Ratusan Pencaker di Kabupaten Tangerang Kecewa

Pemohon Kartu Kuning membludak di Tangerang.(shy)

Kabar6-Setelah sempat berjam-jam antre, ratusan Pencari Kerja (Pencaker) akhirnya melakukan aksi protes di loket pembuatan kartu kuning pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Rabu (13/7/2016).

Protes itu mencuat, lantaran para Pencaker tidak kebagian nomor urut antre hingga tak bisa dilayani oleh petugas.

“Saya dari jam delapan disini, nunggu biar dapat nomor antewan supaya bisa bikin kartu kuning. Tapi, tadi petugas mengumumkan kalau nomor urut terbatas dan sudah habis. Ya tentu saya protes, sudah nunggu malah tidak dapat,” ujar Halimah, seorang pencaker asal Jayanti. **Baca juga: Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal.

Sementara itu, Kasi Penempatan Kerja pada Disnakertrans Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat mengatakan, nomor urut yang disediakan memang terbatas. **Baca juga: Pencaker Keluhkan Layanan Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang.

“Kami hanya menyediakan nomor urut sampai 200 lembar. Sedangkan pemohon kartu kuning mencapai ribuan. Jadi, memang ada yang tidak terlayani, namun kami meminta mereka untuk datang kembali pada esok hari,” pungkasnya.(shy)




Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal

Upal yang disita petugas Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-‎Komplotan pelaku pencetak dan pengedar uang palsu atau upal diringkus aparat Polsek Pagedangan.

Dalam penyergapan itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti alat penyetak dan upal pecahan Rp100 ribu senilai ratusan juta.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, ada tiga orang pelaku yang berhasil diamankan.

Ketiga tersangka tersebut ditangkap di depan PT LG, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Ketika anggota sedang observasi melihat ketiga tersangka gerak-geriknya mencurigakan‎,” katanya, Rabu (13/7/2016).

Mansuri jelaskan, saat didekati petugas‎ seorang pria yang diketahui bernama Yanto melarikan diri. Sedangkan dua orang lainnya Hendra dan Novian Setiawan keburu dipegang petugas.

Polisi pun langsung melakukan penggeledahan terhadap tas yang dibawa Hendra. Ternyata di dalam tas tersebut ditemukan delapan lembar upal pecahan Rp100 ribu.

Kepada petugas Hendra mengaku mendapatkan upal dari Warso dan Nurjaman alias Mbah Nur. Polisi tak membuang waktu langsung menuju ke Perum Duta Asri Blok 5E Nomor 16, Kelurahan Cibodas,‎ Jatiuwung, Kota Tangerang.

“Tersangka Warso berhasil ditangkap, sedangkan Nurjaman tidak berada di tempat,” terang Mansuri. **Baca juga; Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun .

Ia menambahkan, dari penggeledahan di rumah tersangka Suhemi ditemukan banyak barang bukti. Antara lain, satu buah kardus berisikan kertas warna crem bahan baku uang palsu sebanyak 500 lembar,‎ delapan buah alat sablon merk ATC Screen, Empat botol tinta warna merah, hitam, biru dan kuning. **Baca juga: Ditinggal Mudik, Rumah Wartawan Banten Dibobol Maling.

Kemudian juga ada‎ empat tinta printer merk Fuji Xerox, 20 gulung benang nilon warna putih, dua potong kayu, satu buah tas kalep waena coklat milik, pecahan seratua ribu rupiah senilai Rp3.200.000. **Baca juga: Pencaker Keluhkan Layanan Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang.

“Semua tersangka dijerat Pasal 244 KUH Pidana Subsider Pasal 245 KUH Pidana tentang memalsukan mata uang dan menged‎arkan uang kertas Negara. Ancamannya di atas lima tahun kurungan penjara,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Pencaker Keluhkan Layanan Kartu Kuning di Kabupaten Tangerang

Antrean pencaker di Disnakertrans Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Ribuan pencari kerja (pencaker) memadati pintu loket pembuatan Kartu Kuning di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Rabu (13/7/2016).

Meski sudah menggunakan sistem nomor urut antre, namun membludaknya para pencaker membuat pegawai dan petugas Satpol PP yang berjaga dilokasi kewalahan menangani permintaan pembuatan kartu kuning.

Bahkan, para pencaker yang tak sabar antre sempat terlibat aksi saling dorong, karena ingin menerobos masuk kedalam ruang pembuatan kartu kuning.

