Temuan BNN, Sabu Dominasi Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Tangsel

BNN gelar tes urine di Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melakukan serangkaian kegiatan penindakan atas kejahatan dan penyalahgunaan narkotika sejak 2014 silam.

Fakta memperlihatkan, bahwa bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba tiap tahun justru semakin mengkhawatirkan.

Kepala BNN Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar (Pol) Heri Istu Hariono mengungkapkan, kelompok paling rentan terlibat penyalahgunaan narkoba mulai dari usia 15-54 tahun.

Adapun angka penemuan kasus jenis narkoba yakni, sabu 55 persen, ganja 40 persen, ekstasi serta obat penenang mencapai 5 persen.

“Selama beroperasi juga sudah melakukan rehabilitasi rawat inap sebanyak 11 kasus, rawat jalan 137 kasus dan proses hukum 8 kasus,” katanya, Senin (27/6/2016).

Heri sebutkan, temuan kasus penyalahgunaan narkoba itu sebarannya terjadi pada tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel. Antara lain, di Kecamatan‎ Ciputat Timur tiga persen, Ciputat lima persen.

Kemudian di Kecamatan Serpong Utara 10 persen, Serpong 17 persen, Setu dua persen, Pondok Aren lima persen. Sedangkan kasus terbanyak ada di‎ Kecamatan Pamulang yang mencapai 20 persen.

“Jika dirinci profesinya, pekerja 40 persen, pengangguran 35 persen, mahasiswa 8 persen dan pelajar 17 persen,”‎ papar Heri. **Baca juga: DPPKAD Tangsel Terus Berupaya Genjot Perolehan Pajak Hotel.

Ia menambahkan, BNN Kota Tangsel mengemban tugas yang tak mudah. Bahkan diklaim cukup pelik. Sebab pelaku penyalahgunaan narkoba sudah menjamah semua latar belakang individu maupun kelompok masyarakat. **Baca juga: BNN Banten Pasang Alat Pendeteksi Narkoba di Tiga Titik Ini.

“Tangsel menjadi jalur yang sangat mudah dilintasi pengedar narkoba. Mengapa?, karena berbatasan langsung dengan ibukota negara, bandara dan lapas,” tambah Heri.(yud)




PMI Kabupaten Tangerang Klaim Stok Darah Aman Sampai Lebaran

Ketua PMI Cabang Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja.(din)

Kabar6-Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Tangerang, mengklaim bahwa selama bulan suci ramadan hingga lebaran, stok darah di daerah itu dalam kondisi cukup aman.

Pasalnya, selama bulan puasa ini para petugas PMI setempat, bekerja ekstra keras melakukan aksi donor darah di sejumlah titik simpul massa.

Ketua PMI Cabang Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, para petugas PMI di Kota Seribu Industri tersebut, tetap mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya di beberapa pusat perbelanjaan, maupun di tempat- tempat strategis lainnya di daerah itu.

Selama bulan puasa, aksi donor darah itu dilakukan pada malam hari dengan menggunakan Bus operasional milik PMI.

“Insya Allah stok darah disini cukup, karena selama Ramadhan pun kita tetap mengajak masyarakat untuk berdonor di mall dan tempat- tempat strategis. Biasanya, acara donor nya malam hari di mobil Bus PMI,” ungkap Soma, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang ini, Selasa (28/7/2016).

Lebih lanjut Soma menuturkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat pendonor yang sudah bisa berdonor, agar mendonorkan darahnya, supaya ketersediaan stok darah di daerah yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini tetap terjaga dengan baik. **Baca juga: Hari Ini, Tiket PO. Santoso Tujuan Jawa Ludes Terjual.

Bahkan, para pendonor dapat mendonorkan darahnya melalui Markas PMI Kabupaten Tangerang yang berlokasi di kawasan Bitung, Kecamatan Curug. **Baca juga: Pemkab Tangerang dan Kementrian PU Pera Teken MoU Bangun Infrastruktur Maja.

“Para pendonor dipersilahkan datang langsung ke markas kami. Selama bulan puasa, donor disarankan malam hari, petugas kami siap melayani 24 jam,” tandasnya.(Tim K6)




Kecamatan Neglasari Santuni 1.010 Yatim Piatu, Bandara Soetta Nihil

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pihak Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, menggelar santunan terhadap 1.010 yatim piatu di tujuh kelurahan yang tersebar di wilayah tersebut.

