Karangan Bunga Duka Cita Penuhi Kediaman Ondos

Kabar6-Kediaman anggota Komisi I DPR-RI, Theodorus Jacob Koekertis, di jalan Aster Blok F5/8 RT 002/02, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel, kosong dan dan gelap. Karangan bunga tanda turut berduka cita dari berbagai instansi telah memenuhi luar pagar rumah. 

Pengamatan langsung dilapangan, tak ada orang satu pun anggota keluarga dan kerabat yang dapat dijumpai. Di rumah berlantai satu dan bercat putih ini hanya ada karangan bunga dari Menkominfo Tifatul Sembiring, Wakil Ketua MPR-RI Ahmad Farhan Hamid, pimpinan Kementerian Luar Negeri dan lainnya.

Dibagian pagar terpasang selembaran kertas karton pemberitahuan yang berbunyi, bagi saudara/rekan/ semua yang ingin turut berduka cita kepada Theodorus Jacob Koekertis (Ondos) mohon ke rumah duka “Oasis Lestari” jalan Gatot Subroto KM 7-8, Jatake, Kabupaten Tangerang

“Dari pagi memang kosong begini mas. Saya hanya dipesenin supir ibu (istri almarhum) untuk nerima karangan bunga yang datang,” ungkap Rohmat (42), petugas keamanan perumahan kepada Kabar6.com, Senin (24/9/2012).

Pria yang sudah 10 tahun bekerja di perumahan ini menjelaskan, dirinya mendapatkan informasi dari supir tersebut sekitar 09.00 WIB bahwa majikannya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Rohmat sempat melihat bila istri Ondos pergi ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput jenazah di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur.

“Ibu Maria pamit ke saya nitip jagain minta tolong jagain rumah karena mau nyusul ke rumah sakit (Sidoarjo),” jelasnya.

Menurut Rohmat, wakil rakyat dari Fraksi PDI-Perjuangan ini cukup akrab dengan dirinya. Saking akrabnya, bila sedang liburan Ondos suka minta tolong kepadanya tanpa sungkan dan malu.

“Kalo hari Sabtu atau Minggu pak Ondos suka naik ojek sama saya minta dianterin  ke pasar modern,” kenang Rohmat. “Pas mau berangkat ke Bandara juga pamit ama saya dari dalam taksi, katanya ada kunjungan kerja,” tambah pria berkumis ini.

Ditempat sama, Handoko, tetangga korban menyatakan Ondos yang hanya tinggal bersama seorang istri tanpa anak. Kepergian Ondos ke Sidoarjo tak lain dalam rangka kegiatan reses ditempat konstituen asal almarhum terpilih sebagai wakil rakyat.

Keseharian almarhum, menurut Handoko, dikenal sebagai pribadi yang sederhana, ramah dan suka bersosialisasi dengan warga sekitar. Ondos selalu hadir dalam setiap pertemuan di balai warga untuk membicarakan seputar berbagai hal.

“Sederhana orangnya. Lihat aja rumahnya begitu,” terang Handoko.

Perlu diketahui, Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), 50 tahun, meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya, Nissan B 15 VY mengalami kecelakaan di jalan Tol Porong-Surabaya KM 29.600, Senin (24/9/2012).

Korban meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RS Delta Surya Sidoarjo. Setelah itu korban dibawa ke RSUD Sidoarjo hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Korban bersama sopirnya Wahyu Wirogo (35),warga Desa Brodot Jombang.Kala itu mobil yang dinaiki anggota Komisi I DPR RI ini melaju dari arah selatan menuju utara.

Di dekat lokasi kejadian, sopir korban mendahului sebuah kendaraan yang belum diketahui nopolnya. Begitu berhasil melewati kendaraan ini,sopir korban lalu hendak ke jalur kiri.

Kecelakaan ini diperkirakan berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB. Kala kejadian, korban disebut-sebut hendak balik ke Jakarta melalui Bandara Internasional Juanda setelah melakukan turba di daerah asal pemilihannya, Blitar-Kediri-Tulungagung atau dikenal Dapil Jatim VI. (yud)




Demo di PT Dharma Polymetal, Buruh Bentrok dengan Polisi

Kabar6- Aksi demonstrasi puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di PT Dharma Polymetal Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (24/9/2012), berujung bentrok dengan polisi.

