1

Terlapor Dugaan Penipuan di Satpol PP Tangsel “Ngumpet”

Personel anti huru-hara Satpol PP Tangsel.(yud)

Kabar6-Santer tersiar kabar, bila SBA, pejabat di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), banyak terjerat kasus. Bahkan, sudah sepekan terakhir ia tak menampakan diri di kantornya.

Ketika awak media mencoba menghubungi nomor sambungan selular milik yang bersangkutan, juga dalam kondisi tidak aktif.

Sementara, saat disambangi ke kantornya yang terletak di Jalan Pahlawan Seribu, Kecamatan Setu, SBA juga tak berada di tempat.

“Jarang keliatan di kantor sudah seminggu ini,” kata seorang pegawai Satpol PP Kota Tangsel yang enggan disebutkan namanya, Selasa (20/9/2016) kemarin.**Baca juga: Terduga Begal Berkolor Biru Tewas Diamuk Warga Tangerang.

Terpisah, ungkapan senada juga diutarakan Kepala Bidang Operasional Satpol PP Kota Tangsel, Apih Ruhiyat. Menurutnya, SBA semakin sulit ditemui.**Baca juga: Oknum Pejabat Satpol PP Tangsel Dilaporkan ke Polisi.

Padahal, terangnya, ia pernah memberikan wejangan kepada SBA atas persoalan yang sedang membelitnya. “Kalau ada persoalan, pesan saya ke yang bersangkutan agar diselesaikan,” terang Apih.**Baca juga: Polisi Siap Gelar Perkara Dugaan Penipuan‎ di Satpol PP Tangsel.

Diketahui sebelumnya, SBA dilaporkan ke Polres Tangsel oleh Aan Sunarya‎ (31), warga Babakan, Kecamatan Setu, karena merasa ditipu sebesar Rp200 juta.(yud)




Petugas Gabungan Disiapkan Jelang Pilgub Banten

Apel petugas gabungan jelang Pilgub Banten.(shy)

Kabar6-Ribuan petugas gabungan yakni, Polri, TNI, Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Satpol PP dan Linmas (Perlindungan Masyarakat-red) disiapkan untuk mengamankan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

Wakapolresta Tangerang AKBP Ma’mun mengatakan, seluruh pasukan akan melakukan pengecekan terkait kesiapan dan kelengkapan sarana prasarana agar, dapat mengamankan dan mensukseskan Pilgub Banten 2017.

“Sesuai dengan instruksi Kapolda Banten (Brigjen Pol Ahmad Dofiri, red) kami melakukan pengamanan Pilgub Banten 2017 ini secara optimal dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada, serta memperkokoh kerja sama sinergis dengan penyelenggara pilkada, TNI, masyarakat dan mitra keamanan lainnya. Hal ini agar, Pilgub Banten 2017 dapat berlangsung aman, jujur, adil dan demokratis,” ungkapnya, Rabu (21/9/2016).**Baca juga: Buka WTA, Menteri Puan “Kebelibet” Ucap Meminimalisir.

Pengaman Pilgub 2017 atau Operasi Mantap Praja 2017 tersebut akan berlangsung selama 222 hari. “Mulai 3 Agustus 2016 sampai Oktober 2017 kami akan melakukan pengamanan Pilgub 2017,” ujar Ma’mun.**Baca juga: Polisi Siap Gelar Perkara Dugaan Penipuan‎ di Satpol PP Tangsel.

Pihaknya pun menegaskan, jajaran Polri,TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Apalagi diintervensi oleh para calon.**Baca juga: Terduga Begal Berkolor Biru Tewas Diamuk Warga Tangerang.

