1

Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), akan mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang biasa muncul saat bulan Ramadhan.

Kepala Satlantas Polres Kota Tangsel Ajun Komisaris Prayoga Angga Widyata menyatakan, untuk dapat melaksanakan kegiatan SOTR, harus mengantongi izin dari Satlantas dan juga Satintelkam Polres Kota Tangsel.

“Kegiatan keramaian wajib hukumnya memberitahukan dan izin kepada aparat kepolisian. Lebih 10 orang melaksanakan suatu acara itu harus berkoordinasi dengan polisi,” ucap Prayoga ketika dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Minggu (5/6/2016).

Prayoga menegaskan, pihaknya tak melarang masyarakat melaksanakan kegiatan positif semacam SOTR. Langkah koordinasi bertujuan guna memudahkan polisi mengawal acara tersebut.

“Warga atau kelompok massa biasanya berkonvoi menunggangi kendaraan roda dua dan empat ke mengelilingi kota sambil membagikan makanan sahur kepada orang membutuhkan, tetapi potensi gangguan keamanan bisa saja terjadi saat SOTR,” tegas Yoga lagi. **Baca juga: Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan.

Maka dari itu, lanjut Prayoga, pihaknya akan selektif dalam mengizinkan kegiatan SOTR. “Nantinya kalau ada yang mengajukan pasti akan sangat selektif karena akan berdampak pada lalu lintas dan bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya.(ard)




Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan

Sekda Dadi Budaeri usai memimpin Apel Komando.(hms)

Kabar6-Sekretaris Daerah (sekda) Kota Tangerang, Dadi Budaeri mengimbau kepada jajarannya di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar meningkatkan kesiapsiagaannya selama Ramadhan.

Itu seiring besarnya potensi kerawanan sosial yang muncul selama bulan suci tersebut, terlebih ancaman bahaya kebakaran.

“Meskipun posisi lagi puasa, saya berharap petugas BPBD bisa tetap siaga, apalagi mengingat potensi bahaya kebakaran yang muncul selama Ramadhan,” ujarnya saat memimpin Apel Komando di halaman Kantor BPBD, di Jalan KS. Tubun, Kota Tangerang.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Tangerang, Irman Pujahendra tak menampik tingkat kerawanan terjadinya kebakaran saat bulan suci Ramadan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

“Kebakaran bisa mengancam siapapun dan kapanpun. Untuk itu, kami minta masyarakat juga untuk terus waspada,” katanya.

Menurutnya, penggunaan alat-alat pemicu kebakaran, seperti kompor dan listrik pada bulan puasa ikut meningkat. Penggunaan listrik yang tinggi terkadang tidak disertai dengan instalasi listrik yang memadai.

Selain itu, lanjut dia, penggunaan kompor juga meningkat. Pasalnya, ibu rumah tangga harus memasak hidangan sahur dan berbuka untuk keluarga. Saat itu, masyarakat terkadang lalai dan ceroboh usai memasak. **Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kelompok Pemuda Ini Cat Trotoar di Tangsel.

“Misalkan meninggalkan kompor dalam menyala, lalu masyarakat ketiduran, itu menjadi faktor pemicu kebakaran,” jelas dia. **Baca juga: Puluhan ABG Terjaring Operasi Balap Liar di Tangerang.

Masyarakat diminta rutin mengecek instalasi listrik di rumah masing-masing untuk mencegah terjadinya kebakaran. Kemudian, segera mengganti instalasi listrik yang sudah rusak maupun tua.(hms/tom migran)




Makam Telaga Mester “Diserbu” Pejiarah

Para pejiarah memenuhi makam di Cikupa.(agm)

Kabar6-Sehari menjelang datangnya Ramadhan 1437 hijriah, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Telaga Mester, di Desa Telaga, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dibanjiri pejiarah.

Rukino (51), salah seorang pejiarah asal KElurahan Suka Mulya, Kecamatan Cikupa mengaku, melakukan ziarah guna mengenang keluarga yang telah meninggal serta memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah.

“Kkami mendoakan keluarga yang telah tiada, sekaligus memohon ampunan mengingat besok puasa sudah dimulai,” ungkap Rukino yang bekerja sebagai guru di SMA Panongan ini.

Selain itu, kata Rukino, berziarah mengingatkan seseorang akan kematian dan pelajaran berharga semasa hidup, serta mendekatkan orang kepada yang maha kuasa.

