Ini Ritual Ortu di Hari Pertama Masuk Sekolah

Para ortu berebut bangku di hari pertama sekolah.(bbs)

Kabar6-Aksi rebutan bangku di hari pertama masuk sekolah sepertinya sudah menjadi ritual wajib tahunan para orang tua (Ortu) murid.

Seperti yang terjadi di SD Negeri Bojong Nangka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (18/7/2016).

Para ortu murid bahkan rela berdesakan di pintu masuk kelas, sembari menunggu jam belajar dimulai.

Begitu bel masuk berbunyi, mereka lantas menyerbu masuk ke dalam ruang kelas untuk berebut posisi bangku paling depan.

Beberapa ortu murid bahkan ada yang datang sejak subuh, agar bisa mendapatkan posisi bangku terdepan untuk anaknya.

Salah satunya adalah Mimin, Ortu murid yang mengaku takut bila anaknya mendapatkan bangku di deretan belakang.

Ia menilai, dengan duduk di bangku depan anak-anak lebih mudah mencerna pelajaran.

“Saya sudah datang dari subuh tadi, biar dapat bangku paling depan,” katanya. **Baca juga: Tiga Jenis Makanan/Minuman Untuk Depresi.

Meski sudah berebut, sebagian ortu hanya bisa pasrah, saat semua bangku deretan depan telah terisi penuh oleh murid-murid yang lebih dulu masuk. **Baca juga: Beberapa Hal Kecil Tentang Kesehatan yang Sebaiknya Diketahui.

Pada tahun ajaran baru ini, SD Negeri Bojong Nangka menyiapkan tiga ruang kelas untuk menampung 120 murid baru.(bad)




DPRD Tangsel Sebut Tarif Parkir Minus Payung Hukum

Parkir meter di Tangsel.(yud)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui bila sistem pelayanan jasa perparkiran diwilayahnya masih lemah payung hukum.

Hal itu merupakan catatan penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, karena telah lama menarik uang retribusi‎ dari masyarakat.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV Bidang Pembangunan, Riski Jonis, Minggu (17/7/201‎6). “Kami minta Perwal (Peraturan Walikota) Tarif Parkir diperbaharui,” katanya.

Menurutnya, payung hukum yang tertuang dalam Perwal Tangsel Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perparkiran, tidak secara spesifik mengatur besaran tarif retribusi bagi kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. **Baca juga: Ombak Ganas Pantai Cilegon Juga “Gulung” Lima Wisatawan.

Jonis menegaskan, fakta di lapangan seringkali menimbulkan kekisruhan.‎ Sebab, harga retribusi parkir kendaraan yang dipatok sudah tak relevan. **Baca juga: Tiga Warga Tangerang Tergulung Ombak di Pantai Ambon .

“Jangan sampai banyak komplain yang muncul, hanya karena retribusi parkir mahal,” tegas politikus asal Partai Demokrat itu. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Jonis pastikan, kondisi di atas sudah tidak bisa ditutupi. Dan, melalui pertemuan yang berlangsung di Gedung IFA, Dishubkominfo Kota Tangsel diminta segera menerapkan regulasi yang ada. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan.

“Hal ini mengingat banyak komplain dari masyarakat karena tarif parkir mahal dibeberapa tempat,” tambah Joni.(yud)




Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan

Kepala Dishubkominfo Tangsel, Sukanta.(bbs)

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sukanta selama ini sering menerima keluhan dari masyarakat atas maraknya tindak kejahatan di sekitar Ruko Versailles.

Pasalnya, banyak kendaraan bermotor roda empat yang jadi korban pecah kaca.

“Tidak terlalu besar pemasukan retribusi dari Ruko Versailles. Lebih milih mana, rawan atau ketimbang bayar parkir,” ujar Sukanta, Minggu (17/7/2016).

Ia pun membantah bila pihaknya menyerobot area lahan parkir di Ruko Versailles BSD, Kecamatan Serpong.

Sebelumnya sejumlah warga penghuni ruko ‎bereaksi yang berujung adu mulut saat aparat pemerintah daerah setempat datang untuk mencopot spanduk protes.

“Kami tidak ada niatan menutup akses jalan. Tapi memanfaatkan aset lahan untuk pemasukan kas daerah,” kilahnya.

Sukanta mengklaim, aset lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum di Ruko Versailles sudah diserahkan oleh pengembang pada Juni kemarin. Otomatis lahan tersebut bukan milik warga penghuni. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Ia memastikan, tidak akan memungut retribusi parkir kendaraan bermotor kepada semua penghuni ruko. ‎Nantinya, setiap kendaraan milik penghuni akan diberikan tanda sticker khusus parkir. **Baca juga: BPSK Tangsel Segera Bentuk Majelis Sidang Gugatan Parkir.