Beruntung, situasi bisa cepat terkendali, hingga antrean pencaker tidak berubah menjadi kericuhan.

Ahmed, salah seorang pencaker asal Kresek, Kabupaten Tangerang mengatakan, lamanya pelayanan menyebabkan antrian menjadi bertambah panjang.

“Sudah nunggu dari jam sembilan pagi tadi saya, tapi sampai sekarang belum juga dapat nomor antre. Petugasnya payah, lamban,” keluh Ahmed.

Ahmed menilai, bila seharusnya petugas sudah bisa mengantisipasi membludaknya pemohon kartu kuning usai lebaran. **Baca juga: Normalisasi Kali Cibenda Hulu di Pamulang Dijanjikan Besok.

“Kalau petugasnya sigap, tentu semua bisa dilayani dengan baik. Tak harus ada dorong-dorongan karena ingin cepat dilayani,” ujarnya. **Baca juga: Ditinggal Mudik, Rumah Wartawan Banten Dibobol Maling.

Sementara, Kepala Seksi Penempatan Kerja pada Disnakertrans Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat mengakui, petugas yang kurang menyebabkan lamanya pelayanan. **Baca juga: Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun .

“Kita juga kewalahan karena petugas yang membuat kartu kuning sedikit. Sedangkan permintaan banyak sekali,” ujarnya.(Shy/rani)




Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hingga 15 hari digelarnya operasi Ramadniya Kalimaya 2016, angka kecelakaan lalulintas di Kabupaten Tangerang mengalami penurunan signifikan, Selasa (12/7/2016).

Data yang dilansir Unit Laka Lantas Polres Kota (Polresta) Tangerang, setidaknya terjadi tujuh kali kecelakaan lalulintas dengan korban meninggal dunia sebanyak empat orang serta delapan orang luka berat dan ringan.

Sedangka pada tahun 2015, terjadi 22 angka kecelakaan lalulintas dengan rincian tiga orang meninggal dunia, 28 orang luka berat dan 10 orang luka ringan.

Kasat Lantas Polresta Tangerang, Kompol Eko Bagus Riyadi menjelaskan, penurunan angka kecelakaan ini tidak lepas dari upaya penekanan pihaknya. Mulai dari sosialisasi dengan spanduk dititik blackspot (rawan kecelakaan) hingga bersinerji dengan stakeholder yang ada. **Baca juga: Pilot Selfie, Pesawat Terjun Bebas.

“Ada berbagai macam penyebab kecelakaan, mulai dari minimnya kesadaran, hingga Sarpras (Sarana dan Prasaranan) yang tidak memadai,” terang Eko. **Baca juga: Normalisasi Kali Cibenda Hulu di Pamulang Dijanjikan Besok.

Sejauh ini, lanjut Eko, Sarpras yang ada di Kabupaten Tangerang telah diperbaiki, mulai dari jalan berlubang hingga kondisi jalan yang bergelombang.(agm)




Normalisasi Kali Cibenda Hulu di Pamulang Dijanjikan Besok

Jalan di Pondok Aren terendam banjir saat hujan.(fbi)

Kabar6-Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Retno Prawati berjanji akan segera merevitalisasi saluran Kali Cibenda Hulu.

Aliran air yang melintasi‎ sekitar Perumahan Reni Jaya, di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang itu, sempat kembali merendam pemukiman warga sekitar saat jelang lebaran dan pascalebaran.

“Untuk pengerjaan normalisasi akan dilakukan pada Kamis pekan ini,”‎ janjinya, Rabu (13/7/2016).

Retno memastikan, persiapan pra-normalisasi di Kali Cibenda Hulu sudah dilakukan secara matang. Ia meminta warga untuk bersabar, karena penataan daerah sekitar aliran air dan lahan konservasi bakal dikerjakan untuk mengatasi banjir.

“Kami sudah menurunkan alat berat di lokasi yang rencananya akan dilakukan pekerjaan normalisasi,” ujarnya.

Terpisah, Abdul Muthalib (61), warga RW 18 Perumahan Reni Jaya membenarkan adanya alat berat yang diparkir di sekitar pemukimannya.

Tapi hingga lebih dari tiga pekan excavator terparkir tak kunjung terealisasi ada pekerjaan normalisasi Kali Cibenda Hulu.

“Emang siy warga sempet berbunga-bunga pas ada alat berat yang datang,” jelasnya. **Baca juga: Rano Optimis Tuntaskan Kemiskinan di Banten Dalam Tiga Tahun.

