1

Di Tangsel, BPOM Banten Juga Gerebek Gudang Makanan Bayi Ilegal

Gudang makanan bayi yang digerebek BPOM Banten.(yud)

Kabar6-Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten menggerebek sebuah pergudangan di Taman Tekno Blok L2 Nomor 35, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Di lokasi itu, dijual makanan bayi untuk pendamping air susu ibu yang tidak memenuhi standar kesehatan.

“Sudah dua bulan tim kami melakukan penyelidikan kemari,”‎ kata Ketua BPOM Banten, Muhammad Kashuri kepada wartawan di lokasi perkara, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Selain tidak memenuhi standar kesehatan, terangnya, makanan bayi bermerk Bebiluck tersebut juga tidak mengantongi izin legal produksi. Peredarannya disinyalir sudah meluas hingga keluar wilayah Provinsi Banten.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

“Produk ini sistem pemasarannya sec‎ara online. Harganya dikisaran Rp100 ribu lebih,” terang Kashuri.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

Ia menegaskan, seluruh produk puding susu aneka rasa i‎ni akan langsung disita oleh pihaknya. Standar keamanan dalam kandung Bebiluck melebih ambang batas wajar.**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

Kepastian tersebut diketahu dari hasil uji laboratorium yang telah dilakukan.‎ “Kalau makanan bayi itu ada standarnya. Seperti ekoli dan kolioarm‎, karena bayi sangat rentan terhadap kuman-kuman,” tegas Kashuri.(yud)




Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang

Home industri tahu yang digerebek petugas.(shy)

Kabar6-Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten, kembali menggerebek sebuah rumah pembuatan tahu Sumber Rezeki di Desa Karang Harja, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Informasi yang didapat, penggerebekan dipimpin oleh Kasubdit I Indag Polda Banten, AKBP Dani Arianto, menyusul adanya dugaan bila rumah produksi tahu itu menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang, berupa peroxid (kaporit).

Kepala Unit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi yang dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan home industri tahu tersebut.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

“Betul sekali, ada penggerebekan oleh Polda dan BPOM Banten. Kami dari Polsek Cisoka hanya melakukan pendataan saja. Selebihnya kewenangan Polda dan BPOM,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

Kendati demikian, pantauan dilokasi rumah pembuatan tahu tersebut tak diberikan garis kuning bahkan, karyawan tempat pembuatan tahu tersebut masih beraktifitas seperti biasa.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

Sejumlah karyawan pun nampak masih memproduksi tahu yang diduga menggunakan kaporit tersebut.(shy)




Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap

Penggerebekan gudang lobster ilegal.(shy)

Kabar6-Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek subuah gudang yang disulap menjadi lokasi ternak lobster ilegal dikawasan Pergudangan Pantai Indah Dadap, di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (15/9/2016).

Dari lokasi penggerebekan, petugas berhasil menyita lebih dari 700 ekor lobster ilegal serta beragam alat pompoa air yang digunakan untuk pembibitan lobster.

Tak hanya itu, petugas juga turut mengamankan pemilik gudang dalam naungan PT JMI, yaitu WCM alias Jimmy dan Ruswini.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Muhammad Fadil Imran mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal diketahui bila gudang peternakan lobster tersebut sudah beroperasi selama setahun.

Sedangkan bibit lobster hasil peternakan itu akan diekspor ke sejumlah negara pemesan. “Saat ini, kita masih memeriksa Jimmy selaku komisaris PT JMI,” ujarnya.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Atas perbuatannya, Jimmy dan Ruswini terancam dijerat Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan, pasal 51 ayat 1, bahwa eksportir dilarang mengekspor barang yang dilarang untuk diekspor. Diaman ancaman hukumannya 5 tahun penjara atau denda Rp5 miliar.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

Sedangkan pada Pasal 16 dan Pasal 88 Undang-undang No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, juga ada ancaman hukuman kurungan maksimal 6 tahun atau denda Rp500 miliar.**Baca juga: DAU Molor, Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Tangerang Terganggu.