“Warga jangan pernah takut dikenakan tarif parkir,” janji mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel itu. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎ .

Sukanta mengakui bila akhir pekan kemarin pihaknya telah dipanggil oleh Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Kota Tangsel. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Pada kesempatan itu pihaknya menjelaskan tujuan diberlakukannya jasa parkir kendaraan bermotor. “Namun sudah diselesaikan bersama Dewan,” tambah Sukanta.(yud)




Penganiayaan Sopir Angkot di Serpong Dipicu Rebutan Penumpang

Sopir angkot yang dianiaya sampai tewas di Serpong.(yud)

Kabar6-Aparat Kepolsian Sektor (Polsek) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menduga bila motif penganiayaan Eddy (56), sopir angkot hingga tewas di depan Serpong Plaza, akibat rebutan penumpang.

Kedua pelaku yang juga adalah sopir angkot Roda Niaga B 1825‎ CL jurusan Serpong-Kalideres, masing-masing berinisial T (26) dan HS (26), berhasil ditangkap polisi di bilangan Jakarta T‎imur.

“Motif pelaku menganiaya korban karena rebutan penumpang,” kata‎ Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Budi Hardjono saat dihubungi kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia ceritakan, kedua pelaku sebelumnya sempat terlibat cek cok dengan korban. Karena kesal, keduanya pun langsung memukuli kepala korban menggunakan kunci roda.

Petugas Polsek Serpong mendapati Eddy tergeletak berlumuran darah di depan Plaza Serpong. Kondisinya luka pada kepala kiri, bibir robek serta muntah darah. Dari telinga kanan mengeluarkan darah.
 
Polisi yang memintai keterangan dari sejumlah saksi akhirnya berhasil mendapatkan identitas kedua pelaku. Hingga akhirnya, keduanya diringkus di ‎Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, pada Minggu pagi.

“Ketika ditangkap, kedua pelaku mengakui‎ perbuatannya dan tidak melakukan perlawanan,” jelas Budi. **Baca juga: Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World.

Atas perbuatannya,‎ tambah Budi, tersangka T dan HS dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUH Pidana tentang Penganiayaan Berat yang Menewaskan Orang Lain. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Ancaman hukumannya tujuh tahun kurungan penjara,” tambahnya.(yud)




Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(bbs)

Kabar6-Pria yang nekat terjun bebas dari lantai delapan Mall Living World Alam Sutera, di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), didga mengalami depresi.

Ya, pria dimaksud bernama Edi‎ Okadi Candra (40 tahun, sebelumnya tertulis 20 tahun), warga Cluster Sutra Flamboyan RT‎ 003 RW 011 Nomor 32A, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, tewas dilokasi kejadian. 

“Korban diduga mengalami depresi berat. Sehingga nekat bunuh diri,” ujar Kepala Polres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, Minggu (17/6/2016).

Sedianya, kata Kapolres, korban pernah bekerja di salah satu perusahaan jasa perbankan swasta. Namun, sekarang tidak punya pekerjaan tetap sehingga dirundung depresi berat.

Sebelum tewas, Edi datang ke lokasi menggunakan mobil Suzuki Splash B 1548 FNS. Dari keterangan petugas kebersihan setempat, Edi sempat terlihat berjalan sendirian di lantai tujuh mall.

“Saksi melihat korban di area parkir kendaraan bermotor roda empat. Pas jalan menuju lantai delapan, korban terlihat terburu-buru, hingga kemudian ditemukan tewas di lantai dasar,” kata Ayi.

Sedianya, depresi yang dialami korban Edi sudah sejak lama terdeteksi oleh keluarganya. Bahkan biasanya, sang istri selalu membuntuti kemanapun Edi pergi. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Tapi yang sekarang luput dari perhatian istrinya. Alhasil korban nekat bunuh diri,” ujar Ayi. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

Oleh petugas Mall Living World Alam Sutera, jasad Edi dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.(yud)




Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap

Dua pelaku yang disergap Polsek Serpong.(yud)

Kabar6-‎Tim 2 Buser Reserse dan Kriminal Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus dua pelaku penganiayaan berat yang menewaskan Eddy (56).

Ya, korban yang sehari-hari adalah sopir angkot jurusan Serpong-Kali Deres itu, tewas setelah kepalanya dihantam kunci roda.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan,‎ kedua pelaku masing-masing berinisial T (26) dan HS (26).

