Kodim 0506 Tangerang Gelar Karya Bakti Normalisasi Sungai

Pelaksanaan Karya Bakti VI terkait normalisasi sungai.(shy)

Kabar6-Kodim 0506 Tangerang menggelar pelaksanaan Karya Bakti VI terkait normalisasi sungai Cirarab di wilayah Kecamatan Rajeg dan Sungai Cimanceuri di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang Tahun 2016.

Karya Bakti dilaksanakan di Kampung Pulo, RT.03/05 Kelurahan Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/7/2016).

Tampak hadir di acara itu, Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri, Asisten Daerah II Kabupaten Tangerang, Didin Syamsudin dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang lainnya.

Danrem 052/Wkr, Kolonel Inf Iwan Setiawan dalam acara itu mengatakan, dengan adanya normalisasi sungai tersebut, masyarakat dapat terbantu. Salah satunya, terhindar dari banjir.

“Kami akan selalu bersinergi dengan setiap Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk membantu dalam pembangunan desa,” ujarnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.

Sementara itu, Asisten Daerah II Kabupaten Tangerang, Didin Syamsudin yang mewakili Bupati Tangerang mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya sinergitas dari pihak TNI hingga, normalisasi sungai Cirarab dapat terlaksana. **Baca juga: Janda Tua Tewas Bersimbah Darah di Tangsel.

“Saya harap normalisasi ini dapat mencegah adanya banjir di wilayah Kecamatan Rajeg dan Tigaraksa juga membantu pengairan sawah masyarakat sekitar,” pungkasnya.(shy)




Janda Tua Tewas Bersimbah Darah di Tangsel

Jasad janda tua saat ditemukan tewas dirumahnya.(cep)

Kabar6-Seorang janda tua bernama Wagiya (72), ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar rumahnya di kawasan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (28/7/2016).

Korban diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan, lantaran pada pintu belakang rumahnya ditemukan kerusakan diduga akibat dibuka paksa.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh cucu korban Pandi Suptiyanto. Pandi bersama dua kawannya, Indra dan Gaby Priska masuk ke rumah melalui pintu belakang.

Saat itu, saksi mendapati pintu belakang rumah sudah dibuka paksa. Karena curiga, saksi langsung mencari keberadaan neneknya.

Kemudian saksi Indra mengintip ke sela-sela bilik kamar dan melihat korban sudah dalam kondisi telentang mengeluarkan darah dari hidung dan kening. Bagian mata sebelah kiri korban juga membiru seperti bekas pukulan benda tumpul. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Melihat Wagiya sudah tergeletak tak bernyawa, Indra langsung memberi tahu Panji. Ketiganya panik dan langsung keluar rumah untuk membangunkan tetangga sekitar. **Baca juga: Ada Syaratnya, Ombudsman Restui Pemkab Tangerang “Sulap” Dadap.

Warga yang mendapat kabar itu langsung heboh. Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Pondok Aren. Tak lama berselang  petugas datang langsung melakukan  olah TKP. **Baca juga: Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri.

Diduga kuat, luka dikening dan mata adalah bekas penganiayaan berat dengan benda tumpul. Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban adalah pembunuhan. Kini jasad janda tua  itu dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk di otopsi.(yud/cep)




Ada Syaratnya, Ombudsman Restui Pemkab Tangerang “Sulap” Dadap

Pertemuan Pemkab Tangerang dengan Ombudsman bahas Kampung Baru Dadap.(shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar kembali memenuhi panggilan Ombudsman di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016).

Dalam pertemuan itu, Ombudsman kembali membahas adanya laporan warga Kampung Baru Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, terkait penataan wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

“Dalam pertemuan ini kita memberikan rekomendasi dan saran kepada Pemkab Tangerang serta instansi terkait, sebelum dilakukannya penataan dan penertiban Kampung Baru Dadap,” ujar Komisioner Ombudsman RI, Alamsyah Saragih.

