1

Rampok 6 Mini Market, Mahasiswa Ditangkap Polsek Serpong

Kabar6-Berakhir sudah petualangan jahat Gendi Alfa Kasogi Tobing (25). Setelah sukses merampok 6 mini market di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam 3 hari terakhir, aksi tunggal pria muda inipun akhirnya terhenti.

Ya, tak lama setelah beraksi, Gendi yang masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini diringkus petugas Polsek Serpong di rumahnya di Anggrek Loka, Blok H, No. 30, RT 001/012, Desa Rawa Buntu, BSD, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (28/8/2012).

“Benar, pelakunya sudah kami bekuk di wilayah Serpong usai beraksi merampok di Alfamart Cikokol 1,” kata Kapolsek Serpong Kompol Nico Andreano Setiawan.

Dengan tertangkapnya pelaku, Nico berharap keresahan yang terus menerpa masyarakat dan pemilik minimarket di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bisa terjawab.

“Total pelaku melancarkan aksinya sebanyak 6 kali. Tiga kali di wilayah Tangsel dan 3 kali di Kota Tangerang. Kami yakin pelakunya sama, karena ciri-ciri dan modusnya sesuai dengan rekaman CCTV yang kami dapatkan,” singkatnya.

Atas perbuatannya, pelaku juga diancam dengan sanksi berat berupa hukuman kurungan penjara hingga 12 tahun sesuai dengan Pasal 365 Ayat 2 KUHP.

Sementara, Irvita Aviona, Humas Alfamart mengaku pihaknya kini sudah tenang menyusul tertangkapnya p[elaku perampokan Alfamart tersebut.

“Benar tadi pagi dini hari (kemarin) Alfa Cikokol 1 dan 2 dirampok. Tapi, kami sudah tenang karena pelakunya sudah ditangkap,” jelas Irvita.

Diketahui, dari 6 mini market yang sukses dijarah pelaku, tiga diantaranya adalah minimarket 24 jam yang berdiri di ruas Jalan Raya Serpong.

Sedangkan 3 mini market lainnya berada di Kota Tangerang, masing-masing Alfamart 1 dan 2 di kawasan Cikokol serta Alfamidi 24 jam di Jalan KH Hasyim Ashari.(iqmar)




Proyek Tandon Situ Garukgak Rp11,7 Miliar Ambrol

Kabar6-Proyek tandon penampung air Situ Garukgak senilai Rp11,7 miliar yang berlokasi di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang-Banten, ambrol.

Ambrolnya proyek yang bersumber dari APBN tahun 2011 lalu, diduga akibat rendahnya kualitas konstruksi yang digunakan pada saat pembangunan.

Ketua LSM Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK), Abdul Rafik mengatakan, brdasararkan hasil investigasi, pembangunan proyek yang dikerjakan oleh PT Karunia Inti Semesta ini diduga ada penyalahgunaan dan ketidaksesuaian konstruksi.

Selain itu, dalam pelaksanaanya juga disinyalir terjadi mark up anggaran, serta menyimpang dari Bill of Quantity (BQ).

“Kami melihat ada unsur kesengajaan yang dilakukan para oknum dalam proyek ini. Sehingga, negara banyak mengalami kerugian. Tak hanya itu, dugaan korupsi berjamaah antara pemborong dan oknum pejabat terkait terlihat jelas,”ungkapnya kepada wartawan saat menggelar jumpa Pers di kantornya di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, di Tigaraksa, Selasa (28/8/2012).

Proyek tandon air untuk pengairan persawahan di tiga desa antara lain, Desa Jengkol, Cibetok, dan Desa Talok ini, lanjut Opik, dibangun pada Maret 2011 lalu. Namun, karena situ Garukgak ini ambrol, aktivitas pertanian di wilayah itu,  saat ini terganggu.

“Secara teknis dan berdasarkan analisa kami, diperkirakan sudah terjadi kerugian negara sekitar Rp3,9 miliar,” ujarnya.

Untuk itu, kata Opik, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek itu diantaranya, pengguna anggaran, pejabat perencana proyek, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), pengawas proyek, konsultan dan pelaksana proyek harus bertanggungjawab atas ambrolnya proyek tersebut.

