1

Waspada Longsor Susulan, BPBD Siaga di Pesona Serpong

Kepala BPBD Kota Tangsel, Uci Sanusi.(bbs)

Kabar6-Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), turun langsung meninjau rumah warga yang terkena longsor di Perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Selasa (9/8/2016).

“Saya sudah kelokasi. Dan, saya juga sudah telpon orang provinsi (BPBD Banten) untuk membantu kita. Karena jika dibiarkan terlalu lama, bisa tambah membahayakan warga,” ujar Kepala BPBD Kota Tangsel, Uci Sanusi.

Pria yang akrab disapa Uci itu menambahkan, saat ini sejumlah anggota BPBD Kota Tangsel sudah ditempatkan di perumahan tersebut, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan. **Baca juga: KPID Larang 13 Lagu Ini Diputar di Banten.

“Anggota kita ada di sekitar lokasi guna terus mengontrol. Jika nanti ada longsor susulan dan membutuhkan bantuan, mereka akan segera tanggap untuk membantu warga sekitar,” ujarnya. **Baca juga: Dua Rumah di Pesona Serpong Diterjang Longsor.

Sementara itu, akibat longsor yang terjadi, akses jalan pintas dari perumahan Pesona Serpong menuju jalan raya atau dekat SDN 02 Kademangan, tidak bisa dilintasi warga.(Fbi)




Dua Rumah di Pesona Serpong Diterjang Longsor

Longsoran tanah yang menimbun bagian belakang rumah warga di Pesona Serpong.(fbi)

Kabar6-Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepanjang Selasa (9/8/2016) siang hingga sore hari, menyebabkan dua rumah warga di Perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, diterjang longsor.

Longsor terjadi dikarenakan kontur tanah yang labil serta posisi rumah dengan tanah yang ada diatasnya terlalu miring. Dua rumah yang terkena longsor berada di RT 03  RW 08, Blok F 4 no 7 dan 8.

Aban, salah seorang warga yang rumahnya terkena longsor mengatakan, saat ini gundukan tanah yang longsor sudah menimbun bagian belakang rumahnya hingga satu meter. “Itu tanah sudah satu meter menutupi bagian belakang rumah saya” ujar Aban.

Akibat reruntuhan tanah tersebut, kata Abah, dirinya tidak berani membuka pintu belakang rumahnya. “Kalau pintu dibuka, khawatir tanahnya masuk,” ujarnya.(Fbi)




Polisi Tangerang Sergap Anggota BNN Gadungan Pengedar Sabu

Pengedar sabu yang ditangkap Polresta Tangerang.(shy)

Kabar6-Petugas Satnarkoba Polresta Tangerang meringkus seorang terduga pengedar sabu yang mengaku sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kampung Kandang Kambing, RT 001/012, Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa (9/8/2016).

Dari tangan pria berinisial NW alias Didu alias Tjien Siang itu, didapati barang haram sabu seberat 1,72 gram yang disimpan di dalam dompet serta sebuah timbangan elektrik.

Wakapolres Kota Tangerang, AKBP Ma’mun mengatakan, bila NW merupakan salah satu pengedar yang beroperasi di kawasan Tangerang.

“Saat mau diperiksa, dia marah dan mengaku sebagai anggota BNN. Tapi anggota tidak percaya dan terus memeriksanya. Hingga di temukan ID Card anggota BNN palsu, barang bukti sabu dan timbangan,” terang Ma’mun.

Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan dan didapati tiga tersangka lainnya yakni, NM dan AL, yang juga berada di wilayah Kota Tangerang. **Baca juga: LPAI: Usulan Mendikbud Soal FDS Menihilkan Peranan Keluarga.

“Dari tangan kedua tersangka itu, kita berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu dengan total 6,65 gram,” ujarnya. **Baca juga: Bus Transjakarta Ciputat – Bundaran HI Sepi Peminat.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 UU Nomor 39 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman 5 tahun penjara.(shy)




LPAI: Usulan Mendikbud Soal FDS Menihilkan Peranan Keluarga

SDN Kademangan 1 di Kecamatan Setu, Tangsel.(yud)

Kabar6-Wacana program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)‎ Muhadjir Effendy yang ingin menerapkan anak-anak murid seharian penuh di sekolah atau Full Day School (FDS), menuai reaksi dari berbagai kalangan.

