Warga Bosan Jalan di Tangsel Selalu Banjir Saat Hujan

Sejumlah pengendara motor mogok saat banjir di Jalan Ceger Raya.(Fbi)

Kabar6-Meski diguyur hujan cuma sebentar, namun ruas Jalan Ceger Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), lagsung terendam air setinggi 40 sentimeter, Rabu (14/09/2016) malam.

Buruknya sistem drainase, menjadi pemicu utama terjadinya genangan di ruas jalan tersebut.

Akibatnya, sejumlah kendaraan, terutama roda dua yang tetap nekat menerjang genangan air, terpaksa mogok dan harus didorong dari lokasi.

Adalah Dian (28), salah seorang wanita yang terpaksa menuntun motornya, karena mogok ditengah ruas jalan yang terendam air.

“Iya mas, ini motor mogok pas ditengah jalan sana. Bosan saya jalan ini banjir terus saat hujan. Mana dibiarin lagi,” ujarnya kepada kabar6.com.

Hal serupa juga dialami Parmi (40). Ibu satu anak yang juga terpaksa mendorong sepeda motornya itu berharap, agar pemerintah setempat segera mengatasi persoalan genangan air yang rutin terjadi di ruas Jalan Ceger Raya itu.**Baca juga: Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir.

Pantauan kabar6.com dilokasi, genangan air yang terjadi mengakibatkan kemacetan panjang di ruas Jalan Ceger Raya.**Baca juga: Diguyur Hujan, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Kebanjiran.

Kemacetan terjadi akibat banyaknya kendaraan yang melambatkan kecepatan hingga berhenti di sisi jalan, setelah menyaksikan banyak kendaraan yang mogok setelah menerjang banjir.(Fbi)




Mahasiswa Unpam Ditipu Oknum Polisi Minta Pulsa

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bagi Anda warga Tangerang, kiranya harus berhati-hati dengan tindak penipuan melalui telepon seluler dengan modus “polisi” minta pulsa.

Setidaknya, kasus serupa dialami Selamat Pardede (22), mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam), yang kini mengelola Bengkel Tambal Ban di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Pemuda ini kehilangan hingga Rp3 juta, setelah ditelpon oleh orang tak dikenal yang mengklaim diri sebagai temannya, dan meminta bantuan.

“Kejadiannya siang tadi. Saya di dihubungi oleh orang yang mengaku bernama Jamal, dengan nomor telepon 0812 9151 5575. Dia mengaku sedang ditangkap polisi karena kasus pelanggaran lalu lintas,” ujar Pardede kepada kabar6.com, Rabu (14/9/2016).

Karena merasa iba, Pardede pun menanggapi permintaan tolong itu. Padahal, Jamal sendiri baru dikenalnya, karena baru sekali datang ke bengkelnya untuk memperbaiki sepeda motor.

Hingga kemudian, Jamal meminta Pardede agar bisa bicara langsung dengan oknum polisi yang mengaku bernama Ilham Setiawan.

“Saat bicara sama saya, Ilham Setiawan ini mengaku anggota polisi yang bertugas di Polsek Cisauk. Dia meminta saya untuk mengirim pulsa ke empat nomor telepon berbeda, agar Jamal bisa segera dibebaskan,” ujar Pardede lagi.

Sementara, Pardede yang ingin temannya segera dibebaskan, langsung menuju sebuah minimarket untuk mengirimi pulsa.

Dan, empat nomor telepon yang diberikan pelaku, masing-masing 0822 1153 5561, 0822 1153 5564, 0822 1153 5546 dan 0813 1104 6485, langsung dikirimi pulsa oleh Pardede.

“Sesuai permintaan, masing-masing nomor telepon itu saya isi dengan pulsa Rp300 ribu. Jadi totalnya Rp1,2 juta,” ujar Pardede lagi.