Rekomendasi tersebut lebih difokuskan dalam rencana penataan Kampung Baru Dadap, status lahan dan pemberdayaan ekonomi warga.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad mengatakan, pihak Ombudsman telah mengizinkan Pemkab Tangerang melakukan penataan Kampung Baru Dadap.

“Kita sudah diperbolehkan untuk melakukan penataan. Namun, dengan persyaratan harus menyelesaikan rekomendasi dari Ombudsman dahulu dalam waktu 60 hari kerja. Nanti kita akan melakukan rapat Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah-red) untuk tindak lanjutannya,” terangnya.

Diketahui, selain kepada Pemkab Tangerang, Ombudsman juga memberikan rekomendasi kepada sejumlah instansi lain, yakni PT Angkasa Pura II (Persero), Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Juga kepada Dirjen Penyedia Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Universitas Gadjah Mada, Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dan Pemerintahan Provinsi Banten.(shy)




Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Polisi akhirnya menguak misteri mayat pria dengan leher tergorok dan terkapar di Jalan Diklat Pemda, Kampung Dukuh Pinang, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/7/2016).

Pria itu diketahui bernama Naswam alias Komboy (29) itu belakangan diketahui dihabisi oleh temannya sendiri, Hardi Saputra (20), yang kini sudah berhasil ditangkap polisi.

Ya, pemuda Kampung Banjar Sari, Talang Padang, Lampung itu disergap tim buser Polsek Kelapa Dua pimpinan Ipda Asrul Azis Harahap, dirumah kontrakannya tak jauh dari lokasi kejadian.

“Alhamdulillah dalam waktu singkat pelaku berhasil kami amankan saat bersembunyi di atas plafon kontrakannya,” kata Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Zainal Ahzab AMd.

Kapolsek menjelaskan, aksi sadis yang dilakukan Hardi Saputra diketahui bermotif dendam. Pelaku yang tengah menggelar pesta miras bersama Naswan dan temannya Dedi, terlibat cekcok mulut.

Selain menghabisi nyawa Naswan, buruh pabrik itu juga menusuk Dedi. Hingga kini Dhedi masih dirawat intensif di rumah sakit. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

“Motifnya sakit hati. Pelaku terlibat cekcok mulut dengan kedua korban saat pesta miras,” ucap Kompol Zainal Ahzab. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Teka-teki pembunuhan sadis itu terungkap setelah polisi mendapat informasi tentang keberadaan sepeda motor Honda Vario milik Dedo. Kuda besi korban ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan jasad Naswan. **Baca juga: Lebih Meriah, Festival Cisadane Tahun 2016.

“Keluarga korban datang ke TKP mencari keberadaan anaknya yang terlibat perkelahian,” ungkap Kapolsek. **Baca juga: Banyak WNA Menetap, Warga Polomerak Resah.

Mendapat informasi berharga tersebut, tim buser pimpinan Panit Reskrim Ipda Asrul Azis Harahap langsung bergerak menyisir lokasi kejadian. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang .

Alhasil, polisi berhasil mengamankan Hardi Saputra di rumah kontrakannya, saat sedang bersiap kabur ke Lampung.(abie)




Lebih Meriah, Festival Cisadane Tahun 2016

Walikota Arief Wismansyah saat Festival Cisadane.(ist)

Kabar6-Festival Cisadane kembali hadir. Festival terbesar di Tangerang itu dijamin akan berlangsung lebih meriah dan semarak dibandingkan penyelenggaraan tahun sebelumnya.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan festival Cisadane tahun 2016 merupakan salah satu ajang mempromosikan Kota Tangerang di mata wisatawan.

Dan, festival ini juga dapat menjadi wahana bagi warga Kota Tangerang untuk menjaga silaturahmi di antara sesama warga.

