1

Sidak Bareng BPOM, Bupati Zaki Temukan Makanan Kadaluarsa

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat sidak.(shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar beserta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten, menggelar sidak ke sejumlah super market dan Pasar Modern di Kecamatan Cikupa, Rabu (15/6/2016).

Dalam sidak tersebut, Bupati Zaki menemukan sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya serta makanan yang sudah kadaluarsa.

“Ada sejumlah makanan yang ditemukan mengandung pewarna tekstil. Bahkan, kita temukan juga makanan berformalin yang terdapat pada mie kuning,” ungkap Bupati.

Terkait temuan tersebut, Bupati meminta adanya tindakan seperti, penelusuran terhadap pedagang yang menjual makanan berbahaya tersebut, agar tidak kembali terulang. **Baca juga: LSM Tangerang Korban Pengeroyokan Mengaku Resah.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Banten, Muhammad Kashuri mengatakan, pihaknya dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang akan melakukan penelusuran dan pendataan para pedagang. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

“Kita terfokus pada para pedagang yang menjual bahan-bahan takjil karena memang, dibahan tersebut sering kedapatan bahan berbahaya,” pungkasnya.(Shy)




LSM Tangerang Korban Pengeroyokan Mengaku Resah

Rustam Effendi, aktivis LSM Tangerang yang dikeroyok.(bad)

Kabar6-Rustam Effendi, aktivis LSM di Tangerang yang menjadi korban pengeroyokan segerombolan pria di rumahnya pada Kamis (26/5/2016) lalu, kini masih merasa resah.

Pasalnya, hampir tiga pekan berlalu pascakasus pengeroyokan yang dialaminya, hingga kini para pelaku belum juga berhasil ditangkap petugas.  

“Kasus itu sudah saya laporkan ke Polsek Balaraja, dengan bukti surat laporan No: 599/K/V/2016/Sek.Blj berikut dengan bukti visum. Tapi mana hasilnya,” ujar Rustam Effendi kepada kabar6.com awal pekan kemarin.

Rustam menuding bila Polsek Balaraja lamban dalam menangani kasus tersebut. Selain itu, Rustam juga menduga ada yang sengaja ditutup-tutupi dalam penanganan kasus tersebut.

“Kenapa saya merasa ada yang ditutup-tutupi, karena saat membuat laporan saya juga sudah beberkan identitas para pelaku serta dugaan dalang di balik penyerangan saya,” ujar Rustam lagi.

Rustam berharap, pihak kepolisian bisa bertindak cepat guna menuntaskan persoalan itu dengan meringkus para pelaku.

Sayangnya, terkait perkembangan penanganan kasus pengroyokan itu, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi terbaru dari Kepala Polsek Balaraja, Kompol Mirodin. **Baca juga: Polisi Imbau Pengeroyok LSM di Tangerang Serahkan Diri.

Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan mengkonfirmasikan perihal kasus tersebut dari Kapolsek Balaraja. **Baca juga: Pengeroyokan LSM di Tangerang Terkait Proyek Jalan.

Diketahui, Rustam Effendi diserang segerombolan orang yang datang ke rumahnya di Perumahan villa Balaraja, di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/5/2016). **Baca juga: Gerombolan Pria Keroyok LSM di Tangerang.

Akibat kejadian itu, Rustam mengalami luka serius dibagian kepala, setelah dihantam asbak rokok oleh gerombolan pengeroyoknya.(bad)




Razia, Polisi Sita 70 Botol Miras Dari Warung Jamu di Tigaraksa

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Belasan warung jamu dan mini market yang dicurigai menjual minuman keras (miras) dikawasan Kecamatan Tigaraksa, dirazia petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Tangerang, polisi dan TNI, Selasa (14/6/2016).

Hasilnya, petugas gabungan hanya mendapati puluhan botol miras dari sejumlah warung jamu pinggir jalan. Sedangkan dari gerai mini market, petugas tidak mendapati adanya minuman berkadar alkohol tinggi. **Baca juga: Duh, 84 Ribu Plat Nomor Sepeda Motor di Banten Belum Dicetak.

