HUT TNI Ke-71, Satlantas Tangerang Beri Kado ke Koramil 11 Tigaraksa

Satlantas Polresta Tigaraksa berfoto bersama Koramil 11 Tigaraksa.(agm)

Kabar6-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang memberikan kado kepada anggota Koramil 11 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Ya, helm tersebut sedianya diberikan sebagai kado, guna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-71

Kanit Regident Satlantas Polres Kota Tangerang, AKP Dodin mengatakan, pemberian kado di HUT TNI itu, sekaligus guna mempererat tali silaturahmi antara TNI dan Polri.

“Dihari hari jadi TNI ini, kami berharap sinerjitas dan silahturahmi dengan TNI dan Polri bisa semakin terjalin baik,” ungkap AKP Dodin, Selasa (4/10/2016).**Baca juga: Juru Bayar Mangkir, Sidang Gugatan “Tanah WH” Ditunda.

Sementara itu, Danramil 11 Tigaraksa, Kapten Infantri Bambang‎, menyambut baik sekaligus berterima kasih atas kado yang diberikan pada HUT TNI kali ini.**Baca juga: ‎Pengendar Sabu Jaringan Napi Lapas Tangerang Ditangkap.

“Terimakasih kepada rekan-rekan Polri, yang telah berpartisipasi dalam hari jadi TNI. Semoga TNI jaya terus dan semakin dicintai rakyat serta senantiasa menjaga ked‎aulatan NKRI,” tegas Bambang.**Baca juga: Polsek Balaraja Bebaskan Truk Karpet “Teluk Jakarta”.

Pantauan kabar6.com, Satlantas Polresta Tangerang memberikan 12 helm SNI kepada anggota koramil 11 yang disambut hangat.(agm)




Polsek Balaraja Bebaskan Truk Karpet “Teluk Jakarta”

Truk bermuatan karpet yang diamankan polisi.(agm)

Kabar6-Polsek Balaraja pastikan dokumen PT Primatama‎ Jaya Abadi, pemilik “Karpet” untuk alaspembuatan pulau reklamasi Teluk Jakarta, lengkap.

Demikian dikatakan Kapolsek Balaraja, Kompol Wiwin Setiawan, kepada kabar6.com, Selasa (4/10/2016).

“Hasil pemeriksaan, mulai dari izin import dan lain sebagainya, sudah dimiliki. Hanya saja, saat kami periksa dokumennya ditinggal diperusahaan yang bersangkutan,” terang Kompol Wiwin.

Kendati demikian, pemilik alat yang akan digunakan sebagai alas pembuatan pulau di Teluk Jakarta itu dinilai lalai, lantaran menggunakan rumah sebagai gudang penyimpanan.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja.

“Alasan pemiliknya untuk menghemat biaya operasional, jika harus menyewa pergudangan. Namun, tindakan itu tidak bisa dibenarkan, karena menganggu warga lainnya,” terang Wiwin.**Baca juga: Warga Permata Balaraja Keluhkan Rumah Jadi “Gudang Karpet”.

Usai diberi pengarahan, keempat truk siap jalan tersebut akhir diperbolehkan melanjutkan perjalanannya.(agm)




PT Union Food Bantah Ambil Besi Dari Freeport

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pihak PT Union Food membantah telah mengambil besi tua dari PT Freeport milik tujuh suku di Timika, Papua.

Perwakilan dari PT Union Foods Yudhi Angko Wijaya mengatakan, besi tua yang diambil oleh warga Timika, Papua itu merupakan besi yang dibeli dari Cina pada 2010 lalu.

“Kami menyayangkan Sekretaris Kabinet Indonesia tidak melakukan kajian hukum terhadap persoalan ini,” ungkap Yudhi menjelaskan, Selasa (3/10/2016).**Baca juga: ‎Pengendar Sabu Jaringan Napi Lapas Tangerang Ditangkap.

Atas kejadian ini, pihaknya mengancam akan melaporkan hal ini ke kepolisian. “Kami membiarkan besi itu dibawa untuk menghindari aksi anarkis. Kami akan menempuh jalur hukum,” tambahnya.**Baca juga: Besi Tua Freeport Sebabkan Perang Warga di Papua.

