1

Waspada..! Kertas Suara Jangan Untungkan Paslon Tertentu

Kabar6-Masing-masing tim pemenangan pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota di Tangerang Selatan (Tangsel), mengingatkan agar dalam percetakan surat suara itu harus berhati-hati.

 

 

Ketelitian itu bertujuan agar percetakan tidak menguntungkan salah satu pasangan calon.

 

Sekretaris Tim Pasangan Ikhsan Modjo–Li Claudia Chandra, Djoko Prasetyo, mengatakan agar dalam desain dan juga bentuk gambar dalam surat suara, juga harus propossional.

 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Arsid-Elvier Ariandiannie Soedarto Poetri. Muhammad Fatahillah, yang terus mengingatkan agar desain dan warna pada surat suara itu sesuai dengan kesepakatan para tim dengan KPU.

 

“Terutama dalam hal warna, jangan sampai hanya satu pasangan calon tertentu saja yang warannya terlalu terang. Jadi semuanya harus proporsional,” ujar Fatah, Sabtu (14/11/2015).

 

Sementara Ahmad Fauzi, juru bicara pasngan Airin Rachmi Diany–Benyamin Davnie, meminta kehati-hatian menjadi perlu karena surat suara bisa membuat suhu politik menjadi gaduh. ** Baca juga: Kualitas Kertas Suara di Tangsel Dianggap Layak

 

“Persoalan desain dan bentuk surat suara ini bisa menjadi penyebab kegaduhan politik di Tangsel. Jadi kami berharap agar semuanya benar-benar proporsional,” paparnya. (yud)




Kualitas Kertas Suara di Tangsel Dianggap Layak

Kabar6-?Dua lembaga penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melihat hasil kualitas pencetakan kertas surat suara. Lokasi percetakan berada di daerah Kota Surabaya, Jawa Timur.

 

 

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangsel, M Taufik MZ, mengatakan ?hingga kini persoalan logistik masih menunggu selesainya percetakan surat suara.

 

M. Taufik mengaku memantau langsung proses percetakan surat suara ke PT Jasuindo Tiga Perkasa, bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Mohamad Subhan.

 

“Setelah sebelumnya untuk surat suara sudah melewati hasil kroscek para tim pasangan calon, dan kini telah berlangsung proses percetakan oleh perusahaan tersebut,” terang Taufik, Sabtu (14/11/2015).

 

Diketahui, untuk jumlah surat suara yang akan dicetak yaitu sebanyak 939.674 surat suara dan tambahan 2,5 persen untuk surat suara cadangan pada pencoblosan 9 Desember nanti.

 

Menurut Taufik, pemantauan itu untuk mengetahui sejauh mana keamanan dalam proses percetakan surat suara, agar nantinya tidak ada kecurangan dalam bentuk memanipulasi surat suara.

 

“Kami memantau ini untuk melihat apakah proses percetakannya sudah aman, dan juga apakah perusahaan ini benar-benar memenuhi standard yang berlaku dalam percetakan surat suara pemilu. Ini untuk mencegah adanya bentuk-bentuk kecurangan,” terangnya.

 

Terpisah, Ketua KPU Kota Tangsel, Mohamad Subhan, menjelaskan dari hasil lelang tender diputuskan pemenang percetakan surat suara itu, PT. Jasuindo Tiga Perkasa.

 

Pihak ketiga itu mendapat pekerjaan mencetak surat suara dengan pagu anggaran Rp700 juta. Telah memenuhi standar keamanan dalam percetakan surat suara.

 

“Dari hasil pantauan semuanya benar-benar aman, dari mesinnya, tintanya, dan juga kualitas kertasnya serta kompsisi cahanyanya semuanya sangat profesional dan proporsional,” ujarnya.

 

Subhan menambahkan, Panwaslu Tangsel nantinya juga tidak hanya sekadar mengawasi proses percetakan surat suara, tetapi dalam proses distrubsi dan pelipatan surat suara juga akan dipantau. ** Baca juga: Panwascam Ciptim Ogah Sebutkan Titik Rawan Gesekan

 

“Tidak hanya sampai di sini saja, kami juga akan terus melakukan pengawasan dalam proses pelipatan dan proses pendistribusian surat suaranya. Agar semuanya benar-benar aman dan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.?(yud)




Panwascam Ciptim Ogah Sebutkan Titik Rawan Gesekan

Kabar6-Seluruh panitia pengawas kecamatan (Panwascam) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), telah menginventarisir titik-titik wilayah rawan gesekan massa pendukung pasangan calon, yang akan bertarung di Pilkada Tangsel, pada 9 Desember 2015.

 

 

Oleh karenanya, panitia penyelenggara Pilkada serentak menggandeng aparat TNI/Polri, lantaran fanatisme massa pendukung dan simpatisan pasangan calon tertentu cenderung masih tinggi.

