1

Dekan FISIP Unsera Sebut Deklarasi WH-Andhika Upaya Kecoh Rano

Wahidin Halim-Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Dekan FISIP Universitas Serang Raya (Unsera), Abdul Malik menyebut, deklarasi pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH)-Andhika Hazrumy oleh lima partai politik merupakan upaya untuk mengecoh petahana, Rano Karno.

Upaya itu sekaligus untuk mendesak Rano segera menentukan wakilnya dan mempublikasikannya kehadapan publik. Dengan demikian, pemetaan politik PDI Perjuangan dapat secara langsung diketahui semua partai politik. **Baca juga: Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika.

“Kalau bukan sebatas mengecoh, mereka pasti secara mutlak menyatakan sikap dan mendeklarasikan secara bersama untuk mendukung WH-Andika maju di pilgub Banten,” kata Malik ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/8/2016). **Baca juga: PDI Perjuangan Rahasiakan Pendamping Rano di Pilgub Banten.

Ia malah memprediksi, peluang Rano-Andika menjadi pasangan bakal calon pada Pilgub Banten cukup tinggi, mengingat kekuatan elektabilitas incumben sangat tinggi. **Baca juga: PKS Resmi Dukung WH-Andika.

“Tidak ada kawan yang abadi dalam dunia politik. Yang ada hanya kepentingan yang abadi. Dari menit ke menit, semua politisi bisa berubah dengan pertimbangan yang lebih menguntungkan. Disini bukan aspek idealisme yang dikedepankan, tapi pragmatisme,” katanya.(zis)




PDI Perjuangan Rahasiakan Pendamping Rano di Pilgub Banten

Gubernur Banten bersalaman dengan anggota DPR RI Dimyati Natakusumah.(ist)

Kabar6-PDI Perjuangan kiranya telah mengantongi rekomendasi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang akan dipasangkan dengan Rano Karno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Namun demikian, hingga kini PDI Perjuangan masih merahasiakan nama Cawagub tersebut, sebagai strategi dalam menghadapi Pilgub.

“Sudah, tapi hanya kami yang tahu. Rekomendasi itu pasti turun, persoalan diberitahukan atau tidak diberitahukan, cukup kami yang tahu,” ujar Asep Rahmatullah, kader PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Ketua DPRD Banten, Rabu (17/8/2016). **Baca juga: Spanduk “Radim” Mulai Ramai di Banten.

Ditanya perihal koalisi partai politik (parpol), Asep mengaku bila kini PDI Perjuangan tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol. **Baca juga: Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika.

“Soal parpol koalisi, kan masih ada Nasdem, PPP, PAN, bahkan Gerindra. Untuk saat ini, cukup kami yang tahu. Itu strategi kami di PDI Perjuangan,” tambahnya.(zis)

**Baca juga: PKS Resmi Dukung WH-Andika.




Lima Partai Besar Belum Bersikap di Pilgub Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hingga saat ini, ada lima partai besar yang belum menentukan sikap dukungan untuk mengusung pasangan calon di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Kelimanya adalah, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Banten, Eddy Soeparno mengatakan, saat ini PAN masih terus melakukan pembahasan terhadap berbagai kontestan Pilgub Banten.

“Belum, masih kita kaji. SK  belum keluar,” kata Eddi, saat dikonfirmasi melalui whatsapp masanger, Senin (15/8/2016).

Dirinya menjelaskan hari ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) meminta DPW PAN Banten untuk mengkaji dengan ketar para cagub dan cawagub,

“Rekomendasi sifatnya surat tugas mencari paslon  dan koalisi parpol. Surat Keputusan (SK) adalah surat penunjukkan resmi,” tegasnya. **Baca juga: Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika.

Di sisi lain, PDI Perjuangan  yang notabene tempat bernaungnya incumbent Rano Karno, juga belum mengeluarkan SK dukungan untuk pasangan Cagub Banten. **Baca juga: PKS Resmi Dukung WH-Andika.

Sedangkan untuk mengusung calon di Pilgub Banten, partai Banteng Moncong Putih hanya memiliki 15 kursi dan masih kekurangan dua kursi legislatif tingkat Provinsi Banten.(tmn)




PKS Resmi Dukung WH-Andika

Wahidin Halim – Andika Hazrumy.(bbs)

Kabar6-Kekuatan Pasangan Calon Gubernur (Cagub) Wahidin Halim (WH)-Andhika Hazrumy dipastikan bertambah. Pasalnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menyatakan dukungan terhadap Andika-WH.

