1

Tim Pakar Rahasiakan Materi Debat Kandidat Pilkada Tangsel

Kabar6-Tim Pakar untuk debat kandidat Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2016-2021, telah merahasiakan materi tematik.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kebocoran materi-materi apa saja yang akan disampaikan ketika debat kandidat.

Komisioner KPU Kota Tangsel Badrussalam menyatakan, pihaknya pun tidak mengetahui sama sekali materi tematik yang disampaikan oleh Paslon di debat kandidat.

Itu mengingat materi menjadi kewenangan Tim Pakar, yang diketuai oleh Endang Sulastri, mantan Komisioner KPU Pusat.

“Besok, beberapa jam sebelum debat kandidat dimulai, Tim Pakar akan memberitahu kepada masing-masing Paslon materi tematik yang akan disampaikan, bisa dikocok terlebih dahulu dan tema acara secara keseluruhan adalah Menuju Tangerang Selatan Berkeadaban,” ujar Badrussalam kepada Kabar6.com di Kantor KPU Kota Tangsel, Selasa (1/12/2015).

Dirahasiakannya materi debat kandidat, sambung Ketua Pokja Bidang Kampanye KPU Kota Tangsel ini, bertujuan untuk melihat kesiapan ketiga Paslon dalam menguasai permasalahan atau pun kemajuan yang terjadi di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.

“Ketika debat kandidat nanti pasti akan terlihat mana Paslon yang demam panggung alias gugup dan mana Paslon yang menguasai panggung,” tegas Badrus.

Badrus menerangkan, lokasi debat kandidat memiliki kapasitas 100 orang dan setiap Paslon hanya diperbolehkan membawa 25 orang. Sedangkan undangan VIP disediakan untuk 25 orang saja.(ard)




Ikhsan Modjo–Li Claudia Sudah Simulasikan Debat Kandidat

Kabar6-Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 2, Ikhsan Modjo – Li Claudia, mengklaim diri siap mengikuti debat kandidat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel.

Joko Prasetyo, Tim Sukses (Timses) Ikhsan Modjo – Li Claudia menyatakan, pihaknya telah melakukan simulasi kegiatan debat kandidat agar dapat menguasai situasi, keadaan bahkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh moderator dan Paslon lainnya.

“Debat kandidat ini memang sudah kami persiapkan jauh-jauh hari, termasuk penguasaan materi-materi yang mungkin akan muncul ketika debat nanti. Makanya kami telah menggelar simulasi debat kandidat biar tidak gugup Paslon kami,” ucap Joko kepada Kabar6.com usai rapat persiapan debat kandidat di Kantor KPU Kota Tangsel, Selasa (1/12/2015).

Joko mengungkapkan, pihaknya pun telah mempersiapkan Nonton Bareng (Nobar) debat kandidat yang disebar di tujuh kecamatan agar massa pendukung Ikhsan Modjo – Li Claudia dapat menyaksikan calon pemimpinnya, walaupun hanya dari layar kaca.

“Kapasitas ruangan di lokasi debat kandidat kan terbatas, setiap Paslon hanya diperbolehkan membawa 25 pendukungnya, jadi untuk mengobati kekecewaan pendukung kami yang tidak bisa ikut ke debat kandidat dapat datang ke lokasi Nobar,” imbuh Joko lagi.(ard)




Hari Ini Debat Kandidat Pilkada Tangsel, Dua Paslon Ogah Naik Trans Anggrek

Kabar6-Hari ini, Rabu (2/12/2015), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar debat kandidat di salah satu stasiun televisi swasta di kawasan Pal Merah, Jakarta.

Demi suksesnya acara itu, KPU juga menyiapkan bus trans anggrek untuk membawa ketiga Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota periode 2016-2021, dari Tangsel menuju tempat acara debat kandidat digelar.

Namun, dua dari tiga tim paslon menolak menggunakan fasilitas bus yang telah disediakan. Itu karena warna bus yang disediakan berafiliasi atau identik dengan warna salah satu paslon.

Komisioner KPU Kota Tangsel, Badrussalam mengatakan, kedua tim paslon yang menolak adalah
Tim Paslon nomor urut 1 Ikhsan Modjo – Li Claudia dan Tim Paslon nomor urut 2 Arsid – Elvier.