“Barang bukti berupa lobster yang masih hidup ini, akan kami lepas ke Sukabumi pada Jumat 16 September 2016 besok. Sedangkan tersangka prosesnya telah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum Kejari Tangerang,” tutupnya.(bad/shy)




DAU Molor, Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Tangerang Terganggu

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(bbs)

Kabar6-Tertundanya pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Tangerang sebesar Rp214 miliar mengakibatkan, pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah Kabupaten Tangerang terhambat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terpaksa mengurangi pagu anggaran kegiatan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (RAPBD).

“Memang DAU Kabupaten Tangerang ditunda hingga Desember 2016. Seharusnya cair September 2016. Hal ini pun, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) harus mengutamakan dana untuk mengatasi defisit keuangan daerah. Dan hal itu semua, sudah bisa diatasi dengan adanya program pembangunan daerah di anggaran perubahan yang terpaksa ditunda hingga 2017,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Kamis (15/9/2016).

Gaji para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Tangerang yang turut terancam tertunda. Namun, Zaki memastikan hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.

“Kalau untuk gaji PNS tidak akan tertunda karena, bisa tertutupi dengan pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah-red) yang cukup besar ditahun ini termasuk dari sektor PBB-P2,” ujarnya.

Zaki mengatakan, penundaan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan kegiatan fisik yang secara waktu tak mampu dikerjakan pada akhir tahun 2016.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

“Lebih kepada kegiatan fisik yang kita tunda seperti, pembangunan jalan dan jembatan, saluran drainase, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan. Selebihnya merupakan dana hibah dan sosial,” ujarnya.**Baca juga: Polwan di Tangerang Sebar Mawar Merah Untuk Pemotor.

Untuk itu, tertundanya DAU membuat penanganan sektor pajak akan ditingkatkan.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

“Tentunya, penanganan sektor pajak akan ditingkatkan untuk mendongkrak PAD,” tambahnya.(shy)




Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta

Bandara Soetta.(bbs)

Kabar6-Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) memasang ratusan alat pencegah virus zika (Lavitrap) di  sejumlah titik di Bandara Soetta, Kamis (15/9/2016).

Meski pemasangan Lavitrap difokuskan di titik-titik yang diprediksi menjadi sarang nyamuk dan padat aktivitas penumpang, namun kawasan Cargo juga tak luput dari Lavitrap.

Ya, pemasangan lavitrap sedianya dianggap sebagai upaya paling evektif dalam mencegah masuknya virus zika  melalui pintu gerbang Indonesia dari dunia ini.

Kepala KKP Bandara Soetta, dr Susanto mengatakan, hingga kini pihaknya sudah memasang Thermal Scanner untuk memeriksa penumpang demam dan membagi Health Alert Card untuk pengamatan.

Pemasangan lavitrap ini dilakukan sebagai tindakan pendukung agar lingkungan bandara bisa lebih aman dari virus zika.

“Kalau kita lakukan fogging, pengendalian secara kimia di bandara yang sangat sibuk akan sangat sulit dan itu hanya membasmi nyamuk dewasa saja. Yang paling penting memutuskan rantai perkembangan penular penyakit tersebut,” kata dr Susanto di Bandara Soetta.

Sedianya, cara kerja lavitrap cukup sederhana dengan prinsip wadah dibuat sedemikian rupa sehingga nyamuk bisa menaruh telurnya.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Namun ketika telur sudah menetas dan menjadi nyamuk dewasa, binang kecil itu tidak akan bisa kabur.**Baca juga: Polwan di Tangerang Sebar Mawar Merah Untuk Pemotor.

“Kita akan memasang 600 smapai 1.000 lavitrap secara massal, dengan harapan pengendaliannya bisa optimal,” kata dr Susanto lagi.(rani)




Polwan di Tangerang Sebar Mawar Merah Untuk Pemotor

Polwan di Tangerang berbagi mawar merah.(shy)

Kabar6-Puluhan Polisi Wanita (Polwan) dari Polres Kota (Polresta) Tangerang bersama puluhan anak kecil berseragam polisi, menggelar aksi bagi-bagi bunga mawar merah kepada pengendara.

Aksi tersebut berlangsung di Kawasan Tertib Lalu lintas (KTL), dibilangan Kecamatan Tigaraksa dan Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (15/9/2016).

