1

Bawaslu Banten Sebut Pelanggaran Rendah Tak Jamin Kondusifitas Pilkada

Kabar6-Meski laporan temuan pelanggaran Pilkada serentak untuk wilayah Kota Cilegon terendah se Provinsi Banten, namun kerawanan konflik dan tindak pelanggaran masih harus di waspadai.

Demikian dikatakan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten, Eka Satya Laksmana saat dihubungi kabar6.com, Rabu (4/11/2015).

Menurutnya, rendahnya temuan tindak pelanggaran tidak menjadi penentu yang dapat menjamin kondusifitas pelaksanaan Pilkada di lapangan, terutama menjelang masa pemungutan dan penghitungan suara.

“Untuk Kota Cilegon, temuan tindak pelanggarannya memang terkecil. Hanya ada empat pelanggaran yang sifatnya temuan. Tapi ini tidak menjamin Pilkada kondusif hingga hari pelaksanaan,” kata Eka, Rabu (4/11/15).

Untuk itu, pihak kepolisian dan Panitia Pengawas Pilkada (Panwaskada) di daerah diimbau agar selalu waspada, terhadap kemungkinan munculnya konflik akibat pelanggaran. **Baca juga: Laporan Temuan Pelanggaran Pilkada Cilegon Terendah se-Banten.

“Temuan pelanggaran yang rendah tidak boleh membuat pengawasan menjadi lemah. Karena bukan tidak mungkin pelanggaran nanti justru terjadi secara besar-besaran, di hari pemungutan suara,” tambah Eka.(sus)




KPU Tangsel Akui Kesulitan Rekrut Anggota KPPS

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku kesulitan dalam rekrutmen 13.470 calon ketua dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan ditempatkan di 2.245 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Demikian dikatakan Komisioner KPU Kota Tangsel, Badrussalam, saat dihubungi kabar6.com, Rabu (4/11/2015).

Menurutnya, waktu yang hanya dua hari kiranya sangat sulit untuk merekrut calon ketua dan anggota KPPS, mengingat ketatnya persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi KPPS.

“Masyarakat yang ingin menjadi KPPS itu syarat utama adalah tidak boleh dua kali. Jadi, bagi yang sudah pernah, tidak boleh lagi. Dan, itu kan sudah ketentuan yang berlaku,” ucap pria yang akrab disapa Badrus ini lagi.

Dijelaskannya, selain merekrut KPPS, KPU juga merekrut 4.490 petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang akan bertugas menyebarkan undangan sampai proses perhitungan suara nanti.

“Jadi total yang akan direkrut untuk ditempatkan di seluruh TPS nanti ada 17.960 orang,” terang mantan Komisioner KPU Kabupaten Tangerang ini lagi. **Baca juga: Cetak Surat Suara Tunggu Persetujuan Paslon.

Dihubungi terpisah, Sekretaris KPU Kota Tangsel, Wahyunoto mengungkapkan, bahwa untuk honor Ketua KPPS dibanderol Rp1 juta dan masing-masing anggota KPPS Rp500 ribu. Sedangkan untuk petugas Linmas honornya Rp600 ribu. **Baca juga: Logistik Pilkada Tangsel Sudah 75 Persen.

“Honor seluruh petugas KPPS itu untuk satu kali kegiatan dan diprioritaskan masyarakat yang berdomisili di wilayah TPS itu berada yang menjadi petugas KPPS,” tegas Wahyu lagi.(ard)




Laporan Temuan Pelanggaran Pilkada Cilegon Terendah se-Banten

Kabar6-Laporan temuan pelanggaran Pilkada di Kota Cilegon merupakan yang terendah dibanding tiga kabupaten/kota lainnya yang melaksanakan Pilkada serentak di Banten. Meski demikian, kerawanan terjadinya konflik dan tindak pelanggaran masih harus diwaspadai.

 

Divisi Pengawasan Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten, Eka Satyalaksmana, mengatakan rendahnya temuan tindak pelanggaran tidak lantas menjamin kondusifitas pelaksanaan Pilkada di lapangan, terutama menjelang masa pemungutan dan penghitungan suara.

 

“Untuk Kota Cilegon temuan tindak pelanggarannya memang terkecil. Hanya empat pelanggaran, itu pun sifatnya temuan. Tapi ini tidak menjamin Pilkada akan kondusif hingga hari pelaksanaan,” katanya saat dihubungi kabar6.com melalui sambungan telepon, Rabu (4/11/2015).