 

Divisi Pengawasan Panwascam Ciputat Timur (Ciptim), M Fadli Feriansyah menyatakan, keengganannya memaparkan titik-titik lokasi rawan gesekan di wilayah tugasnya.

 

Ia khawatir bila data yang telah dikantongi, malah akan mengeneral peta konflik antarmassa pendukung dan simpatisan pasangan calon.

 

“Yang penting adalah usaha dari Kami sebagai perangkat penyelenggara melakukan pengendalian agar pesta demokrasi di Tangsel berjalan lancar,” katanya kepada kabar6.comlewat pesan singkat, Kamis (12/11/2015).

 

Fadli mengaku bersyukur karena sejauh ini keamanan wilayah jelang penyoblosan semuanya sejauh ini masih kondusif. Potensi-potensi kegaduhan berhasil dideteksi dini, sehingga kondisi saat ini relatif kondusif.

 

Ia pun berpesan, untuk itu Panwascam Ciptim mengimbau agar para pasangan calon bisa menertibkan para pendukungnya. Sehingga semua berjalan aman dan tertib karena tentunya semua berharap seperti itu. ** Baca juga: Bawaslu Banten Libatkan Masyarakat Awasi Pilkada Serentak

 

“Sejauh ini, kami dari panwas sudah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Kami terus berupaya agar Pilwalkot Tangsel bermartabat dan berjalan lancar demi kemaslahatan warga Tangsel,” jelas Fadli.(yud)




Bawaslu Banten Libatkan Masyarakat Awasi Pilkada Serentak

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten melibatkan peran partisipatif masyarakat dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pilkada serentak, Desember 2015 mendatang.

Hal itu dilakukan agar masyarakat terlibat langsung dalam melakukan pengawasan terhadap tindak pelanggaran yang terjadi dilapangan, karena petugas pengawas di lapangan masih minim.

Ketua Bawaslu Provinsi Banten, Pramono Tanthowi mengajak seluruh elemen masyarakat ikut berperan serta dalam mewujudkan suksesnya terlaksananya pilkada yang jujur dan bersih dari adanya tindak pelanggaran.

“Karena jumlah tenaga pengawas kita sangat terbatas, makanya kita harus bisa semaksimal mungkin mengajak masyarakat agar ikut serta dalam pengawasan,” kata Pramono kepada kabar6.com, usai memberikan pengarahan kepada sejumlah elemen masyarakat Kota Cilegon, Kamis,(12/11/15).

Menurut dia, partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan guna mewaspadai terjadinya pelanggaran pada Pilkada Kota Cilegon. **Baca juga: Wah, Ketua DPRD Belum Tahu Konsep Bank Banten.

“Saya harap nantinya masyarakat lebih paham bagaimana tata cara pelaporan jika menemukan aksi pelanggaran. Tentu saja nantinya diharapkan dapat berdampak pada pencegahan potensi pelanggaran, jika peran pengawasan masyarakat ini bisa berjalan optimal,” ujarnya.(sus)




Amankan Pilkada, Polres Pandeglang Gelar Tactical Floor Game

Kabar6-Polres Pandeglang menggelar tactical floor game atau simulasi lapangan dalam rangka mengantisipasi aksi anarkis pada pelaksanaan Pillkada serentak, yang akan digelar Desember 2015 mendatang.

 

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, beserta jajarannya.

 

Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafli Amar, usai memantau simulasi mengatakan, masih terdapat kekurangan dalam simulasi pengamanan yang dilakukan. Salah satunya, simulasi tersebut tidak melibatkan semua anggota Kepolisian dan peran inteligen.

 

“Ada yang perlu disempurnakan dalam simulasi ini. Antara lain, tim negosiator kemudian proses pencermatan terhadap aksi yang diprovokasi. Karena provokasi terhadap masa bisa saja memicu aksi damai menjadi anarkis,” kata Kapolda, Rabu (11/11/15).

 

Meski demikian, ia berharap kegiatan tersebut dapat membuat para petugas yang ada di lapangan lebih paham dan lebih percaya diri ketika menghadapi massa aksi yang anarkis. ** Baca juga: Diadukan ke Panwaslu, Begini Jawaban Tim Arsid-Elvier

 

“Dengan latihan ini diharapkan agar para anggota bisa percaya diri yang lebih baik lagi. Dari kegiatan ini yang ditampilkan hanya untuk mengantisifasi masa aksi yang berbuat anarkis,” ujarnya.(mg/van)




Diadukan ke Panwaslu, Begini Jawaban Tim Arsid-Elvier

Kabar6-Tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota, Arsid-Elvier Aridiannie Soedarto Poetri, mengakui ihwal kegiatan menyebar alat kampanye di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dan, aksi para Srikandi Partai PDI Perjuangan dan Hanura yang membagikan kalender, famplet dan flyer itu, dilaporkan tim advokasi Paslon Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie ke panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kota Tangsel.

