1

BUMD Tangsel: Bisnis Air Bersih Masih Wacana

Air bersih yang dikelo‎la pengembang di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Sejak dibentuk, organisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini kiranya belum menunjukan gigi.

Dana segar yang dikucurkan oleh pemerintah daerah untuk operasional serta pengembangan usaha kepada PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), seolah menjadi mubazir.

Harapan warga Kota Tangsel untuk bisa menikmati layanan air bersih belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, jajaran direksi PT PITS selaku induk perusahaan belum stabil.

Direktur Utama PT PITS, Dudung E Diredja menyatakan enggan berspekulasi ihwal rencana kepastian menggarap bisnis air bersih. Alasannya, belum adanya anak perusahaan dan aparat punggaw‎a menjadi bahan pertimbangannya.

“Itu kan baru wacana. Masalah PDAM jangan tanya ke saya, nanti salah,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Terpisah, Kepala Bidang Humas PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Syamsuddin mengakui adanya keterbatasan sumber air baku.

Produksi PDAM TKR masih menggantungkan pada air sungai Cisadane. Ditambah cadangan aliran kecil seperti sungai Cidurian dan Cipasilihan.

“Di Kota Tangerang dan Tangsel sebenarnya sudah ada jaringan (pipa). Ada kendala di sumber air. Paling nanti kita bikin embung (danau buatan). Lalu kerjasama pihak swasta dengan membeli air dari Aetra Tangerang,” ungkapnya.

Banyaknya keluhan datang di masyarakat akan layanan PDAM Tirta Kerta Raharja menyangkut lamanya proses pendaftaran pelanggan ia ta menampik. Terkait itu, layanan tergantung pada ada atau tidaknya jaringan.

Syamsuddin menjelaskan, jika jaringan pipa sudah masuk, paling lama pelanggan hanya menunggu untuk dapat menerima pasokan selama tujuh hari kerja. Apabila ketidaan jaringan, ia mengimbau kepada pemohon untuk dapat memasang jaringan pipa secara swadaya.**Baca juga: PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra.

“Kalau kita terbatas, harus menunggu pengajuan perencanaan dan penganggaran. Di kawasan perumahan bisa dari developer. Atau di masyarakat bisa dengan swadaya. Itu kalau mau tidak menunggu lama,” paparnya.**Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

Berdasarkan sifatnya badan usaha daerah, PDAM TKR masih memprioritaskan kebutuhan pelanggan di Kabupaten Tangerang.(yud)




Truk Kontainer Terguling di Exit Tol Bitung

Truk kontainer yang terguling di exit Tol Bitung.(shy)

Kabar6-Sebuah contrainer bernopol B 9579 V terguling di Exit Tol Bitung KM 26, Jumat (9/9/2016). Alhasil, contrainer dengan muatan barang impor tersebut menyebabkan kemacetan panjang.

Kanit PJR Tol Bitung, AKP Wahyu mengatakan, truk terguling akibat mengalami kerusakan pada mesin kendaraan yakni, kopling pada saat menanjak yang membuat sang supir tak mampu mengendalikan kendaraannya.

“Tidak ada korban jiwa dan supir sendiri sedang dilakukan pemeriksaan oleh petugas,” ungkapnya.

Akan hal tersebut, petugas PJR Tol Bitung serta, Polres Tangerang Selatan melakukan pengalihan arus kendaraan.

“Untuk kendaraan menuju Jatake dialihkan ke jalan arteri Bitung, Curug,” ujar Wahyu.

Pantauan kabar6.com dilokasi, proses evakuasi mengakibatkan kemacetan panjang hingga 1 KM di ruas Jalan Tol Bitung arah Jakarta-Merak begitupun sebaliknya. (Shy)




Dispenda Kabupaten Tangerang Apresiasi WP Bayar PBB-P2 Tepat Waktu

Kepala Dispenda Tangerang, Maesal Rasyid.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat sebagai Wajib Pajak (WP) yang telah menunaikan kewajibannya membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Pedesaan (PBB-P2), tepat pada waktunya.

