1

MUI Kota Tangerang Sepakat Hukuman Mati Untuk Koruptor

Kabar6-Tindak pidana korupsi di tanah air kiranya tidak bisa ditolerir lagi. Para ulama yang tergabung dalam wadah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang dan tokoh-tokoh Nahdhotul Ulama (NU) sepakat untuk menghukum mati para koruptor.

Ketua Dewan Fatwa MUI Kota Tangerang KH. Baejuri Khotib mengatakan, tindak pidana korupsi harus mendapatkan hukuman tegas dan mengandung efek jera bagi pelakunya.

Sehingga, adanya kesepakatan kaum ulama yang tergabung dalam NU untuk menghukum mati koruptor langkah yang tepat. “Kami dalam wadah MUI Kota Tangerang sudah sepakat dengan ulama NU di Cirebon soal hukuman mati koruptor ini,” katanya Rabu (19/9/2012).

KH Baejuri menggaris bawahi, sejauh ini, hukum soal koruptor masih bisa ditawar-tawar melalui peradilan negara. Makanya, meskipun ada pengadilan khusus korupsi pun masih mengandung celah bagi koruptor untuk mendapatkan hukuman ringan.
Ketika ditanya tentang bagaimana jika koruptor itu ada di Kota Tangerang, MUI yang juga merupakan lembaga semi pemerintahan ini menyatakan siap mendukung penuntasan upaya hukum yang bisa dikenakan kepada para koruptor ini. Namun MUI sendiri tidak akan mengeluarkan fatwa soal hukuman mati koruptor.

“Kami akan mengelurakan fatwa jika ada aturan tegas dari pemangku hukum siap melakukan hukuman mati. Jadi sementara ini tidak akan mengeluarkan fatwa soal itu, namun mendukung upaya siapapun yang ingin membuat produk hukum soal hukuman mati koruptor,” tegasnya.

Sebelumnya, untuk membuat koruptor jera, NU menyerukan hukuman mati untuk koruptor jika membangkrutkan negara.

Seruan hasil sidang komisi ini telah menjadi salah satu rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9/2012) lalu.

Menurut NU, para koruptor ini merusak tatanan berbangsa dan bernegara. Jika mereka mengorupsi ratusan miliar rupiah, maka hukuman yang diberikan harus berat, hingga bertahun-tahun, jangan hanya 1-2 tahun, sebagaimana dinyatakan sidang Komisi A (Komisi Bahtsul Masa’il Ad-Diniyyah Al-Waqiyyah).

Komisi ini membahas persoalan-persoalan kebangsaan dalam perspektif hukum Islam.

Meskipun dalam sidang terjadi perdebatan sengit antara kelompok yang mendukung hukuman mati tanpa syarat dan kelompok yang menolak hukuman mati atau kalaupun ada hukuman mati harus disertai syarat tertentu.

Kelompok yang mendukung hukuman mati mendasarkan kebijakan itu pada pandangan mazhab Maliki dan Hanafi, sedangkan yang menolak memakai dasar pandangan mazhab Syafii.(Iqmar)

 




Keluarga Terduga Teroris Jombang Desak Polisi Beri Penjelasan

Kabar6-Penangakapan Saidil Akbar alias Abay (33), warga Pondok Pucung, RT 02/02, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) yang disebut-sebut terlibat dalam jaringan terorisme, kiranya masih menimbulkan tanda tanya bagi pihak keluarga.

Keluargapun mendesak polisi untuk bisa memberikan penjelasan dan bukti-bukti terkait keterlibatan Abay dalam jaringan terorisme.

“Suami saya sehari-hari adalah loper koran dan tukang cuci steam motor. Mana mungkin dia terlibat jaringan teroris. Sebelumnya, dia bekerja sebagai OB (Office Boy) di salah satu sekolah ternama dikawasan Pondok Aren.” Ujar Nurlela, istri Abay saat ditemui kabar6.com, Rabu (19/9/2012).