Camat Tigaraksa, Yoyon Suryana mengatakan, setidaknya ada sepuluh warung jamu yang dirazia, karena dicurigai menjual miras. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

“Dari warung jamu tersebut, petugas berhasil mengamankan sedikitnya 70 botol miras. Miras itu selanjutnya disita untuk dimusnahkan,” ujar Yoyon. **Baca juga: Jasa Raharja Siapkan 500 Tiket Mudik Gratis, Ini Syaratnya.

Yoyon menegaskan, bila razia tersebut akan terus digelar selama Ramadhan, guna menghindari adanya pesta miras yang dapat memicu terjadinya tindak kejahatan.(rani)




Pria Gaek Ditemukan Tewas Bersemut Dalam Kontrakan di Serpong

Pria gaek yang ditemukan tewas dalam kontrakan di Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pria ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran Barat, RT 015/005, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Diketahui, korban tewas bernama Achmad Taufan (53), warga Jalan H. Domang, RT 009/002, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, sebelum ditemukan tewas sedianya korban sempat korban meminta air putih hangat ke tetangganya, Ibu Encin Konariah (37).

“Sekitar pukul 15.00 WIB, Ibu Encin sempat dipanggil oleh korban. Dia meminta sehabis magrib agar dibuatkan energen dan roti tawar. Tapi, saat itu korban terlihat sudah pucat dan sesak napas,” ujar Mansuri.

Dan, selepas salat Maghrib, saksi yang hendak mengantarkan minuman dan makanan kecil pesanan melihat lampu kontrakan korban masih belum menyala.

Saksi kemudian mengetok pintu kontrakan dan masuk ke dalam untuk mengantarkan pesanan. Namun, saat itu korban terlihat sudah dalam keadaan terlungkup di lantai dan dikerumuni semut. Setelah di cek, korban ternyata meninggal. **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Petugas yang mendapatkan laporan, kemudian langsung mengecek ke lokasi. Dan, hasil olah TKP, tidak ditemukan luka-luka di tubuh korban. Diduga, korban meninggal akibat penyakit asma. **Baca juga: Duh, 84 Ribu Plat Nomor Sepeda Motor di Banten Belum Dicetak.

Itu menyusul ditemukannya Ventolin in Holer (obat asma) serta berbagai obat dokter dari dalam rumah kontrakan korban. Sedangkan sepeda motor, STNK, dompet milik korban masih ada dilokasi. **Baca juga: Truk Bermuatan Batu Koral Terbalik di Jalan Raya Serpong.

Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RSU Tangerang. Kasusnya kini diselidiki oleh Polsek Serpong.(cep/yud)

**Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.




Truk Bermuatan Batu Koral Terbalik di Jalan Raya Serpong

Truk bermuatan batu koral terbalik di Jalan Raya Serpong.(cep)

Kabar6-Sebuah truk B 9315 QT yang mengangkut batu koral terbalik di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Diduga, kecelakaan tunggal itu dipicu truk yang kelebihan muatan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Diduga truk kelebihan muatan, sehingga oleng dan terbalik. Sopir truk dan keneknya selamat, cuma mengalami luka ringan saja, dibawa ke RS Ashobirin,” ujar Brigadir Mardoko, anggota Unit Lantas  Polsek Serpong.

Meski demikian, akibat kecelakaan itu, ruas Jalan Raya Serpong mengalami kemacetan hingga sepanjang satu kilo meter. Pasalnya, truk yang terbalik melintang ditengah ruas jalan. **Baca juga: Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel.

“Saat ini kita dari Unit Lantas Polsek Serpong masih terus berupaya mengurai kemacetan yang terjadi,” ujar Mardoko lagi. **Baca juga: Duh, 84 Ribu Plat Nomor Sepeda Motor di Banten Belum Dicetak.

Nah, bagi Anda pengendara yang melintas, ada baiknya untuk mencari jalur alternatif, agar tidak terjebak di ruas Jalan Raya Serpong.(cep)

**Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.




Ramadhan, Band Reggae Banten Gelar Aksi Sosial

Group Band Reggae Momonon.(tmn)

Kabar6-Ramadhan dijadikan momentum bagi sekelompok group band reggae asal Banten, untuk melakukan aksi sosial dengan melakukan penggalangan dana.

