1

Pakai Paspor Palsu, Dua WNA Ditangkap di Bandara Soetta

Dua WNA pengguna Paspor dan Visa palsu diamankan petugas.(bad)

Kabar6-Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengamankan dua Warga Negara Asing (WNA) berinisial VT dan DB.

Kedua WNA asal India dan Sri Lanka tersebut diamankan petugas lantaran kedapatan menggunakan paspor dan visa palsu saat akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Sedianya, VT yang merupakan WN India bermaksud keluar dari wilayah Indonesia pada tanggal 11 Juli 2016 dengan menggunakan pesawat Air Asia AK387 tujuan Kuala Lumpur, Malaysia.

Namun saat di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Soetta, petugas menangkap VT dan melakukan penahanan sejak 19 Juli 2016, karena diduga menggunakan visa atau Tanda masuk atau izin tinggal palsu untuk keluar dari wilayah Indonesia.

“Dari hasil pemeriksaan petugas, VT mengaku bahwa cap keimigrasian diurus oleh seorang agen bernama Selvamani yang masih berstatus DPO,” kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soetta Alif Suaidi kepada wartawan di kantornya, Rabu (14/9/2016).

Dari tangan VT, petugas mengamankan barang bukti paspor India, satu lembar visa palsu dan satu lembar boarding pass maskapai Air Asia AK387.

Sedangkan DB yang merupakan warga negara Sri Lanka ditangkap karena diduga menggunakan paspor India atau paspor palsu dengan inisial CH untuk keluar wilayah Indonesia pada 23 Juli 2016.

“Setelah diperoleh kepastian bahwa paspor kebangsaan India atas nama CH yang digunakan oleh DB adalah palsu, DB kemudian ditangkap dan ditahan sejak 9 Agustus 2016,” ungkap Alif.

Dari hasil pemeriksaan petugas, DB mengakui bahwa paspor India tersebut diperolehnya dari seorang agen bernama Mohan yang berstatus DPO dengan membayar US$ 27.000.

“Kemudian dari hasil pemeriksaan data perlintasan, diketahui DB memasuki wilayah Indonesia pada tanggal 17 Juni 2016 dengan menggunakan paspor kebangsaan Sri Lanka miliknya. Namun yang bersangkutan menggunakan paspor kebangsaan India (palsu) untuk keluar wilayah Indonesia,” ungkap Alif.

Dari tangan DB, petugas mengamankan barang bukti satu paspor India palsu, satu buah paspor Sri Lanka, dan satu kartu identitas karyawan IBM diduga palsu.**Baca juga: Warga Bosan Jalan di Tangsel Selalu Banjir Saat Hujan.

Kedua WNA tersebut kini ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi Bandara Soetta.**Baca juga: Honda Brio dan Wanita Cantik Out Control di Cikokol.

“Saat ini penyidikan terhadap VT dan DB telah dinyatakan lengkap oleh JPU Kejaksaan Negeri Tangerang, dan dijadwalkan untuk proses penyerahan tersangka dan barang bukti kepada Kejari Tangerang,” ujarnya.**Baca juga: Galang Dukungan, IIPG Sebar 2.000 Paket Daging di Banten.

Atas perbuatannya, VT dan DB diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 500 juta sesuai dengan UU RI No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.(bad)‎




Honda Brio dan Wanita Cantik Out Control di Cikokol

Evakuasi wanita pengemudi Honda Brio.(agm)

Kota-Sebuah Honda Brio warna putih B 1030 EOB yang dikemudikan wanita out control di Jalan MH Thamrin, kelurahan Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (14/9/2016) tengah malam.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun demikian, benturan keras yang terjadi mengakibatkan mobil mengalami ringsek cukup parah.

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, peristiwa bermula ketika Honda Brio itu melaju kencang dari arah Jalam MH Thamrin Cikokol menuju Kota Tangerang.

Selepas u-Turn Transmart, tiba-tiba mobil kehilangan kendali dan menabrak trotoar hingga ringsek.

