Lima RS di Tangsel Terindikasi gunakan Vaksin Palsu

Tim medis RSU Tangsel berikan vaksin polio.(yud)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mensinyalir masih ada rumah sakit dan klinik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menggunakan vaksin bermasalah alias ilegal.‎

Bagi masyarakat yang khawatir atas isu beredarnya vaksin palsu, maka bisa membawa kembali balitanya ke unit kesehatan terdekat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Suharno mengakui, bila informasi perihal kelima rumah sakit tersebut sudah diterimanya.

Meski begitu, ia tak punya kewenangan penuh untuk mengekspose kepada media massa terkait Rumah Sakit (RS) yang memberikan vaksin palsu.

“Ada lima rumah sakit yang terindikasi memberikan vaksin palsu,” katanya, Jum’at‎ (15/7/2016).

Suharno bilang, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten merupakan lembaga yang punya kewenangan penuh mempublikasikan rumah sakit pemberi vaksin palsu.

Alasannya, ia terangkan, BPOM Banten punya otoritas melakukan pemeriksaan kualitas vaksin yang dimiliki setiap rumah sakit.

“Sampai saat ini kami masih menunggu nama-nama rumah sakit tersebut,” terang Suharno. **Baca juga: Pemulung di Tangerang Perkosa Gadis ABG Sampai Hamil.

Iapun mengingatkan kepada masyarakat ‎bila merasa ragu dengan kualitas vaksin yang telah diterima anak balitanya tak perlu cemas. Orangtua balita dipersilahkan untuk memberikan vaksin ulang. **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

“Pemberian vaksin ulang bisa dilakukan di RSU (Rumah Sakit Umum) ataupun ke Puskesmas yang ada di Tangsel,” pesan Suharno.‎(yud)




Pembunuh Anggota BPPKB Banten Ditangkap Polsek Jatiuwung

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-IA (25), pembunuh Lukman Hakim, seorang anggota BPPKB Banten, ditangkap tim buser Polsek Jatiuwung di tempat persembunyiannya di Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Sebelumnya, pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan itu nekat menghujani korban dengan pisau dapur, di lapak dagangan pelaku di Pasar Duta Mas Taman Cibodas, Jatiuwung, Kota Tangerang.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Dermawan Karosekali mengatakan, peristiwa berdarah itu terjadi dua hari sebelum Idul Fitri 1437 lalu.

Bermula ketika korban mencoba membantu Erik, temannya, yang terlibat cekcok mulut dengan pelaku. Cek cok itu dipicu persoalan sepele, setelah Erik menyenggol pembeli di lapak pelaku.

“Pertikaian dipicu lantaran Erik menyenggol pembeli di lapak pelaku. Tak terima, pelaku memaksa Erik agar meminta maaf. Namun, Erik menolak,” ucap Karosekali, Jumat (15/7/2016) sore.

Tak lama berselang, Lukman Hakim datang ke lokasi. Tujuannya untuk melerai cek-cok yang terjadi.

Namun, pelaku yang diduga salah sangka, langsung mengambil pisau milik pedagang nasi goreng yang bersebelahan dengan lapaknya. Ia pun langsung menghujami belati ke tubuh Lukman.

“Korban mengalami luka tusuk di punggung, perut dan lengan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia,” kata Kapolsek.

Usai menusuk korban, pelaku yang merupakan pedagang pakaian itu melarikan diri ke tempat persembunyiannya di Kampung Rumput, Desa Nameng. **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

Sementara, Tim Buser pimpinan Kanitreskrim Iptu Yono langsung melakukan perburuan. Alhasil, izun pun pelaku berhasil disergap petugas saat tertidur pulas. “Kami tangkap tanpa perlawanan,” ujar Kapolsek. **Baca juga: Pemulung di Tangerang Perkosa Gadis ABG Sampai Hamil.

Dari tangan Izun, polisi mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk menghabisi korban. Akibat perbuatannya itu, hukuman diatas lima tahun penjara mengancam pedagang pakaian tersebut. **Baca juga: Polisi Tangkap Kebo si Pembobol Rumsong di Tangerang.