Hal serupa juga dilontarkan Nami (48), yang tak lain adalah mertua Abay. Menurutnya, Abay sang menantu telah dijebak.

“Sebelum ditangkap, Abay ditelpon oleh temannya yang minta dijemput di mesjid dekat rumah. Sesampai disana, ternyata Abay malah ditangkap,” ujar Nami lagi.

Nami berharap, polisi tidak sembarangan menuduh dan menangkap orang, sebelum memiliki bukti-bukti yang lengkap.

“Penangkapan ini juga berkaitan dengan psikologis anak Abay, yang sampai sekarang terus menanyakan keberadaan anaknya,” ujar Nami.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap dua terduga terorisme, masing-masing A alias J dan A alias S.

Polisi menyebut keduanya sebagai teman dari tersangka teroris Muhammad Toriq di Jombang Raya Sektor IX, Bintaro, Tangerang Selatan. Senin (17/9/2012).

“Ini terkait peledakan bom di Beji, Depok, Jawa Barat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta.

Menurut Boy, A dan S ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX, Bintaro, Tangerang Selatan. Mereka ditangkap pada pukul 13.00 WIB.

“Dilaporkan tidak ada perlawanan. Proses penangkapan cukup mudah. Awal terdeteksi cukup mudah,” kata Boy.

Dia menambahkan, kedua terduga teroris ini ditangkap dari hasil pengembangan keterangan tersangka teroris Toriq dan Yusuf Rizaldi. Keduanya, sudah dikonfrontir.

“Sudah dilakukan surveillance sejak beberapa hari dari daerah Sumatera Selatan, cuma posisi peran yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan,” katanya.

Saat ini, kata Boy, A dan S dibawa ke Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.(Parluhutan Gultom)




Lapak Produksi Sendal Jepit di Pasar Kemis Ludes Terbakar

Kabar6-Sebuah lapak yang digunakan sebagai lokasi pembuatan alas dasar sendal jepit di Kampung Cilongok, Desa Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar, Rabu (19/9/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun demikian, kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp. 300 juta.

Hj. Endah (50), pemilik lapak mengatakan, kobaran api diduga berawal dari tumpukan sampah yang sedanf dibakar warga sekitar.

Persikan api yang tertiup angin kemudian menyambar bahan pembuat alas sendal yang mudah terbakar.

Api dengan cepat membesar hingga sulit dikendalikan. Bahkan, upaya pekerja di lapak setempat untuk memadamkan api dengan alat seadanya, tidak membuahkan hasil.

Amuk si jago merah baru bisa dijinakkan satu jam setelah 6 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang tiba dilokasi kejadian.(Arsa)




Tuntut Penghapusan Kerja Kontrak, Buruh Lumpuhkan Tangerang

Kabar6-Aksi blokir jalan dan long march dilakukan ribuan buruh se Tangerang Raya. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menghapuskan sistem kerja kontrak, Rabu (19/9/2012).

Meski berlangsung damai, namun tak urung aksi ribuan buruh bersepda motor itu sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan Sudirman, Tangerang.

Tidak hanya sistem kerja kontrak yang disoroti buruh, mereka juga mendesak pencabutan undang-undang yang mengatur sistem kerja kontrak.

“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk sosialisasi dan penolakan atas kekejaman para kapitalis yang tidak berpihak pada buruh,” ujar salah seorang aktivis buruh, Dedi Sudrajat, Rabu (19/9/2012).  

Dedi mengaku, mereka akan melakukan aksi yang lebih besar pada 25 September 2012 mendatang untuk terus mendesak penghapusan sistem kerja kontrak.(rani)




Istri Pergi Dari Rumah, Suami Gantung Diri

Kabar6-Diduga putus asa lantaran ditinggal pergi istri,Wawan Darmawan, 39 , warga Kampung Pondok Jati Selatan Rt 02/13, Kelurahan Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar rumahnya, Selasa (18/9/2012) sekira pukul 15:00 WIB.