Pembayaran PBB-P2 sebelum jatuh tempo oleh para WP ini, tentunya sangat membantu pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Kepala Dispenda Kabupaten Tangerang, Mesal Rasyid mengatakan, pihaknya mengapresiasi sikap kooperatif para WP yang telah membayar PBB-P2 sebelum jatuh tempo.

Pasalnya, PBB-P2 ini dianggap memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan fisik maupun nonfisik di daerah yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar tersebut.

“Ucapan terima kasih setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para WP yang telah membayar PBB-P2, sebelum jatuh tempo,” ungkap Maesal Rasyid, kepada Kabar6.com, (8/9/2016).

Diketahui, PBB-P2 ini jatuh tempo pada 31 Agustus silam. Untuk memaksimalkan pendapatan PBB-P2 tersebut, Pemkab Tangerang melalui Dispenda, melakukan segala upaya diantaranya membuka loket pembayaran di seluruh kantor kecamatan, menjalin kerjasama dengan para pengusaha mini market, seperti Indomaret dan Alfamaret maupun pusat perbelanjaan yang ada di daerah ini. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Tak hanya itu, Pemkab Tangerang juga mengerahkan kendaraan keliling PBB-P2 ke seluruh pelosok kecamatan. **Baca juga: PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra.

“Ini semua kami lakukan, guna memaksimalkan pembayaran PBB-P2. Mudah-mudahan upaya ini membuahkan hasil yang baik dan cita-cita membangun Kabupaten Tangerang Gemilang bisa terlaksana dengan baik pula,” tuturnya.(ADV)




PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra

Direktur utama PDAM TKR, Rusdi Machmud.(K6)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, sedianya sudah melakukan kerjasama dengan PT Aetra Air Tangerang (AAT) dalam pembelian air bersih.

Pasokan air untuk warga di wilayah Kecamatan Pasar Kemis itu sedianya sudah diresmikan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, pada 22 Desember 2015 lalu.

“Kita beli 50 liter per detik untuk melayani 5.000 pelanggan di Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Memang diperlukan sinergisitas dengan Pemkab Tangerang,” ujar Direktur Utama PDAM TKR, Rusdy Machmud, Kamis (8/9/2016).

Menurutnya, tahun kemarin PDAM‎ TKR sedianya telah melakukan investasi pengembangan layanan. Berupa pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan rehabilitasi intake di Bojong Renged senilai Rp15 miliar.

‎Pengembangan jaringan pipa baru untuk pengembangan pelayanan di Pasar Kemis serta Dasana, Medang dan sekitarnya sebesar Rp239 miliar. Investasi jaringan pipa baru, rehabilitasi serta relokasi dalam rangka optimalisasi pelayanan sebesar Rp18,3 miliar.

Investasi bangunan pendukung operasi instalasi, gedung pelayanan lainnya sebesar Rp15,8 miliar, investasi alat ukur dan peralatan kerja teknik sebesar Rp13,5 miliar dan investasi teknologi informasi dan sarana kerja lainnya sebesar Rp8,8 miliar.**Baca juga: Menteri Budi: Mulai H-3 Idul Adha, Kendaraan Berat Dilarang Melintas.

Kepala Satuan Sekretariat PDAM TKR, Sri Asih Hastuti menyatakan, bahwa pihaknya bukan mengabaikan kebutuhan pelanggan di Kota Tangerang dan Tangsel.**Baca juga: PDAM Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi.

Tapi lantaran kewenangan PDAM TKR hanya sebagai penyelenggara pemenuhan kebutuhan air bersih. Pola distribusi masih tetap harus mengacu pada rencana pembangunan oleh tiga pemerintahan daerah terkait. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Target pemenuhan kebutuhan 40 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tangerang, karena sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan pemerintah setempat,” imbuh Asih.(yud)




PDAM Tirta Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi

BPBD Tangsel suplai air bersih saat kemarau.(yud)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR), Kabupaten Tangerang, mesti terus meningkatkan produksi air bersih yang dihasilkan.

