1

Sebentar Lagi, Bayar Tagihan Air PDAM TB Bisa Diseluruh Indonesia

Kabar6-PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang terus meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Rencananya, PDAM TB segera meluncurkan program pembayaran tagihan air secara online diseluruh Indonesia melalui loket Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Rencana ini akan memudahkan seluruh pelanggan PDAM TB untuk membayar tagihan airnya, walaupun sedang berada diluar kota.

Kepala Seksie Kas PDAM TB, Suparman, Selasa (24/7/2012) mengatakan bahwa rencana peluncuran pembayaran secara online ini diagendakan pada beberapa bulan mendatang. Saat ini pihak PDAM TB beserta BRI tengah mempersiapkan peluncuran program tersebut.

“Kedepan pelanggan bisa membayar tagihan air PDAM TB di BRI cabang mana saja se Indonesia, asalkan BRI tersebut sudah online. Cukup datang ke loket, pelanggan bisa langsung melakukan pembayaran dengan menyebutkan nomor pelanggan PDAM,” jelas Suparman.

Menurut Suparman, meski masih menggunakan sistem manual, namun program ini diharapkan bisa lebih meningkatkan efektifitas penangihan kepada pelanggan. “Kedepan, pembayaran air juga bisa dilakukan lewat ATM,” ujar Suparman.(rani)




SDN 01 dan 03 Pondok Jaya Diperbaiki Pascalebaran

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki gedung sekolah di SD Negeri 01 dan 03 Pondok Jaya, kecamatan Pondok Aren. Menyusul kondisi kedua gedung yang kini memprihatinkan dan membahayakan para peserta didik.

“Kedua gedung sekolah itu rehab dapat. Hanya saja sekarang kita sedang nunggu dananya turun,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah, saat menghubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa, (24/7/ 2012).

Mathodah menjelaskan, SD 01 Pondok Jaya sudah masuk ke dalam rencana program perbaikan dan alokasi dana sudah terdapat di Draft Pengguna Anggaran (APBD) 2012 Perubahan. Jauh sebelum berita diberbagai media massa terkait rusaknya kedua bangunan gedung sekolah tersebut mencuat.

Pemerintah daerah telah memasukan perbaikan kedua gedung sekolah ini dalam kategori rehab berat. Bagian gedung yang akan diperbaiki meliputi atap, kusen-kusen dan keramik. Mathodah memperkirakan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bangunan sekolah berlangsung pascabulan suci Ramadhan.

“Kalau yang SDN 01 sekitar Rp 500 juta dana perbaikannya. Beda dengan SDN 03 dari DAK (Dana Alokasi Khusus), saya lupa besarannya dan Anda bisa hubungi ke pak Yahya ya. Agustusan atau habis lebaran diperbaikinya mas,” terang Mathodah.

Seperti diberikan Kabar6.com sebelumnya, ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya. 

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(ymw)

Caption Foto: Ratusan siswa SDN Pondok Jaya 01 dan 03 terpaksa belajar ditengah kondisi bangunan sekolah yang rusak (tur)




Ormas Nasdem Bagikan Makanan Sahur Untuk Keluarga Pasien RSUD Tangerang

Kabar6-Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) membagikan makanan sahur kepada ratusan keluarga pasien kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, Selasa (24/7/2012) dini hari.

Tak tanggung-tanggung, pembagian makanan sahur berupa 500 porsi nasi kotak tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Tim Rescue Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Nasdem, Janet Sujunadi, didampingi Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi dan Ketua Baret Nasdem Kota Tangerang, Andre Sumanegara.

Meski sempat membuat heboh para keluarga pasien di RSUD Tangerang, namun tak urung aksi sosial yang digelar Ormas Nasdem ini mendapat sambutan hangat, baik dari keluarga pasien maupun dari pihak RSUD Tangerang.

“Ini adalah program rutin ormas Nasdem. Karena, lewat kegiatan sosial ini, kita justru bisa mengetahui problem yang saat ini tengah dirasakan oleh masyarakat,” ujar Janet Sujunadi.

Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang Gusri Effendi mengatakan, kegiatan sosial itu biasa dilakukan Ormas Nasdem, dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan. 

“Intinya, Ormas Nasdem itu ada dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, maka saatnya kita berbagi terhadap sesama, tanpa kecuali,” ujar Gusri lagi.

Turut hadir dalam kegiatan sosial tersebut, Wakil Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Tedi Subrata, Sekretaris Ormas Nasdem Kota Tangerang, Supriadi, Wakil Ketua Baret Nasdem provinsi Banten, Enjut dan garda Nasdem Kota Tangerang, Dika.

Sebelumnya, Tim Rescue Nasdem Kota Tangerang juga pernah mengevakuasi Iman Supriatman (20), warga Jalan Jelupang, Gang Warben, RT 02/05, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang menderita luka bakar hingga menyerupai mayat hidup.

Iman yang sempat dirawat dirumahnya selama 3 bulan karena keterbatasan ekonomi, dievakuasi untuk melanjutkan perawatan ke RS Fatmawati, Jakarta. “Kami hanya sebatas membantu. Terlebih ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan nyawa seseorang,” ujar Ketua Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi kepada kabar6.com, beberapa waktu lalu.(tom migran)




Hindari Kelangkaan, Tangerang Dipasok Jutaan Tabung Gas

Kabar6-PT Pertamina memastikan jika selama bulan puasa ini jumlah pasokan tabung gas untuk tiga wilayah di Tangerang, akan ditambah. Kebijakan tersebut ditempuh mengingat daya beli masyarakat pada kebutuhan gas cenderung meningkat.

Service Relation PT Pertamina wilayah Tangerang, A Dini, mengatakan selama bulan puasa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 4.560.000 tabung gas.

“Jumlah pasokan tabung gas tersebut meningkat 10 persen persen dibandingkan sebelum bulan puasa,” kata Dini, Senin, (23/7/2012.

Adanya tambahan pasokan tabung gas mencapai 4 juta tabung lebih ini, terang Dini, diharapkan mampu mencegah kelangkaan tabung gas.

Bahkan, Pertamina pun sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tiga wilayah Tangerang. Yakni, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Ketiga instansi ini, lanjut Dini, untuk membantu dalam melakukan pengawasan. Bila terjadi kenaikan harga atau kelangkaan, maka diharapkan dapat menghubungi PT Pertamina guna dilakukan pengecekan.

“Kami sudah siapkan stok tabung gas di pusat namun hal itu baru di distribusikan bila adanya kekurangan,” terangnya.

Bahkan, PT Pertamina pun sudah menyiapkan tambahan lainnya untuk kebutuhan tiga hari jelang hari raya Idul Fitri. Saat itu permintaan masyarakat terhadap tabung gas mengalami peningkatan.

“Jumlah tambahannya masih melihat kebutuhan pasar tetapi Pertamina sudah melakukan antisipasi akan hal itu,” ujar Dini.(ymw)




Getir Warga Situ Kayu Antap Saat Hujan dan Kemarau

Kabar6-Pengurukan di Situ Kayu Antap, Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menyisakan petaka bagi warga yang bermukim disekitar daerah resapan air itu. Setiap harinya, warga harus menanggung derita, baik saat musim kemarau mau pun hujan.

“Seperti masjid Al-Mutaqin, sekarang harus gali sumur lagi sedalam tiga meter. Kalau nggak gitu, buat wudhu jamaah pasti sulit. Karena air kering,” keluh Koordinator Forum Penyelamat Tanah Milik Negara (FPTMN), Bahrudin Nasution, ditemui Kabar6.com disekitar lokasi perkara, Senin (23/7/2012).

Bukan hanya ditempat ibadah itu saja, kata Baharudin, yang harus merasakan getir akibat pengurukan Situ Kayu Antap oleh pengembang Perumahan Beranda Town House. Warga sekitar juga kesulitan mendapatkan air karena sumur-sumur yang ada mengalami kekeringan.

