Membolos, PNS dan Pelajar Tangsel Terjaring Razia Satpol PP

Kabar6-Belasan Pegawai Negri Sipil (PNS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang sedang nongkrong disejumlah warung, terjaring razia yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.

Meski tertangkap tangan sedang berada diluar kantor pada saat jam dinas, para pegawai nakal tersebut tetap menolak saat disebut membolos kerja dengan dalih sedang dinas luar kantor.

Kepala Bidang (Kabid) Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP Tangsel, Ponco mengatakan, razia diogelar dalam rangka menegakkan aturan dan disiplin pegawai.

“Para PNS yang kedapatan membolos itu hanya kami data. Selanjutnya, data lengkap tersebut akan kami teruskan kepada pimpinan di instansi masing-masing untuk kemudian diberi sanksi,” ujar Ponco.

Selain PNS, razia yang digelar Satpol PP Tangsel itu juga berhasil mengamankan puluhan pelajar yang kedapataan membolos pada saat jam pelajaran berlangsung.

Puluhan pelajar tersebut diangkut dari sejumlah pusat perbelanjaan dan warung internet untuk selanjutnya di data di kantor Satpol PP Tangsel.

“Untuk siswa, kami akan bawa ke kantor untuk didata dan selanjutnya diserahkan kepada pihak sekolah untuk diberikan sanksi,” kata Pondo lagi.(rani)




Pemuda Harus Warnai Pemilihan Bupati Tangerang

Kabar6-Jelang Pemilukada Kabupaten Tangerang, pemuda harus turut berperan aktif dalam menyukseskan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang digelar 9 Desember mendatang.

Demikian dikatakan, Ketua Organisasi Pemuda Warga Jaya Ahmad Jaini saat menjadi pembicara dalam temu wicara organisasi pemuda Kabupaten Tangerang yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang di Islamic Center, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Rabu (12/9/2012).

“Sesuai temanya pemuda mandiri demokrasi dan Tangerang Nasionalisme. Maka, di moment Pemilukada ini pemuda harus mewarnai,” ujar Jaini yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi Golkar ini.

Jaini yang membawakan materi peran pemuda dalam perpolitikan di Kabupaten Tangerang mengatakan, sangat tepat dilakukan terutama dalam mendorong masyarakat untuk menjadi pemilih aktif dalam menentukan siapa pemimpin Kabupaten Tangerang lima tahun mendatang.

“Meski beda warna, meski beda asal usul dan perbedaan lainnya. Itu bukan sebuah persoalan, karena sudah ada aturannya masing-masing. Saat ini tinggal bagaimana para pemuda dalam menentukan sikap. Jangan memaksakan kehendak dari perbedaan yang ada,” bebernya.

Sementara itu, pembicara dari Sekolah Demokrasi Tangerang Dedi Ramantha mengatakan, kiprah pemuda akan dengan mudah diberdayakan dalam pembangunan ketika para pemuda ini memiliki pendidikan yang cukup mumpuni.

Saat ini, tingkatan kelulusan pemuda yang berstatus sarjana hanya 4 persen dari 237 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia.

“Program sarjana untuk pemuda dengan melibatkan peran pemerintah daerah sangat dimungkinkan diterapkan di Kabupaten Tangerang. Tentunya harus ada universitas atau perguruan tinggi di wilayah tersebut,” katanya.

Sedangkan, Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Muhlis dalam pemaparannya mengatakan pemuda harus berani dan tampil menjadi pemimpin, minimal memimpin dirinya sendiri. Dengan demikian, pemuda akan dapat mandiri, kreatif dan berjiwa enterprener.

“Jadi pemuda jangan cengeng. Harus tetap semangat menyongsong masa depan. Tetap berkarya dan aktif di lingkungan sekitar,” pungkasnya.(din/dre)

 




Disporabudpar Gelar Temu Wicara Gali Potensi Pemuda

Kabar6-Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang menggelar temu wicara organisasi pemuda yang digelar di Islamic Centre, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Rabu (12/9/2012).

Temu wicara ini bertajuk pemuda mandiri demokrasi dan Tangerang nasionalisme.