Sedianya, santunan kali ini tidak hanya bagi yatim yang beragama Islam saja, melainkan juga dibagikan kepada yatim yang non Islam.

“Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang baik untuk meningkatkan amal. Salah satunya, dengan cara memberikan santunan kepada anak yatim piatu,” kata Camat Neglasari, Ubaidillah Ansar, Senin (27/6/2016).

Lebih jauh Camat menjelaskann, bila sedianya dana santunan yang diberikan kepada 1.010 anak yatim piatu itu, murni bersumber dari pihak kecamatan, tanpa batuan dari perusahaan maupun Bandara Soekarno Hatta (Soetta), meski berada di wilayah Kecamatan Neglasari. **Baca juga: Empat Raperda Kota Tangerang Disahkan Jadi Perda.

“Selama ini di setiap kegiatan, dananya murni berasal dari internal Kecamatan. Perusahaan-perusahaan penerbangan maupun Bandara Soetta sendiri tidak berfungsi, walaupun keberadaannya di lingkungan Neglasari ini,” kata dia. **Baca juga: Tangerang Bersedekah Santuni 1.040 Anak Yatim.

Meski demikian, pihaknya tetap optimis, masih mampu mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, walaupun tanpa bantuan dari perusahaan-perusahaan dimaksud, yang sedianya bisa menggunakan dana CSR nya.(Alby)




Pelaku curanmor Asal Lampung Disergap Polsek Pasar Kemis

RE, suranmor asal Lampung yang disergap polisi.(agm)

Kabar6-Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), disergap petugas Polsek Pasar Kemis, Senin (27/6/2016).

Pemuda asal Lampung Timur berinisial RE (25) tersebut, tak bisa mengelak saat disergap polisi di Jalan Raya Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Sedianya, penangkapan RE dilakukan hanya berselang 15 menit setelah pelaku beraksi menggondol sepeda motor di Kampung Pasar Awi, RT 001/002, Desa Suka Asih, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

“Kami menerima laporan pencurian sepeda motor pada pukul 17.30 WIB, kemudian Timsus langsung bergerak,” ujar Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Sukardi.

Sekitar pukul 17.45 WIB, lanjut Kapolsek, pelaku yang sedang membawa barang curiannya, terdeteksi oleh petugas.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan pelaku hingga sejauh dua kilo meter. Dan, akhirnya pelaku terjepit dan memilih menyerah. **Baca juga: Miras dan VCD Porno Hasil Operasi Pekat Dimusnahkan Polres Serang.

“Pelaku akhirnya bisa dihentikan setelah anggota kami mengancam akan bertindak tegas,” tegas Sukardi. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Ganti Nama Jadi Kejari Kabupaten Tangerang.

Dari tangan pelaku, petugas mengamankan satu unit yamaha vixion hasil curian, serta empat buah kunci letter T yang digunakan RE beraksi. **Baca juga: Mantan Manajer Ancam Laporkan PT VMI ke Polda Banten.

Atas perbuatannya RE dijerat pasal 363 KUHP dengan ‎ancaman hukuman 7 tahun penjara.(agm)




Mantan Manajer Ancam Laporkan PT VMI ke Polda Banten

Mantan Manajer PT VMI, Adam Tampubolon.(din)

Kabar6-PT Vivo Mobile Indonesia (VMI), yang berlokasi di Kawasan Industri Cikupamas, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terancam dilaporkan ke Polisi.

Hal ini, menyusul tak diikutsertakan karyawan kedalam program BPJS Kesehatan oleh perusahaan asing asal Tiongkok tersebut.

Adam Tampubolon, mantan Manajer PT VMI mengatakan, bila dirinya tak didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan selama ia bekerja di perusahaan produsen Hand Phone (HP) atau telepon genggam tersebut.

Oleh karenanya, dia bersama kuasa hukumnya akan melaporkan perusahaan yang mempekerjakan sekitar 200 tenaga kerja ini ke Polda Banten.

“Ya, besok saya akan laporkan Bos PT VMI ke Polda Banten, terkait kasus tersebut,” ungkap Adam, kepada Kaba6.com, Senin (27/6/2016).