“Kami berharap kepada jajaran Kepolisian dan TNI kiranya tidak terlibat langsung politik praktis di Pilgub mendatang,kita harus netral dan tidak boleh diintervensi oleh calon siapapun,” tegasnya.(Shy)




Terduga Begal Berkolor Biru Tewas Diamuk Warga Tangerang

Terduga begal yang diamuk warga Tangerang.(cep)

Kabar6-Sesosok mayat pria diduga pelaku begal sepeda motor, ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Raya Boulevart Barat BSD, persisnya di depan Cluster Simply City, Kampung Cisauk Kaler, Desa Situgadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/9/2016).

Dari hasil identifikasi yang dilakukan polisi, pria tersebut diketahui bernama Muhamad Nurfadli (21), warga Joglo, RT 006/006, Kelurahan Joglo, Kecamatan  Kembangan, Jakarta Barat.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri mengatakan, dari keterangan saksi, Madrafi Naseh (43), yang merupakan Security Garda Benteng Satria Indonesia, pria tersebut diduga adalah begal yang tertangkap olehw arga sekitar.**Baca juga: Fakta Tentang Mr P yang Bisa Jadi Belum Anda Ketahui.

“Saksi sendiri mendapat informasi dari warga, dan langsung kelokasi. Saat itu, pria diaksud sudah dalam kondisi sekarat diamuk warga. Bahkan, nyaris dilindas mobil molen, namun bisa dicegah oleh saksi,” ujar Mansuri.**Baca juga: Polisi Siap Gelar Perkara Dugaan Penipuan‎ di Satpol PP Tangsel

Ditengah memuncaknya amarah warga, saksi melaporkan kejadian itu ke Polsek Pagedangan. Namun sayang, saat petugas tiba dilokasi, pria tersebut sudah tak bernyawa.**Baca juga: Buka WTA, Menteri Puan “Kebelibet” Ucap Meminimalisir.

Petugas Polsek Pagedangan selanjutnya mengevakuasi jenazah pria yang terlanjur ditelanjangi warga dan hanya mengenakan celana dalam (kolor) warna biru itu ke RSU Tangerang.(cep)




Buka WTA, Menteri Puan “Kebelibet” Ucap Meminimalisir

Puan Maharani.(yud)

Kabar6-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, sempat kebelibet saat membacakan teks pidato pembukaan acara Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Kecamatan Setu, Rabu (21/9/2016).

Politikus asal PDI Perjuangan itu mengucapkan, sejatinya inovasi dan teknologi harus selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. “Dan meminila memeni memila,” ucapnya.

Puan bermaksud menyebutkan kata meminimalisir. “Niy susah ya ngomongnya ya,” katanya disambut tepuk tangan ribuan tamu undangan yang hadir.

Ia melanjutkan, pembangunan mesti bisa meminimalisir dampak terhadap lingkungan. Satu hal yang mesti diperhatikan, lingkungan harus bisa menjadi milik bersama dan tidak dimonopoli negara tertentu.

“Bagaimanapun juga teknologi ramah lingkungan yang kita kembangkan, harus terjangkau harganya dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” terang Puan.**Baca juga: Wah, Ada Sniper Saat TGIF Berlangsung.

Di masa mendatang tantangan yang dihadapai adalah kelangkaan air dan udara. Bahkan udara yang bersih pun hari ini sudah mulai resmi dijual.**Baca juga: 2.800 Aparat Amankan WTA di Tangsel.

“Bayangkan, berapa tahun lagi betapa susahnya kalau kita susah untuk menghirup udara yang bersih dan segar,” ujar Puan di acara yang digelar World Technopolis Association (WTA).(yud)




Polisi Siap Gelar Perkara Dugaan Penipuan‎ di Satpol PP Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepolisian Resor (Polres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) serius menangani kasus laporan dugaan penipuan yang diduga melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) diwilayah setempat.

Kasus tersebut sedianya dilaporkan oleh Aan Sunarya‎ (31), warga Babakan, Kecamatan Setu, karena merasa telah ditipu oleh pejabat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat sebesar Rp200 juta.

Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Samian mengungkapkan, institusinya telah memanggil sejumlah saksi, guna dimintai keterangan, perihal laporan yang dilayangkan Aan Sunarya.

