RSUD Balaraja: Operasi Memi Tindakan Biopsi

Direktur RSUD Balaraja, dr. Reniati Herdis.(agm)

Kabar6-Pihak RSUD Balaraja memastikan bila proses operasi yang dilakukan kepada pasien Muhamad Memi (24), warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Desember 2015 lalu, tidak berpengaruh pada sistem syaraf mata.

Tindakan operasi yang dilakukan itu bukan untuk pengobatan ataupun penyembuhan. Melainkan tindakan biopsi, untuk meneliti lebih lanjut benjolan yang ada pada leher Memi.

Demikian dikatakan Direktur RSUD Balaraja, dr Reniati Herdis, menjawab ihwal keluhan pasien Memi yang mengalami kebutaan pascaoperasi di RSUD Balaraja.

“Kita operasi di bagian leher dan itu tidak ada sangkut pautnya dengan mata,” klaimnya.

Reniati mengatakan, operasi itu dilakukan atas diagnosa adanya kelenjar getah bening pada pasien Memi. Dan, operasi merupakan tindakan biopsi untuk mengetahui apa yang menyebabkan rasa sakit yang dikeluhkan Memi.

“Memi datang ke RSUD mengeluhkan sakit dan ada benjolan di leher bagian kiri. Kemi kemudian melakukan pemeriksaan dan didapat diagnosa kelenjar getah bening. Namun, untuk mengetahui secara jelas, kami menyarankan adanya tindakanlanjut berupa operasi untuk dilakukan biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium-red),” ungkapnya, Kamis (1/9/2016).

Reniati juga mengatakan, bila tindakan biopsi dilakukan, karena sedianya penyakit kelenjar getah bening kiranya mampu menjalar dan merusak sistem syaraf lainnya. **Baca juga: Kondisi Memi Kian Memburuk.

Saat ini, pihak RSUD Balaraja telah memberikan penanganan lanjutan dengan merujuk Memi ke RSU Tangerang, untuk menangani gangguan pada matanya.
Rujukan tersebut dilakukan, lantaran alat serta dokter spesialis mata yang tak dimiliki oleh RSUD Balaraja. **Baca juga: Bupati Zaki Minta RSUD Balaraja Cek Rekam Medis Memi.

Diketahui, saat ini kondisi Memi (24) kian memburuk. Salah satu mata Memi kini menonjol keluar serta memerah, bahkan mengeluarkan cairan. **Baca juga: Tahun Depan, RSUD Balaraja Jadi Tipe B.

Tak hanya itu, Memi pun tak mampu lagi untuk berbicara ataupun mendengar secara normal. Ia pun kini, hidup ketergantungan dengan lingkungan sekitar.(shy)




42 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban di Tangsel

Distanpangan dan MUI Tangsel periksa sapi.(yud)

Kabar6-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengerahkan puluhan dokter hewan untuk mengecek kesehatan hewan kurban diwilayahnya.

Sedangkan sasaran dari pengecekan tersebut, adalah lapak-lapak pedagang hewan kurban dan lokasi pemotongan hewan kurban menyambut Hari Raya Idul Adha, 12 September 2016 mendatang.

‎”Ada 42 orang dokter hewan yang bekerjasama dengan kami untuk bertugas memeriksa ternak qurban,” ungkap Kepala Distanpangan Kota Tangsel, Dadang Raharja di Serpong, Kamis (1/9/2016).

‎Menurutnya, semua dokter hewan berasal dari Institut Pertanian Bogor‎ (IPB). Dokter hewan juga memberikan bimbingan teknis kepada para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid selaku panitia penerimaan serta penyaluran hewan kurban di tujuh wilayah kecamatan.

Dadang Raharja mengungkapkan, pemotongan hewan kurban merupakan salah satu kegiatan ritual rutin yang dilakukan pada Hari Idul Adha.

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat peningkatan jumlah hewan yang dipotong di titik lokasi panitia penerimaan dan penyaluran daging hewan ternak kurban.