Muthalib pun menyarankan serta mendukung langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Tangsel ingin menertiban bangunan liar di atas lahan negara ters‎ebut. **Baca juga: Warga Reni Jaya Tuding Penyempitan DAS Picu Banjir.

“Pemkot harus tegas. Rencana (normalisasi) kan sudah lama, dan jangan ada warga yang menghalangi demi kepentingannya pribadi. Itu sama saja melanggar hukum,” tegas Muthalib.(yud)




Warga Reni Jaya Tuding Penyempitan DAS Picu Banjir

Jalan di Pondok Aren terendam banjir.(fbi)

Kabar6-Jika sebagian besar umat muslim bergembira merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah berbahagia, tapi tidak bagi sebagian warga di Perumahan Reni Jaya, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kesedihan itu mencuat lantaran kediaman warga tergenang air banjir.

Abdul Muthalib (61), warga RW 18‎ Kelurahan Pamulang Barat, mengaku kediamannya terendam banjir setinggi 30 centimeter. Kondisi genangan air yang merendam sedikitnya 100 rumah terjadi pada sat H-3 serta pascalebaran.

“Pastinya kebahagiaan lebaran jadi gak terasa karena rumah kita‎ kerendem banjir. Jadi kurang nyaman karena lingkungan kotor,” katanya, Selasa (12/7/2016).

Menurut Muthalib, luapan air banjir yang menggenangi pemukiman warga berasal dari aliran Kali Cibenda Hulu. Penyempitan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta kondisi cekungan ditenggarai menjadi penyebab utama banjir. **Baca juga: Warga Pondok Aren Sahur Diatas Genangan Banjir.

“Repot, harus bersihin sampah dan lumpur sisa-sisa banjir. Apapun namanya kalo banjir pasti bikin susah,” ujarnya. **Baca juga: Rano Optimis Tuntaskan Kemiskinan di Banten Dalam Tiga Tahun.

‎Keluhan senada juga diutarakan Dwi Hartono (55), Humas Forum Bersama Peduli Lingkungan (FBPL) Reni Jaya. **Baca juga: BP2T Tangsel Godok Tiga Penerbitan Izin Lewat Online.

Komunitas warga yang bermukim di RW 17, 18, 20 dan 21 itu pernah meminta kepada 120 Kepala Keluarga yang punya bangunan di atas lahan saluran Kali Cibenda Hulu untuk segera membongkar. **Baca juga: Komplotan Maling Kabel PT Indah Kiat Disergap Polres Serang.

“Desakan itu biar mereka sadar, enggak boleh nguasain lahan yang tidak sebagaimana mestinya,” ujar Dwi.(yud)




BP2T Tangsel Godok Tiga Penerbitan Izin Lewat Online

Launching Perizinan Online Berbasis Sertifikat Digital.(bbs)

Kabar6-Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal kembali menerapkan sistem pengajuan penerbitan dokumen usaha secara online.‎

Model pelayanan berbasis aplikasi ini diyakini mampu memangkas alur birokrasi, karena lebih cepat serta efisien.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Ekonomi dan Kesra BP2T Kota Tangsel, Haris J Prawira, Selasa (12/7/2016).

“Ada tiga jenis bidang usaha yang akan dilayani penerbitan izinnya secara online,” ungkapnya.

Ia memaparkan, ketiga jenis bidang‎ usaha antara lain, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), Tanda Daftar Gudang (TDG) dan izin lembaga pendidikan kursus.

‎Menurut Haris, saat ini sistem aplikasi ketiga perizinan di atas sedang dibuat. “Setelah infrastruktur sudah siap baru bisa berjalan,” paparnya.

Disebutkannya, Simponie SIUP-TDP yang berjalan saat ini sudah diterima baik oleh masyarakat. Pasalnya, traffic data pemohon Simponie sepanjang April 2015 hingga April 2016 mencapai 11.161 pemohon.

“Bahkan H-1 sampai H+1 Idul Fitri masih saja ada yang mendaftar SIUP-TDP melalui Simponie,” katanya.

Kepala BP2T Kota Tangsel, Dadang Sofyan menambahkan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap layanan Simponie di BP2T Kota Tangsel. **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Kembali Dijadwal Ombudsman.

Walaupun sudah tergolong baik, namun pihaknya bakal terus menyempurnakan layanan online SIUP-TDP agar layanan lebih maksimal. **Baca juga: Walikota Cilegon Awasi Pendatang Baru Usai Lebaran.