“Sekarang sudah ga ada lagi daerah resapan air disini. Besok bisa-bisa laut juga ikut dikeruk kali,” ketus Baharudin sambil menunjuk urukan tanah merah dibalik tembok beton pemisah antara pemukiman warga dan bekas Situ Kayu Antap.

Rupanya saat musim hujan tiba juga mendatangkan masalah pascapengurukan Situ Kayu Antap.
Sukinem (60), warga RT 04/08 ini bersama 100 KK lainnya juga merasakan getir. Rumah kontrakan wanita yang berprofesi sebagai buruh cuci dan setrika ini terpaksa tergenang air.

“Kalau hujan banjir rumah saya, biasanya nggak. Tiga tahun lalu pas tengah malam tiba-tiba air masuk ke dalam rumah dan dua kasur tidur kerendam,” kata wanita paruh baya yang membawa sebuah setrika usai bertugas di rumah majikannya yang berada dibagian atas.(ymw)




4 Kecamatan di Kota Tangerang Endemik Demam Berdarah

Kabar6-Kasus demam berdarah meningkat di Kota Tangerang. Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, sepanjang Januari – Juni 2012 ada sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani.

Jumlah kasus demam berdarah (bukan demam berdarah dengue) tersebut cenderung meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011, hanya mencapai 103 kasus.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Wibosono mengatakan, Senin (23/7/2012). Menurutnya, ada 4 dari 13 wilayah kecamatan di Kota Tangerang diketahui sebagai penyumbang demam berdarah cukup tinggi.

Ke 4 lokasi emdemiki demam berdarah itu diantaranya adalah, Kecamatan Pinang, Cipondoh, Jatiuwung dan Periuk. “Empat daerah ini masih dalam status endemik,” singkatnya.

“Bila dilihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, biasanya jumlah penderita DBD berkisar 800-1.000 orang dalam setahun. Adapun kasus pada tahun 2011 yang mengalami penurunan, lebih dikarenakan anomali, sehingga penderitanya hanya sedikit,” kata Wibisono lagi.

Ditambahkan Wibisono, dari sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani, satu orang warga diantaranya meninggal dunia.

“Kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena nyamuk ini berkembang di lingkungan yang bersih, bukan di air got. Program membersihkan, menguras dan mengubur (3M) harus terus dilakukan,” ujarnya.

Menurut Wibisono, pihaknya sudah membentuk tim supervisi ditingkat kelurahan yang selalu melakukan sosialisasi penanganan demam berdarah.

Diketahui, wabah demam berdarah mulai melanda Kota Tangerang. Sebanyak 10 orang warga di perumahan Villa Mutiara Pluit Blok D8 RT 010/11 Kecamatan Periuk, secara bergantian terkena penyakit tersebut. Karena itu warga sangat khawatir.

“Satu-persatu warga sini haru dilarikan ke rumah sakit karena kena demam berdarah,” kata Melli (37).(iqmar)




Keselamatan Siswa Terancam, 15 Kelas SDN Pondok Jaya Rusak Parah

Kabar6-Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya.  

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(Turnya)




Ketua FBR: Jiwa Muda Gampang Terpancing

Kabar6-Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Tangerang, Solihin mengatakan, sudah seringkali memberikan himbauan kepada anak buahnya untuk menahan diri jika ada kubu ormas lain memprovokasi.

Namun tidak semudah itu, banyak dari anggota FBR berusia muda terkadang tersulut emosinya yang kemudian berujung bentrokan ketika “dicolek” ormas lain.

Hal inilah yang menjadi salah satu persoalan besar ditubuh ormas tersebut. “Himbauan sudah berkali-kali jangan terprovokasi. Cuma anggota yang muda-muda ini yang mempermasalahkan hal sepele menjadi hal prinsip,” kata Solihin, Senin (23/7/2012).

