1

Kabupaten Tangerang Butuh Program Lanjutan EMAS

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(bbs)

Kabar6-Tim Expanding Maternal And Neonatal Survival (EMAS) menghadap Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, Senin (22/8/2016).

Kedatangan tim yang bergerak di program penyelamatan ibu dan bayi baru lahir ini, sehubungan dengan program kerja yang telah berakhir.
 
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan dirinya sangat mengharapkan agar program EMAS terus dilanjutkan di Kabupaten Tangerang.

Itu lantaran Kabupaten Tangerang masih membutuhkan program ini, untuk terus menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
 
“Saya berharap ada program lanjutan. Karena angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi di Kabupaten Tangerang,” kata Zaki menjelaskan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan, pertemuan ini digelar untuk evaluasi program EMAS yang sudah berjalan dua tahun silam dan berakhir September mendatang. **Baca juga: Jual Beli Buku Ilegal, Ortu Siswa Datangi SDN 01 Pamulang.

Akan tetapi, lanjut Naniek, Kabupaten Tangerang membutuhkan program lanjutan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. **Baca juga: Polisi dan Dindik Kota Tangerang “Waspadai” Tawuran Pelajar.
 
“Ada kekahawatiran jika angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang belum bisa kita tekan semaksimal mungkin. Maka dari itu, kita membutuhkan program lanjutan untuk mengatasi angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang,” tandasnya.(hms/zar)




Polisi dan Dindik Kota Tangerang “Waspadai” Tawuran Pelajar

Kapolrestro Tangerang, Kombes Irman Sugema.(shy)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Tangerang rapat kordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang dan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) diwilayah tersebut.

Rapat tersebut guna membahas tawuran dua kelompok pelajar SMK 4 dan SMK PGRI 2 Kota Tangerang pada Sabtu (21/8/2016) kemarin, yang mengakibatkan tewasnya seorang pelajar SMKN 4 Kota Tangerang.

Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, pascaperistiwa tawuran berdarah tersebut, pihaknya kini sudah memeriksa tujuh saksi. Meski demikian, hingga kini belum ada pelajar yang ditetapkan menjadi tersangka.

“Akibat peristiwa ini, kami juga telah mengambil sejumlah langkah, untuk mencegah dan memberi efek jera kepada pelajar, seperti melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan razia rutin ke sekolah yang rawan tawuran,” ujar Kapolrestro. **Baca juga: Jual Beli Buku Ilegal, Ortu Siswa Datangi SDN 01 Pamulang.

Selain itu, Kapolrestro juga memerintahkan anggotanya untuk meningkatkan pengamanan sepertu operasi mobile dan mendirikan pos-pos pengamanan di lokasi rawan tawuran. Namun, hal ini juga melibatkan pihak Dindik Kota Tangerang. **Baca juga: Orangtua Sesalkan Tawuran Pelajar Brutal di Tangerang.

Diketahui, tawuran dua kelompok pelajar dari SMKN 4 melawan SMK PGRI 2 pecah di Taman Potret, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Sabtu (20/8/2016). **Baca juga: Polisi Sita Golok Gergaji Dari Lokasi Tawuran Pelajar di Tangerang.

Dalam peristiwa brutal itu, dua pelajar menjadi korban. Seorang tewas, sementara seorang lainnya menderita luka serius. Korban tewas adalah, Fajri Ramadhan, siswa kelas VII jurusan mesin SMKN 4 Kota Tangerang. **Baca juga: Tawuran Pelajar di Tangerang, Satu Tewas Satu Sekarat.

Sedangkan korban luka bernama Muhammad Rizki Nabil, yang tak lain adalah teman sekolah Fajri. Bocah yang tinggal di Kampung Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu dirawat di RSUD Kota Tangerang, karena luka di kepala akibat hantaman benda tumpul.(mer)




Jual Beli Buku Ilegal, Ortu Siswa Datangi SDN 01 Pamulang

Audiensi orangtua siswa dengan pihak SDN 01 Pamulang.(Fbi)

Kabar6-Belasan orangtua murid mendatangi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pamulang, di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin (22/08/2016).

Kedatangan orangtua murid ini untuk melaporkan tindakan salah seorang oknum guru yang memperjualbelikan buku tanpa sepengetahuan Kepala Sekolah (Kepsek).
 
Dari pantauan kabar6.com, dalam pertemuan di salah satu ruang SDN 01 Pamulang, para orangtua murid memberikan sejumlah bukti kepada pihak sekolah.

Di antaranya, sembilan buku pelajaran yang telah dibeli serta dilengkapi foto lokasi tempat di mana orangtua siswa harus membeli buku tersebut.
 
