1

Polisi Sita Golok Gergaji Dari Lokasi Tawuran Pelajar di Tangerang

Polisi memeriksa lokasi tawuran pelajar.(bad)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Tangerang Kota kini masih terus mendalami penyelidikan kasus tawuran pelajar yang terjadi di kawasan Taman Potret, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Sabtu (20/8/2016).

Dalam peristiwa itu, eorang pelajar SMKN 4 tewas terkena sabetan golok dan seorang lainnya menderita luka serius di bagian kepala akibat dihantam benda tumpul.

“Kita masih menyelidiki kasus tawuran itu. Selain memintai keterangan saksi pelajar, saat ini kita juga sudah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam golok gergaji dari lokasi kejadian,” ujar Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Irman Sugema.

Diketahui, ada dua pelajar yang menjadi korban dalam tawuran tersebut. Korban tewas adalah, Fajri Ramadhan, siswa kelas VII jurusan mesin SMKN 4 Kota Tangerang. **Baca juga: Begini Rekonstruksi Duel Maut Kakak Beradik di Ciputat.

Golok gergaji yang diamankan polisi dari lokasi tawuran.(bad)

Pelajar warga Kampung Doyong, RT 004/001, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang itu menderita luka bacok pada bagian leher. **Baca juga: Tawuran Pelajar di Tangerang, Satu Tewas Satu Sekarat.

Sedangkan korban luka bernama Muhammad Rizki Nabil, yang tak lain adalah teman sekolah Fajri. Bocah yang tinggal di Kampung Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang itu dirawat di RSUD Kota Tangerang, karena terluka di kepala akibat hantaman benda tumpul. (bad)

**Baca juga: Sebut Rano Karno “Penjajah”, JB Tekad Dukung WH-Andika.




Tawuran Pelajar di Tangerang, Satu Tewas Satu Sekarat

Pelajar SMKN 4 Kota Tangerang yang tewas dalam tawuran.(ist)

Kabar6-Aksi tawuan pelajar secara brutal kembali terjadi di Kota Tangerang. Kali ini, tawuran melibatkan pelajar SMKN 4 dengan SMK PGRI 2 itu pecah di Taman Potret, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Sabtu (20/8/2016).

Dalam peristiwa itu, seorang pelajar SMKN 4 tewas terkena sabetan golok dan seorang lainnya menderita luka serius di bagian kepala akibat dihantam benda tumpul.

Pelajar yang tewas itu diketahui bernama Fajri Ramadhan, siswa kelas VII jurusan mesin SMKN 4 Kota Tangerang. Sedangkan korban luka bernama Muhammad Rizki Nabil, yang tak lain adalah teman sekolah Fajri.

Sumber kabar6.com menyebutkan, peristiwa itu bermula ketika rombongan pelajar SMKN 4 sekitar 20 orang, menumpang truk dari arah Tanah Tinggi menuju Serpong.

Setiba di Jembatan Layang Cikokol, gerombolan pelajar itu kemudian turun dari truk dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju taman potret.

Sementara, rombongan siswa SMK PGRI 2 sekitar 30 orang juga berjalan kaki dari Jalan Perintis Kemerdekaan. Kedua rombongan pelajar itupun bertemu di taman potret, hingga tawuran pun pecah.

“Saat tawuran berlangsung, korban terjatuh dan langsung dibacok oleh pelajar yang menjadi lawannya,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi. **Baca juga: Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek.

Tak lama berselang, mobil patroli Sabhara Polrestro Tangerang melintas dilokasi. Mendapati dua kelompok pelajar yang sedang tawuran, petugas pun langsung mengambil tindakan guna membubarkan tawuran. **Baca juga: Nelayan Tanjung Peni Keluhkan Sulitnya Tangkap Ikan .

Sementara, dua korban luka langsung dilarikan ke RSUD Kota Tangerang oleh Bripda Nanang dari Satuan Sabhara. Namun sayang, pelajar yang menderita luka bacok di bagian leher meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, akibat kehabisan banyak darah. **Baca juga: Begini Rekonstruksi Duel Maut Kakak Beradik di Ciputat.

