi masyarakat. Khususnya di wilayah Banten Selatan, Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

“infrastruktur masih perlu penanganan serius karena peninggalan korupsi di masa lalu. Memantapkan infrastruktur kawasan,” kata Rano.**Baca juga: Bobol Innova, Komplotan Pecah Kaca Ditembak Polsek Serpong.

Rano yang akrab disapa Bang Doel ini pun berjanji akan meningkatkan sinergitas pembangunan antar kabupaten dan kota.**Baca juga: Dua Pengedar Narkoba Tangerang Raya Disergap Polisi.

“Menciptakan sistem ekonomis yang sinergis dengan keberpihakan kepada masyarakat, mensinergikan pembangunan antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat,” tegasnya.(tmn/az)




KPU Buka 2 TPS di Lapas Pemuda Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyiapkan dua Tempat Pemungutan Suarw (TPS) untuk warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas II A Tangerang.

Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi Pane mengatakan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang terdapat 390 warga binaan yang mempunyai hak suara dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

“Warga binaan juga mempunyai hak suara. Jadi KPU juga memfasilitasi hak suara warga binaan ini dengan membuat dua TPS,” ungkap Sanusi menjelaskan usai sosialisasi di Ruang Aula Lapas Pemuda Klas II A, Kota Tangerang, Rabu (28/12/2016).**Baca juga: PAUD di Tangsel Cemas Dana Hibah Batal Cair.

KPU Kota Tangerang menurutnya juga akan memfasilitasi TPS untuk warga Banten di Lapas yang berada di wilayah Kota Tangerang.**Baca juga: Zaki Minta Camat di Utara Tangerang Tertibkan “Helikopter”.

“Saya juga meminta untuk masyarakat Banten untuk membantu KPU bertujuan untuk melakukan sosialisasi masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten,” katanya.(bad)




Debat Kandidat Tak Jamin Dongkrak Partisipan di Pilgub Banten

Pasangan WH-Andika dan Rano-Embay.(ist)

Kabar6-Debat kandidat Calon Gubernur (Cagub) Banten yang disiarkan salahsatu televisi nasional pada Selasa malam (27/12/2016) kemarin, tidak menjadi jaminan akan mendongkrak partisipan pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

Pengamat Politik Untirta, Suwaib Amiruddin mengatakan, dalam debat kandidat tersebut, kedua pasangan calon dinilai belum menyampaikan sebuah solusi yang menjadi kebutuhan masyarakat Banten untuk lima tahun ke depan.

“Kedua kandidat saya lihat belum ada yang berbicara dan menyentuh soal apa yang akan diangkat tentang permasalah lokal di Banten,” ungkap Suwaib saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (28/12/2016).

Menurut Suwaib, salahsatu permasalahan yang ada di Banten dan belum disoroti pada saat pelaksanaan debat semalam, yakni tentang lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Permasalahan tersebut, menurut Suwaib menjadi salahsatu hal fundamental yang mesti segera dicarikan solusinya. Pasalnya, Provinsi Banten berada di kawasan yang dipenuhi dengan daerah industri.

“Sehingga masyarakat yang melihat penyampaian visi-misi itu datar-datar saja. Bahkan saya sebagai orang yang akan memilih, itu belum melihat ada hal greget yang harus kita petik di dalam visi misi itu,” paparnya.

Apalagi kata Suwaib, mayoritas penduduk di Banten terdiri dari masyarakat menengah ke bawah yang tidak terlalu mementingkan isi visi-misi dari kedua pasangan calon dan cenderung melihat apa yang sudah dikerjakan kedua kandidat peserta Pilkada tersebut.**Baca juga: WH dan Rano “Silang Pendapat” Soal Aset Daerah.

“Karena persoalannya itu masyarakat kita sekitar 64 persen berada di masyarakat menengah ke bawah. Kalau bagi masyarakat menengah ke atas, program visi misi dari debat semalam tentu akan jadi salahsatu acuan untuk memilih,” tutupnya.(Rif)




WH dan Rano “Silang Pendapat” Soal Aset Daerah

Spanduk Cagub dan Cawagub di Pilkada Banten.(bbs)

Kabar6-Dua sosok Calon Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Rano Karno, kiranya punya pendapat berbeda soal penyelesaian aset-aset bermasalah di wilayah paling barat Pulau Jawa tersebut.