Muhammad Arifin, salah seorang orangtua murid mengatakan dirinya sangat kesal dengan pihak sekolah lantaran tidak mengetahui adanya jual beli buku yang dilakukan oleh guru.
 
“Ini jawaban kepala sekolah tidak tahu adanya jual beli buku,” ungkap Arifin.

Buku yang telah dibeli dan dipelajari oleh anaknya tersebut menurut Arifin tidak berguna. Pasalnya, hanya sebagian kecil materi saja yang ada di dalam buku tersebut yang diajarkan oleh guru di sekolah. **Baca juga: Warga Kramatraya Masih Bertahan di Lokasi Gusuran.
 
Terkait adanya jualbeli buku ilegal yang dilakukan oknum guru tersebut, Kepala SDN 01 Pamulang, H.E Sutisna enggan memberikan komentar kepada awak media usai melakukan audiensi dengan para orangtua murid.(Fbi)




Meriahnya HUT RI Masih Terasa di SDN 03 Pondok Kacang Barat

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Semarak HUT Kemerdekaan RI masih terasa di Sekolah Dasar (SDN) 03 Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (22/8/2016).

Para siswa mengikuti sejumlah lomba yang diadakan oleh pihak sekolah.

Dari pantauan kabar6.com di SDN 03 Pondok Kacang Barat, para siswa mengikuti beragam kegiatan lomba seperti tarik tambang, lomba pesan berantai, sendal bakiak dan lomba menggambar.

Lomba yang diikuti para siswa ini kebanyakan melibatkan satu tim, tidak perseorangan.

“Para siswa dituntut untuk memenangkan lomba dengan satu timnya. Hal ini untuk menjiwai semangat para pahlawan yang bersatu padu melawan para penjajah,” ungkap Kepala SDN 03 Pondok Kacang Barat Narsum menjelaskan. **Baca juga: 388 Calhaj Kloter Dua Kabupaten Tangerang Diberangkatkan.

Saalahseorang siswa, Jaka mengatakan dirinya sangat senang saat timnya menjuarai lomba tarik tambang di sekolahnya. **Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

“Kita menang karena kita kompak. Kalau kompak pasti bisa menang,” tambahnya.(rani)




Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar

Sidang ketiga sengketa gugatan parkir di Tangsel.(yud)

Kabar6-Direktur PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono, salah satu pengelola jasa parkir di Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap, bila pihaknya telah menunaikan kewajiban menggelontorkan uang “pajak” daerah.

Dana sebesar Rp1,6 miliar dikucurkan baginya adalah sesuatu yang lazim, demi bisa berinvestasi di Kota Tangsel.

“Ya pajak resmilah. Lo tanya saja ke Dishub,” katanya kepada kabar6.com usai menghadiri sidang gugatan layanan jasa parkir kendaraan bermotor ketiga yang digelar Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

Saat ditanya apakah ketentuan membayar pajak daerah ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel dibenarkan. Budi dengan cepat meralat.

“Eh, gue udah bayar ke sana,” ujarnya sambil menunjuk ke arah kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) yang letak gedungnya bersebelahan.

Pada kesempatan sebelumnya di persidangan, Budi menyampaikan keluh-kesahnya.  Dihadapan majelis sidang, kalau Kota Tangsel ingin membuat nyaman investor yang masuk maka perlu ada dasar hukum yang kuat dan cipta kondisi terhadap lingkungan.

“Saya cuma minta seadil-adilnya pak. Saya disini cuma melihat agak kebingungan saya. Saya senang dikritik, saya senang digugat,” terang Budi.

Bahkan, lanjutnya, ia pernah mengikuti rapat dengar pendapat dengan lembaga legislatif Kota Tangsel. Ia malahan merasa bingung pihaknya disudutkan. Sementara operator jasa parkir di Kota Tangsel jumlahnya ada ratusan badan usaha.

“Kena saya saja, itu ada 104 perusahaaan tukang parkir. Apakah mereka suci?,” tegas Budi. **Baca juga: Ini Poin Kerjasama Operator Parkir dan Dishubkominfo Tangsel.

Sedianya, sidang gugatan penyelenggaraan jasa parkir kendaraan bermotor di Tangsel dilayangkan oleh Muhamad Acep, warga RT‎ 02 RW 09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, kepada BPKS setempat. **Baca juga: Operator Parkir Pakai Aset Tangsel, Ditarik 25 Persen.

Adapun materi gugatan tersebut perihal SOP perparkiran dan besaran tarif yang dipungut oleh pengelola parkir kepada pengguna jasa parkir.(yud)




Operator Parkir Pakai Aset Tangsel, Ditarik 25 Persen

Proses sidang ketiga gugatan parkir di Tangsel.(yud)

Kabar6-Saksi ahli dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan, bahwa operator jasa parkir mendapat perlakuan khusus.