Jasad korban dalam posisi tergantung dengan tambang plastik warna biri, pertama kali ditemukan oleh anaknya, IS, 11 tahun, yang baru pulang sekolah. IS kaget dan berteriak minta tolong hingga didengar oleh tetangganya. Jeritan Is mengundang warga berdatangan ke lokasi kejadian.

Peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Pondok Aren, yang kemudian datang ke lokasi melakukan Olah TKP dan identifikasi.

Menurut keterangan saksi-saksi, sehari sebelumnya Wawan bertengkar dengan istrinya, RB. Keributan dalam rumah tangga itu membuat RB kesal, lalu pergi meninggalkan korban. Belakangan ini diketahui Wawan dan RB memang sering bertengkar. Pertengkarannya dipicu karena Wawan diduga telah mempunyai kekasih lagi. (HP/sak)




Dapet Mobil Dinas, DPRD Kota Tangerang Dinilai Boros

Kabar6-Pembelian 19 unit kenderaan dinas merek Toyota Kijang Innova untuk anggota DPRD Kota Tangerang, dinilai sebagai bentuk pemborosan terhadap uang rakyat. Karena, mayoritas wakil rakyat yang duduk di DPRD saat ini sudah memiliki mobil pribadi.

Hal itu dilontarkan Koordinator LSM Pengamat Kebijakan Publik, Ibnu Djandi, selasa (18/9/2012). “Pada dasarnya, seluruh wakil rakyat di Kota Tangerang saat ini, mulai dari anggota sampai ketua sudah punya
mobil pribadi. Bahkan ada yang lebih dari satu,” ujar Djandi.

Seharusnya, lanjut Djandi, dana bernilai milliaran rupiah untuk pembelian 19 unit mobil Kijang Innova itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di Kota Tangerang. Seperti, membantu warga yang sedang mengalami krisis air bersih.

“Ini sama saja dengan mubazir dan tidak etis. Karena, disaat sebagian warga Kota Tangerang sedang berteriak kekeringan dan kekurangan air bersih, kok anggota dewan malah enak-enakan terima mobil baru,” kata
Djandi lagi.

Djandi menilai, pengadaan 19 unit mobil dinas bagi kalangan DPRD ditengah kekeringan yang melanda saat ini, justru bisa menciderai perasaan warga Kota Tangerang.

Dari penelusuran, kisaran harga sebuah mobil Toyota Kijang Innova baru dibuka mulai dari harga Rp. 189 juta hingga paling mahal Rp. 302 juta per unit.

Jika ditotalkan, dana yang digelontorkan Pemkot Tangerang untuk membeli 19 buah mobil dinas Kijang Innova dengan harga termurah senilai Rp. 3,5 miliar sampai harga termahal Rp. 5,7 miliar.

Ya, kendaraan dinas bagi kalangan wakil rakyat sifatnya memang bukan untuk pribadi. Kenderaan itu diperuntukkan menunjang kinerja para wakil rakyat. Dan, jika sudah tidak digunakan lagi, maka kendaraan
dinas itu harus dikembalikan sebagai aset daerah.(rah)




Mobil Dinas DPRD Kota Tangerang Toyota Kijang Innova

Kabar6-Setelah sekian lama menggunakan mobil berstatus pinjam pakai sebagai kenderaan dinas, DPRD Kota Tangerang akhirnya dibelikan 19 unit mobil baru merek Toyota Kijang Innova sebagai kenderaan dinas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Pembiayaan untuk pengadaan 19 unit mobil dinas baru milliaran rupiah itu berasal dari APBD Kota Tangerang, pada pos anggaran belanja DPRD tahun 2012.

“Betul. Sejak bulan lalu, 19 mobil dinas merek Toyota Kijang Innova telah diberikan kepada anggota DPRD Kota Tangerang,” kata Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine, Selasa (18/9/2012).

Menurutnya, ke 19 mobil dinas itu diberikan sebagai kendaraan operasional bagi kelengkapan DPRD seperti di anggota Komisi I-IV DPRD, Badan Anggaran, Badan Legislasi, Badan Kehormatan dan Badan Musyawarah.