“Setelah pleno DPP PKS pada Rabu (10 Agustus 2016) lalu, resmi putuskan untuk mendukung WH-Andhika di Pilgub Banten,” ungkap Ketua DPW PKS Banten, Miftahudin, Senin (15/8/2016). **Baca juga: Soal KTP Dicatut, GMNI Pertanyakan Sikap Ketua KPU Banten.

Bergabungnya PKS, menambah jumlah koalisi besar WH-Andika. Dimana, tiga partai sebelumnya yakni Demokrat, Golkar dan Hanura sudah lebih dulu menyatakan dukungan kepada pasangan tersebut. **Baca juga: Sobat Radim Apresiasi Kinerja Rano Karno Untuk Banten.

“Sebenarnya sudah lama mengusung WH untuk maju di Pilgub Banten, utamanya karena dari hasil survei kemungkinan WH berpeluang memenangkan Pilgub Banten,” tandasnya.(tmn)




Koalisi Nelayan Banten Ingin Posisi Tawar di Pilgub Banten

Deklarasi Koalisi Nelayan Banten.(zis)

Kabar6-Lantaran kecewa terhadap pemerintahan, para nelayan bersatu membentuk Koalisi Nelayan Banten. Langkah ini dilakukan agar mendapat posisi tawar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang akan dilaksanakan 2017 mendatang.

“Pernyataan sikap ini agar nelayan tidak lagi dipinggirkan. Hak-hak nelayan tidak lagi dilanggar dan kaum nelayan juga turut diperhitungkan dalam Pilgub nanti. Selain keberadaan kami juga untuk mengawal kebijakan struktural agar tidak lagi mengesampingkan kehidupan nelayan,” ujar Fahruri saat memberikan sambutan di depan ribuan kaum nelayan di Pelabuhan Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Senin (15/8/2016).

Pernyataan sikap yang dituangkan dalam deklarasi Koalisi tersebut dijelaskan Fahruri bukan untuk mendukung salah satu pasangan Calon Gubernur di Pilgub Banten 2017 nanti.

Namun hal ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi kandidat untuk mampu merumuskan visi yang berpihak ke komunitasnya. **Baca juga: Ini Solusi PT AP II Cegah Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta.

“Nelayan tidak akan Golput dan akan memilih pemimpin yang berintegritas, selain itu kami kaum nelayan akan memilih pemimpin yang punya konsep terhadap pembangunan dan keberpihakan terhadap nelayan, juga pemimpin yang pro terhadap perlindungan lingkungan hidup,” imbuhnya. **Baca juga: Soal KTP Dicatut, GMNI Pertanyakan Sikap Ketua KPU Banten.

Koordinator Koalisi Nelayan Banten, Daddy Hartadi mengatakan kaum nelayan tidak bisa dipinggirkan begitu saja oleh kontenstan Pilgub, masyarakat pesisir ini memiliki basis masa yang besar. Namun walaupun begitu suara di tingkat masyarakat ini tidak bisa diperjualbelikan. **Baca juga: Sobat Radim Apresiasi Kinerja Rano Karno Untuk Banten.

“Kami akan mendukung siapapun yang maju nanti asalkan kami bisa diperhatikan, selama ini masyarakat nelayan hanya dianggap ada saja namun bantuan-bantuan tidak menyentuh kami, selain itu banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang malah membunuh penghidupan kami,” ungkapnya.(zis)




Sobat Radim Apresiasi Kinerja Rano Karno Untuk Banten

Sobat Radim.(tmn)

Kabar6-Sekelompok massa yang mengatasnmakan diri sebagai Sobat Radim, mengapresiasi kinerja Gubernur Banten, Rano Karno dalam membangun Banten.

Terlebih, kerja keras sang Gubernur kini membuahkan hasil, dengan diraihnya penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2016.

Penghargaan itu dianggap sangat pantas dianugerahkan kepada Gubernur Banten Rano Karno, mengingat selama ini kebijakan-kebijakannya dalam mendukung kemajuan pembangunan di wilayah Selatan Banten, sangat terasa.

“Masyarakat Pandeglang, khususnya kami yang tergabung dalam Sobat Radim, akan terus mendukung langkah Pak Rano membangunkan wilayah Selatan Banten dari keterpurukan. Soalnya walau baru setahun definitif sebagai Gubernur, sudah banyak hal yang dibuat Pak Rano untuk wilayah Selatan Banten,” demikian kata Dendy, juru bicara Sobat Radim kepada wartawan, Senin (15/8/2016).

Untuk mengapresiasi keberhasilan orang nomor satu di Banten itu, Sobat Radim pun memasang puluhan spanduk yang berisikan ucapan atas keberhasilan tersebut.

“Walaupun bentuk apresiasi kami sederhana mudah-mudahan bisa menjadi penyemangat Pak Gubernur untuk terus membawa Banten maju dan bangkit,” jelasnya.