Sedianya, silang pendapat itu mengemuka, menyusul pertanyaan cara penyelesaian aset bermasalah, yang dilontarkan Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarif dalam acara debat publik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (27/12/2016) malam.

Calon Gubernur nomor urut 1, Wahidin Halim menyebut, bila penyelesaian persoalan aset itu merupakan hal yang mudah dilakukan. “Gampang itu,” sahut politikus yang akrab disapa WH itu.

Menurutnya, untuk menuntaskan problem aset dimaksud, perlu adanya kerjasama dengan lembaga Sucofindo untuk melihat hasil transaksi.

Dengan metode menelusuri semua aset, WH bahkan mengklaim bisa menuntaskan persoalan itu hanya dalam kurun waktu satu tahun.

WH mengambil contoh, bahwa saat memimpin Kota Tangerang, dirinya telah berhasil mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebanyak delapan kali.‎

Dimulai dari penelitian dan penelusuran aset daerah sejak era sebelumnya. Hanya dalam kurun waktu satu tahun setengah, persoalan aset bisa diselesaikan.

“Kalau aset provinsi digunakan untuk memperkaya diri oleh orang per orang, ya kita lakukan penegakan hukum,” klaimnya.

Sementara, Calon Gubenur Banten nomor urut 2, Rano Karno justru berpendapat berbeda soal penuntasan aset bermasalah di wilayah yang pernah dipimpinnya sepanjang dua tahun terakhir.

Ia menegaskan, selama dua tahun berturut-turut Banten mendapatkan predikat disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang pemicu utamanya karena tata kelola aset daerah buruk.

“Dua tahun saya kerja, rekonsiliasi aset itu baru 60 persen. Karena banyak data-data aset yang disembunyikan. Yang belum ketemu, misalnya juga Pak Wahidin tahu Situ Cipondoh, kemudian kayak kasus Situ Kaya Antap,” ujar Rano yang langsung disambut tepuk tangan riuh pendukungnya yang turut hadir di studio.

Rano menyatakan, masalah ini (Aset) menjadi kendala serius. Butuh kerja keras untuk menelusuri aset daerah yang lenyap dan hal itu diyakininya bisa terungkap.

“Jadi itu harapan kita saja, dan dua tahun itu bukan pekerjaan yang mudah karena butuh waktu,” tutup Rano.**Baca juga: KPU Banten: Debat Publik Jadi Proses Pendidikan Politik.

Sedianya, perdebatan di atas merupakan sekelumit yang terekam dalam acara Debat Publik Pilkada Banten 2017. Acara yang difasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten itu bertindak sebagai moderator yakni, Zainal Arifin Mochtar dan Komaruddin Hidayat.(yud)




John: Isu “Dinasti Politik” di Pilgub Banten Tentu Punya Dampak

Deklarasi damai Pilgub Banten 2017.(yud)

Kabar6-Isu tentang untuk tidak memilih dinasti politik santer bergaung selama perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017. Lantas, seberapa berpengaruhnya terhadap persepsi masyarakat yang punya hak pilih.

“Isu agar tidak memilih kandidat dari kalangan dinasti politik tentu saja memberikan dampak‎,” kata analis politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, John Pahamazah, Selasa (27/12/2016).

Apalagi isu tersebut dipolitisir untuk pemenangan salah satu pasangan calon tertentu. John melihat, juga istilah dinasti atau jawara tidak lagi digunakan pada sentimen yang negatif, tapi dibawa lebih kepada jujur, adil, rasional dan akuntabel.

“Kemudian prosesnya dilakukan secara transparan, saya kira masyarakat semua akan memiliki gambaran yang jelas,” ujar John.

Disinggung perihal data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bahwa angka pelanggaran pilkada di Banten paling tinggi.

John bilang, persaingan Pilgub Banten ini tergolong ketat, karena hanya melibatkan dua pasangan kandidiat atau head to head.