“Data-data terkait proyek itu sudah kami kumpulkan semuanya. Dalam waktu dekat, kasus ini akan kami laporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten,” tandasnya.

Sementara itu, Humas Balai Ciliwung- Cisadane, Putu menjelaskan, ambrolnya proyek tandon air situ Garukgak Kresek ini, merupakan tanggungjawab dari pelaksana  atau pemborong proyek tersebut. Saat ini, proyek yang ambrol itu tengah dilakukan perbaikan.

“Itu tanggungjawab pemborong. Masalah itu, sudah banyak yang tanya ke kami. Sebaiknya, anda layangkan konfirmasi secara tertulis ke kantor kami,” katanya.(din)

 




24 Bangunan Liar di Lahan Menkumham Dibongkar Paksa

Kabar6-Puluhan bangunan liar semi permanen di Kampung Sukun, Kelurahan Sukasari, Kacamatan Tangerang, dibongkar paksa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.

Sedianya, bangunan liar yang ditertibkan itu berada diatas lahan milik Kementrian Hukum dan HAM (Menkumham).

“Ini adalah upaya kami dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda). Total, ada 24 unit bangunan yang kami bongkar,” ujar Kepala Bidang Pengawasan Satpol PP Kota Tangerang, Afdiwan, Selasa (28/8/2012).

Menurut Afdiwan, lahan Menkumham itu sedianya hanya boleh digunakan sebagai lahan garapan. Bukan mendirikan bangunan. “Karena melanggar aturan, maka kami tertibkan,” ujar Afdiwan lagi.

Meski aksi pembongkaran paksa itu berlangsung lancar tanpa perlawanan, namun tak urung tindakan tegas Satpol PP itu membuat sejumlah warga pemilik bangunan meeradang.

“Kami ini cuma cleaning service mas. Kalau diusir paksa seperti ini, maka kami juga tak tahu akan tinggal dimana nanti. Kami berharap, pemerintah mau memberikan solusi,” ujar Yuni (40), salah seorang pemilik bangunan yang dibongkar.(arsa)

 




Hari Ini Kasus Rahma Fauziah Subekti Dilaporkan ke Polres

Kabar6-Hari ini, Lili Fauziah (30) yang tak lain adalah ibunda dari Rahma Fauziah Subekti (9), bocah perempuan bisu yang sempat hilang dan diduga menjadi korban pemerkosaan bakal melapor secara resmi ke Polres Kota Tangerang.

Lili akan bertolak ke Polres Kota Tangerang didampingi oleh petugas Polsek Pondok Aren dan Kepala Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel, Titi Suhartini.

“Besok (Selasa 28/8/2012) kami akan membuat laporan ke Polres Kota Tangerang. Katanya sih, selain didampingi Polsek saya juga akan didampingi oleh pihak dari P2TP2A Tangsel,” ujar Lili Fauziah, Senin (27/8/2012).

Menurut Lili, bila benar putrinya telah menjadi korban pemerkosaan, dia berharap polisi bisa segera menangkap pelakunya. Karena jika tidak, maka sewaktu-waktu pelaku itu datang kembaali ke sekitar lingkungan tempat tinggaalnya, maka akan langsung dihakimi warga.

“Saya kenal wajah lelaki itu. Karena dia memang sering datang ke kontrakan Poniem. Kalau dia nanti datang lagi, saya tidak akan panggil polisi. Tapi langsung minta warga disini agar menghakiminya,” ujar Lili sambil menangis membayangkan penderitaan putrinya.

Ya, Lili yang sehari-hari adalah pekerja serabutan itu mengaku sangat sedih setelah mendengar kabar bila putrinya telah menjadi korban kejahatan seksual. “Saya ini orang susah. Kok tega-teganya sih memperkosa anak saya,” ujar wanita paruh baya itu lagi.

Ya, Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Rahma Hilang Dibawa Pria Langganan Jablay

Kabar6-Hilangnya Rahma Fauziah Subekti (9) kiranya bukan tanpa cerita. Bocah perempuan bisu itu diduga dibawa oleh pria hidung belang yang merupakan langganan dari seorang wanita malam (jablay) yang tinggal disebelah rumah kontrakan korban.