Pemberian mobil dinas tersebut juga atas persetujuan dari Pemerintah Kota Tangerang, untuk anggaran belanja DPRD. Karena berdasarkan aturan, wakil rakyat boleh mendapatkan kendaraan untuk fasilitas wakil rakyat.

“Selama ini, kami tidak mendapatkan mobil dinas baru. Kami cuma mendapatkan mobil pinjam pakai sejak tahun 2003, merek Toyota Kijang GLX,” kata Herry.

Menurutnya, warisan mobil Toyota Kijang GLX dari periode DPRD sebelumnya, memang sudah tidak layak untuk digunakan untuk DPRD periode sekarang. Bagian mesin dari kendaraan itu banyak yang rusak dan sangat menganggu kenyamanan para wakil rakyat.

Disingung soal banyak anggota DPRD yang sudah memiliki mobil pribadi. Herry menampik dengan dalih bahwa tidak seluruh wakil rakyat memiliki kendaraan pribadi.

Karena, beberapa anggota DPRD sampai saat ini masih mengunakan mobil sewaan untuk pulang pergi ke kantor DPRD. Ia membantah adanya main belakang dengan pemda setempat terkait pemberian mobil dinas itu.

“Tidak adil rasanya jika kami tidak diberikan mobil dinas baru. Sebab, Kepala Dinas maupun Kepala Bagian di Pemda Kota Tangerang ini juga mendapatkan fasilitas kendaraan dinas,” kata Herry.

Sedangkan terkait besaran anggaran untuk pembelian 19 unit mobil dinas itu, Herry menolak merincinya dengan dalih bahwa wartawan bisa merinci sendiri berapa anggaran yang dibutuhkan.

“Anda bisa kalikan sendiri, harga 1 buah mobil Kijang Innova dikalikan 19 buah. Pembelian mobil itu biayanya dari APBD Kota Tangerang,” kata Herry.

Dari penelusuran, kisaran harga sebuah mobil Toyota Kijang Innova baru dibuka mulai dari harga Rp. 189 juta hingga paling mahal Rp. 302 juta per unit.

Jika ditotalkan, dana yang digelontorkan Pemkot Tangerang untuk membeli 19 buah mobil dinas Kijang Innova dengan harga termurah senilai Rp. 3,5 miliar sampai harga termahal Rp. 5,7 miliar.

Ya, kendaraan dinas bagi kalangan wakil rakyat sifatnya memang bukan untuk pribadi. Kenderaan itu diperuntukkan menunjang kinerja para wakil rakyat. Dan, jika sudah tidak digunakan lagi, maka kendaraan
dinas itu harus dikembalikan sebagai aset daerah.(rah)




Puluhan Karyawan PT Wiles Steel Keracunan Makanan

Kabar6-Kasus keracunan makanan menimpa kaum buruh. Kali ini, sebanyak 71 karyawan PT Wiles Steel yang beralamat di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang keracunan makanan catering, Selasa (18/9/2012).

Berawal ketika para karayawan perusahaan itu sedang istirahat makan, pada pukul 12.00 WIB.  Setelah menyantap menu makanan nasi, telur balado, dan mihun para karyawan pu melanjutkan kembali aktifitas kerjanya.

Setelah bekerja selama lebih dari 2 jam, tiba-tiba beberapa karyawan ada yang pusing dan muntah-muntah. Merasa butuh pertolongan yang lebih intens, karyawan yang mengalami keracunan tersebut akhirnya dilarikan ke klinik Rumah Bersalin Zalzabilla di Desa Korelet, Kecamatan Panongan, yang buka 24 jam.

“Saya dan teman saya yang lainnya langsung dibawa ke klinik, agar mendapatkan pertolongan pertama,” ujar Ahmad (27) salah satu korban keracunan tersebut.

Menurut Ahmad, kejadian itu baru pertama lalinya terjadi di tempat kerjannya. “Sudah dua tahun saya bekerja di sini, dan ini kejadian yang pertama,” terangnya.