‎Ia percaya, kepada lembaga wasit pesta demokrasi itu sudah punya sistem. Bisa mengakumulasikan kasus pelanggaran yang jadi catatan bagi masing-masing pasangan calon untuk diberikan sanksi teguran.

“Apakah terkena sanksi, diperingatkan atau juga mendapatkan hasil yang kurang baik,” John bilang.

Ia menambahkan, kandidat pasangan calon pemenang punya pekerjaan rumah dalam program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

‎John mengutip pernyataan dari seorang tokoh di Banten, siapapun pemimpin yang jadi, wilayah ini akan tetap berjalan dengan berbagai potensinya.**Baca juga: KPU Banten: Debat Publik Jadi Proses Pendidikan Politik.

“Tapi persoalannya bagaimana menghasilkan pemimpin yang kuat. Yang bisa memberikan nilai lebih, pada kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Banten,” tutup John.(yud)




KPU Banten: Debat Publik Jadi Proses Pendidikan Politik

Ketua KPU Banten, Agus Supriyatna.(yud)

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Agus Supriyatna mengatakan, bila sedianya kegiatan debat publik telah diatur dalam Pasal 21 Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kampanye.

‎Kegiatan ini merupakan tahapan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada 15 Februari 2017 mendatang.

“Sehingga kegiatan ini merupakan yang difasilitasi oleh KPU Provinsi Banten,” ungkapnya dalam sambutan acara Debat Publik Pilkada Banten yang disiarkan secara langsung oleh salah satu televisi swasta nasional, Selasa (27/12/2016).

Agus jelaskan, ‎pada putaran pertama ini KPU Banten memilih topik dengan kesejahteraan dan pelayanan publik, serta pemberdayaan perempuan.

Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Banten yang punya hak pilih untuk memperhatikan secara seksama‎. Tentunya terkait apa saja yang disampaikan oleh kedua kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.

“Sehingga dengan kita menyaksikan kegiatan ini kita bisa memilah dan memilih, terkait dengan pilihan yang akan dipilih pada 15 Februari 2017 mendatang,” ‎jelasnya.

Agus menambahkan, kegiatan debat publik dapat menjadi‎ bagian dari proses pendidikan politik bagi masyarakat. Sebab masyarakat Banten lah yang akan menentukan pilihannya dan jadi penentu dalam lima tahun kedepan.

“Sehingga rakyat Banten lah yang berdaulat untuk memilih ‎para calon pemimpinnya,” tambahnya.**Baca juga: Serapan APBD Banten 2016 Capai 93 Persen.

Pada kegiatan debat publik ini dipandu oleh dua moderator ternama di masing-masing bidangnya. Yakni, Zainal Arifin Mochtar selaku Direktur Pukat UGM dan cendikiawan muslim Komarudin Hidayat.(yud)




Materi Debat Kandidat Pilkada Banten Dirahasiakan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten, menjamin kerahasiaan materi pertanyaan debat kandidat yang akan disampaikan kepada dua pasangan calon peserta Pilkada Banten 2017.

Anggota KPU Banten Syaeful Bahri menegaskan, jaminan materi debat tersebut bersifat rahasia. Karena, tim pakar yang merumuskan pertanyaan baru akan menyampaikannya kepada moderator menjelang pelaksanaan debat dimulai.

“Jadi nanti mekanismenya seperti ujian nasional. Tim pakar sudah menjamin kerahasiaan materi debat untuk tidak disampaikan kepada siapapun termasuk kepada KPU, apalagi kepada pasangan calon,” ungkap Syaeful saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/12/2016).

Menurut Syaeful, dalam debat putaran pertama yang akan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi pada malam ini, para kandidat akan diuji dengan materi yang bertemakan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan perempuan.

“Kalau tema tentang pemberdayaan perempuan, itu hasil usulan rapat koordinasi kemarin dengan tim pakar yang menyusun materi,” paparnya.