“Trendnya terus naik. Artinya tingkat pemahaman masyarakat akan berkurban semakin baik dan berkualitas,” ungkapnya.‎

Dadang jelaskan, tujuan diadakannya kegiatan pengendalian serta pencegahan penyakit hewan‎ ternak qurban di kalangan masyarakat.

Pertama, untuk keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi daging hewan ternak qurban. Serta dapat terwujudnya peredaran daging hewan qurban yang aman, sehat, sehat, serta halal.

Menurutnya, dalam kegiatan sosialisasi ini pihaknya mengundang ratusan orang pengurus Dewan Kemakmuran Masjid selaku panitia penerimaan serta penyaluran hewan kurban di tujuh wilayah kecamatan.

Materi bimbingan teknis. Yakni berupa, kebijakan pemotongan, pemeriksaan hewan ternak kurban sesuai dengan kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner. **Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Cilegon Naik.

Pemotongan hewan kurban, lanjut Dadang, juga mesti sesuai dengan syariat Islam. “Harus sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya. **Baca juga: Tahun Depan, RSUD Balaraja Jadi Tipe B.

Sebelumnya, Distanpangan Kota Tangerang Selatan juga melakukan langkah koordinasi dengan utusan dari 54 kelurahan/desa dan tujuh orang dari kecamatan. Tujuannya untuk mendata titik lokasi lapak penjualan di wilayah masing-masing. **Baca juga: Pekan Depan, BPSK Tangsel Putuskan Gugatan Parkir.

“Langkah ini juga untuk memudahkan petugas kami dalam menginventarisir dan melakukan pemeriksan kesehatan yang dilakukan oleh dokter hewan. Serta mendapatkan informasi sedini mungkin apabila ada hewan yang dipandang tidak sehat,” tambahnya.‎(yud)




Pekan Depan, BPSK Tangsel Putuskan Gugatan Parkir

Sidang gugatan parkir di Tangsel.(yud)

Kabar6-Majelis sidang gugatan layanan parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya diputuskan lewat arbitrase.

Keputusan itu ditempuh setelah tidak ada kesepakatan secara mufakat antara pihak pelapor dengan terlapor.

Ketuk palu rencana penyelesaian arbitrase itu, diketahui dari sidang keempat yang digelar secara singkat.

Pada kesempatan itu, turut hadir Direktur Operasional PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono selaku pihak terlapor, dan Muhamad Acep, warga Kecamatan Serpong sebagai pelapor.

“Sidang keputusan arbitrase akan dilaksanakan pada Kamis, tanggal delapan September besok,” kata Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Tangsel, Kiblatullah, Kamis (1/9/2016).

Ia jelaskan, pihak terlapor dan pelapor telah menerima penentuan arbitrase. Poin-poin dalam surat tersebut menjadi ketetapan mendasar.

Kiblatullah menyebut, bila keputusan sepenuhnya merupakan kewenangan majelis sidang. Terhitung sejak hari ini segala informasi dan data yang masuk, atas sengketa parkir telah ditutup oleh BPSK Kota Tangsel. **Baca juga: DBMSDA Kabupaten Tangerang Bakal Sanksi Kontraktor Nakal.

Menurut Kiblat, sampai pagelaran sidang ketiga, pihaknya telah memanggil saksi ahli dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel selaku regulator. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

“Maka mulai hari ini majelis akan menyusun formulasi penyelesaian lewat keputusan arbitrase,” jelas Kiblat. **Baca juga: Paguyuban Ruko di Serpong Tolak Rencana Parkir.

Perlu diketahui, arbitrase merupakan cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum antara para pihak pihak pelapor dan pelapor yang didasarkan pada perjanjian terlebih dahulu. **Baca juga: Tahun Depan, RSUD Balaraja Jadi Tipe B.

Dalam arbitrase, kedua pihak diatas memberikan kewenangan kepada majelis sidang untuk memberikan putusan atas sengketa tingkat pertama dan terakhir.(yud)




Tahun Depan, RSUD Balaraja Jadi Tipe B

Direktur RSUD Balaraja, dr Reniati Herdis saat konferensi pers.(agm)

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang bakal naik kelas dari rumah sakit tipe C menjadi rumah sakit tipe B.