Sedianya, pemikirannya itu baik bagi masyarakat perkotaan, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Henny Rusmiati mengatakan, gagasan Mendikbud patut menjadi telaah semua pihak.

Tentu bersepakat bahwa pembangunan karakter anak-anak Indonesia sudah seharusnya dilakukan sebagai agenda tanpa henti perbaikan kehidupan bangsa.

“Mengadakan full-day school sepintas lalu menihilkan peran keluarga dan orangtua sebagai elemen mutlak keberhasilan pendidikan siswa,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Selasa (9/8/2016).

Menurut Henny, itulah alasan utama penolakan terhadap gagasan Mendikbud. LPA Indonesia bisa memahami rasa was-was yang muncul karenanya.

Namun pada kenyataannya, juga tak terbantahkan bahwa sebagai konsekuensi kesibukan orangtua, banyak anak-anak yang masih diikutkan kesekian banyak kursus sepulang jam sekolah.

Henny bilang, inisiatif orangtua untuk mengursuskan anak, terlepas dari positif serta negatifnya, besar kemungkinan hanya bisa dilakukan oleh keluarga yang memiliki kekuatan finansial.

“Sebaliknya, bagi keluarga dengan kemampuan keuangan yang sederhana, memberikan anak les atau kursus ini-itu masih merupakan barang mahal,” bilangnya.

Terhadap kesenjangan itulah, lanjut Henny, gagasan Mendikbud berpeluang menjadi solusi, bahwa semua anak dari semua lapisan keluarga. Nantinya berkesempatan setara untuk mengasah diri dengan aneka keterampilan baru melalui FDS.

‎Henny uraikan, masukan LPA Indonesia tentang FDS baru sebatas wacana yang masih dalam taraf kajian. Pertama, muatan FDS sepatutnya tidak memberikan beban kognitif tambahan yang akan memperletih siswa, baik secara fisik maupun psikis.

FDS bukan penguatan akademis, melainkan wadah bagi siswa untuk menjadi insan-insan unggul paripurna. Penilaian berbentuk pemeringkatan antarsiswa harus dihindari.

“Kedua, FDS tidak memunculkan beban pembiayaan ekstra bagi siswa. Itu artinya, jika Pemerintah menjadikan FDS sebagai program wajib, maka Pemerintah harus memastikan kesiapan anggaran untuk itu,” urai Henny.

Ketiga, masih menurutnya, alih-alih memberikan PR kepada siswa, FDS perlu memberikan penugasan kepada orangtua siswa.

Penugasan itu yang akan mengondisikan orangtua untuk tetap mengoptimalkan peran pengasuhan pada setiap kesempatan mereka berinteraksi dengan anak-anak.

“Ini sekaligus merupakan jawaban atas kerisauan sebagian kalangan akan ternihilkannya peran orangtua akibat FDS,”‎ ujar Henny.

Keempat, FDS difungsikan sebagai wadah ekstra bagi terpenuhinya hak-hak anak secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya, antara lain, penyediaan menu sehat, pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan imunisasi, peningkatan iman dan takwa, serta penyelenggaraan hiburan ramah anak.

Henny ungkapkan, untuk merealisasikannya Kemendikbud perlu melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam proses penyusunan kurikulumnya. **Baca juga: Pemkot Tangsel Pesimis Gedung DPRD Rampung Tahun Ini.

‎FDS memberikan ruang keterlibatan seluas mungkin bagi masyarakat, utamanya untuk memastikan masuknya nilai kearifan lokal dalam materi pendidikannya. **Baca juga: Bus Transjakarta Ciputat – Bundaran HI Sepi Peminat.

“Demikian pula terkait pemantauan dan evaluasi, forum-forum masyarakat pendidikan berbasis sekolah-orangtua-masyarakat perlu digiatkan,” tutupnya.(yud)




41 Warga Disabilitas di Kabupaten Tangerang Dapat Rp3,6 Juta

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 41 warga Kabupaten Tangerang penyandang disabilitas mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang.

Para penyandang disabilitas itu, sedianya berasal dari 15 kecamatan yang mayoritas berada diwilayah utara Kabupaten Tangerang.

“Penyandang disabilitas yang mendapatkan bantuan didominasi asal Kecamatan Mauk dan Kronjo,” ujar Kepala Seksi Orang Terlantar pada Dinsos Kabupaten Tangerang, Lili Amalia, Selasa (9/8/2016).