Namun, setelah pulsa di transfer, oknum polisi tersebut kembali menghubungi Pardede. Dengan berbagai dalih, dia kembali meminta agar keempat nomor telepon itu kembali di transfer pulsa, dengan nominal yang sama seperti pertama.

“Entah kenapa, saya kembali menuruti permintaan itu. Saya kembali lagi ke minimarket untuk melakukan transfer pulsa. Bahkan, pegawai minimarket yang curiga dan mencoba mengingatkan saya agar tidak menjadi korban penipuan, tetap saya abaikan,” ujarnya.

Setelah proses transfer pulsa berlangsung hingga total Rp3 juta, barulah Pardede merasa curiga dengan permintaan oknum polisi tersebut.

“Belakangan saya baru curiga, kok kasus pelanggaran lalu lintas minta pulsanya sampai Rp3 juta. Saat itu, saya langsung ke Polsek Cisauk, guna mengecek kebenaran identitas oknum polisi Ilham Setiawan itu. Ternyata, identitas oknum polisi itu tidak ada di Polsek Cisauk,” ujar Pardede lagi.**Baca juga: Penipu Modus Anak Kecelakaan Sasar Warga Pamulang.

Bahkan, beberapa jam setelah sukses menipu, oknum polisi Ilham Setiawan kembali menelepon Pardede dan kembali menyerahkan dua nomor telepon, masing-masing 0812 8419 0644 dan 0812 9151 5575, untuk kembali diisi pulsa masing-masing sebesar Rp300 ribu.**Baca juga: Di Kabupaten Tangerang, Sosialisasi Amnesti Pajak Sasar PNS.

“Dia minta diisi pulsa lagi. Dan, kalau saya tidak mau, dia mengancam akan menangkap saya,” ujar Pardede.**Baca juga: Sering Banjir, Gedung SMAN 15 Kabupaten Tangerang Miring.

Pemuda lugu itu berharap, polisi bisa segera meringkus pelaku penipu tersebut lewat sejumlah nomor telepon yang sudah diisi pulsa olehnya. Dia juga mengimbau agar warga berhati-hati dengan aksi penipuan dengan modus serupa.(tom migran)




Di Kabupaten Tangerang, Sosialisasi Amnesti Pajak Sasar PNS

Sosialisasi tax amnesty di Kab. Tangerang.(hms)

Kabar6-Program pengampunan pajak (tax amnesty) terus disosialisasikan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.‎

Melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Wilayah Banten, sosialisasi bahkan dilakukan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Tangerang.

Sosialisasi yang dilakukan di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang dihadiri oleh Kepala Kantor Dirjen Pajak Wilayah Banten Catur Rini Widosari, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad serta, jajaran SKPD Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Kepala Kantor Dirjen Pajak Wilayah Banten, Catur Rini Widosari mengatakan, PNS diharapkan menjadi role model displin administrasi dalam melakukan amnesti pajak.

“Salah satu tujuan program tax amnesty adalah untuk memperluas basis pajak yang saat ini sudah ada. Sehingga ke depannya basis pajak ini dapat menjadi peningkatan wajib pajak dan peningkatan penerimaan pajak di Kabupaten Tangerang. Sasaran sosialisasi ini tak hanya kepada pengusaha namun, kepada PNS juga. PNS sebagai institusi yang menaungi sistem manajemen kepegawaian Indonesia,” paparnya.

Tak hanya itu, amnesti pajak juga ditujukan untuk menarik seluruh harta warga negara Indonesia yang tersebar di luar negeri menjadi sumber investasi di Indonesia melalui repatriasi pajak.

“Diharapkan kedepannya, Pemerintah memiliki fressmoney untuk terus melakukan pembangunan infrakstuktur yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah karena, kalau hanya mengandalakan pemasukan dari basis pajak yang selama ini ada mungkin pembangunan akan berlangsung lama,” ungkapnya.**Baca juga: Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar berharap para PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat menyampaikan kembali kepada masyarakat akan program amnesti pajak.**Baca juga: Satlantas Tangerang Jaring 200 Pengendara di Tigaraksa.