Sementara, seorang pelajar lainnya yang menderita luka di bagian kepala kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang.(dan/bad)




Begini Rekonstruksi Duel Maut Kakak Beradik di Ciputat

Rekontruksi duel kakak beradik di Ciputat.(cep)

Kabar6-Petugas Polsek Ciputat menggelar rekonstruksi kasus duel maut kakak beradik, Syarif Hidayat (25) dan Andri Hidayat (20) di Jalan Kramat, RT 01/10, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (20/8/2016).

Sedianya, pertengkaran bersenjata antara kakak beradik itu terjadi pada Sabtu (17/7/2016) lalu. Dan, dalam duel tersebut, sang adik yang bersenjatakan kapak, tewas bersimbah darah setelah terkena sabetan golok sang kakak.

Dalam rekonstruksi itu, pelaku Syarif Hidayat memperagakan sebanyak 58 adegan, mulai dari awal pertengkaran sampai terbunuhnya korban.

“Keduanya memang sudah sering ribut mulut. Dan, selalu bisa didamaikan oleh orangtuanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya di lokasi rekonstruksi.

Iptu Eka menyebut, bila kejadian itu bermula saat pelaku sedang nongkrong di ujung gang dekat rumahnya, dengan seorang teman bernama Abdul.

Tiba-tiba, korban datang ke lokasi sambil membawa kapak dan langsung menyerang sang kakak. Ihwal kejadian hingga datangnya korban bersenjata kapak, setidaknya tergambar dalam reka ulang dari adegan pertama sampai adegan ke 28.

Saat itu, pelaku berhasil menghindari serangan korban. HIngga pada adegan ke 33, pelaku yang tidak terima dengan perbuatan sang adik, kemudian pulang ke rumah dan mengambil golok.

Dan, pada adegan ke 35, pelaku kembali ke lokasi dan langsung membacok korban dari belakang. Sedangkan pada adegan ke 36 dan 37, korban berupaya melakukan perlawanan dan menyerang balik sang kakak.

HIngga pada adegan ke 39, 40 dan 41, sang kakak berhasil membacok bagian kepala korban, dan berlanjut membacok bagian leher.

“Pada saat itulah korban jatuh dan sempat merangkak di jalanan, hingga akhirnya terkapar tak berdaya,” jelas Iptu Eka.

Dalam kondisi terluka, warga sekitar yang melihat kejadian kemudian membawa korban ke Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah. Namun, berselang satu setengah jam berikutnya, korban yang menderita luka parah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. **Baca juga: Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini.

Atas perbuatannya, Syarif Hidayat dijerat pasal 351 ayat 3 kitab Undang Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman penjara tujuh tahun. **Baca juga: Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak.

Sementara itu, pantauan kabar6.com dilokasi rekontruksi, tampak sejumlah warga memadati area luar pagar TKP. Umumnya, warga penasaran ingin melihat langsung wajah sang kakak yang telah tega membunuh adik kandungnya sendiri.(cep)




Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini

Oma Rubi posisi duduk paling kiri‎.(yud)

Kabar6-‎Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, memuji sekaligus mengagumi dua sososk wanita, yang dianggap punya nilai lebih dalam era emansipasi wanita.

Kedua‎ wanita diamksud adalah, Ibu Rubi dan Gloria Natapraja Hamel. Mereka merupakan pelaku sejarah dalam dunia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari era dekade berbeda. Rubi muncul pada zaman revolusi, sedangkan Gloria hadir di era millenium.

“Oma Rubi, yang usianya sudah 60 tahun‎, tapi semangat Merah Putih masih tertanam dan tetap ada di hatinya hingga kini,” katanya di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, Oma Rubi telah menjelma menjadi sosok penting bersejarah atas cikal bakal lahirnya Paskibraka. Ia pernah bertugas membawa baki pada upacara pengibaran bendera di HUT Republik Indonesia ke-5.

“Luar biasa, Oma Rubi mendapatkan mandat dan ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno‎ untuk bertugas mengibarkan bendera pusaka,” terangnya.