“Kami juga akan mengundang daerah lain supaya turut berpartisipasi di dalam Festival Cisadane Tahun 2016. Tujuannya agar ada akulturasi budaya. Undangan yang diberikan disambut dengan baik. Salah satu daerah yang akan mengirimkan perwakilan budayanya adalah Papua. Mereka mengirimkan perwakilan untuk lomba perahu,” ungkap Walikota Tangerang Arief R Wismansyah.

Menurut Walikota Arief, Festival Cisadane juga menjadi wadah bagi Pemerintah Kota Tangerang untuk mendekatkan diri dengan masyarakatnya. Seluruh satuan kerja perangkat dinas (SKPD) akan memamerkan program unggulannya kepada masyarakat.

Beberapa di antaranya akan membuka pelayanan khusus di Festival Cisadane seperti pelayanan Akta Sehari Jadi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Festival Cisadane.(ist)

“Masyarakat di Festival Cisadane juga bisa menyaksikan pameran usaha kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, ada banyak keuntungan bagi masyarakat yang datang. Mereka bisa mendapatkan hiburan, mendapatkan pelayanan dan informasi seputar pemerintahan, serta bisa berbelanja barang-barang yang dibutuhkan,” tandas Walikota.

Festival Cisadane Tahun 2016 akan dipusatkan di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang dengan mengambil tema Semarak Cisadane. Berbagai perlombaan dan pameran digelar pada festival yang berlangsung 30 Juli sampai 6 Agustus 2016.

Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tangerang selaku penyelenggara telah menyiapkan sejumlah pertunjukan pada acara pembukaan yang berlangsung di Jalan Benteng Jaya Kecamatan Tangerang, Sabtu (30/7/2016) mendatang.

Pengunjung dapat menyaksikan atraksi perahu layar, kolaborasi marching band dan Gambang Kromong, penampilan Barongsai, Silat Beksi, Tari Nyimas Melati, Drama Kolosal hingga Parade Foto Hias. 

“Beragam acara di Festival Cisadane diharapkan menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Tangerang dan sekaligus menarik wisatawan dari daerah lain datang ke Kota Tangerang,” kata Kadisporparekraf Kota Tangerang Raden Rina Hernaningsih.

Panitia Festival Cisadane menyiapkan sejumlah panggung untuk memudahkan pengunjung. Panggung pertama berada di Jalan Benteng Jaya. Sedangkan panggung kedua dipusatkan di kawasan Pasar Lama.

Di kedua panggung tersebut, disiapkan banyak pertunjukan. Mulai dari tradisional hingga modern ditampilkan. Di antaranya Musik Akustik, Festival Band, Lomba Cisadane Idol, Pentas Komunitas Bujug Buneng, Beat Box, Hip Hop, Stand Up Comedy, pertunjukan teater dari Teater Cahaya UMT Sanggar Siti Hinggil hingga pagelaran Wayang Kulit. 

Bagi penggemar memancing, Disporparekraf menyiapkan kegiatan penyebaran ikan di Sungai Cisadane diiringi mancing bersama.

Sejumlah perlombaan perahu untuk memeriahkan Sungai Cisadane juga disiapkan. Perlombaan Dragon Boat (Perahu Naga) akan diikuti tim lokal Kota Tangerang Banten dan Banten.

“Lomba perahu itu sudah ada sejak lama dan tari tradisional yang kian surut peminatnya. Ini yang harus kita lestarikan sebagai aset Kota Tangerang agar tidak terjadi kepunahan,”imbuh Rina.

Disporparekraf juga akan menghadirkan stand khusus UKM sebagai bentuk upaya pemberdayaan masyarakat yang menjalankan usaha. Tak ketinggalan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Tangerang dan 13 Kecamatan turut memeriahkan Festival Cisadane.

“Nanti akan ada produk unggulan Kota Tangerang yang disajikan para UKM. Kalau SKPD dan Kecamatan mereka menginformasikan seputar pembangunan dan ada juga berbentuk pelayanan seperti Akta Sehari Jadi oleh Dukcapil dan lainnya,” imbuh Mantan Kepala Inspektorat ini.

