Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Ratusan warga urban terjaring dalam operasi yustisi yang digelar oleh aparatur gabungan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).

KOndisi selalu terjadi setiap usai perayaan lebaran. Aksi eksodus penduduk secara masif selalu terjadi diberbagai daerah.

Kali ini kegiatan bersandi Bina Kependudukan digelar di perumahan semi permanen RT 01 dan 02 RW 03, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Operasi di wilayah yang terkenal dengan sebutan Alang-alang itu dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Benyamin Davnie.

“Tadi warga pendatang yang terdata jumlahnya ada sebanyak 287 orang,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Toto Sudarto, Selasa (19/7/2016).

Ia menjelaskan, mayoritas warga pendatang berasal dari daerah Pandeglang, Sukabumi dan Bogor. Mereka mengaku sengaja hijrah dari kampung halamannya ke Tangsel, untuk mengadu nasib.

Meski begitu, Toto bilang, Pemkot Tangsel tidak berwenang melarang kedatangan ratusan warga urban tersebut. Undang-undang telah mengatur, bahwa setiap warga negara punya hak atas kehidupannya.

“Ya, semuanya adalah kalangan wanita. Mereka mengaku datang untuk keperluan bekerja,” jelasnya.

Toto memastikan, bila semua warga pendatang itu terdata tidak mengantongi dokumen Kartu Tanda Penduduk terbitan Disdukcapil Kota Tangsel. **Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.

Untuk itu, setiap warga pendatang‎ tersebut diinstruksikan agar segera melaporkan keberadaannya kepada pengurus RT dan RW wilayah setempat. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Ketentuan itu berlaku maksimal 3X24 jam sejak sekarang. Agar identitas setiap warga pendatang di Kota Tangsel tercatat serta mudah terkontrol. **Baca juga: Polisi Sergap Pria Bawa Sabu Dekat KFC Alam Sutera.

“Kalau memang ingin menetap di Tangsel, harus mengurus surat pindahnya,” tegas Toto kepada semua warga urban.‎(yud)




Polisi Sergap Pria Bawa Sabu Dekat KFC Alam Sutera

RY, pelaku pemilik sabu yang disergap polisi.(cep)

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus seorang pria terduga pelaku penyalahgunaan narkotika.

Pria berinisial RY (35) itu, disergap di depan KFC Alam Sutera, Jalan Sutera, Kecamatan Serpong Utara.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri, Selasa (19/07/2016) mengatakan, penangkapan pelaku tersebut dilakukan Senin (18/7/2016) kemarin.

“Awalnya dari laporan masyarakat, bahwa di tempat itu akan ada transaksi narkoba. Dan, begitu petugas memonitor lokasi dan mendapati orang dengan ciri-ciri dimaksud, langsung dilakukan penyergapan,” ujar Mansuri. **Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.

Begitu dilakukan penggeledahan, petugas mendapati narkoba jenis sabu seberat 0,61 gram yang disimpan di dalam taspunggung warna hitam yang dibawa pelaku. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Oleh petugas, pria Perumahan Taman Asri, Kelurahan Gaga, Kecamatan  Larangan, Kota Tangerang itu, langsung digelandang ke Mapolres Tangsel guna penyelidikan lebih lanjut.(cep)




8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP

Pemohon kartu kuning antre di Disnaker Tangerang.(shy)

Kabar6-Hingga kini, tercatat ada sebanyak delapan ribu warga di Kabupaten Tangerang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

Hal tersebut lantaran, blangko yang sedianya material utama dalam proses percetakan E-KTP, sejak Bulan Juni lalu hingga kini habis.

“Ketersediaan blanko di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sedang kosong,” ungkap Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Dedeh Hadijah, Selasa (19/7/2016). **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

Saat ini, pihaknya pun telah mengadukan perihal kekosongan blangko kepada pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). **Baca juga: Disnakertrans Sebut Angka Pengangguran di Kabupaten Tangerang Turun.

“Sudah kami adukan perihal kekosongan blangko itu. Kini pun, pihak Pemkab tengah mengupayakan percepatan proses pelelangan, agar masyarakat dapat memiliki E-KTP secepatnya,” ujarnya. **Baca juga: Usai Lebaran, Pemohon E-KTP di Kabupaten Tangerang Membludak.

Sementara ini, lanjut Dedeh, pihaknya mengeluarkan surat keterangan kependudukan bagi masyarakat yang membutuhkan surat administrasi kependudukan dengan cepat,” pungkasnya. (shy)




Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang

Penerapan sistem contraflow di depan perumahan Villa Dago.(yud)

Kabar6-Bagi Anda pengendara yang melintasi ruas jalan di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel, hendaknya cermat.

