1

Polsek Ciputat Bekuk Tiga Pengedar Ganja di Pamulang

Pngedar ganja yang disergap Polsek Ciputat.(cep)

Kabar6-Tiga anggota sindikat pengedar narkoba jenis ganja, disergap jajaran petugas Reskrim Polsek Ciputat, Minggu (28/8/2016).

Ketiganya masing-masing berinisial IM (24), DH (21) dan Rh alias Gobang (25), disergap petugas di Jalan Oscar, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (28/8/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan ketiga pengedar yang kerap beroperasi di wilayah Pamulang itu, bermula dari informasi warga, yang kesal dengan ulah pelaku. **Baca juga: Rendam Ratusan Rumah, Banjir Putus Akses Tangerang-Jakarta.

Berbekal informasi tersebut, petugas berhasil menangkap dua pelaku, masing-masing IM dan DH. Dari mulut keduanya, petugas kembali merinkus Gobang. **Baca juga: Maling Motor, Pemuda Ini Disergap Polsek Cisoka.

“Dari tangan para pelaku diamankan sebanyak 13 paket ganja siap edar, dengan harga per paket sebesar Rp50 ribu,” kata Mansuri. **Baca juga: DBMSDA Tangsel Janji Perbaiki Tanggul Jebol Besok.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, kini ketiga tersangka berikut barang bukti ganja diamankan di Polsek Ciputat.(yud/cep)




DBMSDA Tangsel Janji Perbaiki Tanggul Jebol Besok

Tanggul yang jebol di Kecamatan Pondok Aren, Tangsel.(yud)

Kabar6-Konstruksi tanggul yang jebol di dua titik lokasi Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dijanjikan segera diperbaiki.

Akibat jebolnya tanggul ratusan kepala keluarga di kawasan itu rumahnnya terendam banjir.

“Besok langsung dibangun lagi,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel,‎ Retno Prawati kepada kabar6.com, Minggu (28/8/2016).

Ia jelaskan, sejak semalam telah mengerahkan anak buahnya untuk meninjau langsung ke lokasi banjir. Titik tanggul ‎yang jebol di perumahan Pondok Maharta mencapai 50 meter dan Kampung Bulak 5 meter.

Retno sebutkan, pada 2013 lalu tanggul di Pondok Maharta ‎pernah jebol. Kemudian oleh Pemerintah Provinsi Banten sempat diperbaiki, dan kini kembali jebol.

“Tapi enggak apa, ya kita yang perbaiki lagi besok. Pakai batu kali dan dibangun lebih kuat lagi konstruksinya,” jelasnya. **Baca juga: Rendam Ratusan Rumah, Banjir Putus Akses Tangerang-Jakarta.

Menurutnya, untuk penanganan perbaikan tanggul yang jebol tidak bisa langsung dilakukan. Pihaknya mesti menunggu air surut dan situasi cuaca cerah. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Pondok Aren Resah.

Retno bilang, yang bisa dilakukan pada saat terjadinya banjir yaitu proses evakuasi dan penanganan darurat atau penanganan sementara‎. **Baca juga: Maling Motor, Pemuda Ini Disergap Polsek Cisoka.

“Sekarang sudah ditangani, dan air sudah surut. Makanya besok akan langsung kami perbaiki,” tambahnya.(yud)




Maling Motor, Pemuda Ini Disergap Polsek Cisoka

Pelaku curanmor yang disergap Polsek Cisoka.(agm)

Kabar6-Seorang pemuda pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) disergap petugas Polsek Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Pelaku berinisial PS (21), disergap di Jalan Raya Cikande Balaraja, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Kapolsek Cisoka, AKP Sumaedi mengatakan, tersangka berhasil diringkus saat kedapatan membawa motor pelaku di kawasan Jalan Raya Cikande Balaraja, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Ikuti Pengobatan Gratis, Warga Sukamantri Kecewa.

Sebelumnya, tersangka menggondol sepeda motor B 3183 NFK yang tengah parkir di teras rumah salah seorang warga di Desa Bojong, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Rendam Ratusan Rumah, Banjir Putus Akses Tangerang-Jakarta.

“Kami berhasil meringkus tersangka, karena mendapatkan informasi langsung dari korban yang melihat motornya sedang dibawa tersangka di kawasan Jalan Raya Cikande-Balaraja,” ungkapnya, Minggu (28/8/2016). **Baca juga: Wow, Ribuan Peserta Gowes Merdeka Padati Citra Raya.
 
Kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Cisoka. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(shy/agm)

**Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.




Wow, Ribuan Peserta Gowes Merdeka Padati Citra Raya

Bupati Tangerang, Zaki Iskandar saat melepas peserta “Gowes Merdeka”.(hms)

Kabar6-Ribuan peserta “Gowes Merdeka” memadati kawasan Perumahan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Minggu (28/8/2016).

Para peserta yang menggunakan sepeda ini turut serta meramaikan HUT Kemerdekaan RI ke-71.

Sedianya, event akbar ini melibatkan sejumlah elemen masyarakat, diantaranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Polresta Tangerang, Indomart, PT Merck (produsen multivitamin Neurobion) dan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) dibawah naungan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).

Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang, Wahyudi mengatakan, “Gowes Merdeka” ini merupakan kegiatan yang digagas oleh FKUB Kabupaten Tangerang.

Dengan kegiatan ini, masyarakat menunjukan kebersamaan dan kebhinekaan di Kabupaten Tangerang.

“Kegiatan ini juga menunjukan bahwa di Kabupaten Tangerang ini masyarakat hidup damai di tengah keberagaman suku, budaya dan agama,” ungkap Wahyudi di sela kegiatan “Gowes Merdeka”.

Acara gowes merdeka ini memberikan banyak doorprize menarik kepada para pesertanya. di antaranya sepeda motor, notebook, sepeda, mesin cuci, dispenser, kompor gas, TV LED, voucher dan lain-lain.
 
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kegiatan “Gowes Merdeka” menghadirkan para pimpinan pemuka agama se-Kabupaten Tangerang dan juga para perwakilan ikatan keluarga besar kedaerahan.

Hal ini merupakan wadah komunikasi kegiatan bersama antar umat beragama masyarakat Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Meriahkan HUT RI Ke-71, CitraRaya Gelar “Gowes Merdeka”.
 
“Olahraga bersepeda dapat dikatakan juga ikut serta mendukung program pemerintah dalam rangka menciptakan udara bersih, menciptakan kesehatan jasmani maupun rohani, dan banyak dampak lain yang bisa didapatkan. Ini adalah acara menarik untuk para pencinta olahraga sepeda yang dipenuhi semangat juang tinggi untuk meningkatkan kebersamaan, harmonisasi dan mempererat hubungan antara agama serta masyarakat luas,” ujarnya.(hms/zar)




Rendam Ratusan Rumah, Banjir Putus Akses Tangerang-Jakarta

Banjir yang memutus akses Tangerang-Jakarta tahun 2014 lalu.(bbs)

Kabar6-Ratusan rumah di Kampung Candulan, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, terendam banjir, Minggu (28/8/2016).

Air setinggi 50 sentimeter tersebut terjadi akibat meluapnya Anak Kali Angke yang melintasi wilayah tersebut.

Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga memutus akses jalur alternatif dari Tangerang-Jakarta dan sebaliknya.

Saduni, Ketua RT di Kampung Candulan mengatakan, akibat banjir warga harus memindahkan barang-barang berharganya ke tempat yang lebih tinggi.

“Air luapan Anak Kali Angke ini merupakan kiriman dari Bogor. Tinggi air yang masuk ke rumah warga mencapai 50 sentimeter,” ungkap Saduni lagi.

Saduni melanjutkan, hingga saat ini, warga masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Dirinya bersama warga lain masih menunggu luapan air benar-benar surut. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Pondok Aren Resah.

“Sebagian warga masih di rumah masing-masing,” katanya. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

Dari pantauan di lapangan, banjir juga memutus jalan alternatif Tangerang-Jakarta melalui Kampung Candulan. Para pengendara motor pun tak dapat melintas. **Baca juga: Ikuti Pengobatan Gratis, Warga Sukamantri Kecewa.

Sejumlah pengendara yang nekat menerobos genangan air, harus rela mendorong kendaraannya karena mogok setelah terendam air.(rani)




Ikuti Pengobatan Gratis, Warga Sukamantri Kecewa

Pengobatan gratis di Desa Sukamantri, Tangerang.(shy)

Kabar6-Ratusan warga yang mayoritas merupakan balita dan lansia di Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mengikuti pengobatan gratis yang diadakan di SDN Sukamantri II, Minggu (28/8/2016).