Ya, aksi galang dana tersebut dilakoni oleh Roompoet Hijau Band, band reggae asal Kabupaten Pandeglang, dan Momonon Band, asal Kabupaten Lebak.

“Kita ingin saling membantu untuk orang-orang yang membutuhkan, terutama yatim piatu. Penggalangan dana ini sekaligus ajang untuk bersilaturahmi antar musisi dan seniman agar bisa bersama-sama saling membantu untuk orang yang membutuhkan,” kata Q-Doy, gitaris Roompoet Hijau, di sela-sela penggalangan dana di Alun-alun Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Selasa (14/6/2016).

Sedianya, aksi galang dana ini sudah berlangsung sejak 11 Juni 2016 lalu dan dijadwalkan bakal berlanjut hingga 01 Juli 2016 mendatang, dengan menggelar Live Music Reggae dan acara berbuka puasa bersama (Bukber).

“Hasil penggalangan dana ini akan diserahkan seminggu sebelum datangnya Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah. Biar mereka yang membutuhkan ikut juga merasakan indahnya hari kemenangan,” tegasnya.

Sedangkan group Momonon Band yang memiliki logo Peta Provinsi Banten kiranya juga memiliki segudang kesibukan berbau sosial, seperti manggung guna menggalang dana.

“Semoga Momonon berkah di bulan puasa tahun ini dan seterusnya. Khusus jadwal di Banten, Momonon manggung bertemakan sosial,” kata Gozil, vokalis Momonon, saat ditemui di basecamp mereka di Kabupaten Lebak, Banten. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

Group regea dibawah manajemen Steven Jam ini pun memaknai ibadah puasa di bula Ramadhan sebagai ajang berbagi untuk sesama dan mempererat tali silaturahmi. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Mini Market Tanpa Izin BPTPM.

Bahkan, dari setiap kali tampil manggung, mereka pun tak lupa menyisihkan rejeki mereka bagi pondok pesantren yang ada di Kabupaten Lebak. **Baca juga: Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel.

“Bulan puasa tahun ini, Momonon lumayan banyak kegiatan. Dari jadwal manggung di Banten dan juga nanti akan di tutup manggung di PRJ (Jakarta Fair) tanggal 28 Juni 2016 dan kemungkinan album ketiga Momonon mulai di garap di bulan puasa tahun ini,” tegasnya.(tmn)




Keroyok Warga Serpong, Dua Pemuda Ini Ditangkap Polsek Cisauk

SNR dan AA saat diamankan di Polsek Cisauk.(cep)

Kabar6-Dua pemuda terduga pelaku pengeroyokan diamankan jajaran petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Kedua pemuda yang diamankan tersebut masing-masing adalah SNR (21) dan AA (24), warga Perumnas Suradita, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, keduanya diuduga mengeroyok Muhamad Arighi Rivaldi (24), warga Kampung Jaletreng, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel saat bertandang ke Perumnas Suradita, pada Sabtu (28/5/2016) malam.

“Jadi awalnya korban meminta pelaku pelaku SNR membuat surat pernyataan perihal pelunasan utang atas sepeda motor korban yang dihilangkan pelaku. Namun pelaku marah dan langsung memukul korban bersama AA,” ujar Mansuri, Selasa (14/6/2016). **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Akibat kejadian itu, korban menderita luka lebam dibagian wajahnya, dan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cisauk. **Baca juga: Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatanya, kedua pelaku kini diamankan di Mapolsek Cisauk guna penyelidikan lebih lanjut.(cep/yud)




Pencopet Nyambi Jual Sabu Ditangkap Polres Tangsel

Barang bukti sabu yang diamankan Polres Tangsel.(yud)

Kabar6-Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap dua pria terduga pengedar sabu yangt acap beraksi diwilayah pemekaran termuda di Provinsi Banten tersebut.

Keduanya, masing-masing berinisial A (40) dan Z (36), diringkus beserta barang bukti sabu yang dikemas dalam tiga bungkusan plastik bening beserta timbangan.

Kepala Sub Bagian Humas, Ajun Komisaris Mansuri mengungkapkan, A ditangkap‎ di Jalan Haji Radin, Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“‎Dari tangan A, ditemukan barang bukti satu plastik klip berisikan narkotika jenis sabu seberat 0,30 gram berikut seperangkat alat hisap sabu‎ atau bong,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (14/6/2016). **Baca juga: Pria Berkaos Ungu Terkapar di Kali Ciung Tigaraksa.

