1

Kuli Bangunan Perkosa Bocah SD di Tangerang

Agus, kuli bangunan terduga pemerkosa bocah SD.(agm)

Kabar6-Agus bin Inang (43) memang keterlaluan. Kuli bangunan ini, tega memperkosa SZ (8), bocah kelas dua SD. Aksi bejat itu berlangsung di rumah korban di Kampung Cipari, RT 03/02, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Kapolsek Panongan, AKP Muhamad said mengatakan, aksi bejat Agus dilakoninya pada 7 Mei 2016 lalu. Kala itu, Agus tengah bekerja sebagai kuli bangunan tak jauh dari kediaman korban.

“Pelaku mengiming-imingi korban dengan uang Rp10 ribu. Kemudian korban diperkosa dirumahnya. Setelah itu, pelaku mengancam korban agar tidak menceritakan hal itu kepada orang lain,” ujar Kapolsek lagi.

Kasus itu sendiri terungkap dari kecurigaan orangtua korban, setelah mendengar keluhan anaknya yang mengaku sakit pada kemaluannya hingga mengeluarkan darah. 

Setelah didesak, korban akhirnya menceritakan perbuatan pelaku. ORangtua korban yang tidak terima akhirnya melaporkan hal itu Polsek Panongan.

Petugas yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan, hingga akhirnya berhasil meringkus Agus di tempat persembunyiannya di dibilangan Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Polisi yang Tertembak Begal Kehilangan Ginjalnya.

Dihadapan petugas, Agus pun tak kuasa menampik perbuatan bejatnya. “Pelaku mengaku mencabuli korban, dengan cara memasukkan jari tangannya ke kemaluan korban, kemudian memasukkan kemaluannya pada kemaluan korban, hingga mengeluarkan darah,” ujar Kapolsek lagi. **Baca juga: Polisi yang Tertembak Begal Kehilangan Ginjalnya.

Atas perbuatannya, Agus diancam pasal 82 ayat 1 UU RI No. 35 tahun 2014, tentang Perlindungan Anak dengan hukuman 15 tahun penjara.(agm)‎




BPN Buka Gerai Ngabuburit Service di AEON Mall

Gerai “Ngabuburit Service se-Banten Raya” di AEON Mall.(yud)

Kabar6-Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) se Provinsi Banten, membuka gerai “Ngabuburit Service se-Banten Raya” di AEON Mall di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Sedianya, program ini digelar sepanjang bulan suci Ramadan 1437 Hijriah, setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus sertifikat tanah dan lain-lain.

Pantauan langsung kabar6.com di lapangan, konsep pelayanan yang disajikan menggunakan ruang terbuka‎ (out door). Sejak siang, sejumlah warga pemohon yang datang dari berbagai wilayah langsung menyerbu dan antre ke meja pelayanan.

“Cepat kok, cuma lima menit sudah jadi,” kata Tanti, warga Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (11/06/2016).

Ia mengaku, sebelumnya sempat mendatangi Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Tangerang Selatan di kawasan BSD City, Serpong. Namun setibanya di lokasi tujuan tutup lantaran melewati batas jam buka layanan. **Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Serang-Panimbang Dimulai Bulan Ini.

“Akhirnya kemarin saya diarahin ‎kemari. Bagus juga kalau ada layanan seperti ini,” ujar Tanti. **Baca juga: Komnas HAM Minta Kejelasan Status Lahan Lokalisasi Dadap.

Ada lima jenis layanan yang dibuka selama program ini diselenggarakan. Yakni, Peningkatan Hak dari HGB ke Hak Milik, Hapusnya Hak Tanggungan atau Roya, Pengecekan Sertifikat Hak Atas Tanah, Surat Keterangan Pendaftaran Hak Atas Tanah serta Informasi dan Konsultasi. **Baca juga: BPN: Pembebasan Lahan Tol Bandara-Kunciran Tunggu Kementrian PU.

Dalam program layanan ini merupakan hasil kerja sama delapan kantor BPN kabupaten/kota se-Banten. Antara lain, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang.(yud)




Polisi yang Tertembak Begal Kehilangan Ginjalnya

Bripka Saefudin saat menjalani perawatan di RS Omni.(abie)

Kabar6-Kondisi Bripka Saefudin masih kritis di RS Omnbi Alam Sutera. Setelah menjalani operasi pengangkatan peluru, anggota Reskrim Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan ini pun harus kehilangan salah satu ginjalnya. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, selama lima jam berada di meja operasi, Bripka Saefudin kemudian dipindahkan ke ruang ICU RS Omni, Alam Sutra, Tangerang Selatan.