“Seperti tadi diungkapkan, tentu kita berharap PNS bisa role model di masyarakat,” tutup Zaki. (Shy)




Satlantas Tangerang Jaring 200 Pengendara di Tigaraksa

Sejumlah pengendara motor tampak kabur saat dirazia petugas di Tangerang.(shy)

Kabar6-Sebanyak 200 pengendara terjaring dalam operasi rutin yang digelar petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota (Polresta) Tangerang di Jalan Raya Pemda, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Sedianya, ratusan pengendara yang terjaring itu, hanya sebagian dari pengendara lain yang sempat menghindari razia yang digelar di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) tersebut.

Bahkan, banyak pengendara roda dua yang terlihat nekat menerobos pembatas jalan, melawan arus hingga bersembunyi di balik pepohonan, hanya demi menghindari razia.

“Dominasi pelanggar yakni, tidak mengenakan helm dan tak memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi-red),” ujar Kanit Turjawali (Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli-red) Satlantas Polresta Tangerang, Ipda A. Hajaji.**Baca juga: Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay.

Dalam operasi tersebut, para pengendara diberikan sanksi berupa tilang, terlebih bagi pengendara yang kedapatan tidak memiliki surat-surat kendaraan.**Baca juga: Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong.

“Kita mengimbau agar, pengendara sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas. Dimana sikap disiplin pengendara akan menekan angka kecelakaan,” ujarnya.(shy)




Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong

Pengendara Mio yang tewas di Gading Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pengendara Yamaha Mio B 4059 BAG tewas mengenaskan setelah menabrak trotoar di Jalan  Boulevard, Gading Serpong, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Pengendara nahas itu adalah Nelis Nuham (30), warga asal Ngimoubri, RT 01/02, Kecamatan Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Mansuri mengatakan, saat kejadian korban tampak menunggangi Yamaha Mio dari arah Mitra 10 Gading Serpong, menuju ke arah Gading Timur.

Sesampainya di Bunderan Plaza, korban mendadak kehilangan kontrol atas sepeda motornya, hingga menabrak trotoar beton pengaman bunderan.**Baca juga: Nawa Said Dilantik Jadi Anggota DPRD Banten.

Seketika itu sepeda motor berikut korban terpental ke aspal. Akibatnya, motor itu ringsek, sementara korban mengalami luka pada bagian kepala dan langsung meninggal dunia di lokasi.**Baca juga: Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay.

Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangsel yang datang kelokasi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Tangerang. Sementara sepeda motornya diamankan ke Satlantas Polres Tangsel.(yud/cep)




Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay

Mayat juragan sembako saat ditemukan.(cep)

Kabar6-Pembunuh Sumarmin (40), juragan sembako yang ditemukan tewas mengenaskan dalam warungnya di Jalan Kemuning PPI (Pondok Pucung Indah), Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya diringkus polisi.

Pelaku yang diketahui berinisial JPS (33), diduga kuat merupakan pria yang menjalin hubungan asmara sejenis dengan korban alias gay.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pelaku ditangkap tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Tangsel dan Polsek Pondok Aren pada Selasa (13/9/2016) di restoran cepat saji di kawasan Bintaro Sektor IX.

“Motif pelaku membunuh korban dilatarbelakangi masalah asmara. Korban mengajak berhubungan intim tapi ditolak pelaku. Akhirnya cekcok mulut, dan pelaku menghabisi korban,” ujar Hendy dalam keterangan kepada wartawan.

Dikatakan Hendy, aksi sadis itu bermula ketika pelaku datang ke warung korban Kamis (8/9/2016) sekitar pukul 21.30 WIB. Korban saat itu menutup warungnya, kemudian berhubungan intim dengan pelaku.

