1

Begini Suka Karyawan Grand Zuri BSD Meriahkan HUT RI

Karyawan Grand Zuri saat mengikuti lomba HUT RI.(Fbi)

Kabar6-Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 71, Hotel Grand Zuri BSD mengelar aneka lomba yang diikuti oleh seluruh karyawan hotel pada Selasa (16/8/2016).

Beragam lomba yang digelar diantaranya lomba balon terhimpit, water estafet, futsal bercorong, beauty or the beast, kerupuk kuat, slowly bikers dan lainnya.

Pantauan kabar6.com di lokasi, lomba berlangsung diiringi gelak tawa karyawan. Apalagi, saat lomba futsal bercorong dan balon terhimpit digelar.

Ririn, salah seorang peserta lomba mengaku, cukup gembira mengikuti lomba yang digelar. Selain memeriahkan HUT Kemerdekaan, lomba itu juga semakin mengakrabkan antar karyawan.

“Sumpah saya senang banget mas. Meski kalah di lomba balon terhimpit, tapi saya puas lihat temen-temen pada ketawa cekikian. Lomba itu juga bikin kita makin kompak,” ujarnya. **Baca juga: Pejabat dan Masyarakat Tangerang Membaur Dalam Pawai Taptu.

Sementara, Dini, salah seorang panitia lomba mengatakan, bahwa tujuan acara itu untuk mempererat hubungan antar karyawan hotel dan sekaligus menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI. **Baca juga: 3.657 Napi di Banten Dapat Remisi, 131 Diantaranya Bebas.

“Di momen Kemerdekaan RI ini Grans Zuri menggelar lomba untuk mempererat hubungan antar karyawan,” tambahnya.(Fbi)




Pejabat dan Masyarakat Tangerang Membaur Dalam Pawai Taptu

Pembukaan pawai Taptu di Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Jajaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dan  sejumlah instansi membaur bersama masyarakat Kabupaten Tangerang, dalam kegiatan pawai obor (Taptu), Selasa (16/8/2016) malam. 

Sedianya, pawai obor menyambut Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 71 ini dihelat di kawasan Sudirman, Jalan Raya Arya Santika, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Tampak hadir pada pawai Taptu tersebut, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri serta Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad. **Baca juga: Mayat Pria Tanpa Celana Terkapar di Cisadane.

Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad berharap, generasi bangsa terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya kepada para PNS di lingkungan Pemkab Tangerang. **Baca juga: Polisi Ringkus 14 Pelaku TPPO di Bandara Soetta.

Diketahui, pawai Taptu merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam menyambut HUT RI. **Baca juga: 3.657 Napi di Banten Dapat Remisi, 131 Diantaranya Bebas.

Alhasil, kegiatan itupun berimbas pada kemacetan hingga sepanjang 200 meter di Jalan Raya Arya Santika, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Itu lantaran antusiasme masyarakat yang memadati ruas jalan demi menyaksikan Pawai Taptu.(shy)




Kinerja Dewan Pendidikan Tangsel Disorot

Sonny Majid.(bbs)

Kabar6-Banyak catatan buruk yang terjadi selama proses tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bergulir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Khususnya, soal maraknya praktek transaksional.

Penggiat muda dari Nadhalatul Ulama (NU) Kota Tangsel, Sonny Majid berpendapat, praktek kecurangan tersebut terjadi tanpa kawalan ketat. Dewan Pendidikan sebagai lembaga penyeimbang, bahkan tampak tidak berfungsi.

“Pihak panitia sekolah sudah berani secara terang-terangan. PPDB kemarin itu cukup memprihatinkan, ini ulah oknum. Tapi tuduhannya bisa merembet kemana-mana,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Selasa (16/8/2016).

Menurut Sonny, terlebih fungsi pengawasan. Dari beberapa kali keluhan dan laporan yang muncul, justru Dewan Pendidikan Kota Tangsel tidak bersuara menyikapi maraknya dugaan pungutan liar PPDB.

Para komisionernya diam seribu bahasa, dan bahkan terkesan menutup mata. Praktek transaksional nyaris terjadi di semua sekolah negeri di Kota Tangsel.

