1

Rabu Besok, Tanggul Jebol di Kampung Bulak Diperbaiki

Tanggul yang jebol di Perumahan Kampung Bulak.(Fbi)

Kabar6-Perbaikan tanggul yang jebol di dibelakang Perumahan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dijadwalkan dimulai Rabu (31/8/2016) besok.

Hal itu terungkap dari pengakuan Bacin, seorang mandor yang akan mengerjakan proyek perbaikan tanggul tersebut, yang ditemui kabar6.com di lokasi tanggul jebol, Selasa (30/8/2016).

“Kemungkinan Rabu besok baru mulai kerja,” ujar Bacin. **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Sementara, Nanang, salah seorang warga yang menetap disekitar tanggul jebol menyayangkan lambatnya perbaikan tanggul jebol oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tersebut. **Baca juga: Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih.

Terlebih lagi, pascajebolnya tanggul dikawasan tersebut, perbaikan oleh pekerja justru dilakukan pada tanggul yang berada di bagian depan perumahan. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

“Tanggul yang jebol di bagian belakang perumahan, tapi anehnya kok yang diperbaiki justru tanggul yang didepan perumahan,” ujar Nanang heran. **Baca juga: Warga Pondok Aren Resah Tanggul Kali Angke Jebol.

Pantauan kabar6.com dilokasi, hingga kini memang tanggul yang jebol di belakang Perumahan Kampung Bulak memang belum diperbaiki.(Fbi)




Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih

Banjir di Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Setelah dilanda banjir, kini warga Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilanda masalah baru. Ya, mereka saat ini kekurangan air bersih.

Dari pantauan Kabar6.com di lapangan, air di Perumahan Kampung Bulak saat ini kondisinya tidak menentu. Pascabanjir, air yang keluar dari keran warga berwarna kecoklatan dan berbau.

Mobil air bersih berwarna hijau yang datang guna memenuhi kebutuhan air bersih di perumahan itu, juga tidak bisa digunakan untuk keperluan minum. Hingga saat ini, belum ada bantuan air minum dari pihak manapun termasuk dari Pemkot Tangsel.

Datin, ketua RT 004/02 mengatakan jika dirinya sudah sampaikan hal ini ke sejumlah pihak pemerintah. Namun belum ada bantuan air mineral hingga saat ini.

“Saya terus memberitahu sejumlah pejabat untuk minta air mineral untuk kebutuhan minum warga,” paparnya Selasa (30/8/2016). **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Saat ini kondisi Kampung Bulak, masih terus diguyur hujan ringan, dan bukan tidak mungkin jika air akan kembali menggenangi perumahan tersebut. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

“Belum lagi kalau ada air datang lagi. Bisa jadi banjir lagi,” tambahnya.(Fbi)




Teliti Kesehatan Hewan Kurban Sebelum Dibeli

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Masyarakat yang ingin membeli hewan kurban diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan kesehatan hewan kurban yang akan dibeli.

Pasalnya, banyak hewan kurban yang dijual dipasaran tidak seluruhnya dalam kondisi sehat. Seperti di lapak pedagang hewan kurban di Jalan TMP Tangerang. Pedagang masih menjual sapi yang kondisi mengalami patah kaki. Sapi tersebut pun menjadi tontonan warga sekitar.

Pedagang sapi kurban, Temung, mengatakan sapi tersebut mengalami patah kaki saat proses pengiriman dari Boyolali Jawa Tengah ke Tangerang.

“Saat sampai di sini (Tangerang, red) kakinya sudah patah,” ungkap Temung menjelaskan, Selasa (30/8/2016).

Menurutnya, sapi tersebut sudah melewati pemeriksaan kesehatan dari dinas terkait di Boyolali. Pemeriksaan dilakukan saat hewan kurban masih di tingkat penyuplai. **Baca juga: DP2KP Kabupaten Tangerang Soroti Kenaikan Harga Hewan Kurban.

“Kalau dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang belum melakukan pemeriksaan,” paparnya. **Baca juga: DBMDA Tangerang Imbau Kontraktor Lengkapi Proyek Rambu Lalin.