“Kedua Tim Paslon tersebut menolak menaiki bus trans anggrek dengan alasan warna bus itu berafiliasi atau identik dengan warna Paslon nomor 3 Airin – Benyamin,” ujar Ketua Pokja Bidang Kampanye pada KPU Kota Tangsel ini saat ditemui usai rapat persiapan debat kandidat, Selasa (1/12/2015).

Kendati demikian, sambung mantan Komisioner KPU Kabupaten Tangerang ini, pihaknya menghargai pendapat dari kedua Tim Paslon itu dan mempersilahkan kedua Tim Paslon untuk mencari bus sendiri, tetapi berangkat menuju lokasi debat kandidat harus bersama-sama tidak boleh terpisah.

“Kami mempersilahkan kedua Tim Paslon untuk mencari bus sendiri dan kami akan menunggu di pintu tol BSD agar beriringan menuju lokasi debat kandidat karena pengawalan oleh pihak kepolisian hanya satu, yakni untuk rombongan peserta debat kandidat,” pungkas Badrus.(ard)




Tiga Calon Walikota Tangsel Bicara AIDS

Kabar6-Menjelang Pemillihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang jatuh pada Rabu, (9/12/2015), ketiga Pasangan Calon (Paslon) Walikota memberikan pendapatnya tentang hari AIDS sedunia.

 

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Aisiyah, Universitas Muhammadiah Jakarta, Dinas Kesehatan kota Tangsel, Universitas Islam Negeri (UIN), Kelompok dukungan sebaya Pelangi, Bina Muda Gemilang dan SMK Nusantara ini mengundang tiga Paslon Walikota Tangsel.

 

Ikhsan Modjo, Paslon bernomor urut 1 mengatakan, program prilaku relijius harus ditegakkan, dirinya berkomitmen panti pijat dan tempat prostitusi harus ditindak dan dibatasi.

 

Satu elemen penting, sebaiknya menjauhi stigma bahwa penderita aids pemakai narkoba, PSK, justru penyebaran Aids terbanyak di kalangan ibu- ibu.

 

“Pemberdayaan perempuan penting, bisa bernegosiasi apabila diajak berhubungan seks tanpa kondom,” ungkapnya.

 

Ikhsan menegaskan, untuk menertibkan tempat panti pijat, spa yang menyimpang.  Spa dan panti pijat harus jauh dari sekolah, pasar dan tempat umum lainnya.

 

“Dijauhkan maksudnya agar masyarakat menjauhi seks bebas,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Paslon nomor urut 2 dr Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri menyatakan AIDS bisa tertular akibat terkena cairan sperma dan darah.

 

“Masyarakat tidak boleh memusuhi pengidap ODHA, kita harus merangkulnya,” kata Elvier.

 

Elvier juga menuturkan, pengidap AIDS terbanyak adalah ibu- ibu yang menikah dengan suami yang sering ‘jajan’ diluar. Tangsel, kata Elvier adalah endemi peringkat ke 5 se-Provinsi Banten.

 

“Kita harus membentengi anak dan pasangan kita untuk tidak mencoba-coba dengan narkoba dan tidak untuk melakukan seks bebas, untuk itu perlu adanya kurikulum tentang pengetahuan dasar tentang seks,” ungkapnya.

 

Sedangkan Calon Walikota Tangsel nomer urut 3 Airin Rachmi Diany yang datang terakhir mengatakan, pencegahan AIDS harus dilakukan dengan  meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan itu kita sudah mempunyai pondasi hidup.

 

“Pencegahan AIDS harus dimulai dari rumah, peran orangtua dalam mendidik anaknya itu sangat berpengaruh, serta Pemerintah harus terus sosialisas tentang bahaya AIDS kepada masyarakat,” imbuhnya.

 

Airin juga mengatakan tidak ada diskriminasi terhadap penderita AIDS. Support dari orang terdekat itu penting, kita harus sayang pada diri sendiri apabila tidak mau terkena AIDS. ** Baca juga: Komisi XI DPR Pantau Persiapan Pilkada Tangsel

 

“Jangan seks bebas dan memakai narkoba apalagi yang ada jarum suntik secara bergantian,” terang ibu dua anak ini.(ard)




Komisi XI DPR Pantau Persiapan Pilkada Tangsel

Kabar6-Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) III Banten, Andi Achmad Dara, mendatangi  Kantor KPU Tangerang Selatan (Tangsel), di Jalan Buana Kencana, Blok E No 12, Kecamatan Serpong, Selasa (1/12/2015).