Ditanya soal bentrok ormas PP dan FBR di perbatasan Kota Tangerang dengan Jakarta Barat, pada Minggu (22/7/2012) lalu, Solihin dengan tegas membantah.

Menurut Solihin, bentrokan itu bukan dari anggota FBR dan ormas lain, tetapi bentrokan antar warga kampung yang salah paham dalam pengaspalan Jalan Basuki Raya, Joglo.

Sejatinya bentrokan itu musababnya karena warga yang mendirikan lapak ngabuburit di jalan yang sedang diaspal itu ditegur.

“Bukan anggota kami yang terlibat bentrokan dengan ormas lain, masalah bentrokan itu karena salah paham saja,” kata Solihin yang juga Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang itu.

Solihin mengatakan, bagi anggota ormas yang terlibat pertengkaran dan membuat masalah selama tiga kali diberikan sanksi tegas dengan cara mengeluarkan anggota itu dari struktur anggota ormas.

Selama tahun 2012, FBR Tangerang telah memecat lima anggotanya yang terlibat bentrokan antar ormas.

Sementara Kapolsek Ciledug Kompol Maskuri yang dihubungi menyatakan keributan yang hanya persoalan sepele itu ditangani oleh Polsek Kembangan, Jakarta Barat.

“Kasusnya sudah kami limpahkan kesana karena lokasi kejadian ada di wilayah Kembangan, “ujar Maskuri.(rah/ting/tom migran)

 




Kalah di PN Banten, Warga Situ Kayu Antap Ngadu ke KPK

Situ Kayu Antap.

Kabar6-Tak puas dengan keputusan Pengadilan Negeri (PN) Provinsi Banten di Serang, warga disekitar Situ Kayu Antap, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan melanjutkan menempuh jalur hukum ke tingkat yang lebih tinggi.

Warga berharap daerah resapan air yang telah diuruk tersebut dikembalikan sesuai fungsi awalnya oleh pengembang perumahan Beranda Town House.

“Saya sudah kirimkan SMS (pesan singkat) ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di nomor 1575. Pengadilan Banten dagelan, ga aparat daerah dan penegak hukumnya bandit semua,” ujar Koordinator Forum Penyelamat Tanah Milik Negara (FPTMN), Bahrudin Nasution, ditemui Kabar6.com disekitar lokasi perkara, Senin (23/7/2012).

Bahrudin menjelaskan, sekitar tiga atau empat bulan silam, dirinya memenuhi undangan sebagai saksi dalam sidang PN Banten.

Berbekal seluruh dokumen lengkap terkait legalitas hukum Situ Kayu Antap, Bahrudin mencoba memberikan keterangan seputar sejarah daerah resapan air yang kini telah direbut paksa oleh pengembang untuk dibangun perumahan mewah.

Selain dalam persidangan turut dihadirkan tim kuasa hukum pengembang perumahan selaku tergugat.

Juga hadir sejumlah pejabat tinggi daerah Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten yang berencana akan mengajukan kasasi setelah dinyatakan kalah.

“Setiap saya menjelaskan dokumen resmi Situ Kayu Antap oleh kuasa hukum Beranda selalu ditolak dengan alasan tidak penting. Anehnya lagi majelis hakim PN membela kuasa hukum. Aparatur daerah diduga sudah diguyur (suap) oleh pengembang, sebab Beranda lemah secara hukum,” sesal Bahrudin.

Meski telah kalah ditingkat PN Banten, terang Bahrudin, warga sekitar Situ Kayu Antap tak akan menyerah.

Mereka telah menyiapkan surat pengaduan atas penyerobotan lahan daerah tadah hujan oleh pengembang perumahan ke Kejaksaan Agung, Kementerian Dalam Negeri, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi.

“Sekarang Lurah yang ngurusin ini udah ga ada (meninggal), anak-anaknya aja sekarang ga ada yang benar, ada yang terus-terusan harus cuci darah. Duit beginian mana berkah, liat aja tuh sekarang Bupati,” kata Bahrudin.