Kedua juga diketahui bekerja sebagai supir angkot jurusan yang sama dengan korban.

“Awalnya, korban di temukan dalam keadaan luka di kepala di pinggir jalan, dan diduga akibat penganiayaan,” kata Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia terangkan, tubuh Eddy tergeletak di depan Plaza Serpong, Kelurahan Pakualam, BSD, Serpong Utara, dalam kondisi luka parah.

‎Saat petugas polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban masih masih sadar. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

‎Mansuri bilang, selanjutnya oleh perwira pengawas Ajun Inspektur Edison, pria warga RT 01 RW 01, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, itu dibawa ke Rumah Sakit Asshobirin. **Baca juga: Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras.

Lantaran lukanya parah, tim medis segera merujuk Eddy ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

“Dari keterangan dokter korban mengalami luka pada kepala kiri dan bibir depan robek serta muntah darah dan mengeluarkan darah pada telinga kanan,” tambah Mansuri.(yud)




Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Suharno.(yud)

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suharno mengakui bila insiden kebakaran gudang ban bekas yang berada persis di belakang kantornya, pada Jumat (15/7/2016) kemarin, cukup bikin repot.

Meski amuk si jago merah tidak sampai membakar kantor dinas tersebut, namun kepanikan yang terjadi membuat banyak berkas dan barang inventaris milik institusinya yang berantakan.

“Ya memang. Hari Senin besok kita harus kerja keras,” katanya, Minggu (18/7/2016).

Menurut Suharno, pada gedung kantor Dinkes Tangsel yang belum lama ditempati itu, institusinya menempati empat pintu yang masing-masing terdiri atas tiga lantai.

Sementara di lantai 1 setiap pintu kondisinya berantakan. Ketika terjadi kebakaran, sejumlah anak buahnya telah mencoba menyelamatkan berkas atau dokumen-dokumen penting kedinasan.

“Kalau yang di lantai dua dan tiga mudah-mudahan datanya aman. Tidak ada yang rusak,” terangnya.

Kondisi kaca bangunan gedung semuanya pecah berantakan. Masyarakat menimpuki kaca dengan batu lantaran mencoba membantu memadamkan api.

“Kita perlu memacu motivasi semua pegawai lagi untuk tetap semangat bekerja di tengah musibah ini,” tambah Suharno.

Belakangan, identitas pengusaha pemilik gudang ban di RT 02 RW 01, Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ludes terbakar itupun akhirnya terkuak.

Sedianya, kebakaran besar itu diawali dari mess karyawan gudang ban. Dan, api cepat merembet hingga menghanguskan dua bangunan.

“Gudang milik Handoyo Budi (50). Tinggalnya di Semarang, Jawa Tengah,” kata Nalih, Ketua RW setempat kepada kabar6.com di dekat lokasi perkara.

Menurutnya, gudang ban ‎khusus kendaraan mobil itu telah dibangun sejak setahun terakhir. Total jumlah ban yang tersimpan di dalam gudang sekitar 1.500 buah. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

Meski begitu, Nalih mengaku bila dirinya belum pernah bertemu ‎dengan bos pemilik gudang ban mobil yang terbakar. **Baca juga: Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

Selama ini, urusan operasiona usaha diserahkan kepada anak buah yang menjadi orang kepercayaan Handoyo. **Baca juga: 60 Personel Damkar Tangsel Masih Siaga di Gudang Ban Ciater.

“Kalo pas lagi bongkar muat ban pakai truk banyak banget. Anak buahnya bilang sih sekarang bossnya lagi ada di Singapura,” terang Nalih.‎(yud)




Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seiring berakhirnya musim libur lebaran dan sekolah, gelombang arus balik penumpang kembali meningkat di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Data yang dilansir pihak pengelola Bandara Soetta, terhitung sejak H+1 hingga H+10 Lebaran Idup Fitri 1437 hijriah, terjadi kenaikan penumpang hingga 3,1 persen penumpang dibanding tahun 2015 lalu.

Hari ini, Minggu (17/7/2016), gelombang penumpang di Bandara Soetta, umumnya diramaikan oleh penumpang yang usai menikmati libur dan libur panjang sekolah.

Ya, penumpang sengaja memilih pulang hari ini, mengingat Senin (18/7/2016) besok sudah mulai memasuki masa belajar di sekolah. 