Polisi kemudian melakukan pengembangan atas kasus tersebut, dan kembali meringkus Z yang diduga sebagai bandar. Dari tangan tersangka polisi menemukan alat timbangan elektrik. **Baca juga: Waduh..! Tahu Formalin Beredar di Pasar Tradisional.

Kepada petugas, Z yang pernah mendekam selama delapan bulan di Rutan Salemba karena mencopet itu mengaku menerima pasokan sabu dari seseorang yang disebut bernisial B di Terminal Manggarai , Jakarta Selatan. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

“Kini pelaku yang diamankan berikut barang bukti diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut di Satnarkoba Polres Tangsel,” tambah Mansuri.(yud)

**Baca juga: Polresta Tangerang Bentuk Timsus Amankan Ramadhan.




Waduh..! Tahu Formalin Beredar di Pasar Tradisional

Pengecekan tahu berformalin di Pasar Delapan Alam Sutera.(fbi)

Kabar6-Selain super market yang kedapatan menjual mie instan kadaluarsa, makanan jenis tahu mengandung formalin juga ditemukan di pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tahu berformalin tersebut ditemukan saat petugas gabungan Disperindagkop, Dinkes, Satpol PP dan Polres Tangsel, menggelar sidak di Pasar Delapan, Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Senin (14/6/2016).

“Setelah kita lakukan uji laboratorium, hasilnya ditemukan tahu tersebut mengandung formalin” ujar Latifah Hanum, Kepala Laboratorium Kesehatan Kota Tangsel ditemui dilokasi.

Dalam sidak tersebut, petugas menguji sebanyak 16 bahan pangan yang diperoleh di Pasar Delapan secara acak.

Salah seorang pedagang tahu, Tunggal mengaku tidak tahu menahu mengenai kandunhan formalin dalam tahu yang dia jual. **Baca juga: Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera.

Selama ini, dirinya mendapatkan pasokan tahu tersebut dari wilayah DKI Jakarta dan selanjutnya ia jual kepada konsumen tetapnya. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Saya nggak tahu kalau tahu itu pakai formalin. Saya cuma dapat kiriman dari Jakarta,” ujarnya. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Mini Market Tanpa Izin BPTPM.

Sementara itu, hasil uji lab dalam sidak hari ini dibawa ke kantor Disperindagkop untuk ditindaklanjuti.(fbi)




Mie Instan Kadaluarsa “Dijual” di Giant Alam Sutera

Mie instan kadarluarsa di Giant Alam Sutera.(fbi)

Kabar6-Petugas gabungan yang dimotori oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banten, menggelar inspeksi mendadak (sidak) bahan pangan ke sejumlah swalayan yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (14/6/2016).

Dalam sidak tersebut, petugas BPOM yang juga didampingi petugas dari Disperindagkop, Dinkes dan Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menemukan mie instan kadaluarsa di jual di Giant Ekstra Alam Sutera.

Selain menemukan bahan pangan kadaluwarsa, petugas juga menemukan banyak makanan dan minuman produksi rumah tangga yang izin edarnya sudah habis namun belum diperbaharui.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Makanan dan Minuman Dinkes Tangsel, Anton Wibawa mengungkapkan, mie instan yang ditemukan kadaluarsa merupakan private label yang dijual dalam kemasan gelas.

“Awalnya tim kami tidak melihat, karena kemasan satu lagi belum expired. Tapi setelah dicek memang tanggal kadaluwarsanya bercampur,” katanya. **Baca juga: Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Menjamurnya Minimarket.

Menanggapi temuan tersebut, Manajer Groseri Giant Ekstra Alam Sutera, Yasin mengaku tidak mengetahui jika ada produk yang ijin edarnya masih menggunakan kode lama. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Barang langsung didrop kesini dari pusat,” katanya. **Baca juga: Warga Cilegon “Tutup Paksa” Mini Market Tanpa Izin BPTPM.

Meski demikian, ia berjanji akan lebih memperhatikan kode ijin edar serta tanggal kadaluwarsa makanan dan minuman yang dijual di swalayan tersebut.(fbi)