Sedangkan sosok wanita lainnya yang dikaguminya adalah gadis belia pelajar SMA Islam‎ Dian Diaktita, Kota Depok. Remaja blasteran Indonesia-Perancis ini sempat menjadi pusat perhatian publik akibat gagal ikut upacara di Istana Negara, Jakarta, pas injury time. Itu karena dia memiliki paspor Perancis.

“Gloria pun begitu. Meskipun tidak berkesempatan ikut menaikan bendera tapi kemampuannya mengatasi masalah itulah menjadi nilai tersendiri,”‎ puji Bang Ben.

‎Ia juga sempat menanyakan kepada sejumlah pelajar sejawat yang terpaut 40 tahun dengannya. Mereka diminta untuk menyebutkan satu kata, kesan selama ikut bergabung dalam Paskibraka 2016.

Jawabannya puas, bahagia, berkesan, semangat, dan perasaan lain sebagainya menggelayuti benak masing-masing pelajar. **Baca juga: Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film.

“Adik-adikku, saya tahu di dalam hati dan perasaan kalian‎ masih ada yang ingin dikatakan. Dan, itu adalah nilai. Bukan sekedar nilai, tapi nilai hidup yang kalian peroleh dari Paskibraka,” tegasnya.‎(yud)




Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film

Gloria NH, Paskirabraka Tingkat Nasional 2016.(yud)

Kabar6-Gloria Natapraja Hamel (16), pelajar yang bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta, bertandang ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pribadinya terlihat cerdas, ramah dan ceria.

Sosok pelajar SMA Islam Dian Diaktita, Kota Depok, itu sempat menyita perhatian publik di perayaan HUT Republik Indonesia ke-71 karena sempat digugurkan sebagai anggota Paskibraka akibat punya paspor Perancis itu lagi. Alhasil, tersiar kabar bila cerita kontroversinya itu membuat GLoria dilirik oleh sutradara ternama untuk dibuatkan film layar lebar.

“Mungkin lebih dipertimbangkan dulu ya. Karena aku kan juga masih sekolah,” katanya kepada kabar6.com di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Gloria tak menampik, bila terjun ke dunia layar lebar banyak keuntungan yang bakal diperolehnya. Manfaat paling terasa, dirinya akan semakin lebih terkenal.

“Cuma sekolah tetap paling penting menurut aku,” terang dara yang bercita-cita ingin menjadi Presiden.

Ketika dilempar pertanyaaan bernada guyon, apakah dirinya ingin menjadi Presiden Indonesia atau Perancis. “Presiden Indonesia dong,” sahut Gloria dengan aksen tegas sambil tersenyum.

Baginya, dapat mengenyam serta meraih pendidikan niscaya dapat menjadi modal meraih masa depan cemerlang.

Ditemui saat mengikuti kegiatan bakti sosial penanaman pohon bersama 117 orang rekan Paskibraka Tingkat Nasional dan Kota Tangsel, Gloria mengaku masih menikmati momen sekarang ini.

Gloria memastikan belum mendengar kabar secara langsung ada tawaran untuk bermain film layar lebar. Agenda kegiatannya bersama rekan-rekan Paskibraka masih padat.

Keluar dari pemondokan pada 25 Agustus besok, dirinya masih harus melakoni tugas ke Semarang sebagai Duta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Untuk (kegiatan) kedepannya lagi belum tahu, karena kan masih belum megang handphone. Jadi belum tahu apalagi yang mesti dilakuin,” terang penyuka musik genre jazz, indie dan rock itu lagi.

Gloria pun mengurungkan niatnya untuk kuliah di luar negeri. Selama melakoni pemusatan latihan, doktrinasi cinta Tanah Air sangat mempengaruhi bahwa Pancasila sebagai ideologinya. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

“Pas ngikut Paskibraka aku jadi banyak berubah pikiran,” tambah Gloria yang menggemari olahraga basket tersebut. **Baca juga: Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek.