Sedianya, selain ingin terus mengampanyekan dan mengajak pengendara agar tertib dalam berlalu lintas, aksi simpatik itu juga digelar dalam rangka memperingati HUT Satlantas Polresta Tangerang ke-61.

“Aksi bagi-bagi bunga mawar disertai dengan imbauan tertib berlalu lintas ini kami fokuskan kepada para pengendara roda dua,” ujar Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Tangerang, AKP Hermawan.

Sedangkan titik lokasi pembagian bunga mawar yang dipilih merupakan KTL, yang merupakan daerah padat serta rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Pembagian bunga mawar sendiri sebagai simbol keselamatan berlalu lintas, khususnya kepada para pengendara roda dua,” ungkap Hermawan.**Baca juga: Bayu Murdani Resmi Dicopot Dari Ketua PDI‎ Perjuangan Tangsel.

Ia pun berharap, dengan gencarnya polisi melakukan operasi serta imbauan tertib berlalu lintas, angka kecelakaan diwilayah hukum Polresta Tangerang bisa ditekan.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

“Target kita adalah membangun kesadaran pengendara dalam berlalu lintas. Karena, kecelakaan selain bisa membahayakan diri sendiri, juga membahayakan keselamatan orang lain,” pungkasnya.(shy)




Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang

Tubuh pria gaek saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pria gaek ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di Kampung Babakan Kelapa Dua, Rt. 02/03, Kelurahan Babakan, Kecamatan  Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedianya, korban diketahui bernama Rais (64), warga Cimanggis, RT 03/02, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri, Kamis (15/9/2016) mengatakan, jasad korban pertama kali diketahui oleh Ida, penghuni kamar kontrakan.

Saat itu, kondisi korban terlihat seperti orang yang sedang sekarat. Karena takut, Ida kemudian memberitahukan hal itu kepada temannya, Roni.

Kemudian, Ida dan Roni membuka pintu kamar dan mendapati kondisi korban sudah dalam posisi terlungkup tanpa busana, serta dua telapak kakinya membiru.

Kejadian itupun kemudian dilaporkan kepada Marsinah, Ketua RT setempat, dan laporan dilanjutkan kepada Ruwito, petugas Binamas Polsek Cisauk.**Baca juga: Warga Bosan Jalan di Tangsel Selalu Banjir Saat Hujan.

Ruwito yang mendap laporan kemudian datang ke lokasi, namun saat itu korban sudah meninggal dunia.**Baca juga: Pakai Paspor Palsu, Dua WNA Ditangkap di Bandara Soetta.

Hasil pemeriksaan sementara, pada jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sedangkan barang-barang milik korban juga tidak ada yang hilang.**Baca juga: Ini Alasan Megawati Copot Jabatan Bayu Murdani.

Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit. Guna memastikan penyebab kematian, jasad korban selanjutnya dibawa ke RSU Tangerang.(yud/cep)




Ini Alasan Megawati Copot Jabatan Bayu Murdani

Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, HM Sukira.(bbs)

Kabar6-Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, HM Sukira mengungkapkan, pembebastugasan Tubagus Bayu Murdani dari jabatan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel, kiranya dilandasi dalil yang kuat.

“Dianggap tidak mengikuti instruksi partai dalam penentuan dan pemenangan pasangan calon Pilkada Tangsel kemarin‎,” katanya di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Jalan Lingkar Selatan Nomor 27, Muncul, Kecamatan Setu, Rabu (14/9/2016) malam.

Sukira menjelaskan, surat keputusan pembebastugasan Bayu merupakan rekomendasi dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Tentunya, sebagai petugas partai, semua kader PDI Perjuangan, termasuk dirinya mesti mengikuti keputusan tersebut.

Sebagai gantinya, lanjut Sukira, ditunjuk Ario Kristianto Utomo sebagai pelaksana‎ tugas (Plt) Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel.

Sementara, untuk posisi Bayu di lembaga legislatif sebagai Wakil Ketua DPRD Tangsel, masih belum ditentukan penggantinya.

Sukira menyatakan, saat ini merupakan tahun politik di Banten. Ia berpesan seluruh kader dan sayap partai berlambang Banteng Moncong Putih bisa bergerak masif mengantarkan kandidat pasangan calon yang diusung menjadi pemenang.