Lili menjelaskan, dana bantuan yang diberikan berasal dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2016, dan disalurkan kepada penyandang disabilitas yang kurang mampu.

“Bantuan ini juga upaya pemerintah dalam meminimalisir angka penyandang disabilitas yang kerap menjadi pengemis di jalanan di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Namun demikian, Lili menyebut bila ada aturan yang harus ditaati dalam penyaluran dana bantuan tersebut. Penyandang disabilitas yang boleh mendapatkan bantuan, adalah mereka yang memiliki KTP Kabupaten Tangerang.

“Para penyandang disabilitas akan mendapatkan bantuan dana segar hingga sebesar Rp3,6 juta, yang dapat diambil melalui kantor pos,” ujarnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Kebut Raperda “Permukiman Kumuh”.

Sedianya, pemberian bantuan dana serupa nantinya juga akan dilakukan pada Kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang secara bertahap. **Baca juga: Bus Transjakarta Ciputat – Bundaran HI Sepi Peminat.

“Ini tahap pertama dan bersumber dari APBD murni 2016. Nantinya, tahap kedua akan dilakukan pula melalui dana APBD perubahan dengan jumlah penerima 50 orang,” pungkasnya.(shy)




Bus Transjakarta Ciputat – Bundaran HI Sepi Peminat

Penumpang Transjakarta naik dari Ciputat.(yud)

Kabar6-Antusiasme warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk beralih naik moda transportasi angkutan massal kiranya masih kurang.

Kondisi itu setidaknya terlihat dari volume penumpang bus Transjakarta yang melayani jurusan Ciputat-Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Suti (25), petugas tiket Transjakarta mengatakan, untuk trayek Ciputat – HI setiap harinya dioperasikan sebanyak 12 unit bus. Rata-rata, penumpangnya berdomisili di sekitar wilayah Parung, Ciputat dan Pamulang, yang bekerja di kawasan Jakarta.

“Setiap harinya jumlah penumpang yang naik bus ini ada sekitar dua ribu orang,” katanya ditemui di halte Jalan RE Martadinata, Cipayung, Kecamatan Ciputat, Selasa (9/8/2016).

Suti jelaskan, setiap harinya moda transportasi massal itu beroperasi mulai pukul 05.00 WIB. Operator mematok harga tiket senilai Rp3.500 per orang. “Cukup murah dan sangat efisien jika dibandingkan dengan kendaraan yang lain,” klaim Suti.

Sofyan (35), awak bus Transjakarta mengisahkan per harinya mampu bolak-balik Ciputat-HI tiga hingga empat kali. Lama perjalanan sekitar tiga jam, sedangkan perjalanan normal 1,5 ditempuh hingga 2 jam.

“Saya bisa pulang pergi tiga hingga empat kali. Kalau narik pagi bisa empat kali. Tapi jika dimuali sejak siang, hanya bisa dua atau tinga kali. Sangat tergantung mulai star awal sesuai jadwal saja,” tuturnya.

Bahkan berjalanya waktu perjalanan Ciputat-HI bisa menghembat waktu satu jam. Kondisi ini tidak separah bulan-bulan yang lalu saat pagi hari sepanjang jalan Ciputat hingga Lebak Bulus macetnya parah. **Baca juga: Setiap Weekend PBB-P2 di Tangsel Raih Rp401 Juta.

“Saya rasakan mulai ada penurunan jumlah kendaraan sejak beroperasinya Transjakarta. Mengapa karena penumpang yang bawa kendaraan mobil dan motor bisa menitipkan kendaraanya di pool Transjakarta,” katanya. **Baca juga: Pemkot Tangsel Pesimis Gedung DPRD Rampung Tahun Ini.

Trnasjakarta Ciputat-HI menghubungkan koridor 1 dan 8. Koridor 1 menghubungkan blok M-Kota. Koridor 8 menghubungkan Lebak Bulus-Harmoni. “Penumpang dapat menggunakan fasilitas tanpa harus dipungut biaya lagi. Ini amat memudahkan sekali,” ujarnya.(yud)




Pemkot Tangsel Pesimis Gedung DPRD Rampung Tahun Ini

Pemotor melintasi proyek gedung DPRD Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Proyek pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), baru mencapai 40 persen.