Hal itu diungkap oleh ibunda korban, Lili Fauziah saat ditemui kabar6.com di rumah kontrakannya dibilangan Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (27/8/2012).

Menurut Lili, putri kesayangannya itu diperkirakan hilang sejak Sabtu (25/8/2012) sekira pukul 02.30 WIB. Saat itu, Rahma sedang bermain di depan rumah kontrakan yang dihuni Poniem (25), Jablay asal Boyolali, Jawa Tengah, yang kebetulan berada persis disamping rumah kontrakan korban.

“Soalnya jam 02.30 WIB saya sedang mencuci pakaian dibelakang rumah. Tiba-tiba datang pria langganan Poniem. Bahkan, saya sempat menganjurkan pria itu agar langsung mengetuk pintu kamar Poniem,” ujar Lili.

Namun, setelah Lili selesai mengambil dua ember air dibelakang rumahnya, pria hidung belang langganan Poniem itu sudah tidak kelihatan. Rahma juga tidak ada.

“Saya sempat menanyakan keberadaan Rahma pada Poniem, tapi dijawab tidak tahu. Saya curiga, karena Poniem tidak mau melayani langganannya, pria itupun kemudian membawa Rahma,” ujar Lili lagi.

Alhasil, sepanjang dini hari itu jadilah Lili belingsatan sendirian mencari Rahma sendirian. Namun, meski sudah mencari kemana-mana, tetap saja Rahma tidak diketahui keberadaannya. Keberadaan Rahma baru terkuak setelah Lili berinisiatif melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Aren.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Rahma Fauziah Subekti Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan

Kabar6-Rahma Fauziah Subekti (9), bocah perempuan bisu tuli yang sebelumnya dikabarkan hilang dan terlantar dibilangan Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (25/8) lalu, diduga menjadi korban pemerkosaan.

Dugaan itu diperkuat setelah korban mengeluhkan sakit pada bagian kemaluannya, beberapa saat setelaha ditampung oleh LSM Marcilea Foundation.

“Saat di antarkan ke rumah kami, korban sudah terlihat kumuh dan sesekali mengerang kesakitan sambil tangannya menunjuk ke perut bagian bawah,” ujar Ketua LSM Marcelia Foundation, Marsilea ST. Krenata, Senin (27/8/2012).

Bahkan, lanjut Marcelia, saat tas korban diperiksa ternyata didalamnya detemukan betadine vagina. Dasar itulah yang kemudian membuat kami curiga dan melapor ke Polsek Pondok Aren, sebelum membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati untuk divisum.

Dari keterangan dokter rumah sakit yang memeriksanya, diketahui bahwa vagina Rahma Fauziah mengalami robek serta terdapat adanya bercak sperma.

“Merujuk keterangan dokter yang memeriksa Rahma itulah yang membuat indikasi kami semakin kuat, bahwa bocaah itu telah menjadi korban kejahatan seksual,” ujar Marceila lagi. 

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Bocah Perempuan Bisu Itu Bernama Rahma Fauziah Subekti

Kabar6-Identitas bocah perempuan bisu tuli yang dikabarkan terlantar dan ditemukan warga di Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (25/8) lalu akhirnya terkuak.

Bocah yang belakangan diketahui bernama Rahma Fauziah Subekti (9) itu adalah putri dari pasangan suami istri, Lili Fauziah (30) dan Roni Subekti (40), warga Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel.

Identitas Rahma sendiri terkuak setelah Lili Fauziah, ibunda Rahma mendatangi Polsek Pondok Aren guna melaporkan perihal hilangnya Rahma, pada Senin (27/8/2012). 

Laporan Lili Fauziah langsung direspon oleh petugas Polsek Pondok Aren, dengan mempertemukannya kepada pihak LSM Marcilea Foundation, yang sebelumnya mengambil Rahma untuk dirawat.

“Saya akhirnya berkumpul kembali dengan Rahma, setelah melapor ke Polsek Pondok Aren. Kebetulan, pada Sabtu (25/8/2012), Rahma sudah berada di Polsek sebelum kemudian dibawa untuk dirawat oleh pihak LSM Marceila Foundation,” ujar Lili.