Setelah satu “ronde” berlalu, korban kemudian kembali mengajak berhubungan intim, namun ditolak pelaku. Hingga keduanyapun terlibat cekcok mulut. Saat itu, korban sempat mengejek pelaku.

Ejekan korban kiranya membuat pelaku kesal dan tersinggung. Ia kemudian pergi ke dapur untuk mengambil pisau. Tanpa basa-basi, pelaku menusuk dada dan leher korban, sebelum kemudian membekap leher korban dengan bantal hingga tak bergerak lagi.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian mengambil uang Rp500 ribu dari laci warung, serta sejumlah rokok. Sebelum meninggalkan lokasi, pelaku juga sempat membuang celana, sandal dan pisau di rumah kosong.**Baca juga: Ini Petunjuk Polisi Buru Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel.

Selanjutnya, pelaku kabur ke Yogya, dan menjual handphone miliknya di sebuah counter di kawasan Yogya. “Pelaku sempat bersembunyi di rumah tantenya,” cetusnya.**Baca juga: Juragan Sembako Tewas Berlumur Darah di Tangsel.

Dari Yogya, pelaku kembali ke Jakarta, hingga akhirnya ditangkap oleh petugas di sebuah restoran cepat saji di kawasan Sektor IX Bintaro. Kini, pelaku masih diperiksa intensif oleh petugas.(bbs)




BPS: Populasi Usaha di Tangsel Meningkat 127 Persen

Industri kacang sangrai khas Tangsel di Setu.(yud)

Kabar6-Pertumbuhan industri skala kecil hingga besar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam sepuluh tahun terakhir meningkat signifikan.

Kepastian itu diketahui dari hasil Sensus Ekonomi yang dilaksanakan serentak ‎digelar di seluruh wilayah Indonesia pada 1-31 Mei 2016.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Faidzin mengatakan bersyukur telah bisa merampungkan hajatan akbar berskala nasional.

Menurutnya, ‎hasil Sensus Ekonomi di wilayah kerjanya mencatat hasil populasi sebanyak 106.000 lebih usaha.

“Angka ini naik sebesar 127 persen lebih dibandingkan sensus ekonomi sebelumnya,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (13/9/2016).

Mengapa sensus ekonomi harus dilakukan?. Faidzin jelaskan, ‎setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat.

Sensus ekonomi dilakukan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.

Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh, kecuali sektor pertanian akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non-pertanian. Berikut informasi dasar dan karakteristiknya.

“Selain itu juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha,” terang Faidzin.

‎Pada kegiatan Sensus Ekonomi 2016, ia lanjutkan, pihaknya mengerahkan 2.291‎ petugas. Mereka disebar untuk mendata berbagai sektor usaha yang beroperasi di tujuh wilayah kecamatan Kota Tangsel.**Baca juga: Tawuran Pelajar Pecah di Kabupaten Tangerang.

Usaha non pertanian apa saja yang didata dalam Sensus Ekonomi 2016. Faidzin menyebutan ‎diantaranya berupa, perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta motor, jasa pendidikan, pengadaan air, pengolahan sampah dan daur ulang serta lain sebagainya.**Baca juga: 11 Pelaku Cyber Crime Asal Taiwan Dideportasi.

“Untuk rinci sektor-sektor mana saja saja belum kami sampaikan masih proses pengolahan,” tambah Faidzin.(yud)




11 Pelaku Cyber Crime Asal Taiwan Dideportasi

Bandara Soetta Tangerang.(bbs)

Kabar6-11 pelaku cyber crime Warga Negara Asing (WNA) asal Taiwan dideportasi ke negaranya melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Para pelaku ini beraksi di Indonesia dan menipu para korbannya yang berada di luar negeri menggunakan jaringan internet dan jaringan seluler.

Kasubdit Krimum Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Andi Adnan mengatakan 11 WNA ini merupakan pelaku kejahatan internasional.

Bekerjasama dengan Taiwan National Police Agency (Kepolisian Taiwan, red), pihaknya menangkap para pelaku di dua tempat berbeda di Jakarta Barat.