“Dalam Hadits sudah diingatkan untuk mengunjungi makam, karena makam akan ingat seseorang kepada akhirat. Dan berbuatlah amal sebanyak mungkin,” jelas Rukino. **Baca juga: Jelang Ramadan di Tangerang, Pedagang Bunga di TPU Laris.

Pantauan kabar6.com, TPU Telaga Mester kebanjiran peziarah, puluhan warga dari berbagai desa dan kecamatan mendatangi keluarga mereka yang dikebumikan di TPU tersebut.(agm)

**Baca juga: KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan.




Ortu Tolak Damai, Hak Asuh Evelyn Bisa Diambil Negara

Komisioner KPAI, Erlinda dan Kapolresta Tangerang, AKBP Edi Suheri.(shy)

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Rita Tjoa dan Bambang Tiandy, orangtua (ortu) Evelyn Tiandy (8), bocah SD yang sebelumnya dikabarkan diculik, agar segera bermediasi guna menyelesaikan persoalan perebutan hak asuh Evelyn.

“Kasus ini harus diselesaikan dengan cara mediasi. Kedua belah pihak ini harus mengalah, karena aksi saling rebut hak asuh itu dikhawatirkan bisa menganggu psikologi sang anak,” ujar Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto saat konferensi pers di Polresta Tangerang, Minggu (5/6/2016).

Erlinda mengingatkan, apabila kedua belah pihak saling tidak mau mengalah, maka pengasuhan Evelyn bisa diambil alih oleh negara.

“Kalau kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, maka bisa saja hak asuh si anak akan diambil alih negara. Dalam arti, anak ini akan berada dirumah aman negara melalui Kementerian Sosial,” ungkapnya. **baca juga: KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan.

Diketahui sebelumnya, Rita Tjoa melaporkan adanya penculikan dengan kekerasan yang terjadi pada anaknya Evelyn Tiandy (8) dikawasan Citra Raya Mardigrass, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Selasa (17/5/2016) lalu ke Polresta Tangerang. **Baca juga: Diduga Bermotif Hak Asuh, Bocah SD Tangerang Diculik Pria Bertopi.

Bahkan, tak hanya melaporkan ke Polresta Tangerang, Rita juga sempat membawa kasus tersebut ke KPAI.(Shy)




KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan

KPAI dan Polresta Tangerang mengklarifikasi kasus Evelyn.(shy)

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesi (KPAI) memastikan bila kasus yang menimpa Evelyn di kawasan Citra Raya Mardigrass, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Selasa (17/5/2016) lalu, bukanlah penculikan.

 
Sebelumnya, Evelyn yang masih berusia delapan tahun, dilaporkan ibunya, Rita Thoa (37), dirampas oleh gerombolan pria tak dikenal saat berada di kawasan Citra Raya.

“Disini kami ingin tegaskan, bahwa kasus yang terjadi pada Evelyn ini bukanlah penculikan. Karena ini murni konflik rumah tangga. Dan, kami berharap kasus ini tidak sampai ke ranah kepolisian, karena harus dengan cara mediasi antara kedua belah pihak,” ujar Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, Minggu (5/6/2016).

Sementara itu, Kapolres Kota Tangerang, AKBP Asep Edi Suheri mengatakan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya unsur kekerasan dalam pengambilan Evelyn beberapa waktu lalu. **Baca juga: Diduga Bermotif Hak Asuh, Bocah SD Tangerang Diculik Pria Bertopi.

“Kalau untuk kasus penculikannya tentu tidak, karena seperti yang dikatakan KPAI, ini merupakan konflik keluarga. Namun, kita tetap menyelidiki proses pengambilan Evelyn. Karena, dari pelapor yakni Rita mengatakan, adanya aksi kekerasan dalam pengambilan Evelyn kepada dirinya. Tapi, sampai saat ini masih kita tunggu hasil visumnya untuk dilakukan gelar perkara kembali. Kita pun sudah periksa saksi sebanyak 12 saksi,” paparnya.

Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap ayah kandung Evelyn yakni, Budiman Tiandy dan rekannya yang membantu pengambilan tersebut.(Shy)




Puluhan ABG Terjaring Operasi Balap Liar di Tangerang

Para ABG yang diamankan polisi di arena balapan liar.(agm)

Kabar6-Jajaran petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota (Polresta) Tangerang, merazia menggelar operasi balap liar di kawasan Industri Millennium, Jalan Raya Pemda Tigaraksa-Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Dalam operasi tersebut, sebanyak 42 orang. Mirinya, dari jumlah orang yang diamankan tersebut, mayoritas masih remaja ABG (Anak Baru Gede).