Seperti di beritakan sebelumnya, Rahma Fauziah Subekti dikabarkan hilang sebelum kemudian di temukan warga tengah kebingungan diwilayah Jalan Jombang Raya, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel. 

Oleh warga, Rahma yang tidak bisa bicara itupun kemudian dibawa ke Polsek Pondok Aren. Selanjutnya, pihak polsek menyerahkan Rahma kepada LSM Marceila Foundation untuk dirawat sementara, selama proses pencarian orang tua bocah itu berlangsung.(turnya/tom migran)




Kemarau Hingga November, Ini Tips Mencegah Kebakaran

Kabar6-KepalaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah II Ciputat, Kota Tangsel, Subarjo, memprediksi bahwa musim kemarau akan berlangsung relatif lama.

Masyarakat diingatkan agar mewaspadai musibah kebakaran karena hingga kini sedikitnya telah terjadi 35 kasus.

“Tahun ini kemarau cukup lama yakni dari Juni lalu dan hampir tidak ada hujan. Jika tahun lalu masih ada hujan, tahun ini diprediksi intensitas hujan sangat sedikit,” ungkap Subarjo, Senin (27/8/2012).

Subarjo menerangkan, musim kemarau tahun ini terjadi karena suhu permukaan air laut masih rendah. Hal ini mengakibatkan tidak terjadi penguapan air laut yang menjadi turunnya hujan.

“Untuk Tangsel sendiri merata suhunya berkisar 32-34 derajat celcius,” paparnya. Menurut Subarjo, musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga November mendatang diberbagai wilayah di Indonesia.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Uci Sanusi, mayoritas kasus kebakaran yang telah diakibatkan hubungan arus pendek listrik. Namun, dia pun membenarkan bila musim kemarau turut menjadi salah satu pemicu meluasnya kebakaran.

“Suhu matahari yang panas membuat bahan material bangunan jadi mudah terbakar,” jelas Uci, kepada Kabar6.com melalui sambungan selularnya.

Guna menghindari terjadinya kebakaran, Uci memaparkan sejumlah tips yang patut dipahami dan diingat masyarakat. Tips tersebut diantaranya, hindari penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik.

Kedua, pemasangan instalasi listrik di rumah jangan terlalu banyak sambungan isolasi karena bila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas.

Ketiga, pada saat listrik padam jangan meletakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar. “Keempat, hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak,” paparnya.

Kelima yang tak kalah penting, lanjut Uci, adalah memeriksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang baru. Keenam, memeriksa kondisi tungku masak dan segera ganti jika ada yang bocor.

Ketujuh, menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus, bercampur dengan dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran. Sementara kedelapan adalah menyiapkan alat pemadam kebakaran, air, pasir, karung goni yang dibasahi di lingkungan sekitar.

“Makanya pihak kami ga bosan ingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan tahu cara mencegah kebakaran,” pesannya. (yud)




Pascalebaran PKL Bertambah, Ada Oknum “Bermain”

Kabar6-Usai lebaran bukan hanya para pencari kerja asal daerah saja yang akan mencoba mengadu nasib di ibukota dan seluruh wilayah penyangga, termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Namun, juga jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat dipastikan akan bertambah.

“Sekarang aja PKL di pasar Serpong dan Ciputat ada 500-an. Biasanya setiap tahun meningkat antara 5-10 persen,” kata Kepala Satpol PP Kota Tangsel, Sukanta, kepada wartawan, Senin (27/8/2012).

Mantan Camat Serpong Utara ini menjelaskan, setiap tahun pascalebaran jumlah PKL di pasar tradisional selalu bertambah. Sama halnya dengan pertambahan penduduk yang ingin mencari pekerjaan diberbagai industri dan perusahaan.

Arus urbanisasi ini yang dipastikan dapat menambah masalah sosial bagi setiap pemerintah daerah, terang Sukanta, tidak dapat dihindari.

