Malam Ini, Banjir 60 Centi Rendam Kawasan Pondok Aren

Jalan di wilayah Kecamatan Pondok Aren terendam banjir.(fbi)

Kabar6-‎Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepanjang Minggu (26/6/2016), menyebabkan puluhan rumah di Kecamatan Pondok Aren, terendam banjir.

sedianya, kawasan pemukiman padat penduduk di Kampung Bulak itu, telah menjadi daerah langganan banjir.

“Ada 60 Kepala Keluarga yang Terdampak akibat banjir ini,” kata Kepala Seksi Mitigasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Essa Nugraha Sudjana lewat pesan BlackBerry yang diterima kabar6.com,‎ Minggu (26/6/2016).

‎Menurutnya, pemukiman yang tergenang banjir ada di RT 04 RW 02, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren. Air mulai menggenangi rumah warga sejak pukul 19.00 WIB.

Essa telah berkoordinasi dengan Datin, Ketua RT ‎setempat. Koordinasi ditempuhnya untuk membantu warga sekitar yang kediamannya terendam banjir.

Warga sekitar mengakui bila aktivitas ibadah Ramadhan terganggu. Mereka kesulitan untuk shalat taraweh, begitupun dengan rutinitas santap sahur.

“Beliau bilang kami butuh mie instan sama air mineral dan lain-lain,” terang Essa. **Baca juga: Angin Kencang di Kota Tangerang, Banyak Pohon Tumbang.

Bersama komunitas siaga bencana dan relawan dari OKP Ganespa, lanjutnya, bantuan bagi warga korban banjir diberikan.‎ Termasuk menyiagakan tim relawan. **Baca juga: Hujan Sebentar, Jalan di Pondok Aren Terendam.

‎”(bantuan) Kita akan distribusikan malam ini juga. Door to door (dari pintu ke pintu) rumah warga,” tambah Essa.(yud)




Angin Kencang di Kota Tangerang, Banyak Pohon Tumbang

Pohon tumbang yang menutup ruas jalan di Kota Tangerang.(bad)

Kabar6-Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah titik di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (26/6/2016).

Kencangnya tiupan angin bahkan menyebabkan belasan pohon tumbang. Sebagian diantaranya bahkan menimpa atap rumah warga hingga porak poranda.

Tak hanya itu, pohon tumbang juga menuntup sejumlah akses jalan, seperti Jalan Daan Mogot, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan  Peteeran dan Jalan TMP Taruna.

Alhasil, kemacetan terjadi dimana-mana akibat ruas jalur yang tertutup oleh batang pohon yang tumbang. **Baca juga: Begal Komplotan “Lampung-Palembang” Disergap Polsek Kelapa Dua.

Untuk mengurangi dampak kemacetan, warga setempat berusaha mengevakuasi pohon tumbang dengan peralatan seadanya. **Baca juga: Motor Ditahan, Begini Kata Sekjen KNPI Tangsel.

“Pohon pada tumbang karena angin sangat kencang. Atap rumah saya juga berantakan,” kata Asim, warga Kecamatan Tangerang.(bad)




Motor Ditahan, Begini Kata Sekjen KNPI Tangsel

Pelantikan pengurus DPD KNPI Tangse periode 2016-2019.(ist)

Kabar6-Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sigit Sungkono, membantah bila sepeda motornya sempat ditahan oleh pengelola restoran pascapelantikan pengurus organisasi itu periode 2016-2019.

“Maaf baru bales, yang saya tau sih gak ada motor yang ditahan, karena semua urusan udah beres bang. Trims!,” katanya kepada kabar6.com lewat pesan singkat, Sabtu (25/6/2016).

Namun, ketika kembali ditanya perihal kabar yang beredar motornya sempat ditahan dan total jumlah tagihan yang mesti dibayarkan panitia, Sigit tak menjawab.

Pada pelantikan kemarin dihadiri langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Seorang pengurus yang ikut dilantik dan enggan disebutkan identitasnya mengakui motor Sigit sempat ditahan oleh pengelola Joglo Agung di Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Ciputat, untuk dijadikan jaminan.

“Astaqfirullah. Iya betul,” singkatnya. Pria itu bilang, panitia ?kekurangan membayar sewa tempat dan lain sebagainya sejumlah Rp7 juta dari total Rp11 juta.

Perlu diketahui, pada 29-30 Mei kemarin DPD KNPI Kota Tangsel menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke-3 di Soll Marina Hotel, Kecamatan Serpong Utara.