Kericuhan terjadi akibat ulah provokator yang merasa tidak senang pabriknya didemo para buruh. Selain itu, aksi unjuk rasa ini juga dipicu oleh kebijakan perusahaan yang melakukan PHK sepihak terhadap 200 buruh dibawah naungan outsorching.

Kekisruhan makin memanas, ketika  ratusan siswa di kampus SMK Yuppentek Balaraja yang tak jauh dari lokasi pabrik sparepart motor itu, ikut terpancing dan melempari petugas dengan batu.

“Kami hanya minta kejelasan nasiib buruh yang di PHK sepihak oleh PT Dharma Polymetal. Karena tak ditanggapi, kami mencoba masuk kedalam pabrik untuk menemui pihak manajemen. Tapi, tiba-tiba petugas polisi menyerang kami dengan beringas. Jaddi, kami semua kelabakan,” ujar Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, Imam Sukarsa.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 09:00 Wib. puluhan buruh berorasi di depan pintu pabrik. Saat buruh hendak  merangsek dan mendobrak pintu pagar, anggota Polisi dari Dalmas Polresta Tangerang bereaksi lalu membentuk pagar betis untuk menghalau mereka.

Ketegangan makin memuncak, saat munculnya orang tak dikenal dan memukul salah satu buruh.

Melihat rekannya dipukul, puluhan buruh tersebut makin beringas. Diwaktu yang sama, ratusan siswa Yuppentek juga tersulut dan berujung pada aksi saling lempar dengan petugas.

Alhasil, aksi ini dapat diredam setelah puluhan petugas merangsek kedalam halaman kampus tersebut. Ratusan siswa pun berhamburan menyelamatkan diri masuk kedalam ruang kelasnya masing-masing.

Menurut Imam, sikap polisi dalam menangani demonstrasi ini, dinilainya berlebihanan serta melanggar standar operasional prosedur, karena melakukan tindakan kekerasan.

“Ini jelas tindak kekerasan, dan saya dipukuli oleh polisi,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya akan melaporkan persoalan itu ke Propam Polri dan mengancam akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

“Usai kejadian, saya langsung melapor ke Propam Polresta Tangerang. Saya juga sudah melakukan visum. Saya berharap masalah ini ditangani serius oleh Propam. jika tidak, saya akan mengadu ke Polda Metrojaya,” tandasnya.

Hal sama juga dikatakan, Sekretaaris DPC FKSPSI Kabupaten Tangerang, Gatot Subagyo, tindakan polisi ini sangat arogan dan semena-mena.

“Saya didorong dan dipukuli sampai masuk ke dalam got. Jelas, ini adalah bentuk kekerasan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polresta Tangerang, Kompol Kustanto menjelaskan, bentrokan terjadi lantaran ada masyarakat sekitar yang memukul pendemo.

“Bentrokan itu terjadi, karena ada warga sekitar pabrik yang merasa dirugikan karena adanya demo. Warga itu pun langsung memukul salah seorang pendemo. Kemudian Polisi hendak melerai, malah disangka pukul dan terjadi kesalah pahamanan, sehingga berakibat bentrokan dengan petugas,” tuturnya.(din)

 




Kinerja Berbasis Anggaran, 4 Perda Inisiatif Omdo

Kabar6-Kinerja para wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mendapat sorotan publik. Selama ini optimalisasi hasil kinerja cenderung minim karena sibuk menghabiskan waktu kunjungan kerja untuk plesiran.

“Kerja mereka lebih berbasis anggaran ketimbang pencapaian hasil kinerja,” ungkap Ketua Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangsel, Imam Darmaji, kepada Kabar6.com di Gedung DPRD, Setu, Senin, 24 September 2012.

Iman memaparkan, setiap hari seluruh komisi dan fraksi DPRD Kota Tangsel selalu tidak ada ditempat dengan dalih sedang melakukan kunjungan kerja ke luar kota. Mirisnya, dari seluruh plesiran berdalih kunjungan kerja ini yang menghabiskan keuangan negara hingga milliaran rupiah minim hasil.

Hingga saat ini, lanjut Iman, belum ada satu pun payung hukum berupa peraturan daerah (Perda) yang dapat dihasilkan. Dari 20 Perda yang rencananya diresmikan tahun 2012 ini, baru ada 4 Perda telah di ketuk palu.

“Tahun ini rencananya ada 20 Perda, 16 ajuan dari Pemkot sedangkan sisanya 4 Perda inisiatif. Tapi dari 4 itu pun belum ada yang terealisasi, informasinya rencana semua 6 Perda inisiatif tapi hanya 4 yang dianggarkan,” kata Iman.