Meski pun seringkali telah dilakukan upaya penertiban terhadap para PKL oleh petugas gabungan. Sukanta tak menampik bila hal tersebut selama ini hanya sia-sia karena PKL kembali menggelar lapak dagangan di sepanjang bahu jalan.

Sehingga kemacetan arus lalu lintas kendaraan yang melewati pasar-pasar tradisional menjadi semrawut. Sukanta pun juga tak menampik bila ada oknum aparatur daerah yang “bermain” dengan meminta upeti kepada para PKL.

Selain  dalih sebagai sewa lahan, oknum juga akan memberikan informasi setiap akan digelar kegiatan penertiban.

“Mungkin ada oknum kami tapi harus dilandasi dengan bukti” tegasnya. Sukanta menambahkan, praktek pungutan liar terhadap PKL tidak dibenarkan karena menyalahi aturan.

Sukanta berkelit, penanganan masalah PKL tak bisa sepenuhnya hanya diserahkan ke aparat penegak peraturan daerah saja. Namun, juga perlu melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), stake holder terkait serta institusi lainnya.

“Saya selalu pesan ke anggota saya. Nangani PKL ini jangan bosan, anggap aja dijadikan hobi,” jelasnya. “Upaya ini harus dikoordinasikan dengan dinas lain seperti perdagangan, agar mereka memiliki tempat yang tidak melanggar untuk berdagang” tutupnya.(yud)




500 Penganaggur di Kota Tangerang Dilatih Keahlian

Kabar6-Sebanyak 500 warga pada tahun 2012 ini bakal diberi pelatihan untuk berbagai jenis keahlian oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangerang.

Rencananya, 500 warga tersebutr akan dilatih dalam 25 angkatan dan akan disalurkan ke perusahaan yang sudah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan BLK.

Kepala BLK Kota Tangerang Deden Sujana mengatakan, pihaknya telah menganggarkan sebanyak 25 program pelatihan yang akan diberikan kepada 500 orang tahun 2012 ini.

Adapun jenis pelatihan yang diberikan berupa, pelatihan montir motor, pelatihan montir mobil, pelatihan menjahit, dan pelatihan las.

“Total semua ada 25 angkatan untuk 4 jenis pelatihan tersebut. Dengan rincian, 3 angkatan pelatihan montir mobil, 8 angkatan pelatihan montir motor, 8 angkatan pelatihan menjahit, dan 6 angkatan pelatihan las,” ujar Deden, Senin (27/8/2012).

Sejak program pelatihan ini dijalankan, lebih lanjut Deden menjelaskan, sejauh ini telah dilakasanakan 13 kali angkatan pelatihan berbagai jenis pelatihan.

“Untuk Septembe ini, rencananya kami akan lakasanakan 2 angkatan pelatihan menjahit, dan 2 angkatan pelatihan motor di Kelurahan Alamjaya dan Kelurahan Jatake,” jelasnya.

Selan itu, di bulan yang sama, pihaknya juga akan melakukan pelatihan 2 angkatan las dan 2 angkatan montir motor di Kecamatan Batuceper. “Selanjutnya, kami juga masih akan melakukan pelatihan untuk dua angkatan di BLK Neglasari untuk menjahit dan montir motor,” bebernya lagi.

Masih kata Deden, dari pelatihan yang sudah dilaksanakan, sedikitnya 90 persen diantaranya sudah berhasil diserap sejumlah perusahaan yang telah menjalin kerjsama dengan Disnaker dan BLK Kota Tangerang.

“Tenaga yang kami latih ini banyak diminta perusahaan onderdil motor di Kota Tangerang, sedangkan untuk mereka yang dilatih las, dibutuhkan beberapa perusahaan di kawasan bandara,” ucapnya.

Disinggung soal penyerapan tenaga terlatih lainnya, Deden mengatakan, untuk tenaga latih jenis menjahit banyak disalurkan ke PT Pan Brothers di Pasar Kemis, dan PT Manggala di Batuceper.

“Untuk siswa pelatihan montir mobil banyak diambil bengkel-bengkel resmi Toyota dan Honda. Dan kami harapkan pelatihan yang telah diberikan memang untuk meminimalisir penggauran di Kota Tangerang ini,” pungkasnya.(iqmar)