Kasus itu, kata Adam, terkuak sewaktu dirinya hendak berobat atas penyakit yang dideritanya di sebuah rumah sakit di bilangan Bekasi, Jawa Barat.

Dia, ditolak oleh rumah sakit karena namanya belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Saya menduga, bukan hanya nama saya yang tak didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan, tapi karyawan lainnya juga,” katanya.

Tak hanya itu, lanjut Adam, perusahaan ini juga disinyalir menggelapkan dana BPJS Kesehatan yang dikutip dari gaji karyawannya.

Pasalnya, saat dia aktif sebagai Manajer di perusahaan itu, hanya dia yang mempunyai inisiatif untuk mendaftarkan karyawan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. **baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Gagal Lagi.

Sementara, pemilik perusahaan kerabat dari perusahaan produsen HP merk Oppo ini, ditengarai tak mendukung langkahnya tersebut. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Ganti Nama Jadi Kejari Kabupaten Tangerang.

“Akibatnya, saya dikeluarkan di perusahaan itu tanpa alasan jelas. Sedangkan, saya hanya menjalankan tugas sesuai dengan aturan perundang- undangan yang berlaku di negeri ini,” tandas Adam. **Baca juga: Pemkab Tangerang dan Kementrian PU Pera Teken MoU Bangun Infrastruktur Maja.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, kabar6.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak PT VMI. Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi perihal persoalan tersebut.(Tim K6)




Pemkab Tangerang dan Kementrian PU Pera Teken MoU Bangun Infrastruktur Maja

Penandatanganan MoU Pembangunan Infrastruktur Maja.(hms)

Jakarta-Bupati Tangerang Ahmef Zaki Iskandar menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU Pera).

Sedianya, kerjasama itu terkait percepatan pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam rangka pengembangan Kota Baru Publik Maja.

Penandatanganan MoU itu sendiri digelar di Kantor Kementrian PU Pera di Jakarta, Senin (27/6/2016).

“Kami sangat mendukung kesepakatan bersama ini, guna mendukung pembangunan infrastruktur bidang PUPR di kawasan Kota Baru Publik Maja,” kata Bupati Zaki.

Pembangunan infrastruktur tersebut, mencakup pembangunan ruas jalan menuju Maja, dan pembangunanan perumahan di wilayah perbatasan dengan Maja yaitu di Kecamatan Solear.

Pengembangan infrastruktur di wilayah Maja sendiri, sedianya sejalan dengan nawacita dan amanat RPJMN 2015-2019, yakni pembangunan 10 (sepuluh) Kota Baru Publik, dimana Maja menjadi salah satu lokasi yang diprioritaskan di bagian Barat Kawasan Metropolitan Jabodetabek.

Secara keseluruhan, Kawasan Maja dianggap layak untuk dijadikan lokus pembangunan rumah bagi MBR di dalam lingkup Kota Baru Publik Maja yang inklusif, mengingat Kawasan Metropolitan Jabodetabek dengan jumlah penduduk mendekati 30 juta jiwa, dan membutuhkan infrastruktur dasar dan perumahan yang terus meningkat.

Apalagi, saat ini akses bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) semakin terbatas, akibat kelangkaan dan harga tanah yang sangat tinggi.

Sementara itu, Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto menyatakan, pihaknya siap mengembangkan kawasan Publik Maja. Kota baru ini, juga dikembangkan dengan basis ekonomi dan mendukung kawasan industri serta kawasan agro industri. **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Gagal Lagi.

Melalui penandatanganan kesepakatan bersama ini, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, Bupati Bogor, Bupati Lebak, Bupati Tangerang, dan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) akan mengawal koordinasi dan penetapan lokasi ruas jalan akses Maja, pembebasan lahan, perizinan, pengendalian dan pengawasan penyediaan rumah bagi MBR bersubsidi dengan pola hunian berimbang. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Ganti Nama Jadi Kejari Kabupaten Tangerang.

Sedangkan untuk para pengembang, diharapkan agar menyediakan lahan yang dimiliki untuk mempercepat pembangunan jalan akses ke Maja, dan secara konsisten memenuhi kewajiban membangun rumah MBR bersubdisi dengan pola hunian berimbang serta pembangunan fasilitas sosial dan umum.(hms/vanny)




Kejari Tigaraksa Ganti Nama Jadi Kejari Kabupaten Tangerang

Kejari Kabupaten Tangerang.(din)

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, kini berubah nama menjadi Kejari Kabupaten Tangerang.