Peningkatan status RSUD Balaraja yang diperkirakan pada tahun depan itu, bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang.

“Tahun 2017, kita (RSUD Balaraja) akan naik kelas dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B,” ujar Direktur RSUD Balaraja, dr Reniati Herdis, Kamis (1/9/2016).

Peningkatan tipe ini dilakukan, kata dr. Reniati, juga dibarengi dengan fasilitas kesehatan mulai dari spesialis luas hingga sub spesialis terbatas. **Baca juga: Pemkab Tangerang Adopsi SAKIP dari Pemkot Bandung.

Demi tercapainya penetapan RSUD balaraja menjadi tipe B, saat ini sarana dan prasarana rumah sakit pun terus ditingkatkan. **Baca juga: Waspada Virus Zika, Bandara Soetta Operasikan Thermo Scanner .

“Peningkatan sarana dan prasarana menuju tipe B kini sudah mencapai 85 persen. Artinya, pada semester 2 nanti kami sudah siap untuk naik kelas,” jelas dr Reniati lagi. **Baca juga: Bupati Zaki Minta RSUD Balaraja Cek Rekam Medis Memi.

RSUD Balaraja sendiri kini memiliki pelayanan kesehatan spesialis jiwa dan dalam waktu dekat akan membuka poli spesialis Anatomi Pantholgy.(agm/shy)‎




DBMSDA Kabupaten Tangerang Bakal Sanksi Kontraktor Nakal

Kepala DBMSDA Tangerang, Slamet Budhi.(yud)

Kabar6-Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, bakal memberikan sanksi tegas terhadap kontraktor nakal yang lalai dalam pekerjaannya.

Sanksi berupa teguran keras hingga blacklist atau daftar hitam akan dijatuhkan, ketika ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan secara sengaja oleh para pengusaha konstruksi tersebut.

“Bagi yang melanggar, tentu akan diberikan sanksi sesuai porsi pelanggarannya. Tak ada toleransi, jika ditemukan ada unsur kesengajaan,” ungkap Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi Mulyanto, kepada kabar6.com, Rabu (1/9/2016).

Menurut Budhi, selain hukuman atau punishment, DBMSDA juga akan memberikan ganjaran berupa reward atau penghargaan bagi kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tepat waktu dan tepat mutu. **Baca juga: Proyek Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tangerang Lampaui Target.

Reward itu, merupakan bagian dari motivasi, sekaligus perangsang bagi pemborong supaya mereka dapat melaksanakan proses pembangunan sesuai harapan dan hasilnya bisa dinikmati secara maksimal oleh masyarakat. **Baca juga: DBMDA Tangerang Imbau Kontraktor Lengkapi Proyek Rambu Lalin.

“Tak hanya punishment, kami juga akan berikan reward kepada kontraktor yang punya kinerja bagus, tentu dengan hasil berkualitas dan tepat waktu,” ujarnya. **Baca juga: September, Tender Proyek ABT di Kabupaten Tangerang.

Lebih lanjut Budhi mengatakan, pihaknya berharap seluruh proses pembangunan jalan, jembatan dan infrastruktur SDA di Kota Seribu Industri yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini, rampung diselesaikan hingga menjelang akhir tahun ini. **Baca juga: DBMSDA Kabupaten Tangerang Bakal Normalisasi Sungai Cisadane.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen akan berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuannya, guna menyelesaikan seluruh kegiatan yang ada di instansi yang dipimpinnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Adopsi SAKIP dari Pemkot Bandung.

“Komitmen kami, kegiatan yang ada tahun ini harus diselesaikan tahun ini juga dan tak boleh molor melewati batas waktu yang telah ditentukan,” tuturnya.(Tim K6)




Pemkab Tangerang Adopsi SAKIP dari Pemkot Bandung

Pemkab Tangerang berkunjung ke Pemkot Bandung.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bakal menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diadopsi dari program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Hal ini dilakukan untuk menyempurnakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pemkab Tangerang aturan Kementerian Pemberdayaan Apartur Negara-Reformasi Birokrasi (Kempan-RB).