Selama ini, lanjut Iman, program kerja dewan hanya mengacu dan telah diatur dalam hari orang kerja (HOK). Artinya, dalam setiap dinas luar kota para wakil rakyat mendapatkan uang saku diluar Surat Perintah Jalan (SPJ).

Dengan begitu, selama ini kinerja wakil rakyat di Kota Tangsel telah melenceng dari tugas pokok dan fungsinya. Hal ini tentunya, terang Iman, telah berpengaruh juga di kinerja lembaga eksekutif untuk mengambil kebijakan penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Dari pada hangus (anggaran kunker, mendingan dipake buat jalan-jalan. Kan kalo tidak habis bisa Silpa dan target 4 Perda inisiatif itu omdo (omong doang-red),” jelas Iman, usai diterima perwakilan DPRD Kota Tangsel.

Ditempat sama, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tangsel, Heri Sumardi, tak menampik dengan pernyataan LIRA. Menurutnya, akan sangat sulit bila orientasi kinerja wakil rakyat lebih kepada gaya kapitalis atau mementingkan uang perjalanan dinas ketimbang mengemban amanat rakyat. “Memang harus ada koreksi tahun mendatang,” kata Heri.

Heri menyangkal bila para kinerja dewan hanya dilihat dari tingkat kehadiran. Sebab, setiap hari wakil rakyat harus mengikuti bimbingan teknis dan kunjungan kerja ke luar daerah. Hal itu pun sudah termasuk ke tingkat kehadiran. “Hasilnya minim (Kunker). Memang harus diakui,” akunya.(yud)

 




Kebakaran di Cengkareng, Listrik ke Bandara Soetta Padam

Kabar6-Pasokan jaringan listrik ke terminal Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, tiba-tiba padam, Senin (24/9/2012) sore. Padamnya aliran setrum karena adanya kebakaran kampung di ruas Cengkareng, tower PLN di Duri Kosambi.

“Penyebab listrik di bandara mati setelah terjadi kebakaran di tower PLN Duri Kosambi. Jadi, aliran kabel ke bandara terputus,” kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi.

Trisno menjelaskan, mati listrik di bandara terjadi lebih dari satu jam sejak pukul 15.00 WIB, dan hingga pukul 16.30 WIB, listrik pun belum hidup. Meski demikian, dampak padam listrik tidak berpengaruh besar terhadap operasional di bandara.

Sebab, pengelola bandara telah menyiapkan setrum back-up berupa UPS, untuk mengalirkan listrik di bandara. Kalaupun listrik padam, fasilitas pendukung di bandara akan tetap menyala dengan adanya bantuan dari listrik back up tersebut.

“Saat pertama kali listrik di bandara padam, AC dan lampu mati hanya sebentar. Setelah itu kembali menyala dengan adanya back up listrik yang kita miliki,” kata Trisno.

Berdasarkan informasi, kebakaran itu terjadi di sebuah kampung di bawah saluran udara tegangan esktra tinggi atau sutet 150 KV. Sehingga memutuskan jaringan listrik di ruas Cengkareng-Duri Kosambi tower 7-8.

Akibat kebakaran itu, PT. PLN wilayah Jakarta-Tangerang sedang melakukan perbaikan jaringan listrik yang terbakar. PT AP II, belum memastikan sampai kapan listrik padam di bandara akan hidup kembali. Karena, yang memiliki tanggung jawab atas padamnya listrik di bandara adalah PLN.

“Justru itu PT PLN yang lebih tahu mengapa sampai listrik di bandara putus. Kami juga kurang tahu sampai jam berapa listrik akan kembali menyala,” kata Trisno.

Kendaraan Ke Bandara Diperiksa
Sementara, pasca penangkapan teroris di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kepolisian Resort Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, giat mengelar patroli pemeriksaaan kendaraan di pintu masuk M1 setiap hari.

Kepala Polres Kota Bandara, Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya saat ini makin memperkuat pengawasan di bandar udara itu. Ini menindaklanjuti proses pengamanan di Bandara Soekarno Hatta. Menyusul, serangkaian penangkapan Tim Densus 88 terhadap para teroris baik di Solo, Depok dan Tambora, Jakarta Barat.

Pengawasan itu dengan terus mengencar patroli kendaraan roda empat-sejenisnya dan roda dua yang mempergunakan pintu M1 sebagai pintu masuk dari barat menuju Bandara.