Gloria menjadi buah bibir akibat menjadi tim pengibar bendera duplikat Merah Putih di Istana Negara lantaran status dwikewarganegaraan. Atas restu Presiden Joko Widodo, iapun akhirnya turut bergabung menjadi tim penurunan bendera.(yud)




Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek

Arus lalu lintas di perempatan Muncul semrawut.(yud)

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan memberlakukan ‎rekayasa lalu lintas di wilayahnya.

Penerapan rekayasa lalu lintas ini sehubungan akan berlangsungnya perhelatan Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) yang digelar World Technopark Asociation (WTA) pada 20-23 September 2016 mendatang.

Demi kelancaran dan kenyamanan dapat dirasakan para tamu undangan yang hadir, maka arus lalu lintas pun akan dialihkan.

Arus lalu lintas dan angkutan barang yang melintasi dari dan menuju arah Puspiptek, di Kecamatan Setu, rencananya akan dialihkan.

‎”Simulasi pengalihan angkutan barang sepekan sebelum hari H,” kata Kepala Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas, Budi Jatmiko di Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Menurutnya, ada dua rute pengalihan angkutan barang yang bisa dilalui pengguna jalan. Rute pertama, Prumpung-Rumpin-Gunung Sindur-Cisauk-BSD-Tol BSD atau arah sebaliknya.

Rute kedua, Prumpung-Parung-Gaplek-Ciputat-Tol Lebak Bulus, atau dari arah sebaliknya.‎ Budi uraikan, perkembangan pelaksanaan persiapan kegiatan WTA mulai berjalan sejak sekarang hingga 05 September besok.

Kemudian selama sepekan tepatnya 6-12 September mendatang, kata Budi, pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi pengalihan rute kendaraan bermotor.

Selanjutnya, lanjut Budi, mulai keesokan harinya hingga berakhir perhelatan WTA sudah mulai diberlakukan pengalihan arus.

Selama sosialisasi pengalihan arus pada dua pekan sebelum hari H, akan dilakukan tiga tahapan. Pertama, pembuatan surat edaran untuk supir. Kedua, pembuatan surat edaran untuk perusahaan angkutan. Dan ketiga, akan dipasang spanduk-spanduk imbauan

Budi memaparkan, ada 15 titik pengendalian dan pengamanan lalu lintas yang akan mendapat perhatian penting dari institusinya.

Diantaranya, pintu keluar dan masuk tol BSD, putaran arah depan STIKES, putaran arah depan Delatinos, simpang Sevilla, simpang Tiga Tekno, putaran arah Jalan Tekno, simpang 4 Tekno.

Dilanjutkan, simpang Bundaran Tekno, simpang Gudang Tekno, depan SMA Negeri 2, simpang Muncul, simpang sodetan Muncul, simpang Hutama Karya, simpang Puri Bersalin. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

“Kami mengerahkan 100 personel Dalops Lalin secara ploting,” lanjut Budi. **Baca juga: Pagelaran WTA-TIGF di Tangsel Dihantui Kemacetan.

Perlu diketahui, WTA merupakan wadah bagi kota-kota besar di dunia yang punya basis menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini tercatat ada 90 kota di dunia yang jadi anggota WTA. **Baca juga: Jelang WTA 2016, Akses Menuju Puspiptek Semrawut.

Sementara di Indonesia, jumlah kota-kota besar yang telah resmi tergabung dalam organisasi tersebut bisa dihitung dengan jari. Sementara penentuan Kota Tangsel menjadi tuan rumah setelah digelarnya kongres di Kota Daejeon, Korea Selatan, pada 2015 lalu.(yud)




DPRD Kabupaten Tangerang Dorong Raperda Ketenagakerjaan

Anggota DPRD Tangerang, Ahmad Supriyadi.(bbs)

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang mendorong adanya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Ketenagakerjaan diwilayah tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi mengatakan, Raperda Ketenagakerjaan itu diusulkan guna melindungi hak para tenaga kerja lokal, seiring dengan terus bertambahnya Tenaga Kerja Asing (TKA) diwilayah tersebut.