 

Kedatangan anggota Komisi XI itu untuk mengetahui secara langsung kesiapan KPU Tangsel, dalam persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal dihelat Rabu, (9/12/2015) mendatang.

 

“Sebagai wakil rakyat yang berasal dari Tangerang, merupakan kewajiban saya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Pilkada Serentak 2015 ini,” kata Andi saat ditemui Kabar6.com di Kantor KPU Tangsel, Selasa (1/12/2015).

 

Pelaksanaan Pilkada Serentak ini, menurut Andi, memang sesuatu yang baru dilaksanakan di Indonesia. Dan, Tangsel merupakan acuan pelaksanaan Pilkada di kota besar, karena Tangsel merupakan daerah penyanggah ibukota.

 

“Yang tidak kalah penting yang harus dilakukan KPU adalah, bagaimana upaya mensosialisasikan kepada masyarakat agar tingkat partisipasi pemilih maksimal. Saya yakin masyarakat Tangsel sudah cerdas dalam menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin secara demokratis”, paparnya.

 

Menurutnya partisipasi pemilih di Tangsel akan dijadikan tolak ukur daerah lain di Indonesia, apabila partisipasi di Tangsel rendah maka sangat disayangkan. ** Baca juga: Partisipasi Rendah Tanda Pilkada di Tangsel Buruk

 

“Terlebih lagi tanggal 9 Desember 2015 mendatang sudah dijadikan hari libur nasional”, pungkas Andi.(ard)




Partisipasi Rendah Tanda Pilkada di Tangsel Buruk

Kabar6-Berbagai pihak khawatir persentase angka partisipasi pemilih pada ajang pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal jeblok.

 

Pemicunya dianggap karena ketatnya regulasi kampanye serta masih banyak warga yang tak mengetahui adanya kegiatan pencoblosan.

 

Margiono, salah satu penggagas otonomi daerah sekaligus tokoh masyarakat di Kota Tangsel punya tanggapan berbeda. Ia memprediksi jika angka partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 besok, bisa tembus di level 70 persen.

 

“Kalau di bawah 50 persen itu berarti calon-calonnya jelek. (masyarakat pemilih) Enggak ada yang mau milih,” katanya di acara Diskusi Publik bertema “Meningkatkan Partisipasi dan Pilkada Berkualitas” di Serpong Utara, Senin (30/12/2015).

 

Menurut Margiono, akan tingginya angka partisipasi masyarakat pemilih karena figur dari tiga pasangan calon yang bertarung. Ia melihat, semua kandidat punya kualitas dan integritas yang mumpuni untuk membangun daerah termuda di Provinsi Banten ini.

 

Pada H-4 saat digelarnya kegiatan acara Dzikir Akbar nanti, terang Margiono, bisa dijadikan ajang sosialisasi adanya pesta demokrasi akbar skala lokal, selain keinginan pemilu aman dan sukses.

 

Kesempatan itu bisa mengajak masyarakat pemilih lainnya di Kota Tangsel agar mau berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) setempat. ** Baca juga: PKL Pamulang Ancam Golput di Pilkada

 

“Ketiga paslon Walikota dan Wakil Walikota ini hendaknya bisa hadir. Saya sendiri nanti yang akan ke rumah, untuk antar undangannya,” terang warga Kecamatan Serpong Utara ini.

 

Sementara itu, Pokja Divisi Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Badrusalam, mengaku pihaknya sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi adanya kegiatan pesta demokrasi. Seperti langkah kebijakan menggandeng seluruh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

 

“Sampai nanti H-1 kita akan woro-woro kepada masyarakat untuk datang ke TPS, berikan hak suara untuk tentukan masa depan Tangsel lima tahun ke depan,” ujarnya.(yud)




PKL Pamulang Ancam Golput di Pilkada

Kabar6-Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengancam tidak akan menyalurkan hak suaranya alias golput pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu (9/12/2015) mendatang.

 

Ancaman itu disuarakan pedagang, bila Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tidak memberikan uang kerohiman bagi para PKL yang digusur.

 

Aji, pedagang yang memiliki kios tepat di seberang Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, menyatakan dirinya sangat kecewa dengan sikap Pemkot yang tidak memperhatikan masyarakat kecil seperti mereka (PKL).

 

“Kok tidak ada uang kerohiman sama sekali, kami disuruh pindah begitu saja, padahal khan kios dibangun pakai uang, makanya saya dan rekan-rekan pedagang lainnya akan memilih golput saja karena merasa tidak diperhatikan oleh Pemkot Tangsel,” kata pedagang roti bakar ini saat ditemui kabar6.com di kiosnya, Senin (30/11/2015).