Selama menjalani perawatan, kesehatan anggota buser Polsek Pesanggrahan dibawah pengawasan Dokkes Polda Metro Jaya. Awi berharap Bripka Saefudin segera pulih sehingga bisa berkumpul bersama rekan dan keluarganya.

“Mohon doa untuk kesembuhan Bripka Saefudin. Informasinya dari dokter, peluru bersarang dan mengenai ginjalnya sehingga ginjalnya satu harus diangkat,” kata Kombes Awi, Sabtu (11/6/2016) siang. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore kemarin. **Baca juga; RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perutnya dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Omni Alam Sutera, pascaoperasi pengangkatan peluru dari perutnya. ementara Aipda Gofur kiranya lebih beruntung, karena hanya terkena tembakan di tangan kirinya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Sedianya, dalam baku tembak tersebut, dua pelaku curanmor tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui.(abie)




Perencanaan Pelebaran Jalan di Tangsel Amburadul

Pekerja menyopoti kabel di Jalan Raya Siliwangi.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengklaim dapat menyelesaikan proyek pelebaran ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Namun faktanya, hingga kini proyeksi pekerjaan masih terkatung-katung.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Robby Cahyadi, tak menampik bila lambanya pekerjaan akibat terkendala pembebasan lahan. Belum lama ini baru saja dilakukan pembebasan lahan mencapai tiga kilometer.

“Akhir pengerjaan sampai Desember tahun ini saya lupa tanggal berapanya. Yang jelas untuk yang 3 kilometeran ini akan diselesaikan,” katanya saat dihubungi wartawan, Jum’at (10/6/2016).

Robby juga mengatakan dalam melakukan perbaikan Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, pihaknya terkendala lahan yang belum dibebaskan lahan serta utilitas yang masih berdiri di sepanjang jalan Siliwangi.

“Ada lahan yang belum dibebaskan, jadi pengerjaan perbaikan jalan ini sedikit terhambat,” ujarnya.

Robby mengaku, untuk utilitas pihaknya sudah berkoordinasi dan berkirim surat dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat. Harapannya agar bisa memindahkan tiang dari tengah jalan sehingga proses pengerjaan bisa dijalankan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar memindahkan tiang-tiangnya dari tengah jalan, sehingga kami bisa dengan cepat memperbaiki jalan Siliwanngi, Pamulang ini,” tambahnya. **Baca juga: Anggota Tertembak, Kapolda: Tindak Tegas Pelaku Curanmor.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, megaproyek pelebaran jalan ini dimulai dari Simpang Muncul, tepatnya di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, hingga sampai ke Rumah Sakit Sari Asih, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ciputat. **Baca juga: Pemkot Tangsel Panggil PLN Pertengahan Juni Ini.

Perbaikan ruas jalan sepanjang 10,1 kilometer itu menyedot dana segar totalnya mencapai Rp142,3 miliar. Nantinya jalan tersebut didesain menjadi empat lajur dengan lebar mencapai 24 meter.(yud)




Anggota Tertembak, Kapolda: Tindak Tegas Pelaku Curanmor

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.(bbs)

Kabar6-Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengimbau jajarannya agar lebih berhati-hati dan waspada dalam menghadapi pelaku pencurian kendaraan bermotor alias begal.

Hal itu disampaikan Kapolda, seiring dengan tertembaknya dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan oleh komplotan begal di di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Jumat (10/6/2016) sore. 

“Kejadian ini adalah tantangan. Artinya, anggota harus lebih waspada saat menghadapi pelaku curanmor,” ujar Kapolda saat menjenguk Bripka Saefudin, yang kritis dan harus menjalani operasi pengangkatan peluru di RS Omni Alam Sutera, Kota Tangerang.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menegaskan kepada jajarannya, agar menindak tegas para pelaku curanmor tanpa kompromi. “Tindak tegas tanpa kompromi,” ujar Kapolda lagi. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore. **Baca juga: RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal.

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perutnya dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Omni Alam Sutera, pascaoperasi pengangkatan peluru dari perutnya. Sementara Aipda Gofur kiranya lebih beruntung, karena hanya terkena tembakan di tangan kirinya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Sedianya, dalam baku tembak tersebut, dua pelaku curanmor tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui.(abie/cep/bad)

**Baca juga: Pencalonan Andika di Pilgub Banten Campur Tangan Atut?.




Jelang Lebaran, Sarung Berkaret Produksi Ciputat Laris Manis

Produksi sarung berkaret karya Ari.(fbi)

Kabar6-Selama Bulan Ramadhan, permintaan pasar akan sarung melonjak drastis dibanding hari biasa. Hal itupun membawa berkah tersendiri bagi produsen hingga pengecer kain sarung.