Upaya tersebut seiring dengan belum meratanya penyebaran serta distribusi jaringan air bersih bagi warga. Sementara tuntutan pelayanan prima semakin didesak publik.

Tercatat, pada semester pertama 2016 ini berdasarkan jumlah sambungan langganan (SL) telah mencapai 133.928 jaringan.

Jumlah tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Kabupaten Tangerang 49.266, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 11.477 serta di Kota Tangerang ada 73.185 pelanggan.

“Target lima tahunan SL terpasang 97.500 pelanggan,” kata Kepala Bidang Humas PDAM Kerta Raharja, Syamsudin, Kamis (8/9/2016).

Ia mengakui, di sisa dua tahun kedepan perusahaan plat merah tersebut harus menyelesaikan pekerjaan sebanyak 22 ribu jaringan.

Kini PDAM Kerta Raharja sedang mengejar target pelanggan di wilayah Kabupaten Tangerang, bukannya Kota Tangsel.

Syamsudin sebutkan, dari target 40 persen hingga kini telah terealisasi dikisaran 30,17 persen. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dicanangkan Bupati Zaki Ahmed Iskandar, penyebaran jaringan air bersih mencapai 40 persen.

PDAM Kerta Raharja, lanjutnya, sedang fokus pada penambahan kapasitas produksi air bersih. Tahun ini dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Solear dan Bojong Renged. Totalnya akan ada 11 IPA yang beroperasi.

“Dari dua instalasi bisa menyalurkan air bersih ke 30 ribu pelanggan yang mayoritas kalangan rumah tangga,” sebut Syamsudin.

Ia menambahkan, tahun depan kapasitas produksi didorong oleh rencana pembangunan empat Instalasi Kota Kecamatan (IKK). **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

Sekarang kapasitas produksi mampu menghasilkan 5.087.5 liter per detik. Sedangkan pasokan air ke ibukota DKI Jakarta 2.800 liter per detik. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Saya yakin bisa kejar target dari dua sumber pengolahan tadi. Paling enggak produksi ditambah 1.175 liter per detik,” tambah Syamsudin. Ia tak menampik juga memasok air ke Perusahaan Air Minum Jaya.(yud)




Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih

Antrian air bersih di Pesona‎ Serpong.(yud)

Kabar6-‎Ribuan jiwa warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum bisa menikmati layanan air bersih laik konsumsi. Padahal, warga di tujuh wilayah kecamatan ini sudah lama mendambakan bisa menggunakan air bersih.

Seperti halnya‎ warga yang menghuni di RT 01 hingga 03 RW 08, Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Kecamatan Setu. Warga sekitar mengaku sudah lama mengajukan permohonan ingin menjadi pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang.

“Disini kalau pas musim kemarau pasti enggak ada air, karena air‎ tanah pun kering,” kata Umi, Ketua RW 08 Perumahan Pesona Serpong kepada wartawan, Kamis (9/9/2016).

Menurutnya, sebanyak 117 kepala keluarga pernah mengajukan diri menjadi pelanggan air bersih. Permohonan warga diajukan‎ secara kolektif. Namun, hingga kini penantian warga Perumahan Pesona Serpong tidak ada kepastian nyata.

Umi bilang, untuk mendapatkan air tanah warga sekitar mesti mengebor sedalam 70 meter. Itupun ketika sedang musim hujan saja.

Bila kemarau, warga selalu mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah‎ (BPBD) Kota Tangsel untuk minta dipasok air bersih. Pasokan air bersih dikirim dari PDAM Kerta Raharja.

“Dulu ngumpulin berkas warga diserahin ke kantor kelurahan,” terang Umi.

Izhar, warga Perumahan Pesona Serpong lain menambahkan, lingkungannya sangat rawan bencana banjir lantaran berbatasan langsung dengan aliran Sungai Cisadane. Bila pemukiman sekitar sedang dilanda‎ kebanjiran dan kekeringan, mereka untuk dapat air bersih.