Dalam pengobatan gratis tersebut, sejumlah lansia nampak kesal lantaran tak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pengobatan gratis.

“Saya disuruh panitia kesini untuk ikut pengobatan gratis itu jam sebelas, tapi pas saya kesini malah tutup karena sudah selesai dan obatnya abis,” ujar Julaiha (59).

Sementara itu, Ardi salah seorang panitia pelaksana mengatakan, membludaknya peminat pengobatan gratis membuat, stok obat yang disediakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten habis. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

“Obatnya disediakan para dokter sangat banyak namun, peminat pengobatan gratis ini juga sangat banyak sehingga, obatnya cepat habis,” ujarnya. **Baca juga: Upacara Adat Seren Taun Cisungsang Lebak Digelar.

Diketahui, pengobatan gratis tersebut diadakan oleh ikatan Orang Indonesia (OI) Kabupaten Tangerang. Dalam acara tersebut tak hanya pengobatan gratis yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten namun, pembagian sembako murah, sunatan massal serta, santunan anak yatim. Tak hanya itu, terdapat live mucis concert dengan musisi lokal.(shy)




Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September

Kegiatan bina kependudukan di Ciputat Timur.(yud)

Kabar6-Masyarakat yang belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), diimbau untuk segera mendatangi kantor kelurahan masing-masing sampai batas waktu 30 September mendatang.

Bagi yang tidak punya KTP Elektronik, terancam bakal kehilangan hak pelayanan publiknya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Toto Sudarto mengatakan pihaknya terus menyosialisasikan terkait edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada masyarakat.

Tim pelayanan keliling juga secara intensif turun langsung ke kelurahan-kelurahan.

“Per 30 September KTP lama tidak berlaku lagi, harus diganti dengan e-KTP. Kami imbau masyarakat untuk segera melakukan perekaman di kantor Diskducapil maupun kantor kecamatan setempat,” tegasnya, Minggu (28/8/2016).

Kepala Bidang Kependudukan Heru Sudarmanto berujar, masyarakat cukup membawa Kartu Keluarga (KK) untuk melakukan perekaman KTP-el. Hal ini berdasarkan surat edaran dari Kemendagri.

“Loket di kantor Diskdukcapil siap melayani. Kami juga buka layanan mobil keliling di halaman kantor. Ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang. Karena belakangan banyak masyarakat yang sudah mengurus,” ujarnya. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Pondok Aren Resah.

Heru juga menambahkan, Disdukcapil Kota Tangsel juga melakukan sosialisasi di kecamatan maupun kelurahan terkait surat edaran Kemendagri. Sosialisasi hampir dilakukan setiap hari, mengingat batas waktu tinggal bersisa satu bulan. **Baca juga: Surati Megawati, AMPB Inginkan Calon Pemimpin Banten Bebas Korupsi.

Imbasnya, saat ini perekaman KTP elektronik meningkat dibandingkan hari-hari biasa. “Intinya, kami siap melayani masyarakat sesuai dengan arahan dari Kemendagri,” ungkapnya.(yud)




Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Pondok Aren Resah

Tanggul anak Kali Angke yang jebol di Perumahan Kampung Bulak.(Fbi)

Kabar6-Jebolnya tanggul pembatas yang menghubungkan Anak Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak di RT 004/02, Kecamatan Pondok Aren, hingga Minggu (28/8/2016) siang, masih belum diperbaiki.

Padahal, jebolnya tanggul tersebut sejak Sabtu (27/8/2016) malam, mengakibatkan sejumlah rumah warga disekitar lokasi terendam banjir cukup parah.

Pantauan kabar6.com, batu-batu bercampur lumpur terlihat masih berceceran didekat tanggul, yang konstruksinya hanya dibuat seadanya, tanpa terlihat besi-besi pengait batu.

Sejumlah warga pun mengaku khawatir dengan kondisi tanggul jebol yang belum mendapatkan penanganan berarti dari pemerintah setempat.

Umumnya, warga takut bila sewaktu-waktu hujan deras kembali mengguyur wilayah tersebut, hingga air anak Kali Angke kembali meluap.

Sukirman, salah seorang warga mengatakan jika akibat tanggul jebol sebagian belakang rumahnya ambruk diterjang air.

“Ini mas, tembok belakang rumah jebol, saya takut kalau hujan turun deras dan anak Kali Angke meluap lagi, maka air akan kembali masuk ke rumahnya,” ujar Sukirman.