Bupati Tangerang A Zaki Iskandar mengatakan dirinya berharap Pemkab Tangerang bisa bisa mengadopsi SAKIP yang sudah ada di Pemkot Bandung. Hal ini lantaran SAKIP Pemkot Bandung pada 2015 mendapat nilai A.

“Ini untuk tata pemerintahan yang lebih baik di Kabupaten Tangerang,” ungkap Zaki menjelaskan, Rabu (31/8/2016). **Baca juga: Sidak, Arief “Ngomel” di Kantor Kelurahan Sudimara Selatan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. **Baca juga: Waspada Virus Zika, Bandara Soetta Operasikan Thermo Scanner .
 
“Ini merupakan salah satu bentuk inovasi, dimana yang tujuannya agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Tangerang,” ujarnya.(hms)




Waspada Virus Zika, Bandara Soetta Operasikan Thermo Scanner

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, mulai mengoperasikan thermo scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh.

Sedianya, pengoperasian alat ini guna mengantisipasi masuknya virus zika dari luar negeri ke Indonesia, melalui penumpang pesawat. 

Terlebih, saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memberlakukan travel advisory, khususnya terhadap penumpang pesawat yang datang dari negara berstatus KLB virus zika.

Thermo scanner sedianya bekerja mendeteksi suhu tubuh penumpang, atau suhu tubuh diatas 38 derajat. **Baca juga: Soal SHM Lapangan Balaraja, Aliansi LSM Geruduk BPN Tangerang.

Untuk diketahui, virus zika masuk dalam garis virus flavivirus atau masih keluarga yang sama dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus zika sendiri disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. **Baca juga: Sidak, Arief “Ngomel” di Kantor Kelurahan Sudimara Selatan.

“Semua penumpang kita periksa lewat thermo scanner. Dan, jika ditemukan penumpang dengan suhu tubuh diatas 38 derajat, maka akan langsung dilakukan pemeriksaan. Jika terbukti, maka akan langsung kita evakuasi ke rumah sakit,” ujar Kepala KKP Wilayah Bandara Soetta, Santo, Kamis (1/9/2016). **Baca juga: Tak Bisa Jalan, Balita di Tangerang Butuh Bantuan.

Hingga kini, penyebaran virus zika sudah sampai ke sejumlah Negara Asia, seperti Singapura dan Thailand. Warga diimbau agar berhati-hati dan waspada ke negara-negara tersebut.(rani)




Bupati Zaki Minta RSUD Balaraja Cek Rekam Medis Memi

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(bbs)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar angkat bicara soal Muhamad Memi, warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang mengalami kebutaan pada kedua matanya usai menjalani operasi kelenjar getah bening di RSUD Balaraja pada Desember 2015 lalu.

Bupati Zaki meminta pihak RSUD Balaraja untuk melihat rekam medis Memi.

“Pasti setiap proses pengobatan, apalagi operasi akan ada efeknya, baik kesehatan atau lainnya. Nah, mungkin hal ini yang terjadi pada Memi. Dan, saya telah meminta RSUD Balaraja untuk melihat rekam medis Memi,” ungkap Bupati Zaki, Rabu (31/8/2016). **Baca juga: Tak Bisa Jalan, Balita di Tangerang Butuh Bantuan.

Ditanya terkait kemungkinan adanya kesalahan pada saat proses operasi, Bupati Zaki meyakini hal tersebut tak mungkin terjadi. Pasalnya, tiap tindakan operasi pasti ada Standar Operating Procedures (SOP). **Baca juga: RSUD Balaraja Pastikan Kebutaan Memi Bukan Akibat Pascaoperasi.

“Usai operasi pasti pihak rumah sakit sudah observasi dan meminta pasien kontrol kembali. Namun, tetap saya minta pihak rumah sakit lihat rekam medisnya,” tandasnya. **Baca juga: Soal SHM Lapangan Balaraja, Aliansi LSM Geruduk BPN Tangerang.