Di ajang pesta demokrasi bagi induk organisasi ke?pemudaan itu ada empat calon kandidat yang lolos verivikasi Tim Steering Commite (SC) atau panitia penyelenggara.

Keempat kandidat antara lain, Arief Rahman Hakim, Yanuar Harsefa, Tomy Irawan dan Ahmad Syawqi. Bursa pemilihan suara pun berlangsung dua putaran.

Pada putaran pertama dimenangkan Tomy Irawan dengan 32 suara, Syawqi 30 suara, Yanuar 12 suara. Sedangkan Arief menyatakan mundur dari bursa pencalonan.

Sesuai dengan AD/ART KNPI Kota Tangsel, bahwa untuk masuk putaran kedua maka kandidat harus memenuhi 20 persen suara sah.

Secara otomatis ketiganya melenggang ke putaran kedua pemilihan suara. Pada putaran kedua terjadi saling menyusul suara antara Tomy dan Syawqi. **Baca juga: Begal Komplotan “Lampung-Palembang” Disergap Polsek Kelapa Dua.

Akhirnya, Ahmad Syawqi yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangsel memenangi bursa pemilihan. **Baca juga: Duh, Motor Sekjen KNPI Tangsel Ditahan Pascapelantikan.

Ia berhasil merebut kursi orang nomor satu di DPD KNPI Kota Tangsel dengan total perolehan 41 suara, disusul Tomy 35 suara dan Yanuar 7 suara.(yud)




Begal Komplotan “Lampung-Palembang” Disergap Polsek Kelapa Dua

Sepeda motor yang disita polisi d ari tangan begal.(abie)

Kabar6-Petugas Polsek Kelapa Dua, menyergap komplotan begal motor ditempat persembunyiannya di ‎Kampung Ciatut, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Ya, dalam penyergapan itu, polisi berhasil meringkus tiga komplotan begal, masing-masing adalah Arif (20), Vebra (17), dan Edi (20). KEtiganya dikenal dengan sebutan komplotan begal Lampung-Palembang.

Dari tangan mereka, polisi menyita lima unit sepeda motor curian, kunci leter T beserta 7 mata kunci dan sebilah golok. Ketiga kini masih diperiksa intensif di Mapolsek Kelapa Dua.

“Mau kita kembangkan lagi. Diduga masih banyak komplotan lainnya,” ucap Kapolsek Kelapa Dua Kompol Zainal Ahzab, AMd Minggu (26/6.2016).

Kapolsek menjelaskan, penangkapan sindikat curanmor oleh anggotanya itu bermula dari kecurigaan masyarakat terhadap gerak-gerik pelaku.

Laporan itu kemudian diselidiki tim buser pimpinan Panitreskrim Ipda Harahap. ‎Saat disergap, pelaku kedapatan tengah membongkar  motor curian di tempat persembunyiannya.

“Warga curiga pelaku sering membawa sepeda motor ke kontrakan. Motornya selalu berbeda-beda,” terang Kompol Zainal.

Kepada petugas, lanjut Zainal, selama dua bulan komplotan Arif Cs mengaku telah 15 kali mencuri sepeda motor milik warga. **Baca juga: Polsek Kelapa Dua Usut Kasus Penembakan Maryati.

Dengan menggunakan leter T, sindikat Curanmor ‘Lampung-Palembang’ ini kerap mengincar kuda besi yang terparkir di depan rumah maupun minimarket. **Baca juga: Tabrak Trotoar Jalan Raya Serpong, Pemotor Tewas.

“Pelaku mengaku sudah 15 kali beraksi di daerah Kelapa Dua, Serpong, Pagedangan, Cengkareng dan Tangcity, Kota Tangerang,” pungkas Kapolsek.(abie)




Polsek Kelapa Dua Usut Kasus Penembakan Maryati

Kapolsek Kelapa Dua saat membesuk Maryati.(abie)

Kabar6-Proyektil peluru yang bersarang di perut Rumyati (34), akhirnya berhasil diangkat tim dokter RS Siloam Karawaci, Tangerang.

Ya, Rumyati adalah korban keganasan terduga perampok yang beraksi dirumahnya, Kampung Curug Sangereng, RT 03/01, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/6/2016) kemarin.

“Korban baru saja menjalani operasi. Kondisinya belum bisa diajak bicara,” kata Kapolsek Kelapa Dua, Zainal Ahzab usai menjenguk korban penembakan, Sabtu (25/6/2016) malam.