Sebelumnya, puluhan warga perwakilan dari beberapa suku di Timika, Papua Barat mendatangi PT Union Foods di Jalan Gatot Subroto, Jatiuwung, Kota Tangerang, Selasa (3/10/2016).**Baca juga: Kejar Besi Tua, Warga Papua Datangi PT Union Food.

Kedatangan warga Papua tersebut untuk mencari besi tua dari PT Freeport yang diduga disimpan oleh PT Union Foods.(bad)




Besi Tua Freeport Sebabkan Perang Warga di Papua

Besi tua yang diburu warga Timika sampai ke Union Food.(bad).(

Kabar6-Pencarian besi tua yang dilakukan puluhan perwakilan warga dari tujuh suku di Timika, Papua dirasa perlu dilakukan. Pasalnya, besi tua tersebut jadi penyebab perang antar warga di Timika.

Limbah besi tua tersebut sudah dihibahkan untuk tujuh suku di Timika, Papua. Hibah tersebut untuk membangun perekonomian di setiap suku di Timika. Ternyata ada oknum pihak ketiga, sehingga limbah besi tua ini tersebar di tujuh provinsi di Indonesia termasuk Banten.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja.

“Akibat hilangnya besi tua ini terjadi perang antar warga  kami. Sekarang masalahnya sampai dimana kami kejar sampai ke sini (Tangerang, red),” ujar Tokoh Masyarakat Adat Suku Moni Jerry Diwitau, Selasa (3/10/2016).**Baca juga: Kejar Besi Tua, Warga Papua Datangi PT Union Food.

Rencananya, besi tua tersebut akan dikumpulkan di Bekasi untuk dikirim ke Papua dan dibagikan ke warga di tujuh Suku di Timika, Papua.(bad)




Kejar Besi Tua, Warga Papua Datangi PT Union Food

Besi tua yang diminta warga Timika.(bad)

Kabar6-Puluhan warga perwakilan dari beberapa suku di Timika, Papua Barat mendatangi PT Union Foods di Jalan Gatot Subroto, Jatiuwung, Kota Tangerang, Selasa (3/10/2016).

Kedatangan warga Papua tersebut untuk mencari besi tua dari PT Freeport yang diduga disimpan oleh PT Union Food.

“Kami mengambil apa yang menjadi hak kami,” ungkap salah seorang perwakilan warga Timika, Negro Kokoya.**Baca juga: ‎Pengendar Sabu Jaringan Napi Lapas Tangerang Ditangkap.

Negro mengatakan, lantaran ada oknum yang tak bertanggungjawab, limbah besi tua itu pun tersebar hingga ke tujuh Provinsi di Indonesia.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja.

“Kami mencari selama belasan tahun. Salahsatunya ada di Provinsi Banten,” ujarnya.(bad)




‎Pengendar Sabu Jaringan Napi Lapas Tangerang Ditangkap

Pengedar sabu yang diringkus Polres Tangsel.(yud)

Kabar6-Aparat Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap seorang pemuda pengangguran yang nekat mengedarkan narkoba jenis sabu.

Dari tangan pemuda berinisial SA alias Aan (‎27) itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti plastik klip bening berisi 30,6 gram sabu siap edar.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, SA alias Aan tercatat sebagai warga Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Petugas menyergapnya di daerah Cileduk Metro Permata, Kota Tangerang, setelah sebelumnya memancing pelaku dengan menyamar sebagai pembeli.

“Tersangka ini jadi pengedar sabu dikendalikan oleh Bedil, narapidana di Lapas Tangerang,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri, Selasa (3/10/2016).**Baca juga: Warga Permata Balaraja Keluhkan Rumah Jadi “Gudang Karpet”.

Kepada polisi yang memeriksanya, tersangka mengaku mendapatkan pasokan sabu dari seseorang yang tidak dikenalnya di kawasan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.‎**Baca juga: Bahaya..!!! Tanggul Kampung Bulak Bocor di Banyak Titik.