Dinas Perhubungan‎ Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat kini menerapkan sistem rekayasa lalu lintas di ruas Jalan Raya Siliwangi dan Padjajaran.

Wakil Komandan Dalops Lalu Lintas,‎ Agus Parmusi mengatakan,‎ telah diberlakukan sistem pengaturan lal lintas, yang mengubah arah normal arus kendaraan atau contraflow. Pemberlakuan sistem itu sehubungan adanya proyek revitalisasi pembangunan jalan.

“Contraflow diberlakukan di depan Perumahan Villa Dago. Setiap satu jam sekali,” katanya ditemui kabar6.com‎ di lokasi, Selasa (19/7/2016).

Ia memaparkan, ‎di lokasi itu terjadi penyempitan median lantaran ada patahan pengecoran beton. Tepatnya jalan yang menuju ke Bundaran Pamulang.

Agus bilang, kendaraan yang melintas menuju Bundaran Pamulang diarahkan memakai median menuju arah ke Puspiptek. Hanya dari depan perumahan Villa Dago sampai di Rumah Sakit Buah Hati.

“Kalau enggak di contraflow bakal macet panjang sampai ke pertigaan Parakan,” bilangnya.

Sementara kendaraan dari arah perumahan Villa Dago, lanjut Agus, tidak bisa langsung belok kanan. Tapi mesti belok kiri dan berputar arah di U-Turn depan Rumah Sakit Buah Hati. **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

“Begitu juga yang dari Bundaran Pamulang menuju Villa Dago mesti berputar arah lewat U-Turn depan Rumah Sakit Permata Pamulang,” ‎lanjutnya. **Baca juga: DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun.

Di lokasi sama, anggota Dalops 92 Lalu Lintas Dishubkominfo‎ Kota Tangsel, Jecky menambahkan, rekayasa lalu lintas juga berlaku di Jalan Raya Padjajaran. Tepatnya di depan Pacuan Kuda. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

“Di situ diberlakukan sistem buka tutup jalan. Karena lagi ada pengecoran,” tambahnya.(yud)




TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Fatmawati, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cibetok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

Dugaan tersebut, muncul lantaran ibu satu anak itu sering mengadu dipaksa bekerja siang malam tanpa bayaran.

Adik kandung Fatma, Nasrul (23) mengungkapkan, kakaknya sangat sulit dihubungi keluarga sejak berangkat ke Arab Saudi, 2004 silam. Jika Fatmawati kepergok menghubungi keluarganya, maka sang majikan akan marah besar.

“Katanya sering dimarahi, dipukuli, bahkan disekap di kamar. Paling kalau malam, majikannya tidur, teteh nelpon sambil nangis pengen pulang,” kata Nasrul, Selasa (19/7/2016).

Menurut dia, komunikasi terakhir dengan sang kaka terjadi sekitar bulan Mei 2016 silam. Saat itu, Fatma meminta keluarganya untuk memulangkan dirinya. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

Sementara itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang wilayah Banten yang beralamat di Jalan Ciwaru, Kota Serang mengaku telah mendapatkan laporan dari pihak keluarga terkait dugaan penyekapan tersebut. **Baca juga: DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun.

“Kami sudah lakukan panggilan ke tiga, tapi perusahaan penyalurnya tidak pernah hadir untuk klarifikasi,” kata Warseno, salah seorang petugas BP3TKI Serang, Selasa (19/7/2016). **Baca juga: Truk Batu Kali Terguling, Jalan Raya Legok Macet Parah.

Fatmawati berangkat ke Najran, Riyadh, Arab Saudi pada 05 Maret 2004 lalu melalui perusahaan penyalur tenaga kerja bernama PT Alhijaz Indojaya. Majikan Fatma sendiri, diketahui bernama Hasan Ibrohim Iwad Al Khodromi.(tmn)




DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun

Showroom dan plaza yang terkena pelebaran Jalan Raya Siliwangi.(yud)

Kabar6-‎Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Hadi Suryadi mengakui, bila proyek revitalisasi pelebaran jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) butuh biaya besar.

Alokasi dana yang membengkak itu sedianya untuk pos pembebasan lahan. “Kami tidak bisa maksimal, tapi secara eksisting akan tetap ditangani,” katanya, Selasa (19/7/2016).

Hadi menyontohkan, ‎di Jalan Raya Siliwangi dari Pertigaan Parakan hingga Bundaran Pamulang, radius jarak pelebaran jalan total‎nya mencapai tiga kilometer.

Di sepanjang jalan itu terhambat oleh sejumlah pihak swasta yang menuntut kompensasi, lantaran lahannya terkena pelebaran jalan.