“Satu hari bisa melayani 50 pendaftar. Kita terus melakukan evaluasi,” tambahnya‎.(yud)




Waspada..! Polresta Tangerang Siagakan Satgas Pengamanan Komando

Kapolresta Kombes Asep saat menyalami anggotanya.(agm)

Kabar6-Polres Kota (Polresta) Tangerang membentuk dan menyiagakan Satgas Pengamanan Komando. Itu terkait ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polres Solo, beberapa waktu lalu.

Sedianya, Satgas Pengamanan Komando yang terdiri dari 30 personel bersenjata lengkap itu, berjaga di Mapolresta Tangerang sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan.

“Saya minta seluruh jajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama kepada anggota penjagan komando,” ujar Kapolresta Tangerang, Kombespol Asep Edi Suheri disela-sela acara Halal Bi Halal di Lapangan Apel Mapolresta Tangerang, Selasa (12/7/2016). **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Kembali Dijadwal Ombudsman.

‎Selain bersenjata lengkap, sedianya personel Satgas Pengamanan Komando juga dilengkapi dengan rompi anti peluru. **Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Legok.

“InsyAllah aman. Namun kita juga tidak mau underestimate (meremehkan,red). Personel Satgas bersenjata laras panjang kita siagakan diluar komando,” tegas Asep. **Baca juga: Wanita Tunawisma Tewas di Ruko Kelapa Dua.

Dan, salah satu tugas personel Satgas Pengamana Komando adalah, memeriksa secara menyeluruh para tamu yang akan memasuki areal Polresta. “Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolresta lagi.(agm)




Wanita Tunawisma Tewas di Ruko Kelapa Dua

Jasad tunawisma saat ditemukan terkapar di Tangerang.(cep)

Kabar6-Seorang wanita diduga tunawisma bernama Santa Maria (60) ditemukan tewas di depan ruko 5 Jalan Kano Raya, di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/7/2016).

Saat ditemukan, wanita berdaster batik biru dengan motif bunga dan tanpa alas kaki itu, terbaring dengan posisi terlentang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H mansuri mengatakan, jasad kaku wanita itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar, Mansur (25) dan Andre (29).

“Dari keterangan saksi, sedianya korban adalah tunawisma dan sudah terbaring dilokasi sejak tiga hari terakhir. Bahkan, saat saksi melapor, kondisi wanita itu masih hidup,” ujar Mansuri. **Baca juga: Ini Daerah “Sasaran” Vaksin Ilegal, Banten Salah Satunya.

Petugas Polsek Kelapa Dua, yang datang ke lokasi langsung menghubungi pihak Puskesmas Kelapa Dua. Namun sayang, saat petugas Puskesmas datang, korban sudah tak bernyawa lagi. **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Kembali Dijadwal Ombudsman.

“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya bekas luka ataupun tanda-anda penganiayaan di tubuh korban. Diduga, korban tewas karena sakit,” ujarnya. **Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Legok.

Saat ini, jasad korban sudah dievakuasi ke RSU Tangerang, guna dilakukan visum. Sedangkan kasusnya masih dalam penyelidikan pihak Polsek Kelapa Dua.cep/yud)




Polisi Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Legok

Pengedar narkoba yang disergap Polsek Legok.(cep)

Kabar6-Petugas Polsek Legok menggerebek sebuah rumah kontrakan yang dihuni seorang pengedar narkoba di Kampung Manuntung, Desa Legok, Kecamatan Legok, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (12/7/2016).

Dalam penyergapan yang diwarnai aksi pengintaian semalaman itu, polisi akhirnya berhasil meringkus AB (29), berikut barang bukti sebanyak 17 paket sabu.

“Informasi awalnya dari warga. Namun, saat polisi tiba Senin (11/7/2016) malam, pelaku tidak ada di rumah kontrakan itu. Baru siang tadi pelaku muncul dan langsung disergap,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri. **Baca juga: Ini Daerah “Sasaran” Vaksin Ilegal, Banten Salah Satunya.

Selain mengamankan pelaku dan barang bukti sabu, dari rumah itu juga disita alat timbang, bong, alumunium foil, korek api gas, plastik bening kecil untuk paketan sabu dan tiga buah telepon genggam. **Baca juga: Mediasi Penertiban Lokalisasi Dadap Kembali Dijadwal Ombudsman.

“Kini pelaku masih diperiksa intensif di Polsek Legok, guna pewngembangan kasus tersebut,” ujar Mansuri lagi.(cep/yud)