Diketahui, saat ini kondisi Memi (24) kian memburuk. Salah satu mata Memi kini terlihat keluar serta memerah bahkan, mengeluarkan cairan. **Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Cilegon Naik.

Tak hanya itu, Memi pun tak mampu lagi untuk berbicara ataupun mendengar secara normal. Ia pun kini, hidup ketergantungan dengan lingkungan sekitar.(shy)




Tak Bisa Jalan, Balita di Tangerang Butuh Bantuan

Firdaus, bocah cacat di Tangerang butuh bantuan.(agm)

Kabar6-Muhammad Firdaus (5), bocah warga Kampung Cibugel Masjid, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, butuh uluran tanngan dermawan.

Ya, sejak lahir hingga kini berusia lima tahun, kaki bocah ini cacat hingga tidak bisa menap di tanah untuk berjalan seperti balita pada umumnya.

Kusni (45) Ayah muhammad Firdaus mengaku sudah beberapa kali membawa putra bungsunya ke rumah sakit dan tempat pengobatan alternatif. Namun kondisi tulang kaki anaknya sudah tidak bisa menapak ke tanah. **Baca juga: Sidak, Arief “Ngomel” di Kantor Kelurahan Sudimara Selatan.

“Segala upaya sudah saya lakukan. Bahkan sampai memohon ke pihak kecamatan Cisoka untuk bantuan alat berjalan. Namun sampai saat ini tidak ada realisasinya,” ungkap Kusni, Rabu (31/8/2016). **Baca juga: Soal SHM Lapangan Balaraja, Aliansi LSM Geruduk BPN Tangerang.

Kusni berharap, pemerintah daerah dapat membantu kondisi anaknya saat ini. Pekerjaannya sebagai tukang cuci kendaraan bermotor, sudah tidak mampu membiayai pengobatan buah hatinya. **Baca juga: Begal Bersenjata Api Rampas Kawasaki Ninja di Tangerang.

“Saya ingin anak saya seperti anak yang lain, bisa berjalan normal, bisa memakai sepatu dan sandal serta bisa melanjutkan pendidikannya,” kata Kusni.(agm)




Begal Bersenjata Api Rampas Kawasaki Ninja di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Aksi begal sepeda motor bersenjata api kembali membuat resah warga di Kabupaten Tangerang.

Kali ini, kawanan begal berjumlah lima orang itu sukses menggasak sepeda motor kawasaki ninja milik Iyan Yahya (36), warga Tangerang yang melintas di Jalan Raya 3, Kampung Bunder, Kecamatan Cikupa, Rabu (31/8/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa terjadi saat Iyan akan berangkat bekerja, dengan mengendarai Kawasaki Ninja.

Namun dilokasi, Iyan tiba-tiba dipepet lima pria tak dikenal mengendarai dua sepeda motor.‎

Tanpa basa-basi, salah seorang pelaku langsung menodongkan senjata api kearah korban dan langsung merampas sepeda motor yang dikendarai Iyan.

“Pas dipepet, seorang pelaku langsung turun dan berteriak. “Dia teriak gini, melawan gua tembak lu,” ungkap Iyan menirukan ucapan pelaku. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Alami Infeksi Paru-paru.

Mendapat ancaman seperti itu, Iyan pun gemetar. Dia hanya bisa pasrah saat sepeda motornya dirampas oleh para pelaku. **Baca juga: Sidak, Arief “Ngomel” di Kantor Kelurahan Sudimara Selatan.

Tak lama berselang, korban sendiri langsung melaporkan aksi begal ini ke Mapolsek Cikupa. **Baca juga: Soal SHM Lapangan Balaraja, Aliansi LSM Geruduk BPN Tangerang.

Kapolsek Cikupa, Kompol Bahtiar Siregar membenarkan kejadian tersebut. Hingga kini, kata Bahtiar, anggotanya tengah menyelidiki kasus tersebut.(agm)