1

Gerindra Tangsel Bakal Rayu Kader Pembelot

Kabar6-Kalangan elite Partai Gerindra di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menanggapi dingin atas adanya informasi pembelotan kader akar rumput.

Para loyalis membelot lantaran dalam Pilkada serentak jagoannya tak dikenal dan itupun mendapat porsi wakil.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tangsel, Zaid El
Habib, ketika dihubungi mengaku belum bisa berkomentar banyak.

Sebab dirinyapun baru mengetahui mencuatnya informasi pembelotan dari awak media.

“Saya juga baru dengar. Akan saya pelajari dulu soal sikap politik teman-teman di bawah yang terjadi saat ini,” klaimnya, Kamis (27/8/2015).

Saat disinggung perihal pasangan Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra yang telah diusung oleh partai bentukan Prabowo Subianto ini belum turun ke akar rumput. Zaid tak menampik bila keduanya belum punya waktu.

“Tapi dalam waktu dekat ini agenda itu sudah dibahas oleh tim agar seluruh kader berkumpul dan rapat langusng dengan pasangan calon,” ujarnya.

Zaid juga menambahkan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada kader yang terbukti membelot. **Baca juga: Kader Gerindra Tangsel Sewot Dapat Porsi Wakil.

“Kalau sikapnya itu atas nama kepartaian maka akan ada sanksi, tapi kalau atas nama pribad maka tidak ada. Yang pasti saya akan koordinasikan soal adanya isu ini,” tambahnya.(yud)




KPU Deklarasikan Kampanye Damai di Kabupaten Serang

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang menggelar Deklarasi Kampanye Damai di Lapangan Desa Asem, Kecamata Cikande, Kabupaten Serang, Kamis (27/8/2015).

 

 

Dalam kampanye damai itu, anggota KPU Provinsi Banten, Saiful Bahri, menyerukan agar pasangan calon dan warga pendukung bisa sama-sama menjaga suasana damai saat kampanye.

 

“Saya meminta kepada seluruh yang di lapangan ini, melakukan kampenye yang damai, untuk memajukan Kabupaten Serang. Jangan mencoreng nama daerah ini. Karena kita menjelang Pilgub tahun 2017,” ujarnya.

 

Saiful juga menyebut, bila tidak selalu kampenye dilakukan dengan membagi sesuatu, dan tidak selalu kampanye menerima barang lainnya.

 

“Kita harus mendorong pasangan agar jujur dan amanah, kami yakin para tim sukses tidak merepotkan pasangannya,” ujarnya.

 

Seperti diketahui, Pilkada serentak di Kabupaten Serang tahun 2015 ini hanya diikuti dua pasangan calon. ** Baca juga: Ini Dampak Kecewa Kader Gerindra Tangsel

 

Keduanya adalah pasangan Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa, dan pasangan Ahmad Syarif-Aep Syaifullah.(fir)




Ini Dampak Kecewa Kader Gerindra Tangsel

Kabar6-Kader arus bawah Partai Gerindra di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyatakan sikap politiknya pascadeklarasi pasangan Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra.

 

 

Mereka geram dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015 ini, hanya mendapat kursi sebagai orang nomor dua.

 

Ketua Ranting Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Taufik Abdul Ghofar, mengatakan kader dan simpatisan partai sudah bulat membelot. Mereka tak sudi calon yang diusung oleh Partai Gerindra sosoknya asing.

 

“Mungkin teman-teman (kader Gerindra) tidak seperti kami yang secara terang-terang mendukung pasangan lain,” terangnya kepada wartawan, Rabu (26/8/2015).

 

Seperti diketahui, Ikhsan selaku kader elite atas Partai Demokrat pemilik tiga kursi di Parlemen Kota Tangsel bersanding dengan Alin yang diusung oleh Partai Gerindra punya Wakil Rakyat lebih banyak, yakni tujuh kursi.

 

Ghofar mengaku, selama ini pasangan yang diusung oleh partainya tersebut tidak pernah menjalin komunikasi dengan para pengurus-pengurus di tingkat bawah. Sosok Alin dianggap tak diketahui rekam jejaknya.

 

“Kalau memang ingin memajukan kader sendiri, kenapa mesti dia (Alin, red). Di Gerindra banyak kader potensial yang sangat menjual untuk diusung jadi calon Walikota Tangsel,” paparnya.