Dari pantauan di lapangan, selain patah kaki ada juga hewan kurban yang mengalami sakit mata dan luka pada kulit.(rani)




DBMDA Tangerang Imbau Kontraktor Lengkapi Proyek Rambu Lalin

Kepala DBMSDA Tangerang, Slamet Budhi Mulyanto.(yud)

Kabar6-Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, mengimbau seluruh pemborong agar memasang rambu- rambu lalu lintas dilokasi proyek yang mereka kerjakan.

Hal ini, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan selama proses pembangunan proyek jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pembangunan DBMSDA Kabupaten Tangerang, Muhammad Solahudin mengatakan, pemasangan rambu-rambu lalu lintas dilokasi proyek pembangunan jalan dan jembatan memang wajib dilakukan oleh para pemborong.

Pasalnya, rambu- rambu peringatan itu dinilai memiliki manfaat cukup tinggi untuk menghindari munculnya kecelakaan lalu lintas.

“Dengan begitu, proses pelaksanaan pembangunan bisa berjalan lancar dan warga sebagai pengguna jalan juga dapat mengetahui bahwa dilokasi itu ada proyek perbaikan jalan dan jembatan, sehingga angka kecelakaan bisa diminimalisir,” ungkap Solahudin, kepada Kabar6.com, Senin (29/8/2016).

Selain imbauan pemasangan rambu lalu lintas, kata Solahudin, pihaknya juga menyarankan para pelaksana proyek, untuk memasang papan proyek.

Itu bertujuan, supaya masyarakat mengetahui pengalokasian uang mereka yang telah dibayarkan ke daerah melalui pajak.

“Papan proyek itu wajib terpasang dilokasi proyek, supaya publik tahu besaran anggaran yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan Sumber Daya Air (SDA),” katanya.

Sementara itu, Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi Mulyanto mengemukakan, pihaknya berharap seluruh proses pelaksanaan pembangunan di Kota Seribu Industri yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini, berjalan lancar sesuai rencana.

Oleh karenanya, evaluasi dan pengawasan terhadap progres pembangunan proyek infrastruktur jalan, jembatan maupun SDA, terus dilakukan secara ketat dan komprehensif.

Adapun kendala dilapangan,  seperti minimnya akses jalan alternatif menuju proyek, tingginya curah hujan dan adanya kegiatan lain dilokasi sehingga akses jalan untuk material sedikit terhambat, merupakan tantangan tersendiri bagi para pelaksana proyek.

Namun, persoalan itu bukanlah sebuah alasan yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Para pelaksana proyek, diberi tetap diberikan deadline waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai kontrak kerja yang telah ditandatanganinya. **Baca juga: Proyek Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tangerang Lampaui Target.

“Setiap pekan, seluruh kegiatan kami evaluasi secara rutin. Harapan saya, pembangunan dapat berjalan lancar sesuai target,” tandsnya.(Tim K6)




OYK di Tangsel “Jaring” WN Australia

OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK).

Pada OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Senin (29/8/2016), petugas menjatuhkan sanksi denda kepada warga pengendara yang kedapatan tidak membawa atau memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kabid Kependudukan pada Disdukcapil Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, dari total 3.127 pengendara motor yang diperiksa, sebanyak 114 orang diataranya tidak membawa KTP, termasuk seorang warga asal Australia. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

Dan, bagi para pelanggar KTP, petugas menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp25 ribu hingga Rp50 ribu, tentunya setelah menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di tempat. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“OYK ini akan terus kami gelar guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya membawa e-KTP dan kartu identitas lainnya saat berpergian. Tentunya, aturan ini berlaku bagi yang telah berumur 17 tahun,” ujar Heru. **Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu.

Sementara, Anwar (39), salah seorang pengendara yang terjaring OYK mengaku, jika dirinya disanksi denda Rp25 ribu, karena masih menggunakan KTP model lama. Padahal, e-KTP yang ia  buat sejak dua tahun lalu, belum juga jadi. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

“e-KTP saya belum jadi mas, ya jadi saya kena denda 25 ribu deh” ujar Anwar.(Fbi)




Proyek Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tangerang Lampaui Target

Muhammad Solahudin.(din)

Kabar6-Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, merilis progres pembangunan jalan dan jembatan diwilayahnya selama periode Januari- Agustus 2016.