 

Untuk itu, pihaknya meminta pihak Kepolisian dan Panwaskada Cilegon selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi konflik akibat pelanggaran. ** Baca juga: Logistik Pilkada Tangsel Sudah 75 Persen

 

“Temuan pelanggaran yang rendah tidak boleh menjadikan pengawasan menjadi lemah. Karena bukan tidak mungkin pelanggaran nanti justru terjadi secara besar-besaran dihari pelaksanaan pemungutan yang rentan memicu konflik,” katanya.

 

Ketua Panwaskada Cilegon, Achmad Achrom, mengatakan sampai sejauh ini untuk pelanggaran yang tercatat di Panwaskada baru sekadar hasil temuan petugas Panwascam yang seluruhnya bersifat pelanggaran administratif.

 

“Dari empat dugaan pelanggaran itu kita terima baru sebatas temuan petugas Panwascam. Sementara untuk pelanggaran yang sifatnya laporan masyarakat belum kita terima,” kata Achrom.(sus)




Logistik Pilkada Tangsel Sudah 75 Persen

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melaksanakan tahapan demi tahapan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menyisakan waktu hanya 36 hari lagi dan KPU telah siap 75 persen logistik kebutuhan pemungutan suara.

Sekretaris KPU Kota Tangsel Wahyunoto meyakini, bila kebutuhan logistik Pilkada akan rampung 100 persen menjelang hari pemungutan suara, pada 9 Desember mendatang.

“Kami yakin jelang hari H nanti persiapan kebutuhan logistik sudah 100 persen, apalagi kami anggaran kami kan tidak terganggu dengan belum dicairkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P),” ucap Wahyunoto saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (4/11/2015).

Saat disinggung kebutuhan logistik apa saja yang sudah siap, pria yang akrab disapa Wahyu ini mengungkapkan, saat ini kotak suara, bilik suara, tinta penanda, segel, formulir, alat pencoblos, alas coblos, spidol, lem dan sampul atau amplop sudah ada. **Baca juga: KPU Tangsel Siapkan 4.490 Botol Tinta Pilkada.

“Kami juga tengah mengecek logistik yang sudah ada apakah ada kekurangan atau kesalahan agar dapat segera dibenahi lagi,” terang Wahyu lagi.(ard)




Cetak Surat Suara Tunggu Persetujuan Paslon

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sampai saat ini belum mencetak surat suara untuk pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015, yang dijadwalkan dihelat pada 9 Desember mendatang.

Itu karena, KPU masih menunggu persetujuan foto atau gambar seluruh Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel periode 2016-2021.

Ketua KPU Kota Tangsel, M Subhan menyatakan, pihaknya dalam proses cetak surat suara harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari seluruh Tim Sukses Paslon agar tidak terjadi kesalahan usai cetak nanti.

“Kami kan harus duduk bersama dengan seluruh Tim Sukses masing-masing Paslon untuk menyepakati foto atau gambar yang mana atau pas dicetak di surat suara nanti,” ujar pria yang akrab disapa Aang ini saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (4/11/2015).

Aang mengatakan, pihaknya baru akan memproses cetak surat suara apabila sudah disetujui oleh seluruh Tim Sukses masing-masing Paslon, bahkan terlebih dahulu pihaknya akan melakukan tes print surat suara.

“Tes print surat suara perlu dilakukan agar diketahui kurang apanya di foto atau gambar Paslon itu, kan masing-masing Tim Sukses Paslon punya pendapat berbeda,” terang Aang lagi.

Hal senada juga dibenarkan Sekretaris KPU Kota Tangsel Wahyunoto. Dirinya menegaskan, pihaknya sampai saat ini memang belum melakukan naek cetak suara karena tengah memproses persetujuan foto atau gambar dari Paslon. **Baca juga: KPU Tangsel Cetak Puluhan Surat Suara Braile.

“Kalau sekarang kebutuhan logistik pemungutan suara yang sudah ada baru kotak suara, bilik suara, tinta penanda, segel, formulir, alat pencoblos, alas coblos, spidol, lem dan sampul atau amplop sedangkan untuk cetak surat suara kami yakin dalam dekat sudah bisa naik cetak,” harap Wahyu.(ard)




Panwaskada Waspadai Aksi Penggembosan Suara

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten mewaspadai potensi penggembosan suara pada hari pemungutan suara serentak, 9 Desember mendatang. Rencananya, Bawaslu akan mengerahkan satu petugas pengawas untuk satu TPS di seluruh wilayah yang melaksanakan Pilkada serentak.