Kegiatan temu wicara yang digelar di wilayah Kecamatan Panongan ini bertindak selaku pembicara Dedi Ramantha dari tokoh masyarakat yang diambil dari Sekolah Demokrasi Tangerang, Ahmad Jaini perwakilan OKP dari Pemuda Warga Jaya, dan Muhlis Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, peserta yang hadir dari pengurus Kecamatan (PK) KNPI di tujuh kecamatan, Organisasi Kepemudaan (OKP), mahasiswa dan ormas, karang taruna serta DPD KNPI Kabupaten Tangerang.

Ahmad Bayuni Kepala Seksi (kasi) Pemuda Disporabudpar Kabupaten Tangerang mengatakan, temu wicara ini digelar di empat titik yakni di Kecamatan Panongan, Sepatan, Kronjo dan Balaraja.

Temu wicara ini digelar untuk menggali pemikiran para pemuda dalam membangun Kabupaten Tangerang.

“Setelah acara ini, para peserta dari masing-masing lembaga menyerahkan sebuah rekomendasi dalam bentuk usulan program kerja. Dari rekomendasi ini akan dijadikan acuan pemerintah daerah dalam program pembangunan,” katanya.(din/dre)




Trasportasi Massal Bandara Sulit Terealisasi dalam Waktu Dekat

Kabar6-Proyek transportasi massal menuju Bandara Soekarno Hatta (BSH), yaitu Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2), monorel dan Kereta Api, diprediksi sulit direalisasikan dalam waktu dekat atau hingga 2 tahun kedepan.

Hal itu mengingat masih banyaknya persoalan yang membelit rencana pembangunan 3 proyek transportasi menuju menuju BSH tersebut.

Demikian diungkapkan Pengamat transportasi dan infrastruktur Institute Teknologi Indonesia (ITI) Tangerang, Nur Hakim, Rabu (12/9).

“Saya kira, banyaknya persoalan dalam programa tersebut bakal mempersulit pelaksanaan ketiga proyek itu dalam waktu dekat atau hingga dua tahun kedepan,” ujarnya.

Menurut Nur Hakim, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya sulitnya merealisasikan ketiga proyek transportasi massal tersebut. Yaitu persoalan lahan hingga tidak terkoneksinya ketiga rute trase trasportasi massal tersebut.

“Ini bukan persoalan mudah. Pembangunan JORR 2, monorel dan kereta api itu memerluhkan site plan dan jalur-jalur yang harus terkoneksi secara baik dan benar. Jangan sampai membingungkan penumpang. Dan, dibutuhkan keseriusan dalam menangani ketiga proyek itu,” kata Nur lagi.

Dijelaskan Nur, monorel harus di desain sedemikian rupa, sedangkan rute JORR 2 juga harus mempertimbangkan trase yang bisa dijangkau oleh masyarakat atau penumpang dan bisa terkoneksi dengan jalan tol lainnya. Sedangkan kereta api bandara juga harus memiliki rute dan akses yang gampang dijangkau masyarakat.

“Tentunya ketiga proyek transportasi massal menuju bandara itu juga harus dipetakan dimana posisi kordinat dari pemberhentian monorel, JORR dan kereta api bandara tersebut,” ujar Nur Hakim lagi.

Corporate Secretari PT Angkasa Pura (AP) II, Trisno Heriyadi mengatakan, selaku pengelola bandara Soekarno Hatta pihaknya menyambut baik wacana tersebut. Bahkan, seluruh rancangan yang berkaitan dengan transportasi BSH sudah ada dalam peta grand design BSH yang baru.

“Ketiga proyek itu sudah kami cantumkan dalam grand desain PT AP II. Ada program tentang eksebilitas baik itu monorel, Jorr 2 maupun kereta api. Namun, kewenangan akan hal itu ditangan Pemerintah Pusat,” katanya.(rah)




Raskin di Kota Tangerang Dikucurkan 17 September

Kabar6-Terhitung mulai 17 September 2012, program beras miskin (raskin) bagi 53.046 rumah tangga sasaran (RTS) di Kota Tangerang kembali digulirkan.

“Bulog akan mendistribusikan raskin pada 17 September nanti. Sebab, mereka sudah selesai melakukan pembersihan beras yang sebelumnya diserang kutu,” ujar Agus R Wahyudin, Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Tangerang, Rabu (12/9/2012).

Adapun raskin yang akan diserahkan nanti, adalah beras yang benar-benar besih dan terbaik. Terlebih, beberapa bulan terakhir Raskin sempat tersendat di Kota Tangerang.

Menurut Agus, jumlah raskin yang akan disalurkan kepada 52.046 RTS ini sebanyak 795.000 ton per bulan. Untuk setiap RTS, diberi jatah 15 kg.