Rina berharap Festival Cisadane tahun 2016 dapat berjalan sukses dan lancar. Maka itu, diperlukan dukungan seluruh masyarakat Kota Tangerang.(adv)




Gerakan Budaya Jadi Opsi Cegah Terorisme‎ di Tangsel

Penggerebekan rumah teroris dekat Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-Dosen Universitas Pamulang, Sony Majid mengatakan, suburnya gerakan kelompok terorisme yang masif di Indonesia tidak bisa dibantah.

Termasuk bagi‎ wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jika menilik dari berbagai pengungkapan kasus yang sering terjadi.

“Anak muda sini mesti bisa mengambil peranan penting untuk langkah pencegahan,”‎ katanya di acara diskusi publik bertema “Peran Mahasiswa dalam Mencegah Bahaya dan Ancaman Terorisme di Kalangan Masyarakat Tangerang Selatan”‎ yang digelar di gedung Aula Utama Kampus YAN, Kecamatan Ciputat Timur, Rabu (27/7/2017).

Menurut Sony, ada formulasi ‎yang bisa dipilih oleh kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Kota Tangsel. Elemen di atas mesti kreatif meramu kiat tertentu, untuk mencegah dan menangkal perkembangan kelompok terorisme.

Sony menyebut, bila hingga kini wilayah itu masih tergolong rawan oleh bahaya kelompok terorisme.

“Kenapa saya tekankan gerakan budaya untuk menangkal terorisme, karena tidak ada satupun nilai kebudayaaan kita yang mengajarkan tentang kekerasan,” terang dosen yang mengajar ilmu ekonomi internasional itu.

Dikatakannya, kekayaan nilai-nilai dan kultur budaya Indonesia diakui dunia. Semuanya lebih memunculkan ajaran-ajaran tentang kemanusiaan. Pemahaman ini penting untuk terus ditumbuhkan kembali.

Makanya ia berpesan kepada setiap kaum muda, agar bisa tetap menjaga budaya literasi. Fungsinya untuk melakukan kajian yang dapat menambah sudut pandang dalam melihat aspek kehidupan yang ada di sekitarnya. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang.

“Perlu juga membuat kurikulum kaderisasi organisasi yang membahas pengembangan ekonomi kreatif. Dengan begitu, pemuda-pemuda akan sibuk dengan kegiatan usahanya dan mengembangkan ekonominya,” terangnya. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

Pengembangan ekonomi kreatif ini, menurutnya, sangatlah penting bagi masyarakat. Hampir seluruh pelaku terorisme terpengaruh karena kondisi ekonominya yang kurang sehat. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Sony juga menambahkan, pemerintah daerah juga punya peran penting dalam menangkal tindak terorisme. Salah satunya, dengan mengedepankan aspek budaya dan tradisi lokal masyarakat Tangsel menjadi sebuah muatan lokal (mulok) atau mata pelajaran di sekolah. **Baca juga: Kadinkes Tangsel: Bikin Kartu BPJS di Puskesmas‎ Terdekat Saja.

“Ekonomi itu berpengaruh, banyak contoh.  Maka itu, pengembangan budaya saya pikir akan mampu menangkal tindak terorisme,” utaranya.‎(yud)




Kadinkes Tangsel: Bikin Kartu BPJS di Puskesmas‎ Terdekat Saja

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Suharno.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyikapi atas kasus beredarnya layanan pembuatan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu yang belakangan marak di berbagai daerah.

Langkah antisipasi strategis itu untuk mencegah timbulnya korban dari masyarakat sekitar yang ingin menjadi calon peserta baru.

Sebab pastinya akan merugi jika bukti tanda kepesertaannya itu ternyata tidak resmi terdaftar oleh lembaga terkait. Makanya seluruh warga di Kota Tangsel diimbau agar membuat kartu peserta BPJS Kesehatan di unit puskesmas‎-puskesmas terdekat saja.