 

Aji kembali menuturkan, dirinya dan pedagang lainnya merasa heran kenapa tidak menerima uang ganti rugi, padahal pedagang selalu rutin memberikan iuran kepada kelurahan dan kecamatan, terlebih lagi lahan tempat dirinya berdagang adalah Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) milik perumahan Pamulang Permai. ** Baca juga: Begini Kata Kandidat Jelang Pencoblosan di Tangsel

 

“Kami itu selalu menyetorkan iuran kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan, masa nasib kami sekarang tidak diperhatikan, tetapi uang yang kami setorkan malah selalu diperhatikan,” ketus Aji lagi.(ard)




Begini Kata Kandidat Jelang Pencoblosan di Tangsel

Kabar6-Memasuki H-10 pemungutan suara Pilkada serentak 9 Desember 2015, tiga kandidat calon Walikota di Tangerang Selatan (Tangsel) duduk satu meja. Partisipasi pemilihan dan kualitas hasil pesta akbar politik skala lokal kedua kalinya pascaotonomi daerah, menjadi topik pembicaraan yang diulas.

 

 

Ikhsan Modjo, kandidat nomor urut 1 mengatakan, dirinya khawatir bila angka partisipasi pemilih saat penyoblosan bakal rendah.

 

Ia mengklaim, warga masih cenderung berorientasi kepada uang biar mau mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih pasangan calon peserta pemilu.

 

“Ini dari kejadian yang saya alami sendiri, ketika melakukan kunjungan  atau blusukan ke salah satu tempat di Tangsel,” klaimnya di kawasan Serpong Utara, Senin (30/11/2015).

 

Menurut Ikhsan, diberlakukannya regulasi yang mengatur soal Pilkada serentak 2015 punya pengaruh signifikan. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye telah banyak membatasi ruang gerak kontestan serta pendukung dan simpatisan pasangan calon.

 

“Seperti pembatasan alat peraga kampanye. Jadi KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) yang harus lebih aktif sosialisasi,” ujarnya.

 

Sementara itu, Arsid, kandidat calon walikota Tangsel nomor urut 2 menyatakan, peranan lembaga penyelenggara pemilu sangat mempengaruhi atas kuantitas dan kualitas hasil Pilkada serentak 2015.

 

“Pilkada yang bagus karena hasil dari penyelenggara yang jujur dan adil,” terangnya. Arsid bilang, masih banyak masyarakat di Kota Tangsel belum mengetahui ada pesta demokrasi.

 

“Kami harap sosialisasi bisa lebih masif lagi. Agar tingkat partisipasi pemilih bisa tinggi sesuai dengan harapan semua pihak,” bilang mantan Asisten Daerah I Pemerintah Kabupaten Tangerang itu.

 

Masih di lokasi yang sama, Airin Rachmi Diany, kandidat petahana menjelaskan, dalam berbagai kesempatan dirinya selalu mensosialisasikan kepada masyarakat ihwal Pilkada.

 

Pesan itu pun disampaikannya kepada tim pemenangan pasangan calon urut nomor 1 agar mau membantu penyelenggara Pemilu.

 

“Kami juga memanfaatkan sisa-sisa waktu ini tidak hanya sekadar mensosialisasikan visi dan misi kami, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat Tangsel agar hadir ke TPS pada 9 Desember nanti,” terangnya.

 

Airin menambahkan, sebenarnya masalah partisipasi pemilih bukan hanya jadi tanggung jawab lembaga penyelenggara pemilu serta kubu pasangan calon saja.

 

Masyarakat selaku pemilih pun punya kewajiban yang sama untuk menyalurkan hak konstitusinya memilih kandidat sesuai dengan menu visi dan misi masing-masing peserta pemilu.