“Dari total 42 orang yang kami amankan, 39 orang diantaranya masih dibawah umur dan berstatus pelajar,” terang Kasat Lantas Polres Kota Tangerang, Kompol Eko Bagus Riyadi, Minggu (5/6/2016).

Selain mengamankan biker, petugas juga mengamankan ‎ 40 Unit sepeda motor yang digunakan para remaja tersebut. Sebanyak 19 unit diantaranya diketahui digunakan untuk balapan liar. **Baca juga: Sore Ini, Kemenag dan MUI Banten Pantau Hilal.

“Dari jumlah motor yang kami amankan, 30 unit kami jatuhi sanksi tilang, karena melanggar UU Lalulintas,” ujar Kasat Lantas lagi. **Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kelompok Pemuda Ini Cat Trotoar di Tangsel.

Eko menambahkan, pihaknya akan menggiatkan operasi balapan liar tersebut, pada saat Ramadhan nanti. Langkah itu juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi.(agm)




Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kelompok Pemuda Ini Cat Trotoar di Tangsel

Para pemuda saat mengecat Jalan Aria Putra.(cep)

Kabar6-Aksi berbeda dilakukan Badan Pengurus Kelompok (BPKel) OI Hijau Ciputat dan Karang Taruna Hitam Putih RW.09 Ciputat, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni.

Ya, kelompok ini turun dengan bakti sosial (Baksos) mengecat trotoar di sepanjang Jalan Aria Putra, di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (5/6/2016).
 
“Ini menjadi bukti cinta dan kepedulian kami terhadap Kota Tangsel. Bukan sekedar mengumbar omongan gak jelas. Kegiatan ini sekaligus ulang tahun BPKel OI Hijau,” ujar Ketua Karang Taruna Hitam Putih, Ubaidilah, disela acara. **Baca juga: Sore Ini, Kemenag dan MUI Banten Pantau Hilal.

Ibaidillah juga menyebut, bila kegiatan baksos itu akan dapat membuat para pemuda mencintai kebersihan lewat berkarya, sekaligus menjalin rasa sosial serta memperkokoh persatuan dan kesatuan. **Baca juga: Ramadhan, Pemkot Tangsel Beri Toleransi Bagi PKL di Pasar Ciputat.

Kegiatan pengecatan yang di lakukan puluhan pemuda tersebut direncanakan akan dilakukan secara rutin oleh BPKel OI Hijau Ciputat dan Karang Taruna Hitam Putih Ciputat.(Cep)

**Baca juga: Hey…Mr P Mampu Melakukan Hal Ini Lho.




Ramadhan, Pemkot Tangsel Beri Toleransi Bagi PKL di Pasar Ciputat

Walikota Tangsel, Airin saat menyambangi Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sekitar Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih mendapat tolerasi dengan, meski dilengkapi dengan catatan.

Selama Bulan Suci Ramadhan, para PKL tersebut sedianya masih bisa mengais rejeki dengan menggelar lapak dipinggir jalan.

Demikian dikatakan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad kepada kabar6.com, Minggu (5/6/2016). “Sampai H-3 lebaran diberikan kesempatan dagang di luar,” katanya.

Ia menjelaskan, dari Jalan H Usman sampai terowongan Pasar Ciputat boleh diisi PKL. Nantinya pada ujung dua arah ruas jalan disiapkan petugas untuk memblokir jalan.

Muhamad menugaskan pada ruas jalan diatas tidak diperbolehkan ada kendaraan bermotor melintas.‎ Sehingga dari Jalan H Usman hingga terowongan di Pasar Ciputat kegiatan transaksi perdagangan bisa berjalan lancar.

“Konsep ini sesuai tradisi di Ciputat. Jadi intinya jalan ditutup hanya PKL saja yang mengisi,” terang Muhamad.

Sampai tiga hari sebelum lebaran atau ketika diberi kesempatan tidak ada PKL yang boleh berjualan di sepanjang Jalan Aria Putra semua terpusat di terowongan hingga Jalan H Usman.

“Pembicaraan ini sudah disepakati oleh camat dan lurah,” tegasnya.

Muhamad meminta setelah lebaran sudah tidak ada lagi PKL yang menggelar lapak dipinggir jalan sekitar Pasar Ciputat.

Pemerintah Kota Tangsel kini sedang mempersiapkan kios-kios yang ada di lantai 2 dan 3 Pasar Ciputat. Seluruh area kios kini sedang dalam proses pembenahan. **Baca juga: Pascapenertiban, PKL Pasar Ciputat Kembali Muncul.