“Setiap hari kendaraan yang masuk ke bandara kami periksa dan melakukan patroli sebagai antisipasi keamanan bandara dan masyarakat,” kata Reynhard, Senin (24/9/2012).

Selain melakukan patroli di pintu M 1 Bandara. Peningkatan sistem keamanan di bandara juga dilakukan petugas dengan melakukan patroli secara random atau acak.

Patroli random tidak hanya memusatkan kepada salah satu titik vital, tetapi beralih ke tempat lain dan menganti personal. Langkah itu dinilai cukup mujarat untuk lebih intens melakukan pengawasan dan pengamanan bandara.

“Jika patroli rutin bisa diketahui. Maka, saat ini kami mengunakan sistem random. Dengan menganti personal dan pengawasan di secara acak,” kata Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Bram Bharoto Tjiptadi ketika dihubungi, kemarin.

Bram menuturkan, selain antisipasi terhadap para pengujung bandara. Pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap siapapun, termasuk karyawan perusahaan itu ke tower.

Setiap karyawan harus menunjukan kartu pass, sebagai bukti mereka benar sebagai petugas di tower, tempat di mana petugas Air Trafict Control melakukan tugasnya sebagai pemandu pesawat udara.

Langkah itu untuk memastikan tidak adanya orang asing yang bisa membahayakan sistem pengamanan. “Siapapun kami perketat, termasuk saya untuk masuk tower,” kata Bram.

Selain itu, menurut Bram, PT AP II juga memperketat jalur ke obyek vital pengisian bahan bakar. Selama pengamatan pihaknya sistem keamanan di bandara, sudah berjalan dengan baik. Karena adanya pembenahan dalam memperketat bandara dari orang-orang yang tidak berkepentingan.(rah)




Pagar Bambu SDN VII Jombang Diganti Tembok Permanen

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan membongkar pagar bambu yang terpasang di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jombang VII, di Jalan Jembar Jaya, RT 01/05, Kampung Cilalung, Jombang, Kecamatan Ciputat. Menyusul sengketa lahan antara pihak yang mengklaim sebagai ahli waris yang menuntut penggantian atas lahan.

“Pagarnya sudah dibuat permanen. Yang dari bambu dibongkar,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Mathodah, kepada Kabar6.com melalui sambungan selularnya, Senin, 24 September 2012.

Ia menjelaskan, tembok tersebut sengaja dibuat demi keselamatan 370 murid yang dibagi dalam dua rombongan belajar, yaitu pagi dan siang hari dalam 4 ruang kelas. Belahan bambu, menurut Mathoda, dikhawatirkan dapat melukai siswa ketika bermain bola.

Gedung sekolah, lanjut Mathoda, juga akan segera direlokasi. Saat ini Pemkot Tangsel sudah memiliki lahan pengganti sarana pendidikan tersebut dan dalam waktu dekat segera dibangun.

“Lokasinya kebelakang gedung yang sekarang. Sekitar 100 meter paling jaraknya,” jelas Mathoda. “Gedung yang lama mau dibuat untuk TK Negeri,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ini menyusul disegelnya ruang kelas oleh pihak ahli waris almarhum H. Nurdin Yahya, yang mengklaim bahwa lahan yang diatasnya berdiri bangunan kelas IV dan V di SDN itu sebagai miliknya.

Hal ini menyebabkan para murid terpaksa melakukan kegiatan belajar secara berdesakan di teras depan kelas yang berukuran 180 CM x 400 CM. Meski jauh dari rasa nyaman, namun proses belajar mengajar tetap berlangsung. (yud)




Besok, Rekam e-KTP Kota Tangerang di BJB Metropolis

Kabar6-Warga Kota Tangerang yang belum berkesempatan merekam data e-KTP mereka di kecamatan beberapa waktu lalu, tak perlu khawatir.

Sebab, Disdukcapil Kota Tangerang membuka layanan e-KTP keliling di area Kantor Bank Jabar Banten (BJB) Metropolis Mall, Selasa (25/9/2012).

“Besok (Selasa, 25 September 2012), di depan BJB Metropolus, dimuali sekitar pukul 10.00 WIB. Disana kami melayani masyarakat Kota Tangerang yang belum sempat merekam di kecamatan lantaran sibuk, berhalangan, atau bekerja,” kata Mulyanto, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk pada Disdukcapil Kota Tangerang.