Kepastian itu terungkap dalam sidang gugatan layanan jasa parkir kendaraan bermotor ketiga yang digelar Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

“Ini yang dipakai kontrak sewa tanah atau retribusi parkirnya,” tanya Puji Iman Jarkasih, anggota majelis sidang BPSK Tangsel di Cilenggang, Kecamatan Serpong (22/8/2016).

“Karena ini perlakuannya khusus, ini tanah punya pemda,” jawab Kepala Seksi Parkir dan Terminal, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Dito Chandra Wirastyo.

Menurut Dito, maka operator harus sewa dulu. Kesepakatan sewa telah dilakukan oleh pihaknya dengan PT Pan Satria Sakti dan tertuang dalam draft kontrak kerjasama.

Setelah itu, dilakukan penerbitan izin operasional penyelenggaraan parkir. “Yang dikenakan keduanya. Sewa pemakaian lahan masuk retribusi kekayaan daerah,” ujarnya.

Dito  mengklaim, selaku operator jasa parkir sudah berkontribusi menyumbang kas daerah. “Nantinya harus bayar retribusi lagi,” kata Dito. **Baca juga: Ini Poin Kerjasama Operator Parkir dan Dishubkominfo Tangsel.

Puji pun kembali bertanya, sedianya apa yang mesti dibayar pihak operator, apakah retribusi atau pajak. “Retribusi itu besarannya 25 persen, dari pendapatan yang ada,” ujar Dito lagi. **Baca juga: Sidang Sengketa Parkir di Tangsel Bakal Hadirkan Dishubkominfo.

Ketentuan itu sedianya telah tertuang dari surat izin yang diterbitkan Dishubkominfo Kota Tangsel.(yud)




388 Calhaj Kloter Dua Kabupaten Tangerang Diberangkatkan

Warga pengantar calhaj di Masjid Al Amzad.(shy)

Kabar6-Keberangkatan calon jemaah haji (calhaj) asal Kabupaten Tangerang ke tanah suci Mekkah, diwarnai aksi saling dorong, Senin (22/8/2016).

Ya, pelepasan calhaj di halaman Masjid Al Amzad, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang itu, dipenuhi oleh warga pengantar calhaj.

Bahkan, seorang bocah yang ikut dengan orang tuanya melepas jemaah haji, sempat menangis histeris karena terjepit ditengah kerumunan warga pengantar jemaah.

Beruntung, orangtua sang bocah segera sadar, hingga akhirnya keluar dari kerumunan warga yang terus bertambah padat.

Untuk mengantisipasi bertambahnya korban terjepit, petugas kemudian meminta para pengantar untuk turun dari dalam bus yang hendak membawa calhaj. **Baca juga: Begini Pesan Bupati Zaki Kepada Jemaah Haji Tangerang.

Diketahui, hari ini sebanyak 388 calhaj Kloter 22 asal Kabupaten Tangerang diberangkatkan ke tanah suci. Ya, para calhaj berangkat menggunakan sembilan bus. Jemaah Haji Kloter 13 Diberangkatkan, Jalan Raya Pemda Tigaraksa Macet.

Ratusan calhaj tersebut sedianya berasal dari sejumlah kecamatan, seperti Mauk, Teluk Naga, Kronjo dan Balaraja dan Sindang Jaya. **Baca juga: Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir.

“Pada setiap kloter sudah disiapkan seorang dokter dan dua tim medis. Para jemaah yang sudah lansia, akan mendapatkan pemantauan khusus dari tim medis yang telah disediakan,” ujar Sukiman, Petugas Pemberangkatan Calhaj.(shy/rani)




Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir

Banjir di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren.(fbi)

Kabar6-Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), banjir lagi. Ya, banjir yang terjadi sejak Minggu (21/8/2016) malam itu, akibat hujan mengguyur wilayah tersebut.

Ya, Jalan Ceger Raya atau tepatnya di depan Gang Gereja Santo Matius, selama ini memang menjadi langganan banjir, meski intensitas curah hujan yang mengguyur kawasan ini masih terbilang ringan.

Buruknya sistem drainase, kiranya menjadi penyebab utama banjir yang acap kali menggenangi Jalan Raya tersebut.

Pantauan kabar6.com dilokasi, tingginya genangan air yang mencapai 40 centimeter dikawasan itu, tak urung membuat sejumlah pengendara yang nekat menerobos banjir, terpaksa mendorong sepeda motornya akibat mogok.

