1

Hewan Kurban di Kabupaten Tangerang Bakal Diperiksa

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Jelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Tangerang akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban.

“Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan kurban yang ada di seluruh daerah di Kabupaten Tangerang. Baik hewan kurban (Sapi dan Kambing) yang berada di rumah potong hewan ataupun yang dijual di pinggir jalan,” ungkap Sekertaris DPPKP Kabupaten Tangerang, Marwadi Nasution, Rabu (24/8/2016). **Baca juga: Hari Ini, Pemohon e-KTP di Kabupaten Tangerang Membludak.

Selain itu, pihaknya akan membentuk tim pengawas hewan kurban yang berasal dari DPPKP dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Busyet..! Biaya Pemakaman di Tangsel Dipatok Rp3 Juta.

“Nantinya tim pengawasan tersebut mengecek kesehatan dari hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya hewan-hewan kurban asal luar daerah ke Kabupaten Tangerang yang dikhawatirkan tidak layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.(shy)




Biaya Mahal, Kepala DKPP Tangsel: Warga Banyak Maunya

Kepala DKPP Tangsel, Muhamad Taher Rochmadi.(bbs)

Kabar6-Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhamad Taher Rochmadi, mengaku belum mengetahui adanya dugaan pungutan liar (pungli) di TPU Pondok Benda dan Babakan, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.

Ini menyusul adanya keluhan warga yang merasa patokan biaya retribusi pemakaman terlalu mahal. “Warga banyak maunya,” kata Taher kepada wartawan, Rabu (24/8/2016).

Taher menjelaskan, selama ini pihaknya hanya mengutip retribusi pemakaman serta perawatan sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu. Ketentuan itu sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemakaman. **Baca juga: Tenang, Blanko e-KTP di Kabupaten Tangerang Masih Aman.

“Biasanya pengelola TPU sediakan jasa tenda dan lainnya. Mungkin itu yang bikin mahal. Akan tetapi kan bisa ditawar atau disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya bawa tenda sendiri atau tukang gali sendiri supaya lebih murah,” jelas Taher. **Baca juga: Ratusan Demonstran “Anarkis” di Kota Serang.

Sepengetahuannya, lanjutnya, sebagian besar warga saat mengurus jasa pemakaman tidak merinci untuk apa saja uang yang mereka keluarkan. Taher bilang, untuk biaya izin perpanjangan, pada tahun pertama tarifnya 50 persen dari biaya yang dibayarkan pertama kali. **Baca juga: Busyet..! Biaya Pemakaman di Tangsel Dipatok Rp3 Juta.

Sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga naik 100 persen dan 150 persen. Kemudian pada tahun keempat dan seterusnya 200 persen. “(Keluarga almarhum) maunya tahu beres, tiba-tiba ditagih Rp2 juta,” ketusnya.(yud)




Busyet..! Biaya Pemakaman di Tangsel Dipatok Rp3 Juta

TPU Kedaung di Kecamatan Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Bagi Anda warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang sedang berduka cita, kiranya mesti bermenyiapkan kocek yang tidak sedikit. Pasalnya, setiap jenazah yang akan dimakamkan di kota termuda di Tanah Jawara itu, dikenai biaya cukup mahal.

Setidaknya kisah “makam mahal” itu sudah diketahui oleh ‎Hasyim, Ketua RT 02 RW 22, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.

Belum lama ini, ada warganya atas nama Subaini yang meninggal. Ia terkejut ketika mengurus pemakaman ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Benda, oleh petugas dipatok biaya selangit.

“Awalnya petugas di makam minta Rp3 juta. Tapi setelah tawar-menawar, akhirnya disepakati kena biaya Rp2,750 juta,” katanya, Rabu (24/8/2016).

Hasyim sempat gelisah ketika petugas TPU Pondok Benda mematok tarif pemakaman cukup mahal. Pasalnya, ia mengaku saat itu hanya membawa uang sebanyak Rp500 ribu.

Ia mengira kekurangan biaya hanya sedikit, dan akan dilunasi usai jenazah tetangganya dimakamkan.‎ Hasyim bilang, mahalnya biaya pemakaman semakin membebani warga yang sedang tertimpa musibah.

‎Akhirnya ia memaksa minta kwitansi. Awalnya pengelola TPU Pondok Benda menolak. Tapi ia melihat di kantor pengelola terdapat stempel.

“Gimana kalau memang pihak keluarga enggak punya uang. Kan kasihan orang susah yang meninggal,” keluhnya.

Di lokasi pemakaman sama, keluhan serupa juga datang dari Sobirin (65), warga Pondok Benda lainnya. Beberapa tahun lalu, ia mesti mengeluarkan uang sebesar Rp 3 juta untuk biaya pemakaman isterinya.