Sementara itu menurut Dokter Tineke yang mengani puluhan korban keracunan tersebut mengatakan, korban yang berdatangan ke kliniknya secara bergantian. “Setelah beberapa orang ditangani, dataang linnya, begitu seterusnya, hingga kami sempat kewalahan,” paparnya.

Tineke mengatakan, para korban keracunan tersebut, murni keracunan makanan yang dikonsumsi. “Hasil sementara ini memang keracunan. Makanan, tapi untuk jenis racunnya sendiri kami belum tahu, karena sempelnya langsung diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji lab,” terangnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan petugas Dinkes ke lokasi pagi hari setelah menerima informasi.

“Menu makannya telor dan bihun. Sekitar pukul 14.00 Wib gejala keracunan timbul. Sebanyak 69 karyawan dilarikan ke klinik dan 2 lagi dirujuk ke RS Al Qadr karena pertimbangan medis,” ujarnya.

Ia menampik kedua orang yang dirujuk ke RS Al Qadr sakit parah. Diperkirakan dua hari kedepan karyawan tersebut sudah sehat kembali. Sementara 69 karyawan lainnya hingga siang ini sudah mulai pulih dan meninggalkan klinik.

Selain itu, Petugas Dinkes juga sudah mengambil sample makanan kathering karyawan pabrik itu berupa telor dan Bihun. Nantinya akan dibawa ke Laboratorium Puspitek dan Laboratorium Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

“Untuk hasil pemeriksaannya bisa satu hingga dua minggu lamanya. Dugaan sementara keracunan ditimbulkan dari makanan kathering,” tandasnya.(sly)




Lima Pegawai PDAM Tirta Benteng Dihajikan

Kabar6–Sebanyak 5 pegawai Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Benteng (TB) akan disertakan dalam 1.768 calon jamaah haji asal Kota Tangerang, menuju Tanah Suci Mekkah pada musim haji tahun ini.

Diberangkatkannya para karyawan ini bentuk penghargaan akan kinerja mereka dari direksi.

Direktur Utama PDAM TB Ahmad Marju Kodri mengatakan, program haji merupakan kepedulian perusahaan kepada pegawai untuk beribadah ke Mekkah.

Akan tetapi, kata dia, program ini dihentikan sementara mengingat lamanya waktu pemberangkatan.

“Alhamdulilah ada 5 orangyang bisa berangkat tahun ini. Tapi sementara kami stop kerena terlalu lama pemberangkatannya. Ini saja menunggu sampai lima tahun baru bisa berangkat,” terang Kodri.

Mekipun program haji dihentika, sebagai gantinya direksi PDAM TB mengagendakan program umroh bagi pegawainya. Tahun ini, PDAM sudah memberangkatkan 10 pegawai menjalankan ibadah umroh.

Kedepan, teknis pemilihan pegawai yang mendapat umroh akan lebih selektif. “Tahun ini akan dikocok tapi harus ada kriterianya, sehingga dari semua bagian berkesempatan dapat umroh,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kodri berpesan kepada 5 pegawai yang berangkat ke Tanah Suci agar mendoakan perusahaan agar diberikan kemudahan dalam menjalankan usahanya. Mengingat, usaha yang bergantung kepada air baku.

“Banyak kendalanya yang kita hadapi bersama, terutama pada musim kemarau sekarang ini. Tolong khususkan doa agar PDAM TB jadi perusahaan besar dan sukses sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” pinta Kodri.

Kepala Bagian Produksi Sumarya, satu dari 5 pegawai yang akan berangkat haji merasa bersyukur dapat menjalankan rukun Islam kelima dari perusahaan air tersebut. Terlebih, bisa melaksanakan ibadah haji, menjadi kebahagiaan setiap muslim.

“Saya minta doanya agar diberikan keselamatan selama melaksanakan haji dan kembali beraktivitas di PDAM,” ucap Sumarya.

Selain Sumarya, empat orang lainnya yang berkesempatan naik haji antara lain, Kepala Seksi Hukum Hari Hartian, Kepala Seksi Akuntansi Istiningsih Juniati, staf Humas Evi Devina dan staf Distribusi Deni Ridwan. 