“Silakan saja melaporkan kegiatan ini, kami dari tim paslon 2 mempersilakan saja,” kata Tim Pemenangan Kampanye PDI Perjuangan, Syamsul Haryanto lewat surat elektronik yang diterima kabar6.com, Selasa (10/11/2015).

Pria yang akrab disapa Atoel ini menerangkan, bahwa sepekan sebelum kegiatan berlangsung, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan resmi ke Panwaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polres Kota Tangsel. Kegiatan itu pun sudah dikoordinasikan kepada pengembang kawasan Alam Sutera.

Bahkan, kegiatan itu juga turut dipantau oleh sejumlah personel kepolisian?. Jadi, bila itu dianggap sebagai kampanye terselubung, menurut Atoel terlalu berlebihan alias lebay.

“Kalo dikaitkan kampanye simpatik kita di bilang terselubung, ya merasa aneh saja,” terangnya. **Baca juga: Arsid-Elvier Luncurkan Program Koin Perjuangan Anti Korupsi.

Ditambahkan Atoel, bila memang acara itu dilarang, kenapa pihak penyelenggara pemilu tidak memberitahukan larangan sejak awal. Terlebih, Panwas tingkat kecamatan juga memantau kegiatan tim kampanye pasangan calon Arsid-Elvier. **Baca juga: Tim Pemenangan Arsid-Elvier Dilaporkan ke Panwaslu Tangsel.

Atoel memaparkan, sesuai Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan Jadwal Kampanye, bahwa pasangan calon beserta tim pemenangan diperbolehkan kampanye mulai 27 Agustus sampai 5 Desember 2015.

“Sudahlah jangan mengada-ada dengan bilang itu kampanye terselubung. Jangan terlalu khawatir yang berlebihan lah mari kita berkompetisi secara cerdas, jangan menebar kebencian,” paparnya.

Baginya, siapapun nanti yang memenangkan pertandingan ini, tugasnya adalah untuk melayani masyarakat Kota Tangsel, dan sudah tidak ada lagi pengotak-kotakan masyarakat.

Silakan juga paslon atau tim paslon melakukan kegiatan yang sama dengan terlebih dahulu melakukan pemberitahuan kepada pihak-pihak penyelenggara.

“Jangan cuma hanya menyudutkan dan menuduh paslon lain dengan kampanye terselubung,” tambah Atoel.(yud)




Perusahaan Cetak Surat Suara KPU Tangsel Miliki Lisensi BIN

Kabar6-Perusahaan rekanan untuk pengadaan cetak surat suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata memiliki lisensi dari Badan Intelejen Negara (BIN).

Wahyunoto Lukman, Sekretaris KPU Kota Tangsel mengungkapkan, pihaknya juga baru mengetahui bila ternyata yang memiliki izin percetakan dengan security printing ada 7 perusahaan di Indonesia, salah satunya PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.

“PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk itu kan pemenang lelang dalam pengadaan surat suara dan kami juga baru tahu ternyata PT tersebut punya lisensi dari BIN,” ucap pria yang akrab disapa Wahyu ini saat ditemui Kabar6.com di ruang kerjanya, Senin (9/11/2015).

Wahyu menuturkan, perusahaan yang kantor pusatnya di Surabaya, Jawa Timur itu nanti akan mencetak 915,470 surat suara dan juga cadangan surat suara 2,5 persen serta 2000 surat suara untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU). **Baca juga: KPU Tangsel Cetak 2.000 Surat Suara PSU.

“Saat ini baru digital printing surat suara untuk mendapatkan persetujuan dari ketiga Pasangan Calon (Paslon) selanjutnya baru akan naik cetak,” tegas Wahyu lagi.(ard)




Arsid-Elvier Luncurkan Program Koin Perjuangan Anti Korupsi

Kabar6-Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan nomor urut dua Arsid-Elvier Ardianie, meluncurkan program bernama Kartu Layanan Masyarakat dan program Koin Perjuangan Anti Korupsi (KOPER AKSI).

“Menyambut hari anti korupsi yang jatuh pada tanggal 9 desember sekaligus menjadi hari dimana pemilihan kepala daerah serentak di seluruh Indonesia kami hari ini meluncurkan Kartu Layanan Masyarakat dan program KOPER AKSI,” ungkap Arsid akhir pekan kemarin di Jombang, Ciputat.

Menurut Arsid, program ini diluncurkan karena niatannya dalam memberantas dan menjauhkan korupsi di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini dan apabila terpilih nanti program ini akan berlanjut sampai menjabat sebagai Walikota Tangsel.