Menurutnya, untuk proses pemakaman hingga pembayaran, seluruhnya dilakukan langsung ke pengelola makam. **Baca juga: Frustasi dengan Kekasih, Wanita Ini Nyebur ke Situ Pamulang.

“Biaya segitu mahal banget mas. Tapi waktu itu kita serahkan saja, biar harus pinjam uang ke saudara. Enggak kepikiran juga kalau bisa tawar. Mikirnya yang penting urusannya kelar dulu,” ungkapnya. **Baca juga: Tenang, Blanko e-KTP di Kabupaten Tangerang Masih Aman.

Di TPU Babakan, Kecamatan Setu, masyarakat sekitar juga harus merogoh biaya tinggi untuk proses pemakaman. Dikatakan Fitri, 23, keluarga harus mengeluarkan biaya tak kurang dari Rp3 juta untuk memakamkan ayahnya dua hari lalu. **Baca juga: Ratusan Demonstran “Anarkis” di Kota Serang.

Besaran tersebut, pengelola berdalih untuk membayar jasa tukang gali lubang dari warga sekitar. “Itu cuma buat bayar pemakaman doang. Belum biaya perawatan Rp250 ribu untuk tiga tahun. Katanya uang pembayaran untuk tukang gali sama sewa tenda,” paparnya.‎(yud)




Tenang, Blanko e-KTP di Kabupaten Tangerang Masih Aman

Dedeh Hadijah.(shy)

Kabar6-Terkait adanya batas waktu perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang tidak khawatir. Hingga kini, ketersediaan blanko e-KTP di Kabupaten Tangerang masih aman.

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk pada Diadukcapil Kabupaten Tangerang, Dedeh Hadijah mengatakan, sejak adanya pemberian masa tenggang dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), pihaknya mampu mencetak hingga kurang lebih 700 e-KTP per hari.

“Untuk waktu pembuatan e-KTP itu sekitar tiga menit. Dan, memang banyak banget yang bikin surat administrasi kependudukan terutama e-KTP terlebih sejak ada masa tenggang,” ungkap Dedeh menjelaskan, Rabu (24/8/2016).

Terkait permasalah ketersediaan blanko, lanjut Dedeh, masyarakat tak  perlu khawatir. Ketersediaan blanko e-KTP di Disdukcapil Kabupaten Tangerang masih aman.

“Memang beberapa daerah terkendala akan ketersediaan blanko tapi, Kabupaten Tangerang sudah ada blanko sebanyak 20 ribu yang kami terima dari pusat,” ujarnya. **Baca juga: Hari Ini, Pemohon e-KTP di Kabupaten Tangerang Membludak.

Ia pun turut memberi imbauan kepada penduduk Kabupaten Tangerang untuk segera melakukan perekaman e-KTP. **Baca juga: Disdukcapil Tangerang Sebut Proses Percetakan e-KTP Sudah Lancar.

“Terkait masa tenggang pembuatan e-KTP, tentu kami imbau masyarakat untuk segera melakukan perekaman karena, kalau batas waktu tersebut sudah lewat, masyarakat akan kesulitas mengurus adminitrasi lainnya seperti, daftar BPJS. Nanti pun, kalau masa tenggang sudah lewat penduduk tetap bisa membuat e-KTP tapi harus melalui pusat karena, data base berada di pusat,” tambahnya.(shy)




Hari Ini, Pemohon e-KTP di Kabupaten Tangerang Membludak

Pemohon e-KTP di Disdukcapil Tangerang.(shy)

Kabar6-Jumlah permintaan perekaman serta percetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Tangerang membludak.

Masyarakat dari 29 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang, memenuhi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Bahkan, sejumlah masyarakat rela tidur di sepanjang lorong untuk menunggu pembuatan e-KTP, Rabu (24/8/2016).

Hal tersebut terjadi, menyusul adanya pemberian waktu tenggang oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo dalam percetakan dan perekaman e-KTP hingga akhir September 2016.

Abih (40), salah seorang warga asal Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang mengatakan, ia sengaja secara langsung mendatangi Disdukcapil Kabupaten Tangerang, supaya bisa segera mendapatkan e-KTP.

“Saya ke sini dari pagi untuk anterin anak saya yang mau bikin KTP karena, memang sudah waktunya,” ungkap Abih menjelaskan. **Baca juga: 400 Ribu KTP Masih Numpuk di Disdukcapil Tangsel.

Abih melanjutkan, dirinya juga mengetahui terkait adanya tenggang waktu yang diberikan Mendagri perekaman e-KTP hingga akhir September. **Baca juga: Disdukcapil Tangerang Sebut Proses Percetakan e-KTP Sudah Lancar.