“Biaya pembebasannya cukup besar, mencapai Rp1 triliun,” terangnya.

Hadi menambahkan, pihaknya akan mencoba mengusulkan sisa kekurangan dana pembebasan lahan. Metodenya dengan berbagai mekanisme, seperti menggunakan bantuan keuangan dan mekanisme pembebasan lahannya.

“Kalau perlu pakai jalur bantuan keuangan, nanti kota yang bebaskan anggaran dari provinsi dibantu dari bantuan Gubernur atau bantuan keuangan. Terkait Jalan Padjajaran juga akan diupayakan usulan di tahun 2017 dengan mekanisme serupa,” tambahnya. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

Sumber di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tangsel mengakui, bila banyak pengusaha yang menolak lahannya dipakai untuk pelebaran jalan secara gratis. Salah satunya seperti pengelola showroom mobil di Jalan Raya Siliwangi. **Baca juga: Truk Batu Kali Terguling, Jalan Raya Legok Macet Parah.

“Pemilik showroom itu minta ditunjukkan payung hukumnya, bila tanah mereka dianggap sebagai Fasos dan Fasum. Karena mereka merasa ketika itu tanahnya beli, jadi enggak mau gratisan‎,” terang pria itu kepada kabar6.com.(yud)




Truk Batu Kali Terguling, Jalan Raya Legok Macet Parah

Truk yang terguling melintang di ruas Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang.(bad)

Kabar6-Sebuah truk bermuatan batu kali terguling di Jalan Raya Legok, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Selasa (19/7/2016).

Tumpahan batu kali yang berserakan di ruas jalan, mengakibatkan arus lalu lintas di JAlan Raya Legok, mengalami kemacetan panjang.

Alex, warga sekitar kejadian mengatakan, tergulingnya truk tersebut diduga karena tak kuat melaju pada ruas jalan yang menanjak.

“Mungkin muatannya terlalu berat, hingga saat di jalan menanjak, truk gak kuat dan akhirnya terguling,” ujar Alex. **Baca juga: DPPKAD Tangsel Klarifikasi Status PSU di Ruko Versailles.

Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Meski truk terguling dalam posisi melintang ke jalan, namun sopir dan kernetnya selamat. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

Hingga kini, pwtugas dibantu warga sekitar masih terus berupaya mengevakuasi truk dari ruas jalan. Sedangkan kemacetan kini sudah mencapai lima kilometer.(bad)




DPPKAD Tangsel Klarifikasi Status PSU di Ruko Versailles

Kepala Bidang Aset DPPKAD Tangsel, Yusuf Ismail.(yud)

Kabar6-‎Pemanfaatan lahan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) di Ruko Versailles BSD Sektor 1.6, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), untuk area parkir kendaraan bermotor dipastikan sesuai.

Ini menyusul adanya sikap penolakan dari warga penghuni kawasan niaga tersebut.

Kepala Bidang Aset, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Yusuf Ismail mengatakan, lahan PSU di Ruko Versailles sudah resmi menjadi milik pemerintah daerah setempat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sedianya telah menyerahkan sejak 30 Desember 2015 lalu. “Secara peruntukan tidak ada masalah. Hal ini sesuai dengan status guna PSU,” katanya, Senin (18/7/2016).

Yusuf menerangkan, ‎satu hari setelah penyerahan aset tersebut, pihaknya telah menginformasikan kepada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kota Tangsel.

Diantaranya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tentang pengelolaan parkir, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) ihwal Penerangan Jalan Umum (PJU) serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) terkait perbaikan jalan.

“Jadi, berdasarkan peruntukan memang untuk lahan parkir retribusi,” terang Yusuf. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Aset itu semula milik pengembang kawasan BSD City yang diserahkan ke Pemkab Tangerang dan selanjutnya diserahkan oleh Pemkab Tangerang kepada Pemkot Tangsel. **Baca juga: Pascakebakaran, Dinkes Tangsel Ngungsi ke Gudang Obat.

Soal status jalan, dari aset yang diserahkan memang tercatat kawasan depan ruko Versailles tidak menyebutkan adanya jalan lama dan jalan baru, melainkan lahan parkir. **Baca juga: Begini Keluhan Warga Atas Rusaknya Jalan Menuju KP3B.

Pihaknya pun menyerahkan pemanfaatan status guna lahan kepada Dishubkominfo, apakah memang akan ditarik retribusinya atau tidak. Semua kewenangan ada di Dishubkominfo. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

“Kewenangan ada pada Dishubkominfo. Karena memang sifatnya retribusi dapat ditarik atau tidak, itu boleh saja,” tambah Yusuf.(yud)‎




DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel

Gapura Villa Dago yang terkena pelebaran jalan‎ di Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Proses proyek revitalisasi di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tidak berjalan mulus.