“Kalau menurut hemat saya sih biar lebih aman saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangsel, Suharno, yang saat dihubungi awak media mengaku sedang mengikuti acara kedinasan di Kota Jambi, Rabu (27/7/2016).

Meski begitu iapun meminta warga sekitar tetap tenang di tengah maraknya kontroversi pengungkapan kasus BPJS Kesehatan palsu. Alasannya, hingga kini pihaknya belum menerima laporan pengaduan yang masuk dari warga di tujuh kecamatan telah menjadi korban.

Kalaupun nantinya ada temuan kasus, terang Suharni, warga didorong agar mau segera melapor. Tetapi ia tetap menjamin bahwa legalitas kartu tanda keanggotaan BPJS Kesehatan yang diterbitkan atas rekomendasikan dari puskesmas-puskesmas di Kota Tangsel dapat dipertanggungjawabkan.

Suharno mengklaim, bisa menjamin lantaran pihaknya telah intensif berkoordinasi dengan otoritas kantor pelayanan yang berwenang. Selain itu dirinya pun juga mengingatkan kepada seluruh pengelola puskesmas di Kota Tangsel mesti ebih selektif.

Terutama saat menerima kartu debit biaya yang diajukan oleh pasien peserta BPJS Kesehatan usai berobat, khususnya di puskesmas rawat inap. Jangan sampai ketika dana perobatan yang telah ditalangi kas daerah itu akan diklaim, keanggotaan BPJS Kesehatan pasien tersebut ternyata palsu. **Baca juga: Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang.

“Kemudian bagi warga peserta BPJS Kesehatan yang baru saja bergabung jadi anggota saya sarankan juga bisa lebih teliti,” pesannya. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

Suharno menambahkan, setelah mendaftar warga harus langsung secepatnya mengecek ke kantor purna pelayanan resmi BPJS Kesehatan yang terdekat. Periksa dan tanyakan ke petugas berwenang semua tentang keabsahan kartu kepesertaan yang telah telah diikutinya. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Apalagi selama konsultasi dijamin tidak akan dipungut uang retribusi sepeser pun. Undang-undang telah mengatur bahwa setiap peserta BPJS Kesehatan hanya akan menanggung beban biaya premi bulanan. Besaran nilainya pun disesuaikan dengan kesepakatan awal ketika peserta pertama kali mendaftarkan diri. **Baca juga: Warga Tangsel Khawatir Kartu BPJS Palsu.

“Apakah kepesertaannya itu asli atau palsu. Langkah tersebut hanya sebagai antisipasi saja,” tambah bekas Sekretaris Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel itu.(yud)




Pria dengan Leher Tergorok Terkapar di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa identitas terkapar di Jalan Diklat Pemda, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/7/2016).

Kuat dugaan, pria yang diperkirakan berusia 25 itu merupakan korban pembunuhan sadis. Pasalnya, pada bagian leher terdapat luka menganga bekas benda tajam, hingga nyaris putus.

Ary, warga sekitar lokasi mengatakan, tubuh korban ditemukan dalam kondisi terlentag di tengah jalan. Tak jauh dari tubuh korban juga ditemukan sepeda motor Honda Vario B 6473 GKT.

“Kemungkinan korban dibunuh. Karena pada bagian lehernya terdapat luka bekas benda tajam hingga nyaris putus. Dekat jasad korban juga ditemukan sepeda motor,” duga Ary. **Baca juga: Ini Dua Wilayah Rawan Narkoba di Kabupaten Tangerang.

Petugas Polsek Kelapa Dua yang mendapat laporan kemudian langsung mendatangi lokasi. Jasad pria itu selanjutnya kdievakuasi ke RSU Tangerang. **Baca juga: Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT.