“Paling pada nunggu dulu bantuan mobil tanki dari pemda datang. Belum lagi nunggu jatah antrean. Kadang enggak semua warga kebagian karena kehabisan,” keluhnya. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Berdasarkan pengalaman, Izhar juga sebagian warga lainnya harus membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan air bersih saat kondisi tersebut berlangsung. Sudah sejak lama, ia menginginkan adanya layanan berlangganan air bersih dari PDAM. **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

“Sering mandi, nyuci, sampai masak pakai air galon. Sebenarnya kasihan anak-anak. Tapi mau gimana lagi. Mau langganan PDAM aja susah. Padahal kita kan bayar,” ketusnya.(yud)




Polisi Serahkan Dua Pembunuh Enno ke Kejari Tangerang

Barang bukti kasus pembunuhan Enno.(Fbi)

Kabar6-Polda Metro Jaya menyerahkan dua tersangka dan barang bukti kasus pembunuhan Enno Paraihah (18), karyawati PT Polyta Global Mandiri di Kosambi, Kabupaten Tangerang, ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang (P22) Kamis (7/9/2016) siang ini.

Penyerahan tersangka IH dan RA berikut barang bukti itu, seiring dengan telah lengkapnya berkas pemeriksaan terhadap kedua terdakwa (P21) pada 31 Agustus 2016 kemarin.

Sedianya, kedua tersangka tiba di Kejari Tangerang, menggunakan mobil minibus milik Resmob Polda Metro Jaya dengan tangan terikat.

Dengan pengawalan ketat anggota Resmob, kedua tersangka digelandang masuk ke ruang no.26 tahap II Pidana Umum.

“Kami menyerahkan tersangka IH dan RA, kasus pembunuhan di Kosambi, sebelumnya pada 31 Agustus sudah P21,” kata Penyidik Unit V Resmob Polda Metro Jaya, Ipda Darsono.

Dalam penyerahan barang bukti, polisi juga menyertakan gagang cangkul yang digunakan sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban. **Baca juga: ABG Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dituntut 10 Tahun Penjara.

Tampak dua boks plastik dan satu dus besar berisi barang bukti kasus pembunuhan gagang cangkul tersebut dibawa petugas. **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

“Kami serahkan semua barang bukti termasuk cangkul, hasil CT Scan, garpu, bantal,” katanya.(Fbi)




Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian

Kapolres Tangsel, Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengklaim bila jelang Hari Raya Idul Adha kondisi keamanan diwilayah hukumnya relatif kondusif.

Hingga kini, tidak ada laporan dari warga soal adanya tindak kejahatan pencurian hewan ternak kurban.

“Yang rawan bukan kasus pencuriannya, tapi 480 (penadah-red) hewan kurban,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com usai memimpin rapat koordinasi di Bukit Pelayangan Resto, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (8/9/2016).

Ayi jelaskan, pihaknya terus mewaspadai wilayahnya dijadikan lokasi menampung barang (ternak kurban) tadahan.

Itu seiring dengan adanya dugaan, ihwal banyak komplotan pelaku pencurian hewan ternak kurban menjual hasil kejahatan di Kota Tangsel.

Ia juga berharap masyarakat untuk tidak terlibat praktek jual-beli daging kurban. Kasus yang pernah terjadi, ada warga yang menerima kemasan plastik berisi daging kurban dalam jumlah banyak. Kemudian daging kurban tersebut dijual.

“Sistem pembagiannya pakai kupon, ini yang sedapat mungkin kita cegah. Karena orang rebutan pas pembagian daging kurban berpotensi mengganggu keamanan,” jelasnya.

Ayi menambahkan, pada perayaan Hari Idul Adha 1437 Hijriah ini pihaknya mengerahkan sebanyak 196 personel. Seluruh personel gabungan dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP. **Baca juga: Belasan Hewan Kurban di Balaraja Ditemukan Sakit.

Aparat gabungan akan memantau pengamanan pada titik lokasi pemotongan serta pendistribusian hewan kurban di tujuh wilayah kecamatan Kota Tangsel. **Baca juga: Maling Kambing Kurban Ditangkap Polsek Kelapa Dua.