“Saya sangat bersyukur. Dari sekian lama menunggu, akhirnya bisa berangkat juga ke Mekkah. Ini tandanya, Allah sudah mengizinkan,” tambah Evi Devina.(Iqmar)




BLHD Pastikan 30 Persen Mobil tak Lolos Uji Emisi

Kabar6–Ternyata, sekitar 30 persen dari 800 kendaraan yang melintasi Jalan Raya MH Thamrin, Cikokol, Kota Tangerang, dinyatakan tidak lulus uji emisi, Selasa (18/99/2012.

Demikian hasil uji emisi sementara yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama dengan Badan Lingkungan  Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten, hingga tiga hari kedepan.

“Rata-rata kendaraan yang tak lolos uji emisi tersebut adalah kendaran tua atau keluaran di bawah tahun 1990. Hal tersebut diakibatkan kurangnya perwatan dari pemilik kendaraan,” ujar Didin Khaerudin, Kabid Transportasi Perkerataapian dan Kendaraan Berat KLH, kepada wartawan di lokasi uji emisi gratis tersebut.

Menurutnya uji emisi ini dilakukan sebagai salah satu program pemerintah pusat dalam rangka evaluasi udara perkotaan pada 2012. selain itu, ingin didapati hasil, sejauh mana tingkat emisi gas buang berpengaruh terhadap kualitas udara perkotaan.

“Pada 2012 ini pemerintah pusat menargetkan akan menurunkan tingkat emisi gas buang hingga 26 persen se nasional. Indikator penurunan dapat dilihat dari uji emeisi di kota-kota metropolitan dan ibukota provinsi di masing-masing daerah,” jelasnya.

Bersamaan dengan uji emisi itu juga, pihaknya ingin melakukan penilaian kota/kabupaten mana saja yang dianggap masih memiliki kualitas langit biru.

“Tahun lalu, Kota Tangerang mendapatkan penilaian terbaik Langit Biru. Nah, uji emisi ini akan menentukan penghargaan itu dan juga akan menentukan sedikitny 10 persen penilaian Adipura tahun depan,” tuturnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi  Banten Achmad Dwikarya menyampaikan, uji emisi gratis di Kota Tangerang ini akan dilakukan selama tiga hari di tiga titik berbeda.

Pertama di Jalan MH Thamrin pada Selasa (18/9), Jalan Raya Sudirman pada Rabu (19/9) dan terakhir di Jalan Raya Palem Semi, Kamis (20/9/2012).

“Ada beberapa indikator yang kami tes, mulai dari kadar Hidrokarbon (Hc), Karbonmonoksida (Co) dan Opasitas (tingkat kepekatan asap pada kendaraan diesel atau yang menggunakan solar. Dari uji yang kami lakukan hari ini, total sekitar 800 mobil jenis disel maupun bensin 70 persen diantaranya lulus uji, sedangkan sisanya tidak,” ucapnya.

Achmad mengatakan, hingga Selasa (18/9) pukul 15.00 WIB tercatat 500 unit kendaraan diesel dan 300 kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis premiun yang dilakukan uji emisi.

“Bagi yang tidak lulus uji emisi, kami menghimbau agar para pemilik kendaraan melakukan tune-up (penyetelan) kendaraannya secara teratur, minimal enam bulan sekali. Sebab, selain mudah membuat rusak emsisi tinggi akan membahayakan pengguna kendaraan,” imbuhnya.

Masih Kata Acmad, pihaknya juga menyarankan agar setiap kota/ Kabupaten di Provinsi Banten ini bisa memilki alat ukur baku mutu udara atau pemantau udara ambien.

“Uji emisi ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pemilik kendaraan terhadap pentingnya menjaga kadar emisi gas buang sehingga, udara yang bersih bisa tetap terjaga dan juga mendukung program langit biru yang saat ini tengah digalakkan,” pungkasnya.
(Iqmar)