“Saya juga sengaja datangi Disdukcapil langsung dan gak lewat Kecamatan supaya, cepat selesai karena takut kalau lama-lama bisa susah bikin KTP. Soalnya, sekarang ada batas waktu bikin KTP sampai akhir September,” ujarnya.(shy)




Frustasi dengan Kekasih, Wanita Ini Nyebur ke Situ Pamulang

Wanita yang nyemplung ke Situ Pamulang.(cep)

Kabar6-Seorang wanita nekat mencoba bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam Situ Pamulang, di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri dikonfirmasi Rabu (24/8/2016) mengatakan, wanita nekat itu bernama  Neng Rustini (28), warga Kampung Cikeusal Lor, RT 009/002,
Desa Cileusal, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

“Aksi wanita itu menceburkan diri diketahui oleh Sukarno (30), warga sekitar yang sedang memancing di Situ Pamulang. Sukarno dan warga lainnya disekitar lokasi langsung nyemplung ke Situ Pamulang untuk menolong wanita itu,”  ujar Mansuri.

Beruntung tubuh korban berhasil diselamatkan dari Situ Pamulang, meski sudah dalam kondisi pingsan. “Kemudian, personel OKP Ganespa Pimpinan Dicky berinisiatif memberikan pertolongan pertama kepada korban,” ujar Mansuri. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

Selanjutnya, korban dibawa dengan mobil pick up milik warga yang melintas ke RSUD Tangsel dan segera mendapat perawatan. **Baca juga: Begini Keluhan Warga Gusuran JORR Cinere – Serpong.

Setelah sadar, barulah diketahui bila korban nekat menceburkan diri karena frustasi dengan kekasihnya bernama Firman. “Jadi, korban frustasi karena kekasihnya tidak perduli dengannya,” ujar Mansuri lagi. **Baca juga: Proyek JORR II Cinere – Serpong Ditarget‎ Selesai 2019.

Saat ini, kasus percobaan bunuh diri tersebut ditangani Polsek Pamulang dan sudah memberitahu keluarga korban.(yud/cep)




Begini Keluhan Warga Gusuran JORR Cinere – Serpong

Spanduk warga Ciputat tolak rencana pembangunan Jalan Tol Depok-BSD.(bbs)

Kabar6-Lambannya proses pembebasan lahan proyek pembangunan JORR II Cinere – Serpong di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membuat warga wilayah sekitar gelisah.

Warga meminta kepastian kepada pemerintah, karena sudah lama pengukuran lahan dilakukan tapi uang kompensasi yang menjadi hak warga belum kunjung cair.

Ida, warga Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat mengaku, sejak bertahun-tahun pemerintah hanya mengumumkan soa bidang lahan yang terkena pembebasan.

Ia ingat, bila selama ini warga sudah tiga kali diminta mengumpulkan sertifikat tanah, tapi belum juga ada tindaklanjutnya.

“Nasib kami kayak digantung begini. Lambat sekali ini mah, masa kami disuruh ngumpulin sertifikat lagi,” keluhnya, Rabu (24/8/2016).

‎Menurut Ida, sudah sekitar tiga tahun yang lalu pengukuran tanah, bangunan hingga penghitungan tanaman dilakukan. Namun, dalam verifikasi kali ini luas bangunan dan tanaman masih kosong.

“Sehingga kami harus kembali mengajukan surat keberatan kepada panitia,” ujarnya.‎

Sementara itu, di lokasi verifikasi data dari peta trase JORR Serpong – Cinere di kantor Kelurahan Serua Indah, Ciputat, menuai kekecewaan warga. Pasalnya dalam verifikasi data tersebut masih banyak item bangunan yang belum tercantum.

“Akibatnya kita harus kembali mengajukan keberatan kepada panitia jalan tol. Kemudian nunggu diukur lagi. Verifikasi lagi. Kapan selesainya kalau begini terus,” ungkap Maryati, warga sekitar. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

Di lokasi yang sama, Ketua panitia pembebasan lahan dari BPN Tangsel, Jemmy DW mengakui sebelumnya proses pembangunan jalan bebas hambatan memang lambat. Hal ini karena memang dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lama dikucurkan. **Baca juga: Proyek JORR II Cinere – Serpong Ditarget‎ Selesai 2019.

“Selama ini dana juga tersendat sendat dari pusat. Tapi karena sekarang sudah ada ya kami bisa kembali bekerja dengan cepat. Untuk data yang belum ada dapat segera diajukan keberatan dan akan segera dilakukan pengukuran ulang secepatnya,” tandasnya.(yud)




Proyek JORR II Cinere – Serpong Ditarget‎ Selesai 2019

Proyek JORR II Cinere – Serpong.(bbs)

Kabar6-‎Pemerintah menargetkan proses pembayaran kompensasi pembebasan lahan JORR II Cinere – Serpong bisa rampung pada Mei 2017 mendatang.