Sedangkan wilayah peredaran sabu yang dikelola Aan di Bintaro, Serpong dan sekitarnya. Tersangka mengaku bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp 1-2 juta untuk setiap bertransaksi.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja.

“Tersangka mengklaim sudah enam sampai delapan kali bertransaksi sabu dalam tiga bulan terakhir ini,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Juru Bayar Mangkir, Sidang Gugatan “Tanah WH” Ditunda

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sidang gugatan kasus jual beli tanah senilai Rp10,7 miliar kepada mantan Walikota Tangerang, Wahidin Halim (WH) kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (4/10/2016).

Akan tetapi, sidang kali ini kembali ditunda lantaran tergugat 2, Rusman dan tergugat 4 Deni Nugraha, selaku juru bayar dan Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT), tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

“Sidang ini terpaksa ditunda hingga pekan depan (Selasa,11/10/2016), karena tergugat 2 dan 4 tidak hadir,” kata Majelis Hakim, Rehmalem Perangin Angin.

Apabila, lanjutnya, dalam sidang yang dijadwalnya minggu depan tergugat tetap tidak hadir, maka sidang bisa dilanjutkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Mengingat dalam persidangan itu tergugat sudah dua kali tidak hadir,” paparnya.

Menyikapi hal tersebut penggugat Anderson Urip Suyadi, melalui Kuasa hukumnya, Abdul Syarif, merasa kecewa. Karena  tergugat 2 dan 4 tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

“Seharusnya kalau mereka tidak hadir ada alasan yang jelas. Sebab sebelum persidangan dilakukan mereka sudah mendapat surat panggilan terlebih dahulu dari PN Tangerang,” katanya.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja.

Berdasarkan catatan yang ada, WH yang kini mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten digugat oleh Anderson Urip Suyadi, Warga Metro Permata Blok H-4-14, RT 006/011, Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.**Baca juga: Digugat Kasus Tanah, WH Siap Menuntut Balik.

Dugaan itu dilayangkan karena WH dianggap lalai  atas transaksi jual beli tanah seluas 4,2 hektare di Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang pada 2013 lalu.**Baca juga: Kasus Jual Beli Tanah, WH Digugat Warga Tangerang.

Pasalnya, dari kesepakatan nilai jual beli tanah Rp10,7 miliar, WH baru membayar Rp4,6 miliar. Sedangkan sisanya, Rp6,1 miliar yang dijanjikan akan dilunasi pada 4 Januari 2014, hingga kini belum dibayarkan.(Alby)




Polisi Gerebek Gudang Karpet “Teluk Jakarta” di Balaraja

Taruk karpet yang diamankan polisi.(agm)

Kabar6-Petugas gabungan dari Polres Kota Tangerang dan Polsek Balaraja, menggerebek sebuah rumah di Perumahan Permata Balaraja, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (4/10/2016).

Penggerebekan dilakukan menyusul mencuatnya keluhan warga ihwal aktivitas bongkar muat barang di rumah tersebut.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, dari rumah berlantai dua itu, petugas mengamankan empat dari sembilan truk yang rencananya akan dikirim ke Jakarta.‎**Baca juga: Polda Banten Siap Kawal Pilgub Banten.

“Pemiliknya belum bisa menunjukkan dokumen-dokumen barang tersebut, dan saat ini, baik pemilik, kuli bongkar muat dan supir sedang dimintai keterangan,” tegas Kapolsek Balaraja, Kompol Wiwin Setiawan.**Baca juga: Lagi, Banjir di Kampung Bulak Mencapai 70 Centimeter.

Menurut keterangan pemilik barang bernama Martin, barang tersebut merupakan alat yang akan digunakan sebagai alas pembuatan pulau pada reklamasi Teluk Jakarta.**Baca juga: Bahaya..!!! Tanggul Kampung Bulak Bocor di Banyak Titik.

“Keterangan pemilik, alat tersebut akan digunakan sebagai alas untuk pembuatan pulau (reklamasi pantai,red), gak tahu juga gimana caranya,” terang Kompol Wiwin.**Baca juga: Warga Permata Balaraja Keluhkan Rumah Jadi “Gudang Karpet”.