Sedangkan oknum ASN di Satpol PP Tangsel yang menjadi terlapor berinisial SBA. “Setelah satu saksi dipanggil, kami siap gelar perkara untuk mengungkap kasus ini,” katanya kepada wartawan, Selasa (20/9/2016) kemarin.**Baca juga: Kasatpol PP Tangsel Serahkan Kasus Anak Buahnya ke Polisi.

Samian jelaskan, bila penyidik sudah mengantongi alat bukti berupa surat perjanjian serta tanda terima penyerahan ‎uang dalam kasus tersebut. Dokumen itu pun bermaterai.**Baca juga: Oknum Pejabat Satpol PP Tangsel Dilaporkan ke Polisi.

“Ada lima orang saksi yang dipanggil. Prosedurnya demikian,” jelasnya.‎(yud)




Rombak SOPD, Pemkab Tangerang Minta Arahan Kemendagri

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini dilakukan untuk membahas perombakan Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan untuk melakukan perombakan SOPD, pihaknya mengaku perlu berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri.

Agar setelah dibentuk dapat berjalan dengan baik dari sisi perencanaan, anggaran dan tata kelola pemerintahan.

“Kunjungan hari ini untuk berkonsultasi dengan Dirjen Otonomi Daerah (Otda). Tentang bagaimana perubahan SOPD. Peraturan daerahnya sedang proses pembahasan di DPRD Kabupaten Tangerang” ujar Zaki, Selasa (20/9/2016).

Direktur Jenderal Otda Kemendagri Soni Sumarsono menjelaskan wilayah jabotabek dan sekitarnya seperti halnya Kabupaten Tangerang adalah wilayah yang berdekatan dengan ibukota.

Walaupun wilayah kabupaten, tetapi kultur wilayahnya sebagain besar sudah menjadi kota-kota maju.

“Struktur georafisnya memang  kabupaten. Tetapi sudah menjadi pertumbuhan kota yang pesat. Jadi indikator efesiensinya lebih bisa dipertimbangkan,” terang Sumarsono.**Baca juga: Murah, Rumah Rakitan Ini Hanya Rp15 Juta.

Soni melanjutkan, pihaknya akan meninjau data-data beban kinerja dan indikatornya sehingga idealnya apa saja yang akan dibutuhkan oleh daerah Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Beberapa Hal yang Diberikan Gratis Oleh Negara Berikut.

Sehingga nanti memiliki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ideal yang sesuai kebutuhan dan aturan ada.**Baca juga: Kesbanglinmas Cilegon: Banyak LSM Bergerak Serampangan.

“Kami akan cek ulang data-datanya. Sehingga bisa mencakup apa saja yang sesuai kebutuhan di wilayah Kabupaten Tangerang dan mana saja SKPD yang mencukupi kebutuhan wilayah,” tambahnya.(hms)




Diduga Stres, Pria di Legok Tewas Gantung Diri

Jasad korban saat ditemukan tewas tergantung.(cep)

Kabar6-Seorang pria ditemukan tewas tergantung di kamar mandi rumahnya, di  Desa Kemuning, RT 04/01, Kecamatan  Legok, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/9/2016) malam.

Korban yang diketahui bernama Adi wijaya (30) itu, diduga gantung diri akibat stres yang diderita.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri yang dikonfirmasi mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, Sutiawati (31).**Baca juga: Menipu Rp60 Juta, Polisi Gadungan Disergap Polres Tangsel.

“Jasad korban ditemukan oleh adiknya saat sedang mandi. Jasad korban tergantung di tiang plafon rumah, dengan kondisi leher terjerat tali rafia warna hijau,” ujar Mansuri.**Baca juga: Erik Tak Tahu Buang Potongan Tubuh Wanita Hamil Korban Mutilasi.