 

 

“Kami sedang tahap perekrutan pengawas di TPS. Rencananya nanti satu TPS satu petugas,” kata Eka Satyalaksmana, Anggota Bawaslu Banten yang ditemui usai saresehan di Gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa (03/11/15).

 

Menurut Eka, sejumlah aksi kecurangan pada saat penghitungan hasil pemungutan suara sangat rentan terjadi sehingga perlu diwaspadai. ** Baca juga: Pilkada Cilegon, Sudarmana-Marfi Diisukan Terima Rp5 Miliar dari Lawan Politik

 

Kewaspadaan serupa dirasakan dua pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Sudarmana-Marfi dan Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi. Kedua pasangan tersebut dipastikan mengutus tim sukses guna mengawal pelaksanaan Pilkada di setiap TPS.

 

“Saya percaya saja sama penyelenggara dan petugas pengawas yang sudah disiapkan Panwaskada. Tapi tim sukses tetap akan membantu di lokasi,” kata Sudarmana.

 

Di pihak lain, Pasangan Iman-Edi yang sebelumnya diprediksi sejumlah survei yang dilakukan beberapa internal partai akan mengantongi suara cukup besar pada Pilkada ini, mengaku tidak terlalu khawatir soal kerawanan penggembosan suara pada penghitungan perolehan suara nanti, namun demikian pihaknya tetap percaya pada para tim sukses yang turut mengawasi jalannya pemungutan hingga penghitungan suara nanti.

 

“Kami percaya KPU maupun Panwaskada akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tapi kami tetap melakukan pemantauan melalui timses yang kami sebar hingga tingkat kelurahan,” kata Iman.(sus)




Pilkada Cilegon, Sudarmana-Marfi Diisukan Terima Rp5 Miliar dari Lawan Politik

Kabar6-Pilkada Kota Cilegon mulai memanas. Belum selesai isu calon boneka untuk memuluskan pencalonan pasangan Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi, pasangan jalur independen Sudarmana-Marfi kembali diisukan menerima dana Rp5 miliar dari lawan politiknya.

 

 

Isu tersebut diungkapkan sendiri oleh calon Walikota Cilegon Sudarmana. Ia mengaku mendapatkan informasi soal isu tersebut dari tim sukses di Lapangan. ** Baca juga: PKS Tangsel Targeti Raup Suara Maksimal di Pilkada 2015

 

“Saya ini terus-terusan difitnah sama lawan politik. Mulai tudingan calon boneka sampai isu soal saya menerima aliran dana limamiliar. Saya nyatakan ini fitnah dan hanya kampanye hitam yang ditujukan kepada saya,” kata Sudarmana kepada kabar6.com, usai menghadiri saresehan kesadaran berdemokrasi di Aula DPRD Kota Cilegon, Selasa (3/11/15).

 

Untuk diketahui, pasangan Sudarmana-Marfi merupakan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilehon dari jalur independen lantaran seluruh dukungan partai politik diborong habis karena merapat kepada pasangan Iman-Edi.(sus)




PKS Tangsel Targeti Raup Suara Maksimal di Pilkada 2015

Kabar6-Dewan Pimpinan (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membulatkan tekad, untuk mendulang suara di Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

 

 

Perpaduan wajah lawas dan anyar di jajaran pengurus partai tersebut, ingin mengerahkan seluruh kemampuannya demi suksesi membentangkan karpet merah bagi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

 

Komitmen politik itu disampaikan musyawarah daerah (Musda) yang diselenggarakan partai berlambang untaian padi dan dua potongan bulan sabit pada salah satu hotel di Kecamatan Serpong Utara, kemarin.

 

Pada pertemuan tersebut secara demokratis mendaulat Agus Winarjo sebagai Ketua DPD PKS Kota Tangsel periode 2015-2020

 

Beberapa nama pengurus lainnya yang terpillih yaitu, Junaidi Fajri Sekretaris, Zai Jauhar Bendara Umum, dan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi Prio Jatmiko. Turut hadir pula pasangan calon petahana Airin-Benyamin dalam kesempatan acara tersebut.