 

“Elemen masyarakat yang tahu akan adanya pesta demokrasi ini dan mengajak masyarakat lainnya agar memberi sikap politik pada Pilkada ini,” tambah Airin. ** Baca juga: Pengepakan Logistik Pilkada Cilegon Terhambat Formulir C1-7

 

Dari data yang terhimpun, sepanjang pesta demokrasi Pemilu di Tangsel menunjukan tren positif. Mulai dari Pilkada 2010 dengan tingkat kehadiran pemilih sebanyak 417.748 atau 57 persen, Pilgub 2011 sebanyak 418.722 atau56 persen, Pileg 2014 sebanyak 659.845 atau 67 persen,  Pilpres 2014 sebanyak 702.478 atau 80 persen.(yud)




Pengepakan Logistik Pilkada Cilegon Terhambat Formulir C1-7

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon, hingga kini belum melakukan pengepakan logistik yang akan didistrubusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), sebelum akhirnya didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

 

Padahal, pelaksanaan Pilkada serentak di wilayah tersebut akan digelar pada 9 Desember mendatang. ** Baca juga: Ini Alasan Airin Kembali Nyalon di Pilkada Tangsel

 

Anggota KPU Kota Cilegon, Ely Jumaeli, mengatakan pengepakan belum bisa dilakukan, lantaran pihaknya masih menunggu kiriman formulir C1-7 dari pihak percetakan.

 

“Kita masih menunggu. Formulir yang belum datang dari percetakan. Nanti pengepakan akan dilakukan per kecamatan. Satu hari dua kecamatan. Jadi nanti kita sebar sekitar tanggal lima hingga enam desember,” kata Eli kepada kabar6.com di kantornya, Senin (30/11/15).

 

Selain itu, kata Eli, belum dilakukannya pengepakan, karena KPU harus melakukan penghitungan kembali terhadap jumlah surat suara, untuk memastikan soal jumlah surat suara cadangan.

 

“Kalau surat suara yang rusak sekarang ini ada 316 lembar. Cuma kan kita juga belum tahu, surat suara yang dipak kemarin itu benar apa enggak jumlahnya 25 surat suara per pak nya,” tambah Eli.(sus)




Ini Alasan Airin Kembali Nyalon di Pilkada Tangsel

Kabar6-Kembali majunya Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya bukan tanpa sebab.

 

Itu tak lepas dari besarnya dorongan dari masyarakat, yang menginginkan terus ditingkatkannya sistem layanan publik di wilayah pemekaran Kabupaten Tangerang itu.

 

Demikian disampaikan calon walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, dalam kampanye terbuka yang berlangsung di Lapangan Sunburst, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Minggu (29/11/2015).

 

“Bu Airin tolong biaya sekolah jangan malah-mahal. Bu Airin tolong biaya berobatnya digratiskan. Bu Airin tolong jalan dibenerin,” ungkapnya menirukan ucapan warga di hadapan ribuan massa pendukung dan simpatisan, Minggu (29/11/2015).

 

Airin menegaskan, tekadnya kembali nyalon bersama Benyamin Davnie bukan lantaran haus kekuasaan serta materi. Tapi untuk memenuhi permintaan masyarakat yang langsung disampaikan kepadanya, agar tiga program skala prioritas yang sudah digulirkan kembali berlanjut.

 

“Dan, Alhamdulillah selama lima tahun, program yang digulirkan sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Saya ingat persis lima tahun lalu, banyak orang bertanya siapa, bagaimana dan mau ke mana Airin,” utaranya.

 

Terlepas dari apa pun masalah yang dipergunjingkan orang lain dan diarahkan kepadanya, Airin merasa bila hasil jerih payah yang dikerjakannya bersama Benyamin Davnie, sudah dapat dirasakan masyarakat dan terlihat kasat mata. Meski diakuinya itu belum bisa memuaskan semua pihak.

 

Seperti, program pelayanan pendidikan dan kesehatan sudah gratis. Perbaikan infrastruktur jalan umum sudah merambah ke pemukiman warga. Kantor pelayanan pusat pemerintahan Kota Tangsel juga sudah dibangun.

 

“Inilah yang ingin saya sampaikan, saya maju ke Pilkada serentak untuk melanjutkan program, apa yang sudah dibangun bersama,” terang Airin, didampingi rekan duetnya calon Wakil Walikota Benyamin Davnie.

 

Airin bertekad, akan menjaga dan membuktikan secara nyata, semua amanah yang telah diberikan oleh masyarakat. Dia percaya, warga di Kota Tangsel sudah semakin cerdas karena mengenyam pendidikan tinggi. ** Baca juga: Serpong Diguyur Hujan, Massa Airin-Benyamin Ogah Bubar

 

“Orang boleh bicara apa pun, karena ini tidak datang begitu saja. Harus kita perjuangkan dalam pengabdian untuk masyarakat,” tambah politisi asal Partai Golongan Karya pemegang nomor urut 3 ini.(yud)