“Dari cikokol sudah mengebut, pas jalan sedikit menikung tiba-tiba mobil keluar jalur dan terjepit diatas selokan,” ungkap Bagus, salah seorang saksi mata‎ dilokasi kejadian.

Beruntung pengemudi hanya menderita luka ringan,‎ dan berhasil dievakuasi pihak kepolisian dibantu warga setempat.**Baca juga: Ini Jumlah Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangerang.

“Pengemudinya kejepit badan pintu yang ringsek. Untungnya cuma mengalami luka ringan sih,” jelas Bagus.**Baca juga: Warga Bosan Jalan di Tangsel Selalu Banjir Saat Hujan.

Kini, korban tengah mendapatkan penangan medis di rumah sakit terdekat. Sementara Honda Brio nahas tersebut masih teronggok diatas selokan dan menjadi tontonan warga.(agm)




Ini Jumlah Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangerang

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menerima Tim KPAI.(hms)

Kabar6-Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membentuk dinas khusus untuk menangani persoalan tersebut.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi di wilayahnya, penanganan masalah perlindungan perempuan dan anak juga harus difokuskan.

“Kedepan kita lebih fokus, dengan akan dibentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, setelah Peraturan Daerahnya disetujui ,” ucapnya, Rabu (14/9/2016).

Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Masyarakan, Perempuan dan Pemerintahan Desa (BPMPPD) Kabupaten Tangerang, tindak kekerasan yang terjadi diwilayahnya sepanjang Januari hingga Agustus 2016, ada 48 kasus anak dan 22 kasus perempuan.**Baca juga: KPAI Kunjungi Kabupaten Tangerang.

Sebagai langkah penanganannya, Pemkab Tangerang mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Tangerang nomor 463/kep.250-huk/2014, tentang pembentukan forum anak, Perbup Nomor 112 Tahun 2015 tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.(hms)




KPAI Kunjungi Kabupaten Tangerang

Kunjungan Tim KPAI ke Kabupaten Tangerang.(hms)

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tangerang. Kunjungan itu terkait dengan pembentukan Sruktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) untuk perlindungan perempuan dan anak.

Wakil Ketua KPAI, Putu Elvina mengatakan, bila tahun ini jumlah pengaduan kasus kekerasan anak dan perempuan sekitar 2.000 lebih. Tahun 2015 ada sekitar 4.000 kasus pengaduan perempuan dan anak.

Hal tersebut mendorong pemerintah membuat agenda nasional untuk membentuk Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) baru yang serahkan kepada pemerintah baik itu provinsi, kabupaten dan kota.**Baca juga: Di Kabupaten Tangerang, Sosialisasi Amnesti Pajak Sasar PNS.

“Saya mengapresiasi Pemkab Tangerang yang akan membentuk SKPD terkait yang langsung fokus menangani perempuan dan anak,” ujar Putu setelah melakukan dialog dengan Bupati Tangerang A Zaki Iskandar, Rabu (14/9/2016).(hms/zar)




Warga Bosan Jalan di Tangsel Selalu Banjir Saat Hujan

Sejumlah pengendara motor mogok saat banjir di Jalan Ceger Raya.(Fbi)

Kabar6-Meski diguyur hujan cuma sebentar, namun ruas Jalan Ceger Raya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), lagsung terendam air setinggi 40 sentimeter, Rabu (14/09/2016) malam.

Buruknya sistem drainase, menjadi pemicu utama terjadinya genangan di ruas jalan tersebut.

Akibatnya, sejumlah kendaraan, terutama roda dua yang tetap nekat menerjang genangan air, terpaksa mogok dan harus didorong dari lokasi.

Adalah Dian (28), salah seorang wanita yang terpaksa menuntun motornya, karena mogok ditengah ruas jalan yang terendam air.

“Iya mas, ini motor mogok pas ditengah jalan sana. Bosan saya jalan ini banjir terus saat hujan. Mana dibiarin lagi,” ujarnya kepada kabar6.com.