Sementara itu Datin, Ketua RT 004/02 menuturkan, bahwa sejauh ini belum ada penangan serius dari Pemkot Tangsel. **Baca juga: Diterjang Banjir, Warga Pondok Aren Gagal Rayakan HUT RI.

“Barusan cuma ada delapan orang pekerja, tapi mereka cuma ngecek tanggul saja dan sekarang entah kemana mereka,” tutur Datin. **Baca juga: Warga Cipondoh Ancam Sandera Truk Tanah.

Selain menggenangi pemukiman di Kampung Bulak, banjir juga menghancurkan sekitar satu hektar lahan bercocok tanam milik warga.(Fbi)




Diterjang Banjir, Warga Pondok Aren Gagal Rayakan HUT RI

Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, dikepung banjir.(Fbi)

Kabar6-Pupus sudah harapan warga 004/02, Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk bisa menggelar pesta peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71.

Pasalnya, perjuangan warga yang sebelumnya telah mempersiapkan pesta HUT Kemerdekaan, harus pupus karena rumah mereka terendam banjir hingga setinggi dua meter.

Banjir menggenangi perumahan tersebut, pascajebolnya tanggul pembatas antara Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak, karena tak kuasa menahan debit air.

Pantauan kabar6.com dilokasi, banjir bahkan tak hanya menggenangi pemukiman warga semata. Sejumlah atribut bernuansa merah putih yang telah dipasang, bahkan turut terendam bvanjir.

Dartin, salah seorang warga mengatakan, rencananya untuk mebuat nasi tumpeng demi memeriahkan pesta HUT Kemerdekaan yang rencananya akan digelar Sabtu (28/8/2016) malam, mendadak buyar sia-sia akibat banjir. **Baca juga: Berjudi Pakong, Dua Pria Gaek Ditangkap Polisi Tangerang.

“Ini bahan-bahan buat bikin nasi tumpeng sudah saya beli mas, eh banjir datang. Ya sudah, gagal deh kita buat,” ujar Dartin. **Baca juga: Warga Cipondoh Ancam Sandera Truk Tanah.

Selain menggenangi Perumahan Kampung Bulak, air juga mengepung Perumahan Pondok Maharta yang lokasinya percis bersebelahan dengan perumahan Kampung Bulak.(Fbi)




Warga Cipondoh Ancam Sandera Truk Tanah

Aktivitas truk pengungkut tanah di Cipondoh.(bad)

Kabar6-Kekesalan warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, memuncak. Mereka mengancam bakal menyandera truk pengangkut tanah untuk proyek pembangunan Swalayan Superindo.

Alasannya, tanah yang diangkut oleh truk-truk tersebut, karena tanah dari truk tersebut dibiarkan berceceran di Jalan Raya Hasyim Ashari.

Alhasil, ceceran tanah membuat permukaan jalan menjadi tidak rata sehingga sangat mengganggu kenyamanan pengendara khususnya kendaraan roda dua.

Saat hujan turun, ceceran tanah justru akan berubahmenjadi lumpur hingga membuat jalanan menjadi licin. Sedangkan saat matahari terik, ceceran tanah akan berubah menjadi debu, hingga mengganggu pernafasan pengendara.

“Pastinya kita terganggu. Harusnya tanah yang berceceran di ruas jalan kembali dibersihkan, agar tak membahayakan pengguna jalan,” ujar Syaeful Bahri (39), warga sekitar yang sehari-hari beraktivitas dengan sepeda motor.

Keluhan serupa disampaikan Uus, warga setempat lainnya. Bahkan, Uus mengklaim bila beberapa hari terakhir, sudah tiga pengendara motor yang terjatuh akibat ceceran tanah tersebut. **Baca juga: Meriahkan HUT RI Ke-71, CitraRaya Gelar “Gowes Merdeka”.

“Kalau dalam sepekan ini pihak yang bertanggungjawab tidak segera membersihkan ceceran tanah di ruas jalan itu, maka kami warga disini sudah sepakat menyandera truk tanah yang melintas,” ujarnya. **Baca juga: Berjudi Pakong, Dua Pria Gaek Ditangkap Polisi Tangerang.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum didapat konfirmasi dari pihak terkait, baik dari pihak pengelola truk dan proyek pembangunan Superindo. Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait.(bad)