“Pada dasarnya sungguh ironis, Kabupaten Tangerang yang terkenal dengan kota seribu industri ini belum memiliki Perda (Peraturan Daerah-red) Ketenagakerjaan. Belum lagi
sekarang jumlah TKA kian meningkat,” ujar Supriyadi, Jumat (19/8/2016).

Untuk saat ini, lanjutnya, DPRD sudah membentuk Pansus (Panitia Khusus) guna mematangkan usulan Raperda Ketenagakerjaan tersebut. **Baca juga: Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?.

Intinya, Raperda Ketenagakerjaan ini akan mempertegas kepada semua perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang industri, untuk mengutamakan pekerja lokal dibanding TKA. **Baca juga: WH-Andika Diprediksi Bakal Lawan Rano di Pilgub Banten.

“Dalam Raperda Ketenagakerjaan akan mengatur para TKA tidak boleh ditepatkan di bagian menangani masalah tenaga kerja lokal, contohnya di bagian HRD,” ujarnya. **Baca juga: Wakil Rano di Pilgub Banten Harus Bisa “Bawa Partai”.

Diketahui, berbanding dari tahun 2015 lalu yang hanya 1.000, kini jumlah TKA di Kabupaten Tangerang melonjak drastis hingga sebanyak 1.650.(shy)




Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany angkat bicara perihal ditangkapnya seorang pelaku penipuan oleh polisi.

Betapa tidak, dalam aksinya pelaku penipu berinisial ‎MAJAH alias Pendrik itu juga menyebut sebagao orang kepercayaan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Sedianya, MAJAH ditangkap Tim 1 Jatanras Polres Kota Tangsel, setelah menerima laporan dari warga bernama Dikky yang mengaku telah ditipu oleh pelaku.

“Dapat dipastikan, saya sama sekali tidak mengenal orang tersebut,” kata Airin saat dihubungi kabar6.com‎, Kamis (19/8/2016).

Bahkan, terang Airin, ia baru melihat sosok pelaku saat diperlihatkan foto Pendrik. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap orang asing yang mengaku dekat dengannya.

Apalagi bila orang dimaksud meminta uang dengan iming-iming serta janji manis dapat memuluskan sesuatu. Modus operandi seperti itu sudah banyak terjadi diberbagai daerah.

“Saya berharap pihak kepolisian dapat menghukum pelaku sesuai ketentuan undang-undang pidana,” harap Airin.

Dihubungi terpisah, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Tangsel yang enggan disebutkan identitasnya, merasa bersyukur atas tertangkapnya Pendrik. Sebab, pelaku sudah lama beraksi dan meraup banyak uang ‎dari para korbannya.

“Alhamdulillah, itu orang ketangkap juga. Sudah banyak pejabat yang kena tipu, modusnya ngaku-ngaku bisa masukin jadi PNS‎,” terang pria itu. **Baca juga: Wakil Rano di Pilgub Banten Harus Bisa “Bawa Partai”.

Sumber terpercaya itu juga memastikan bahwa Pendrik sudah sering berkeliaran di sekitar kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Tangsel, yang berlokasi di Kecamatan Setu. **Baca juga: WH-Andika Diprediksi Bakal Lawan Rano di Pilgub Banten.

Pendrik, yang tercatat berdomisili di Kampung Leuwi Damar RT 01 RW 01, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, itu juga telah sering mencatut nama petinggi di Provinsi Banten dan mengaku-ngaku punya kedekatan dengan pejabat. **Baca juga: Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?.

“Terkadang itu orang ngaku-ngaku sebagai penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” tambahnya.(yud)




Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?

MAJAH saat diamankan polisi.(cep)

Kabar6-Tim 1 Jatanras Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus seorang pria yang mengaku-ngaku sebagai orang dekat Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Tersangka berinisial MAJAH alias Pendrik itu ditangkap atas tudingan telah menipu seorang warga yang telah menyetorkan uang puluhan juta rupiah.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, korban bernama Dikky Setiana Rizqi, mengaku telah dimintai uang oleh pelaku sebesar Rp25 juta.