“Pelaku kami jerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP,” terang Karosekali.(abie)




Pemulung di Tangerang Perkosa Gadis ABG Sampai Hamil

Pemulung pemerkosa saat diamankan Polsek Cisoka.(shy)

Kabar6-Nasib malang dialami Mawar (bukan nama sebenarnya), gadis belia berumur 14 tahun, warga Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Ya, ABG (anak Baru Gede) ini harus kehilangan masa kegadisannya akibat diperkosa D, seorang pemulung diwilayah setempat.

Dalam kurun waktu Desember 2015 hingga Juli 2016, D bahkan sudah melakukan perbuatan kejinya sebanyak dua kali, hingga mengakibatkan gadis malang tersebut hamil.

Kapolsek Cisoka, AKP Sumaedi mengatakan, perbuatan terlarang D itu akhirnya terungkap, setelah ibu korban curiga saat mendapati perubahan pada tubuh putrinya, persisnya bagian perut yang kian membesar.

“Ibunya yang curiga melihat perut anaknya kian membesar. Akhirnya, sang ibu mendesak Mawar untuk mengaku. Dan, Mawar mengaku bila ia sudah diperkosa oleh D. Perbuatan bejat itu berlangsung di rumah pelaku,” ungkapnya, Jumat (15/7/2016). **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

Saat ini polisi telah meringkus pelaku, dan tengah melakukan pemeriksaan intensif di Mapolsek Cisoka, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Polisi Tangkap Kebo si Pembobol Rumsong di Tangerang.

“Untuk pasalnya kita kenakan pasal 81 Ayat (1) dan (2) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.(shy)




Polisi Tangkap Kebo si Pembobol Rumsong di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Unit II Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap Dede Alpian alias Kebo alias Kondektor (33), pelaku spesialis pencurian di rumah kosong (Rumsong).

Sedianya, Kebo diringkus di Boncos, Tanah abang, Jakarta Pusat pada Kamis (14/7/2016) kemarin. Kebo terlibat dalam kasus pembobolan Rumsong di Jalan Peninggilan Utara RT/RW 002/01, Kelurahan Peninggilan, Ciledug, Tangerang, beberapa waktu lalu.

“Selain Kebo, saat ini kami juga masih mengejar seorang tersangka lain bernama Rizal, ujar Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, Jumat (15/7/2016). 

Sedianya, selain melakukan tindak pencurian diwilayah Tangerang, Kebo dan rekannya Rizal juga disangka membobol Rumsong di Jalan Majelis RT/RW 005/04 Nomor 4 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Setelah mengambil aneka barang dari Rumsong sasarannya, pelaku kemudian menjual barang ke penadah di Tanah Abang, Jakarta Pusat. **Baca juga: BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016.

Aparat kepolisian turut menyita barang bukti, berupa satu TV LG, satu HP Cross dan satu Set kunci letter L. **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

Pelaku kini ditahan di Mapolda Metro Jaya. Dia disangkakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, diancam hukuman pidana penjara paling lama tujuh tahun.(HP/tom migran)




Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni.(shy)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengakui, adanya sejumlah faskes (fasilitas kesehatan-red) milik swasta diwilayahnya yang menggunakan vaksin bermasalah alias ilegal.

“Ya, dalam sidak yang kami lakukan beberapa waktu yang lalu bersama BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan-red) dan tim gabungan Provinsi Banten, memang ada dua rumah sakit dan satu klinik milik swasta yang memakai vaksin ilegal,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni, Jumat (15/7/2016).

Saat ini, kata Naniek, vaksin tersebut sudah ditarik pihaknya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium, apakah ada indikasi vaksin tersebut palsu atau tidak,” ujarnya.

Para pemilik rumah sakit dan klinik yang menggunakan vaksi tersebut, saat ini sudah diberi surat peringatan untuk tidak menerima pasokan vaksin ilegal kembali. “Sudah kami berikan surat peringatan,” ujarnya.