Dia menuturkan, sejak sebulan terakhir, Disdukcapil memang telah menggulirkan program rekam e-KTP Keliling untuk   memudahkan masyarakat melakukan perekaman. “Kami biasanya menempatkan perekaman keliling ini di tempat strategis,”. Imbuhnya.(Iqmar)




PHK Tanpa Pesangon, PT DP Dikepung Puluhan Buruh

Kabar6-Sedikitnya 70 buruh mengepung PT Dharma Polimetal (DP) yang berlokasi di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (24/9/2012). Pemicu aksi unjuk rasa puluhan buruh ini, diduga karena kebijakan perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pesangon terhadap 200 karyawannya beberapa waktu lalu.

Sekretaris DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Tangerang, Gatot Subgyo mengatakan, aksi ini dilakukan guna menuntut hak-hak buruh, seperti pesangon dan kompensasi lainnya yang tidak dibayarkan oleh perusahaan produsen rak stainless ini. Sedangkan, para buruh itu sudah di PHK sepihak sejak  Agustus lalu.

“Jumlah buruh yang di PHK itu sekitar 200 orang. Mereka bekerja di PT DP ini sudah 7 hingga 8 tahun. Oleh karena mereka ini dibawah naungan outsorching, maka pihak perusahaan tak mau tanggungjawab atas pesangon dan kompensasi itu,” ujar Gatot kepada Kabar6.com, seusai berorasi di PT DP tersebut.

Selain pesangon lanjut Gatot, pihaknya menuntut beberapa poin yakni, penghapusan sistim outsorching yang menyengsarakan nasib buruh, pengankatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dan pembayaran uang makan sebesar Rp50 ribu/hari kepada 200 buruh yang dikeluarkan itu.

“Saya meminta kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten UU Nomor 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan Tangerang, agar lebih tegas lagi menindak pengusaha nakal. Jangan tutup mata atas penderitaan yang dialami buruh saat ini. Ketika, aksi ini tak ditanggapi juga, maka kami akan melanjutkan aksi ini hingga empat hari kedepan,” katanya.

Informasi yang dihimpun, aksi damai puluhan buruh PT DP tersebut, berlangsung sekitar pukul 9.00 Wib. Unjuk rasa ini, dikawal ketat oleh puluhan petugas dari Polsek setempat.(din)




Warga Bima Terus Sosialisasikan Wali’s ke Masyarakat

Kabar6-Warga asal Bima-NTB yang tergabung dalam organisasi Komunitas Bima (Kombi) di Kabupaten Tangerang, saat ini terus bergerak menyosialisasikan Calon Bupati dan Wakil Bupati Achmad Suwandhi-Muhlis (Wali’s) kepada masyarakat ditempat tinggalnya masing-masing.

Sosialisasi ini, dilakukan door to door oleh mereka, guna kandidat yang didukungnya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, pada periode 2013-2018 mendatang.

“Saat ini, kami terus gerak sosialisasikan Wali’s kepada masyarakat baik yang berasal dari Bima-NTB, warga pribumi maupun warga pendatang lainnya,” ujar Abdurrohim saat menggelar rapat koordinasi dengan puluhan pengurus dan anggota Kombi, di kawasan Cikupa, kepada Kabar6.com, Minggu (23/9/2012).

Puluhan ribu warga Bima-NTB di Kabupaten Tangerang ini kata dia, sudah sepakat mendukung dan memilih Wali’s pada pemilukada yang di gelar akhir tahun ini. Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai pendekatan, termasuk menyebarkan stiker dan spanduk bergambar Wali’s di sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang ini.

“Kami melihat sosok Wali’s ini sangat fenomenal dan dekat dengan masyarakat, termasuk warga Bima. Tipe pemimpin seperti ini yang diimpikan oleh kami,” katanya.

Hal sama juga dikatakan Edi Kurniawan, tokoh masyarakat Bima, dirinya berharap kepada pasangan yang diusung PDIP dan PAN ini, agar benar-benar memperhatikan nasib warga pendatang, ketika Wali’s terpilih dan memimpin daerah berjuluk kota seribu industri ini.