Hal serupa juga dialami Parmi (40). Ibu satu anak yang juga terpaksa mendorong sepeda motornya itu berharap, agar pemerintah setempat segera mengatasi persoalan genangan air yang rutin terjadi di ruas Jalan Ceger Raya itu.**Baca juga: Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir.

Pantauan kabar6.com dilokasi, genangan air yang terjadi mengakibatkan kemacetan panjang di ruas Jalan Ceger Raya.**Baca juga: Diguyur Hujan, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Kebanjiran.

Kemacetan terjadi akibat banyaknya kendaraan yang melambatkan kecepatan hingga berhenti di sisi jalan, setelah menyaksikan banyak kendaraan yang mogok setelah menerjang banjir.(Fbi)




Mahasiswa Unpam Ditipu Oknum Polisi Minta Pulsa

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bagi Anda warga Tangerang, kiranya harus berhati-hati dengan tindak penipuan melalui telepon seluler dengan modus “polisi” minta pulsa.

Setidaknya, kasus serupa dialami Selamat Pardede (22), mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam), yang kini mengelola Bengkel Tambal Ban di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Pemuda ini kehilangan hingga Rp3 juta, setelah ditelpon oleh orang tak dikenal yang mengklaim diri sebagai temannya, dan meminta bantuan.

“Kejadiannya siang tadi. Saya di dihubungi oleh orang yang mengaku bernama Jamal, dengan nomor telepon 0812 9151 5575. Dia mengaku sedang ditangkap polisi karena kasus pelanggaran lalu lintas,” ujar Pardede kepada kabar6.com, Rabu (14/9/2016).

Karena merasa iba, Pardede pun menanggapi permintaan tolong itu. Padahal, Jamal sendiri baru dikenalnya, karena baru sekali datang ke bengkelnya untuk memperbaiki sepeda motor.

Hingga kemudian, Jamal meminta Pardede agar bisa bicara langsung dengan oknum polisi yang mengaku bernama Ilham Setiawan.

“Saat bicara sama saya, Ilham Setiawan ini mengaku anggota polisi yang bertugas di Polsek Cisauk. Dia meminta saya untuk mengirim pulsa ke empat nomor telepon berbeda, agar Jamal bisa segera dibebaskan,” ujar Pardede lagi.

Sementara, Pardede yang ingin temannya segera dibebaskan, langsung menuju sebuah minimarket untuk mengirimi pulsa.

Dan, empat nomor telepon yang diberikan pelaku, masing-masing 0822 1153 5561, 0822 1153 5564, 0822 1153 5546 dan 0813 1104 6485, langsung dikirimi pulsa oleh Pardede.

“Sesuai permintaan, masing-masing nomor telepon itu saya isi dengan pulsa Rp300 ribu. Jadi totalnya Rp1,2 juta,” ujar Pardede lagi.

Namun, setelah pulsa di transfer, oknum polisi tersebut kembali menghubungi Pardede. Dengan berbagai dalih, dia kembali meminta agar keempat nomor telepon itu kembali di transfer pulsa, dengan nominal yang sama seperti pertama.

“Entah kenapa, saya kembali menuruti permintaan itu. Saya kembali lagi ke minimarket untuk melakukan transfer pulsa. Bahkan, pegawai minimarket yang curiga dan mencoba mengingatkan saya agar tidak menjadi korban penipuan, tetap saya abaikan,” ujarnya.

Setelah proses transfer pulsa berlangsung hingga total Rp3 juta, barulah Pardede merasa curiga dengan permintaan oknum polisi tersebut.

“Belakangan saya baru curiga, kok kasus pelanggaran lalu lintas minta pulsanya sampai Rp3 juta. Saat itu, saya langsung ke Polsek Cisauk, guna mengecek kebenaran identitas oknum polisi Ilham Setiawan itu. Ternyata, identitas oknum polisi itu tidak ada di Polsek Cisauk,” ujar Pardede lagi.**Baca juga: Penipu Modus Anak Kecelakaan Sasar Warga Pamulang.