Pantauan kabar6.com, keempat truk siap jalan tersebut, masih diamankan di Polsek Balaraja guna pemeriksaan lebih lanjut.(agm)




Bahaya..!!! Tanggul Kampung Bulak Bocor di Banyak Titik

Titik kebocoran yang terjadi di Tanggul Kampung Bulak.(yud)

Kabar6-Konstruksi bangunan tanggul anak Kali Angke di Kampung Bulak, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sedianya sudah mulai rapuh.

Faktanya, kucuran air mengalir deras dari kebocoran bangunan tanggul itu, hingga menyebabkan kawasan pemukiman padat penduduk itu digenangi banjir setinggi 70 centimeter.

Nanang, warga RT 04 RW 02 mengungkapkan telah mengidentifikasi gejala kerusahan infrastruktur tanggul pembatas anak Kali Angke. Ia mengaku bahwa kerusakan sudah lama dan pernah dilaporkan ke aparatur daerah setempat.

“Ada sekit‎ar empat titik kerusakan. Tuh abang lihat aja sendiri,” ungkapnya kepada kabar6.com di lokasi perkara, Selasa (3/10/2016).

Model kerusakan pada konstruksi t‎anggul anak Kali Angke berupa retak-retak dan bocor. Iapun meminta kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk segera bertindak cepat mengatasi masalah tersebut.**Baca juga: Polisi Gerebek Rumah “Kosmetik Ilegal” di Tangerang.

Bongkeng, sapaan akrab Nanang bilang, war‎ga khawatir jika kerusakan tanggul tidak segera diperbaiki dapat berakibat fatal. Seperti halnya kasus yang belum lama ini terjadi.**Baca juga: Muchtar Mandala: Banten Harus Bebas Dari Dinasti Politik.

Ada tanggul di wilayah sekitar hingga pemukiman warga terendam banjir hingga mencapai ketinggian 1,5 meter.‎ “Padahal warga sini udah sering ngomong kalo pas ada orang Pemkot yanglagi datang ngecek kemarih,” ketusnya.**Baca juga: Pemkab Tangerang: Tidak Semua Kewenangan SMA dan SMK di Banten.

Terpisah, Walikota Tangsel Airin R‎achmi Diany menyatakan, anak buahnya dari kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) sudah ada di lokasi titik banjir. Ia perintahkan tim gabungan dapat bertindak cepat serta terukur.**Baca juga: Lagi, Banjir di Kampung Bulak Mencapai 70 Centimeter.

“Saya sudah instruksikan kepada Bu Retno (Kepala DBMSDA) untuk segera menindaklanjuti temuan tanggul yang retak, dan bocor,” terang Airin.(fbi/yud)




Pemkab Tangerang: Tidak Semua Kewenangan SMA dan SMK di Banten

Sekda Tangerang, Iskandar Mirsyad.(ist)

Kabar6-Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad menegaskan, program pendidikan atas SMA dan SMK di Kabupaten Tangerang, akan tetap berjalan lancar sebagaimana biasa.

Hal itu seiring dengan adanya perpindahan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

“Untuk pengelolaannya memang nanti diatur Pemprov Banten, namun untuk programnya tidak. Salah satunya Kartu Pintar Kabupaten Tangerang,” ungkapnya, Selasa (4/10/2016).**Baca juga: Polisi Gerebek Rumah “Kosmetik Ilegal” di Tangerang.

Iskandar menambahkan, pihaknya pun saat ini tengah membuat serah terima terkait perpindahan kewenangan tersebut.**Baca juga: Muchtar Mandala: Banten Harus Bebas Dari Dinasti Politik.

“Kita sedang melakukan persiapan serah terima dan untuk pelimpahan kewenangan ini tidak seratus persen diatur Provinsi, kita sebagai Pemerintah Daerah masih turut membantu dan bertanggungjawab asalkan tidak menyalahi aturan undang-undang,” imbuhnya.**Baca juga: Jambret Ibu-ibu, Dua Pria Ini Disergap Polsek Pasar Kemis.

Sebelumnya, Pemprov Banten juga telah menyiapkan anggaran senilai Rp1,2 triliun untuk pendidikan di Provinsi Banten.(shy)