Hingga kini, proyek yang berdiri di ruas Jalan Pahlawan Seribu, Kecamatan Setu itu dibiarkan mangkrak.

Asisten Daerah II Bidang‎ Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Tangsel, Dedi Budiawan, mengatakan bila proses lelang belum berjalan. Proyek senilai Rp77,1 miliar itu membuat dirinya tak yakin tahun ini dapat diselesaikan.

“Saya pesimis tahun ini bisa selesai,” katanya ditemui wartawan usai Rapat Paripurna APBD-Perubahan di Puspiptek, Kecamatan Setu, Senin (8/8/2016).

Dedi jelaskan, sesuai desain konstruksi gedung DPRD Kota Tangsel akan dibangun delapan lantai. Pada tahap kedua proyek tersebut akan di lelang senilai Rp60 miliar.

Meski begitu, lanjutnya, hingga kini belum ada satupun kontraktor yang berani mengajukan penawaran lelang. Banyak kontraktor beralasan waktu pekerjaan yang tersedia sangat sempit.

“Kalau kontraktor yang lama enggak boleh ikut lelang lagi,” jelas Dedi seraya menyebutkan bila paket pekerjaan telah masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk segera di lelang.

Pada papan proyek yang terpampang di depan proyek terlihat jelas, paket pertama ‎senilai Rp77.171.051.000 dikerjakan oleh PT Mitra Gusnita Nanda. Waktu pelaksanaan proyek selama 160 hari kerja. **Baca juga: DPRD Tangsel Sebut Tarif Parkir Minus Payung Hukum.

Sementara itu, Sekretaris Dinas ‎Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, Mukkodas Syuhada, menjawab berbeda. Ia bilang proyek gedung DPRD belum dapat di lelang karena masih menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan. **Baca juga: Bank Banten Segera Buka Delapan KCP.

“Belum jelas waktunya,” singkatnya. Mukkodas sebutkan, setelah proses audit rampung pihaknya baru dapat melakukan lelang proyek pembangunan gedung DPRD Kota Tangsel tahap kedua. **Baca juga: Kasda Pemprov Bakal Dialihkan ke Bank Banten.

“Itupun waktu pengerjaan proyeknya akan disesuai dengan waktu yang tersedia,” sebutnya.(yud)




Calhaj Kloter 2 Kota Tangerang Diberangkatkan

Pelepasan Calhaj Kloter 2 asal Kota Tangerang.(hms)

Kabar6-Sebanyak 338 calon haji (Calhaj) Kelompok Terbang (Kloter) 2 asal Kota Tangerang, dilepas keberangkatannya oleh Gubernur Banten Rano Karno dan Walikota Tangerang, Arif R Wismansyah.

Pelepasan calhaj Kloter 2 itu menjadi kloter pertama yang berangkat di Provinsi Banten.

Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, para calhaj yang dilepas akan masuk ke asrama Pondok Gede, untuk kemudian diberangkatkan pada Selasa, 9 Agustus 2016 besok.

“Dan, Alhamdulillah jemaah haji kita sekarang tidak perlu lama menunggu antrian kuota haji. Kalau dulu sampai 18 tahun, sekarang sudah tinggal lima tahun,” ungkap Rano di Masjid Raya Al Azhom, Kota Tangerang, Senin (8/8/2016).

Sementara, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, jumlah jemaah haji Kota Tangerang pada tahun 2016 mencapai 1.527 jemaah.

JUmlah tersebut terbagi dalam lima Kloter, yaitu Kloter 2 berjumlah 388 jamaah, kloter 14 dengan 388 jemaah, kloter 31 388 jemaah, kloter 41 dengan 190 jemaah serta kloter 45 dengan jumlah sebanyak 173 jamaah. **Baca juga: 1.629 Calhaj Kabupaten Tangerang “Diterbangkan” Agustus.

“Untuk hari ini kita berangkatkan kloter dua dengan total jamaah 388 jamaah, dan dijadwalkan besok akan berangkat menuju Arab Saudi,” paparnya. **Baca juga: Kemenag Tangsel: Tahun Ini Jumlah Calhaj Menurun.

Dalam membantu kelancaran para jamaah haji, pihaknya telah menyediakan sarana transportasi baik untuk pengantaran maupun penjemputan saat kembali ke tanah air nanti. **Baca juga: Pembongkaran Bangli, Warga dan Pendekar Nyaris Bentrok di Cilegon.