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Zainal Ahzab AMd, mengatakan masih terus menyelidiki mayat pria berdarah itu. Petugas kini masih berupaya mencari identitas korban. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

“Sedang dilidik mayat tanpa identitas di tepi jalan. Sedang dikembangkan dulu, sepertinya ada warga yang kenal,” kata Zainal.(bad)




Perampok Bersamurai di Solear Nyaris “Bakar” Anak Ketua RT

Polisi saat memeriksa rumah korban rampok di Solear.(agm)

Kabar6-Sebelum menyasar rumah juragan sembako, komplotan perampok bersamurai di Kampung Babakan, RT 3/1, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/7/2016) malam, ternyata sudah menyasar warung kopi milik Suparta (60), Ketua RT setempat.

Bahkan, saat baru tiba dilokasi, pelaku sempat memesan kopi di warung Suparta, sebelum kemudian menodong pria gaek itu dengan samurai. Sementara, Rois (31), anak Suparta yang juga ada di warung kopi itu turut disekap pelaku. **Baca juga: Warga Tangsel Khawatir Kartu BPJS Palsu.

“Jadi sebelum ke rumah saya, pelaku terlebih dulu menyasar warung kopi pak RT (Suparta). Bahkan, pelaku sempat mengikat dan menyumpal mulut Rois dengan kain,  kemudian mengguyur tubuhnya dengan bensin. Tapi untungnya gak dibakar,” ujar Suparman. **Baca juga: Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang.

Setelah itu, pelaku mengambil handphone keduanya dan merangsek menuju rumah Suparman. “Pelaku juga menyekap empat remaja yang tengah bermain karambol disamping rumah saya. Baru setelah itu pelaku masuk ke rumah,” ujar Suparman lagi.(agm)

**Baca juga: BNN Sebut Tangerang Raya Marak Peredaran Narkoba.




Perampok Bersamurai Satroni Rumah Juragan Sembako di Tangerang

Polisi saat memeriksa kediaman juragan sembako.(agm)

Kabar6-Komplotan perampok bersenjata samurai menyasar rumah Suparman Wijaya (47), juragan sembako di Kampung Babakan, RT 3/1, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/7/2016).

Dalam aksinya, komplotan pelaku sempat menyandera tujuh orang dan melukai istri dan menantu juragan sembako, sebelum kemudian kabur dengan menggasak uang tunai Rp3 juta, perhiasan emas 15 gram, 50 slop rokok, lima handphone dan  sebuah sepeda motor.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, pelaku berjumlah lima orang datang ke lokasi dengan menggunakan empat buah sepeda motor.

Dengan samurai di tangan, komplotan pelaku langsung menyandera empat pemuda tanggung, yang saat itu tengah asik bermain karambol disamping rumah Suparman.

Setelah mengikat tangan dan kaki para pemuda itu, komplotan pelaku kemudian menerobos masuk ke rumah juragan sembako dengan cara mendobrak pintu depan.

Seolah sudah mengetahui tugas masing-masing, sebagian pelaku langsung melumpuhkan dua anak Suparman, masing-masing Selvi yulianti (21) dan Rizki Prasetyo (15).

Tak hanya itu, pelaku juga memukul kepala Tati (45) dan Abdul Rohman (31), istri dan menantu Suparman, dengan linggis. **Baca juga: BNN Sebut Tangerang Raya Marak Peredaran Narkoba.

“Istri dan menantu saya dipukul linggis, karena berupaya menghadang dengan kayu, kemudian mereka diikat hingga tak bisa bergerak,” ujar Suparman lagi. **Baca juga: Razia di Cipondoh, Polrestro Tangerang Tilang 400 Pengendara.

Selanjutnya, komplotan pelaku dengan leluasa menggasak harta benda di rumah tersebut, sebelum kemudian kabur meninggalkan lokasi kejadian. **Baca juga: Ini Dua Wilayah Rawan Narkoba di Kabupaten Tangerang.

Oleh korban, kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Cisoka guna pengusutan lebih lanjut.(agm)