Dikatakan Mansuri, dari pengakuan tetangga, korban yang menderita stres itu acap mengamuk tanpa sebab.**Baca juga: Gagal “Sikat” Daihatsu Luxio, Perampok Tembak Korbannya di Ciputat.

“Pihak keluarga juga menolak dilakukan visum terhadap jasad korban. Pihak keluarga sudah menerima kejadian itu dan menganggap sebagai takdir.(cep/yud)




Gagal “Sikat” Daihatsu Luxio, Perampok Tembak Korbannya di Ciputat

Reza Pahlevi, korban yang ditembak perampok di Tangsel.(cep)

Kabar6-Komplotan perampok nekat menembak korbannya saat beraksi Kampung Serua Poncol, Kelurahan Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (20/9/2016).

Ya, peristiwa itu terjadi spontan, sesaat setelah korban memergoki aksi pelaku yang hendak menggondol Daihatsu Luxio yang terparkir di garasi rumah korban.

Beruntung, timah panas yang keluar dari moncong senjata api pelaku, hanya mengenai kaki korban Reza Pahlevi, persisnya di bagian betis.

Sementara, usai menembak korban, komplotan pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi menggunakan sebuah mobil mini bus diduga Toyota Avanza warna hitam.**Baca juga: Cleaning Service Gasak Komputer di PT Alam Sutera.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. “Betul, kejadian itu masuk dalam kategori percobaan perampokan,” ujarnya.**Baca juga: Polisi Buru Komplotan “Pembantai” Tukang Ojek di Tangerang.
 
Dijelaskan Mansuri, akibat kejadian itu, korban yang menderita luka tembak dibagian kaki sempat dibawa ke Puskesmas Sawah Lama untuk mendapatkan pertolongan, sebelum kemudian dibawa ke RSUD Tangsel untuk divisum.**Baca juga: Menipu Rp60 Juta, Polisi Gadungan Disergap Polres Tangsel.

Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut petugas Polsek Ciputat.(yud/cep)




Erik Tak Tahu Buang Potongan Tubuh Wanita Hamil Korban Mutilasi

Sidang mutilasi wanita hamil di PN Tangerang.(Fbi)

Kabar6-Rifriadi Gusmandala alias Erik, terdakawa kasus pembunuhan dan mutilasi yang berperan membantu terdakwa Kusmayadi alias Agus membuang potongan tubuh wanita hamil, Nur Atisya alias Nuri, mulanya tidak tahu menahu tentang bungkusan plastik yang dibuangnya itu adalah potongan tubuh Nuri.

Hal itu terungkap dalam persidangan lanjutan kasus tersebut, yang digelar di Pengadilan Negri (PN) Tangerang, Selasa (20/9/2016), dengan agenda mendengarkan keterangan para saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam persidangan itu terungkap, bahwa Erik baru mengetahui bungkusan plastik yang dibuangnya itu berisi potongan tubuh Nuri, setelah selesai membuang bungkus plastik yang diperintahkan terdakwa Agus.

“Dia (Erik) mengaku ke penyidik membuang bungkusan plastik berisi potongan tangan dan kaki Nuri di dua tempat. Setalah berhasil dibuang, Dia (Erik) baru diberitahu bila yang di buang itu potongan tangan,” ucap Wahyudi, Penyidik Polsek Cikupa dalam kesaksiannya.

Wahyudi menjelaskan, Erik mengaku awalnya hanya diminta Agus untuk membuang bungkusan plastik berisi potongan tangan dan tas merah yang berisi potongan kaki Nuri.

Diterangkannya, bungkusan plastik berisi potongan tangan korban itu dibuang Agus bersama Erik di Tigaraksa. Sementara tas merah berisi potongan kaki dibuang keduanya di kali dekat pabrik Sura Toto.

“Kalau potongan tangan di Tigaraksa, kami temukan dua-duanya yang mulia, tapi untuk potongan kaki tidak ketemu, hanya tas merahnya saja yang ditemukan,” ujar Wahyudi.