“Ini gak pernah sedikitpun mempublikasi temuan-temuan lapangannya. Harusnya Dewan Pendidikan menjadi penyeimbang, namanya kan sudah jelas Dewan Pendidikan Kota,” sindir Sonny. **Baca juga: Mathodah Minta Wali Murid “Dipungli LKS” Lapor ke Dindik Tangsel.

Ia bilang, sampai sekarang juga belum ada rencana strategis Dewan Pendidikan yang dibeberkan kepada media. Minimal tentang pengembangan dunia pendidikan di Kota Tangsel. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.

Justru sebaliknya, kejadian dugaan pungli itu malah dipolitisir oleh sekelompok oknum untuk menjatuhkan Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Mathodah. Alasannya, karena dugaan pungli PPDB belum lama ini dilakukan secara masif. **Baca juga: Dewan Tangsel Sebut Pungutan PPDB Ilegal.

“Dalam sistem pemerintahan, tidak akan maksimal pengawasan dilakukan oleh satu institusi seperti Dinas Pendidikan saja. Maka dari itu ada tambahan instrumen institusi lain, ya seperti DPK ini untuk membantu mengawasi,” Sonny bilang. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat kornfirmasi dari pihak Dewan Pendidikan Kota Tangsel. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi perihal penilaian kurang baik tersebut.(yud)




Polisi Ringkus 14 Pelaku TPPO di Bandara Soetta

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Direktorat Tindak Pidana Umum Mabes Polri berhasil menggulung 14 anggota sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas provinsi.

Para pelaku diringkus saat sedang menyelundupkan korbannya dari Sumatera Utara ke Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (16/8/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, para tersangka sindikat perdagangan orang diringkus saat tiba di terminal 1C Kedatangan Bandara Soetta, dengan menumpang maskapai Batik Air.

Direkrimum Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Andrianto mengatakan, penangkapan hari ini merupakan hasil pengembangan kasus perdagangan orang mulai dari Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga Tanjung Balai, Sumatra Utara.

Adapun modus yang digunakan sindikat ini adalah dengan merayu para calon tenaga kerja untuk dipekerjakan di negara Malaysia. Selanjutnya, korban diberangkatkan dengan mengunakan identitas palsu serta dokumen imigrasi palsu. **Baca juga: Belasan Pelajar ABG Disergap Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Selain meringkus para pelaku, polisi juga mengamankan 16 korban perdagangan manusia. **Baca juga: Mayat Pria Tanpa Celana Terkapar di Cisadane.

“Modus yang digunakan adalah dengan menjanjikan calon korban pekerjaan di Malaysia. Sesampainya di Siak, para pekerja itu diberi identitas palsu,” ujar Brigjen Pol Agus Andrianto. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

Selanjutnya, ke 16 korban perdagangan orang akan dibawa ke RPTC atau Rumah  Perlindungan Trauma Center di Cipayung, Jakarta Timur, untuk didata dan diberikan pengarahan.(rani/bad)




Mayat Pria Tanpa Celana Terkapar di Cisadane

Polisi saat mengevakuasi jasad pria dari Sungai Cisadane.(yud)

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa identitas teronggok di Kali Cisadane, Kampung Cinasar RT 011 RW 05, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (16/8/2016).

Saat ditemukan, tubuh kaku pria misterius itu dalam posisi tengkurap tepat diatas bongkahan batu berukuran besar.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, jasad itu pertama kali ditemukan oleh Mulyadi (40), warga sekitar yang sedang memancing. **Baca juga: Tenggelam di Cisadane, Tubuh Uchay Belum Ditemukan.

“Pas ditemukan, mayatnya mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan tidak mengenakan celana. Pakai sepatu karet warna merah hitam serta jam tangan karet warna hitam merk G-Shock,” katanya. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

Diperkirakan, mayat pria itu berusia 40 tahun, dengan tinggi badan sekitar 165 centimeter serta berat 70 kilogram. **Baca juga: Tebas Tangan Juragan Sembako, Perampok di Tangsel Umbar Tembakan.