Hingga kini, pembayaran kompensasi kepada warga pemilik lahan yang bermukim di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sudah berjalan pada lima kelurahan.

Ketua Tim Pembebasan Lahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Prabadityo mengatakan, alokasi dana yang disiapkan untuk pembebasan lahan besarnya mencapai Rp1,3 triliun. Sedangkan penyerapan anggaran baru sebanyak Rp225 miliar.

“Baru 12 persen yang terpakai dari total anggaran pembebasan lahan yang disediakan,” katanya, Selasa (23/8/2016).

Prabadityo jelaskan, kelima kelurahan di Kota Tangsel‎ yang dimaksud antara lain di Kelurahan Ciputat, Jombang dan Cipayung di Kecamatan Ciputat. Sisanya di Kelurahan Pamulang Barat dan Pamulang Timur.

“Untuk proyek JORR II Cinere – Serpong‎ ditargetkan pekerjaan konstruksinya sudah selesai pada tahun 2019,” jelasnya. **Baca juga:  Waspadai Dukungan Ganda di Pilgub Banten 2017.

Ia mengakui bila proses pembebasan lahan proyek JORR II Cinere – Serpong tersendat. Akibatnya pekerjaan proyek menjadi mundur dan kini pembebasan lahan kembali bergulir.(yud)




Menpora Sambut Atlet Olimpiade Rio di Bandara Soetta

Rombongan atlet Olimpiade Rio.(agm)

Kabar6-Rombongan kontigen olimpiade Rio 2016 disambut Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Selasa (23/8/2016).

Pantauan kabar6.com, dengan menggunakan pesawat Qatar Airlines dengan nomor penerbangan QR-956 yang mendarat langsung disambut dengan Water Salute dari Water Canon.

Sebelum rombongan keluar dari pintu kedatangan Terminal 3, mereka disambut langsung oleh Menpora Imam Nahrawi dan fans yang langsung menyematkan kalung bunga dileher para atlet.

“Mereka adalah pahlawan indonesia, tentunya pemerintah sangat menghargai prestasi yang mereka berikan kepda indonesia,” ungkap Imam Nahrawi dalam sambutannya.

Dalam hal ini, pemerintah memberikan hadiah kepada atlet yang mampu membawa medali emas sebesar Rp5 miliar, termasuk tunjangan pensiun.

“Reward ini tentunya sebagai apresiasi Kemenpora kepada para atlet. Dan, itu belum termasuk bonus yang nanti akan diberikan Presiden Joko Widodo,” terang Nahrawi. **Baca juga: Curi Ratusan Printer, Karyawan PT APS Ditangkap Polsek Cisauk.

Usai prosesi seremonial, rombongan kontigen olimpiade Rio 2016 langsung diarak menggunakan bus Bandros yang didesain khusus dan didatangkan dari bandung dengan pengawal ketat kepolisian. **Baca juga: Waspadai Dukungan Ganda di Pilgub Banten 2017.

Kapolres Metro Bandara Soetta, Kombes Herry mengatakan, menyiapkan 125 personil gabungan bersenjata lengkap, guna mengawal arak-arakan hingga pintu masuk Tol Sedyatmo, dan disambut 1.322 personil polda metro jaya menuju kantor Kemenpora.(agm/abie)




Curi Ratusan Printer, Karyawan PT APS Ditangkap Polsek Cisauk

Pelaku pencuri printer di Polsek Cisauk.(cep)

Kabar6-Dua orang pelaku pencurian printer di PT Amat Perkasa Speed (APS), Taman Tekno, BSD Blok J2-7, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dibekuk petugas Polsek Cisauk.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, peristiwa itu sedianya terjadi satu bulan setengah lalu, persisnya pada Jumat 1 Juli 2016.

Kedua pelaku, masing-masing berinisial MWS (30) dan EDK (19) mencuri 174 unit alat printer di gudang PT APS.

“Kasus itupun kemudian dilaporkan oleh pihak perwakilan perusahaan, Eko Yudhi Prihabtoro(24) ke Polsek Cisauk,” ungkap Mansuri menjelaskan, Selasa (23/8/2016).
 
Atas laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Cisauk melakukan penyelidikan serta melakukan pemeriksaan. Hasilnya, polisi menangkap kedua pelaku beserta barang bukti berupa satu satu unit printer dan satu lembar dokumen hasil audit. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

“Pelaku diketahui bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut,” ucapnya. **Baca juga: Disnakertrans Kabupaten Tangerang Imbau Perusahaan Lebih Tertib.

Selanjutnya pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Cisauk untuk penyelidikan lebih lanjut (yud/cep)