 

“Kalau ditanya target tentunya kami ingin menang, dan kita akan bergerak seluruhnya agar pasnagan yang kami usung ini bisa menang telak di pertarungan Pilkada Tangsel ini,” katanya.

 

Sedangkan Ketua PKS demisioner, Unggul Wibawa, menegaskan akan tetap turun dalam hal penguatan peta politik di lapangan saat ini. ** Baca juga: Teken Kontrak Politik, Ikhsan-Alin Siap Dipenjara

 

“Tentunya kita akan saling bantulah, kan biar bagaimana pun saya juga masih punya tanggung jawab atas pengusungan pasangan ini,” tegasnya.

 

Sedangkan dalam sambutannya Airin mengatakan, dia tetap optimis dengan semangat PKS Tangsel, bahwa pada Pilkada kali ini akan mengantarkannya kembali menjadi Walikota Tangsel.

 

“Kami bersama PKS sudah berkerja sama sejak lama, kita sudah saling mengenal dengan baik. Dan kami optimis dengan parpol koalisi yang ada, termasuk juga PKS akan mampu berjuang bersama-sama pada Pilkada ini,” ujarnya. (yud)




Teken Kontrak Politik, Ikhsan-Alin Siap Dipenjara

Kabar6-Tim pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota, Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, terus berupa menarik perhatian warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang memiliki hak pilih.

 

 

Ya, berbagai manuver politik dilakukan, sebagai upaya kubu paslon beserta tim pemenangannya agar bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas, yang hingga kini tersiar kabar masih kurang memuaskan.

 

Alin, sapaan akrab Li Claudia Chandra mengaku, ia bersama rekan duetnya siap membuat perjanjian resmi tertulis di atas materai. Jika janjinya tak ditepati, maka kandidat yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Gerindra ini siap pasang badan dipenjarakan.

 

“Kami siap menjadi martir, mewakafkan hidup kami untuk masyarakat Tangsel,” klaimnya saat konferensi pers dengan wartawan di Serpong, Minggu (1/11/2015). ** Baca juga: Perbaikan DPT, Pemilih Pilkada Kota Cilegon Bertambah 1.003 Orang

 

Alin menjelaskan, penandatanganan kontrak politik bersama segelintir masyarakat ini sebagai bukti keseriusan bersama paslon dan tim pemenangan. Apa saja yang diinginkan warga serta hak-hak yang selama ini tak terakomodir, bisa disampaikan lewat secarik kertas.

 

Bukti kontrak politik itu, lanjutnya, dapat dijadikan warga pemilihnya untuk menuntut dan menyeret Ikhsan-Alin ke jalur pidana, bilang ingkar janji. Alin pun menyatakan termasuk barisan masyarakat sakit hati atas kepemimpinan Kepala Daerah yang sekarang.

 

“Kami tidak ingin kami menjadi pemimpin yang mengecewakan rakyat,” kilahnya.(yud)




Perbaikan DPT, Pemilih Pilkada Kota Cilegon Bertambah 1.003 Orang

Kabar6-Jumlah pemilih pada Pilkada Kota Cilegon bertambah 1.003 orang, dari semula 295.445 pemilih menjadi 296.448 pemilih pascaperbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

 

 

Penambahan jumlah pemilih ini, setelah KPU Cilegon melakukan pemutakhiran data warga yang berhak memberikan hak suaranya

 

Anggota KPU Cilegon, Irfan Alfi, yang ditemui di kantornya, Kamis (29/10/15) mengatakan, penambahan jumlah pemilih merupakan hasil pemutahiran DPT yang telah ditetapkan sebelumnya. Di lapangan, petugas masih menemukan warga yang belum tercatat dalam DPT.

 

“Pada pleno DPTB1 kemarin (28/10/15) jumlahnya bertambah. Ini kan berdasarkan hasil perbaikan DPT. Jumlah tambahannya kurang lebih 1.003 pemilih dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon,” kata irfan.

 

Adapun jumlah penambahan pemilih sebanyak 1.003 oranh tersebut, terdiri dari 496 pemilih laki-laki dan 507 pemilih perempuan dari 152 Tempat Pemungutan Suara (TPS). ** Baca juga: Ini Jumlah DPTb Pilkada Serentak 2015 di Tangsel

 

Sementara, jumlah pertambahan pemilih terbanyak terjadi di Kecamatan Jombang dan disusul dari Kecamatan Citangkil.(sus)