‎”Belum dapat disimpulkan, mayat tersebut korban pembunuhan atau hanyut terseret arus Cisadane,” ujar Mansuri.(yud/cep)




Tebas Tangan Juragan Sembako, Perampok di Tangsel Umbar Tembakan

Riri, juragan sembako saat mendapatkan perawatan.(cep)

Kabar6-Komplotan perampok bersenjata beraksi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bak koboy jalanan, komplotan itu menyasar pasangan suami istri (pasutri), Budi dan Riri‎ yang merupakan juragan sembako.

Dalam peristiwa yang berlangsung di Jalan Aren 2, Gang Sate, RT 02 RW 03, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren itu, komplotan pria bersepeda motor itu sempat membacok korban dan mengumbar tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga.

Tak hanya itu, pelaku juga sukses membawa kabur tas berisi uang milik pasutri tersebut.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, peristiwa bermula ketika pasutri pedagang sembako itu dalam perjalanan pulang, setelah menutup tokonya di Jalan Wijaya Kusuma Ujung Nomor 68 RT 011/01, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren.

Namun, saat melintas di lokasi, komplotan pelaku langsung menyergap dan merampas paksa tas dari tangan Riri. Namun, karena Riri berupaya mempertahankan tasnya, salah seorang pelaku langsung menyebetkan golok hingga melukai Riri.

“Diduga korban sudah dibuntuti pelaku sejak dari tokonya. Pelaku empat orang yang boncengan naik motor,” kata Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri, Selasa (16/8/2016).

Dan, ketika Budi, suami Riri beserta warga sekitar hendak menolong, pelaku lainnya justru melepaskan tembakan ke udara sampai dua kali. Hingga, warga sekitar pun dibuat ketakutan. **Baca juga: Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Jalani Tes Urine Mendadak.

“Tas korban diperkirakan berisi uang Rp30 juta. Dan, pelaku kabur ke arah Jalan Ceger,” terangnya. **Baca juga: Belasan Pelajar ABG Disergap Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Mansuri menambahkan, Riri mengalami luka-luka pada empat jari tangan kiri serta ibu jari tangan‎ kanan akibat bacokan pelaku. Korban telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Premier Bintaro. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

“Sekarang kasusnya ditangani Polres Tangsel,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Belasan Pelajar ABG Disergap Satpol PP Kabupaten Tangerang

Pelajar ABG yang disergap Satpol PP Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Puluhan pelajar SMP hingga SMA dan SMK di Kabupaten Tangerang terjaring razia petugas patroli Satpol PP setempat di gedung kosong tak jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Selasa (16/8/2016).

Kepala Regu Patroli Satpol PP Kabupaten Tangerang, Cecep mengatakan, saat disergap, para pelajar itu kedapatan tengah asyik bermain di gedung kosong yang sedianya milik Pemkab Tangerang tersebut.

“Mereka hanya kami data dan berikan arahan, agar tidak bermain di gedung kosong ini. Karena, dikhawatirkan terjadi hal yang berbahaya dan dapat mengundang tindak kejahatan yang tidak mereka inginkan,” ungkapnya. **Baca juga: Terminal 3 Bandara Soetta Masuk Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, R, pelajar SMA Negeri dibilangan Kecamatan Solear yang turut terjaring mengaku, bila dia dan teman-temannya sudah biasa bermain di gedung kosong tersebut setiap pulang sekolah. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

“Kita gak bolos, tapi tiap pulang sekolah kita memang biasa bermain disini. Kumpul-kumpul sama temen-temen atau foto-foto,” ujarnya. **Baca juga: Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Jalani Tes Urine Mendadak.

Diketahui, gedung kosong tersebut diperuntukan sebagai gedung Satpol PP Kabupaten Tangerang. Namun, sampai saat ini pengerjaan gedung yang dilakukan Dinas Cipta Karya belum rampung lantaran masih dalam proses tender.(shy)




Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Jalani Tes Urine Mendadak

Para anggota dewan menjalani tes urine.(shy)

Kabar6-Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang melakukan tes urine secara mendadak, Selasa (16/8/2016).

Sedianya, tes urine yang digelar oleh Badan Narkotika Kabupaten Tangerang (BNKT) itu, berlangsung di kantor DPRD setempat.