“Penerima raskin tahun ini lebih banyak. Memang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sekitar 100 persen. Data ini acuan dari BPS,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, raskin tahun ini akan mulai disalurkan kepada seluruh RTS  di 13 Kecamatan Kota Tangerang, pada 17 September. Penyaluran akan dilakukan secara bertahap.

“Untuk 15 Kg raskin akan dijual seharga 24 ribu. Penerimanya juga sudah didata dan diperbaharui terus sesuai dengan data BPS,” katanya.

Disinggung soal naiknya jumlah angka penerima raskin, Agus mengutarakan, pihaknya hanya berpatokan pada data Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru.

Dimana, penerima pada tahun 2011 hanya 28.546 RTS, kini meningkat jadi 53.046 RTS. “Kenaikan jumlah ini karena verifikasi terbaru dan perbaikan data yang terus dilakukan BPS,” singkatnya lagi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Harry Mulya Zein mengatakan, bertambahnya angka penerima raskin yang mencapai 100 persen masih dianggap wajar. Faktornya, peningkatan jumlah penduduk di Kota Tangerang.

“Apalagi, setiap tahunnya, banyak pendatang masuk ke Kota Tangerang. Banyak diantara mereka yang mampu dan tidak sedikit yang miskin, tapi tetap kami layani kebutuhannya,” imbuhnya.

Saat ini, kata Harry, jumlah penduduk Kota Tangerang mencapai 2.006.000 jiwa.  Meski warga miskin meningkat, Pemkot juga selalu mencanangkan program-program untuk mengentaskan kemiskinan, seperti kesehatan dan pendidikan gratis.

“Kemungkinan juga para pendatang yang mencari kerja ke Kota Tangerang ini tidak mendapatkannya, sehingag malah jadi pengangguran yang jadi ebban Pemkot Tangerang,” singkatnya.(iqmar)




APBD Kota Tangerang 2013 Ditarget Rp.2,5 Triliun

Kabar6–Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menargetkan penambahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) hingga 15 persen dari total APBD tahun 2012 lalu.

Setidaknya, untuk tahun 2013 mendatang, APBD Kota Tangerang diprediksi bakal bisa menyentuh angka Rp.2,5 triliun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Harry Mulya Zein mengatakan, jika pada tahun anggaran 2012 Pemkot Tangerang hanya menghasilkan APBD sebesar Rp.2,1 triliun, tahun 2013 mendatang diharapkan bisa meningkat.

“Kalau dari prakiraan pendapatan dan belanja yang dibutuhkan bisa sampai Rp2,5 triliun,” katanya saat ditemui Rabu (12/9).

Menurut Harry, peningkatan APBD ini tentunya diharapkan bisa mengcover sejumlah program pembangunan dan pembelanjaan yang dibutuhkan Pemkot Tangerang.

Terutama pada bidang pembangunan infastruktur, perkantoran, pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi kerakyatan yang sudah dicanangkan sejak tahun 2012.

“Kami akan banyak pembangunan yang menyentuh langsung untuk kebutuhan masyarakat. Makanya, akan banyak belanja publik yang membutuhkan anggaran lebih,” katanya.

Misalnya, pembangunan sekolah-sekolah baru, kantor baru, rumah sakit umum, puskesmas, bahkan dibutuhkan tambahan anggaran untuk biaya pendidikan gratis 12 tahun yang akan digulirkan tahun depan.

Sebagaimana kebijakan Wahidin Halim selaku Walikota Tangerang, Harry pun sangat mendukung penuh program-program pembangunan kerakyatan tersebut. Makanya, dalam draf perencanaan pendapatan dan belanja daerah juga perlu ditingkatkan.

“Kami optimis pemasukan juga akan lebih besar tahun depan. Melihat banyak potensi daerah yang sudah dikelola daerah sendiri. Misalnya pajak PBB,” tandasnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Aulia Efriya Kembara mengatakan, target APBD yang begitu besar harus didukung juga dengan program yang jelas.

Bahkan, jika dibutuhkan target APBD Kota Tangerang bisa ditingkatkan lagi seiring kebutuhan belanja pembangunan kerakyatan yang benar-benar ril dibutuhkan masyarakat.

“Kami yakin tidak hanya segitu kemampuan APBD Kota Tangerang, bisa diusahakan ditambah lagi,” jelasnya.