Hingga akhir Agustus, realisasi pelaksanaan kegiatan proyek APBD murni, diklaim telah melampaui target, yakni sebesar 36,31 persen.

“Target kami 35 persen. Namun, hingga akhir bulan ini sudah mencapai 36,31 persen. Artiya, realisasi pembangunan proyek di DBMSDA sudah lebih dari target,” ungkap Kepala Bidang Pembangunan DBMSDA Kabupaten Tangerang, Muhammad Solahudin, kepada kabar6.com, Senin (29/8/2016).

Diketahui, proyek pembangunan jalan di DBMSDA Kabupaten Tangerang yang dibiayai APBD murni, tercatat sebanyak 189 paket kegiatan.

Sedangkan, untuk pembangunan jembatan terdapat 24 paket kegiatan, dimana sumber anggarannya berasal dari Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Untuk kegiatan SDA berjumlah 124 paket. Anggarannya, bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten,” katanya.

Dijelaskannya, kegiatan pembangunan di DBMSDA Kabupaten Tangerang sendiri terbagi atas dua tahap.

Tahap pertama, sebanyak 132 paket kegiatan telah rampung dikerjakan pada Juni 2016 silam. **Baca juga: DBMSDA Tangsel Janji Perbaiki Tanggul Jebol Besok.

Selanjutnya, untuk tahap kedua dengan jumlah 127 paket kegiatan diluar dari proyek Penunjukkan Langsung (PL) sebanyak 20 paket, ditargetkan akan rampung pada Oktober mendatang. **Baca juga: Begal Bersamurai Sudah Lima Kali Beraksi di Tangerang.

“Harapan kami, semua paket proyek APBD murni bisa rampung pada Oktober atau November tahun ini. Dan, proses tender untuk APBD Perubahan bisa dimulai pertengahan September,” ujarnya.(Tim K6)




Begal Bersamurai Sudah Lima Kali Beraksi di Tangerang

Dua begal yang disergap Polsek Mauk.(agm)

Kabar6-Aksi kejahatan dua begal sepeda motor bersenjata samurai yang disergap petugas Polsek Mauk, akhirnya terkuak jelas.

Keduanya masing-masing berinisial KS alias Sartot (22) dan S alias Pak Pak (23), disergap di Jalan Raya Mauk, Kampung Kosambi, Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

“Komplotan ini ternyata pemain lama, dan sudah sering beraksi diwilayah Tangerang Raya,” ujar Kapolsek Mauk, AKP Nurohman, Senin (29/8/2016).

‎Dijelaskan Nurohman, aksi teranyar kedua begal motor itu menyasar seorang wanita bernama Ijah Khodijah (45), warga Kampung Gintung, RT 016/005, Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Aksi kedua pelaku menyasar korban di Jalan Raya Mauk, persisnya dekat SPBE Kampung Kosambi, Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, pada 5 Agustus Lalu,” ujarnya.

“Korban baru pulang kerja menggunakan sepeda motor. Saat melintas di Jalan Raya Mauk, tiba-tiba dipepet kedua pelaku. Saat itu, pelaku menggasak harta korban berupa uang tunai Rp1.098.000, cincin emas 8 gram serta satu unit handphone nokia,” ujar Kapolsek lagi. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

Dari hasil pemeriksaan, kata Nurrohman, kedua pelaku mengaku sudah lima kali beraksi di wilayah Tangerang Raya. Adapun aksi tersebut selalu dilakukan berpindah-pindah. **Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu.

“Ada lima TKP. Dua kali di Kecamatan Sukadiri, sat kali di Kecamatan Kemiri, dan Kecamatan Mauk,” terang AKP Nurohman.‎ **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

Dari tangan pelaku, kata Nurohman, polisi menyita barang bukti kejahatan berupa, satu unit motor Satria FU B 6014 CTA, sebilah samurai, handphone dan uang tunai sisa rampokan sebesar Rp70 ribu.‎(agm)




Pemkot Tangerang Siapkan Mobil Layanan e-KTP

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Untuk mendukung layanan jemput bola perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang mengerahkan dua unit mobil.

Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Erlan mengatakan pihaknya selama ini telah mengerahkan dua unit mobil perekaman e-KTP yang nanti akan mengunjungi warga yang belum melakukan perekaman.

“Dalam satu hari, rata-rata ada 100-200 warga yang kita layani lewat fasilitas mobil keliling tersebut. Warga yang ingin dikunjungi Sabtu dan Minggu bisa menghubungi pihak kelurahan,” ungkap Erlan menjelaskan, Senin (29/8/2016).

Namun demikian, Erlan juga meminta kepada warga untuk proaktif dalam mengurus administrasi kependudukan, dengan memberikan data yang valid. Karena, masih banyak ditemukan data kependudukan yang ganda. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

“Sebenarnya kalau datanya benar, cukup bawa KTP dan KK ke kantor kecamatan, bisa langsung melakukan perekaman. Cuma ada juga yang agak lama prosesnya, karena datanya enggak muncul, itu bisa karena NIK-nya ganda atau memang belum terdata,” paparnya. **Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu.

Erlan, juga berharap agar warga Kota Tangerang tidak gampang panik terutama terkait dengan adanya aturan yang mengharuskan KK ditandatangani oleh Kepala Disdukcapil. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

“KK yang tidak ada tandatangan basah kepala dinas tetap berlaku. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu membuat KK baru asalkan data anggota keluarganya tidak berubah,” tambahnya.(hms/zar)

**Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.




Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu

Pemkot Tangerang tambah layanan e-KTP.(hms)

Kabar6-Guna mempercepat pelayanan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membuka pelayanan pada hari Sabtu dan Minggu.

Layanan tersebut sengaja dilakukan dengan sistem jemput bola kepada warga, dengan tujuan mengejar target percetakan e-KTP.

Seiring itu, Pemkot Tangerang juga mengimbau kepada warga yang belum melakukan perekaman, untuk segera melapor ke pihak Kecamatan maupun Kelurahan dengan membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK).

“Lurah dan Camat terus sosialisasikan kepada masyarakat terkait kewajiban mereka,” ujar Wakil Walikota Sachrudin, Senin (29/8/2016).

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemkot Tangerang, sampai Agustus 2016 tercatat sudah sebanyak 240 ribu warga Kota Tangerang yang belum melakukan perekaman e-KTP. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

Sedangkan untuk batas akhir perekaman sebagai instruksi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negri (Kemendagri) adalah 30 September 2016. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

Untuk itu, Sachrudin menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan jemput bola, dengan terjun langsung ke masyarakat mendata warganya yang belum melakukan perekaman. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

“Jangan sampai ada warga yang tidak merekam e-KTP,” tambahnya.(hms/zar)




Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren

Dua kakek pengedar upal yang ditangkap.(cep)

Kabar6-Komplotan pria gaek pengedar uang palsu (Upal) kembali beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, petugas Unit Reskrim Polsek Pondok Aren menyergap dua pelaku pengedar sekaligus mengamankan upal pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu senilai Rp6,5 juta.

Kedua pelaku masing-masing adalah, SH alias Yanto (65) warga asal Tampingan, Desa Kedungwungu, Jatinegara, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, dan Rosid (61), warga Pengasinan, Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta mengungkapkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan warga, yang telah menerima uang palsu dari pelaku.

“Pertama kita sergap Yanto, dengan barang bukti berupa upal pecahan Rp50 ribu dan Rp 100.000 berjumlah Rp 4,5 juta,” kata Indra saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (29/8/2016). **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

Selanjutnya, dari hasil interogasi, pelaku mengaku mendapatkan upal dari rekannya yang bernama Rosid. Dari tangan pelaku ini, disita upal pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan jumlah total Rp2 juta. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap keduanya, pelaku mengakui bila upal tersebut dibuat sendiri di rumah tersangka Rosid, di bilangan Depok. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“Setelah kami geledah di rumah Rosid, kami dapati peralatan untuk membuat upal, seperti printer, tinta dan cat. KIni, keduanya masih kami periksa di Mapolsek,” ujarnya.(yud/cep)