Kepala BNKT, Dedi Sutardi mengatakan, tes urine dilakukan saat para anggota dewan harus menghadiri Rapat Paripurna perihal mendengarkan pidato Presiden RI dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71. **Baca juga: Terminal 3 Bandara Soetta Masuk Kabupaten Tangerang.

“Sengaja kita lakukan tes urine ketika para anggota menghadiri Rapat Paripurna, supaya seluruh anggota dewan dapat mengikutinya. Namun, sampai saat ini baru 40 anggota yang ikut tes urine,” ungkapnya kepada kabar6.com. **Baca juga: Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga.

Tes urine itu sendiri dilakukan guna mengantisipasi penggunaan narkoba dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, terutama pada wakil rakyat. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

“Hasilnya belum kita ketahui, karena masih dilakukan penelitian pada urine para anggota dewan tersebut,” ujar Dedi lagi.(shy)




Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar

Rumah Direktur PT Perhutani yang disasar perampok.(cep)

Kabar6-Kawanan perampok bersenjata yang beraksi di rumah pasangan Bambang Setia Budi (59) dan Ati Tilawati, diduga telah berhasil menggasak sejumlah harta dan benda milik korban.

Pelaku sempat menodongkan golok serta benda mirip senjata api hingga membuat Bambang yang menjabat sebagai Direktur PT Perhutani itu menjadi ketakutan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, berawal ketika pasangan suami istri yang sedang tertidur. Keduanya kaget ada tamu tak diundang masuk ke dalam kamar tidur.

“Ada tiga orang yang masuk ke kamar tidur sambil mengancam pakai senjata minta ditunjukan tempat menyimpan uang,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (16/8/2016). **Baca juga: Spanduk “Radim” Mulai Ramai di Banten.

Mansuri jelaskan, pemilik rumah di Jalan Kavling Keuangan RT 005/001, Kedaung, Kecamatan Pamulang, itupun ketakutan saat diancam. Korban akhirnya membuka brankas dan memberikan dua amplop berisikan uang pecahan dollar Amerika dan Euro. **Baca juga: Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga.

Pelaku juga sempat mengambil kotak perhiasan milik korban. Kotak tersebut berisi perhiasan kalung, cincin, giwang emas berlian senilai Rp1,3 miliar, dan cincin bertahta berlian seharga Rp300 juta. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

“Selanjutnya para tersangka mengambil rol dekorder CCTV yang ada di dalam kamar korban,” jelas Mansuri.(yud/cep)




Tenggelam di Cisadane, Tubuh Uchay Belum Ditemukan

Uchay yang terseret arus Sungai Cisadane.(ist)

Kabar6-‎Jasad pria bernama Muhammad Saidi bin Minin alias Uchay (29), belum dapat ditemukan. Warga asal Jalan Lapangan Rengas Nomor 25, Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan telah hilang saat mengarungi Sungai Cisadane.

“Pencarian terpaksa dihentikan, dan sampai sore Uchay masih hilang,” kata Untung Purwanto, relawan dari OKP Ganespa, Kecamatan Pamulang saat dihubungi kabar6.com, Senin (15/‎8/2016).

Menurutnya, aksi pencarian jasad Uchay dilakukan‎ sampai pintu air Serpong. Pencarian sampai melibatkan tim SAR dari Kabupaten Bogor.

“Dikarenakan ada peningkatan debit air sungai Cisadane dan cuaca mendung pencarian dihentikan sore tadi di pintu air Serpong,” terang Bagol, sapaan akrab Untung. **Baca juga: Tubuh Pria Hanyut di Kali Prancis Ditemukan.

Ia menambahkan, ‎pencarian jasad Uchay akan dilakukan kembali esok hari (Selasa 16 Agustus) dengan bantuan team Delta Penyelam dari Brimob‎. Pencarian korban akan dilakukan penyelaman dari titik korban terjatuh dan hilang‎. **Baca juga: Warga Tangsel ‎Hilang Terseret Arus Sungai Cisadane.

“Menurut info yang didapet ga pake pelampung ketika korban mengarungi Sungai Cisadane,” tambah Bagol.(yud)