Setidaknya, berkah itu dirasakan langsung oleh Ari Setiawan, pengrajin di Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Ya, menjelang hari raya Idul Fitri, Ari kebanjiran pesanan sarung dari dalam maupun luar kota.

Sarung yang dibuat di konveksi Ari, kiranya berbeda dengan sarung yang dilihat dan dipakai pada umumnya. Dengan memakai karet serta tali pada bagian atas sarung, Ari berusaha memodifikasi bentuk sarung buatannya dari sarung pada umumnya.

Kepada Kabar6.com, Ari mengaku memulai usahanya dari kesulitannya yang dialaminya saat memakai sarung untuk menjalankan salat. Lalu, Ari pun mendapatkan ide untuk menambahkan karet serta tali pada bagian atas sarung. **Baca juga: Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal.

Pemberian karet dan tali itu, tak lain untuk memudahkan si pemakai, agar tidak kedodoran saat menggunakan sarung. Dan, nyatanya sarung kreasi Ari cukup bisa diterima pasar. **Baca juga: RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal

Saat ini, sarung buatan Ari tak hanya dipesan dan dipasarkan di wilayah Jabodetabek saja. Melainkan, area lain di Pulau Jawa dan Kalimantan kini juga sudah menjadi langganan tetapnya. Bahkan beberapa pondok pesantren (Ponpres) di Tangerang juga sudah memakai produk miliknya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas .

Harga sarung yang jual relatif terjangkau, mulai dari Rp60 ribu sampai Rp90 ribu, tergantung dari ukurannya. Selain itu, para konsumen juga dapat memesan sarung sesuai dengan ukuran tubuh masing-masing, namun dengan harga yang berbeda. **Baca juga: DPRD Banten Gagas Raperda Pondok Pesantren.

“Biasanya, saya memroduksi 30 sarung per hari. Sekarang bisa 60 sampai 100 sarung per hari,” ujarnya. **Baca juga: Pengurus HCCI Gelar ‘Takjil On The Road’ di Banten.

Dalam memproduksi sarung, Ari dibantu istrinya tercinta serta empat orang karyawan.(fbi)




Kapolda Donorkan Darah Untuk Bripka Saefudin yang Tertembak Begal

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto.(abie)

Kabar6-Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto turun langsung membesuk kondisi anggotanya, Bripka Saefudin, yang kritis di RS Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangse), setelah tertembak komplotan begal di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore.

Dalam kesempatan itu, Kapolda bersama sejumlah pejabat teras Polda Metro Jaya beserta anggota yang bergolongan darah B, juga turut mendonorkan darahnya.

Setidaknya, dalam aksi donor darah mendadak itu, berhasil terkumpul 15 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan darah saat dilakukan operasi pengangkatan proyektil peluru di perut Bripka Saefudin.

“Operasinya belum selesai. Mudah-mudahan berjalan lancar dan yang bersangkutan bisa pulih kembali dalam keadaan sehat,” kata Kapoldadi RS Omni, Tangerang Selatan. Jumat (10/6/2016) malam.

Sementara, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Hidayat, mengucapkan terima kasih kepada pejabat utama Polda Metro Jaya, seluruh anggota dari selatan, Tangerang, maupun Tangerang Selatan, yang telah berbondong-bondong menyumbangkan darahnya untuk operasi Bripka Saefudin.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pejabat utama Polda Metro Jaya dan seluruh pejabat dan anggota Polri yang telah bersedia menyumbangkan darahnya,” kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Hidayat.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore. **Baca juga: RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal.

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perut, sedangkan Aipda Gofur, terkena tembakan tertembak di tangan kiri. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Sementara dua pelaku curanmor yang terlibat baku tembak dengan dua polisi itu, tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui.(abie/cep/bad)




RS Omni Angkat Peluru dari Perut Polisi yang Tertembak Begal

Bripka Saefudin, yang tertembak begal.(abie)

Kabar6-Tim medis RS Omni Alam Sutera, akhirnya berhasil mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di perut Bripka Saefudin, Jumat (10/6/2016) tengah malam.

Sedianya, Bripka Saefudin adalah satu dari dua anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terkena hantaman peluru saat terlibat baku tembak dengan komplotan pelaku curanmor di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016) sore.

Bripka Saefudin sendiri, terkapar setelah terkena tembakan pada bagian perut, sedangkan Aipda Gofur, terkena tembakan tertembak di tangan kiri.