Tak ada dampak atau pengaruh apapun dalam perubahan nama tersebut.

Kepala Kejari Kabupaten Tangerang, Firdaus mengatakan, perubahan nama lembaga hukum yang menaungi Kota Seribu Industri dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini, tak memiliki pengaruh apapun.

“Iya benar, sekarang nama Kejari Tigaraksa diubah menjadi Kejari Kabupaten Tangerang. Perubahan nama itu hanya mengikuti nama wilayah saja. Enggak ada perubahan lain,” ugkap Firdaus, kepada Kabar6.com, Senin (27/6/2016).

Hanya saja, kata Firdaus, seiring perubahan nama lembaga berlambang timbangan ini, secara otomatis kop surat dan stempel juga turut berubah.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengundang sejumlah stake holder yang di daerah itu, guna menyosialisasikan perubahan nama tersebut.

“Kalau untuk surat- menyurat, tentu pasti ada perubahan. Makanya, usai lebaran nanti, kita akan adakan acara peresmian nama baru ini. Kita akan undang semua pihak yang berkepentingan, supaya mereka tahu tentang adanya perubahan nama ini,” katanya. **Baca juga: Bank Pundi Berubah Nama Jadi Bank Banten.

Diinforamsikan, perubahan nama korps Adhiyaksa ini tak hanya terjadi di Kejari Tigaraksa, namun juga di Kejaksaan lainnya di Banten, seperti Kejari Rangkas dan Kejari Tangerang. **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Gagal Lagi.

Kejari Rangkas, kini berubah nama menjadi Kejari Kabupaten Lebak. Sedangkan, Kejari Tangerang sekarang berubah menjadi Kejari Kota Tangerang.(Tim K6)




Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Gagal Lagi

Mediasi Pemkab Tangerang dan Warga Dadap di Komnas HAM.(shy)

Kabar6-Upaya mediasi penertiban lokalisasi Dadap di Kampung Baru, Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang ditengahi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Senin (27/6/2016), gagal total.

Di tengah mediasi, kelompok warga Kampung Baru Dadap yang menolak penertiban, tiba-tiba meninggalkan ruangan.

Warga menuding, Pemkab Tangerang menyisipkan orang-orang suruhan yang dibayar untuk menyetujui penertiban tersebut.

“Kami sengaja meninggalkan ruang mediasi karena kami curiga kalau Pemkab membawa orang-orang suruhannya yang diminta setuju dengan penggusuran ini,” ungkap Lisnawati, salah seorang peserta audiensi. **Baca juga: Penataan Dadap Bakal Libatkan Masyarakat Setempat.

Menanggapi hal itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad mengaku tidak mengetahui soal warga yang setuju dengan program tersebut dan turut datang. **Baca juga: Selain Dadap, Bupati Zaki Pastikan Penataan Wilayah Pakumis Bakal Menyeluruh.

“Kita tidak mengundang siapapun, kami datang sesuai dengan undangan Komnas RI. Kami pun kesini hanya dengan jajaran Pemkab Tangerang saja,” ungkapnya. **Baca juga: Bupati Zaki: Penertiban Lokalisasi Dadap Untuk Kepentingan Warga.

Pemkab sendiri, meminta penjadwalan mediasi ulang yang menghadirkan 3 faksi, yakni masyarakat yang mendukung, masyarakat yang menolak dan pihak netral seperti Komnas HAM. **Baca juga: Pemkab Tangerang Khawatirkan HIV/AIDS di Dadap.

“Harus ada penjadwalan ulang dan penataan wilayah Dadap ini harus berjalan sesuai aturan dan program,” pungkasnya.(shy)




Lima Bus Mudik Lebaran di Tangsel Kena Sanksi

Pemasangan sticker bus angkutan mudik 2016.(yud)

Kabar6-‎Rombongan petugas gabungan mendatangi pool Perusahaan Otobus (PO) Kramat Jati di Jalan M Toha, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam sidak kali itu, petugas menemukan armada bus yang tak laik dipakai untuk sarana transportasi angkutan mudik lebaran.

“Ada dua unit bus tidak memenuhi persyaratan kelayakan,” ungkap Kepala Bidang Angkutan Umum, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Wijaya Kusuma kepada kabar6.com, Senin (27/6/2016).