Anggota Badan Anggaran (Banang) DPRD Kota Tangerang Gatot Purwanto juga mendukung penuh program pembangunan yang menyentuh langsung ke masyarakat.

Makanya, dengan adanya target APBD yang tinggi, pembagian anggaran belanja langsung dan belanja pegawai harus lebih tinggi bagi belanja langsung.

“Kalau kesepakatan ini bisa dicapai antara eksekutif dan legislatif, tingginya target APBD tentu akan membuahkan manfaat. Kalau tidak, sama saja. Makanya, diharapkan tingginya target APBD ini harus direalisasikan pada program terukur dan jelas,” imbau Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang tersebut.(iqmar)




Lahan Kering 3,5 Hektar Hangus Terbakar

Kabar6-Akibat kemarau pnjang yang berdampak pada kekeringan, semak belukar pada lahan tidur seluas 3,5 hektar di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang terbakar, Rabu (12/9/2012).

Beruntung api tidak menyebar ke pemukiman penduduk meskipun petugas dari pemadam kebakaran kesulitan melakukan pemadaman.

Dugaan kuat, kekeringan tanaman dan semak belukar akibat kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terkahir menjadi penyebabnya.

Ditambah, panas terik matahari yang dibantu gesekan tanaman kering memudahkan titik api muncul dan dengan cepat menyebar.

“Api tiba-tiba membesar dan mengeluarkan asap hitam tebal, warga panik,” kata Dedi, saksi mata sekaligus warga sekitar.

Menurut Dedi, kemarau panjang tidak hanya membuat warga kesulitan air, namun juga membuat sejumlah lahan tidur di wilayahnya sering mengalami kebakaran kecil. Namun kali ini, kebakarannya sangat hebat dan jalaran api sangat cepat.

“Asap tebal yang ditimbulkan dari kebakaran lahan tersebut sempat mengganggu pengendara yang melintas. Untung pemadam kebakaran cepat datang,” jelasnya.

Pantauan di lokasi, asap tebal bercampur abu dari semak belukar yang terbakar juga ditimbulkan kepanikan pengguna jalan. Sebab, api membumbung tinggi, yang diselingi sengatan panas penuh dengan asap tebal warna hitam.

“Saya panik lah, jarak pandang menjadi terbatas. Lihat saja pengguna jalan lain terpaksa melaju perlahan dan menyalakan lampu untuk menghindari kecelakaan,” ucap Herman, pengguna jalan.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi mengaku sempet kesulitan menjinakkan api yang tersebar di beberapa titik.

Bahkan pintu pagar yang digembok pemilik lahan membuat petugas pemadam kebakaran terpaksa menjebol paksa rantai pagar untuk memudahkan pemadaman.

Akhirnya, setelah hampir dua jam api menjliat seluruh semak belukar, tiga unit mobil pemadam kebakaran Kota Tangerang yang diterjunkan mampu menjinakkan api.

Namun, saat penjinakan sempat terjadi kemacetan panjang hingga dua kilometer di sepanjang jalan Teuku Umar.(iqmar)




Mayat Pemuda Bogor Mengambang di Sungai Cidane Tangerang

Kabar6-Sesosok mayat pria ditemukan tewas mengambang di Sungai Cisadane, persisnya dibelakang Sekolah Pahoa, Gading Serpong, Kampung Rumpak Sinang, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (12/9/2012).

Pada saku celana jeans merek Blank Side yang dikenakanm korban, ditemukan sebuah dompet yang didalamnya terdapat KTP atas nama Jemi Wahyudin (24), warga Kampung Burujul, RT 02/02, Cisarua, Bogor serta foto korban sebnyak 5 lembar.

Asep (33), warga sekitar lokasi mengatakan, saat ditemukan korban hanya menderita luka lecet dibagian pelipis sebelah kanan. Kuat dugaan, korban hanyut di Sungai Cisadane yang melintasi Bogor dan terseret arus sampai ke lokasi.

“Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi dari dalam sungai dan langsung dibawa ke RSUD tangerang oleh polisi,” kata Asep yang mengaku baru mengetahui temuan mayat itu setelah warga sekitar berdatangan ke lokasi.