“Kami memang sengaja memilih kembali hari ini dengan menggunakan pesawat. Karena perjalanannya lebih cepat dan besok anak-anak sudah mulai masuk sekolah,” ujar Yuni, salah seorang penumpang di Bandara Soetta.

Hal senada diungkapkan Angga, pemuda asal Malang yang kuliah di Jakarta. “Sengaja pulang hari ini, supaya liburannya puas, karena besok sudah masuk kuliah,” ujarnya.

Sementara, petugas Posko Lebaran di Bandara Soetta, Eddy Mukri mengatakan, hingga kini jumlah penumpang terus bergerak, dan sudah mencapai angka 30.000 penupang. **Baca juga:  Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

Diperkirakan, hingga penghujung hari ini penumpang di Bandara Soetta akan tembus di angka 180 ribu penumpang. **Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku Tulis Banjir Pembeli.

“Hari ini merupakan fase kedua puncak arus balik balik libur lebaran, karena besok sudah masuk sekolah. Sedangkan terhitung sejak H+1 hingga H+10 lebaran, penumpang sudah mencapai kisaran empat juta orang,” ujarnya.(rani)




Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Aksi nekad remaja bernama Edi Okadi Candra (‎18) bikin geger pusat perbelanjaan Mall Living World Alam Sutera, di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ia bunuh diri dengan cara “terjun bebas” dari lantai delapan gedung pusat perbelanjaan tersebut.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, insiden tragis itu terjadi Minggu (17/7/2016).

Sedangkan remaja “Aneh” itu tercatat sebagai warga Jalan Flamboyan 1 RT 03 RW 011 Nomor 32A, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara.

“Korban atas nama Edi lompat dari lantai delapan gedung Mall Living World Alam Sutera,” kata Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri.

Ia menegaskan belum mengetahui secara detail kronologis serta penyebab utama Edi nekad mengakhiri hidupnya secara tragis. Remaja itu tewas di tempat kejadian perkara.

“Sek‎arang saksi atas nama Seger Prastyo dan Ledih masih dimintai keterangan,” tambah Mansuri. **Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku Tulis Banjir Pembeli.

Aksi bunuh diri itu sempat luput dari pantauan awak media lantaran diduga pengelola gedung Mall Living World mencoba menutupi kasus tersebut. **Baca juga: Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

“Kita taunya pas siang. Kayaknya pengelola mall enggak mau taruna ini ketauan,” ujar Ipunk, salah satu awak media televisi berita nasional di Kota Tangsel.(yud)




Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen

Proyek pembangunan gedung parkir di Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-Hingga memasuki bulan Juli, serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencapai 30 persen. Kondisi ini diklaim disebabkan sejumlah faktor.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel, Teddy Meiyadi menyebut keterlambatan disebabkan tersendat proses lelang pengerjaan proyek.

“Mengapa sampai terjadi demikian, karena saat proses lelang memang sudah lambat. Dan, ini dampaknya pada peleksanaan pembangunan,” katanya akhir pekan kemarin.

Ia merinci, serapan anggaran yang semestinya sudah 50 persen, baru di angka 30 persen dari total Rp2,5 miliar. Serapan 30 persen itu menyangkut penggunaan anggaran belanja langsung atau belanja pegawai.

“Sedangkan belanja tidak langsung saat ini baru sebesar 50 persen atau setara dengan Rp380 iliar dari total Rp770 miliar. Semestinya harus mencapai 60 persen,” katanya.

Artinya, lanjut Teddy, ada selisih sekitar 20 persen dari total anggaran belanjatidak langsung atau belanja fisik.

Maka estimasi sisa penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2016 ini mencapai Rp 600 miliar dari total anggaran Rp 3, 3 triliun.

“Ada keterlambatan sebesar 20 persen dampaknya pada Silpa. Diperkirakan tahun ini Silpanya mencapai Rp 600 juta,” tambahnya.

Di sini butuh evaluasi untuk mempercepat pelelangan. Antara dinas yang memiliki program harus kerja cepat, berkas-berkasnya lengkap supaya tidak menjadi ganjalan dalam proses. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Sumber Daya Manusianya di jajaran Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE) harus memiliki kompetisi dengan baik. **Baca juga: BPSK Tangsel Segera Bentuk Majelis Sidang Gugatan Parkir.

“Harus saling kerjasama agar dapat mempermudah. Baik dari dinas yang terkait termasuk jajaran di LPSE,” tambahnya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Dalam waktu dekat ini akan lakukan evaluasi bersama beberapa dinas terutama dinas fisik. Hal ini untuk lalukan memaksimalkan pengerjaan.(yud)