“Kita sediakan bus dan juga konsumsi untuk para jamaah,” tambahnya.(hms/alby/zar)




Pembunuh Sukamto Diancam Penjara Seumur Hidup

Kapolres menanyai pelaku pembunuh Sukamto.(yud)

Kabar6-‎MA (66), pelaku pembunuhan terhadap Sukamto (47), pedagang rokok dan kopi di  Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 01/06, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terancam hukuman penjara seumur hidup.

Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan, pria gaek yang sehari-hari bekerja sebagai timer angkot D10 jurusan Ciputat – Bintaro itu ditangkap saat sedang tertidur pulas di rumah anaknya, diwilayah Kebantenan, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren. **Baca juga: Kasda Pemprov Bakal Dialihkan ke Bank Banten.

Saat ini, lanjut Ayi, pelaku diamankan di Polsek Ciputat guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku dikenakan pasal 340 subsider 338 tentang Pembunuhan Berencana dan atau 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. **Baca juga: Timer Angkot di Tangsel Bunuh Sukamto Karena Dibilang Gembel.

“Pelaku ini berdasarkan perbuatannya terancam hukuman seumur hidup, karena dia berencana melakukan kejahatan lantaran menyelipkan pisah dibalik pinggangnya,” katanya kepada wartawan saat gelar perkara di kantornya, Senin (9/8/2016). **Baca juga: Polsek Ciputat Tangkap Pembunuh Sukamto.

Sementara ini, lanjut Kapolres, pihaknya masih mencari barang bukti sebilah pisau yang digunakan pria beristri dua itu untuk menghabisi nyawa Sukamto. **Baca juga: Pria Penuh Luka Ditemukan Tewas di Ciputat.

“Pelaku mengaku bila pisau itu dibuang ke dalam tong sampah. Dan, sampai saat ini pisaunya masih dicari ‎oleh anggota kami,” terangnya.(cep/yud)




Timer Angkot di Tangsel Bunuh Sukamto Karena Dibilang Gembel

Polisi perlihatkan barang bukti pembunuhan Sukamto.(cep)

Kabar6-Motif pembunuhan Sukamto (47), pedagang rokok dan kopi di  Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 01/06, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terkuak.

MA (66), si pelaku pembunuhan mengaku kesal dan sakit hati terhadap korban, karena merendahkannya dengan kata-kata gembel.

Menurut MA, bila sebelumnya hubungan dirinya dengan korban terbilang akrab. Setiap hari, timer angkot D-10 jurusan Ciputat-Bintaro itu bahkan berinteraksi dengan korban, yang berdagang rokok di dekat pangkalan angkot tempat MA mangkal.

“Pas denger dia (korban) ngomong gembel ke saya, saya jadi khilaf,” kata MA di Mapolres Kota Tangsel, Kecamatan Bintaro, Senin (8/8/2016).

Padahal, terang MA, Sukamto sebelumnya tidak pernah berkata kasar terhadap dirinya. Insiden berdarah itu terjadi, ketika korban hendak jalan menuju kamar yang ditinggalinya.

Saat korban lengah, pelaku dengan gerak cepat langsung memukul kepala Sukamto tepat pada bagian belakang dengan batu bata. MA bilang, begitu korban terjatuh, MA menusukan sebilah pisau ke tubuh korban.

“Begitu dia (korban) tidak bergerak, langsung saya ikat kaki dan tangganya, terus saya umpetin di kolong meja,” terangnya. **Baca juga: Kemenag Tangsel: Tahun Ini Jumlah Calhaj Menurun.

Selanjutnya, MA sempat mengambil uang korban senilai Rp400 ribu dan sebungkus rokok, sebelum kemudian kabur meninggalkan lokasi. **Baca juga: Polsek Ciputat Tangkap Pembunuh Sukamto.

“Saya umpetin di kolong meja biar enggak ketahuan orang. Posisinya miring,” tambah pria bertubuh gempal itu. **Baca juga: Pria Penuh Luka Ditemukan Tewas di Ciputat.

Sedianya, jasad Sukamto ditemukan terkapar tak bernyawa dengan kondisi tangan dan kaki terika di dalam warung kopi miliknya di Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 01/06, Kelurahan Ciputat, pada Sabtu (6/8/2016) kemarin.(cep/yud)