“Kita juga antisipasi agar tidak ada provokasi pas pembagian daging. Saya tanyakan ke Kasat Reskrim untuk pencurian hewan belum ada. Tapi biasanya disini kasus penadahan,”  tambahnya.(yud)




Menteri Budi: Mulai H-3 Idul Adha, Kendaraan Berat Dilarang Melintas

Menhub, Budi Karya Samadi.(bbs)

Kabar6-Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah kendaraan berat seperti truk kontainer dan kendaraan bersumbu lebih dari dua, dilarang melintasi ruas jalan tol, jalan nasional dan jalur wisata.

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Samadi usai melakukan pelantikan kepada Perwira Transportasi di Lapangan Bandara Budiarto Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (8/9/2016).

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Dan, disepakati tiga hari menjelang lebaran (H-3) Idul Adha, kendaraan berat dilarang melintas di jalan nasional, tol dan jalur wisata yang ada di delapan provinsi,” ungkapnya. **Baca juga: Sidang Putusan Sengketa Parkir di Tangsel Ditunda.

Nantinya, mulai tanggal 9 hingga 12 September 2016, kendaraan berat dilarang melintas di jalan nasional, tol dan jalur wisata di delapan provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Kendati demikian, Menteri Budi memberikan pengecualian pada kendaraan berat yang khusus mengangkut bahan-bahan kenutuhan pangan, ternak, bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas. **Baca juga: Kejari Kabupaten Tangerang Segera Terapkan Pembayaran Tilang Online.

“Untuk kendaraan yang mengangkut bahan-bahan pangan atau bahan bakar minyak (BBM) diperbolehkan melintas asal mendapat izin dari Dinas Perhubungan untuk memastikan jalur yang bisa dilalui kendaraan,” pungkasnya.(shy)

**Baca juga: Menhub: Indonesia Kekurangan Tenaga Pendidik Transportasi dan Pilot.




Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”

Demo AMPT di Kejari Kabupaten Tangerang.(din)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Kantor Bagian Pertanahan, menyampaikan klarifikasi atas kasus pengadaan lahan lapangan bola Balaraja yang kini telah dilaporkan para pegiat LSM ke Kejaksaan Negri (Kejari) Kabupaten Tangerang.

Pengadaan lahan seluas 7.000 meter persegi yang dibeli Pemkab Tangerang seharga Rp23 miliar dari ahli waris pemilik tanah tersebut, secara hukum tidak ada masalah dan sudah ditempuh sesuai dengan prosedur.

Kepala Bagian Pertanahan Kabupaten Tangerang, Lukman Hakim mengatakan, pihaknya menyayangkan munculnya pernyataan “ngawur” dari para aktivis LSM yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Tangerang (AMPT) tersebut.

Pasalnya, pembelian tanah itu telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.

“Mereka salah alamat. Tuduhan itu sangat tidak mendasar, karena pengadaan lahan itu sudah sesuai prosedur dan aturan hukum. Kami, siap hadapi apapun konsekwensinya,” ungkap Lukman, kepada Kabar6.com, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (8/9/2016).**Baca juga: Kejari Kabupaten Tangerang Janji Seriusi Laporan AMPT.

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, beberapa hari pascamencuatnya kasus tersebut, dirinya mengaku sudah memberikan klarifikasi kepada Kejaksaan Tinggi Banten dan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang.**Baca juga: Soal SHM Lapangan Balaraja, Aliansi LSM Geruduk BPN Tangerang.

Bahkan, dalam klarifikasi itu pihaknya melampirkan sejumlah dokumen dan data pendukung, mengenai riwayat tanah serta proses pengadaannya.**Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, AMPT Geruduk Kejari Kabupaten Tangerang.

“Besok, kami juga akan menyampaikan hal yang sama kepada DPRD Kabupaten Tangerang. Jadi, sedikitpun kami tidak takut hadapi masalah ini,” tegasnya.(Tim K6)

**Baca juga: Kejari Kabupaten Tangerang Segera Terapkan Pembayaran Tilang Online.