Kapolsek menyebut, pihaknya kini terus mengumpulakn  bukti dan memintai keterangan saksi gun amengungkap kasus tersebut. Sementara proyektil peluru yang diangkat dari tubuh korban, langsung dibawa ke Puslabfor Mabes Polri. **Baca juga: Tabrak Trotoar Jalan Raya Serpong, Pemotor Tewas.

Ditanya apakah kasus tersebut perampokan atau bukan, Zainal belum bisa memastikan. “Masih di dalami. Mudah-mudahan segera terungkap,” ucapnya. **Baca juga: Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang.

Diketahui, Rumyati ditembak orang tak dikenal di rumah kontrakannya Kampung Curug Sangereng, RT 03/01, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.(abie)




Tabrak Trotoar Jalan Raya Serpong, Pemotor Tewas

Korban kecelakaan saat dievakuasi petugas.(yud)

Kabar6-‎Seorang pemotor tewas mengenaskan setelah menabrak trotoar di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (26/6/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, insiden kecelakaan tunggal itu berlangsung persis di KM 07, depan Ruko Print City.

Ya, Inri Wulan (26), pengendara sepeda‎ motor Honda Beat B 6361 WKQ, meninggal di tempat kejadian perkara.

“Kecelakaan tunggal. Kepala korban pecah, dan bagian kaki sebelah kiri patah,” kata Kepala Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (26/6/2016).

‎Kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi mata, terang Mansuri, Inri berkendara dari arah Serpong menuju ke Tangerang. Pengendara sepeda motor itupun hilang kendali dan menabrak trotoar di tengah jalan.

“Lalu membentur tiang listrik dan diduga ketika menabrak tiang listrik tersebut kepala pengendara sepeda motor pecah,” terangnya.

Mansuri bilang, setelah itu pengendara beserta sepeda motor Honda Beat terpental.‎ Darah segar pun mengalir deras dari kepala Indri. Polisi yang datang ke lokasi kejadian selanjutnya membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang. **Baca juga: Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh pengendara sepeda motor untuk bisa tertib dan aman berkendaraan.‎ Wajib melengkapi dirinya dengan helm saat menunggang sepeda motor. **Baca juga: Incar Kawasaki Ninja di BSD, Dua Begal Dihajar Warga Tangerang.

“Meskipun jarak tempuh dekat ya pakai helm lah. Mahalan nyawa ketimbang harga helm kan,” imbaunya.(yud)




Incar Kawasaki Ninja di BSD, Dua Begal Dihajar Warga Tangerang

Dua begal saat diamankan Polsek Pagedangan.(cep)

Kabar6-Komplotan begal sepeda motor kembali beraksi di Jalan BSD Utama, Kampung Pangerhaur, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/6/2016) malam.

Beruntung, aksi kawanan ini berhasil digagalkan korbannya. Dua dari tiga pelaku berhasil diamankan warga, dan semaput setelah dihajar beramai-ramai.

Sedianya, aksi kawanan begal itu berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB. Korban yang mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja B 4566 NAW, tiba-tiba dipepet Honda Beat warna hitam.

Tanpa basa-basi, salah seorang pelaku langsung meminta kunci motor dan dompet korban. Sementara, seorang pelaku lainnya mengambil sebongkah batu untuk melukai korban.

“Korban diancam, tapi tidak memberikan kunci motor dan dompet yang diminta. Sehingga pelaku marah dan memukul‎ korban dengan batu,” ungkap Kapolsek Pagedangan, AKP Endang Sukma Wijaya. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

Korban yang terpojok, langsung berteriak minta tolong. Hingga, warga sekitar yang mendengar teriakan langsung bereaksi mengejar pelaku. **Baca juga: Dewan Tangsel Sebut Pungutan PPDB Ilegal.

“Dua pelaku berhasil diamankan warga, sedangkan seorang pelaku berinisial AY berhasil melarikan diri,” kata Endang. **Baca juga: Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang.

Dua pelaku yang tertangkap, masing-masing yakni Yasid Nurali (17) dan Anggi Sofyan (23). Hingga kini, keduanya masih diperiksa intensif di Mapolsek Pagedangan, sedangkan pelaku AY tengah diburu Resmob Pagedangan.(cep/agm)




Dewan Tangsel Sebut Pungutan PPDB Ilegal

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Triadi memastikan bila biaya yang diminta oknum tertentu saat proses seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) adalah ilegal.

Di Kota Tangsel, tanggungjawab peserta didik tingkat SMA sederajat hanya iuran spp bulanan. “Tidak ada itu (pungutan). Kalau memang ada yang meminta pasti oknum,” tegas politikus asal PDI Perjuangan ini, Sabtu (25/6/2016)

Dijelaskannya, bangku yang rawan diperjualbelikan saat PPDB berdasarkan pengalaman yakni jalur lokal. Hal itu lantaran semua kebijakan diputuskan oleh masing-masing pihak sekolah.