Sejumlah pekerja sedang mengecat bangunan pasar dan kios-kios untuk pedagang pun dibersihkan. Setelah rapi dan bersih harapannya geliat perekonomian di Pasar Ciputat lebih menggeliat. **Baca juga: Sore Ini, Kemenag dan MUI Banten Pantau Hilal.

“Setelah lebaran sudah tidak ada lagi PKL dipinggir jalan. Smua harus masuk ke tempat yang disediakan pemkot‎,” tambah Muhamad.(cep/yud)




Begini Kata Airin Lihat PKL Pasar Ciputat Muncul Lagi

Walikota Airin saat sidak ke Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, secara mendadak meninjau langsung kondisi Pasar Ciputat.

‎Pascapenertiban sepekan lalu, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali muncul menggelar lapak dipinggir jalan dikawasan Pasar Ciputat.

Airin terlihat tidak kaget meski mendapati jejeran lapak PKL kembali ‎memenuhi pinggir jalan. Didampingi pelaksana tugas (Plt) Kota Tangsel, Muhamad, ia mengaku telah menginstruksikan agar area kios di lantai dua segera dibersihkan.

“Memang tempatnya belum siap. Makanya mesti dibersihkan dulu‎,” kata Airin kepada kabar6.com di Pasar Ciputat, Sabtu (4/6/2016).

Airin memastikan, setelah benar-benar bersih maka sudah tidak ada lagi pedagang berjualan di area luar pasar.‎ Kepada tim yang ditunjuk terdiri dari lurah dan camat agar segera mendata pedagang.

Airin beralasan, pendataan bertujuan agar yang menempati lokasi benar-benar PKL yang sekarang terkena penertiban‎. Sebelum ditempati oleh pedagang maka kios-kios akan dibersihkan terlebih dulu.

“Karena kunci keberhasilan pasar tradisional adalah tempat yang bersih‎,” terang Airin. Ia mencontohkan seperti pusat perekonomian pasar modern yang dikelola oleh pengembang kawasan di Kota Tangsel.

“Kalo sudah bersih tidak bau konsumen tentunya tidak segan belanja ke pasar tradisional‎,” ujarnya. **Baca juga: Pascapenertiban, PKL Pasar Ciputat Kembali Muncul.

Pemerintah Kota Tangsel, tambah Airin, ingin secepatnya membenahi pasar-pasar tradisional agar lebih bagus lagi. PKL tetap mesti mengisi  lokasi yang disediakan oleh pemerintah daerah. **Baca juga: Pascapenertiban PKL, Pasar Ciputat Dijaga Petugas Gabungan.

“Pasar tradisional mesti bisa bersaing dengan pasar modern. Kalau pedagang tidak bisa diatur bagaimana mau bersaing, kalau model berdagangnya masih seperti ini,” tambahnya.(cep/yud)




Jelang Ramadan di Tangerang, Pedagang Bunga di TPU Laris

Pedagang bunga di TPU laris manis.(bbs)

Kabar6-Jelang Ramadan, sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) ramai dipadati peziarah. Momentum ini, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang bunga di sekitar makam.

Salah seorang penjual bunga di kawasan TPU Selapajang, Neglasari, Kota Tangerang, Ida misalnya, mengaku bisa menjual hingga 50 bungkus bunga pada tiga hari terakhir. Padahal, di hari biasa dia hanya mampu menjual paling banyak 7 bungkus bunga.

“Alhamdulillah kalau mau bulan Ramadan pasti ramai. Hari ini jualan lumayan banyak, bisa sampai 15 kali lipat dari hari biasa,” kata Ida, Sabtu (4/6/2016).

Berkah Ramadan juga dirasakan Agung, tukang parkir di sekitar makam. Biasanya ia hanya membawa pulang uang sebesar Rp 10 ribu. Namun memasuki bulan puasa, Agung bisa meraup rezeki hingga tiga kali lipat. **Baca juga: Warga Tangerang Mulai Pilih Telur Rusak.

TPU Selapang sendiri, sejak pagi hingga sore tadi dipadati oleh ratusan peziarah yang ingin nyekar ke makan sanak keluarga. ‎Santi Yacub, salah seorang peziarah mengatakan, ia bersama keluarganya datang ke TPU Selapajang untuk nyekar ke makam ibunya. Tradisi itu selalu dilakukannya setiap tahun. Selain mengirim doa, kegiatan nyekar juga untuk mengecek kondisi makam ibunya. **Baca juga: Begini Warga Citra Raya Sambut Ramadhan.

“Khawatir tidak dirawat oleh penjaga makam,” katanya.(abie)