Taufik (22), warga yang kendaraannya mogok dilokasi itu mengatakan, jika banjir dikawasan selalu rutin terjadi saat hujan turun ceukup deras. Bahkan, Taufik mengklaim bila ini ada kali kedua sepeda motornya mogok akibat banjir di ruas jalan itu.

“Sudah dua kali bang kendaraan gue mogok kalau jalanan ini banjir,” ujar Taufik.

Hal senada dikatakan Udin (34), warga yang rumahnya disekitar lokasi banjir menuturkan, bila dia dan warga lainnya dikawasan itu sudah lelah dan kesal dengan kondisi itu. **Baca juga: Diskusi Kemerdekaan di Tangsel, Begini Kata Marinus Gea.

“Kita warga sini sudah gerah bang, banjir mulu, pejabat pada gak pernah lewat sini apa yak,” ungkap Udin dengan nada lantang. **Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tangerang Bakal Razia Menara BTS.

Sementara itu, akibat genangan air tersebut lalu lintas dari arah Pondok Aren menuju Pondok Betung macet total hingga sejauh dua lilometer. Itu dikarenakan banyaknya pengendara, khususnya roda dua, harus memutar arah guna menghindari genangan air tersebut.(fbi)




Kebakaran di Tangsel Menurun, Terbanyak di Pondok Aren

Kebakaran gudang ban disamping Kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ‎Agus Budi Darmawan mengklaim, tercatat per 18 Agustus 2016 kemarin baru terjadi 35 kasus. Padahal, pada waktu yang sama tahun sebelumnya, jumlah kasus kebakaran mencapai 68 kali.

“Penurunannya mencapai 56 persen pada tahun ini bila‎ dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya, Minggu (21/8/2016).

Agus mengaku, angka‎ diatas menunjukan Trend kasus kebakaran menurun signifikan. Sedangkan kasus kebakaran terbanyak telah terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Peristiwanya ada sebanyak 10 kasus kebakaran.

Kemudian di Ciputat telah terjadi 8 kasus kebakaran.‎ Kecamatan Ciputat Timur telah terjadi 5 kali, dan Pamulang serta Serpong Utara hanya 3 kali. **Baca juga: Lagi Balapan Liar, Puluhan ABG Disergap Polresta Tangerang.

“Sampai saat ini insiden kebakaran yang terjadi di Setu nihil dari catatan kami,” klaim Agus. Penurunan kasus kebakaran, menurutnya, akibat tingkat kesadaran masyarakat sudah membaik. **Baca juga: Banten Peringkat 14 Nasional Penyalahgunaan Narkoba.

Agus jelaskan, masyarakat di Kota Tangsel sudah mulai memahami cara pencegahan serta menghindari kebakaran. Kantor Damkar setempat pun terus memberikan penyuluhan. **Baca juga: Pascakebakaran, Aktivitas di Dinkes Tangsel Lumpuh.

‎”Menyosialisasikan barang-barang yang mudah terbakar, penyebab kebakaran. Itu berpengaruh besar sekali,” jelasnya.(yud)




Banten Peringkat 14 Nasional Penyalahgunaan Narkoba

Kepala BNNP Banten, Kombes Heru Febrianto.(bbs)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten melansir data, bahwa Provinsi Banten berada di peringkat 14 nasional wilayah yang rawan penyalahgunaan narkoba.

Kepala BNNP Banten, Heru Febrianto mengatakan pecandu banyak berasal dari kalangan pelajar. Saat ini, Banten bukan lagi sebagai tempat transit narkoba, tapi sudah menjadi tempat tujuan peredaran Narkoba.

“BNN memiliki empat pilar dalam menangani peredaran narkoba, pertama pemberantasan Narkoba sampai ke akar-akarnya, kedua pencegahan, ketiga pemberdayaan masyarakat dan keempat rehabilitasi korban,” ungkap Heru dalam dialog interaktif dengan para pelajar se-Kota Tangerang di Lapangan Ahmad Yani, Minggu (21/8/2016). **Baca juga: Lagi Balapan Liar, Puluhan ABG Disergap Polresta Tangerang.

Heru menuturkan, keterlibatan dan peran aktif masyarakat melalui berbagai kegiatan sosialisasi narkoba, bisa terus digalakkan di seluruh penjuru wilayah Banten. **Baca juga: Pemkot Tangerang Komitmen Terus Perangi Narkoba.

“Ke depannya diharapkan, para generasi muda khususnya para pelajar akan semakin paham dan mampu membentengi diri dari bahaya dan dampak dari penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.(hms)

**Baca juga: Tawuran Pelajar di Tangerang, Satu Tewas Satu Sekarat.