Sementara dua pelaku curanmor yang terlibat baku tembak dengan dua polisi itu, tewas di lokasi kejadian. Seorang pelaku diketahui bernama Batik Bareta (26), asal Negara Batin RT 01/03, Kelurahan Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui. **Baca juga: ABG Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dituntut 10 Tahun Penjara.

“Operasinya belum selesai. Mudah-mudahan berjalan lancar dan yang bersangkutan bisa pulih kembali dalam keadaan sehat,” kata Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Afroni Sugiyarto. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

Dalam operasi tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto tampak hadir langsung ke RS Omni Alam Sutera, didampingi Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Hidayat.(abie/cep/bad)

**Baca juga: Begini Penjelasan Polda Banten Soal Plat A Lambat.




Enam Ahli Waris Gusuran Flyover Gaplek Cabut Kasasi

Perempatan Jalan Gaplek yang akan dibangun flyover.(bbs)

Kabar6-Sebagian warga ahli waris pemilik lahan sekitar simpang Gaplek, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang coba mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) akhirnya menyerah. Mereka telah mencabut kasasi dan mengajukan pencairan pembebasan lahan.

Kepala Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tangsel, Heru Agus Santoso mengatakan, dari 16 warga ahli waris yang mengajukan kasasi ke MA, ada enam orang yang telah mencabut kasasi.‎ Alasannya, warga ahli waris mesti lama menunggu proses kasasi diputuskan.

“Sebelumnya warga mengajukan keberatan lewat Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. Ya itu hak mereka, bila keberatan silahkan mengajukan kasasi,” katanya ditemui di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Jum’at (10/6/2016)‎.

Heru jelaskan, dari enam warga ahli waris totalnya ada sembilan bidang lahan‎. Sedangkan luasnya mencapai kisaran 1.000 meter persegi.

Semua lahan yang telah dipatok untuk dibebaskan merupakan gerai-gerai pusat perdagangan dan jasa. Bidang lahan dibebaskan untuk proyek pembangunan jalan lintas atas atau flyover simpang Gaplek. **Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Proyek PLTU Lontar 1 di Tangerang.

“Sementara 10 ahli waris yang lain masih menunggu keputusan dari kasasi yang mereka ajukan ke MA,” jelas Heru. **Baca juga: Ganti Plat A di Samsat Balaraja Butuh Waktu Tiga Bulan.

Ia menambahkan, dalam prosedur pengajuan pencairan ganti untung bidang lahan setiap ahli waris mesti melengkapi dokumen persyaratannya. **Baca juga: Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas.

“Harus ada surat keterangan dari pengadilan, kuasa hukum ahli waris dan pencabutan berkas kasasi dari MA,” tambah Heru.(yud)




Polisi dan Pelaku Curanmor Baku Tembak di Tangerang, Dua Tewas

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pesanggrahan terlibat aksi baku tembak dengan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang tengah diburunya.

Peristiwa hujan peluru itu sedianya berlangsung di Jalan Bakti, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (10/6/2016).

Dalam peristiwa itu, dua pelaku curanmor tewas diterjang peluru panas petugas. Sementara, dua anggota Polsek pesanggrahan, juga menderita luka serius akibat terkena peluru pelaku.

Dua polisi yang tertembak masing-masing adalah, Bripka Saefudin tertembak di perut dan Aipda Gofur  tertembak di tangan kiri. Sementara dua pelaku curanmor yang tewas hingga kini masih belum diketahui namanya.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Afroni Sugiarto membenarkan adanya peristiwa itu. Menurutnya, peristiwa bermula ketika petugas memergoki dua pelaku tengah mengutak-utik sepeda motor.

Kedua pelaku kemudian kabur sambil membuang tembakan. Namun, petugas tetap mengejar pelaku. Hingga saat tiba di TKP, petugas dan pelaku pun terlibat baku tembak. **Baca juga: Gara-gara Status di Facebook, Wanita Ini Gugat Cerai Suaminya.

Hingga, baku tembak baru usai setelah dua pelaku tewas diterjang timah panas petugas. Sementara dua petugas juga terluka akibat terkena tembakan pelaku. **Baca juga: Ganti Plat A di Samsat Balaraja Butuh Waktu Tiga Bulan

Korban Bripka Saefudin dilarikan ke RS OMNI Alam Sutera, sedangkan Aipda Syaiful Gofur di larikan ke Rs Mulia Ciledug. **Baca juga: ABG Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dituntut 10 Tahun Penjara.

Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan barang bukti berupa sepucuk senpi revolver rakitan, sejumlah peluru dan selongsong, sepeda motor, kunci leter T, handphone.(abie)