“Jangan pada saat ada maunya, lalu pura-pura dekat dengan masyarakat. Kami, akan dukung seratus persen, kalau Wali’s ini bisa mengakomodir kepentingan kami.  Warga kami, butuh pendidikan, laayanan kesehatan dan lapangan pekerjaan yang layak,” ujarnya.(din)

 




Pendukung Nawawi Tolak Keputusan Musda KNPI Kota Tangerang

Kabar6-Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI IV, Kota Tangerang disoal. Sebanyak 9 Pengurus Kecamatan (PK) dan 22 organisasi Kepemudaan (OKP) melayangkan mosi tidak percaya dan menolak hasil Musda.

Bahkan, surat pengajuan keberatan yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP KNPI Pusat, Ketua umum DPD KNPI Provinsi Banten, Dispora Kota Tangerang, Kesbangpolinmas Kota Tangerang.

“Kami menolak keputusan Musda. Dimana, sebelumnya steering committee menggugurkan pencalonan Nawawi dalam bursa pemilihan Calon Ketua KNPI Kota Tangerang,” ujar Andi Syaripudin, Ketua PK KNPI Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (23/9/2012).

Menurut Andi, keputusan steering committee yang membatasi usia calon Ketua KNPI Kota Tangerang dibawah 40 tahun, tidak mendasar dan tidak bisa diterima.

“Contohnya Idrus Marhan. Dia terpilih saat berumur 40 tahun pada saat pemilihan 2003- 2005. Batasan mestinya 41 tahun, bukan dibawah 40 tahun,” ujar Andi.

Atas dasar itulah, lanjut Andi, pihaknya mengajukan surat mosi keberatan agar DPP KNPI Banten bisa menganulir keputusan steering committee yang menetapkan Ibrohim sebagai ketua KNPI Kota Tangerang.

“Pembatasan usia 40 tahun kami anggap sebagai ketidakjujuran dalam pelaksanaan Musda. Untuk itu, kami minta DPP KNPI Banten menganulir kemenangan Ibrohim,” ujar Andi lagi.(arsa)




GOR Milik Pengembang Bintaro Disegel BP2T Tangsel

Kabar6-Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dadang Sofyan, mengatakan, dirinya telah meminta pihak PT Jaya Real Property (JRP) Tbk agar menghentikan kegiatan pembangunan. Sarana GOR yang tengah dibangun ini tak kantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Kita memberikan segel dikarenakan belum memiliki IMB,”ungkap Dadang, kepada wartawan kemarin.

Ia menjelaskan, kelengkapan dokumen resmi yang dimiliki pengembang kawasan Bintaro Jaya ini masih dalam proses. Dadang menyesalkan, meski belum dikeluarkan tapi sarana pusat olahraga yang terletak di jalan Raya Tegal Rotan ini tetap terus dikerjakan pembangunannya.

Dadang mengimbau, bagi para investor yang ingin membangun harus mengikuti prosedur dan ketentuan yang ada. Bila kelengkapan dokumen persyaratan telah dipenuhi, tentu pihaknya tak akan menghalangi.

“Jangan sampah melanggar dikarenakan tidak segan-segan BP2T atau dinas terkait untuk menutup bangunan yang tidak memiliki izin,” tegas Dadang.

Secara terpisah, Humas PT JRP Tbk, Rudi Hartono membenarkan adanya penyegelan yang dilakukan BP2T terkait rencana pembangunan GOR Bintaro. Dia berdalih kini pihaknya tengah melengkapi dokumen persyaratan IMB.

“Iya benar pembangunan tersebut untuk GOR dan disegel BP2T. Sekarang kita lagi lengkapi IMB-nya,” kilah Rudi.

Ketua Komisi D Bidang Pembangunan, DPRD Kota Tangsel, Gacho Sudarso mengatakan, kurangnya pengawasan yang dilakukan dinas terkait terhadap masalah perizinan ini sehingga menjadi menjamur bangunan tanpa ijin.

“Kita akan memanggil dinas terkait untuk masalah ini,” ungkapnya.

Ditanya maraknya pembangunan yang sudah disegel BP2T tapi masih saja melakukan pekerjaan pembangunan. Seperti halnya pembangunan Apartemen di Lengkong Gudang, dan Minimarket Indomaret di Anggrek Residence.

Gacho menilai karena kurangnya pengawasan dan tidak adanya ketergasan dari pemerintah daerah mengakibatkan ini menjadi marak diTangsel.

“Kami akan memanggil untuk mempertanyakan masalah ini, ini tidak boleh dibiarkan terlebih kita sudah memiliki Perda IMB nomor 14 Tahun 2011, jangan sampai perda ini menjadi tidak efektif,” harapnya. (yud)