“Semua ranting-ranting agar bergerak‎. Makanya, sekarang inilah waktunya kita konsolidasi sesuai pesan ketua umum,” terang Sukira.

Sementara, Bayu Murdani yang juga hadir dalam acara rapat koordinasi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel itu, langsung menjawab ajakan Sukira agar ranting-ranting bergerak.**Baca juga: Pakai Paspor Palsu, Dua WNA Ditangkap di Bandara Soetta.

“Oke mantap, saya tunggu ya buktinya,” ujar Bayu‎ bernada menyindir ke arah Sukira, sambil berlalu pergi.**Baca juga: Bayu Murdani Resmi Dicopot Dari Ketua PDI‎ Perjuangan Tangsel.

Sayangnya, ketika dikonfirmasi awak media, Bayu lebih memilih bungkam. Ia enggan meladeni wartawan dan lebih memilih melakukan pertemuan dengan kader-kader PDI Perjuangan lainnya.(yud)




Kasihan..! Kondisi Memi Semakin Memburuk

Kondisi Memi hanya terbaring di kasur.(agm)

Kabar6-Ditengah harapan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang agar kondisi Muhammad Memi (24) membaik, namun fakta justru menunjukkan hasil yang berbeda.

Ya, Memi adalah warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang mengalami kebutaan pascaoperasi kelenjar getah bening di RSUD Balaraja beberapa waktu lalu.

Kini, kondisi kesehatan Memi semakin memburuk. Selain mata kanannya yang membengkak dan nyaris keluar serta berbau, indera pendengarannya pun mulai terganggu. Memi pun juga tak mampu mencerna makanan.

Saepuloh, kakak ipar Memi mengatakan, usai dibawa ke RSU Tangerang oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, kondisi Memi belum mengalami kemajuan berarti.

“Betul, beberapa hari lalu Memi dibawa oleh Dinkes ke RSU Tangerang. Disana, Memi hanya menjalani pengecekan saja. Setelah itu diminta dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk penanganan selanjutnya,” ungkapnya, Rabu (14/9/2016).**Baca juga: Bupati Zaki Minta RSUD Balaraja Cek Rekam Medis Memi.

Kendati demikian, sampai kini pihak keluarga masih belum membawa Memi ke RSCM di Jakarta, lantaran tak memiliki kendaraan yang memadai, mengingat kondisi Memi yang kini sudah kesulitan untuk menggerakan tubuhnya. Dia hanya terbaring lemah diatas kasur.**Baca juga: Dinkes Tangerang Berharap Kondisi Memi Membaik.

“Saya sudah pinjam mobil Ambulans ke Puskesmas Balaraja untuk membawa Memi. Tapi tidak dizinkan oleh pihak Puskesmas,” ujarnya.(shy/agm)




Dinkes Tangerang Berharap Kondisi Memi Membaik

Kondisi Memi kini semakin memburuk.(agm)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang telah melakukan pengecekan terkait kondisi Muhamad Memi (24), warga Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang mengalami kebutaan pascaoperasi kelenjar getah bening di RSUD Balaraja beberapa waktu lalu.

“Memi sudah mendapatkan penanganan medis di RSU Tangerang. Kita berharap kondisinya membaik,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (14/9/2016).

Sebelumnya, pihak RSUD Balaraja menyebut bila operasi yang dilakukan terhadap Memi merupakan tindakan biopsi, guna mengetahui penyakit yang selama ini dikeluhkan oleh Memi.

“Kita operasi di bagian leher. Dan, itu tidak ada sangkut pautnya dengan mata. Tindakan biopsi itu untuk meneliti lebih lanjut benjolan yang ada pada leher Memi,” ujar Direktur RSUD Balaraja, dr Reniati Herdis, beberapa waktu lalu.**Baca juga: DPRD Kabupaten Tangerang Bakal Cek Kondisi Memi.

Namun sayangnya, pascaoperasi itu, kondisi Memi justru kian memburuk. Selain mata kanannya yang keluar serta berbau, indera pendengaran pun mulai terganggu. Memi pun juga tak mampu mencerna makanan.**Baca juga: RSUD Balaraja: Operasi Memi Tindakan Biopsi.

Kini, hidup Memi sangat bergantung pad alingkungan sekitar.(shy/agm)