Terkait temuan vaksin palsu di Tangerang Selatan (Tangsel) oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu, membuat Dinkes Kabupaten Tangerang gencar melakukan pemeriksaan ulang pada pemasukan vaksin diwilayahnya.

“Untuk rumah sakit atau puskesmas di Kabupaten Tangerang, sudah dipastikan tidak ada vaksin palsu. Namun, untuk rumah sakit atau klinik milik swasta, kami belum bisa menjaminnya,” ungkapnya.

Dinas Kabupaten Tangerang pun menghimbau, kepada masyarakat untuk tidak khawatir adanya peredaran vaksin palsu di rumah sakit atau puskesmas daerah. **Baca juga: BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016.

Semetara itu, Romlah, salah seorang warga di Kabupaten Tangerang mengaku bila dirinya tak kuasa menutupi kekhawatiran akan penyebaran vaksin palsu tersebut. **Baca juga: Lantik 145 PPK, Begini Pesan Ketua KPU Kabupaten Tangerang.

“Khawatir tentu pasti, mau vaksin itu ilegal atau palsu ya sama saja. Intinya, jangan sampai anak kami jadi korban gara-gara pakai vaksin ilegal atau palsu,” ungkap Romlah lagi.(Shy)




Dinkes Tangsel Pastikan Kantornya Tidak Sampai Terbakar

Kemacetan yang terjadi akibat kebakaran dikawasan kantor Dinkes Tangsel.(cep)

Kabar6-Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Khaerati memastikan, bila kebakaran yang terjadi tidak sampai membakar gedung kantor Dinkes.

“Tadi staf saya bilang, api belum membakar gedung kantor,” katanya kepada kabar6.com di Jalan Raya Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Jum’at (15/7/2016).

Sumber api berasal dari mess karyawan gudang ban yang sekaligus dijadikan tempat penyimpanan ban, yang lokasinya berada tepat di belakang gedung kantor Dinkes Tangsel.

Meski demikian, diakuinya bila amuk si jago merah itu sempat membuat panik pegawai yang ada di dalam gedung.

Terlihat, sejumlah pegawai Dinkes Kota Tangsel juga tergopoh-gopoh untuk menyelamatkan dua unit lemari besi atau brangkas ukuran besar.

Khaerati memastikan, ‎data dokumen yang berada di lantai dua dan tiga gedung Dinkes Kota Tangsel, sampai saat ini belum dapat dievakuasi. Termasuk perangkat komputer dan laptop inventaris. **Baca juga: 15 Armada Damkar Diterjunkan ke Dinkes Tangsel, Api Masih Berkobar.

“Semua pegawai langsung turun dan keluar gedung. Jadi enggak memikirkan data-data yang ada di dalam,” terangnya. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎.

Sementara itu, sebagai dampak kebakaran, kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Rawa Buntu hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua. Itupun dibuat satu jalur. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎.

Kerumunan warga yang menonton kebakaran menyebabkan arus lalu lintas mobil pemadam kebakaran kesulitan. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Agus Budi Darmawan, mengaku bila kobaran api sulit ‎dipadamkan. Pihaknya pun sampai mengerahkan 18 unit mobil pemadam berukuran besar dan kecil. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

“Karena titik kobaran api berada di jalan sempit. Mobil kita enggak bisa mendekat,” ujarnya.(yud/cep)




15 Armada Damkar Diterjunkan ke Dinkes Tangsel, Api Masih Berkobar

Petugas Damkar memadamkan kebakaran di Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kobaran api yang membakar gedung yang menjadi markas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih belum padam, Jumat (15/7/2016).

Padahal, saat ini setidaknya sudah 15 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) wilayah setempat yang diterjunkan ke lokasi yang berdiri di Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong tersebut. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan. ‎

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, ke 15 armada Damkar yang didatangkan terdiri dari 13 armada dari Damkar Tangsel dan dua armada dari Puspiptek Serpong. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

“Sudah banyak mobil Damkar yang datang, tapi sampai sekarang api belum juga padam seluruhnya,” ujar Cecep, salah seorang warga dilokasi kebakaran. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinkes Tangsel maupun dari pihak Damkar, perihal penyebab peristiwa kebakaran tersebut. Sedangkan proses pemadaman api masih terus dilakukan.(cep/yud/tom migran)




Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎

Petugas Damkar memadamkan kobaran api di Dinkes Tangsel.(cep)

Kabar6-‎Kebakaran besar yang menghanguskan gedung perkantoran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diawali dengan bunyi ledakan keras.