“Semuanya 11 WNA Taiwan dan 2 WNA Cina. WNA Cina sudah dideportasi lebih dahulu,” ungkap Andi menjelaskan, Selasa (13/9/2016).**Baca juga: Penataan Pemukiman Kumuh di Tangerang Rampung Akhir 2016.

Modus kejahatan yang dilakukan para pelaku ini yakni dengan mengancam para korban sebagai pelaku money laundry.**Baca juga: Lindungi Perempuan dan Anak, Kabupaten Tangerang Butuh DP3A.

“Selain membawa para pelaku, polisi juga melimpahkan barang bukti ke Taiwan berupa enam unit laptop, delapan handy talkie, 17 unit void gateway dan paspor,” katanya.(fbi)




Tawuran Pelajar Pecah di Kabupaten Tangerang

Tawuran pelajar di Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Aksi tawuran pelajar pecah dikawasan Perumahan Adiyasa, Jalan Raya Stasiun Tigaraksa, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/9/2016).

Dalam aksinya, dua kelompok pelajar tersebut masing-masing mempersenjatai diri mereka dengan bambu, kayu dan batu.

Beruntung, aksi mereka dapat diredam dan dibubarkan oleh pihak keamanan serta warga di perumahan sekitar.**Baca juga: Pelajar di Kabupaten Tangerang Deklarasi Anti Tawuran.

Salah seorang warga setempat, Mad Sutisna mengatakan, aksi tersebut memang kerap terjadi diwilayah sekitar.**Baca juga: Lindungi Perempuan dan Anak, Kabupaten Tangerang Butuh DP3A.

“Emang sering kejadian tawuran tapi, gak sampai ada korban jiwa. Aksi tawuran ini karena saling ejek sesama pelajar. Makanya, terkadang setiap sore warga sering kumpul untuk berjaga-jaga adanya aksi tawuran ini,” ungkapnya.**Baca juga: Pemutilasi Janda Hamil di Cikupa Diancam Hukuman Mati.

Informasi yang didapat, aksi tawuran tersebut melibatkan sejumlah pelajar dari sekolah di Kabupaten Tangerang yakni, SMAN 27 Kabupaten Tangerang, SMK Malaka Maja serta, SMPN 1 dan 2 Solear.(shy)




Pengacara Terdakwa Mutilasi Tak Yakin Kliennya Rencanakan Pembunuhan

Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.(bbs)

Kabar6-Jon Hendrik, pengacara Kusmayadi alias Agus, terdakwa kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap janda hamil bernama Nur Atika sebelumnya ditulis Nur Astiyah), sedianya bakal melihat dan mengikuti jalannya proses pemeriksaan saksi-saksi di persidangan.

Langkah Jon Hendrik itu menyusul kliennya Agus dijerat hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (13/9/2016).

Jon Hendrik yang sedianya ditunjuk oleh Majelis Hakim, Ketut Sudira untuk menjadi pengacara terdakwa mengatakan, dirinya akan melihat terlebih dahulu dari pemeriksaan saksi-saksi di persidangan.

Apakah benar terdakwa melakukan pembunuhan tersebut dengan cara direncanakan atau tidak. “Saya akan lihat dulu jalannya persidangan ini,” ujarnya.

Biasanya, katanyanya, jika pembunuhan itu dilakukan dengan berencana, tentu benda seperti pisau dan lainnya yang digunaakan untuk membunuh atau mutilasi sudah dipersiapkan sebelumnya.**Baca juga: Pemutilasi Janda Hamil di Cikupa Diancam Hukuman Mati.

Sementara, Majelis Hakim yang memimpin sidang, Ketut Sudira, memutuskan untuk menunda sidang hingga pekan depan (Selasa, 20/9/2016), dengan materi menghadirkan barang bukti dan pemeriksaan saksi-saksi.(Alby)