Bahkan, beberapa jam setelah sukses menipu, oknum polisi Ilham Setiawan kembali menelepon Pardede dan kembali menyerahkan dua nomor telepon, masing-masing 0812 8419 0644 dan 0812 9151 5575, untuk kembali diisi pulsa masing-masing sebesar Rp300 ribu.**Baca juga: Di Kabupaten Tangerang, Sosialisasi Amnesti Pajak Sasar PNS.

“Dia minta diisi pulsa lagi. Dan, kalau saya tidak mau, dia mengancam akan menangkap saya,” ujar Pardede.**Baca juga: Sering Banjir, Gedung SMAN 15 Kabupaten Tangerang Miring.

Pemuda lugu itu berharap, polisi bisa segera meringkus pelaku penipu tersebut lewat sejumlah nomor telepon yang sudah diisi pulsa olehnya. Dia juga mengimbau agar warga berhati-hati dengan aksi penipuan dengan modus serupa.(tom migran)




Di Kabupaten Tangerang, Sosialisasi Amnesti Pajak Sasar PNS

Sosialisasi tax amnesty di Kab. Tangerang.(hms)

Kabar6-Program pengampunan pajak (tax amnesty) terus disosialisasikan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.‎

Melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Wilayah Banten, sosialisasi bahkan dilakukan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Tangerang.

Sosialisasi yang dilakukan di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang dihadiri oleh Kepala Kantor Dirjen Pajak Wilayah Banten Catur Rini Widosari, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad serta, jajaran SKPD Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Kepala Kantor Dirjen Pajak Wilayah Banten, Catur Rini Widosari mengatakan, PNS diharapkan menjadi role model displin administrasi dalam melakukan amnesti pajak.

“Salah satu tujuan program tax amnesty adalah untuk memperluas basis pajak yang saat ini sudah ada. Sehingga ke depannya basis pajak ini dapat menjadi peningkatan wajib pajak dan peningkatan penerimaan pajak di Kabupaten Tangerang. Sasaran sosialisasi ini tak hanya kepada pengusaha namun, kepada PNS juga. PNS sebagai institusi yang menaungi sistem manajemen kepegawaian Indonesia,” paparnya.

Tak hanya itu, amnesti pajak juga ditujukan untuk menarik seluruh harta warga negara Indonesia yang tersebar di luar negeri menjadi sumber investasi di Indonesia melalui repatriasi pajak.

“Diharapkan kedepannya, Pemerintah memiliki fressmoney untuk terus melakukan pembangunan infrakstuktur yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah karena, kalau hanya mengandalakan pemasukan dari basis pajak yang selama ini ada mungkin pembangunan akan berlangsung lama,” ungkapnya.**Baca juga: Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar berharap para PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat menyampaikan kembali kepada masyarakat akan program amnesti pajak.**Baca juga: Satlantas Tangerang Jaring 200 Pengendara di Tigaraksa.

“Seperti tadi diungkapkan, tentu kita berharap PNS bisa role model di masyarakat,” tutup Zaki. (Shy)




Satlantas Tangerang Jaring 200 Pengendara di Tigaraksa

Sejumlah pengendara motor tampak kabur saat dirazia petugas di Tangerang.(shy)

Kabar6-Sebanyak 200 pengendara terjaring dalam operasi rutin yang digelar petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota (Polresta) Tangerang di Jalan Raya Pemda, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Sedianya, ratusan pengendara yang terjaring itu, hanya sebagian dari pengendara lain yang sempat menghindari razia yang digelar di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) tersebut.

Bahkan, banyak pengendara roda dua yang terlihat nekat menerobos pembatas jalan, melawan arus hingga bersembunyi di balik pepohonan, hanya demi menghindari razia.

“Dominasi pelanggar yakni, tidak mengenakan helm dan tak memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi-red),” ujar Kanit Turjawali (Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli-red) Satlantas Polresta Tangerang, Ipda A. Hajaji.**Baca juga: Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay.

Dalam operasi tersebut, para pengendara diberikan sanksi berupa tilang, terlebih bagi pengendara yang kedapatan tidak memiliki surat-surat kendaraan.**Baca juga: Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong.