Ditanya soal penggunaan nama Sobat Radim, Dendy menyatakan penggunaan nama lebih kepada pesan moral kepada Gubernur dan pemangku kepentingan lainnya jika di Pandeglang ada tokoh nasional yang pantas jika bersanding dengan Rano dalam Pilgub Banten 2017 mendatang.

“Karena sampai saat ini Pak Rano belum menentukan siapa wakil yang akan melengkapinya di Pilgub. Kami kira sosok Pak Dimyati sangat memumpuni dan bisa menjadi patner yang baik bagi Rano. Pak Dimyati punya visi yang sama dengan Rano, yakni menghilangkan disparitas utara dan selatan,” pungkas Dendy diamini sejumlah relawan Sobat Radim. **Baca juga: Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Banten Raya, dibeberapa sudut Kota Pandeglang belakangan ini memang muncul spanduk yang memuat gambar wajah Rano Karno berdampingan dengan Dimyati Natakusumah. **Baca juga: Soal KTP Dicatut, GMNI Pertanyakan Sikap Ketua KPU Banten.

Spanduk tersebut berisi ucapan HUT RI serta ucapan selamat kepada Rano Karno sebagai kepala daerah inovatif 2016.(tmn)




Soal KTP Dicatut, GMNI Pertanyakan Sikap Ketua KPU Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Temuan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Ketua KPU Banten dalam berkas dukungan salah satu pasangan calon independen yang akan maju di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, membuat tanda tanya sejumlah kalangan.

Sementara, Ketua KPU Banten, Agus Supriyatna, selaku penyelenggara Pilgub dianggap membiarkan pencatutan itu tanpa adanya tindak lanjut.

Ketua Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Banten, Davied Solehudin, mempertanyakan sikap dan integritas Ketua KPU Banten setelah fotocopy KTP-nya ditemukan dalam dukungan salah satu bakal pasangan calon independen pada waktu lalu.

Meskipun sebelumnya Agus sendiri telah menegaskan hal tersebut murni pencatutan dan tidak ingin membawa kasus tersebut ke ranah hukum, namun GMNI menilai hal itu sangat bertentangan dengan pedoman dan kode etik penyelanggara pemilu. **Baca juga: Ini Solusi PT AP II Cegah Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta.

“Sikap Ketua KPU yang mewajarkan soal pencatutan KTP, seharusnya tidak sesederhana itu. Seharusnya, ada tindakan sesuai dengan kewenangannya, karena dalam Pasal 11 peraturan KPU, penyelanggara pemilu harus menggunakan kewenangan berdasarkan hukum,” ungkap Davied kepada awak media, Senin (15/8/2016). **Baca juga: Yayan-Ratu Enong Terancam Gagal Maju di Pilgub Banten.

Terkait dengan sikap mewajarkan ini, menurut David bahwa Agus telah menunjukan sikap ketidakpatuhan hukum yang sudah diamanatkan. Bahkan lebih dari itu, ia pun mencurigai kasus pencatutan KTP akan banyak ditemukan dalam proses verifikasi nanti. **Baca juga: KTP Ketua KPU Banten Ada di Berkas Dukungan Calon Independen.

“Pencatutan KTP dukungan independen ini nanti pasti akan banyak ditemukan. Seharusnya kalau sudah begini, Ketua KPU melaporkan dan membawa kasus ini ke ranah hukum. Tapi kalau ternyata disikapi biasa-biasa saja, berarti selama ini ia tidak menunjukan kepatuhan terhadap aturan sudah diamanatkan,” tambahnya.(zis)




Ibnu Jandi: Rano-Dimyati Bisa Gerus Suara WH-Andika

Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi.(bbs)

Kabar6-Direktur Lembaga Kebijakan Publik (LKP) Ibnu Jandi kiranya punya pandangan tersendiri di perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan bila Rano Karno dan Achmad Dimyati Natakusumah bersatu di  Pilgub Banten. Dan, bila itu terjadi, maka pasangan itu akan menjadi kekuatan yang besar.

“Kalau ditanya mungkin atau tidak, menurut saya mungkin saja. Dan, bila itu terjadi, maka ini adalah bahaya besar untuk pasangan Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy, yang sudah mendeklarasikan diri,” ujarnya kepada kabar6.com, Minggu (14/8/2016).

Dosen Fisip di Universitas Muhmmadiyah Tangerang itu memperkirakan, bila Rano dan Dimyati maju sebagai pasangan di Pilgub Banten, maka tidak tertutup kemungkinan yang akan tergerus adalah dukungan suara Wahidin Halim.