Dan, ledakan itu membuat semua pegawai yang beraktivitas di dalam gedung panik dan langsung kocar-kacir.

“Pertama ada bunyi dung, keras banget. Semua pegawai pada kaget dan berteriak kebakaran,” ungkap Kepala Seksi Bina Rujukan Kesehatan pada Dinkes Tangsel, Akbar Sutanto kepada kabar6.com di sekitar lokasi perkara, Jum’at (15/7/2016).

Menurutnya, saat awal kejadian dirinya bersama staf Dinkes Kota Tangsel sedang menggelar rapat di lantai tiga. Suara ledakan kencang itu diakuinya cukup memekikan telinga.

Akbar bilang, usai ledakan para pegawai yang ada di dalam gedung berteriak memberi isyarat tanda bahaya. Sontak, semua pegawai langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

“Setelah bunyi dung, langsung kelihatan api besar dari belakang gedung,” ujarnya. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

Ia tidak dapat memastikan sumber penyebab api yang membakar gedung. Pasalnya, semua pegawai termasuk dirinya dihinggapi perasaan panik. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar

“Saya langsung ambil tas dan berkas punya saya terus lari keluar gedung,” tambah Akbar.(yud/cep)




Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel

Kebakaran yang melanda gedung kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kebakaran yang terjadi di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tak urung memicu kemacetan panjang di ruas Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong, Jumat (15/7/2016).

Pantauan kabar6.com, kemacetan yang terjadi bahkan sampai hingga Stasiun Rawa Buntu, atau hingga sekitar dua kilo meter dari lokasi kantor Dinkes Tangsel.

Sementara, sejumlah personel dari Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel dan petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tangsel, tampak sibuk mengantur arus lalu lintas guna mengurai kemacetan.

“Nah, macetnya parah banget. Banyak pengendara dan pengemudi yang berhenti untuk menyaksikan kebakaran yang terjadi,” ujar Anto (20), pedagang nasi goreng di dekat lokasi perkara. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Nah, Anda warga Tangsel yang hendak beraktivitas, kiranya bisa mengambil jalur lain dan menghindari ruas Jalan Raya Ciater Barat, agar tidak turt terjebak dalam kemacetan. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

Saat ini, sejumlah petugas, khususnya personel dari Pemadam Kebakaran (Damkar) wilayah setempat tampak masih berjibaku guna berupaya memadamkan amuk si jago merah.(cep/yud/tom migran)

**Baca juga: HUT ke-48, BPJS Kesehatan Banten Gelar Kompetisi.




Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar

Gedung kantor Dinkes Tangsel yang terbakar.(cep)

Kabar6-Bangunan gedung yang ditempati Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong, terbakar, Jumat (15/7/2016).

Belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak dalam peristiwa amuk si jago merah tersebut. Namun, gudang ban yang berada tak jauh dari lokasi juga ikut terbakar. **Baca juga: 1.897 RTS di Cilegon Cairkan Bantuan PKH.

Namun, sebagian bangunan, persisnya di bagian belakang gedung kantor Dinkes dikabarkan sudah roboh. **Baca juga: Orangtua Calon Siswa “Mengamuk” di SMPN 2 Sukamulya.

“Ruas Jalan Raya Ciater juga macet parah. Banyak pengendara yang berhenti guna menyaksikan kebakaran tersebut,” ujar Lisa, salah seorang warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, yang sempat melintas dilokasi. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Hingga berita ini disusun, api masih berkobar. Belum didapat keterangan resmi dari pihak terkait. Sejumlah mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel, juga tampak dikerahkan menuju lokasi kebakaran.(cep/yud/ir)