“Kita mengimbau agar, pengendara sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas. Dimana sikap disiplin pengendara akan menekan angka kecelakaan,” ujarnya.(shy)




Tabrak Trotoar, Pengendara Mio Tewas di Gading Serpong

Pengendara Mio yang tewas di Gading Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pengendara Yamaha Mio B 4059 BAG tewas mengenaskan setelah menabrak trotoar di Jalan  Boulevard, Gading Serpong, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9/2016).

Pengendara nahas itu adalah Nelis Nuham (30), warga asal Ngimoubri, RT 01/02, Kecamatan Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Mansuri mengatakan, saat kejadian korban tampak menunggangi Yamaha Mio dari arah Mitra 10 Gading Serpong, menuju ke arah Gading Timur.

Sesampainya di Bunderan Plaza, korban mendadak kehilangan kontrol atas sepeda motornya, hingga menabrak trotoar beton pengaman bunderan.**Baca juga: Nawa Said Dilantik Jadi Anggota DPRD Banten.

Seketika itu sepeda motor berikut korban terpental ke aspal. Akibatnya, motor itu ringsek, sementara korban mengalami luka pada bagian kepala dan langsung meninggal dunia di lokasi.**Baca juga: Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay.

Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tangsel yang datang kelokasi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Tangerang. Sementara sepeda motornya diamankan ke Satlantas Polres Tangsel.(yud/cep)




Ditangkap, Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel Ternyata Gay

Mayat juragan sembako saat ditemukan.(cep)

Kabar6-Pembunuh Sumarmin (40), juragan sembako yang ditemukan tewas mengenaskan dalam warungnya di Jalan Kemuning PPI (Pondok Pucung Indah), Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya diringkus polisi.

Pelaku yang diketahui berinisial JPS (33), diduga kuat merupakan pria yang menjalin hubungan asmara sejenis dengan korban alias gay.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pelaku ditangkap tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Tangsel dan Polsek Pondok Aren pada Selasa (13/9/2016) di restoran cepat saji di kawasan Bintaro Sektor IX.

“Motif pelaku membunuh korban dilatarbelakangi masalah asmara. Korban mengajak berhubungan intim tapi ditolak pelaku. Akhirnya cekcok mulut, dan pelaku menghabisi korban,” ujar Hendy dalam keterangan kepada wartawan.

Dikatakan Hendy, aksi sadis itu bermula ketika pelaku datang ke warung korban Kamis (8/9/2016) sekitar pukul 21.30 WIB. Korban saat itu menutup warungnya, kemudian berhubungan intim dengan pelaku.

Setelah satu “ronde” berlalu, korban kemudian kembali mengajak berhubungan intim, namun ditolak pelaku. Hingga keduanyapun terlibat cekcok mulut. Saat itu, korban sempat mengejek pelaku.

Ejekan korban kiranya membuat pelaku kesal dan tersinggung. Ia kemudian pergi ke dapur untuk mengambil pisau. Tanpa basa-basi, pelaku menusuk dada dan leher korban, sebelum kemudian membekap leher korban dengan bantal hingga tak bergerak lagi.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian mengambil uang Rp500 ribu dari laci warung, serta sejumlah rokok. Sebelum meninggalkan lokasi, pelaku juga sempat membuang celana, sandal dan pisau di rumah kosong.**Baca juga: Ini Petunjuk Polisi Buru Pembunuh Juragan Sembako di Tangsel.

Selanjutnya, pelaku kabur ke Yogya, dan menjual handphone miliknya di sebuah counter di kawasan Yogya. “Pelaku sempat bersembunyi di rumah tantenya,” cetusnya.**Baca juga: Juragan Sembako Tewas Berlumur Darah di Tangsel.

Dari Yogya, pelaku kembali ke Jakarta, hingga akhirnya ditangkap oleh petugas di sebuah restoran cepat saji di kawasan Sektor IX Bintaro. Kini, pelaku masih diperiksa intensif oleh petugas.(bbs)