 

Sebagai bentuk kekecewaan terhadap pengusungan Ikhsan dan Alin, terang Ghofar, kader Partai Gerindra telah membentuk jaringan Pasukan Garuda Airin Tangsel (Pagarin). Pemilihan sosok petahana karena dipandang lebih riil.

 

Airin sosok yang cerdas dan punya segudang prestasi positif dalam memimpin roda pemerintahan. Kalaupun ada masalah, terang Ghofar, bukanlah karena ulahnya.

 

Ditanya soal pemilihan nama Garuda dalam jaringan Pagarin, Ghofar menyebutkan karena sebagian besar diisi oleh kader dan simpatisan Partai Gerindra. “Para kader Partai Gerindra saat ini yang secara diam-diam membelot tentunya banyak,” paparnya.

 

Ghofar menegaskan, dirinya sadar ada konsekuensi logis yang akan diterima akibat sikap membelot. Ia siap menerima konsekuensi tersebut sekalipun pahit. ** Baca juga: Melapor ke BNN Banten, Pengguna Narkoba Dijamin Bebas

 

“Kami kerahkan seluruh yang kami punya dari materi, tenaga dan pikiran kami. Jadi kami terima konsekuensi apa pun yang diberikan oleh partai yang kami cintai ini,” tegasnya.(yud)




Kader Gerindra Tangsel Sewot Dapat Porsi Wakil

Kabar6-Kalangan kader arus bawah Partai Gerindra di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menunjukan sikap politiknya.

Mereka ogah mendukung pasangan Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra yang telah diusung oleh partai besutan Prabowo Subianto dalam bursa Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

Kondisi itu sekaligus mengungkap, bila adanya kabar perpecahan kader internal Partai Gerindra bukan hisapan jempol belaka. 

Ketua Pengurus Ranting Gerindra Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Taufik Abdul Ghofar, secara lantang berteriak menentang pasangan Ikhsan-Alin.

“Kami kecewa dengan sikap partai Gerindra. Selama ini kami yang ikut membesarkan partai, tidak pernah diajak komunikasi,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (26/8/2015).

Menurut pembina Pendekar Banten ini, sikap kecewa kader dan simpatisan itu ditunjukkan, karena elit atas Partai Gerindra malah mendapatkan porsi sebagai wakil.

Padahal, terang Ghofar, kursi Partai Gerindra di parlemen Kota Tangsel lebih banyak ketimbang Partai Demokrat.

Faktanya, jumlah porsi di parlemen Partai Gerindra punya 7 kursi, sedangkan Partai Demokrat 3 kursi. Ghofar mengaku, sosok Alin bagi kalangan kader Partai Gerindra sangatlah asing.

Mereka bingung ingin memperkenalkan pasangan yang diusung tapi tak pernah muncul langsung ke masyarakat. “Kami semuanya yang bertempur di bawah. Tapi kami tidak pernah didatangi sekali pun sampai deklarasi kemarin,” terang Ghofar. **Baca juga: Pasangan AMIN Ajak Kampanye Santun dan Elegan.

Ia memastikan, sikap kecewa itu ditenggarai karena proses pencalonannya kurang sesuai dengan aturan baku partai. Ghofar malah menuding konstalasi politik yang terjadi akibat ulah elite di level atas.

“Selama ini kami loyal berjuang untuk membesarkan partai. Tapi kenapa ketika pilkada justru sikap elite atas sendiri yang ngecilin partai,” sungut Ghofar.(yud)




Pilkada Kota Cilegon, Pasangan Calon Klaim Nomor Hoki

Kabar6-Dua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan berlaga di Pilkada Kota Cilegon pada Desember 2015 mendatang, sama-sama mengklaim bila nomor urut yang didapat merupakan nomor hoki alias keberuntungan.

Diketahui, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon, Fahtullah telah menetapkan, pasangan Sudarmana-Marfi Fahzan yang maju dari jalur independen mendapat nomor urut satu.

Sedangkan pasangan petahana Tubagus Iman Ariyadi dan Edi Ariadi yang didukung 11 partai politik mendapatkan nomor urut dua.

”Semua nomor bagi saya baik, tapi nomor dua ini adalah nomor keberuntungan saya, karena tiap kali saya ikut pencalonan, mulai dari mulai DPRD, DPR RI, hingga Walikota kemarin juga dapat nomor urut dua. Ini hoki buat saya,” kata Tubagus Iman Ariyadi.