Sementara, Kepala Polsek Kelapa Dua Kompol Raden Bagoes, belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa ini. Telepon genggamnya dalam kondisi  aktif namun tidak dijawab.(Sel)




92 PNS Tangsel Ikuti Ujian Penyesuaian Ijazah

Kabar6-Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menyelenggarakan Ujian Penyesuaian Ijazah. Kegiatan ini berlangsung di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, (12/9/2012), ini diikuti oleh 92 Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Pesertanya dari seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah),” ungkap Sekretaris BKPP Kota Tangerang Selatan, Yudi Krisnandi, kepada kabar6.com disela-sela pelaksanaan ujian.

Yudi menjelaskan, ujian ini telah sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) 99 Tahun 2000 yang telah diubah menjadi PP Nomor 12 Tahun 2012 tentang Kenaikan Pangkat. Dalam junto   pasal 18 diterangkan bahwa seseorang dapat dapat ditingkatkan pangkatnya.

Tentunya, kata Yudi, harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam payung hukum diatas. Setelah setiap PNS menyelesaikan pendidikan formal.

Kemudian mereka diikutsertakan dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) dan pendidikan latihan (Diklat) tentang kepegawaian dan bidang tugasnya.

“Maka itu melalui ujian kali ini kita memberikan kesempatan kepada para PNS mengembangkan kinerja. Yang kedepannya untuk kenaikan pangkat atau golongan masing-masing pegawai,” jelas Yudi.

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Bidang Bintek Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Endah Mawarniati, memaparkan dalam kegiatan ujian ini ada tiga materi yang harus diikuti oleh masing-masing peserta.

Materi tersebut antara lain tentang Tes Pengetahuan Umum (TPU),  Tes Bakat Sekolastik (TBS) dan Tes Skala Kematangan (TSB).

“TPU diantaranya Pancasila, Bahasa Indonesia, pengetahuan kerjasama kawasan regional Asean, UUD 1945, sejarah, sedangkan TBS lebih kepada kemampuan individu,” terang Endah.

Masih menurut Endah, kenaikan pangkat itu adalah hak setiap PNS. Mereka sudah berusaha meningkatkan kemampuan melalui jenjang pendidikan dan berbagai pelatihan yang sudah dijalani harus dihargai.

Tapi tentunya ada mekanisme yang harus dicapainya, yakni mengikuti ujian kopetensi seperti ini. Selain setiap peserta mengikuti ujian muatan lokal (Mulok), juga harus melalui tes wawancara dan pembuatan makalah sesuai dengan bidang kerjanya.

“Ujian ini untuk memperoleh PNS yang kompeten dan profesional. Sehingga selama menjalani pekerjaannya, para PNS tersebut bisa melayani masyarakat dengan baik,” paparnya.(yud)




200 Lembaga Pendidikan TK di Tangsel ‘Bodong’

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, memastikan masih banyak sekolah tingkatan Taman Kanak-kanak (TK) yang tak mengantongi izin resmi alias bodong. Bahkan jumlahnya mencapai ratusan unit.

“Ada 200 sekolah TK yang hingga saat ini tidak memiliki izin,” kata Kepala Seksi Bina TK, Eza Rukmana, kepada wartawan ditemui di Puspiptek, Rabu (12/9/2012).

Eza mengatakan, angka tersebut diketahui berdasarkan data dan laporan dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT) disetiap kecamatan. Dari 409 unit sekolah TK yang menyelenggarakan pendidikan belajar mengajar, hanya 209 resmi terdaftar.

Tentu saja, lanjut Eza, bagi sekolah yang tidak mengantongi perizinan resmi dari pemerintah daerah. Maka pengelola sekolah TK tidak akan mendapatkan bantuan penyelenggaraan pendidikan yang bersumber dari APBD.

“Biasanya bantuan yang kita berikan berupa sarana dan prasarana bermain bagi anak-anak peserta didik,” jelasnya.

Hal krusial yang menurutnya paling penting dan harus diperhatikan oleh orangtua peserta didik adalah tentang metode belajar-mengajar di TK. Biasanya, sekolah yang terdaftar sangat memperhatikan kualitas kelulusan dan terkait dengan biaya sangat relatif.

Meski demikian, Eza tidak bisa menyebutkan ke 200 sekolah TK yang belum mengantongi izin tersebut. Namun, pihaknya telah memberikan himbauan kepada seluruh sekolah tersebut agar mengurus izin.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan UPT di setiap kecamatan agar melakukan pengawasan dan percepatan proses perizinan ke 200 sekolah tersebut. Tidak sulit koq mengurusnya,” ujar Eza. (yud)