Rano Karno dan Dimyati Natakusumah, bersalaman saat bertemu di sebuah acara.(dnd)

“Kalau Rano dan Dimyati jadi pasangan, maka yang tergerus adalah massanya WH (Wahidin Halim). Karena menurut saya, massa Andika Hazrumy adalah riil. Ini akan seperti Pilgub Banten lima tahun lalu, saat Ratu Atut Chosiyah berdampingan dengan Rano Karno dan Wahidin Halim dengan Irna Nurlita,” ujar ayah empat anak itu lagi.

Namun demikian, Jandi juga menegaskan bila duet Rano Karno dan Dimyati baru bisa terjalin, setelah proses KPU Banten selesai melakukan verifikasi faktual terhadap berkas dukungan KTP yang telah diserahkan pasangan pasangan Dimayati dan Yamelia.

“Kalau Dimyati-Yeyen tidak lolos dalam verifikasi faktual, maka Dimyati bisa berduet dengan Rano Karno. Tapi kalau tidak, ya duet itu tidak mungkin, karena Dimyati dan Yamelia sudah menyerahkan berkas dukungan ke KPU,” ujar Jandi lagi.(tom migran)




Jika Dua Pasangan Ini Bertarung, Pilgub Banten Bakal Seru

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pascadideklarasikannya pasangan Wahidin Halim (WH)- Andika Hazrumy untuk maju berduet di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, mendadak foto-foto Rano Karno – Dimyati Natakusumah ramai beredar di media sosial (Medsos).

Dan, jika Rano Karno benar-benar maju bersama Dimyati Natakusumah, maka diprediksi pertarungan memperebutkan kursi Banten 1 akan berlangsung seru.

“Pertarungan dalam pilkada tahun ini akan terlihat jika memang Rano dan Dimyati berdampingan. Karena dengan ini jelas terlihat peta-peta politik arahnya ke mana,” kata anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Tangerang, Mulyadi, kemarin.

Mulyadi menyebut, tentu saja penilaiannya itu merujuk pada pengalaman politik serta elektabilitas, WH-Andika dan Rano-Dimyati.

“Dimyati merupakan figur yang baik, apalagi dia pernah menjabat sebagai Bupati Pandeglang dua periode berturut-turut, jadi untuk wilayah Pandeglang dan sekitarnya memang Dimyati cukup dikenal,” ujarnya. **Baca juga: Foto Rano-Dimyati Beredar di Medsos.

Namun demikian, Mulyadi juga merinci, jika dilihat dari sisi geografis di Banten, tak bisa dipungkiri bila Tangerang merupakan wilayah yang dominan di Pilkada Banten sekarang ini.(tmn/dnd)

**Baca juga: Ini Alasan WH Gandeng Aa di Pilgub Banten 2017.




Foto Rano-Dimyati Beredar di Medsos

Foto Rano Karno-Dimyati Natakusumah.(ist)

Kabar6-Munculnya foto Gubernur Banten Rano Karno bersama Dimyati Natakusumah yang beredar di media sosial (medsos), memicu reaksi publik.

Maklum, hingga kini publik masih menanti siapa yang bakal mendampingi incumbent dalam dalam pertarungan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 nanti.

Ya, hal ini adalah wajar, mengingat incumbent dianggap penentu peta politik di Banten, berdasarkan sejumlah hasil survei popularitas dan elektabilitas bakal calon.

Hadi Mawardi, politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Pandeglang mengatakan, beredarnya foto Rano-Dimyati (Radim) di medsos belakangan ini, adalah bentuk analisis masyarakat tentang sosok wakil yang pas untuk menyaingi popularitas Wahidin Halim-Andika Hazrumy.

“Beredarnya foto Radim memang hal menarik. Karena foto itu muncul pascadideklarasikannya pasangan WH-Andhika. Saya pribadi menilai, jika memang terjadi (Radim), maka akan terjadi head to head kekuatan besar di Banten,” kata Hadi kemarin. **Baca juga: KTP Ketua KPU Banten Ada di Berkas Dukungan Calon Independen.

Meski demikian, Hadi menyatakan dirinya adalah kader PAN yang sangat memegang teguh etika partai. “Hingga saat ini arah PAN masih menunggu keputusan DPP. Untuk itu, kami akan taat oleh keputusan partai,” jelasnya. **Baca juga: Ini Dua Pasbalon Gubernur Banten Independen Lolos Persyaratan Dukungan.

Diketahui, saat ini sosok Dimyati Natakusumah sudah menyatakan diri bakal maju dari jalur independen bersama Yamelia. Bahkan, pasangan bakal calon (Pasbalon) Dimyati-Yamelia sudah menyerahkan berkas dukungan berupa fotocopy KTP ke KPU Banten.(cak)