“Untuk PPDB kan 70 persen online, 2 persen untuk luar daerah, 8 persen prestasi non akademik, dan 20 persen warga lokal. DPRD Kota Tangsel akan turut mengawasi karena adanya temuan pelanggaran,” jelas Bambang

Masih menurut Bambang, begitupula dengan sumbangan gedung maupun pendidikan. Untuk gedung, sudah ada sumber dananya dari APBD. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Sementara pelaksanaan pendidikan dipenuhi dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun BOSDA. Belum lagi ditambah iuran wajib bulanan yang masih dipungut untuk tingkat SMA di Kota Tangsel. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

“Semua pelaksanaan pendidikan sudah dijamin pemerintah, sampai masalah ekstrakurikuler atau ada net yang rusak. Masalah BOS dan BOSDA itu sebenarnya tanggungjawabnya besar. Tidak benar ada alasan kutipan selain spp bulanan,” pungkasnya.(yud)




Rumyati Terkapar Ditembak “Perampok” di Tangerang

Rumyati saat mendapatkan penanganan medis.(cep)

Kabar6-Apes nasib Rumyati (34). Wanita ini terkapar setelah ditembak orang tak dikenal diduga perampok tang mendatangi rumah kontrakan korban di Kampung Curug Sangereng, RT 03/01, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/6/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, berawal ketika korban tengah tertidur di rumah kontrakannya.

Kemudian korban terbangur karena mendengar suara gaduh dari balik pintu depan rumah. Karena pesaran, korban pun membuka pintu.

Namun, saat pintu terbuka, seorang pria diduga perampok sudah berada di depan pintu kontrakan, dan langsung menembak kearah korban. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

Sesaat kemudian, korban pun ambruk dengan posisi luka pada perut bagian depan. **Baca juga: Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian.

“Korban kini dirawat di RS Siloam Karawaci. Sedangkan kasusnya ditangani Polsek Kelapa Dua,” ujar Mansuri.(cep/yud).




Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sistem online dalam proses seleksiPendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan sulit diakses atau error.

Bukan hanya itu, diduga terjadi praktek percaloan‎ serta pungutan liar untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri favorit diwilayah itu.

Naning Sulistiorini (39), warga Perumahan Griya Jakarta, Kecamatan Pamulang, menybeut bila sistem online PPDB tingkat SMA itu error sejak awal pekan ini.‎

Ia pun mengaku menjadi kesulitan untuk mendapatkan informasi, apakah anaknya dapat diterima di sekolah negeri yang dituju, atau tidak.

‎”Saya coba buka onlinenya malah enggak bisa. Wajar dong kalau kita berprasangka jelek. Kan bisa saja sistemnya sengaja dibiarkan rusak. Masalahnya juga bukan sehari dua hari. Apalagi tau-tau (sistem) mati,” katanya, Jum’at (24/6/2016).

Naning bilang, dirinya jengkel website pendaftaran yang ada di laman www.ppdb.tangerangselatankota.go.id, eror.

Masalah pada PPBD bukan hanya sistem online yang error saja. Adanya aksi pungutan liar juga diakui Yuli (41), orang tua murid yang menetap di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.

Saat mendaftarkan masuk di SMAN 3, ia mengklaim sempat ditawarkan biaya sebesar Rp25 juta dengan nilai akademik yang dimiliki anaknya. Besaran uang itu diminta saat proses wawancara oleh panitia seleksi PPDB sekolah.

“Kemarin sempet diminta pas ikut seleksi jalur Mandiri. Kalau jalur Mandiri kan yang menentukan dari sekolah. Jadi mereka berani minta uang,” ketusnya.

Praktik percaloan pun berlangsung secara terang-terangan. Selain oleh pihak sekolah, hal serupa juga dilakukan oleh pihak luar.

Bahkan informasinya tidak perlu didapatkan dengan sulit karena dapat “dibantu” oleh orang yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat dan oknum wartawan.

“Malahan ada orang kecamatan dari kemaren nanyain siapa saja yang mau masukin sekolah anaknya lewat dia,” ceritanya.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi perihal persoalan itu. **Baca juga: Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Sridoyo yang coba dihubungi melalui telepon selulernya dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan pesan singkat SMS yang dikirim, juga belum dijawab. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.

Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mengkonfirmasikan keluhan dari calon orangtua murid tersebut kepada pihak terkait.(yud)