Uang pelicin itu diklaim sebagai kompensasi untuk mendapatkan “pekerjaan” di lingkup kantor pemerintahan daerah setempat.

“Karena pelaku ngakunya sebagai orang kepercayaan Walikota Tangsel, korban percaya saja,” kata Mansuri sat dihubungi kabar6.com‎, Jum’at (19/8/2016).

Mansuri jelaskan, melalui pertemuan di warung makan Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, akhirnya disepakati lewat proses tawar-menawar. Dikky pun langsung mentransfer uang senilai Rp15 juta kepada Pendrik.

Sesuai kesepakatan, lanjut Mansuri, korban kembali bertemu dengan Pendrik. Dikky juga menyerahkan uang tunai senilai Rp5 juta‎ sebagai kompensasi total kekurangan yang telah disepakati.

Pada saat itu, korban juga menyerahkan kertas slip tanda setoran awal kepada ‎pelaku. Dikky lantas meminta Pendrik untuk menandatangani secarik kertas kwitansi tanda penyerahan uang pelicin.

“Sepekan tidak ada kabar, korban yang merasa ditipu itupun langsung melapor kemari (Mapolres Tangsel),” terang Mansuri. **Baca juga: Pagelaran WTA-TIGF di Tangsel Dihantui Kemacetan.

Kepada polisi, korban mengaku telah mengalami kerugian sebanyak Rp21,5 juta. Tim Reserse dan Kriminal yang dipimpin oleh Inspektur Dua Totok Riyanto pun dengan mudah menangkap pelaku. **Baca juga: Harga Tabung Gas 3 Kg di Banten Belum Merata.

“Pelaku dijerat Pasal 378 KUH Pidana tentang Penipuan dengan ancaman hukuman‎ paling lama empat tahun kurungan penjara,” tegas Mansuri. **Baca juga: Duh, Peserta Panjat Pinang di Serpong Terkapar.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany masih belum berhasil dikonfirmasi perihal kebenaran pengakuan MAJAH tersebut. Meski demikian, Kabar6.com masih tertus berupaya mengklarifikasikan hal itu kepada Walikota Airin. (yud/cep)




Duh, Peserta Panjat Pinang di Serpong Terkapar

Panjat pinang di Kecamatan Serpong.(yud)

Kabar6-Seorang peserta lomba panjat pinang di kantor UPT Wilayah III pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), di Jalan Astek, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong,‎ Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak jatuh pingsan.

Tak pelak, insiden tersebut membuat panitia serta warga sekitar yang menonton acara panjat pinang dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 itu menjadi panik.

“Kelelahan. Katanya belum makan pas mau ikut panjat pinang,” terang Adi, warga sekitar lokasi acara panjat pinang, Kamis (19/8/2016)‎.

Kepala UPT Wilayah III DBMSDA Kota Tangsel, Amin Muchaemin menerangkan, kegiatan lomba diikuti masyarakat dari empat rukun tetangga di Kelurahan Lengkong Gudang. Pada lomba tersebut panitia penyelenggara menyediakan beragam hadiah menarik. **Baca juga: Kemenag Banten Imbau Warga Waspada Oknum Amil Zakat “Bodong”.

“Kegiatan ini sebagai upaya sosialisasi juga kepada masyarakat. Alhamdulillah, masyarakat antusias dengan keberadaan UPT Wilayah III,” terangnya. **Baca juga: Pagelaran WTA-TIGF di Tangsel Dihantui Kemacetan.

Ia menambahkan, hadiahnya ada kulkas, mesin cuci, dispenser, rice cooker, handphone dan alat-alat rumah tangga lainnya.‎ Selain melaksanakan lomba, UPT Wilayah III juga kerap melaksanakan pengajian yang melibatkan masyarakat. **Baca juga: Harga Tabung Gas 3 Kg di Banten Belum Merata.

“Untuk sosialisasi juga, sekaligus menampung kebutuhan masyarakat, khususnya soal jalan dan drainase lingkungan,” ujar Amin.‎(yud)