Sementara, pasangan Sudarmana-Marfi Fahzan yang mendapatkan nomor urut satu langsung melakukan sujud syukur dihadapan para pendukungnya. **Baca juga: KPU Kota Cilegon Tetapkan Nomor Urut Pasangan Calon.

“Saya sangat bersyukur dapat nomor urut satu. Saya berharap ini juga dapat berimbas pada perolehan suara nanti,” harapnya.(sus)




KPU Kota Cilegon Tetapkan Nomor Urut Pasangan Calon

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon resmi menetapkan nomor urut pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Kota Cilegon, yang akan dihelat Desember mendatang.

Ketua KPU Cilegon, Fahtullah menetapkan pasangan Sudarmana-Marfi Fahzan yang maju dari jalur independen mendapat nomor urut satu.

Sedangkan pasangan petahana Tubagus Iman Ariyadi dan Edi Ariadi yang didukung 11 partai politik mendapatkan nomor urut dua. **Baca juga: 18 Personil Polres Cilegon Kawal Calon Kepala Daerah.

“Kami berharap  pasca penentuan nomor urut  kedua pasangan dapat mengikuti dan mematuhi seluruh aturan dan pedoman peraturan KPU,” ujar Fahtullah.

Fahtullah juga meminta kedua pasangan agar mempersiapkan dan menandatangani deklarasi kampanye damai Jumat (28/8/2015) mendatang.(sus)




Pasangan AMIN Ajak Kampanye Santun dan Elegan

Kabar6-Pasangan calon walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, mengimbau kepada semua tim pemenangan dan pendukungnya tidak melakukan kampanye hitam (black campaign).

 

Alasannya, cara seperti itu tidak memberikan pendidikan politik bagi masyarakat di tengah iklim demokrasi. Demikian diungkapkan Airin usai menghadiri acara pengundian dan penentuan nomor urut di Pondok Aren, Selasa (25/8/2015).

 

“Mari kita berkampanye secara santun dan elegan. Kita harus bisa memberikan pendidikan politik yang baik,” ungkapnya.

 

Menurut Airin, seluruh tim pemenangan dan pendukung masing-masing pasangan calon hendaknya bisa berkompetisi secara sehat. Ia memastikan bila pasangan yang mengusung sebutan AMIN ini tak akan melakukan penyimpangan. Apalagi sampai memfitnah.

 

Ditambahkan Benyamin Davnie, bahwa larangan pihaknya kepada tim pemenangannya untuk tidak berkampanye hitam. Ia ingin mengedepankan cara-cara yang demokratis, dan yang pasti adalah menghormati nilai etika di dalam masyarakat Tangsel. ** Baca juga: Nama Ikhsan dan Elvier Salah, KPU Tangsel Diprotes

 

“Tangsel ini banyak dihuni para cendikiawan, pejabat tinggi negara. Mari kita buktikan, bahwa dalam Pilkada serentak ini Tangsel bisa paling baik, sukses dan aman,” tambah Bang Ben, sapaan akrabnya.(yud)




Nama Ikhsan dan Elvier Salah, KPU Tangsel Diprotes

Kabar6-Pengundian nomor urut pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), berlangsung ricuh.

 

Ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, salah menulis ejaan nama dua pasang calon di poster yang dicetak penyelenggara pemilu tersebut.

 

Keduanya yaitu, Ikhsan Modjo dan Elvier Aridiannie Poetri.

 

Berdasarkan pengamatan kabar6.com di lokasi, sempat terjadi protes yang dilakukan oleh Ikhsan Modjo yang berpasangan dengan Li Claduia Chandra.

 

Pasangan yang mendapat nomor urut satu itu protes, setelah melihat namanya salah cetak dan langsung meminta KPU untuk menggantinya, jika tidak maka pihaknya tidak mau menandatangi berita acara pleno pengundian nomor urut yang dilakukan KPU Tangsel.

 

Sementara itu, Elvier Aridiannie Poetri yang merupakan pendamping dari Arsid yang mendapat nomor urut 2 juga sempat meminta agar pihak KPU memperbaiki kesalahan penulisan ejaan nama tersebut.

 

Hanya satu pasangan calon yang ejaan namanya tertulis dengan benar, yaitu pasangan incumbent Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie yang mendapat nomor urut 3.