Diceritakan Wahyudi, sebelumnya Erik tidak tahu menahu soal isi bungkusan tersebut. “Pada saat diminta Agus mengantarkannya, Erik menunggu diatas motor di bawah kamar kontrakan yang dihuni Agus dan korban,” ujarnya.

Hakim Ketua dalam persidangan tersebut, I Ketut Sudira kemudian menanyakan alasan polisi turut melakukan penangkapan kepada terdakwa Erik.

“Awalnya kami mintai keterangan sebagai saksi yang mulia. Lalu berdasarkan keterangannya (Erik), terbukti turut membantu bersama-sama menghilangkan alat bukti potongan tubuh korban yang mulia,” tandas Wahyudi.**Baca juga: Pengacara Terdakwa Mutilasi Tak Yakin Kliennya Rencanakan Pembunuhan.

“Benar begitu saudara Erik,” tanya Hakim Ketua kepada terdakwa Erik, yang langsung dijawabnya dengan mengangguk dan berkata.”iya benar,” ujarnya.**Baca juga: Pemutilasi Janda Hamil di Cikupa Diancam Hukuman Mati.

Sedianya, dalam persidangan tersebut, JPU Desta Anggara mengatakan, pihaknya menghadirkan tiga saksi dalam persidangan kali ini.**Baca juga: Sidang Mutilasi Wanita Hamil, Begini Pengakuan Pemilik Rumah Kontrakan.

Tiga saksi tersebut yakni pemilik kontrakan, anak pemillik kontrakan Budiono dan anggota Polsek Cikupa Aipda Wahyudi.(Fbi)




Menipu Rp60 Juta, Polisi Gadungan Disergap Polres Tangsel

Reserse Narkoba Mabes Polri gadungan.(yud)

Kabar6-Aparat Buser Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus seorang polisi gadungan.

Pria berinisial IA (44) yang mengaku berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dilaporkan warga telah melakukan penipuan uang senilai Rp60 juta.

Kasus ini berawal ketika pelaku yang mengenakan seragam lengkap dengan atributnya mendatangi korbannya Adi Irawan (46).

IA mengaku bertugas di Reserse Narkoba Mabes Pori datang ke toko korban bersama Samsul hendak menggadaikan mobil.

“Setelah urusan gadai mobil selesai kemudian tersangka datang lagi menemui pelapor,” kata Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri kepada kabar6.com, Selasa (20/9/2016).

Pada kesempatan itu, terangnya, IA mencoba merayu Adi bahwa dirinya sedang menjalani proyek penggandaan uang palsu. Korban yang terbuai mulut manis pelaku kemudian menyerahkan uang tunai sebanyak Rp60 juta.

Kepada korbannya pelaku berjanji akan mengganti uang selama dua pekan hingga mencapai Rp3,5 miliar. Bertepatan dengan waktu yang disepakati pelaku kembali menemui Adi.

“Pelaku beralasan proyek penggandaan uang belum selesai dan perlu uang lagi sebanyak Rp30 juta,” terang Mansuri.

Adi tidak mengakomodir dengan alasan tidak punya dana uang. Korban pun mencoba menagih janji IA, tapi rupanya sulit dihubungi. Merasa ditipu korban langsung melapor ke polisi.**Baca juga: Polisi Buru Komplotan “Pembantai” Tukang Ojek di Tangerang.

Tim Krimsus Polres Tangsel yang mengetahui keberadaan IA pun langsung mengejar. Pelaku ditangkap di wilayah Jalan Raya Ceger Nomor 20, Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren.**Baca juga: Cleaning Service Gasak Komputer di PT Alam Sutera.

“Kepada petugas yang menangkap pelaku berinisial IA mengakui perbuatannya ,” tegas Mansuri. Ia menambahkan, polisi menyita seragam polisi berikut pangkaT, atribut serta HT dan pistol mainan.(yud/cep)