Berdasarkan catatan Kabar6.com, Situ Kayu Antap merupakan salah satu dari sembilan situ yang ada di Tangerang Selatan. Saat ini, sejumlah warga mengaku memiliki sertifikat atas lahan seluas 1,6 hektare itu.

Bahkan, PT Hanna Kreasi Persada selaku pengembang perumahan Beranda Town House telah melakukan pengurukan untuk membangun perumahan mewah di lokasi itu.

Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Abdul Wahab Hasibuan, saat polemik mencuat menjelaskan,  akan segera mengusut kasus pengurukan Situ Kayu Antap.

“Kami akan selidiki siapa saja yang mengklaim lahan Situ itu,” ujar Wahab kepada wartawan di kantornya, Kamis (29/10/2009) silam.

Meski begitu, Wahab mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan tentang siapa saja warga dan pengusaha yang mengaku memiliki lahan Situ Antap.

“Laporan dari walikota belum masuk, setelah laporan itu masuk, langsung kami selidiki,” kata dia.

Terkait klaim warga yang mengakui membeli lahan dan memiliki sertifikat kepemilikan lahan, menurut Wahab, pihaknya akan melakukan penelitian untuk membuktikan keabsahan dari dokumen itu. “Bila perlu akan kami pangggil satu per satu,” ujar dia.

Sebelumnya, pengklaiman dan pengurukan situ warisan jaman Belanda itu mendapat reaksi keras dari Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan, Shaleh (saat itu).

Dia menduga Situ Kayu Antap telah diperjualbelikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab kepada warga dan pengusaha secara ilegal.

Shaleh mengaku bingung jika Situ yang merupakan lahan milik negara bisa dimiliki oleh orang lain dengan bukti sertifikat.

Shaleh meminta pengembang menghentikan kegiatan apapun di sekitar Situ karena dianggap melangar Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, dan Cianjur. (ymw)

Caption Foto :
Seorang warga menunjukan kondisi Situ Kayu Antap di Rempoa, Tangsel, yang telah diuruk oleh pengembang Perumahan Beranda Town House, Senin, 23 Juli 2012.(ymw)

 




Wahidin: Kalau Anarkis, Bubarkan Ormas

Kabar6-Terulangnya bentrok antara organisasi massa (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR), tak urung mengundang rasa prihatin mendalam bagi Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

Untuk itu, orang nomor satu di Kota Tangerang yang akrab dipanggil WH itu menghimbau agar ormas lebih menghargai bulan suci Ramadhan 1433 Hijriah dengan meredam bentrokan. Ormas yang kerap terlibat bentrokan tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat.

“Perlu pemahaman dari ormas-ormas itu untuk lebih meredam perilaku mereka, memberikan rasa aman dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika tidak, bubarkan saja,” kata Wahidin di temui, Senin (23/7/2012).

Menurut Wahidin, ormas yang kerap membuat keributan sama halnya dengan merugikan masyarakat. “Ormas pembuat onar jangan ditolelir. Harus ditindak bila ormas berbuat tindakan anarkis,” kata Wali Kota.

Seperti diketahui, Diketahui, bentrok antara ormas PP dan FBR yang membaur bersama  pedagang pecah dipicu proyek pengaspalan yang tengah berlangsung di Jalan Basoka Raya, perbatasan wilayah Kecamatan Ciledug Kota Tangerang dengan Kembangan, Jakarta Barat.

Dalam keributan itu, Herman (29), anggota FBR yang tinggal di Jalan H.Naba 2, RT 04/05, Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, yang coba melerai bentrokan tersebut justru terkena bacokan dari kelompok pedagang.

Herman yang terkapar bersimbah darah, kemudian oleh teman-temannya dilarikan ke Rs Sari Asih Ciledug guna mendapatkan penanganan medis.(rah/ting/tom migran)