 

“Saya minta pihak KPU segera melakukan perbaikan, kalau tidak akan saya tuntut,” ujar Ikhsan di lokasi acara pengundian nomor urut pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota di kawasan Pondok Aren, Selasa (25/8/2015).

 

Kericuhan itu tidak berlangsung lama, karena pihak KPU Tangsel berjanji untuk segera memperbaiki kesalahan penulisan ejaan nama tersebut. Sehingga, acara berita acara pleno pengundian nomor urut pasangan cawalkot Tangsel bisa dilanjutkan.

 

Airin Rachmi Diany dalam kesempatan tersebut mengaku nomor urut sebagai hal yang biasa-biasa saja dan tidak memiliki arti spesifik. Baginya yang terpenting adalah, bagaimana proses dalam memenangkan ajang Pilwalkot yang digelar akhir 2015 mendatang.

 

“Kami minta dalam pesta demokrasi ini seluruh pihak bisa mengedepankan cara-cara yang demokratis, saling menghargai dan menghindari black campaign,” imbuhnya.

 

Arsid yang mendapat nomor urut dua menyatakan, bahwa nomor itu sesuai dengan yang sudah diharapkan dan bisa menjadi nomor kemenangan. ** Baca juga: Ikhsan Nomor 1, Arsid Nomor 2 dan Airin Nomor Urut 3

 

“Kami berharap kepada seluruh elemen penyelenggara dan peserta Pilwalkot memegang teguh kejujuran, sehingga jalannya pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan dengan bersih,” tegasnya.(ard)




Ikhsan Nomor 1, Arsid Nomor 2 dan Airin Nomor Urut 3

Kabar6-Panitia penyelenggara pemilu di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menggelar tahapan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan bertarung dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

Pengundian yang digelar di Hotel Santika Premiere Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, ini dihadiri ratusan massa pendukung dan simpatisan masing-masing pasangan calon.

Pantauan kabar6.com di lokasi, untuk nomor urut 1 disandang oleh pasangan Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra, yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Demokrat.

Kemudian nomor urut 2 adalah pasangan Arsid dan Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri, yang disokong oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Hanura.

Dilanjutkan pasangan nomor urut 3 yakni Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie, yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Amanat Nasional.

“Tahapan penetapan nomor urut tiga pasangan calon hari ini sudah selesai seperti yang tadi kita saksikan bersama-sama,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Mohammad Subhan, Selasa (25/8/2015). **Baca juga: Gema Amin Berkumandang di Lobi Santika Bintaro.

Menurutnya, hasil rapat pleno terbuka tersebu telah tertuang dalam Surat Keputusan KPU Kota Tangsel Nomor: 37/Kpts/KPU Kota Tangsel-015-436901/VIII/2015 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Tahun 2015.

Setelah ditetapkan sebagai peserta Pilkada serentak 2015 di Kota Tangsel, lanjut Subhan, para pasangan dilarang mengundurkan diri. Jika membatalkan pencalonan maka dapat dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 10 miliar.

Regulasi di atas telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

“Ketiga pasangan calon juga menandatangani piagam deklarasi damai Desember 2015. Yang juga disaksikan unsure TNI/Polri dan pemerintah daerah,” lanjutnya.(yud)




18 Personil Polres Cilegon Kawal Calon Kepala Daerah

Kabar6-Kepolisian Resor Cilegon menugaskan 18 personilnya untuk mengawal dua pasangan calon kepala daerah yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Pengawalan berlaku sejak KPU pada Senin (24/8/2015), menetapkan dua pasangan calon yang akan berlaga di Pilkada Desember mendatang. **Baca juga: KPU Kota Cilegon Tetapkan Dua Pasangan Calon Maju di Pilkada.

“Ke 18 personil itu dibagi menjadi dua regu, yang masing-masing dikomandoi oleh seorang perwira polisi,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Anwar Sunardjo.

Setiap pasangan calon mendapat pengawalan delapan anggota, dimana satu orang calon, baik calon Walikota maupun Wakil Walikota, dikawal empat orang anggota yang telah dilatih secara khusus untuk melakukan pengamanan.

“Pengawalan akan melekat bagi setiap calon, seperti pengawal pribadi. dan, tugas itu akan berlangsung hingga pelaksanakaan Pilkada Kota Cilegon selesai,” ujar Kapolres lagi.(sus)