Ia memaparkan, bus pertama B 7081 TGB yang kartu pengawasan trayek jurusan Pulo Gadung -Pemalang. Pada bus tersebut kaca utama depan rengat-rengat, ban belakang kanan vulkanir.

Kedua, armada dengan nopol B 7146 TGA yang kartu pengawasannya untuk bus pariwisata. Wijaya bilang, sebagai sanksinya untuk kedua bus tersebut ditilang dan tidak diberikan stiker laik jalan.

“Sebelum bus tersebut diperbaiki dan kartu pengawasannya diurus di Ditjen (Direktorat Jenderal) Darat Kementerian Perhubungan,” ujarnya. **Baca juga: Lebaran 2016, Dishub Tangerang Prediksi Pemudik Naik Lima Persen

Kemudian persoalan serupa juga ditemukan petugas gabungan di Terminal Pondok Cabe. Ditemukan bus PO Haryanto nopol B 7087 VGA kaca depan utama bolong-bolong, kartu pengawasan trayek jurusan Poris Plawad – Cepu. Pada bus itu dilakukan pencopotan stiker laik jalan oleh team gabungan. **Baca juga: Wanita Gaek Tewas di Komplek Bukit Nusa Indah Ciputat.

Kemudian juga bus Sinar Jaya B 7275 TGA pada kartu pengawasan trayek Poris Plawad – Bobot sari. Dan bus Gunung Mulia bernopol AD1459 BG  pada kartu pengawasan trayek Poris Plawad – Wonogiri. **Baca juga: Hari Ini, Tiket PO. Santoso Tujuan Jawa Ludes Terjual.

“Sanksinya ketiga bus diatas ditilang dan tidak diberikan stiker laik jalan,” tambah Wijaya.(yud)




Hari Ini, Tiket PO. Santoso Tujuan Jawa Ludes Terjual

PO Santoso di Balaraja, Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Sepuluh hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, sejumlah tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tujuan Pulau Jawa telah habis terjual.

Setidaknya, kondisi itu terpantau kabar6.com di tempat penjualan tiket Po.Santoso, di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (27/6/2016).

Kepala Tiket Po.Santoso, Giyarso mengatakan, penjualan tiket menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah habis terjual.

“Tiket sudah dipesan dari jauh hari oleh pemudik,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Giyarso, masih ada tiket tujuan Pangandaran, Jawa Barat. Namun, tiket ini rata-rata hasil pembatalan pemudik yang tidak jadi membeli.

Selain itu, Giyarso juga menyebut bila harga penjualan tiket di PO Santoso pada lebaran tahun ini mengalami kenaikan hingga 10 persen.

“Sedangkan untuk harga, kalau hari biasa Rp235 ribu, tapi jelang hari raya dari perusahaan naik hingga 400 ribu,” ujarnya.

Ditanya perihal kesiapan armada PO Santoso untuk menghadapi arus mudik lebaran, Giyarso mengklaim bila perusahaannya telah melakukan pengecekan pada kondisi pada seluruh armada bus yang ada. Begitupun dengan kesehatan sopir. **Baca juga: Dishub Tangerang Waspadai Sopir Bus Lebaran Pakai Narkoba.

“Jelang mudik ini, kita rutin melakukan pengecekan kondisi bus seperti teknisnya dan kelayakan bus untuk berpergian. Begitupun sang supir yang kita lakukan cek kesehatan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kecelakaan lalu lintas,” terangnya. **Baca juga: Lebaran 2016, Dishub Tangerang Prediksi Pemudik Naik Lima Persen.

Sementara itu, salah seorang pemudik, Sulis mengaku, tiket yang biasa melakukan perjalanan antar provinsi sulit didapatkan. **Baca juga: Wanita Gaek Tewas di Komplek Bukit Nusa Indah Ciputat.

“Saya mah mau pesen dulu, supaya gak kehabisan tiket. Karena, kalau mau dekat dengan lebaran suka susah dapat tiket bahkan harganya bisa lebih mahal lagi, apalagi yang menuju ke Jawa Timur, tiketnya cepat habis dan mahal. Kalau dipesan sekarang masih murah dan untuk berangkatnya nanti H-7 lebaran pas dapat libur,” pungkasnya.(Shy)