Secara teknis Syaeful menjelaskan, pelaksanaan debat kandidat ini akan dibagi menjadi delapan segmen yang di antaranya terdiri dari pembukaan dan prolog para kandidat, penyampaian visi misi dan penajaman materi yang akan langsung dieksplorasi oleh moderator.

“Pada segmen ini, moderator nanti akan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada kandidat dengan materi yang sudah disiapkan dari tim pakar. Lalu pada segmen selanjutnya, moderator melanjutkan pertanyaan hingga segmen kedelapan yang kemudian ditutup dengan statmen dari para calon,” ucapnya.

Diketahui, lima pakar ahli yang ditunjuk KPU Banten untuk menjadi tim pakar debat kandidat, telah merekomendasikan dua moderator yang nanti akan memandu jalannya pelaksanaan debat tersebut.**Baca juga: Pemkab Tangerang Luncurkan Pajak Online.

Adapun dua moderator itu yakni Prof Dr Komarudin Hidayat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dr Zainal Arifin Mochtar dari UGM, Yogyakarta.(rif)




Tak Dukung WH-AA, Hanura Ancam Pecat Kader

Pelantikan Pengurus Ranting Partai Hanura Banten.(az)

Kabar6-Partai Hanura menyatakan siap untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) dalam Pilgub Banten 2017 nanti.

Ketua DPD Hanura Provinsi Banten Eli Mulyadi mengatakan, Hanura sudah melakukan konsolidasi tingkat ranting di setiap kelurahan di Provinsi Banten.

“Hanura siap memenangkan WH-Andika di Banten,” ungkap Eli dalam pelantikan Ranting Hanura Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Muncul, Setu, Selasa (27/12/2016).

Eli menegaskan, pihaknya tidak segan-segan memecat kadernya jika tidak mendukung WH-Andika. Apalagi mendukung calon lain dalam Pilgub Banten 2017.

“Sudah ada contohnya di wilayah barat. Kalau terbukti akan kita pecat,” paparnya.

Dirinya mengimbau kepada setiap kader Hanura untuk tidak terpengaruh iming-iming dari pihak manapun untuk mendukung calon lain.

“Katakan pada pihak lain bahwa Kader Hanura solid mendukung WH-Andika,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPC Partai Hanura Kota Tangsel, Saleh Asnawi menegaskan, bila pihaknya dirinya bakal mengevaluasi hasil kinerja‎ seluruh pengurus ranting.

Setiap pengurus akan dimintai pertanggungjawaban, atas pencapaian hasil program serta kegiatan yang telah dilakukan.

“Saya tidak akan segan-segan mencoret atau memecat. Apa yang sudah dikerjakan, sumbangsih apa yang sudah di‎berikan. Akan kami tanyakan nanti,” tegasnya.

Diketahui, pada penyoblosan 15 Februari 2017 mendatang pasangan calon yang akrab disapa WH-AA itu didukung oleh mayoritas‎ partai politik.**Baca juga: WH-AA Absen di Pelantikan Pengurus Hanura Tangsel.

Antara lain, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura.(yud/az)




WH-AA Absen di Pelantikan Pengurus Hanura Tangsel

Utusan parpol pengusung WH-AA di acara Hanura Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menggelar pelantikan pengurus ranting sekaligus konsolidasi jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

Sayangnya, kedua sosok kandidat pasangan calon nomor urut 1 Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-AA) yang diusung partai besutan Wiranto itu, tidak menampakan batang hidungnya.

Ketua DPD Partai Hanura Banten, Eli Mulyadi mengungkapkan, kedua kandidat WH-AA telah mengkonfirmasi kepadanya berhalangan hadir.**Baca juga: Bisnis Hotel Lesu, PHRI Tangsel Sebut Restoran Naik 20 Persen.

Mereka absen karena mesti mempersiapkan acara debat kandidat yang disiarkan secara langsung oleh salah satu televisi berita nasional, malam nanti.**Baca juga: Libur Panjang Okupansi Hotel di Tangsel Lesu.

“Kader Hanura wajib menyimak apa yang disampaikan visi dan misi dari pasangan calon,” katanya di kawasan Lubana Sengkol, Kecamatan Setu, Selasa (27/12/2016).(yud)