Tahapan pembebasan bidang lahan kiranya menjadi kendala utama, hingga menyebabkan kini megaproyek tersebut mangkrak.

Pihak Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten sendiri mengakui, bila saat ini persediaan dana segar untuk pembebasan lahan telah habis.

Padahal, ada sejumlah pengusaha yang mengaku sebagai pemilik tanah bersikeras meminta kompensasi pembebasan lahan.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany‎ juga mengakui bila tenggat kontrak megaproyek secara tahun jamak atau multiyears itu mesti selesai pada Desember mendatang.‎

Masalahnya, kekurangan dana sebesar Rp60 miliar untuk alokasi pembebasan lahan menjadi ganjalan ‎serius.

“Kami lakukan evaluasi dan ingin mengetahui sejauhmana progres dan kendala dalam pembangunan,” katanya, kemarin.

Menurutnya,‎ PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pelebaran jalan telah menyatakan siap menyelesaikan pekerjaan pelebaran jalan tersebut menjadi empat lajur.

Proyeksi pekerjaan mulai dari pertigaan Pamulang 2 dan berlanjut hingga Bundaran Pamulang.

Airin jelaskan, titik persoalan pembebasan lahan ‎diantaranya di gapura Perumahan Villa Dago, dealer mobil Suzuki dan Ogie Plaza.

Para pemilik merasa lahannya yang terkena pelebaran jalan. Namun, berdasarkan data yang dikantongi Pemkot Tangsel, lahan dimaksud merupakan lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum.

Airin pun telah menginstruksikan kepada bagian aset daerah untuk segera menyelesaikan persoalan itu.

“Masih ada debat table soal aset di titik tersebut,di data kami termasuk fasos fasum jadi gak mungkin dibayar,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Airin, Pemkot Tangsel juga menawarkan bantuan kepada Provinsi Banten, untuk proyek pembangunan di Jalan Padjajaran, Pamulang. Tepatnya depan Situ Sasak.

Diketahui, tidak dapat dilaksanakan pekerjaannya lantara terkendala keterbatasan anggraan pembebasan lahan. Dana segar yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten hanya sebanyak Rp16 miliar.

“Apapun masalahnya kami bantu, untuk duduk bareng sama-sama. Seperti apa data yang dipegang propinsi serahkan kepada kami akan dilakukan assesment di lapangan agar nantinya ditemukan solusi,” ujar Airin

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, megaproyek pelebaran jalan ini dimulai dari Simpang Muncul, tepatnya di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, hingga menuju RS Sari Asih, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ciputat. **Baca juga: Pencuri Mobil “Pick Up” Babak Belur Dihajar Warga Cisauk.

Perbaikan ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer itu hanya dianggarkan dana segar yang totalnya mencapai Rp142,3 miliar. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan.

Nantinya jalan tersebut didesain menjadi empat lajur dengan lebar mencapai 24 meter.‎(yud)




Pencuri Mobil “Pick Up” Babak Belur Dihajar Warga Cisauk

Smt, maling mobil yang dihajar warga Cisauk.(cep)

Kabar6-Seorang pencuri mobil pick up Mitsubishi Colt B 9984 NAH, babak belur dihajar warga di Jalan Perum Korpri, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Pelaku berinisial Smt (45), diketahui sebagai warga yang inggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri yang dikonfirmasi Senin (18/7/2016) mengatakan, peristiwa berawal ketika mobil berisi besi untuk tenda itu, diparkir oleh Masduki, pemiliknya di pinggir jalan.

“Saat itu, pelaku kebetulan melintas dilokasi dan melihat kunci kontak masih tergantung di mobil. Hingga, pelaku langsung membawa kabur mobil tersebut,” ujar Mansuri.

Sementara, Masduki yang melihat mobilnya dibawa kabur, langsung berteriak minta tolong. Hingga warga sekitar langsung bereaksi dan menghadang laju mobil tersebut. **Baca juga: RS Mutiara Bunda Janjikan Vaksin Ulang pada Awal Agustus.

Begitu mobil berhenti, warga tanpa dikomando lagi langsung menghajar pelaku beramai-ramai. **Baca juga: IDI Banten Siapkan Sanksi Kasus Vaksin Bermasalah.

Beruntung, seorang anggota polisi yang kebetulan melintas dilokasi bertindak cepat mengamankan pelaku dari amuk massa. **Baca juga: Lagi, Jasad Wisatawan Ditemukan Tersangkut Karang Pantai Tanjung Peni.

Kini, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku berikut barang bukti mobil pick up yang dicuri, diamankan di Mapolsek Cisauk.(cep)