“Ini program positif, rencananya akan dterapkan diseluruh wilayah Tangsel dan dilakukan sampai masa tenang kampanye, yaitu tanggal 5 desember 2015. Mudah- mudahan bisa diterapkan seterusnya,” ucap mantan Camat Serpong ini.

Untuk koin yang sudah terkumpul, lanjut mantan Camat Pamulang ini nantinya akan disumbangkan. Tetapi saat ini masih dalam proses diskusi, akan disumbangkan kemana koin-koin yang sudah dikumpulkan tersebut.

Arsid menjelaskan, program Kartu Layanan Masyarakat adalah pogram bentuk kepedulian untuk masyarakat dari pemerintah daerah sesuai dengan visi misi yaitu pelayanan publik terdepan, sejahtera, nyaman dan keadilan. **Baca juga: KPU Tangsel Cetak 2.000 Surat Suara PSU.

“Kartu ini nantinya akan diberikan kepada seluruh masyarakat dan warga Tangsel. Pemegang kartu ini akan nantinya akan mendapatkan santunan kematian, khitanan, melahirkan, pendidikan dan mobil kesehatan secara gratis,” pungkas Arsid.(ard)

 




KPU Tangsel Cetak 2.000 Surat Suara PSU

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencetak 2.000 surat suara untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Hal ini dilakukan untuk mengulang pemungutan suara yang telah direkomendasikan oleh Panitia Pengawas Kepala Daerah (Panwaskada) Kota Tangsel.

Menurut Sekretaris KPU Kota Tangsel Wahyunoto Lukman, pengadaan cetak 2000 surat suara untuk PSU itu berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU.

“Pada pasal 80 ayat 3 UU tersebut, jumlah surat suara sebagaimana ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sebanyak 2.000 (dua ribu) surat suara untuk pemungutan suara ulang yang diberi tanda khusus,” terang pria yang akrab disapa Wahyu ini saat ditemui Kabar6.com di ruang kerjanya, Senin (9/11/2015).

Wahyu kembali mengungkapkan, PSU yang dimaksud itu bukan atas perintah atau keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi berdasarkan hasil rekomendasi dari Panwaskada Kota Tangsel, apabila terjadi kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Bila ada kecurangan di TPS nanti Panwaskada akan memberikan rekomendasi untuk diulang pemungutan suaranya,” ujar Wahyu. **Baca juga: APK Paslon di Pilkada Tangsel Tidak Terurus.

Saat ditanyakan apakah akan dicetak surat suara lagi bila terjadi PSU berdasarkan hasil keputusan MK. Wahyu menegaskan, pihaknya akan kembali melakukan pencetakan surat suara sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) termasuk 2,5 persen cadangan surat suaranya.

“Kalau terjadi dua putaran, yah kami akan kembali mencetak surat suara karena kan anggaran untuk PSU dua putaran itu sudah disiapkan,” pungkas Wahyu.(ard)




Tim Pemenangan Arsid-Elvier Dilaporkan ke Panwaslu Tangsel

Kabar6-Kegiatan diduga terselubung yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan calon Arsid-Elvier Aridiannie Soedarto Poetri dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

 

Laporan kepada wasit pesta demokrasi dilakukan menyusul adanya temuan kegiatan membagikan alat bahan kampanye oleh Tim Srikandi.

 

“Leaflet, kalender, flyer dibagikan di luar jadwal kampanye tim pasangan calon nomor urut 2,” kata Ferry Reinaldy, tim advokasi pasangan calon Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, di kantor Panwaslu Kota Tangsel, Senin (9/11/2015).

 

Menurutnya, alat kampanye itu dibagikan di Bundaran Alam Sutera, depan Rumah Sakit Omni, lampu merah Alam Sutera.

 

Pada kesempatan laporan, terang Ferry, pihaknya juga menyertakan barang bukti berupa alat kampanye dan foto ketika tim pemenangan Arsid-Elvier membagikan kalender, leaflet dan flyer.

 

“Pembagian bahan kampanye dilakukan hari Sabtu (7/11/2015) pukul 16.00 sampai 18.00 WIB,” kata Ferry.

 

Berdasarkan pasal 27 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No 7 Tahun 2015, disebutkan bahwa pembagian bahan kampanye harus dilakukan dalam kegiatan kampanye. “Nah, yang dilakukan tim Arsid-Elvier ini diluar kegiatan kampanye,” tandasnya.

 

Melalui laporan ke Panwaskada, Ferry mengaku hanya ingin mencari tahu apakah kegiatan tersebut dibolehkan atau tidak. ** Baca juga: Airin Ajak Rivalnya Adu Gagasan Cerdas dan Inovatif

 

“Kalau memang dilarang, harus ada sanksi. Tapi kalau memang boleh, ya kita juga akan lakukan hal serupa,” ujarnya.(yud)